Log Book
Modul Praktik Klinik
Rotasi Kepaniteraan Klinik dan
Logbook
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Daftar Isi
Halaman
IPendahuluan
IITujuan kegiatan
IIISasaran Pembelajaran dan Lingkup Pembahasan
IVJadwal Kegiatan Kepaniteraan
VMetode Pengajaran
VISistem Penilaian
VIITata tertib kepaniteraan
VIIITingkat Kemampuan
IXLog book
I. PendahuluanProblematika sosio-ekonomi dalam kehidupan masyarakat telah menghadirkan berbagai macam kasus psikiatrik. Berdasarkan data mengenai beban penyakit secara global (global burden of disease) pada beberapa negara di dunia, hilangnya hari-hari produktif atau disability adjusted years (DALYs) dan beban finansial berupa biaya yang harus dikeluarkan akibat gangguan kesehatan jiwa mencapai 8.1% atau lebih tinggi ketimbang efek yang ditimbulkan oleh penyakit fisik. Urutan permasalahan psikiatrik yang menjadi penyebabnya adalah sebagai berikut: penyakit skizofrenia (39%), gangguan bipolar manik-depresi (29.8%), penyalahgunaan alkohol (23.2%) dan gangguan afektif depresi berat (10.3%). Pendidikan Kedokteran sebagaimana diketahui, bukan sekedar ilmu yang mempelajari tubuh, organ, fisiologi, patologi maupun penyakit-penyakit manusia. Seorang dokter harus selalu mengingat dan memahami bahwa di balik tubuh yang sakit, ada seorang manusia yang perlu mendapatkan perhatian secara utuh dan menyeluruh baik dalam konteks biologi, psikologi, sosial dan spiritual. Dalam era kedokteran psikosomatis sekarang ini, seorang dokter juga dipersiapkan untuk dapat mengenali pasien dengan penyakit somatik yang memiliki permasalahan psikososial akibat kondisi medis umum yang dideritanya.Pendidikan dalam Modul Psikiatri ini akan memfokuskan pada pendekatan manusia (pasien) secara komprehensif, baik dari segi penyakit, kesehatan fisik, kesehatan jiwa (psikis), dan fungsi sebagai manusia serta berbagai perannya dalam kehidupan.
Nama Mahasiswa:
Nomor Induk Mahasiswa (NIM):
Email:
Mobile Phone:
Fakultas Kedokteran:
Waktu Penempatan: Dari . s.d .
II. Tujuan kegiatan
TujuanModul Praktik Klinik yang berlangsung selama 4 minggu akan memaparkan mahasiswa dengan topik-topik psikiatri yang menekankan pada:
Psikiatri sebagai bagian dari Ilmu Kedokteran Dasar yang memberikan fokus pada pendekatan komprehensif Psikiatri sebagai Ilmu Kedokteran yang memberikan fokus pada gangguan jiwa, baik gangguan jiwa yang merupakan gejala dari gangguan-gangguan fisik maupun gangguan jiwa lainnya.Praktik Klinik ini akan membekali mahasiswa suatu kemampuan untuk melakukan pengkajian kesehatan jiwa individu dalam kaitannya dengan kesehatan manusia seutuhnya. Diharapkan mahasiswa kelak dalam pekerjaannya sebagai dokter, dokter spesialis, dokter keluarga/ komunitas maupun peran lain dalam kehidupannya, tetap mengacu pada definisi Kesehatan Jiwa (WHO) sebagai acuan akhir dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia.
III. Sasaran Pembelajaran & Lingkup Bahasan
A. Sasaran Pembelajaran
1. Sasaran Pembelajaran Terminal
Pada akhir pendidikan Modul Praktik Klinik Psikiatri mahasiswa diharapkan dapat:
Menggunakan konsep dasar pendekatan komprehensif kedokteran jiwa dalam praktik dokter umum, dokter spesialis, dan dokter keluarga (komunitas) Menggunakan prinsip-prinsip kesehatan jiwa sebagai acuan penatalaksanaan bagi pasien dalam praktik maupun kehidupan pribadi Menggunakan keterampilan wawancara psikiatrik, assessment, diagnosis multiaksial pada individu dan/pasien manapun dengan masalah kesehatan jiwa dan/gangguan jiwa sehingga mampu melakukan tatalaksana secara komprehensif (pendekatan bio-psiko-sosio-spiritual) dan holistik.2. Sasaran pembelajaran penunjangBila mahasiswa dihadapkan pada pasien dengan masalah kesehatan jiwa dan/gangguan jiwa, mampu:
1. Melakukan wawancara psikiatrik berdasarkan empati dan komunikasi yang efektif (K1, K2, K7).2. Melakukan pemeriksaan fisik umum dan pemeriksaan psikiatrik sesuai algoritme kasus (K2, K7).3. Menetapkan diagnosis banding dan diagnosis multiaksial (K2, K5, K7).4. Mengidentifikasi masalah bio-psiko-sosio-spiritual (K5).5. Merencanakan dan melakukan tatalaksana secara komprehensif (bio-psiko-sosio-spiritual) meliputi pemberian psikofarmaka, psikoterapi suportif, konseling, Cognitive Behavioral Therapy dan intervensi psikososial (K2, K3, K4, K7).6. Menetapkan prognosis (K4).7. Menjelaskan diagnosis, perjalanan gangguan jiwa, rencana penatalaksanaan dan prognosis sesuai dengan prinsip The Art of The Possible (K1, K2, K3, K4).8. Memberikan edukasi dan penyuluhan kesehatan jiwa bagi pasien, keluarga, maupun masyarakat (K1,K4).9. Menanggulangi kondisi kegawatdaruratan kasus-kasus psikiatrik (K3b).10. Melakukan sistem rujukan (K3).11. Mampu bekerja sesuai dengan prinsip Consultation Liaison Psychiatry (K1).Tingkat pencapaian yang harus dicapai oleh mahasiswa pada setiap kompetensi adalah tingkat pencapaian derajat 2.B. Lingkup BahasanLingkup bahasan modul Psikiatri disesuaikan dengan prioritas kesehatan jiwa dan gangguan jiwa di Indonesia. Diutamakan gangguan-gangguan yang harus dikelola secara menyeluruh dengan tingkat kemampuan 4. Pengelolaan masalah kesehatan jiwa meliputi pencegahan, pengobatan, peningkatan kualitas hidup, sehingga kesehatan jiwa yang optimal dari seorang individu maupun masyarakat dapat tercapai.
