LOG BOOK PJBL-NC SH

39
LOG BOOK PJBL-NC BLOK SISTEM GASTRO INTESTINAL TRACT (GIT) SIROSIS HEPATIS Disusun Oleh Desak Gede Prema Wahini (105070201131010)

Transcript of LOG BOOK PJBL-NC SH

Page 1: LOG BOOK PJBL-NC SH

LOG BOOK

PJBL-NC

BLOK SISTEM GASTRO INTESTINAL TRACT (GIT)

SIROSIS HEPATIS

Disusun Oleh

Desak Gede Prema Wahini

(105070201131010)

NURSING K3LN PROGRAMME

MEDICAL FACULTY OF BRAWIJAYA UNIVERSITY

MALANG

2013

Page 2: LOG BOOK PJBL-NC SH

A. ANATOMI DAN FISIOLOGI HATI

Hati adalah organ yang terbesar yang terletak di sebelah kanan

atas rongga perut di bawah diafragma. Beratnya 1.500 gr atau 2,5 %

dari berat badan orang dewasa normal. Pada kondisi hidup berwarna

merah tua karena kaya akan persediaan darah.

Hati terbagi menjadi lobus kiri dan lobus kanan yang dipisahkan

oleh ligamentum falciforme, di inferior oleh fissure dinamakan dengan

ligamentum teres dan di posterior oleh fissure dinamakan dengan

ligamentum venosum. . Lobus kanan hati enam kali lebih besar dari

lobus kirinya dan mempunyai 3 bagian utama yaitu : lobus kanan atas,

lobus caudatus, dan lobus quadrates. Hati dikelilingi oleh kapsula

fibrosa yang dinamakan kapsul glisson dan dibungkus peritorium pada

sebagian besar keseluruhan permukaannnya

Hati disuplai oleh dua pembuluh darah yaitu : Vena porta

hepatica yang berasal dari lambung dan usus, yang kaya akan nutrien

seperti asam amino, monosakarida, vitamin yang larut dalam air, dan

mineral dan Arteri hepatica, cabang dari arteri kuliaka yang kaya akan

oksigen. Untuk lebih jelasnya anatomi hati dapat dilihat pada gambar

berikut :

Page 3: LOG BOOK PJBL-NC SH

Hati selain salah satu organ di badan kita yang terbesar , juga

mempunyai fungsi yang terbanyak. Fungsi dari hati dapat dilihat

sebagai organ keseluruhannya dan dapat dilihat dari sel-sel dalam hati.

1. Fungsi hati sebagai organ keseluruhannya diantaranya

adalah :

a. Ikut mengatur keseimbangan cairan dan elekterolit,

karena semua cairan dan garam akan melewati hati

sebelum ke jaringan ekstraseluler lainnya.

b. Hati bersifat sebagai spons akan ikut mengatur volume

darah, misalnya pada dekompensasio kordis kanan maka

hati akan membesar.

c. Sebagai alat saringan (filter).

d. Semua makanan dan berbagai macam substansia yang

telah diserap oleh intestine akan dialirkan ke organ

melalui sistema portal.

2. Fungsi dari sel-sel hati dapat dibagi

a. Fungsi Sel Epitel di antaranya ialah :

Sebagai pusat metabolisme di antaranya metabolisme

karbohidrat, protein, lemak, empedu, Proses

metabolisme akan diuraikan sendiri

Sebagai alat penyimpan vitamin dan bahan makanan

hasil metabolisme. Hati menyimpan makanan tersebut

tidak hanya untuk kepentingannnya sendiri tetapi

untuk organ lainya juga.

Sebagai alat sekresi untuk keperluan badan kita:

diantaranya akan mengeluarkan glukosa, protein,

factor koagulasi, enzim, empedu.

Proses detoksifikasi, dimana berbagai macam toksik

baik eksogen maupun endogen yang masuk ke badan

akan mengalami detoksifikasi dengan cara oksidasi,

reduksi, hidrolisa atau konjugasi.

b. Fungsi sel kupfer sebagai sel endotel mempunyai fungsi

sebagai sistem retikulo endothelial.

Sel akan menguraikan Hb menjadi bilirubin

Page 4: LOG BOOK PJBL-NC SH

Membentuk a-globulin dan immune bodies

Sebagai alat fagositosis terhadap bakteri dan elemen

puskuler atau makromolekuler.

C. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

1. Identitas klien

Page 5: LOG BOOK PJBL-NC SH

- Nama : Ny. A

- Usia : 48 tahun

- Jenis kelamin : Perempuan

- Agama : Islam

- Pekerjaan : Pedagang

- Pendidikan : SMA

- Alamat : Jalan Veteran No. X Malang

- Tanggal masuk : 11 Maret 2013

- Tanggal pengkajian : 11 Maret 2013

- Diagnosa medis : Sirosis Hepatis

- Rencana terapi : Pemberian interferon alfa dan

lamivudin untuk penatalaksanaan hepatitis B. Penatalaksanaan

asites dengan tirah baring, diet rendah garam dan pemberian

diuretic.

2. Keluhan utama/alasan masuk rumah sakit :

Klien mengeluh mudah lelah, lemah dan perut terasa kembung.

3. Riwayat kesehatan sekarang :

Sejak seminggu yang lalu klien mengeluh mual-mual dan nafsu

makannya menurun, kadang diikuti perasaan sesak. Klien juga

mengeluh fesesnya berwarna pucat dan air kemihnya berwarna

coklat pekat seperti teh. Berdasarkan hasil inspeksi terdapat

penguningan pada mata dan kulit. Terdapat edema pada kaki klien

dan pembesaran abdomen akibat penumpukan cairan. Auskultasi :

bising usus 5 kali/ menit di tiap kuadran. Perkusi : Terdapat

pembesaran hati dengan nilai GMK : 14 cm dan GMS : 9 cm.

Palpasi : nyeri tekan bagian epigastrik (+). BB : 69 kg, TB : 167 cm,

dan LLA : 27 cm. Konjungtiva anemis. TD: 100/80 mmHg, Suhu:

38,20C, RR: 24 x/mnt, Nadi 100 x/mnt ireguler. Pada

pemeriksaan penunjang didapatkan : SGOT/SGPT meningkat,

Hipoalbumin, Trombositopenia, Anemia, ECG kesan AF rapid

respon ireguler, RO thorak CTR > 50%. Hasil USG Hepar terdapat

kesan Serosis Hati.

4. Riwayat kesehatan lalu

Page 6: LOG BOOK PJBL-NC SH

- Penyakit yang pernah dialami : Klien mengaku didiagnosa

mengidap hepatitis B sejak 2 tahun lalu. Sudah 1 tahun ini, klien

tidak pernah kontrol kerumah sakit. Riwayat klien sering

meminum jamu-jamu tradisional yang dijual di warung. Klien

bekerja mulai dari jam 8 pagi sampai jam 6 malam sebagai

pedagang.

- Kecelakaan yang pernah dialami : -

- Keracunan : -

5. Riwayat kesehatan keluarga

- Penyakit anggota keluarga : -

- Genogram : -

6. Riwayat psikososial : -

7. Riwayat hospitalisasi : -

8. Pola aktivitas sehari-hari :

- Nutrisi

- Cairan

- Eliminasi (BAB dan BAK)

Sejak seminggu yang lalu klien mengeluh mual-mual dan nafsu makannya menurun.

Page 7: LOG BOOK PJBL-NC SH

- Istirahat/tidur

- Olahraga

- Personal hygiene

Klien juga mengeluh fesesnya berwarna pucat

Klien juga mengeluh air kemihnya berwarna coklat pekat seperti teh.

Page 8: LOG BOOK PJBL-NC SH

- Aktifitas/mobilisasi fisik

- Rekreasi

9. Pemeriksaan fisik

- Keadaan umum klien : lemah

- Tanda-tanda vital : TD: 100/80 mmHg, Suhu: 38,20C, RR:

24 x/mnt, Nadi 100 x/mnt ireguler.

- Inspeksi : terdapat penguningan pada mata dan kulit. Terdapat

edema pada kaki klien dan pembesaran abdomen akibat

penumpukan cairan.

- Auskultasi : bising usus 5 kali/ menit di tiap kuadran.

Klien bekerja mulai dari jam 8 pagi sampai jam 6 malam sebagai pedagang.

Page 9: LOG BOOK PJBL-NC SH

- Perkusi : terdapat pembesaran hati dengan nilai GMK : 14 cm

dan GMS : 9 cm.

- Palpasi : nyeri tekan bagian epigastrik (+).

- Hasil tes asites (+) : terdapat penumpukan cairan di abdomen.

- Kepala dan wajah : berdasarkan hasil inspeksi terdapat

penguningan pada mata. Konjungtiva anemis.

