BAB I
PAGE
LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN SISWA
PADA MATERI BANGUN DATAR
DENGAN MENGGUNAKAN METODE STAD
DI KELAS III B MI-TQ MUADZ BIN JABAL KENDARI
Disusun Oleh :
Nama:HASNIATIN SJAHIR
NIM:819869486
Pokjar:KENDARI. B
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ KENDARI2014
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKANama Mahasiswa
:Hasniatin Sjahir
NIM
:819869486
Program Studi
:S1 PGSD
Tempat Mengajar
:MI-TQ Muadz Bin Jabal
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 Siklus
Hari dan tanggal Pelaksanaa :Siklus 1 , hari Senin, Tanggal 12 Mei 2014
Siklus 2 , hari Senin, Tanggal 19 Mei 2014
Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan :
1. Apakah pembelajaran matematika dengan metode STAD yang menggunakan alat bantu MBDW dapat menyenangkan siswa ?
2. Apakah pemebalajaran matematika dengan metode STAD yang menggunakan alat bantu MBDW dapat meningkatkan kualitas belajar siswa kelas IIIB MI-TQ Muadz Bin Jabal ?
Kendari, Mei 2014
Menyetujui,
Supervisor 1,
Mahasiswa
Dr. Muh. Yusuf, M.Hum
Hasniatin Sjahir
NIP. 19661231 199203 1 016
NIM. 819869486
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktek Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT) seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
, 2014
Yang membuat pernyataan,
Hasniatin Sjahir
NIM : 819869486
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan perbaikan pembelajaran ini.
Dengan rasa penuh tanggung jawab maka penulis menyusun laporan ini berdasarkan observasi di Madrasah Ibtidaiyah Muadz Bin Jabal kelas III B Kota Kendari Profinsi Sulawesi Tenggara.. Penulisan laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PDGK 4501).
Dalam penulisan laporan ini tentunya tidak lepas dari kekurangan, baik aspek kualitas maupun aspek kuantitas dari materi penelitian yang disajikan. Semua ini didasarkan dari keterbatasan yang dimiliki penulis.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna sehingga penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan pendidikan dimasa yang akan datang. Selanjutnya dalam penulisan laporan ini penulis banyak diberi bantuan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Muh Yusuf, M.Hum selaku tutor Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PDGK 4501), yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan terhadap penulis dalam penyusunan laporan ini.
2. Bapak Mustamir, S.PdI. selaku kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah Muadz Bin Jabal yang telah memberikan izin dan bantuan terhadap penulis pada saat menulis laporan ini.
3. Kepada Ibu Sri Rokhima,S.Pd yang telah bersedia menjadi teman sejawat dan memberikan dukungandan saran pada saat penulis menyelesaikan laporan ini.
4. Suami dan anak tercinta yang penuh pengertiannya memberikan dorongan, doa dan semangat kepada penulis selama penyusunan laporan ini.
5. Rekan-rekan yang telah memberi dorongan, kerja sama dan berbagi pengalaman pada proses penyusunan laporan ini.
Teriring doa semoga Allah SWT membalas segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan. Sehingga pada akhirnya laporan ini dapat diselesaikan dan bermanfaat bagi pembangunan pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu serta kemampuan professional tenaga kependidikan guru sekolah dasar pada khususnya.
Kendari, Mei 2014
Penulis
DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN .. iLEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT iiKATA PENGANTAR . iiiDAFTAR ISI .. v
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK .viiviiiixx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
1. Identifikasi Masalah 2
2. Analisis Masalah .3
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah . 3
B. Rumusan Masalah ..3
C. Tujuan Penelitian ...4
D. Manfaat Penelitian .4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Teori dan Konsep ...
1. Definisi Pembelajaran ..
2. Pembelajaran Matematika di SD .....
3. Definisi Kualitas .....
4. Pengertian Bangun Datar 6
6
7
9
10
B. Teknik dan Metode Pembelajaran ....11
C. Uraian Berpikir ..12
D. Hipotesis Tindakan .12
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat,Waktu Penelitian, dan Pihak yang Membantu ...13
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ....C. Teknik Analisiss Data .................................14
16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ..18
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran 23
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan .26
B. Saran Tindak Lanjut ...26
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
No. TabelUraianHal.
Tabel.3.1
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8Jadwal Perbaikan Persiklus Mata Pelajaran MatematikaRambu-rambu Pengamatan Proses Pembelajaran Siklus IData Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran Siklus I
Prosentase Hasil Pengamatan Pembelajaran Siklus I
Rentang Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus I
Rambu-rambu Pengamatan Proses Pembelajaran Siklus II
Data Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran Siklus II
Prosentase Hasil Pengamatan Pembelajaran Siklus II
Rentang Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus II
13
18
19
19
20
21
21
21
22
DAFTAR GAMBAR
No. GambarUraianHal.
Gambar. 1
Gambar. 2Diagram Perbandingan Hasil Evaluasi Siklus IDiagram Perbandingan Hasil Evaluasi Siklus II2022
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lamp.Uraian
Lampiran. 1
Lampiran. 2
Lampiran. 3
Lampiran. 4
Lampiran. 5
Lampiran. 6
Lampiran. 7
Lampiran. 8
Lampiran. 9
Lampiran. 10
Lampiran 11
Surat Kesediaan Supervisor 2 Sebagai Pembimbing PKP
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Pra siklus
Rencana perbaikan pembelajaran (RPP) Siklus IRencana perbaikan pembelajaran (RPP) Siklus IIRekap hasil pengamatan siklus IRekap hasil pengamatan siklus IINilai evaluasi pembelajaran siklus INilai evaluasi pembelajaran siklus IIHasil pekerjaan siswa yang terbaik dan terburuk per siklus
Perencanaan PTKJurnal pembimbingan supervisor 2 PKP
ABSTRAKMENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE STAD DI KELAS III B MI-TQ MUADZ BIN JABAL KENDARI
Oleh: Hasniatin Sjahir
Nim: 819869486Penelitian ini didasari dari kenyataan bahwa kemampuan pemahaman konsep bangun datar, siswa kelas III B MI-TQ Muadz Bin Jabal masih sangat rendah. Peserta didik merasa kurang tertarik terhadap materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dan kurang bervariasinya guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan metode STAD yang menggunakan alat bantu MBDW menyenangkan siswa, dan mendeskripsikan kualitas pembelajaran matematika dengan metode STAD yang menggunakan alat bantu MBDW dengan materi bangun datar dapat meningkat. Permasalahannya dapat teratasi dengan menggunakan teori pembelajaran metode STAD dan konsep bangun datar. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan cara mengumpulkan data melalui pengamatan dan tes. Hasil yang diperoleh dari pembelajaran dengan metode STAD yang menggunakan alat bantu MBDW menyenangkan siswa. Kualitas pembelajaran siswa meningkat dibuktikan dengan hasil ketuntasan siswa dapat dicapai sesuai dengan harapan. Suasana kelas menjadi hidup. Kompetisi antarkelompok belajar terjadi sangat tinggi. Suasana dan keadaan kelas dapat terkontrol dengan baik. Guru dapat membantu siswa yang masih kurang. Dengan demikian pembelajaran matematika dengan metode STAD yang menggunakan alat peraga MBDW materi bangun datar menyenangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran siswa.
Kata Kunci : Kualitas Pembelajaran, Bangun Datar, Metode STAD
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Materi pelajaran Matematika di kelas III sekolah dasar secara garis besar dapat digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu bilangan, geometri dan pengukuran. Materi bilangan, peserta didik dituntut mampu melakukan operasi hitung bilangan bulat dan bilangan pecahan serta menggunakannya dalam pemecahan masalah. Sedangkan materi pembelajaran geometri dan pengukuran, peserta didik dituntut mampu menghitung waktu, panjang, berat, luas, keliling, dan sifat-sifat bangun datar.
