1
LUKA PADA KUSTA
Oleh dr. Monica Setiawan
2
Pendahuluan
Pada penderita kusta dgn anestesi pada kaki sering terjadi luka.
Dilaporkan 10 – 20 % penderita kusta dg luka plantar.
Sering terjadi komplikasi & cacat krn luka, maka perlu diketahui jenis2 luka pada kaki, patogenesa, komplikasi & pengelolaannya.
3
JENIS LUKA PADA KUSTA
4
1. Luka Lepromatosa
Pada MH tipe L aktif.
Berupa nodul / infiltrat yg memecah pada Reaksi tipe 1 / 2.
Luka mengeluarkan sekret yg banyak mengandung BTA.
5
2. Luka Stasis
Pada MH tipe L inaktif.
Lokasi tersering pada tungkai bawah 1/3 distal cruris sampai punggung kaki.
Luka terjadi krn perubahan struktur kulit akibat bendungan aliran vena & getah bening yg disebabkan fibrosis luas dibawah kulit.
6
3. Luka Plantar
Jenis luka ini terbanyak ditemukan pada penderita kusta.
Penyebabnya: gangguan saraf berupa anestesi, kelumpuhan otot disertai fungsi telapak kaki sbg bagian yg menyanggah BB, keadaan ini secara ber-sama2 menyebabkan timbulnya luka.
7
4. Luka Keganasan
Pada luka kronis, jaringan luka berubah menjadi keganasan terut. Ca epidermoid.
Tanda2: timbul jar. spt kembang kol.
berbau busuk.
mudah berdarah.
pembesaran kel. gb regional.
8
Luka Plantar
Adl luka kronis yang terjadi pada telapak kaki didaerah yang memikul BB dimana terdapat gangguan saraf perifer / anestesi.
Ada 2 jenis Luka Plantar.
9
1. Luka Plantar Sederhana
Luka dangkal, tenang, keluhan -
Tanda2 infeksi sekunder –
Cairan yang keluar dari luka minimal.
Lokasi pada daerah kepala metatarsal 1,3.
10
Luka Plantar Komplikasi
Luka plantar sederhana + infeksi sekunder
Terjadi : Infeksi akut piogenik.
Tendosinovitis.
Septik arthritis.
Osteomielitis.
Degenerasi maligna.
11
Penyebab Timbulnya Luka Plantar
12
1. Kerusakan saraf
1.a. Gangguan sensoris : anestesi pada kaki disebabkan kerusakan N. Tibialis post.
Mekanisme terjadinya luka :
Tekanan BB : pada kaki anestesi tak ada rasa nyeri pada waktu berdiri lama, bila berlangsung lama menyebabkan cyanosis,
bula, luka.
13
1.b. Gangguan Motorik
Fungsi kaki utk berjalan terganggu menyb. beban pada bag. kaki yg tdk seharusnya menerima BB secara langsung atau bbrp bag. menerima beban berlebihan.
Kerusakan N. Popliteus lat – drop foot –
luka pada bag.lateral telapak kaki.
Kerusakan N. Tibialis post – claw toes – luka pada ujung2 jari kaki.
14
1.c. Gangguan Otonom
Mengakibatkan gangguan aliran darah shg. kulit kaki lebih rentan terhadap bahaya trauma & infeksi.
Gangguan fs. kel. keringat & lemak kulit <, shg kulit menjadi kering, elastisitas <, timbul retak2 – luka.
15
2. Gangguan arsitektur kulit
Kulit telapak kaki mempunyai bentuk arsitektur yg khas, tekanan BB dapat ditahan oleh daerah kulit yg lebih luas.
Bila ada jar. parut bekas luka mekanisme ini terganggu shg beban tekanan BB pada daerah tsb menimbulkan luka.
16
3. Deformitas kaki
Mengakibatkan tekanan > pada bag. Kaki yg tidak biasanya menerima beban BB, mudah timbul luka.
Drop foot : luka pd bag. lat kaki & MT-5.
Claw toes : luka ujung2 jari kaki & MT 3-4.
Kerusakan arsitektur tulang.
17
Pengobatan Luka
18
1. Immobilisasi
Sangat penting mengistirahatkan kaki yang luka, akan sembuh dalam 6 minggu. Dengan alat bantu : tongkat, bidai, kursi roda, gips.
19
2. Perawatan Luka
Luka perlu diawat tiap hari dg membersih- kan,membuang jar.mati, menipiskan penebalan kulit kmd dikompres dg :
Cairan MSG utk luka plantar sederhana.
Rivanol kompres utk luka yang kotor.
Zinc oxyde oil 10-20 % utk luka yg bersih.
20
3. Tindakan Bedah
Dilakukan bila ada indikasi untuk :• Mengatasi komplikasi : abses, septik
artritis, osteomielitis.• Memperbaiki bentuk & mekanisme kaki.• Menghilangkan jar. parut.• Mencegah metastase pada keganasan.
.
21
Pencegahan Luka
Sangat penting dilakukan & diajarkan pada penderita agar dapat menjaga kakinya spy tidak timbul luka / luka yg sudah sembuh tidak timbul lagi.
Mencegah timbul cedera.
Pemeriksaan perawatan tiap hari.
22
Top Related