7/21/2019 Makalah Kasus I Kelompok I.doc
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kasus-i-kelompok-idoc 1/27
TUGAS MATA KULIAH SISTEM NEUROVASKULERKASUS I
“ AS-KEP KLIEN DENGAN STROKE NONHAEMORAGIK “
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK I
PROGRAM B TRANSFER
Ajeng Soleha N! A"#a U$a%"An"&&a A%$&al"na Ren#' Rah%a(an)h"n$'a S(ee$a S Sa%anh#"D"ah Se$"a(a$" S!" *ah'n"ng&"hEn#ah N!oh%ah V"+" T!" No+!"'n"Hen#!o ,a'a e$$' Ma!l"naI"& S!" Fa$%a(a$" Mo.h/Han#o0o
I!a A1!"ana
UNIVERSITAS MUHAMMADIAH ,AKARTA
FAKULTAS KEPERA*ATAN
TAHUN AKADEMIK 2345-2346
7/21/2019 Makalah Kasus I Kelompok I.doc
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kasus-i-kelompok-idoc 2/27
BAB I
ISTILAH, KEYWORD, PROBLEM
KASUS I
Seorang wanita mendadak mengalami kelemahan anggota sebelah kanan, fungsi bicara
terganggu. Ada mengok pada muka dan lidah deviasi berlawanan dengan lesi, tidak ada
muntah, klien sudah tiga hari tidak mau makan dan kalau minum sering tersedak. Saat
perawat memberikan makan, klien terlihat dapat mengunyah makanan tetapi makanan tidak
bisa ditelan. Riwayat hipertensi didsangkal, ada riwayat DM. Tekanan darah !"#$" mm%g,
nadi $"&#mnt, suhu afebris, rr normal. %emiparesis kanan, aphesia ekspresif.
A. ISTILAH dan KATA KUNCI
1. istilah
Dari hasil diskusi kelompok, kami menemukan beberapa istilah dalam
kasus ' yang terdapat didalam modul pembela(aran, istilah)istilah
tersebut antara lain *
a. Deviasi,
b. %emiparesis, dan
c. Aphesia ekspresif.
. Kata !"n#i
+ata kunci dari kasus ' ini adalah *
a. +elemahan anggota sebelah kanan secara mendadak hemiparesis
kanan-,
b. Ada mengok pada muka,
c. Deviasi berlawanan dengan lesi,
d. ika minum sering tersedak,
e. Tidak bisa menelan,
7/21/2019 Makalah Kasus I Kelompok I.doc
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kasus-i-kelompok-idoc 3/27
f. Riwayat DM /-, dan
g. Afasia eksprsif.
$. P%&'l()
0eberapa pertanyaan penting yang di ambil dari kasus, antara lain *
. Apa yang men(adi pencetus utama penyakit pada kasus diatas 1
2. Mengapa pada kasus diatas ter(adi keadaan tersedak (ika minum dan
tidak bisa menelan1
3. 4ada nervus ke berapakah yang mengalami kerusakan sehingga
ter(adi keadaan afasia1
!. 0agaimana proses ter(adi hemiparese pada kasus di atas1
awaban *
. 5aktor pencetus pada kasus diatas adalah riwayat penyakit DM
2. +eadaan tersedak dan tidak bisa menelan pada kasus diatas adalah
karea disebabkan adanya kerusakan pada nervus 6 dan '6, sehingga
dapat menyebabkan gangguan kebutuhan nutrisi pada penderita snh
3. +eadaan afasia ter(adi karena kerusakan nervus 7'', '6 dan 6'',
sehingga menyebabkan kehilangan fungsi tonus otot fasial, yang
dapat menimbulkan kerusakan komunikasi verbal.
!. 4roses ter(adi hemiparese pada kasus diatas adalah karena disfungsi
nervus 6' assesoris- yang menybabkan kelemahan anggota gerak,
sehingga dapat menybabkan kerusakan mobilitas fisik
7/21/2019 Makalah Kasus I Kelompok I.doc
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kasus-i-kelompok-idoc 4/27
BAB II
KONSEP DASAR
.1 KONSEP DASAR STROKE
A. PEN*ERTIAN
Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan
oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah kulminasi penyakit
serebrovaskuler selama beberapa tahun. Smelt8er 9. Su8anne, 2""2, hal 23-
Sedangkan menurut Mutta:in 2""$-, stroke sebagai sindrom klinis dengan ge(ala
gangguan fungsi otak secara fokal yang berlangsung 2! (am atau lebih tanpa penyebab
lain kecuali gangguan pembuluh darah otak.