Lingkup bahasan meliputi:
A. Kesehatan Jiwa (TK1,TK4)
1. Mengetahui dan mengerti definisi Kesehatan Jiwa WHO.2. Mengaplikasi konsep kesehatan jiwa bagi pasien, keluarga, masyarakat maupun diri pribadi.
B. Pengantar Psikiatri Klinis dan Perkembangan Kepribadian (TK1)
1. Kedudukan Psikiatri dalam ilmu kedokteran:
Konsep pendekatan komprehensif dan holistik pada pasien yang mengalami gangguan kesehatan baik fisik maupun jiwa
2. Konsep Dasar Psikiatri Klinis
Organisme-Tubuh dan Jiwa Rangsangan, Stres dan Konflik Variasi Sifat dan Pola Individual3. Perkembangan Kepribadian
Teori Psikoseksual Teori PsikososialC. Konsep Consultation Liaison Psychiatry (TK1)D. Keterampilan Dasar Psikiatri: Wawancara Psikiatrik, Rapport, Pemeriksaan Psikiatrik (TK4) E. Gangguan Psikiatrik1. Gangguan Mental Organik (F0)
1.1. Delirium (TK 3b)1.2. Demensia (TK 3a)
2. Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif
2.1. Opiat (TK 2)2.2. Metamfetamin, kanabis, inhalan (TK 2)
3. Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham (F2)
3.1. Skizofrenia (TK 4)3.2. Gangguan Psikotik Akut (TK 4)
3.3. Gangguan Waham (TK 4)
3.4. Gangguan Skizoafektif (TK 4)
4. Gangguan Suasana Perasaan (F3)
4.1. Episode Manik (TK 2)4.2. Gangguan Afektif Bipolar (TK 2)4.3. Episode Depresif (TK 2)4.4. Gangguan Depresif Berulang (TK 2)
5. Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform dan Gangguan yang Berkaitan dengan Stres (F4)
5.1. Gangguan Anxietas Fobik (TK 3a)5.2. Gangguan Anxietas (TK 3a)5.2.1. Gangguan Panik (TK 3a)
5.2.2. Gangguan Cemas Menyeluruh (TK 3a)
5.3. Gangguan Obsesif-kompulsif (TK 2)
5.4. Reaksi terhadap Stres Berat dan Gangguan Penyesuaian
5.4.1. Gangguan Stres Pasca-trauma (TK 3)5.4.2. Gangguan Penyesuaian (TK 4)
5.5. Gangguan Disosiatif (konversi) (TK 1)5.6. Gangguan Somatoform (TK 3a)
6. Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa (F6)
6.1. Gangguan Kepribadian Khas (TK 1)
7. Gangguan Seksual pada Pria dan Wanita (F52)8. Psikiatri Anak:
8.1. Retardasi Mental (F7) (TK 2)8.2. Autisme Masa Kanak (F8) (TK 2)8.3. Gangguan Hiperkinetik (F9) (TK 2)9. Epilepsi (G40)
10. Kegawatdaruratan Psikiatri (TK3b)
10.1. Gaduh gelisah10.2. Delirium10.3. Percobaan bunuh diri10.4. Tindak kekerasan10.5. Sindron Neuroleptik Maligna10.6. Kondisi Pseudo-darurat: Gangguan Panik, Gangguan Konversi
F. Topik terkait Kesehatan Jiwa Peran Keluarga (TK 4) Good Marriage, Good Parenting (TK 1)I. Diagnosis Multiaksial dan Nine factor table (TK 4)J. Penatalaksanaan:1. Psikofarmaka (TK 3)2. Konseling dan Psikoterapi Suportif (TK 3-4)3. Intervensi Krisis (TK 3-4)4. Cognitive Behavioral Therapy (TK 2)5. Relaksasi (TK 2)LINGKUP BAHASANTINGKAT KEMAMPUAN
123a3b4
1. Mengetahui dan mengerti definisi Kesehatan Jiwa WHO
2. Mengaplikasi konsep kesehatan jiwa bagi pasien, keluarga, masyarakat maupun diri pribadi
3. Konsep pendekatan komprehensif dan holistik pada pasien
4. Konsep dasar Psikiatri Klinis
5. Konsep perkembangan kepribadian
6. Konsep Consultation Liaison Psychiatry
7. Keterampilan Dasar Psikiatrik:
8. Delirium
9. Demensia
10. Opiat
11. Metamfetamin, kanabis, inhalan
12. Skizofrenia
13. Gangguan Psikotik Akut
14. Gangguan Waham
15. Gangguan Skizoafektif
16. Episode Manik
17. Gangguan Afektif Bipolar
18. Episode Depresif
19. Gangguan Depresif Berulang
20. Gangguan Anxietas Fobik
21. Gangguan Panik
22. Gangguan Cemas Menyeluruh
23. Gangguan Obsesif-kompulsif
24. Gangguan Stres Pasca-trauma
