KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan hidayahh-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Hak dan Kewajiban yang Dimiliki Oleh Dokter dan Pasien”. Dimana
dalam makalah ini menjelaskan tentang hak dan kewajiban yang dimiliki dan
harus dilaksanakan dokter atau dokter gigi dalam memenuhi peran dan fungsinya
sebagai tenaga medis, serta hak dan kewajiban yang juga harus ditaati pasien.
Dalam penulisan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknik penulisan maupun materi pada makalah ini.Untuk itu, kritik dan saran
dari semua pihak sangat kami harapakan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu
dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah
memberikan penugasan dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.
Surabaya, 1 oktober 2013
Tim Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................1
Daftar Isi ...................................................................................................2
BAB I Pendahuluan
1. Latar Belakang .........................................................................................3
2. Tinjauan Pustaka .........................................................................................4
3. Tujuan Penulisan .........................................................................................5
4. Rumusan Masalah.......................................................................................5
BAB II Pembahasan .........................................................................................6
1. Hak dan Kewajiban Dokter..........................................................................6
2. Hak dan Kewajiban Pasien..........................................................................11
BAB III Penutup
1. Kesimpulan .........................................................................................13
2. Saran .........................................................................................13
Daftar Pustaka .........................................................................................14
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dokter merupakan profesi yang dianggap membanggakan pada sebagian
besar masyarakat.Namun, pada pelaksanaannya dokter memiliki tanggung jawab
besar yang harus ditunaikan dimana hal ini tak semudah yang dipikirkan oleh
masyarakat. Sebagai dokter, ia berkewajiban untuk menangani hal-hal yang
berhubungan dengan bidangnya yaitu sebagai tenaga medis.
Dalam profesi kedokteran, komunikasi dokter-pasien merupakan salah
satu kompetensi yang harus dikuasai dokter.Kompetensi komunikasi menentukan
keberhasilan dalam membantu penyelesaian masalah kesehatan pasien.Selama ini
kompetensi komunikasi dapat dikatakan terabaikan, baik dalam pendidikan
maupun dalam praktik kedokteran atau kedokteran gigi.
Dalam menjalankan profesinya sebagai seorang dokter, ia harus
melaksanakan hak dan kewajibannya antara dokter dan pasien. Maka dari itu,
dokter dituntut untuk selalu professional dalam menjalankan profesinya.Ia
dituntut untuk selalu lancar dalam berkomunikasi dengan pasien. Karena apabila
terdapat kesalah pahaman, maka akan menjadi fatal.
Tidak mudah bagi dokter untuk menggali keterangan dari pasien karena
memang tidak bisa diperoleh begitu saja. Perlu dibangun hubungan saling percaya
yang dilandasi keterbukaan, kejujuran dan pengertian akan kebutuhan, harapan,
maupun kepentingan masing-masing. Dengan terbangunnya hubungan saling
percaya, pasien akan memberikan keterangan yang benar dan lengkap sehingga
dapat membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit pasien secara baik dan
memberi obat yang tepat bagi pasien.
Untuk itu, dokter dan pasien haruslah sama-sama mengetahui apa saja hak
dan kewajiban sebagai seorang dokter dan pasien. Hal tersebut sudah diatur di
dalam kode etik kedokteran yang wajib ditaati oleh seluruh dokter dalam praktik
kedokteran maupun kedokteran gigi.Jangan sampai terjadi kesalahan yang dapat
mengakibatkan malpraktik sehingga menimbulkan trauma yang mendalam bagi
pasien.
3
1.2. Tinjauan Pustaka
Pembangunan bidang kesehatan secara terpadu dimulai sejak tahun 1978,
yaitu sejak dikeluarkannya Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia Nomor IV/MPR/1978 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara dan
Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 1979 tentang REPELITA III. Sejak itu
kesehatan menempati bagian tersendiri dalam pembangunan nasional secara
keseluruhan. Berdasarkan kebijaksanaan yang dituangkan dalam GBHN,
disusunlah Sistem Kesehatan Nasional. Sistem ini merupakan suatu tatanan yang
mencerminkan upaya bangsa Indonesia meningkatkan kemampuan derajat
kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum.
Keberhasilan upaya kesehatan tergantung pada ketersediaan sumber daya
kesehatan yang berupa tenaga, sarana, dan prasarana dalam jumlah dan mutu yang
memadai. Pelayanan kesehatan menempatkan dokter sebagai tenaga kesehatan
yang paling dekat hubungannya dengan pasien dalam penanganan penyakit.