Menurut ;insberg 2""$-, stroke adalah sindrom yang terdiri dari tanda dan#ge(ala
hilangnya fungsi system syaraf pusat fokal atau global- yang berkembang cepat dalam
detik atau menit-.
4enyakit ini merupakan peringkat ketiga penyebab kematian di <nited State. Akibat
stroke pada setiap tingkat umur tapi yang paling sering pada usia antara => ? $> tahun.
@ong. 9, 0arbaraBBC, hal =C-.
B. KLASI+IKASI
Menurut Mutta:in 2""$-, klasifikasi stroke berdasarkan keadaan patologis dari serangan
stroke meliputi *
. Stroke hemoragik, Merupakan perdarahan serebral dan mungkin perdarahan
subaraknoid. Disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak pada area otak
tertentu. 0iasanya ke(adiannya saat melakukan aktivitas atau saat aktif,
7/21/2019 Makalah Kasus I Kelompok I.doc
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kasus-i-kelompok-idoc 5/27
namun bisa (uga ter(adi saat istirahat. +esadaran klien umumnya menurun.
4erdarahan otak dibagi dua, yaitu*
a. 4erdarahan intra serebri, yaitu pecahnya pembuluh darah terutama
karena hipertensi, mangakibatkan darah masuk ke dalam (aringan
otak, membentuk massa yang menekan (aringan otak, kemudian
menimbulkan edema otak.
b. 4erdarahan subarachnoid, yaitu perdarahan yang berasal dari
pecahnya aneurisma berry, aneurisma yang berasal dari pembuluh
darah sirkulasi willisi dan cabang)cabangnya. Dapat menimbulkan
nyeri kepala hebat, sering (uga di (umpai kaku kuduk dan tanda)tanda
rangsang selaput otak lainnya, dapat pula ter(adi penurunan
kesadaran.
c. Sub dural hemoragik, biasanya ter(adi robekan (embatan vena
sehingga periode pembentukkan hematoma lebih lama dan
menyebabkan tekanan pada otak.
d. pidural hemoragik, adalah kedaruratan bedah neuro yang
memerlukan perawatan segera. 'ni biasanya mengikuti fraktur
tengkorak dengan robekan arteri tengah atau arteri meningen lain.
4asien harus diatasi dalam beberapa (am untuk mempertahankan
hidup.
2. Stroke non hemoragik, dapat berupa iskemia dan emboli dan trombosis
serebri, umumnya ter(adi saat setelah lama beristirahat, ketika bangun tidur di
pagi hari. Tidak ter(adi perdarahannamun ter(adi iskemia yang menimbulkan
hipoksia, kesadaran umumnya baik.
C. ETIOLO*I
Menurut Smelt8er 9. Su8anne, 2""2, hal 23, keadaan yang dapat menyebabkan stroke
antara lain *
. Trombosis serebri penyakit trombo)oklusif -, merupakan penyebab stroke yang paling
sering dikaitkan dengan kerusakan lokal dinding pembuluh darah. 0eberapa keadaan
yang dapat menyebabkan trombosis otak antara lain *
Aterosklerosis, adalah pengerasan pembuluh darah serta berkurang nya
kelenturan dan elastisitas pembuluh darah.
7/21/2019 Makalah Kasus I Kelompok I.doc
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kasus-i-kelompok-idoc 6/27
%iperkoagulasi pada polisitemia, darah bertambah kental, perubahan
viskositas atau hematokrit meningkat dapat melambatkan aliaran darah serebri.
Arteritis, yaitu radang pada arteri
2. mbolisme cerebral, e,boli serebral merupakan penyumbatan pembuluh darah otak
oleh bekuan darah, lemak dan udara. 4ada umumnya emboli berasal dari trombus di
(antung yang merupakan perwu(udan penyakit (antung.