Prestasi belajar peserta didik kelas III Madrasah Ibtidaiyah Tahfidzul Quran (MI-TQ) Muadz Bin Jabal dalam mengikuti pembelajaran Matematika dianggap masih rendah. Banyak materi pembelajaran yang belum dapat dicapai secara tuntas. Konsep materi pelajaran bangun datar belum dikuasai secara mendalam. Peserta didik merasa bingung dalam membedakan sifat-sifat bangun datar , dalam hal ini bangun persegi, persegi panjang, dan segitiga. Dari hasil evaluasi sebelumnya, ada 8 anak yang memperoleh nilai kurang dari 65, ada 5 anak yang memperoleh nilai 65-74, ada 1 anak yang memperolah nilai 75-84, dan ada 3 anak yang memperoleh nilai di atas 85.Di samping itu, guru kurang bervariasi dalam menyampaikan materi pelajaran tentang bangun datar. Sering terjadi anggapan oleh guru bahwa materi yang diajarkan sangat mudah sehingga penyajian materi pelajaran bangun datar cukup hanya dengan cerita. Peserta didik hanya sebagai pendengar. Peserta didik pasif, kurang tertarik terhadap materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.Sehingga materi pembelajaran yang disampaikan terkesan secara abstrak.Banyak upaya untuk mengatasi kendala yang ada. Salah satu usaha untuk mengatasi berbagai kesulitan pembelajaran dengan materi pelajaran bangun datar di kelas III adalah model pembelajaran STAD dengan menggunakan alat bantu Model Bangun Datar Warna-warni (MBDW). Model-model bangun datar tersebut merupakan upaya konkritisasi dari bentuk abstrak bangun datar. Dengan alat bantu model bangun datar tersebut, peserta didik dapat menyerap materi pelajaran dari guru sesuai dengan perkembangan daya nalarnya.
1. Identifikasi MasalahPokok bahasan yang digunakan pada penelitian ini adalah sifat-sifat bangun datar yakni bangun persegi, persegi panjang, dan segitiga yang diajarkan di kelas III. Berdasarkan hasil pengamatan dari teman sejawat, siswa sering salah dalam membedakan sifat masing-masing bangun datar, yang disebabkan oleh beberapa hal diantaranya dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Materi bangun datar khususnya bangun persegi, persegi panjang, dan segitiga sukar untuk dipahami oleh siswa dalam waktu relatif singkat atau hanya beberapa kali pertemuan pembelajaran saja.b. Dalam pembelajaran tidak menggunakan media sama sekali atau tidak menggunakan media yang tepat sehingga tidak membantu meningkatkan pemahaman siswa yang masih berada pada tahap berpikir konkret. Dikatakan oleh Higgis dalam Ruseffendi ( 1993:144 ) bahwa pembelajaran dengan menggunakan media dapat membantu keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran dibandingkan jika tidak mengunakan media pembelajaran. Salah satu bentuk media pembelajaran adalah alat peraga.c. Rendahnya minat siswa untuk belajar matematika karena siswa kurang dilibatkan secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Untuk itu pelibatan siswa dalam proses pembelajaran merupakan bagian penting yang harus diperhatikan guru. Terkait dengan hal ini, Rahmanelli (2005 : 237) mengatakan bahwa apabila anak terlibat, mengalami sendiri, dan ikut serta dalam proses pembelajaran maka hasil belajar siswa akan lebih baik. Di samping itu, pelajaran akan lebih lama diserap dalam ingatan siswa.d. Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa umumnya dalam menyelesaikan soal-soal matematika sangat mungkin terjadi jika siswa tidak memahami konsep yang merupakan objek-objek dalam matematika (Hudoyo, 1997 : 5).e. Data yang diperoleh dari hasil evaluasi siswa sebelumnya yaitu, ada 8 anak yang belum memenuhi KKM atau belum tuntas, dan ada 9 anak yang sudah memenuhi KKM atau tuntas.2. Analisis MasalahBerdasarkan kenyataan yang diperoleh di lapangan, baik melalui data dokumentasi maupun melalui hasil pengamatan memberikan indikasi bahwa hasil belajar matematika di kelas III MI-TQ Muadz Bin Jabal khususnya kelas III B Kendari masih relatif rendah sehingga masih perlu ditingkatkan lagi. Jika dihubungkan kenyataan tersebut dengan konsep maupun teori yang relevan, ada beberapa hal yang memungkinkan siswa tidak dapat memahami pelajaran matematika dengan baik, diantaranya adalah :
1. Konsep matematika yang bersifat abstrak,2. Penggunaan media yang tidak tepat, dan 3. Pembelajaran yang tidak menggunakan media konkret yang bisa membantu siswa memahami konsep matematika itu sendiri.3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Berdasarkan temuan-temuan yang dikemukakan di atas, salah satu upaya perbaikan kualitas pembelajaran khususnya di MI-TQ Muadz Bin Jabal kelas III B adalah :
1. Dengan menerapkan metode Students Teams Achivement Devisions ( STAD)2. Dengan menggunakan media atau alat peraga,
3. Dengan menggunakan media atau alat peraga yang konkrit yaitu Model Bangun Datar Warna-warni ( MBDW ).B. Rumusan Masalah
Atas dasar permasalahan yang telah dikemukakan pada latar belakang di atas, masalah dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:1. Apakah pembelajaran matematika dengan metode STAD yang menggunakan alat bantu MBDW dapat menyenangkan siswa kelas III B MI-TQ Muadz Bin Jabal?2. Apakah pembelajaran matematika dengan metode STAD yang menggunakan alat bantu MBDW dapat meningkan kualitas belajar siswa MI-TQ Muadz Bin Jabal kelas III B?C. Tujuan PenelitianPenelitian tentang pembelajaran bangun datar khususnya bangun persegi, persegi panjang, dan segitiga dengan metode STAD yang menggunakan alat bantu MBDW bertujuan sebagai berikut:1. Bahwa dengan metode STAD yang menggunakan alat bantu MBDW diharapkan dapat menyenangkan siswa, khususnya siswa kelas III B MI-TQ Muadz Bin Jabal. 2. Dengan metode STAD yang menggunakan alat bantu MBDW diharapkan dapat meningkatkan kualitas belajar siswa kelas III B MI-TQ Muadz Bin Jabal. D. Manfaat
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi beberapa pihak,sebagai berikut:1. Bagi guru / penelitia. Sebagai bahan perbaikan pembelajaran yang dikelolanya, sehingga proses dan hasil dari pembelajaran mengalami peningkatan.
b. Memberikan pengalaman dan wawasan kepada guru bagaimana mengembangkan model dan menggunakan alat-alat peraga dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan matematika siswa.c. Sebagai wahana dalam peningkatan profesionalitas guru karena mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.
d. Sebagai wahana penumbuhan rasa percaya diri bagi guru.2. Bagi siswaa. Memberikan kemudahan bagi siswa dalam proses pembelajaran untuk dapat memahami materi bangun datar khususnya pada bangun persegi, persegi panajang, dan segitiga.
b. Memberikan semangat, motivasi serta daya tarik untuk belajar matematika.3. Bagi sekolah
a. Memiliki guru yang profesional dalam mengelola pembelajaran di depan kelas.
b. Menjadi bahan masukan bagi sekolah untuk memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Memberikan inspirasi kepada guru-guru lainnya yang ada di sekolah untuk melakukan perbaikan pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas hasil belajar siswa secara umum.d. Sekolah dapat berkembang sesuai dengan tuntutan zaman.4. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bacaan dan pedoman bagi penilitian, selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan lebih lanjut sehingga dapat menemukan hal-hal yang baru.
