7/25/2019 makalah korosi (Autosaved)
1/9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada Era Globalisasi, perkembangan perusahaan yang kian pesat dan kondisi perekonomian
Indonesia yang tidak menentu membawa dampak pada meningkatnya persaingan yang semakin ketat
dan terus berkembang dari perusahaan-perusahaan yang ada membuat semakin banyak perusahaan
yang Go Public. Hal ini akan membuat setiap perusahaan berusaha untuk meningkatkan kinerja
semaksimal mungkin agar dapat memenangkan persaingan. Mereka berlombalomba dalam menarik
minat konsumen melalui produk yang dhasilkan. Hal ini disebabkan oleh perkembangan zaman yang
semakin maju baik di bidang teknologi inormasi maupun komunikasi sehingga merubah pandangan
konsumen terhadap suatu produk yang dihasilkan dimana mereka menginginkan produk yang bermutu
tinggi, ungsional, tepat waktu namun dengan harga yang murah.
Pesaingan pada pabrik gula saat ini pun kian bersaing untuk memperoleh keper!ayaan pada
masayarakat dalam menghasilkan produk yang terbaik. Pada industri pabrik gula, seperti pada proses
industri lainnya tentu mengalami permasalahan korosi pada setiap tahapan proses produksinya.
"engan adanya bahan konstruksi yang terbuat dari logam, maka bahan konstruksi pada Pabrik Gula
tersebut rentan terhadap serangan korosi. #orosi itu sendiri merupakan perusakan suatu material
karena adanya reaksi dengan lingkungannya atau dapat disebut sebagai gejala destrukti yang dapat
mempengaruhi hampir semua logam. Pada dasarnya, korosi ini memang tidak dapat dihindari, akan
tetapi dapat diperlambat laju korosinya. $ehingga tanpa disadari, permasalahan korosi ini dapat
menimbulkan dampak-dampak yang merugikan baik dari segi biaya, sumber daya alam dan juga
sumber daya manusia.
$elama ini permasalahan korosi di pabrik gula kurang mendapat perhatian se!ara berkala
bahkan terkesan sering diabaikan. $elain itu permasalahan seperti ini juga kurang dibahas se!ara
mendalam serta belum pernah dilakukan pemetaan korosi sebelumnya. %leh karena itu, salah satu
!ara yang digunakan untuk mengetahui persebaran korosi yang terjadi pada pabrik gula di Indonesia,
yaitu melalui peran!angan pemetaan korosi pada tiap-tiap unitnya agar dapat memudahkan dalam
prosesMaitanance.
1.2 Tujuan
&ertujuan untuk mengetahui permasalahan korosi yang terjadi pada e'aporator di Industri
Gula.
1
7/25/2019 makalah korosi (Autosaved)
2/9
1.3 Rumusan Masalah
a. (pa itu E'aporasi)
b. (pa jenis e'aporator yang digunakan pada industri gula)
!. Mengapa terjadi korosi pada E'aporator di Industri Gula)
d. &agaimana pengendalian korosi pada e'aporator di Industri Gula)
2
7/25/2019 makalah korosi (Autosaved)
3/9
BAB II
PEMBAHAAN
2.1 !"r"s#
#orosi merupakan salah satu musuh besar dalam dunia industri, beberapa !ontoh kerugaian
yang ditimbulkan korosi adalah terjadinya penurunan kekuatan material dan biaya perbaikan akan
naik jauh lebih besar dari yang diperkirakan. $ehingga diperlukan suatu usaha pen!egahan-
pen!egahan terhadap serangan korosi.
2.1.1 Pengert#an !"r"s#
#orosi adalah proses degradasi * deteorisasi * perusakan material yang disebabkan oleh
pengaruh lingkungan dan sekitarnya. (da pengertian dari pakar lain, yaitu +
. #orosi adalah perusakan material tanpa perusakan material
. #orosi adalah kebalikan dari metalurgi ekstrakti
. #orosi adalah system thermodinamika logam dengan lingkungan / udara, air, tanah 0, yang
berusaha men!apai kesetimbangan.
2.2 Pengert#an E$a%"ras#
$e!ara umum, e'aporasi dapat dideinisikan dalam dua kondisi, yaitu proses penguapan yang
terjadi se!ara alami, dan proses penguapan yang timbul akibat diberikan uap panas /steam0 dalam
suatu peralatan. E'aporasi adalah metode yang umum digunakan untuk meningkatkan konsentrasi
dari suatu larutan dengan !ara menguapkan air yang terkandung dalam larutan melalui pendidihan
larutan tersebut di dalam suatu wadah dan mengambil uapnya /1i!hardson, dkk., 220. E'aporasi
atau penguapan juga dapat dideinisikan sebagai perpindahan kalor ke dalam zat !air mendidih.