3. 'skemia 4enurunan aliran darah ke area otak-
D. +AKTOR RESIKO PADA STROKE
. %ipertensi
2. 4enyakit kardiovaskuler* arteria koronaria, gagal (antung kongestif, fibrilasi atrium,
penyakit (antung kongestif-
3. +olesterol tinggi
!. Ebesitas
>. 4eningkatan hematokrit resiko infark serebral-
C. Diabetes Melitus berkaitan dengan aterogenesis terakselerasi-
=. +ontrasepasi oral khususnya dengan disertai hipertensi, merkok, dan kadar estrogen
tinggi-
$. 4enyalahgunaan obat kokain-
B. +onsumsi alkohol
Smelt8er 9. Su8anne, 2""2, hal 23-
7/21/2019 Makalah Kasus I Kelompok I.doc
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kasus-i-kelompok-idoc 7/27
E. PATO+ISIOLO*I
7/21/2019 Makalah Kasus I Kelompok I.doc
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kasus-i-kelompok-idoc 8/27
+. MANI+ESTASI KLINIS
7/21/2019 Makalah Kasus I Kelompok I.doc
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kasus-i-kelompok-idoc 9/27
Menurut Smelt8er F 0are 2""2-, stroke menyebabkan berbagai defisit neurologis
bergantung pada lokasi lesi, ukuran area yang perfusinya tidak adekuat dan (umlah aliran
darah kolateral sekunder atau aksesori-.
a. +ehilangan motorik, Stroke adalah penyakit motor neuron dan mengakibatkan
kehilangan kontrol volunter terhadap gerak motorik. +arena neuron motor atas
melintas, gangguan kontrol volunter pada salah satu sisi tubuh dapat menun(ukkan
kerusakan pada neuron motor atas pada sisi yang berlawanan dari otak. Disfungsi
motor yang paling umum adalah hemiplegi paralisis pada salah satu sisi-, dan
hemiparesis kelemahan pada salah satu sisi -.
b. +ehilangan komunikasi, fungsi otak yang di pengaruhi stroke adalah bahaa dan
komunikasi.
Disatria kesulitan bicara-, ditun(ukkan dengan bicara yang sulit dimengerti
yang disebabkan oleh paralisis otot yang bertanggung (awab untuk
menghasilkan bicara.
Disfasia atau afasia kehilangan bicara-, yang terutama ekspresif atau reseptif.
Apraksia ketidakmampuan untuk melakukan tindakan yang dipela(ari
sebelumnya- seperti terlihat ketika mengambil sisr dan berusaha untuk
menyisir rambutnya.
c. ;angguan persepsi, persepsi adalah ketidakmampuan
menginterpretasikan sensasi.
Disfungis persepsi visual, kehilangan setengah lapang pandang hemianopsia-,
sisi visual yang terkena berkaitan dengan sisi tubuh yang paralisis.
+ehilangan sensori, stroke dapat berupa kerusakan ringan atau mungkin lebih
berat, dengan kehilangan kemampuan untuk merasakan posisi dan gerak tubuh
7/21/2019 Makalah Kasus I Kelompok I.doc
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kasus-i-kelompok-idoc 10/27
serta kesulitan dalam menginterpretasikan stimulasi visual, taktil dan
auditorius.
d. ;angguan fungsi kognitif dan efek psikologis, bila kerusakan ter(adi pada lobus
frontal, mempela(ari kapasitas, memory atau fungsi kortikal yang lebih tinggi
mungkin rusak. Disfungsi ini ditun(ukkan dalam lapang perhatian terbatas, kesulitan
dalam pemahaman, lupa dan kurang motivasi.
e. Disfungsi kandung kemih, setelah stroke pasien mungkin mengalami inkontinensia
urinarius sementara karena konfusi, ketidakmampuan mengkomunikasikan kebutuhan
dan ketidakmampuan mengguanakan urinal karena kerusakan kontrol motorik
postural.