- Leher : -

- Dada/thorax : kadang diikuti perasaan sesak.

- Abdomen : klien mengeluh mudah lelah, lemah dan perut terasa

kembung. Sejak seminggu yang lalu klien mengeluh mual-mual

dan nafsu makannya menurun, pembesaran abdomen akibat

penumpukan cairan. Klien juga mengeluh fesesnya berwarna

pucat dan air kemihnya berwarna coklat pekat seperti teh.

- Ekstremitas : terdapat edema pada kaki klien. Penguningan

pada kulit.

- Punggung : -

- Genetalia :

10.Pemeriksaan diagnostik

- Laboratorium : SGOT/SGPT meningkat, Hipoalbumin,

Trombositopenia, Anemia.

- RO thorak : CTR > 50%.

- CT Scan : -

- ECG : kesan AF rapid respon ireguler.

- USG : Hepar terdapat kesan Serosis Hati.

11.Terapi

Pemberian interferon alfa dan lamivudin untuk penatalaksanaan

hepatitis B. Penatalaksanaan asites dengan tirah baring, diet

rendah garam dan pemberian diuretic.

Page 10: LOG BOOK PJBL-NC SH

D. ANALISA DATA

Data Subyektif : Data Obyektif :

- Ny. A usia 48 tahun. - Berdasarkan hasil inspeksi

terdapat penguningan pada

mata dan kulit. Terdapat edema

pada kaki klien dan pembesaran

abdomen akibat penumpukan

cairan.

- Mengeluh mudah lelah,

lemah dan perut terasa

kembung.

- Auskultasi : bising usus 5 kali/

menit di tiap kuadran.

- Sejak seminggu yang lalu

klien mengeluh mual-mual

dan nafsu makannya

menurun, kadang diikuti

perasaan sesak.

- Perkusi : Terdapat pembesaran

hati dengan nilai GMK : 14 cm

dan GMS : 9 cm.

- Klien juga mengeluh

fesesnya berwarna pucat dan

air kemihnya berwarna coklat

pekat seperti teh.

- Palpasi : nyeri tekan bagian

epigastrik (+).

- Klien mengaku didiagnosa

mengidap hepatitis B sejak 2

tahun lalu.

- BB : 69 kg, TB : 167 cm, dan

LLA : 27 cm.

- Sudah 1 tahun ini, klien tidak

pernah kontrol kerumah

sakit.

- Konjungtiva anemis.

Page 11: LOG BOOK PJBL-NC SH

- Riwayat klien sering

meminum jamu-jamu

tradisional yang dijual di

warung.

- TTV : TD: 100/80 mmHg,

Suhu: 38,20C, RR: 24 x/mnt,

Nadi 100 x/mnt ireguler.

- Klien bekerja mulai dari jam 8

pagi sampai jam 6 malam

sebagai pedagang.

- Keadaan umum klien : lemah.

- Laboratorium : SGOT/SGPT

meningkat, Hipoalbumin,

Trombositopenia, Anemia.

- RO thorak : CTR > 50%.

- USG : Hepar terdapat kesan

Serosis Hati.

- ECG : kesan AF rapid respon

ireguler.

No. Data Etiologi Diagnosa

Keperawatan

1 Ds :

- Sejak seminggu yang

lalu klien mengeluh

mual-mual dan nafsu

makannya menurun.

- Klien mengaku

didiagnosa mengidap

hepatitis B sejak 2

tahun lalu.

- Sudah 1 tahun ini,

Riwayat klien sering

meminum jamu-jamu

tradisional yang

dijual di warung.

Klien mengaku

didiagnosa

mengidap hepatitis B

sejak 2 tahun lalu.

Sudah 1 tahun ini,

klien tidak pernah

kontrol kerumah

Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

Page 12: LOG BOOK PJBL-NC SH

klien tidak pernah

kontrol kerumah

sakit.

- Riwayat klien sering

meminum jamu-jamu

tradisional yang dijual

di warung.

Do :

- Perkusi : Terdapat

pembesaran hati

dengan nilai GMK :

14 cm dan GMS : 9

cm.

- Palpasi : nyeri tekan

bagian epigastrik (+).

- BB : 69 kg, TB : 167

cm, dan LLA : 27 cm.

- Keadaan umum

klien : lemah.

- Laboratorium :

SGOT/SGPT

meningkat,

Hipoalbumin,

Trombositopenia,

Anemia.

- RO thorak : CTR >

50%.

- USG : Hepar terdapat

sakit.