BAB II
KAJIAN PUSTAKAA.Teori dan Konsep1. Definisi Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. (KBBI, 1996:14).
Sependapat dengan pernyataan tersebut Soetomo (1993:68) mengemukakan bahwa belajar adalah proses pengelolaan lingkungan seseorang dengan sengaja dikalukan sehingga memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau mempertunjukkan tingkah laku tertentu pula. Sedangkan belajar adalah suatu proses yang menyebabkan perubahan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisik, tetapi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan, bertambah pengetahun, bekembang daya pikir, sikap dan lain-lain (Sutomo, 1993:120).
Pasal 1 Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi pembelajaran menurut beberapa ahli :~ KNOWLES
Pembelajaran adalah cara pengorganisasian peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
~ SLAVIN
Pembelajaran didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku individu yang disebabkan oleh pengalaman.
~ WOOLFOLKPembelajaran berlaku apabila sesuatu pengalaman secara relatifnya menghasilkan perubahan kekal dalam pengetahuan dan tingkah laku.
~ CROW & CROW
Pembeljaran adalah pemerolehan tabiat, pengetahuan dan sikap.
~ RAHIL MAHYUDDIN
Pembelajaran adalah perubahan tingkah laku yang melibatkan keterampilan kognitif yaitu penguasaan ilmu dan perkembangan kemahiran intelek.
~ ACHJAR CHALIL
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.~ COREY
Pembelajaran adalah suatu proses di mana lingkungan seseorang secara di sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus.
~ G.A. KIMBLE
Pembelajaran merupakan perubahan kekal secara relatif dalam keupayaan kelakuan akibat latihan yang diperkukuh.
~ MUNIF CHATIB
Pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah, antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi. Jadi pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan siswa belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada situasi tertentu.2. Pembelajaran Matematika di SD
Pembelajaran mengarah kepada penciptaan proses belajar pada siswa, maka dalam upaya menciptakan proses pembelajaran yang maksimal, seorang guru perlu mengetahui beberapa prinsip yang berlaku dalam kegiatan belajar. Prinsip-prinsip tersebut berkaitan dengan : perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, balikan / penguatan, dan perbedaan individual ( Dimyati Clan Mujiono,1994 : 114 ). Masing-masing prinsip tersebut memberikan implikasi bagi guru sehingga dapat terwujud atau termanifestasi dalam kegiatan pembelajaran dalam kelas, khususnya di sekolah dasar.
Matematika adalah suatu pelajaran yang disusun secara teratur dalam urutan yang logis, dalam arti bahwa suatu topik matematika akan merupakan prasyarat bagi topik berikutnya. Tentang urutan matematika yang logis ini, Hudoyo ( 1979 : 93 ) menjelaskan bahwa di dalam matematika bila konsep A dan konsep B mendasari konsep C, maka konsep C tidak mungkin dipelajari sebelum konsep A dan konsep B dipelajari terlebih dahulu. Demikian pula konsep D baru bisa dipelajari apabila konsep C sudah dipahami, demikian seterusnya. Ruseffendi ( 1984 : 25 ) menyatakan bahwa program matematika supaya diberikan secara bertahap agar si anak secara bertahap dapat mengkonsolidasikan konsep-konsep melalui kegiatan praktis maupun teoritis.
Menurut Hamalik ( 2008 : 57 ) pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran merupakan upaya mengorganisasi lingkungan untuk mencapai kondisi belajar bagi peserta didik. Hal ini sejalan dengan pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan perubahan tingkah laku manusia. Pembelajaran untuk mata pelajaran matematika harus memperhatikan karakteristik matematika yang harus disesuaikan dengan perkembangan berpikir peserta didik pada sekolah dasr ( SD ).
Sumarmo ( 2002 : 2 ) mengemukakan beberapa karakteristik matematika yaitu : materi matematika menekankan penalaran yang bersifat hirarkis dan terstruktur serta dalam mempelajari matematika dibuthkan kekuatan, keuletan serta rasa cinta terhadap matematika. Karena materi matematika bersifaat hirarkis dan terstruktur maka dalam pelajaran matematika tidak boleh terputus-putus dan urutan materi harus diperhatikan, artinya perlu mendahulukan belajar tentang konsep yang mempunyai daya bantu terhadap konsep matematika yang lain dan menciptakan perubahan pola pikir serta tingkah laku peserta didik, terutama di sekolah dasar. Dalam hal ini harus memperhatikan tahapan berpikir atau perkembangan kognitif anak didik.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika di SD adalah upaya mengorganisasi lingkungan untuk mencapai kondisi belajar bagi peserta didik pada pelajaran matematika, sehingga pola pikir peserta didik dapat mengalami perubahan sesuai dengan tahapan atau perkembangan berpikir peserta didik di SD terkait dengan pelajaran matematika yang sedang dipelajari.3. Definisi Kualitas
Kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau juga keefektifan. Secara definitif efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat , keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya ( Etzioni 1964 ). Efektivitas ini sesungguhnya merupakan suatu konsep yang lebih luas mencakup berbagai faktor di dalam maupun di luar diri seseorang. Dengan demikian efektivitas tidak hanya dapat dilihat dari sisi produktivitas, akan tetapi juga dapat pula dilihat dari sisi persepsi atau sikap orangnya. Di samping itu, efektivitas juga dapat dilihatdari bagaimana tingkat kepuasan yang dicapai oleh orang ( Robbins, 1997 ).Dengan demikian efektivitas merupakan suatu konsep yang sangat penting, karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan seseorang dalam mencapai sasarannya atau suatu tingkatan terhadap mana tujuan-tujuan yang dicapai ( Prokopenko, 1987 ), atau tingkat pencapaian tujuan ( Hoy dan Miskel, 1992 ). Sementara itu belajar dapat pula dikatakan sebagai komunikasi terencana yang menghasilkan perubahan atas sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam hubungan dengan sasaran khusus yang berkaitan dengan pola berperilaku yang diperlikan individu untuk mewujudkan secara lengkap tugas atau pekerjaan tertentu ( Bramley, 1996 ). Dengan demikian, yang dimaksud dengan efektivitas belajar adalah tingkat pencapaian tujuan pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran seni. Pencapaian tujuan tersebut berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran. Dengan pemahaman tersebut di atas, maka dapat dikemukakan aspek-aspek efektivitas belajar sebagai berikut : (1) peningkatan pengetahuan, (2) peningkatan keterampilan, (3) perubahan sikap, (4) perilaku, (5) kemampuan adaptasi, (6) peningkatan integrasi, (7) peningkatan partisipasi, dan (8) peningkatan interaksi kultural. Hal ini penting untuk dimaknai bahwa keberhasilan pembelajaran yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa ditentukan oleh efektivitasnya dalam upaya pencapaian kompetensi belajar.4. Pengertian Bangun Datar
Bangun datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi oleh garis-garis lurus atau lengkung (Imam Roji, 1997)
Bangun datar dapat didefinisikan sebagai bangun yang rata yang mempunyai dua demensi yaitu panjang dan lebar, tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal (Julius Hambali, Siskandar, dan Mohamad Rohmad, 1996)
Berdasarkan pengertian tersebut dapat ditegaskan bahwa bangun datar merupakan bangun dua demensi yang hanya memiliki panjang dan lebar, yang dibatasi oleh garis lurus atau lengkung.