Peningkatan jenjang pendidikan, akan meningkatkan keahlian dan
keterampilan dokter dalammenangani pasien. Standar profesi merupakan
pedoman dalam menjalankan upaya pelayanan kesehatan, khususnya berkaitan
dengan tindakan yang harus dilakukan oleh dokter terhadap pasien sesuai dengan
kebutuhan pasien. Sementara itu juga, hak pasien harus dihormati oleh dokter
yang melakukan praktik dalam upaya pelayanan kesehatan.
Hubungan antara dokter dan pasien tidaklah berlangsung begitu saja tanpa ada
yang mengatur. Hal-hal yang harus dilaksanakan dan ditaati oleh dokter dan
pasien telah diatur oleh hukum dan tercantum dalam undang-undang yang sah. Di
Indonesia, hak dan kewajiban dokter telah tercantum dalam UU No. 29 Tahun
2004 tentang Praktik Kedokteran Pasal 50 dan 51. Sedangkan hak dan kewajiban
pasien telah tercantum dalam UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
Pasal 52 dan 53.
4
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Memberikan pengetahuan tentang hak dan kewajiban dokter dengan
pasien
2. Membangun hubungan yang baik antara dokter dan pasien
3. Memupuk rasa kepercayaan antara dokter dan pasien
1.4. Rumusan Masalah
1. Apa saja hak dan kewajiban yang dimiliki oleh dokter?
2. Apa saja hak dan kewajiban yang dimiliki oleh pasien?
3. Bagaimana jika hak dan kewajiban dokter dan pasien tidak dipatuhi?
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Hak dan Kewajiban Dokter
Seorang dokter memiliki banyak tugas dan tanggung jawab yang harus
dilaksanakan, baik sebagai tenaga medis maupun sebagai warga negara.Dalam
perwujudannya, tugas-tugas tersebut hendaknya dilakukan secara seimbang.Sikap
professional dokter dapat kita lihat ketika dokter berhadapan dengan tugasnya
(dealing with task), yang berarti mampu menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai
dengan peran dan fungsinya. mampu mengatur diri sendiri seperti ketepatan
waktu, pembagian tugas profesi dengan tugas-tugas pribadi yang lain (dealing
with one-self); dan mampu menghadapi berbagai macam tipe pasien serta mampu
bekerja sama dengan profesi kesehatan yang lain (dealing with others).
Ada 6 sifat dasar yang harus ditunjukkan oleh seorang dokter, yaitu :
1. Sifat ketuhanan
2. Kemurnian niat
3. Keluruhan budi
4. Kerendahan hati
5. Kesungguhan kerja
6. Integritas ilmiah dan social
Yang mana nantinya 6 sifat dasar ini akan teraplikasi dalam beberapa sikap
seorang dokter terhadap pasiennya, antara lain:
1. Munculnya profesionalisme seorang dokter
• Terbuka, yaitu mau memeriksa informasi yang dibutuhksan seorang pasien baik
diminta maupun tidak. Dokter juga harus mampu memberikan penjelasan yang
akurat dan jujur.
• Menjadi pendengar yang baik, yaitu dokter hendaknya mau
mendengarkankeluhan dan menaggapi pertanyaan pasien sehingga komunikasi
6
yang terjalin tidak hanya satu arah dan disini dokter tidak hanya berperan dalam
memberikan instruksi, tapi alangkah baiknya apabila mampu menampung dan
memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi pasien.
• Punya waktu yang cukup, yaitu seorang dokter harus bisa menyediakan waktu
yang cukup dalam melayani pasiennya, sehingga pasien merasa puas dengan
pelayanan yang telah diberikan oleh dokter.
2. Mempunyai minat yang besar untuk menolong
3. Tumbuhnya sikap empati dokter terhadap pasien yang dihadapinya
4. Peka terhadap situasi dan kondisi lingkungan pada saat itu
5. Mampu mengaenal dan mengatasi masalah
Dewasa ini, banyak sekali kasus mengenai tuntutan kepada dokter dari
berbagai pihak akan kinerja dokter. Misalnya saja ada dokter yang melakukan
kelalaian atau malah melakukan malpraktik. Hal ini bisa menjadi sasaran yang
empuk bagi para “pencari” kesalahan dokter. Tuntutan-tuntutan tersebut, dapat
dicegah atau setidaknya diminimalisasi dengan cara meningkatkan
keprofesionalan dokter, yaitu antara lain dengan bekerja sesuaistandar profesi dan
standar prosedur operasional serta kebutuhan masyarakat dan taat kepada hukum
negara. Untuk itulah dokter haruslah memahami hak dan kewajibannya sebagai
dokter.
UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Pasal 50 dan 51, Hak
dan Kewajiban Dokter:
HAK
1. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai
standar profesi dan standar operasional prosedur.
2. Memberikan pelayanan medis sesuai standar profesi dan standar
operasional prosedur.
3. Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau
keluarganya.
4. Menerima imbalan jasa.
7
KEWAJIBAN
1. Memberikan pelayanan medis sesuai standar profesi dan standar
operasional prosedur serta kebutuhan medis.
2. Apabila tidak tersedia alat kesehatan atau tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan/pengobatan, bisa merujuk pasien ke dokter/sarana kesehatan
lain yang mempunyai kemampuan lebih baik.
3. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan
setelah pasien itu meninggal dunia.
4. Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia
yakin ada orang lain yang mampu melakukannya.
5. Mengikuti perkembangan ilmu kedokteran.
Kewajiban Dokter kepada Teman Sejawat
a. Setiap dokter memperlakukan teman sejwatnya sebagaimana ia sendiri ingin
diperlakukan
b. Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawat, kecuali
dengan persetujuan atau berdasarkan prosedur yang etis
Kewajiban Dokter Terhadap Diri Sendiri
a. Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya bekerja dengan baik
b. Setiap dokter harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi kedokteran/kesehatan
Kewajiban dokter kepada Negara
a. Membayar pajak atas ijin prakteknya.
b. Menjalankan profesi dokternya sesuai dengan undang-undang yang
ditetapkan oleh pemerintah.
8
c. Bersedia untuk ditempatkan didaerah terpencil sesuai dengan Surat
Keputusan dari pemerintah.
d. Memberikan tenaga medisnya terhadap korban bencana alam atau korban
perang.
Kewajiban Dokter Kepada Masyarakat
a. Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajibannya melindungi
untuk hidup insani.
b. Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan menggunakan segala ilmu
yang dimiliki dan ketrampilannya untuk kepentingan masyarakat.
c. Setiap dokter wajib memberikan kesempatan pada penderita agar senantiasa
dapat berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya dalam beribadat
maupun dalam masalah lainnya.
d. Memberikan layanan kesehatan semaksimal mungkin
e. Melayani atau menerima konsultasi
f. Melakukan kederisasi masyarakat dalam bidang kesehatan kompleks
g. Menanggulangi penyakit atau wabah tertentu
h. Memberikan penyuluhan/informasi kesehatan pada masyarakat.
i. Melaporkan apabila terjadi kejadian luar biasa.
j. Seorang dokter harus mengutamakan/mendahulukan kepentingan
masyarakat dan memperhatikan segala aspek pelayanan kesehatan yang
menyeluruh,serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang
sebenarnya.
k. Dalam melakukan pekerjaannya sebagai dokter,seorang dokter tidak boleh
dipengaruhi oleh pertimbangan keuntungan pribadi.
9
l. Seorang dokter harus senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan dan
menerapkan setiap penemuan atau tekhnik baru yang belum teruji
kebenarannya.
Seorang Dokter bertanggung jawab secara:
1) Moral : terhadap Sang Pencipta (melalui Sumpah Dokter)
2) Etik : terhadap organisasi profesi & masyarakat kedokteran
3) Disiplin : terhadap Konsil Kedokteran Indonesia & MKDKI
4) Hukum : -Kedokteran
-Pidana
-Perdata
-Administrasi
10
2.2. Hak dan Kewajiban Pasien
Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan
kebutuhan pribadinya sesuai dengan keadilan, moralitas, dan legalitas.Sedangkan
kewajiban adalah hal yang harus dilakukan dan ditaati oleh seseorang.Dewasa ini
pasien jugameminta untuk lebih dapat menentukan sendiri dan mengontrol tubuh
mereka sendiri bila sakit. Persetujuan, kerahasiaan, dan hak pasien untuk menolak
pengobatan merupakan aspek dari penentuan diri sendiri.