25. Gangguan Penyesuaian
26. Gangguan Disosiatif (konversi)
27. Gangguan Somatoform
28. Gangguan Kepribadian Khas
29. Gangguan Seksual pada Pria dan Wanita
30. Retardasi Mental
31. Autisme Masa Kanak
32. Gangguan Hiperkinetik
33. Epilepsi
32. Gaduh gelisah
33. Delirium
34. Percobaan bunuh diri
35. Tindak kekerasan
36. Sindrom Neuroleptik Maligna
37. Pseudo-darurat
38. Peran Keluarga
39. Good Marriage, Good Parenting
40. Diagnosis Multiaksial dan Nine factor table
41. Psikofarmaka
42. Konseling dan Psikoterapi Suportif
43. Intervensi Krisis
44. Cognitive Behavioral Therapy
45. Relaksasi
LINGKUP BAHASANPOKOK BAHASANSUBPOKOK BAHASANDAFTAR RUJUKAN
A. Kesehatan Jiwa
Definisi Kesehatan Jiwa WHO
Aplikasi konsep kesehatan jiwa
DepKes RI. Buku pedoman kesehatan jiwa. Jakarta, 2003
B. Pengantar Psikiatri Klinis dan Perkembangan Kepribadian
Kedudukan Psikiatri dalam Ilmu Kedokteran
Perkembangan Kepribadian Organisme, tubuh dan jiwa
Rangsangan, stres, dan konflik
Variasi sifat dan pola individual
Perkembangan psikoseksual
Perkembangan psikososial Lubis DB: Pengantar Psikiatri Klinik, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 1989
Sadock JB, Sadock VA. Kaplan & Sadocks Synopsis of psychiatry: Behavioral sciencis/clinical psychiatry; tenth ed. Philadelphia: Lippincott Williamms & Wilkins, 2007
C. Consultation Liaison Psychiatry
Sadock JB, Sadock VA. Kaplan & Sadocks Synopsis of psychiatry: Behavioral sciencis/clinical psychiatry; tenth ed. Philadelphia: Lippincott Williamms & Wilkins, 2007
D. Pemeriksaan Dasar Psikiatrik
Wawancara Psikiatrik
Rapport
Pemeriksaan Psikiatrik
E. Klasisfikasi Gangguan Jiwa. 1. Gangguan Mental Organik
2. Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif
3. Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham
4. Gangguan Suasana Perasaan5. Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform dan Gangguan yang Berkaitan dengan Stres
6. Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa7. Gangguan Seksual pada Pria dan Wanita8. Psikiatri Anak
9. Epilepsi
10. Kegawatdaruratan Psikiatri
Delirium
Demensia
Opiat
Metamfetamin, kanabis, inhalan
Skizofrenia
Gangguan Psikotik Akut
Gangguan Waham
Gangguan Skizoafektif
Episode Manik
Gangguan Afektif Bipolar
Episode Depresif
Gangguan Depresif Berulang
Gangguan Anxietas Fobia Gangguan Panik
Gangguan Cemas Menyeluruh
Gangguan Obsesif-kompulsif
Gangguan Stres Pasca-trauma
Gangguan Penyesuaian
Gangguan Disosiatif (konversi)
Gangguan Somatoform
Gangguan Kepribadian Khas
Disfungsi Seksual bukan disebabkan oleh gangguan atau penyakit organik
Retardasi Mental
Autisme Masa Kanak Gangguan Hiperkinetik
G. Topik terkait Kesehatan JIwa Peran Keluarga Good Parenting & Good Marriage
Bloch S, Hafner J, Harari E, Szmukler GI: The family in clinical psychiatry. Oxford: Oxford University Press, 1994
Minuchin
H. Diagnosis Multi Axial & Nine Factor Table 1. Diagnosis Multi aksial
2. Nine Factor Table
DepKes RI: Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa. Jakarta, 1993
Melbourne
I. Tatalaksana
1. Psikofarmaka
2. Konseling & Psikoterapi Suportif
3. Intervensi Krisis
4. CBT5. Relaksasi
Sadock JB, Sadock VA. Kaplan & Sadocks Synopsis of psychiatry: Behavioral sciencis/clinical psychiatry; tenth ed. Philadelphia: Lippincott Williamms & Wilkins, 2007
IV. Jadwal Kegiatan Kepaniteraan
ModulB u l a nTempat
AgtSepOktNovDesJanFebMarAprMeiJunJulAgt
Clinical Reasoning SKillFKIK
THTRSF