E'aporasi didasarkan pada proses pendidihan se!ara intensi yaitu pemberian panas ke dalam
!airan, pembentukan gelembung-gelembung (bubbles) akibat uap, pemisahan uap dari !airan, dan
pengkondensasian uap. Panas yang diberikan harus !ukup untuk memenuhi kalor penguapan agar
proses e'aporasi dapat berjalan dengan baik. 3mumnya, panas diberikan oleh steamdan selanjutnya
terjadi perpindahan panas dari steamke larutan melalui rangkaian susunan logam yang berungsi
sebagai penukar panas di dalam e'aporator. Eisiensi dari proses e'aporasi dapat dilakukan dengan
memanaatkan kalor yang tersimpan di dalam uap yang dihasilkan dari proses e'aporasi itu sendiri.
3
7/25/2019 makalah korosi (Autosaved)
4/9
$istem 'akum dapat pula digunakan pada proses ini agar proses e'aporasi berlangsung pada suhu
rendah sehingga kerusakan produk dapat dihindari.
2.3 E$a%"rat"r
E'aporator merupakan alat yang digunakan untuk mengubah sebagian atau keseluruhan
pelarut dari sebuah larutan !air menjadi uap sehingga dihasilkan produk yang lebih pekat. Pada
dasarnya semua jenis e'aporator memiliki prinsip kerja yang sama. $alah satunya yaitu pemekatan
larutan berdasarkan perbedaan titik didih yang besar antara masing-masing zat. $elain itu e'aporator
dijalankan pada suhu yang lebih rendah daripada titik didih normal. 4ekanan mempengaruhi tinggi
rendahnya titik didih !airan murni. &egitu pula pada titik didih !airan dipengaruhi oleh tekanan dan
kadar air pada zat yang tidak mudah menguap seperti gula. Pada eek awal diperlukan adanya
pemanasan suhu yang lebih tinggi. "an kenaikan titik adalah perbedaan titik didih larutan dan titik
didih !airan murni. #ebanyakan orang mengenal e'aporator sebagai salah satu alat yang digunakan
dalam industri gula pasir.
2.3 Pr"ses Pengua%an Pa&a In&ustr# 'ula
Hasil dari proses pemurnian adalah 5nira jernih6 /clear juice0. 7angkah selanjutnya dalam
proses pengolahan gula adalah proses penguapan. Penguapan dilakukan dalam bejana e'aporator.
4ujuan dari penguapan nira jernih adalah untuk menaikkan konsentrasi dari nira mendekati
konsentrasi jenuhnya.
Pada proses penguapan menggunakan multiple ee!t e'aporator dengan kondisi 'akum.
Penggunaan multiple ee!t e'aporator dengan pertimbangan untuk menghemat penggunaan uap.
$istem multiple ee!t e'aporator terdiri dari buah e'aporator atau lebih yang dipasang se!ara seri.
"i pabrik gula biasanya menggunakan 8/quadrupple0 atau 9 /quintuple0 buah e'aporator.
Pada proses penguapan air yang terkandung dalam nira akan diuapkan. 3ap baru digunakan
pada e'aporator badan I sedangkan untuk penguapan pada e'aporator badan selanjutnya
menggunakan uap yang dihasilkan e'aporator badan I. Penguapan dilakukan pada kondisi 'akum
dengan pertimbangan untuk menurunkan titik didih dari nira. #arena nira pada suhu tertentu / : 9 2
;0 akan mengalamai karamelisasi atau kerusakan. "engan kondisi 'akum maka titik didih nira akan
terjadi pada suhu
7/25/2019 makalah korosi (Autosaved)
5/9
2.(.1 Deskr#%s# UmumMultiple Effect Evaporator
Multiple effect evaporatormerupakan peralatan yang diran!ang dengan tujuan meningkatkan
eisiensi energy dari proses e'aporasi yang berlangsung dengan menggunakan energy panas dari uap
/steam0 untuk menguapkan air. Prinsip dasar dari multiple effect evaporator adalah menggunakan
panas atau kalor yang dilepaskan dari proses kondensasi pada e'aporator eek pertama untuk
memberikan panas bagi eek selanjutnya. 3ap yang terbentuk dari separator eek pertama akan
memanasi komponen yang sedang berada di unit eek kedua, ketika steam awal /steam langsung0
sedang memanasi komponen yang berada pada unit eek pertama. Pada suatu multiple effect
evaporator, air dididihkan pada suatu rangkaian wadah (vessel), masing-masingnya dilangsungkan
pada tekanan yang lebih rendah dibandingkan dengan unit sebelumnya. #arena titik didih dari air
menurun seiring dengan penurunan tekanan, maka uap yang terbentuk dari satu wadah dapat
digunakan untuk memanaskan unit berikutnya dan hanya pada vessel pertama, yaitu pada tekanan
tertinggi, yang membutuhkan sumber panas eksternal. 7aju uap dan air pendingin bagi unit double
effectdiperkirakan 92= dibandingkan dengan unitsingle effect. 7aju alir berbagai jenis bagi multiple
effectberkisar antara 222 7PH sampai dengan 92.222 7PH.