0erdasarkan bagian hemisfer yang terkena, tanda dan ge(ala nya dapat berupa *
%emisfer kanan %emisfer kiri
%emiparesis atau hemiplegi pada
sisi kiri tubuh
Defek lapang penglihatan kiri
Defisit persepsi
4erilaku impulsif dan penilaian
buruk
+urang kesadaran terhadap deprsei
%emiparesis atau hemiplegi kanan
Defek lapang pandang kanan
Afasia ekspresif, reseptif atau
global-
4erilaku lambat dan kewaspadaan
*. KOMPLIKASI
Menurt Smelt8er F 0are 2""2-, setelah mengalami stroke, klien mungkin akan
mebgalami komplikasi yang dapat dikelompokkan berdasarkan *
a. %ipoksia serebral
b. %ipertensi atau hipotensi
7/21/2019 Makalah Kasus I Kelompok I.doc
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kasus-i-kelompok-idoc 11/27
c. mbolisme serebral
H. PEMERIKSAAN PENUNAN*
. 9T Scan
Memperlihatkan adanya edema , hematoma, iskemia dan adanya infark
2. Angiografi serebral
membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik seperti perdarahan atau
obstruksi arteri
3. 4ungsi @umbal
menun(ukan adanya tekanan normal
tekanan meningkat dan cairan yang mengandung darah menun(ukan adanya perdarahan
!. MR' * Menun(ukan daerah yang mengalami infark, hemoragik.
>. ;* Memperlihatkan daerah lesi yang spesifik
C. <ltrasonografi Dopler * Mengidentifikasi penyakit arteriovena
=. Sinar 6 Tengkorak * Menggambarkan perubahan kelen(ar lempeng pineal
Doenges, Marilynn,2""" hal 2B2-
*. PENATALAKSANAAN
4enatalaksanaan dapat berupa medik dan keperawatan
. 4enatalaksanaan medik
Menurunkan kerusakan iskemik serebral dengan mempertahankan saluran
nafas, yaitu * oksigenasi, suction, bila perlu lakuakan trakheostomy serta
dengan vssodilator untuk meningkatkan aliran darah serebral seperti asam
nikotinat tola8inn dan (enis lainnya.
4emberian trombolisis dengan rt)4A recombinant tissue plasminogen-
4emberian obat)obatan seperti digoksin pada aritmia (antung atau alfa beta,
kaptopril, antagonis kalsium pada pasien dengan hipertensi
4emberian sterois guna menurunkan permeabilitas kapiler
4emberian osmotis diuretika seperti manitol, lasi& atau furosemid untuk
menurunkan edema serebral
4emberian anti koagulan untuk mencegah memberatnya trombosis dan
embolisasi dari tempat lain dalam sistem kardiovaskuler
7/21/2019 Makalah Kasus I Kelompok I.doc
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kasus-i-kelompok-idoc 12/27
2. 4enatalaksanaan keperawatan
Menurut Dongoes, Moorhouse F ;eisler 2"""-, tindakan yang dilakukan pada
pasien stroke adalah *
Meningkatkan perfusi dan oksigenasi serebral yang adekuat
Mencegah atau meminimalkan komplikasi dan ketidakmampuan yang bersifat
permanen
Membantu pesien untuk menemukan kemandiriannya dalam melakukan
aktivitas sehari)hari
Memberikan dukungan terhadap proses kopimg dan mengintegrasikan
perubahan dalam konsep diri pasien
Memberikan informasi tentang proses penyakit atau prognosisnya dan
kebutuhan tindakan atau rehabilitasi.
. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
A. PEN*KAIAN
a. -(n!a/ian -%i)(%
Ai%0a
Adanya sumbatan#obstruksi (alan napas oleh adanya penumpukan sekret
akibat kelemahan reflek batuk
B%(athin
+elemahan menelan# batuk# melindungi (alan napas, timbulnya
pernapasan yang sulit dan # atau tak teratur, suara nafas terdengar
ronchi #aspirasi
Ci%#"lati&n
TD dapat normal atau meningkat , hipotensi ter(adi pada tahap lan(ut,
takikardi, bunyi (antung normal pada tahap dini, disritmia, kulit dan
membran mukosa pucat, dingin, sianosis pada tahap lan(ut
'. P(n!a/ian S(!"nd(%
7/21/2019 Makalah Kasus I Kelompok I.doc
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kasus-i-kelompok-idoc 13/27
7/21/2019 Makalah Kasus I Kelompok I.doc
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kasus-i-kelompok-idoc 14/27
Gausea # vomitus menandakan adanya 4T'+
+ehilangan sensasi lidah , pipi , tenggorokan, disfagia
Riwayat DM, 4eningkatan lemak dalam darah
b. Data obyektif*
4roblem dalam mengunyah menurunnya reflek palatum dan
faring -
Ebesitas factor resiko -
C. Sensori neural
a. Data Subyektif*
4using # syncope sebelum 97A # sementara selama T'A -
nyeri kepala * pada perdarahan intra serebral atau perdarahan
sub arachnoid.