Perkusi : Terdapat

pembesaran hati

dengan nilai GMK :

14 cm dan GMS : 9

cm.

Palpasi : nyeri tekan

bagian epigastrik (+).

SGOT/SGPT

meningkat,

Hipoalbumin,

Trombositopenia,

Anemia, ECG kesan

AF rapid respon

ireguler, RO thorak

CTR > 50%. Hasil

USG Hepar terdapat

kesan Serosis Hati.

Keadaan umum klien

: lemah.

Sejak seminggu

yang lalu klien

mengeluh mual-mual

dan nafsu makannya

menurun.

BB : 69 kg, TB : 167

cm, dan LLA : 27 cm.

Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

Page 13: LOG BOOK PJBL-NC SH

kesan Serosis Hati.

- ECG : kesan AF

rapid respon ireguler.

2 Ds :

- Mengeluh mudah

lelah, lemah.

- Klien mengaku

didiagnosa mengidap

hepatitis B sejak 2

tahun lalu.

- Sudah 1 tahun ini,

klien tidak pernah

kontrol kerumah

sakit.

- Riwayat klien sering

meminum jamu-jamu

tradisional yang dijual

di warung.

- Klien bekerja mulai

dari jam 8 pagi

sampai jam 6 malam

sebagai pedagang.

Do :

- Keadaan umum

klien : lemah.

- Perkusi : Terdapat

pembesaran hati

dengan nilai GMK :

14 cm dan GMS : 9

Riwayat klien sering

meminum jamu-jamu

tradisional yang

dijual di warung.

Klien mengaku

didiagnosa

mengidap hepatitis B

sejak 2 tahun lalu.

Klien bekerja mulai

dari jam 8 pagi

sampai jam 6 malam

sebagai pedagang.

Sudah 1 tahun ini,

klien tidak pernah

kontrol kerumah

sakit.

Perkusi : Terdapat

pembesaran hati

dengan nilai GMK :

14 cm dan GMS : 9

cm.

Palpasi : nyeri tekan

bagian epigastrik (+).

SGOT/SGPT

meningkat,

Hipoalbumin,

Trombositopenia,

Keletihan

Page 14: LOG BOOK PJBL-NC SH

cm.

- Laboratorium :

SGOT/SGPT

meningkat,

Hipoalbumin,

Trombositopenia,

Anemia.

- RO thorak : CTR >

50%.

- USG : Hepar terdapat

kesan Serosis Hati.

- ECG : kesan AF

rapid respon ireguler.

Anemia, ECG kesan

AF rapid respon

ireguler, RO thorak

CTR > 50%. Hasil

USG Hepar terdapat

kesan Serosis Hati.

Keadaan umum klien

: lemah.

Mengeluh mudah

lelah, lemah.

Keletihan

3 Ds :

- Perut terasa

kembung.

- Klien mengaku

didiagnosa mengidap

hepatitis B sejak 2

tahun lalu.

- Sudah 1 tahun ini,

klien tidak pernah

kontrol kerumah

sakit.

- Riwayat klien sering

meminum jamu-jamu

tradisional yang dijual

di warung.

Riwayat klien sering

meminum jamu-jamu

tradisional yang

dijual di warung.

Klien mengaku

didiagnosa

mengidap hepatitis B

sejak 2 tahun lalu.

Sudah 1 tahun ini,

klien tidak pernah

kontrol kerumah

sakit.

SGOT/SGPT

meningkat,

Hipoalbumin,

Trombositopenia,

Anemia, ECG kesan

Gangguan rasa

nyaman

Page 15: LOG BOOK PJBL-NC SH

Do :

- Perkusi : Terdapat

pembesaran hati

dengan nilai GMK :

14 cm dan GMS : 9

cm.

- Palpasi : nyeri tekan

bagian epigastrik (+).

- Laboratorium :

SGOT/SGPT

meningkat,

Hipoalbumin,

Trombositopenia,

Anemia.

- RO thorak : CTR >

50%.

- USG : Hepar terdapat

kesan Serosis Hati.

- ECG : kesan AF

rapid respon ireguler.

AF rapid respon

ireguler, RO thorak

CTR > 50%. Hasil

USG Hepar terdapat

kesan Serosis Hati.

Perkusi : Terdapat

pembesaran hati

dengan nilai GMK :

14 cm dan GMS : 9

cm.

Palpasi : nyeri tekan

bagian epigastrik (+).

Perut terasa

kembung.