Jenis bangun datar dan sifat-sifatnya
Bangun datar di kelas III SD terdiri atas persegi panjang, persegi, dan segitiga (Julius Hambali, Siskandar, dan Mohamad Rohmad, 1996). Uraian lebih lanjut tentang sifat-sifat bangun datar didefinisikan sebagai berikut:
1. Persegi mempunyai 4 buah sisi yang sama panjang dan mempunyai 4 buah sudut yang sama besar yaitu sudut siku-siku.
2. Persegi panjang mempunyai dua pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar, dan mempunyai 4 buah sudut yang sama besar yaitu sudut siku-siku.3. Segitiga memiliki berbagai jenis, yaitu segitiga sebarang, segitiga sama kaki, segitiga sama sisi,dan segitiga siku-siku. Segitiga sebarang mempunyai 3 buah sisi yang panjangnya tidak sama dan mempunyai 3 buah sudut yang tidak sama besar. Segitiga sama kaki mempunyai 2 buah sisi yang sama panjang dan mempunyai 2 buah sudut yang sama besar. Segitiga sama sisi mempunyai 3 buah sisi yang sama panjang dan 3 buah sudut yang sama besar. Segitiga siku-siku mempunyai 1 buah sudut siku-siku, mempunyai 2 buah sisi yang saling tegak lurus, dan mempunyai 1 sisi miring.B. Teknik dan Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan dalam pembelajaran Matematika materi pelajaran bangun datar adalah Student Teams Achivement Divisions ( STAD ) merupakan metode pembelajaran yang dikembangkan oleh Robert Slavin dari Universitas John Hopkins. Secara garis besar, langkah-langkah pelaksanaan metode STAD adalah peserta didik di dalam kelas dibentuk tim, masing-masing 4-5 anggota kelompok. Tiap tim menggunakan lembar kerja, dan kemudian tanya jawab atau diskusi untuk saling membantu. Secara periodik guru memantau perkembangan tim atau individu. Tim atau individu yang telah mencapai kriteria tertentu diberi penghargaan (Nurhadi, Yasin, dan Senduk:2003)Alat Pembelajaran
Alat yang digunakan adalah model bangun datar warna-warni berbentuk segitiga, persegi dan persegi panjang.C. Uraian Berpikir
Pembelajarn bangun datar harus dengan menggunakan alat bantu model bangun datar. Alat bantu model bangun datar warna-warni merupakan bentuk bangun datar dengan memberi warna-warna yang berbeda pada bagian-bagian (unsur) bangun datar yang memiliki karakter khusus. Dengan bangun datar warna-warni tersebut merupakan upaya mengarahkan peserta didik untuk berpikir konkrit. Belajar secara konkrit lebih menyenangkan, mengaktifkan, dan mudah dipahami.D. Hipotesis TindakanHipotesis penelitian tindakan ini, sebagai berikut :1. Pembelajaran bangun datar khususnya bangun persegi, persegi panjang, dan segitiga dengan metode STAD yang menggunakan alat bantu MBDW menyenangkan siswa kelas III B MI-TQ Muadz Bin Jabal Kendari.2. Proses pembelajaran metode STAD yang menggunakan alat bantu MBDW terhadap kualitas belajar siswa kelas III B MI-TQ Muadz Bin Jabal meningkat.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARANB. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian, dan Pihak yang Membantu
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III B MI-TQ Muadz Bin Jabal Kendari tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 17 orang, pelajaran matematika pada pokok bahasan bangun datar.Tempat penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Tahfidzul Quran ( MI-TQ ) Muadz Bin Jabal di Kendari Sulaweasi Tenggara.
Waktu penelitian diadakan pada tanggal 12 Mei sampai dengan 22 Mei 2014. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus pembelajaran, setiap siklus berlangsung 2 kali pertemuan.Tabel 3.1 Jadwal Perbaikan Persiklus Mata Pelajaran Matematika NoTanggal PelaksanaanKegiatanMata Pelajaran
112 dan 14 Mei 2014Pembelajaran pertemuan 1 dan 2 siklus IMatematika
215 Mei 2014Tes siklus IMatematika
319 dan 21 Mei 2014Pembelajaran pertemuan 1 dan 2 siklus IIMatematika
422 Mei 2014Tes siklus IIMatematika
Adapun pihak-pihak yang membantu dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu:1. Bapak Dr. Muh.Yusuf, M.Hum, selaku tutor yang senantiasa membimbing dan memberi berbagai masukan dalam proses pembuatan laporan ini.
2. Bapak Mustamir S.PdI, selaku kepala sekolah MI-TQ Muadz Bin Jabal yang memberikan bantuan dan dukungan sehingga kegiatan PTK ini dapat berlanjalan dengan lancar.
3. Sri Rokhimah S.Pd, selaku teman sejawat dengan senang hati mau meluangkan waktunya untuk membantu memantau dan menilai proses pelaksanaan PTK ini yang berlangsung di kelas III B.4. Suami saya yang tercinta dan anak anaku yang shaliha, yang telah banyak membantu memberi saran dan masukan, serta selalu memberi semangat hingga laporan ini dapat selesaikan.C. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Prosedur penelitian perbaikan yang mencakup studi pendahuluan dan langkah-langkah PTK meliputi empat tahap, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, dan pengamatan serta refleksi untuk setiap siklus pembelajaran.1. Perencanaan
Siklus 1
1. Pedoman Guru
a. menentukan kompetensi dasar
b. merencanakan metode/pendekatan
c. menentukan kelompok diskusi
d. menyusun skenario pembelajaran
e. menyiapkan sumber materi
f. menyusun LKS
g. menyusun lembar observasi
h. menyusun perencanaan pemantauan individual maupun kelompok
i. menyusun soal evaluasi
2. Pedoman Peserta didik
a. memperhatikan pejelasan guru tentang cara kerja peserta didik
b. mengerjakan LKS secara berkelompok sesuai petunjuk
c. melaporkan hasil diskusi/kerja kelompok
d. mengerjakan soal evaluasi
Siklus 2
1. Pedoman Guru
a. pemantauan individual/kelompokb. pendampingan pada kelompok-kelompok tertentu
c. menyusun skenario pembelajaran
d. menyusun LKS
e. menyusun pemantauan individual dan klasikalf. menyusun soal evaluasi
2. Pedoman Peserta didik
a. memperhatikan pejelasan guru tentang cara kerja peserta didik
b. mengerjakan LKS secara berkelompok sesuai petunjuk
c. melaporkan hasil diskusi/kerja kelompok
d. mengerjakan soal evaluasi
2. Pelaksanaan
Siklus I dan siklus II melaksanakan tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran.
3. Pengamatan
Siklus I
1. Pengamatan proses pembelajaran dengan lembar observasi
2. Menilai hasil pembelajaran materi sifat-sifat bangun datar dengan soal tes yang telah disediakan.
Siklus II
a. Pengamatan proses pembelajaran dengan lembar observasi
b. Menilai hasil pembelajaran materi sifat-sifat bangun datar dengan soal tes yang telah disediakan.
4. Refleksi
Siklus I
1. Mengevaluasi tindakan siklus I
2. Mendiskusikan hasil evaluasi siklus I 3. Memperbaiki pelaksanaan untuk siklus berikutnya.Siklus II
a. Pengamatan proses pembelajaran dengan lembar observasi
b. Menilai hasil pembelajaran materi sifat-sifat bangun datar dengan soal tes yang telah disediakan.Sumber Data
1. Hasil tes siklus I kompetensi dasar, mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsurnya.2. Hasil tes siklus II kompetensi dasar, memecahkan masalah yang berkaitan dengan bangun datar.3. Hasil angket pengamatan proses pembelajaran siklus I dan II. 5. Indikator Kinerja
Pembelajaran dianggap efektif jika telah memenuhi ketuntasan individual 65% dan ketuntasan klasikal 75%. Diharapkan hasil meningkat pada tes siklus ke II menjadi 80% secara klasikal.