+elemahan, kesemutan#kebas, sisi yang terkena terlihat seperti
lumpuh#mati
4englihatan berkurang
Sentuhan * kehilangan sensor pada sisi kolateral pada
ekstremitas dan pada muka ipsilateral sisi yang sama -
;angguan rasa pengecapan dan penciuman
b. Data obyektif*
Status mental koma biasanya menandai stadium perdarahan ,
gangguan tingkah laku seperti* letergi, apatis, menyerang- dan
gangguan fungsi kognitif
kstremitas * kelemahan # paraliysis kontralateral pada semua
(enis stroke, genggaman tangan tidak imbang, berkurangnya
reflek tendon dalam kontralateral -
Ha(ah* paralisis # parese ipsilateral -
Afasia kerusakan atau kehilangan fungsi bahasa,
kemungkinan ekspresif# kesulitan berkata kata, reseptif #
kesulitan berkata kata komprehensif, global # kombinasi dari
keduanya.
+ehilangan kemampuan mengenal atau melihat, pendengaran,
stimuli taktil
Apraksia * kehilangan kemampuan menggunakan motorik
7/21/2019 Makalah Kasus I Kelompok I.doc
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kasus-i-kelompok-idoc 15/27
Reaksi dan ukuran pupil * tidak sama dilatasi dan tak bereaksi
pada sisi ipsi lateral
=. Gyeri # kenyamanan
a. Data Subyektif*
Sakit kepala yang bervariasi intensitasnya
b. Data obyektif*
Tingkah laku yang tidak stabil, gelisah, ketegangan otot # fasial
$. Respirasi
Data Subyektif*
4erokok factor resiko -
B.+eamanan
Data obyektif*
Motorik#sensorik * masalah dengan penglihatan
4erubahan persepsi terhadap tubuh, kesulitan untuk melihat
ob(ek, hilang kewasadaan terhadap bagian tubuh yang sakit
Tidak mampu mengenali ob(ek, warna, kata, dan wa(ah yang
pernah dikenali
;angguan berespon terhadap panas, dan dingin#gangguan
regulasi suhu tubuh
;angguan dalam memutuskan, perhatian sedikit terhadap
keamanan, berkurang kesadaran diri
". 'nteraksi social
Data obyektif*
4roblem berbicara, ketidakmampuan berkomunikasi
Doenges , Marilynn,2""" hal 2B2-
0. Dian&sa K(-(%a0atan
. 4erubahan perfusi (aringan serebral b.d terputusnya aliran darah * penyakit oklusi,
perdarahan, spasme pembuluh darah serebral, edema serebral
Ditandai oleh *
4erubahan tingkat kesadaran , kehilangan memori
7/21/2019 Makalah Kasus I Kelompok I.doc
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kasus-i-kelompok-idoc 16/27
4erubahan respon sensorik # motorik, kegelisahan
Deficit sensori , bahasa, intelektual dan emosional
4erubahan tanda tanda vital
T"/"an Pasi(n 2 #%it(%ia (3al"asi
Terpelihara dan meningkatnya tingkat kesadaran, kognisi dan fungsi sensori #
motor
Menampakan stabilisasi tanda vital dan tidak ada 4T'+
4eran pasien menampakan tidak adanya kemunduran # kekambuhan
Int(%3(nsi *
'ndependen
Tentukan factor factor yang berhubungan dengan situasi individu# penyebab
koma # penurunan perfusi serebral dan potensial 4T'+
Monitor dan catat status neurologist secara teratur
Monitor tanda tanda vital
valuasi pupil ukuran bentuk kesamaan dan reaksi terhadap cahaya -
0antu untuk mengubah pandangan , misalnay pandangan kabur, perubahan
lapang pandang # persepsi lapang pandang
0antu meningkatakan fungsi, termasuk bicara (ika pasien mengalami
gangguan fungsi
+epala dielevasikan perlahan lahan pada posisi netral .