Gangguan rasa

nyaman

4 Ds :

- Klien mengaku

didiagnosa mengidap

hepatitis B sejak 2

tahun lalu.

- Sudah 1 tahun ini,

klien tidak pernah

kontrol kerumah

sakit.

Riwayat klien sering

meminum jamu-jamu

tradisional yang

dijual di warung.

Klien mengaku

didiagnosa

mengidap hepatitis B

sejak 2 tahun lalu.

Sudah 1 tahun ini,

Kelebihan volume

cairan

Page 16: LOG BOOK PJBL-NC SH

- Riwayat klien sering

meminum jamu-jamu

tradisional yang dijual

di warung.

Do :

- Terdapat edema

pada kaki klien dan

pembesaran

abdomen akibat

penumpukan cairan.

- Perkusi : Terdapat

pembesaran hati

dengan nilai GMK :

14 cm dan GMS : 9

cm.

- Laboratorium :

SGOT/SGPT

meningkat,

Hipoalbumin,

Trombositopenia,

Anemia.

- RO thorak : CTR >

50%.

- USG : Hepar terdapat

kesan Serosis Hati.

- ECG : kesan AF

rapid respon ireguler.

klien tidak pernah

kontrol kerumah

sakit.

SGOT/SGPT

meningkat,

Hipoalbumin,

Trombositopenia,

Anemia, ECG kesan

AF rapid respon

ireguler, RO thorak

CTR > 50%. Hasil

USG Hepar terdapat

kesan Serosis Hati.

Perkusi : Terdapat

pembesaran hati

dengan nilai GMK :

14 cm dan GMS : 9

cm.

Terdapat edema

pada kaki klien dan

pembesaran

abdomen akibat

penumpukan cairan.

Kelebihan volume

cairan

5 Ds :

- Perut terasa

Riwayat klien sering

meminum jamu-jamu

tradisional yang

Ketidakefektifan pola

nafas

Page 17: LOG BOOK PJBL-NC SH

kembung.

- Kadang diikuti

perasaan sesak.

- Klien mengaku

didiagnosa mengidap

hepatitis B sejak 2

tahun lalu.

- Sudah 1 tahun ini,

klien tidak pernah

kontrol kerumah

sakit.

- Riwayat klien sering

meminum jamu-jamu

tradisional yang dijual

di warung.

Do :

- Terdapat

pembesaran

abdomen akibat

penumpukan cairan.

- Perkusi : Terdapat

pembesaran hati

dengan nilai GMK :

14 cm dan GMS : 9

cm.

- RR: 24 x/mnt.

- Laboratorium :

SGOT/SGPT

meningkat,

dijual di warung.

Klien mengaku

didiagnosa

mengidap hepatitis B

sejak 2 tahun lalu.

Sudah 1 tahun ini,

klien tidak pernah

kontrol kerumah

sakit.

SGOT/SGPT

meningkat,

Hipoalbumin,

Trombositopenia,

Anemia, ECG kesan

AF rapid respon

ireguler, RO thorak

CTR > 50%. Hasil

USG Hepar terdapat

kesan Serosis Hati.

Perkusi : Terdapat

pembesaran hati

dengan nilai GMK :

14 cm dan GMS : 9

cm.

Terdapat

pembesaran

abdomen akibat

penumpukan cairan.

Perut terasa

kembung.

Page 18: LOG BOOK PJBL-NC SH

Hipoalbumin,

Trombositopenia,

Anemia.

- RO thorak : CTR >

50%.

- USG : Hepar terdapat

kesan Serosis Hati.

- ECG : kesan AF

rapid respon ireguler.

Kadang diikuti

perasaan sesak.

RR: 24 x/mnt.

Ketidakefektifan pola

nafas

6 Ds :

- Klien mengaku

didiagnosa mengidap

hepatitis B sejak 2

tahun lalu.

- Sudah 1 tahun ini,

klien tidak pernah

kontrol kerumah

sakit.

- Riwayat klien sering

meminum jamu-jamu

tradisional yang dijual

di warung.

Do :

- Perkusi : Terdapat

pembesaran hati

dengan nilai GMK :

14 cm dan GMS : 9

cm.

- Laboratorium :

Riwayat klien sering

meminum jamu-jamu

tradisional yang

dijual di warung.

Klien mengaku

didiagnosa

mengidap hepatitis B

sejak 2 tahun lalu.

Sudah 1 tahun ini,

klien tidak pernah

kontrol kerumah

sakit.