MataRSF
NeurologiRSF
PulmnologiRSF
KardiologiRSF
PsikiatriRSF, RSJ Bgr
KulitRSF
Foreksik/ Anestesi RSF, FKUI, RS Polri, RSTng
Kedaruratan InternaRSF
Kedaruratan Anak RSF
DegeneratifRSF
ResearchFKIK
Catatan:
A. Modul kepaniteraan klinik di bagi dalam 4 bagian yaitu :
Modul Clinical reasoning skill yang merupakan modul awal sebelum memasuki kepaniteraan klinik. Modul ini dilaksanakan selama 4 minggu di FKIK
Modul Kepaniteraan yang terdiri dari 11 modul dan dilaksanakan masing-masing selama 4 minggu
Modul Research/ Penelitian yang dilaksanakan selama 4 minggu
B. Jumlah mahasiswa per gelombang adalah 7 orang mahasiswa
V. Metode Pengajaran
Metoda pengajaran yang digunakan pada Modul Praktik Klinik ialah pengajaran aktif mandiri dan terintegrasi yang meliputi:
1. Tahap orientasiTahap ini bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai ruang lingkup ilmu yang harus diketahui oleh mahasiswa dan pelaksana modul praktik klinik.1.1. Kuliah (2 jam)
Kuliah dengan topik masalah yang dianggap penting untuk kelancaran kegiatan modul.
1.2. Diskusi topik (4 jam)
Diskusi mengenai suatu topik baik topik tentang kasus khusus, pengembangan teknologi, atau tren ilmu kedokteran saat ini yang bertujuan untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa dalam menganalisis suatu masalah.
1.3. Pengenalan pemeriksaan penunjang (2 jam)
Pengenalan singkat mengenai beberapa pemeriksaan penunjang yang rutin dilakukan dan perlu juga diketahui (nice to know) oleh mahasiswa sesuai dengan pesatnya perkembangan ilmu.
1.4. Kegiatan konferensi ilmiah rutin (6 jam)
2. Tahap latihan Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan praktik klinik melalui berbagai pengalaman belajar langsung pada pasien. Dalam tahap ini diharapkan setiap mahasiswa berkesempatan melihat atau merawat kasus-kasus seperti yang tercantum dalam Bab Lingkup Bahasan. Semua kegiatan tersebut harus dicatat dalam buku catatan kegiatan mahasiswa (log book) dan ditanda tangani oleh supervisor yang bertugas.2.1. Kerja ruangan2.1.1. Ruang rawat inap dan unit rehabilitasi. 2.1.2. Rawat jalan (poliklinik).2.1.3. Unit gawat darurat.2.2. Tugas jaga malam Jaga malam setiap harinya berlangsung selama 14 (empat belas) jam setiap harinya dan setiap mahasiswa harus melaksanakannya minimal 1 (satu) kali dalam seminggu. Saat tugas jaga malam ini mahasiswa akan langsung dihadapkan pada pasien yang datang dengan kegawat-daruratan agar mampu dan terampil mengenal serta mengelola kasus kegawat-daruratan psikiatri dibawah bimbingan supervisor yang bertugas. Kegiatannya sama seperti saat bertugas di unit gawat darurat (nomer 2.1.3.).
2.3. Tutorial keterampilanMelatih mahasiswa agar teringat kembali dan terampil melakukan serta menginterpretasi pemeriksaan fisik, wawancara psikiatrik dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan sebelum melakukan kerja ruangan. 2.4. Kegiatan ronde mahasiswa (visite) Kegiatan ronde besar dilakukan di ruang rawat inap dan akan dipimpin langsung oleh Supervisor. Seluruh mahasiswa diwajibkan ikut dengan tujuan untuk mengevaluasi aktivitas mahasiswa yang bekerja di ruang rawat inap. Setiap mahasiswa yang saat itu bertugas di ruang rawat inap harus menyajikan pasien yang diperiksa dan dirawatnya.2.5. Penyuluhan Mahasiswa dibagi dalam kelompok untuk mempersiapkan penyuluhan kesehatan jiwa di poliklinik sebelum jam pelayanan dimulai. Pelaksanaan kegiatan disupervisi oleh pembimbing.