4ertahankan tirah baring , sediakan lingkungan yang tenang , atur kun(ungan
sesuai indikasi
+olaborasi
berikan suplemen oksigen sesuai indikasi
berikan medikasi sesuai indikasi *
•Antifibrolitik, misal aminocaproic acid amicar -
•Antihipertensi
•7asodilator perifer, missal cyclandelate, iso&suprine.
•Manitol
2. +etidakefektifan bersihan (alan napas b.d kerusakan batuk, ketidakmampuan mengatasi
lendir
7/21/2019 Makalah Kasus I Kelompok I.doc
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kasus-i-kelompok-idoc 17/27
K%it(%ia hasil4
4asien memperlihatkan kepatenan (alan napas
kspansi dada simetris
0unyi napas bersih saat auskultasi
Tidak terdapat tanda distress pernapasan
;DA dan tanda vital dalam batas normal
Int(%3(nsi4
+a(i dan pantau pernapasan, reflek batuk dan sekresi
4osisikan tubuh dan kepala untuk menghindari obstruksi (alan napas dan
memberikan pengeluaran sekresi yang optimal
4enghisapan sekresi
Auskultasi dada untuk mendengarkan bunyi (alan napas setiap ! (am
0erikan oksigenasi sesuai advis
4antau 0;A dan %b sesuai indikasi
3. 4ola nafas tak efektif berhubungan dengan adanya depresan pusat pernapasan
T"/"an 4
4ola nafas efektif
K%it(%ia hasil4
RR $)2" & permenit
kspansi dada normal
Int(%3(nsi 4
+a(i frekuensi, irama, kedalaman pernafasan.
Auskultasi bunyi nafas.
4antau penurunan bunyi nafas.
4astikan kepatenan E2 binasal
0erikan posisi yang nyaman * semi fowler
0erikan instruksi untuk latihan nafas dalam
9atat kema(uan yang ada pada klien tentang pernafasan
7/21/2019 Makalah Kasus I Kelompok I.doc
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kasus-i-kelompok-idoc 18/27
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
KASUS
Seorang wanita mendadak mengalami kelemahan anggota sebelah kanan, fungsi bicara
terganggu. Ada mengok pada muka dan lidah deviasi berlawanan dengan lesi, tidak ada
muntah, klien sudah tiga hari tidak mau makan dan kalau minum sering tersedak. Saat
perawat memberikan makan, klien terlihat dapat mengunyah makanan tetapi makanan tidak
bisa ditelan. Riwayat hipertensi didsangkal, ada riwayat DM. Tekanan darah !"#$" mm%g,
nadi $"&#mnt, suhu afebris, rr normal. %emiparesis kanan, aphesia ekspresif.
Data +&!"s
Data Sub(ektif Data Eb(ektif
Riwayat hipertensi disangkal
Ada riwayat DM
klien sudah tiga hari tidak mau makan
- %emiparesi kanan
-
5ungsi bicara terganggu- Mengok pada muka
- @idah devisiasi berlawanan dengan
lesi
- Saat perawat memberikan makan,
klien terlihat dapat mengunyah
makanan tetapi makanan tidak bisa
ditelan
- Tekanan darah !"#$" mm%g, nadi
$"&#mnt, suhu afebris, rr normal
- aphesia ekspresif
- klien sudah tiga hari tidak mau makan
dan kalau minum sering tersedak
Analisa Data
7/21/2019 Makalah Kasus I Kelompok I.doc
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kasus-i-kelompok-idoc 19/27
Go Data 5okus tiologi Symptom
. DS*
) Riwayat hipertensi disangkal
DE*
) %emiparesi kanan
) Tekanan darah !"#$" mm%g,
nadi $"&#mnt, suhu afebris, rr
normal
Disfungsi G.6' ;angguan Mobilitas
5isik
DS*
- klien sudah tiga hari tidak
mau makan dan kalau
minum sering tersedak
DE*
- Saat perawat memberikan
makan, klien terlihat dapatmengunyah makanan
tetapi makanan tidak bisa
ditelan
- kalau minum sering
tersedak
Disfungsi G.6, '6 ;angguan 4emenuhan
Gutrisi
DS*
DE*
-aphesia ekspresif
- fungsi bicara terganggu
- Ada mengok pada muka
dan lidah deviasi
berlawanan dengan lesi
+erusakan
neurocerebrospinal
G.7'', '6, 6'
+erusakan
+omunikasi 7erbal
Dian&sa K(-(%a0atan
. ;angguan Mobiltas 5isik b.d Disfungsi G.6'
2. Resti ;angguan 4emenuhan Gutrisi b.d Disfungsi G.6, '63. +erusakan +omunikasi 7erbal b.d +erusakan neurocerebrospinal G.7'', '6, 6'
7/21/2019 Makalah Kasus I Kelompok I.doc
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kasus-i-kelompok-idoc 20/27
Int(%3(nsi K(-(%a0atan
N& Dian&sa
K(-(%a0atan
T"/"an dan K%it(%ia
Hasil
Int(%3(nsi Rasi&nal
. ;angguan Mobiltas
5isik b.d Disfungsi
G.6'
Tu(uan *+lien mampu
melaksanakan
aktivitas fisik sesuai
dengan
kemampuannyasetelah
dilakukan tindakan
keperwatan selama
(am
+riteria %asil*
) Tidak ter(adi
kontraktur sendi
) 0ertambahnya
kekuatan otot
) +lien menun(ukkan
tindakan untuk
meningkatkan
mobilitas
. <bah posisi klien
tiap 2 (am
2. A(arkan klien
untuk melakukan
latihan gerak aktif
pada ekstrimitas
yang tidak sakit.