SGOT/SGPT

meningkat,

Hipoalbumin,

Trombositopenia,

Anemia, ECG kesan

AF rapid respon

ireguler, RO thorak

CTR > 50%. Hasil

USG Hepar terdapat

Hipertermia

Page 19: LOG BOOK PJBL-NC SH

SGOT/SGPT

meningkat,

Hipoalbumin,

Trombositopenia,

Anemia.

- RO thorak : CTR >

50%.

- USG : Hepar terdapat

kesan Serosis Hati.

- ECG : kesan AF

rapid respon ireguler.

- Suhu: 38,20C

kesan Serosis Hati.

Perkusi : Terdapat

pembesaran hati

dengan nilai GMK :

14 cm dan GMS : 9

cm.

Proses inflamasi

pada hepar.

Suhu: 38,20C

Hipertermia

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor

biologis diakibatkan perasaan tidak nyaman pada abdomen karena

proses inflamasi pada hepar.

2. Keletihan b.d gangguan metabolisme karbohidrat,lemak dan protein

pada proses inflamasi di hepar.

3. Gangguan rasa nyaman b.d pembesaran hepar, penumpukan

cairan di abdomen karena proses inflamasi pada hepar.

4. Kelebihan volume cairan b.d gangguan mekanisme regulasi karena

gangguan metabolisme protein di hepar.

5. Ketidakefektifan pola nafas b.d keletihan dan penekanan di

diafragma akibat penumpukan cairan di abdomen.

6. Hipertermia b.d proses inflamasi pada hepar.

F. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No Rencana Keperawatan Evaluasi

Page 20: LOG BOOK PJBL-NC SH

Diagnosa

Keperawatan

Tujuan dan

Kriteria HasilIntervensi dan Rasional

1 Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

b.d faktor biologis

diakibatkan

perasaan tidak

nyaman pada

abdomen karena

proses inflamasi

pada hepar.

- Setelah

dilakukan

asuhan

keperawatan

selama 3x24

jam status

nutrisi klien

membaik.

- Kriteria hasil :

nafsu makan

klien

meningkat,

klien

menghabiska

n makanan

yang

disediakan,

tidak terjadi

penurunan

berat badan.

a. Diskusikan dengan

klien tentang

pentingnya nutrisi bagi

klien (Rasional : nutrisi

yang baik dapat

mempercepat proses

penyembuhan).

b. Anjurkan klien makan

sedikit tapi sering

(Rasional :

peningkatan tekanan

intraabdominal akibat

asites menekan

saluran GI dan

menurunkan

kapasitasnya, makan

dengan porsi sedikit

tapi sering mampu

mengoptimalkan

proses pencernaan

pada saluran GI).

c. Pantau intake klien

sesuai dengan diet

yang telah disediakan

(Rasional : intake

yang adekuat

merupakan salah satu

kriteria keberhasilan

intervensi yang

- S : Klien

mengatakan

nafsu

makannya

bertambah.

- O : Klien

menghabiska

n makanan

yang

disediakan

dan tidak

terjadi

penurunan BB

pada klien.

- A : Masalah

teratasi

sepenuhnya.

- P : Intervensi

dihentikan,

dilanjutkan

dengan

monitoring

intake nutrisi

klien.

Page 21: LOG BOOK PJBL-NC SH

diberikan)

d. Timbang BB klien

setiap hari (Rasional :

memastikan tidak

terjadi penurunan BB

pada klien).

e. Batasi cairan 1 jam

sebelum dan sesudah

makan (Rasional :

cairan dapat

menurunkan masukan

dan nafsu makan).

f. Pertahankan oral

hygiene (Rasional :

akumulasi partikel

makanan di mulut

dapat menambah bau

dan rasa tak sedap

yang dapat

menurunkan nafsu

makan).

g. Batasi makanan yang

tinggi lemak

(Rasional : kerusakan

pada aliran empedu

menyebabkan

malabsorbsi lemak).

2 Keletihan b.d

gangguan

metabolisme

karbohidrat,lemak

- Setelah

dilakukan

asuhan

keperawatan

a. Pantau tingkat

keletihan klien

(Rasional : keletihan

dapat mengganggu

- S : Klien

mengungkapk

an secara

verbal

Page 22: LOG BOOK PJBL-NC SH

dan protein pada

proses inflamasi di

hepar.

selama 2x24

jam keletihan

klien

berkurang.