Instrumen Penelitian
1. MBDW2. Lembar pengamatan
3. Lembar evaluasi
C. Teknik Analisis Data Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.
Analisis ini dihitung dengan menggunakan rumus sederhana, yaitu :
1. Untuk menilai ulangan atau hasil evaluasi
X X = NDengan : X= Nilai rata-rata
X= Jumlah semua nilai siswa
N= Jumlah siswa2. Untuk ketuntasan belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65%. P = siswa yang tuntas belajar x 100%
siswa3. Untuk hasil pengamatan
Persentase pengamatan = rata-rata x 100%
Jumlah rata-rataBAB IVHASIL DAN PEMBAHASANA. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan PembelajaranPenelitian ini menggunakan dua siklus, dengan hasil tindakan berupa hasil pengamatan proses pembelajaran dan hasil belajar Matematika, kompetensi dasar mengidentifikasikan sifat-sifat bangun datar, dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar sebagai berikut :Siklus 1
Hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran pada siklus 1 ditunjukkan tabel 1 berikut ini.Tabel 4.1 Rambu-rambu Pengamatan Proses Pembelajaran
NoAspek PengamatanSkorJml
1234
1Kesungguhan selama mengikuti pelajaran2
2Keaktifan mengemukakan pendapat dalam mengikuti diskusi kelompok2
3Keceriaan dalam mengikuti pelajaran3
4Kerjasama dalam kelompok3
5Kompetisi antarkelompok diskusi3
Berdasarkan indikator pengamatan tersebut, pengamat mengamati proses pembelajaran Matematika. Hasil pengamatan berupa nilai. Nilai tersebut selanjutnya dirata-rata dan direkap sebagaimana pada tabel berikut.
Tabel 4.2 Data Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran siklus 1NoAspek PengamatanPengamatJmlR
1Keaktifan dan ketertarikan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran13132,6
Berdasarkan data tersebut dapat ditunjukkan persentase hasil pengamatan setelah dihitung oleh pengamat, yakni seperti tabel berikut.
Tabel 4.3 Persentase Hasil Pengamatan Pembelajaran Siklus 1NoAspekPersentaseKriteria
1Keaktifan dan ketertarikan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran
65% Baik
Perolehah persentase dihitung berdasarkan perbandingan rata-rata dengan jumlah rata-rata yang diperoleh dari pengamatan. Perhitungannya sebagai berikut.
(rata-rata : jumlah rata-rata) x 100% = Persentase Pengamatan. Berikut ini disajikan besar persentase interval masing-masing kriteria.1. 1% - 25%
: kurang
2. 26% - 50%
: cukup
3. 51% - 75%
: baik
4. 76% - 100%
: amat baikData hasil evaluasi pembelajaran siklus 1 disajikan pada tabel berikut ini.Tabel 4.4 Rentang Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus INoRentang NilaiJumlahPersentaseKriteria
1< 654 23,53%tidak tuntas
265 74635,29%tuntas
375 - 84317,65%tuntas
4 85423,53%tuntas
Jumlah17100%Rata-rata 76,47%
Tingkat perbandingan perolehan hasil evaluasi masing-masing rentang, lebih jelas disajikan gambar berikut.
Siklus 2
Hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran pada siklus 2 ditunjukkan tabel berikut ini.Tabel 4.5 Rambu-rambu Pengamatan Proses Pembelajaran
NoAspek PengamatanSkorJml
1234
1Kesungguhan selama mengikuti pelajaran 4
2Keaktifan mengemukakan pendapat dalam mengikuti diskusi kelompok 3
3Keceriaan dalam mengikuti pelajaran4
4Kerjasama dalam kelompok4
5Kompetisi antarkelompok diskusi4
Berdasarkan indikator pengamatan dari pengamat mengamati proses pembelajaran Matematika. Hasil pengamatan berupa nilai. Nilai tersebut selanjutnya dirata-rata dan direkap sebagaimana pada tabel berikut.Tabel 4.6 Data Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran siklus 2NoAspek PengamatanpengamatJmlR
1Keaktifan dan ketertarikan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran19193,8
Berdasarkan data tersebut dapat ditunjukkan persentase hasil pengamatan, yakni seperti tabel berikut.
Tabel 4.7 Persentase Hasil Pengamatan Pembelajaran Siklus 2NoAspekPersentaseKriteria
1Keaktifan dan ketertarikan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran95%amat baik
Perolehah persentase dihitung berdasarkan perbandingan rata-rata dengan jumlah rata-rata yang diperoleh dari pengamatan. Perhitungannya sebagai berikut.
(rata-rata : jumlah rata-rata) x 100% = Persentase Pengamatan. Berikut ini disajikan besar persentase interval masing-masing kriteria.
1. 1% - 25%
: kurang
2. 26% - 50%
: cukup
3. 51% - 75%
: baik
4. 76% - 100%
: amat baikData hasil evaluasi pembelajaran siklus 2 disajikan Sebagai berikut.
Tabel 4.8 Rentang Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus 2NoRentang NilaiJumlahPersentaseKriteria
1< 65317,65%tidak tuntas
265 74211,76% Tuntas
375 - 84529,41%Tuntas
4 85741,18%Tuntas
Jumlah17100%Rata-rata 82,35%
Tingkat perbandingan perolehan hasil evaluasi masing-masing rentang, lebih jelas ditunjukkan gambar berikut ini.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran Siklus 1
Perencanaan
Pada siklus 1 guru memberi penjelasan tentang konsep bangun datar, bahwa bangun datar terdiri atas sisi, sudut, dan diagonal. Namun di kelas III yang akan dipelajari meliputi sisi dan sudut saja. Metode pembelajaran adalah STAD, untuk itu peserta didik dalam proses pembelajaran akan dibagi secara berkelompok. Masing-masing kelompok berkerjasama dengan bersungguh-sungguh. Setiap kelompok bertanggung jawab terhadap anggota kelompoknya. Kelompok-kelompok belajar tersebut bersaing, baik secara individual maupun secara kelompok. Tindakan
Peserta didik belajar berdasarkan lembar kerja siswa (LKS). Berdasarkan LKS tersebut peserta didik belajar memecahkan masalah dengan alat bantu MBDW. Dengan waktu yang telah ditentukan, peserta didik melaporkan hasil kerja kelompoknya. Setiap anggota, mempunyai tanggung jawab yang sama untuk melaporkan hasil kerja kelompoknya. Dengan demikian, masing-masing kelompok memiliki tanggung jawab terhadap anggotanya agar mampu memecahkan masalah dalam diskusi, agar kelompok belajarnya dapat unggul dalam persaingan. Pada akhir pertemuan, peserta didik secara individu mengerjakan evaluasi. Pengamatan
Berdasarkan pengamatan guru secara kolaborator, tampak bahwa peserta didik yang kurang cenderung pasif dan peserta didik yang mampu cenderung mendominasi kelompok diskusi. Secara keseluruhan, skor pengamatan dapat dijelaskan bahwa kesungguhan dan keaktifan masing-masing skor 4, keceriaan dan kompetisi antarkelompok dengan skor 6, dan kerja sama memperoleh skor terendah yakni 3, sehingga diperoleh jumlah skor 13 dengan rata-rata skor 2,6. Persentase ketertarikan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran 65%, dengan demikian kriteria proses pembelajaran baik.