3. @akukan gerak
pasif pada
ekstrimitas yang
sakit
!. 0erikan
papan
kaki
pada
ekstrimit
as dalam
posisi
fungsion
alnya
>. Tinggikan
kepala
dan
tangan
C. +olaborasi
. Menurun
kan
resiko
ter(adin
nya
iskemia
(aringan
akibat
sirkulasi
darah
yang
(elek
pada
daerah
yang
tertekan
2. ;erakan aktif
memberikan massa,
tonus dan kekuatan
otot serta
memperbaiki
fungsi (antung dan
pernapasan
3. Etot volunter
akan kehilangan
tonus dan
kekuatannya bila
7/21/2019 Makalah Kasus I Kelompok I.doc
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kasus-i-kelompok-idoc 21/27
dengan
ahli
fisiotera
pi untuk
latihan
fisik
klien
tidak dilatih untuk
digerakkan
2. Resti ;angguan
4emenuhan Gutrisi
b.d Disfungsi G.6,
'6
Tu(uan* setelah
dilakukan tindakan
keperawatan =&2! (am
tidak ter(adi gangguan
pemenuhan nutrisi
+riteriah %asil*
) 0erat badan dapat
dipertahankan#ditingka
tkan
) nafsu makan
meningkat
. Tentukan
kemampuan klien
dalam mengunyah,
menelan dan reflek
batuk
2. @etakkan posisi
kepala lebih tinggi
pada waktu, selama
dan sesudah makan
3. Stimulasi bibir
untuk menutup dan
membuka mulut
secara manual
dengan menekan
ringan diatas
bibir#dibawah dagu
(ika dibutuhkan
!. @etakkan
makanan pada
7/21/2019 Makalah Kasus I Kelompok I.doc
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kasus-i-kelompok-idoc 22/27
daerah mulut yang
tidak terganggu
>. 0erikan makan
dengan berlahan
pada lingkungan
yang tenang
C. Mulailah untuk
memberikan makan
peroral setengah
cair, makan lunak
ketika klien dapat
menelan air
=. An(urkan klien
menggunakan
sedotan meminum
cairan
$. An(urkan klien
untuk
berpartisipasidalam
program
latihan#kegiatan
B. +olaborasi
dengan tim dokter
untuk memberikan
ciran melalui iv atau
makanan melalui
selang
7/21/2019 Makalah Kasus I Kelompok I.doc
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kasus-i-kelompok-idoc 23/27
3. +erusakan
+omunikasi
7erbal b.d
+erusakan
neurocerebrospi
nal G.7'', '6,
6'
Tu(uan *setelah
dilakukan tindakan
keperawatan selama
=&2! (am klien
mampu
memperlihatkan
peningkatan
kemampuan untuk
berkomunikasi
+riteria %asil*
• menggunakan
bahasa tertulis,
lisan, atau non
verbal
• menggunakan
bahasa isyarat
• menggunakan
gambar dan foto
• pengenalan
terhadap pesan
yang diterima
• bertukar pesan
secara akurat
a. @ibatkan
keluarga untuk
membantu
memahami #
memahamkan
informasi dari #
ke klien
b. Dengarkan
setiap ucapan
klien dengan
penuh perhatian
c. ;unakan kata)
kata sederhana
dan pendek
dalam
komunikasi
dengan klien
d. Dorong klien
untukmengulang kata)
kata
e. 0erikan arahan #
perintah yang
sederhana setiap
interaksi dengan
klien
f. 4rogramkan
a. Agar klien
mampu
berkomunikasi
b. <ntuk
meningkatkan
kepercayaan
diri klien dalam
berkomunikasi
c. Agar klien
mampu
memahami
komunikasi
sederhana
d. Memberikan
stimulasi
sensori
e. Agar klien
mudah
memahami
komunikasi
dengan perawat
f. <ntuk melatih
komunikasi
7/21/2019 Makalah Kasus I Kelompok I.doc
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kasus-i-kelompok-idoc 24/27
dengan orang lain. speech)language
teraphy
verbal klien.