- Kriteria hasil :

klien

mengungkapk

an secara

verbal

keletihan

yang

dirasakan

berkurang,

ekspresi

wajah klien

tampak rileks

dan TTV

dalam batas

normal, TD :

120/80

mmHg, N :

80-100 x/mnt,

RR : 16-20

x/mnt, S : 36-

370C)

kemampuan fisik dan

psikologis klien).

b. Pantau TTV klien

(Rasional : penurunan

TTV mengindikasikan

adanya kelemahan

dan keletihan)

c. Anjurkan klien untuk

menutup mata,

meluruskan kaki dan

rileks (Rasional : posisi

yang nyaman

memudahkan relaksasi

otot dan menurunkan

keletihan).

d. Tingkatkan tirah baring

klien (Rasional :

frekuensi istirahat yang

mencukupi dapat

menurunkan keletihan

yang dirasakan)

keletihan

yang

dirasakan

berkurang

- O : Wajah

klien tampak

rileks dan

TTV dalam

batas normal,

TD : 120/80

mmHg, N :

80-100 x/mnt,

RR : 16-20

x/mnt, S : 36-

370C)

- A : Masalah

teratasi

sepenuhnya.

- P : Intervensi

dihentikan,

dilanjutkan

dengan

monitoring

tingkat

keletihan

klien.

3 Gangguan rasa

nyaman b.d

pembesaran hepar,

penumpukan cairan

di abdomen karena

proses inflamasi

- Setelah

dilakukan

asuhan

keperawatan

selama 3x24

jam terdapat

a. Anjurkan klien untuk

mempertahankan tirah

baring ketika

mengalami gangguan

rasa nyaman pada

abdomen (Rasional :

- S : klien

mengungkapk

an secara

verbal rasa

nyamannya

meningkat.

Page 23: LOG BOOK PJBL-NC SH

pada hepar. peningkatan

rasa nyaman

pada klien.

- Kriteria hasil :

klien

mengungkapk

an secara

verbal rasa

nyamannya

meningkat

dan klien

terlihat dapat

mempertahan

kan tirah

baring.

tirah baring dapat

mengurangi kebutuhan

metabolik dan

melindungi hati dari

aktifitas metabolisme

yang berlebihan).

b. Kolaborasi pemberian

sedatif dan

antispasmodik yang

tidak hepatotoksik

sesuai order

(Rasional :

antispasmodic dan

sedatif dapat

mengurangi iritabilitas

traktus gastrointestinal

dan gangguan rasa

nyaman yang

diakibatkannya).

c. Anjurkan klien untuk

mengurangi asupan

natrium dan cairan jika

diinstruksikan

(Rasional : asupan

natrium dan cairan

yang berlebihan dapat

memperparah asites

yang dialami klien)

- O : klien

terlihat dapat

mempertahan

kan tirah

baring.

- A : Masalah

teratasi

sepenuhnya.

- P : Intervensi

dihentikan,

dilanjutkan

dengan

monitoring

rasa nyaman

klien.

4 Kelebihan volume

cairan b.d

gangguan

mekanisme

- Setelah

dilakukan

asuhan

keperawatan

a. Batasi asupan cairan

dan natrium jika

diinstruksikan

(Rasional :

- S : klien

menyatakan

perasaan

penuh pada

Page 24: LOG BOOK PJBL-NC SH

regulasi karena

gangguan

metabolisme

protein di hepar.

selama 3x24

jam status

volume cairan

klien

membaik.

- Kriteria hasil :

terdapat

penurunan

lingkar perut

sebesar 2 cm

dalam 3 hari

dan klien

menyatakan

perasaan

penuh pada

abdomen

berkurang.

meminimalkan

pembentukan asites

dan edema).

b. Kolaborasi pemberian

diuretik, suplemen

kalium dan protein

sesuai order

(Rasional :

meningkatkan eksresi

cairan berlebih dan

mempertahankan

keseimbangan volume

cairan).

c. Catat intake dan output

cairan (Rasional :

menilai efektifitas

terapi dan kecukupan

asupan cairan).

d. Ukur dan catat lingkar

perut (Rasional :

memantau perubahan

pada pembentukan

asites dan

penumpukan cairan).

e. Jelaskan rasional

pembatasan cairan

dan natrium pada klien

(Rasional :

meningkatkan

pemahaman dan sikap

kooperatif klien dalam

melaksanakan

abdomen

berkurang.

- O : terdapat

penurunan

lingkar perut

sebesar 2 cm

dalam 3 hari.