Mahasiswa mampu mempersiapkan materi penyuluhan kesehatan jiwa sesuai topik yang ditentukan. 2.6. Bermain Peran:
Setiap mahasiswa mendapat giliran untuk bermain peran sebagai dokter dan atau pasien sesuai topik pemicu, dipimpin oleh fasilitator. Fasilitator berperan untuk memfasilitasi dan memberi contoh (role model).3. Tahap umpan balikTahap ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran baik kepada mahasiswa maupun pengelola modul dengan melakukan penilaian proses dan hasil yang telah dicapai mahasiswa, yang terdiri dari:3.1. Laporan jaga malam Dipimpin oleh staf pengajar yang ditunjuk, 1 (satu) atau 2 (dua) orang mahasiswa harus melaporkan 1 (satu) atau 2 (dua) kasus yang diperiksa dan dikelola saat tugas jaga malam secara lengkap. Tujuannya untuk menilai pengetahuan, keterampilan dan perilaku mahasiswa dalam menghadapi kegawat-daruratan selama bertugas jaga malam di unit gawat darurat.3.2. Penyajian kasus bedside teaching (3 jam)Dalam penyajian kasus bedside teaching, mahasiswa secara bergiliran langsung disamping pasien menyajikan hasil pemeriksaan, diagnosis dan tatalaksana pasien yang dirawatnya. Penyajian kasus dilakukan dalam bentuk demonstrasi pemeriksaan dan diskusi langsung yang dipimpin oleh staf pengajar yang ditunjuk. Dilakukan di masing-masing ruang rawat inap, unit gawat darurat serta rawat jalan psikiatrik. 3.3. Presentasi Kasus yang Dipersiapkan Mahasiswa dibagi dalam kelompok untuk mempresentasikan 2 kasus yang dipersiapkan. Presentasi terdiri dari tinjauan kasus, tinjauan pustaka dan rencana tatalaksana yang paripurna (masing-masing untuk kasus psikotik dan non psikotik).
Pembahas dalam presentasi akan ditentukan.
Dalam presentasi kasus, narasumber dari bidang terkait akan diundang.
3.4. Pembuatan status rekam medis
Diakhir kepaniteraan setiap mahasiswa wajib mengumpulkan status rekam medis pasien baru yang diperiksa dan diikuti selama kerja di ruang rawat inap untuk dinilai. Rekam medis mencakup hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, interpretasi pemeriksaan penunjang, masalah dan kajiannya untuk menegakkan diagnosis dan diagnosis banding, pengelolaan selama merawat pasien tersebut dan rencana pencegahan primer serta sekunder pada pasien, edukasi keluarga dan masyarakat sekitarnya. 3.5. Buku catatan buku kegiatan mahasiswa (log book)Buku catatan kegiatan mahasiswa harus diisi dan di tandatangani oleh staf pengajar dengan tujuan untuk mengamati setiap proses kemajuan pengetahuan dan keterampilan yang telah dicapai oleh masing-masing mahasiswa. Apabila syarat minimal keterampilan belum terpenuhi, maka setiap mahasiswa dapat bertemu kembali dengan staf pengajar yang terkait untuk memperoleh kesempatan berlatih kembali agar tujuan pengajaran tercapai.
3.6. Naskah Psikiatrik
Selama kepaniteraan mahasiswa diwajibkan membuat satu naskah psikiatrik yang akan diperiksa dan dinilai oleh pembimbing. Naskah tersebut harus dikumpulkan pada hari Senin minggu ketiga.
Mahasiswa juga harus mempersiapkan satu naskah psikiatrik untuk ujian kasus.
VI. Sistem Penilaian
Evaluasi Modul Praktik Klinik didasarkan atas hasil pendidikan perorangan dan evaluasi program.
EVALUASI HASIL PENDIDIKAN PERORANGAN
1. Kriteria awal untuk mengikuti ujian (pre-requisite)1.1. Setiap mahasiswa wajib mengikuti minimal 80% dari seluruh kegiatan diskusi dan minimal 80% kegiatan kerja rawat inap dan rawat jalan. Dinilai melalui absensi kehadiran dan catatan dalam buku kegiatan mahasiswa (log book) yang diberikan.1.2. Mengumpulkan buku kegiatan mahasiswa (log book) dan rekam medis pasien pribadi di rawat jalan, rawat inap dan unit gawat darurat. 2. Instrumen evaluasi hasil pendidikan
2.1. Diskusi topik: menilai kemampuan mahasiswa mencari menggali kepustakaan untuk mempersiapkan materi penyajian topik yang diberikan dan mendiskusikannya antar mahasiswa didalam kelompok.2.2. Penyajian kasus yang dipersiapkan sebagai penyaji atau penyanggah2.3. Pengamatan berkesinambungan di ruang rawat jalan, rawat inap dan unit gawat darurat2.3.1. Kegiatan sehari-hari memeriksa, mendiagnosis dan memberi pengobatan sementara pada 1 pasien per hari selama 1 minggu di rawat jalan.2.3.2. Kegiatan sehari-hari memeriksa, mengikuti dan mengamati 1 pasien baru dan 2 pasien lama selama 1 minggu di rawat inap.2.3.3. Kegiatan sehari-hari memeriksa, mengikuti dan mengamati 1 pasien baru selama 1 minggu di unit gawat darurat.2.3.4. Pembuatan rekam medis 3 pasien baru yang lengkap.2.4. Ujian tulis multiple choice question (MCQ) untuk menilai pengetahuan mahasiswa2.5. Ujian wawancara/ kasus untuk menilai dengan cara observasi langsung pengetahuan, keterampilan dan perilaku mahasiswa ketika diberikan pasien dengan penyakit psikiatri. 3. PembobotanNoBentuk evaluasiBobot (%)Waktu
1Tutorial dan nilai harian10Sepanjang masa kepaniteraan
2Penyajian kasus yang dipersiapkan
2.1. Penyaji15
2.2. Penyanggah10
3Naskah Psikiatri10
6Ujian tulis MCQ10Minggu terakhir kepaniteraan
5Ujian kasus35
7Ujian wawancara20
Seluruh nilai yang sudah dilakukan pembobotan dijumlah dan dibagi dengan angka 7 untuk mendapatkan nilai akhir kepaniteraan.