Kebutuhan untuk hak dan kewajiban pasien adalah hasil secara luas dari
dua keadaan yaitu kerentanan (vulnerability) klien dari penyakit
dan kompleksitas hubungan dalam tatanan asuhan kesehatan. Ketika sakit,
seseorang sering tidak mampu menyatakan hak-haknya sebagaimana bila ia sakit.
Menyatakan hak memerlukan energi dan kesadaran tentang hak seseorang dalam
situasi tersebut. Oleh karenanya seseorang yang lemah atau terkait dengan
penyakitnya, mungkin tidak mampu menyatakan hak-haknya.Saat dokter
melakukan praktik kedokteran, pasien pun mempunya kewajiban yang wajib
ditaatinya. Karena dengan begitu, praktik kedokteran akan berjalan aman dan
lancar. Apabila dari seluruh unsur tersebut tidak terpenuhi, maka akan
menghambat jalannya proses praktik.
Menurut Fred Ameln, kewajiban pasien adalah :
1. Memberi informasi lengkap perihal penyakitnya kepada tenaga kesehatan.
2. Mematuhi nasehat tenaga kesehatan.
3. Menghormati privasi tenaga kesehatan yang mengobatinya.
4. Memberi imbalan jasa.
UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Pasal 52 dan 53, Hak
dan Kewajiban Pasien:
HAK
1. Mendapatkan penjelasan lengkap tentang rencana tindakan medis yang
akan dilakukan dokter.
2. Bisa meminta pendapat dokter lain (second opinion).
11
3. Mendapat pelayanan medis sesuai dengan kebutuhan.
4. Bisa menolak tindakan medis yang akan dilakukan dokter bila ada
keraguan.
5. Bisa mendapat informasi rekam medis.
KEWAJIBAN
1. Memberikan informasi yang lengkap, jujur dan dipahami tentang masalah
kesehatannya.
2. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter.
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan.
4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dokter mengambil banyak peran dalam masyarakat, terutama sebagai
tenaga medis.Dalam melaksanakan tugasnya, dokter mempunya hak dan
kewajiban yang harus dilaksanakan untuk selalu menjadi dokter yang
profesional.Dokter tanpa pasien pun tidak ada apa-apanya. Dokter membutuhkan
pasien. Pasien pun mempunya hak dan kewajiban yang harus dijalankan untuk
mendukung praktik kedokteran.
Hak dan kewajiban dokter dan pasien adalah dua hal yang saling terkait
dan berhubungan.Jika salah satunya ada yang tidak terpenuhi, maka dapat
menganggu jalannya praktik kedokteran.Dokter dan pasien haruslah saling
mendukung, karena sama-sama membutuhkan.
Hak dan kewajiban antara dokter dan pasien termasuk ke dalam hukum.
Hal ini karena di dalam UU telah dicantumkan mengenai hak dan kewajiban
dokter serta hak dan kewajiban pasien. Selain itu, apabila dari salah satu pihak
atau kedua belah pihak melanggar UU atau perjanjian dimana terdapat materai
bisa dituntut secara hukum.
Tidak hanya UU yang mengatur tentang hal ini, tapi juga terdapat kode
etik dokter yang termasuk dalam etika. Etika tidak resmi secara hukum tapi diakui
oleh dokter-dokter di Indonesia.
3.2. Saran
Untuk mewujudkan praktik kedokteran yang baik dan sesuai kode etik,
dokter dan pasien harus menjalankan hak dan kewajibannya dengan
seimbang.Setiap dokter dan pasien haruslah saling menghormati.Diperlukan
sebuah komunikasi yang terjalin baik antara dokter dan pasien. Dengan begitu,
praktik kedokteran akan berjalan dengan lancar dan tidak akan terjadi adanya
kesalah pahaman.
13
DAFTAR PUSTAKA
Hanafiah,M Yusuf dan Amri Amir.1999.Etika Kedokteran dan Hukum
Kesehatan. Jakarta :Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Konsil Kedokteran Indonesia.2006. KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER-
PASIEN. Jakarta.
MKEK dan IDI.2001.KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA DAN
PEDOMAN PELAKSANAAN KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA. Jakarta
Wardhani, Hanif Alienda. 2008. Professionalisme Dokter.
Anonim.Hak dan Kewajiban Dokter dan Pasien.http://www.cicendoeyehospital.org/index.php/beranda/informasiaartikel/34-informasi/72-hak-dan-kewajiban-dokter-dan-pasien.html [diakses tanggal 1 Oktober 2013]
14