- A : Masalah

teratasi

sepenuhnya.

- P : Intervensi

dihentikan,

dilanjutkan

dengan

monitoring

volume cairan

klien.

Page 25: LOG BOOK PJBL-NC SH

pembatasan natrium

dan cairan).

5 Ketidakefektifan

pola nafas b.d

keletihan dan

penekanan di

diafragma akibat

penumpukan cairan

di abdomen.

- Setelah

dilakukan

asuhan

keperawatan

selama 4x24

jam pola

nafas klien

berangsur

membaik.

- Kriteria hasil :

klien

menyatakan

keluhan

sesaknya

berkurang

dan RR klien

dalam

rentang

normal 16-20

x/menit.

a. Ajarkan klien untuk

sesekali mengubah

posisi tidur menjadi

semifowler atau

meninggikan kepala

tempat tidur klien

(Rasional : mengurangi

tekanan abdominal

pada diafragma dan

memungkinkan

pengembangan toraks

dan ekspansi paru

yang optimal).

b. Edukasi klien unutk

mengurangi aktifitas

dan kebutuhan energi

(Rasional : mengurangi

kebutuhan metabolik

dan oksigen klien).

c. Bantu dan dampingi

klien dalam menjalani

parasentesis dan

torakosentesis

(Rasional :

parasentesis dan

torakosentesis

(tindakan yang

dilakukan untuk

mengeluarkan cairan

dari rongga toraks)

- S : klien

menyatakan

keluhan

sesaknya

berkurang.

- O : RR klien

dalam rentang

normal 16-20

x/menit.

- A : Masalah

teratasi

sepenuhnya.

- P : Intervensi

dihentikan,

dilanjutkan

dengan

monitoring

pola nafas

klien.

Page 26: LOG BOOK PJBL-NC SH

merupakan tindakan

yang menakutkan bagi

klien. Bantu klien agar

bekerja sama

menjalani prosedur ini

dengan meminimalkan

resiko dan gangguan

rasa nyaman).

d. Pantau pola nafas dan

kecepatan nafas klien,

normalnya RR : 16-20

x/menit (Rasional :

memonitor

keberhasilan intervensi

yang dilakukan).

6 Hipertermia b.d

proses inflamasi

pada hepar.

- Tujuan :

setelah

dilakukan

asuhan

keperawatan

selama 1x24

jam suhu

tubuh klien

kembali

normal.

- Kriteria hasil :

suhu tubuh

klien dalam

rentang

normal 36-

370C dan

tidak terdapat

keluhan

a. Pantau suhu tubuh

klien setiap 6 jam

sekali. (Rasional :

merupakan indikasi

keberhasilan

intervensi)

b. Kolaborasi pemberian

interferon alfa dan

lamivudin. (Rasional :

penyakit hepatitis B

yang kronis

menyebabkan

inflamasi pada hepar

dan peningkatan suhu

tubuh secara sistemik,

interferon alfa dan

lamivudin merupakan

- S : Tidak

terdapat

keluhan

demam dari

klien.

- O : Suhu

tubuh klien

dalam rentang

normal 36-

370C.

- A : Masalah

teratasi

sepenuhnya.

- P : Intervensi

dihentikan,

dilanjutkan

Page 27: LOG BOOK PJBL-NC SH

demam dari

klien.

farmakologis untuk

penatalaksanaan

Hepatitis B)

c. Kolaborasi pemberian

antipiretik yang tidak

hepatotoksik. (Rasional

: merupakan

farmakologi yang

bekerja menurunkan

suhu tubuh)

d. Berikan kompres pada

bagian axilla dan lipat

paha. (Rasional :

menurunkan suhu

tubuh klien)

dengan

monitoring

suhu klien.

Page 28: LOG BOOK PJBL-NC SH

DAFTAR PUSTAKA

Nanda International. 2013. Nursing Diagnoses : Definitions And Classification 2012-

2014. Jakarta : EGC

Price, Sylvia A dan Lorraine M. Wilson. 1994. Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-

Proses Penyakit. Jakarta : EGC

MC, closky J dan Bulaceck. 2000. Nursing Intervension Classification (NIC). Mosby :

Philadelphia

Sunardi. 2006. Asuhan Keperawatan Pasien dengan Sirosis Hati pada Tn. MS di

Ruang Inap Irna B Lantai IV Kanan RSCM. Jakarta :FIK UI

Sutadi, Sri Maryani. 2003. Sirosis Hepatis. Medan : USU