.1. Kriteria kelulusan
1.1. Nilai batas lulus rata-rata adalah 60 (C)1.2. Nilai setiap instrumen EHP tidak ada yang kurang dari 50Sesudah mendapatkan nilai akhir kepaniteraan, nilai tersebut dikonversikan menjadi nilai huruf sesuai dengan Surat Keputusan Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta :
Nilai KonversiNilai Konversi
HurufAngkaHurufAngka
A80 100 C+63 65
A-76 79 C60 62
B+73 75 C-56 59
B70 72 D50 55
B-66 69 E< 50
2. Program remedial
2.1. Bila nilai akhir kurang dari 60 (C).2.2. Bila nilai akhir 60 atau lebih tetapi ada komponen/instrumen yang kurang dari 50.2.3. Hasil remedial paling tinggi 60.
2.4. Bila hasil remedial lebih rendah daripada hasil ujian maka yang diambil adalah nilai ujian yang terbaik
EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN1. Evaluasi Program1.1. Sebanyak 90% mahasiswa lulus dengan nilai minimal C1.2. Sebanyak 80% mahasiswa lulus dengan nilai B- atau lebih tinggi
2. Evaluasi Proses Program2.1. Semua kegiatan berlangsung sesuai waktu dan rencana. Perubahan jadwal, waktu dan kegiatan tidak lebih dari 10%.
2.2. Setiap kegiatan dihadiri minimal 90% mahasiswa dan staf pengajar.
VII. Tata Tertib Kepaniteraan
1. Mahasiswa harus sudah berada di dalam ruangan kegiatan pembelajaran (kelas) 5 menit sebelum kegiatan dimulai dan tidak diperkenankan meninggalkan ruangan sebelum pengajar meninggalkan ruangan kecuali untuk keperluan penting dan atas seijin pengajar.2. Mahasiswa wajib memelihara ketertiban dan kebersihan di dalam ruangan kegiatan pembelajaran (kelas) dan ruangan perawatan.
3. Mahasiswa harus menjaga etika sopan santun terhadap pasien yang diperiksa, staf pengajar, perawat, pengelola pendidikan dan sesama mahasiswa sendiri.
4. Di dalam ruangan kegiatan pembelajaran dan ruangan perawatan dilarang merokok, makan atau minum.
5. Mahasiswa harus mematikan telepon seluler selama kegiatan pembelajaran didalam kelas.
6. Mahasiswa wajib berpakaian yang pantas dan rapih pada setiap kegiatan pendidikan di ruangan kegiatan pembelajaran dan pemeriksaan pasien ataupun saat diskusi di ruangan perawatan. Tidak diperkenankan memakai jeans, t-shirt ataupun sandal. Diharuskan memakai jas dokter dan tanda pengenal yang diberikan pada saat kegiatan diruang perawatan dan memeriksa pasien.
7. Kegiatan harus diikuti oleh seluruh mahasiswa yang kehadirannya dicatat dalam daftar hadir.
8. Mahasiswa dilarang mengikuti / meneruskan kepaniteraan apabila :
8.1. Terlambat hadir lebih dari 2 (dua) hari pada awal kegiatan modul.
8.2. Tidak hadir lebih dari 2 (dua) hari tanpa alasan yang sah selama 4 minggu kegiatan modul.
9. Alasan yang sah untuk tidak hadir adalah
9.1. Sakit yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter RS Syarif Hidayatullah, RSU Fatmawati. Apabila ada surat dari dokter lain, dalam 24 jam harus disahkan oleh dokter rumah sakit di atas.9.2. Kematian orang tua, saudara kandung, suami, istri atau anak kandung.
9.3. Melahirkan anak.
9.4. Menjalankan tugas yang diberikan Pimpinan FKIK UIN Syarif Hidayatullah dan memperlihatkan surat tugasnya.
9.5. Mendapat ijin cuti untuk menikah atau lain-lain yang ditentukan oleh Koordinator Pendidikan Klinik.
10. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti semua ujian pada waktu yang telah ditentukan
Jika ada hal-hal lain yang tidak tercantum dalam peraturan ini, maka rapat Penanggung Jawab Modul dapat mengambil keputusan sendiriVIII. Tingkat KemampuanTINGKAT KEMAMPUAN MENURUT STANDARD KOMPETENSI DOKTER KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA (SKDKKI) TAHUN 2006
1. Tingkat kemampuan daftar penyakit
1.1. Tingkat kemampuan 1
Dapat mengenali dan menempatkan gambaran klinik sesuai penyakit ini ketika membaca literatur. Dalam korespondensi, ia dapat mengenal gambaran klinik ini, dan tahu bagaimana mendapatkan informasi lebih lanjut. Level ini mengindikasi-kan overview level. Bila menghadapi pasien dengan gambaran klinik ini dan menduga penyakitnya, Dokter segera merujuk.1.2. Tingkat kemampuan 2
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya: pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter mampu merujuk pasien secepatnya ke spesialis yang relevan dan mampu menindaklanjuti sesudahnya.1.3. Tingkat kemampuan 3A. Tingkat kemampuan 3A
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (bukan kasus gawat darurat).B. Tingkat kemampuan 3BMampu membuat diagnosis klinik berdarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (kasus gawat darurat).1.4. Tingkat kemampuan 4
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan mampu menangani problem itu secara mandiri hingga tuntas.