Gambar .8.Multiple effect evaporator
2.) !"r"s# Pa&a E$a%"rat"r
Proses penguapan di Pabrik gula menggunakan alat e'aporator. Pada e'aporator
permasalahan korosi menelan biaya yang !ukup besar dibandingkan dengan unit lain. 4erlebih lagi>ira sebagai bahan baku proses pembuatan gula mempunyai kondisi asam, sehingga berpotensi untuk
5
7/25/2019 makalah korosi (Autosaved)
6/9
menimbulkan korosi pada e'aporator. Pada proses penguapan ini permasalahan yang sering terjadi
juga adalah timbulnya kerak di dinding pipa e'aporator /baik disisi nira maupun di sisi uap0. #orosi
dan erosi menjadi salah satu masalah serius yang dihadapi oleh e'aporator karena tingginya laju dari
zat !air dan uap yang ada dalam e'aporator.
2.).1 en*a+a Pa&a N#ra ,ang Men*e-a-kan !"r"s#
7arutan nira terdapat senyawa utama yang menyebabkan rasa manis dalam nira yaitu +
sakarosa, raktosa dan glukosa. ?raktosa dan glukosa bisa juga disebut dengan gula reduksi. $akarosa
pada nira tidak mempengaruhi korosi'itas pada peralatan-peralatan di pabrik gula karena sakarosa
merupakan senyawa yang sangatn stabil sehingga tidak mudah berikatan dengan %. $edangkan gula
reduksi yang terdiri dari raktosa dan glukosa merupakan gula hasil kerusakan sakarosa oleh mikroba.
Gula reduksi ini tidak stabil karena apabila teroksidasi akan menjadi asam. (sam inilah yang bisa
menjadi katalis dalam proses korosi yang terjadi pada logam-logam di stasiun penguapan. $elain itu
sulur memiliki pengaruh yang besar terhadap proses terjadinya korosi karena $ulur memiliki siat
redukti. Hal ini disebabkan karena $ulur mudah sekali mengikat %ksigen /%0 sehingga mudah
dalam membentuk senyawa $% dimana senyawa ini bersiat korosi. $edangkan (sam (setat
merupakan asam organik yang terbentuk se!ara alami dari hasil proses ermentasi atau proses
pengrusakan gula yang tereduksi menjadi asam yang dikenal dengan nama (sam (setat atau (sam
;uka. (sam (setat sangat mempengaruhi proses korosi karena senyawa ini memiliki eek sebagai
katalisator dalam proses korosi yang terjadi pada logam. "ari data tabel komposisi kandungan nira,
badan penguapan dialiri oleh nira yaitu dengan Ph
7/25/2019 makalah korosi (Autosaved)
7/9
3ntuk memperlambat terjadinya korosi pada stasiun penguapan yaitu dengan menggunakan
e'aporator jenis material Stainless Steel. "ikarenakan dari hasil uji polarisasi, laju korosi terendah
terjadi pada material jenis Stainless Steel dengan pH @.A sebesar 2,8
7/25/2019 makalah korosi (Autosaved)
8/9
Proses penguapan di Pabrik gula menggunakan alat e'aporator Multiple ee!t e'aporator.
Pada e'aporator ini permasalahan korosi yang sering terjadi dikarenakan nira sebagai bahan baku
proses pembuatan gula mempunyai kondisi asam, dimana asam inilah yang bisa menjadi katalis dalam
proses korosi yang terjadi pada logam-logam pada e'aporator. $elain itu korosi pada e'aporator juga
di sebabkan oleh timbulnya kerak di dinding pipa e'aporator /baik disisi nira maupun di sisi uap0.
Pengendalian korosi yang disebabkan oleh bahan baku nira yang bersiat asam adalah dengan
menggunakan e'aporator jenis material Stainless Steel, dimana material ini mengandung ;hroum /;r0
yang besar sehingga memperlambat terjadinya korosi. $edangkan pengendalian korosi yang
disebabkan oleh kerak dapat dipe!ahkan dengan metode M?; /Magneti! ?low ;leaner0.
DA/TAR PUTA!A
8
7/25/2019 makalah korosi (Autosaved)
9/9
Hugot.BA@. Handboo of Cane Sugar !ngineering.Munajib.BB2. Cara"cara analisa imia.
$urabaya+ &alai Penelitiandan Pengembangan Industri, "epartemenPerindustrian.
1oberge, Piere. 222. Handboo of Corrosion !ngineering. >ew Cork+ M!Graw Hill International
&ook ;ompany.
Perry, 1obert. 22A.Perr#$s C%emical !ngineers$ Handboo &t% !dition. >ew Cork+ M! Graw Hill
9