Hasil evaluasi pada akhir proses pembelajaran siklus I diperoleh data bahwa dari 17 peserta didik, ada 4 anak yang dinyatakan belum tuntas, 13 anak dinyatakan telah tuntas. Peserta didik yang memperoleh nilai lebih dari 85 ada 4 anak. Secara klasikal, tingkat ketuntasan minimal yang telah ditentukan 65% telah dapat dicapai, yakni 76,47%.
Refleksi
Refleksi dilakukan oleh guru dengan kolaborator, yakni menyepakati adanya pendampingan kelompok-kelompok diskusi yang di dalamnya terdapat peserta didik yang masih belum mampu secara aktif mengikuti proses pembelajaran. Serta adanya kontrol individu selama proses pembelajaran berjalan pada siklus berikutnya.Siklus 2
Perencanaan
Perencanaan sesuai dengan siklus 1 dengan menambah pendampingan terhadap kelompok yang terdapat peserta didik yang kurang dapat mengikuti kerja kelompok secara baik. Guru memberi pancingan-pancingan berupa pertanyaan-pertanyaan atau penjelasan-penjelasan yang mengarah pada materi pelajaran. Pertanyan-pertanyaan tersebut sekaligus sebagai kontrol individual maupun kelompok.Tindakan
Pelaksanaan siklus 2 merupakan kelanjutan dari siklus 1. Dari dua siklus tersebut ada empat kali pertemuan. Materi siklus pertama yang belum dikuasai oleh peserta didik secara mendalam dibahas ulang, baru kemudian disajikan materi selanjutnya. Sedangkan untuk pertemuan 2, pada akhir pertemuan dilaksanakan evaluasi. Evaluasi tersebut untuk mengetahui efektivitas pembelajaran peserta didik.PengamatanBerdasarkan hasil pengamatan guru secara kolaborator, suasana proses pembelajaran siklus 2 ada peningkatan. Proses pembelajaran berjalan lebih aktif daripada pembelajaran siklus 1. Kesungguhan dan keaktifan mendapat skor 7, keceriaan dan kompetisi antarkelompok belajar skor 8, dan kerja sama skor 4.Dengan adanya penghargaan terhadap kelompok yang paling berhasil, ternyata dapat berdampak pada peningkatan usaha untuk dapat menjadi kelompok yang terbaik. Jumlah skor keseluruhan 19 dengan rata-rata skor 3,8. Persentase ketertarikan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran 95%, dengan demikian kriteria proses pembelajaran mengalami peningkatan dengan kriteria amat baik.Hasil evaluasi pada akhir proses pembelajaran diperoleh data bahwa dari 17 peserta didik, ada 3 anak dinyatakan belum tuntas, 14 anak dinyatakan telah tuntas. Peserta didik yang memperoleh nilai lebih dari 85 ada 7 anak. Secara klasikal, tingkat ketuntasan minimal yang telah ditentukan 65% telah dapat dicapai, yakni 82,35%.Refleksi
Refleksi guru dan pengamat kolaborator sepakat bahwa hasil belajar cukup signifikan, tujuan tercapai, efektivitas tindakan pembelajaran pada siklus 2 tinggi. Pendampingan terhadap peserta didik yang kurang dapat bekerja secara kelompok dan kontrol individual secara berkelangsungan sangat diperlukan.BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUTA. Simpulan
Berdasarkan perolehan hasil pengamatan dan hasil evaluasi siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa :1. Proses pembelajaran dengan metode STAD yang menggunakan alat bantu MBDW ternyata menyenangkan bagi siswa kelas III B MI-TQ Muadz Bin Jabal. Keaktifan peserta didik ditunjukkan dengan skor nilai pengamatan pada siklus I, yakni 65% dan pada siklus II meningkat menjadi 95%, dengan kriteria amat baik.2. Dengan metode STAD yang menggunakan alat bantu MBDW kualitas pembelajaran menjadi meningkat, indikator kerja yang diharapkan dapat terpenuhi, rata-rata perolehan nilai dari siklus I dan siklus II berturut-turut mengalami peningkatan yaitu dari 76,47% meningkat menjadi 82,35%, secara individual tinggal 3 orang anak yang belum tuntas, secara klasikal telah dinyatakan tuntas dengan indikator kerja 80%.B. Saran Tindak Lanjut Metode STAD dengan menggunakan alat bantu MBDW efektif membantu peserta didik dalam memecahkan masalah pembelajaran Matematika. Akan tetapi, sering terjadi monopoli dari salah satu peserta didik pada kelompok belajar. Untuk menghindari hal tersebut disarankan :1. Masing-masing kelompok hendaknya tidak hanya 1 alat bantu MBDW yang digunakan.2. Mengingat pembuatan alat bantu MBDW membutuhkan biaya, hendaknya ada anggaran dana dari sekolah,3. Pembelajaran dengan alat bantu serupa hendaknya perlu dikembangkan pada mata pelajaran yang lain.
4. Dalam rangka meningkatkan kualitas belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai macam metode pembelajaran walau dalam taraf sederhana, di mana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
5. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan di MI-TQ Muadz Bin Jabal Kendari tahun ajaran 2013-2014.
DAFTAR PUSTAKAImam Roji. 1997. Materi Penataran Guru Pemandu Matematika. Semarang: Proyek SD Jateng
Joko Sugiarto, dkk. 2001. Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas III.Jakarta : ErlanggaJulius Hambali, Iskandar, dan Mohamad Rohmad. 1996. Materi Pokok Matematika Modul 1 9. Jakarta: Universitas Terbuka
Nurhadi, Yasin B., dan Senduk GS. 2003. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006. Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk Tingkat SD dan MI. Jakarta: Depdiknas
Wardani, I G.A.K. dkk. 2013. Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)-PGSD. Banten: Universitas TerbukaLampiran 1.Kesediaan Sebagai Supervisor 2 dalam Penyelenggaraan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
Kepada Kepala UPBJJ UT KENDARI
Di Kendari
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: SRI ROKHIMAH, S.Pd
NIP
:
Tempat Mengajar: MI TQ MUADZ BIN JABAL
Alamat Sekolah: JL. PROF. RAUF TARIMANA
Telepon
:
Menyatakan bersedia sebagai Supervisor 2 untuk membimbing mahasiswa dalam perencanaan dan pelaksanaan PKP (PDGK4501) atas :
Nama
: HASNIATIN SJAHIR
NIM
: 819869486
Program Sutdi
: S1 - PGSD
Tempat Mengajar: MI TQ MUADZ BIN JABAL
Alamat Sekolah: JL. PROF. RAUF TARIMANA
Telepon
:
Demikian agar Surat Pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui
Kendari, 12 Mei 2014-06-15
Kepala Sekolah
Supervisor 2,
MUSTAMIR, S.Pd.I
SRI ROKHIMAH, S.PdNIP.
NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PRA SIKLUSMata Pelajaran:Matematika
Kelas/ Semester: III B / Dua (2)Waktu:1 x Pertemuan ( 2 x 35 Menit)
Standar Kompetensi:
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhanaKompentensi Dasar
4.2 Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsurnya.Indikator
~ Menyebutkan sifat-sifat bangun datar sederhana ( Segitiga, persegi, peregi panjang )I. Tujuan
1. Menyebutkan sifat bangun datar sederhana.2. Membedakan sifat-sifat antarbangun datar sederhanaII. Materi Pokok Pembelajaran : Sifat-sifat bangun datar sederhanaIII. Metode Pengajaran: ~ ceramah ~ diskusi
IV. Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan awal : ~ memberi salam
~ mengabsen
~ guru menanyakan tugas yang diberikan pada pertemuan yang lalu
~ guru menyampaikan materi yang akan diajarkan.