2. Tingkat kemampuan keterampilan klinis
2.1. Tingkat kemampuan 1 : mengetahui dan menjelaskan
Lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini sehingga dapat menjelaskan kepada teman sejawat, pasien maupun klien tentang konsep, teori, prinsip maupun indikasi, serta cara melakukan, komplikasi yang timbul dan sebagainya.
2.2. Tingkat kemampuan 2 : pernah melihat atau pernah didemonstrasikan
Lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini (baik konsep, teori, prinsip maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi dan sebagainya). Selain itu selama prndidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan keterampilan ini.
2.3. Tingkat kemampuan 3 : pernah melakukan atau pernah menerapkan dibawah supervisi
Lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini (baik konsep, teori, prinsip maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi dan sebagainya). Selama pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan keterampilan ini dan pernah menerapkan keterampilan ini beberapa kali dibawah supervisi.
2.4. Tingkat kemampuan 4 : mampu melakukan secara mandiriLulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini (baik konsep, teori, prinsip maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi dan sebagainya). Selama pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan keterampilan ini dan pernah menerapkan keterampilan ini beberapa kali dibawah supervisi serta memiliki pengalaman untuk menggunakan dan menerapkan keterampilan ini dalam konteks praktik dokter secara mandiri.
Log Book
Modul 1PENYAKIT PSIKIATRI & KETERAMPILAN PSIKOTERAPI
A.
DAFTAR PENYAKIT
Tingkat KemampuanPENGESAHAN
Supervisor menandatangani apabila tingkat kompetensi telah tercapai
Mahasiswa memberi (() untuk tingkat pencapaian yang di dapat
123A3B4TTDTGL
1Gangguan Mental Organik (F0)
1.1.Delirium
1.2.Demensia
2.Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif
2.1.Opiat
2.2Metamfetamin, kanabis, inhalan
3.Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham (F2)
3.1.Skizofrenia
3.2.Gangguan Psikotik Akut
3.3.Gangguan Waham
3.4.Gangguan Skizoafektif
4.Gangguan Suasana Perasaan
4.1Episode Manik
4.2Gangguan Afektif Bipolar
4.3Episode Depresif
4.4Gangguan Depresif Berulang
5.Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform dan Gangguan yang Berkaitan dengan Stres (F4)
5.1.Gangguan Anxietas Fobik
5.2.Gangguan Panik
5.3.Gangguan Cemas Menyeluruh
5.4.Gangguan Obsesif-kompulsif
5.5.Gangguan Stres Paska-trauma
5.6.Gangguan Penyesuaian
5.7.Gangguan Disosiatif (Konversi)
5.8.Gangguan Somatoform
6.Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa
6.1.Gangguan Kepribadian Khas
7.Gangguan Seksual pada Pria dan Wanita
8.Psikiatri Anak
8.1.Retardasi Mental
8.2.Autisme Masa Kanak
8.3.Gangguan Hiperkinetik
9.Epilepsi
`10.Kegawat-daruratan Psikiatri
110.1.Gaduh gelisah
10.2.Delirium
10.3.Percobaan bunuh diri
10.4.Tindakan kekerasan
10.5Sindrom Neuroleptik Maligna
10.6Kondisi Pseudo-darurat: Gangguan Panik, Gangguan Konversi
B.KETERAMPILAN PSIKOTERAPI
1.Melakukan Psikoterapi Suportif
1.1.Ventilasi
1.2.Persuasi
1.3.Reassurance
1.4.Sugesti
1.5.Bimbingan
2.Melakukan konseling
2.1.Memulai dan mempertahankan hubungan interpersonal yang baik dan memberikan empati
2.2.Menggali informasi, masalah, dan membantu menyelesaikan masalah
PENGESAHAN MENYELESAIKAN MODUL
Nama Supervisor Tanda-tangan SupervisorTanggalRumah Sakit / Unit
Nama MahasiswaTanda-tangan MahasiswaTanggal
Modul 2Kemampuan Klinik
TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKANTINGKAT KOMPETENSIPENGESAHAN
Mahasiswa member (() untuk tingkat pencapaian yang di dapatSupervisor menandatangani apabila tingkat kompetensi telah tercapai
1234TTDTgl
PENGESAHAN MENYELESAIKAN MODUL
Nama Supervisor Tanda-tangan SupervisorTanggalRumah Sakit / Unit
Nama MahasiswaTanda-tangan MahasiswaTanggal
Lembar EvaluasiBEDSIDE TEACHING
RUANGAN
Berikan tanda (()( Rawat Dewasa ( Unit gawat darurat
( Rawat Anak ( Rawat jalan
KASUS
Berikan tanda (()((
((
((
HARI / TANGGAL / JAM
DAFTAR NAMA MAHASISWA (diisi oleh sekretariat)
NoN A M ANPMNoN A M ANPM
15
26
37
48
DAFTAR PENILAIAN
NoObservasiNilai 1 100
12345678910
1Pengetahuan
2Keterampilan
3Perilaku
Jumlah nilai rata-rata
Jakarta,
STAF PENGAJAR
(.................................................)Catatan staf pengajar:
.........................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................