BAB I5
IN+ORMASI TAMBAHAN
<ntuk menegakkan sebuah diagnosa SG%, maka selain data)data yang terdapat dikasus, ada
data yang harus di tambahnkan pemeriksaan penun(ang, seperti laboratorium, radiologi 9T
S9AG-.
Dalam pengka(ian kasus dengan Stroke dapat digunakan dengan skoring sebagai salah satu
alternatif pemeriksaan, skoring ini (uga dapat di gunakan untuk membedakan antara stroke
7/21/2019 Makalah Kasus I Kelompok I.doc
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kasus-i-kelompok-idoc 25/27
iskemik atau stroke hemoragik, salah satu skoring yang banyak digunakan adalah S'R'RA
S9ER.
A. SIRIRA SCORE
K&)-&n(n s!&%in si%i%a/ adalah 4
2,> & dera(at kesadaran- / 2 & vomitus- / 2 & nyeri kepala- / ", & diastol- ? 3 &
faktor ateroma- ) 2
Dera(at kesadaran * " I 9M, I somnolen, 2 I sopor#koma
7omitus * " I tidak ada, I ada
Gyeri kepala * " I tidak ada, I ada
Ateroma * " I tidak ada, I salah satu atau lebih DM, penyakit pembuluh darah-
Hasil s!&%in 4
Skor J * perdarahan supratentorial
Skor K * infark serebri
ika diterapkan berdasarkan kasus diatas, maka skoring untuk psien ini adalah *
Dera(at kesadaran I "
7omitus I "
Gyeri kepala I "
Diastol I $"
5aktor ateroma I
Makan hasil skoring nya adalah *
2,> & "- / 2 & "- / 2 & "- / ", & $"- ? 3 & - I $ ? 3 ? 2
I )=
Makan kesimpulanya adalah pasien tersebut mengalami infark serebri.
B. CT SCAN
9ontoh gambaran hasil ct scan pada stroke non hemoragik dan hemoragik
a. stroke non hemoragik
7/21/2019 Makalah Kasus I Kelompok I.doc
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kasus-i-kelompok-idoc 26/27
b. stroke hemoragik
7/21/2019 Makalah Kasus I Kelompok I.doc
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kasus-i-kelompok-idoc 27/27
DA+TAR PUSTAKA
@ong 9, 0arbara, P(%a0atan M(di!al B(dah, ilid 2, 0andung, Layasan 'katan Alumni
4endidikan +eperawatan 4a(a(aran, BBC
Tuti 4ahria, dkk, As"han K(-(%a0atan -ada Pasi(n d(nan *an"an Sist()
P(%sa%a6an, akarta, ;9, BB3
4usat pendidikan Tenaga +esehatan Departemen +esehatan, As"han K(-(%a0atan Kli(n
D(nan *an"an Sist() P(%sa%a6an , akarta, Depkes, BBC
Smelt8er 9. Su8anne, 0runner F Suddarth, B"!" A/a% K(-(%a0atan M(di!al B(dah,
akarta, ;9 ,2""2
Marilynn , Doengoes, 2""", R(n#ana As"han K(-(%a0atan, disi 3, akarta, ;9, 2"""
%arsono, B"!" A/a% 4 N("%&l&i Klinis,Logyakarta, ;a(ah Mada university press, BBC