B. Kegiatan inti :
~ guru membagi kelompok~ guru memberikan penjelasan tentang sifat-sifat bangun datar sederhana meliputi : segitiga, persegi,dan persegi panjang.
~ guru menugaskan tiap kelompok untuk mengerjakan LKS~ guru menyuruh tiap kelompok untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya.C. Kegiatan akhir : ~ guru menyimpulkan dari materi yang telah dibahas
~ guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal secara individuV. Sumber Belajar
~ buku paket Terampil Berhitung Matematika
~ buku LKSVI.Penilaian : ~ tes tertulis
Soal LKS ( berkelompok )Tulislah nama bangun datar di bawah ini !
1. 7.
. . . . . . . .
2. 8.
. . . . . . . .
3. 9.
. . . .
. . . .
4. 10.
. . . . . . . .
5 11.
. . . .
. . . .
6. 12.
. . . . . . . .Soal evaluasi ( individu )Selesaikanlah soal-soal berikut ini !
1. Tuliskan jenis-jenis segitiga yang kamu ketahui ! ( skor 10 )2. Tuliskan sifat-sifat segitiga sama kaki ! ( skor 15 )3. Tuliskan perbedaan segitiga sama kaki dan segitiga sama sisi ! ( skor 15 )D C Perhatikan gambar di samping !
a. Tuliskan sis-sisi yang sama panjang ! ( skor 15 ) b. Tuliskan sudut siku-siku pada gambar di samping !A B ( skor 15 )4. D C a. Tuliskan pasangan sisi-sisi yang sejajar pada gambar di samping ! ( skor 15 ) b. Tuliskan sudut-sudut yang sama besar ! ( skor 15 ) A B Kunci Jawaban
Soal LKS1. Segitiga sebarang 7. Persegi2. Segitiga siku-siku 8. Segitiga sama sisi3. Persegi panjang 9. Persegi panjang4. Segitiga sama kaki 10. Persegi panjang5. Segitiga siku-siku 11. Persegi 6. Segitiga siku-siku 12. Segitiga siku-siku sama kaki Soal evaluasi ( individu )
1. Segitiga sama kaki, segitiga sama sisi, segitiga siku-siku, dan segitiga sebarang.2. ~ mempunyai 2 buah sisi yang sama panjang~ mempunyai 2 buah sudut yang sama besar
3. ~ segitiga sama kaki hanya mempunyai 2 sisi yang sama panjang, sedangkan segitiga sama sisi ketiga sisinya sama panjang.~ segitiga sama kaki hanya mempunyai 2 buah sudut yang sama besar, sedangkan segitiga sama sisi ketiga sudutnya sama besar.
4. a. sisi AB = sisi BC = sisi CD = sisi DAb. sudut ABC, sudut BCD, sudut CDA, dan sudut DAB
5. a. AB = DC, dan AD = BC
b. sudut ABC = sudut BCD = sudut CDA = sudut DABMengetahuiKepala MI-TQ Muadz Bin Jabal Mahasiswa
Mustamir, S.Pd.I Hasniatin SjahirNip. Nim 819869486
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus IMata Pelajaran:Matematika
Kelas/ Semester: III B / Dua (2)
Waktu:1 X Pertemuan ( 2 x 35Menit)
Standar Kompetensi:
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
Kompentensi Dasar
4.2 Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsurnya.
Indikator
~ Sifat-sifat bangun datar ( Segitiga, persegi, peregi panjang )
I. Tujuan Perbaikan
~ Setiap siswa diharapkan dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar sederhana. ~ Dengan metode yang digunakan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika siswa khususnya pada materi bangun datar. II. Materi Pokok Pembelajaran : Sifat-sifat bangun datar sederhana
III. Metode Pengajaran : Students Teams Achivement Devisions (STAD)IV. Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan awal :
~ memberi salam
~ mengabsen
~ guru mengaitkan pelajaran yang lalu dengan pelajaran yang akan diajarkan ( apersepsi )~ guru menyampaikan materi yang akan diajarkan.
B. Kegiatan inti :
~ guru membagi kelompok.~ guru memberikan penjelasan tentang sifat-sifat bangun datar sederhana yang meliputi : segitiga, persegi,dan persegi panjang.
~ setelah guru menjelaskan, setiap kelompok dibagikan kertas warna warni yang berbentuk bangun datar.
~ setiap kelompok diminta untuk mengerjakan LKS dan melaporkan hasil kerja masing-masing kelompok dengan waktu yang telah ditentukan.~ Berdasarkan LKS tersebut siswa belajar menjawab soal dan memecahkan masalah dengan alat bantu MBDW yang sudah dibagikan oleh guru.
~ setelah waktunya habis, guru meminta masing-masing kelompok untuk melaporkan hasil kerjanya masing-masing.C. Kegiatan akhir :
~ guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas
~ guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal evaluasi secara individu
VI. Sumber Belajar
~ buku paket Terampil Berhitung Matematika (KTSP 2006) Tim Bina Karya Guru, penerbit Erlangga~ buku LKS
~ alat bantu model bangun datar warna-warniVI.Penilaian :
~ tes tertulis
Soal evaluasi ( individu )Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap benar !
1. Di bawah ini yang termasuk salah satu sifat segitiga sebarang adalah .
a. mempunyai 2 buah sisi yang sama panjang b. mempunyai 2 buah sudut yang sama besar c. mempunyai 3 buah sudut yang sama besar d. mempunyai 3 buah sisi yang tidak sama panjang2. Mempunyai 2 buah sisi yang saling tegak lurus dan memiliki 1 sisi miring, merupakan sifat-sifat yang dimiliki oleh bangun datar .
a. Segitiga siku-siku c. segitiga sebarang
b. Segitiga sama kaki d. segitiga sama sisi3. Gambar di samping merupakan bangun datar .
a. segitiga sama kaki
b. segitiga sama sisi
c. segitiga siku-siku
d. segitiga sebarang
4. Gambar di samping memiliki sudut siku-siku sebanyak . . . buah a. 2 c. 3 b. 4 d. 55. Nama bangun datar yang memiliki 4 sudut siku-siku dan 4 sisi sama panjang adalah .
a. persegi panjang c. persegi
b. segitiga d. segitiga siku-siku
6. Gambar bangun datar di samping adalah .
a. segitiga lancip
c. segitiga siku-sikub. segitiga sembarang d. segitiga sama sisi
7. Nama bangun datar pada gambar di samping adalah . . . .a. lingkaran c. segitiga b. persegi d. persegi panjang8. Bangun datar yang mempunyai 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar adalah .
a. persegi panjang c. segitiga sebarang b. persegi d. segitiga siku-siku9. Berapa jumlah sudut siku-siku pada bangun datar segitiga siku-siku . . . .
a. 4 c. 2
b. 3 d. 1
10. Berapa jumlah sisi yang sama panjang pada bangun datar persegi . . . .
a. 3 c. 1
b. 4 d. 2
Kunci Jawaban
1. D 6. C
2. A 7. B
3. B 8. A
4. B 9. D
5. C 10. B
Mengetahui
Kepala MI-TQ Muadz Bin Jabal Mahasiswa
Mustamir, S.Pd.I Hasniatin Sjahir
Nip. Nim 819869486
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus IIMata Pelajaran:Matematika
Kelas/ Semester: III B / Dua (2)
Waktu:1 X Pertemuan ( 2 x 35Menit)
Standar Kompetensi:
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
Kompentensi Dasar
4.2 Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsurnya.