Lembar EvaluasiDISKUSI TOPIK
TOPIK
Berikan tanda (()((
((
HARI / TANGGAL / JAM
DAFTAR NAMA MAHASISWA PENYAJI DAN PENYANGGAH (diisi oleh sekretariat)
NoNAMA PENYAJINPMNoNAMA PENYANGGAHNPM
11
22
33
44
DAFTAR PENILAIAN
I. Penyaji
NoKegiatanNilai 1 100
12345
1Isi dan sistimatika penyajian
2Uraian permasalahan
3Persiapan penyajian
4Kemampuan komunikasi
5Kemampuan diskusi
Jumlah nilai rata-rata
II. Penyanggah
NoKegiatanNilai 1 100
12345
1Memberikan opini atau komentar sesuai dengan masalah yang didiskusikan
2Mengajukan pertanyaan2 yang berhubungan dengan topik
3Memberikan dan menguraikan informasi yang diketahui dengan jelas
4Memperlihatkan kemampuannya untuk menerima opini atau komentar orang lain
5Memperlihatkan ikut aktif dalam diskusi
Jumlah nilai rata-rata
Jakarta,
STAF PENGAJAR
(.................................................)
Catatan staf pengajar:
.........................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................Lembar EvaluasiPENYAJIAN KASUS DIPERSIAPKAN
KASUS
Berikan tanda (()((
((
((
HARI / TANGGAL / JAM
DAFTAR NAMA MAHASISWA PENYAJI DAN PENYANGGAH (diisi oleh sekretariat)
NoNAMA PENYAJINPMNoNAMA PENYANGGAHNPM
11
22
33
44
DAFTAR PENILAIAN
I. Penyaji
NoKegiatanNilai 1 100
12345
1Isi dan sistimatika penyajian
2Uraian permasalahan
3Persiapan penyajian
4Kemampuan komunikasi
5Kemampuan diskusi
Jumlah nilai rata-rata
II. PenyanggahNoKegiatanNilai 1 100
12345
1Memberikan opini atau komentar sesuai dengan kasus yang didiskusikan
2Mengajukan pertanyaan2 yang sesuai dengan masalah yang diajukan
3Memberikan dan menguraikan informasi yang diketahui dengan jelas
4Memperlihatkan kemampuannya untuk menerima opini atau komentar orang lain
5Mengajukan dan menguraikan perbedaan opini atau informasi dengan baik
Jumlah nilai rata-rata
Berikan tanda (( )
Jakarta, ( Kasus sulit (jumlah nilai x 1,1)
( Kasus sedang (jumlah nilai x 1,0)
STAF PENGAJAR
( Kasus mudah (jumlah nilai x 0,9)
(.............................................)
Catatan staf pengajar:
.........................................................................................................................................................................
Lembar EvaluasiMini Clinical Evaluation Exercise
(Mini-CEX)
Evaluator:
Mahasiswa:
Tempat:Rawat JalanRawat InapIGDLain-lain
Pasien:Usia :Jenis Kelamin : L/PBaruLama
Tingkat kesulitan:RendahSedangTinggi
1.Kemampuan anamnesis(0 tidak diobservasi)
123456789
Tidak memuaskanMemuaskanSangat memuaskan
2.Kemampuan pemeriksaan fisik(0 tidak diobservasi)
123456789
Tidak memuaskanMemuaskanSangat memuaskan
3.Kualifikasi humanistik/profesionalisme(0 tidak diobservasi)
123456789
Tidak memuaskanMemuaskanSangat memuaskan
4.Penilaian Klinis(0 tidak diobservasi)
123456789
Tidak memuaskanMemuaskanSangat memuaskan
5.Kemampuan Konseling(0 tidak diobservasi)
123456789
Tidak memuaskanMemuaskanSangat memuaskan
6.Efisiensi Tatalaksana(0 tidak diobservasi)
123456789
Tidak memuaskanMemuaskanSangat memuaskan
7.Kompetensi Klinis secara keseluruhan(0 tidak diobservasi)
123456789
Tidak memuaskanMemuaskanSangat memuaskan
Waktu Mini-CEX : observasi .............. menit
memberikan umpan balik .............menit
Tingkat kepuasan Evaluator
Rendah123456789Tinggi
Tingkat Kepuasan Mahasiswa
Rendah123456789Tinggi
Komentar :
Tanda Tangan Tutor
(........................................)
* Di kutip dan dimodifikasi dari : American Board of Internal Medicine, PA. USA.. Web adress : www.abim.org
PSIKIATRI
FOTO 4X6