Indikator
~ Sifat-sifat bangun datar ( Segitiga, persegi, peregi panjang )
I. Tujuan Perbaikan
~ Setiap siswa diharapkan dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar sederhana. ~ Dengan metode yang digunakan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika siswa khususnya pada materi bangun datar. II. Materi Pokok Pembelajaran : Sifat-sifat bangun datar sederhana
III. Metode Pengajaran : Students Teams Achivement Devisions (STAD)IV. Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan awal :
~ memberi salam
~ mengabsen
~ guru mengaitkan pelajaran yang lalu dengan pelajaran yang akan diajarkan ( apersepsi )
~ guru menyampaikan materi yang akan diajarkan.
B. Kegiatan inti :
~ guru membagi kelompok.
~ guru memberikan penjelasan tentang sifat-sifat bangun datar sederhana yang meliputi : segitiga, persegi,dan persegi panjang.
~ setelah guru menjelaskan, setiap kelompok dibagikan kertas warna warni yang berbentuk bangun datar.
~ setiap kelompok diminta untuk mengerjakan LKS dan melaporkan hasil kerja masing-masing kelompok dengan waktu yang telah ditentukan.
~ Guru memberikan pendampingan terhadap kelompok yang terdapat siswa yang masih kurang agar dapat mengikuti kerja kelompok secara baik.
~ Berdasarkan LKS tersebut siswa belajar menjawab soal dan memecahkan masalah dengan alat bantu MBDW yang sudah dibagikan oleh guru.
~ setelah waktunya habis, guru meminta masing-masing kelompok untuk melaporkan hasil kerjanya masing-masing.
C. Kegiatan akhir :
~ guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas
~ guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal evaluasi secara individu
V. Sumber Belajar
~ buku paket Terampil Berhitung Matematika (KTSP 2006) Tim Bina Karya Guru, penerbit Erlangga
~ buku LKS
~ alat bantu model bangun datar warna-warni
VI.Penilaian :
~ tes tertulis
Soal evaluasi ( individu )
Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap benar !
1. Di bawah ini yang termasuk salah satu sifat segitiga sebarang adalah .
a. mempunyai 2 buah sisi yang sama panjang
b. mempunyai 2 buah sudut yang sama besar
c. mempunyai 3 buah sudut yang sama besar
d. mempunyai 3 buah sisi yang tidak sama panjang
2. Mempunyai 2 buah sisi yang saling tegak lurus dan memiliki 1 sisi miring, merupakan sifat-sifat yang dimiliki oleh bangun datar .
a. Segitiga siku-siku c. segitiga sebarang
b. Segitiga sama kaki d. segitiga sama sisi
3. Gambar di samping merupakan bangun datar .
a. segitiga sama kaki
b. segitiga sama sisi
c. segitiga siku-siku
d. segitiga sebarang
4. Gambar di samping memiliki sudut siku-siku
sebanyak . . . buah
a. 2 c. 3
b. 4 d. 5
5. Nama bangun datar yang memiliki 4 sudut siku-siku dan 4 sisi sama panjang adalah .
a. persegi panjang c. persegi
b. segitiga d. segitiga siku-siku
6. Gambar bangun datar di samping adalah .
a. segitiga lancip
c. segitiga siku-sikub. segitiga sembarang d. segitiga sama sisi
7. Nama bangun datar pada gambar di samping
adalah . . . .
c. lingkaran c. segitiga
d. persegi d. persegi panjang
8. Bangun datar yang mempunyai 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar adalah .
a. persegi panjang c. segitiga sebarang
b. persegi d. segitiga siku-siku
9. Berapa jumlah sudut siku-siku pada bangun datar segitiga siku-siku . . . .
a. 4 c. 2
b. 3 d. 1
10. Berapa jumlah sisi yang sama panjang pada bangun datar persegi . . . .
a. 3 c. 1
b. 4 d. 2
Kunci Jawaban
1. D 6. C
2. A 7. B
3. B 8. A
4. B 9. D
5. C 10. B
Mengetahui
Kepala MI-TQ Muadz Bin Jabal Mahasiswa
Mustamir, S.Pd.I Hasniatin Sjahir
Nip. Nim 819869486
Lampiran 5. Rekap Hasil Pengamatan Siklus I
NoAspek PengamatanPengamatJml
1Kesungguhan selama mengikuti pelajaran22
2Keaktifan mengemukakan pendapat dalam mengikuti diskusi kelompok22
3Keceriaan dalam mengikuti pelajaran33
4Kerjasama dalam kelompok33
5Kompetisi antarkelompok diskusi33
Jumlah1313
Pengamat
Sri Rokhimah, S.Pd
NIP
Lampiran. 6. Rekap Hasil Pengamatan Siklus II
NoAspek PengamatanPengamatJml
1Kesungguhan selama mengikuti pelajaran44
2Keaktifan mengemukakan pendapat dalam mengikuti diskusi kelompok33
3Keceriaan dalam mengikuti pelajaran44
4Kerjasama dalam kelompok44
5Kompetisi antarkelompok diskusi44
Jumlah1919
Pengamat
Sri Rokhimah, S.Pd
NIP .
Lampiran. 7. Nilai Evaluasi Pembelajaran Siklus I
NoIndukNamaNilaiKet
1018Azzahra Magfirah62Tidak tuntas
2031Nabila Ely Ramadhani64Tidak tuntas
3036Rifayani Nurul Afra98Tuntas
4037Rizky Rahmawati Rahman95Tuntas
5038Sarah Fadhila68Tuntas
6039St. Komaria Fadhilah72Tuntas
7040Wa Izzah Az Zahra100Tuntas
8041Wa Ode Azka Magfira74Tuntas
9113Himmaturahma78Tuntas
10114Fauziah Khairunnisa Putri Darma81Tuntas
11115Azzah Kayyis98Tuntas
12122Nabila Fitryyah Ramadani65Tuntas
13211Rassya Salsabila73Tuntas
14212Anisa Alimah Isalsabila55Tidak tuntas
15213Nurul Khulmusyarani60Tidak tuntas
16214Ula Mayasya Thahira80Tuntas
17Elzalika Agsya70tuntas
Jumlah1293
Rata-rata76,06
Ketuntasan Klasikal76,47%
Lampiran 8. Nilai Evaluasi Pembelajaran Siklus 2
NoIndukNamaNilaiKet
1018Azzahra Magfirah64Tidak tuntas
2031Nabila Ely Ramadhani72 tuntas
3036Rifayani Nurul Afra100Tuntas
4037Rizky Rahmawati Rahman98Tuntas
5038Sarah Fadhila75Tuntas
6039St. Komaria Fadhilah78Tuntas
7040Wa Izzah Az Zahra100Tuntas
8041Wa Ode Azka Magfira88Tuntas
9113Himmaturahma84Tuntas
10114Fauziah Khairunnisa Putri Darma90Tuntas
11115Azzah Kayyis100Tuntas
12122Nabila Fitryyah Ramadani69Tuntas
13211Rassya Salsabila82Tuntas
14212Anisa Alimah Isalsabila60Tidak tuntas
15213Nurul Khulmusyarani63Tidak tuntas
16214Ula Mayasya Thahira91Tuntas
17Elzalika Agsya80tuntas
Jumlah1374
Rata-rata80,82
Ketuntasan Klasikal82,35%
Lampiran 9.Hasil Pekerjaan Siswa yang Terbaik dan Terburuk per Siklus
Siklus I
Pada siklus I dari jumlah siswa 17 orang, ada 4 anak yang memperoleh nilai kurang dari 65 yang dianggap tidak tuntas. Dan ada 13 anak yang dianggap tuntas. Dari data tersebut diperoleh nilai yang terburuk dari para siswa yaitu 55 dengan nama siswa Anisa Alimah, sedangkan nilai terbaik dari para siswa yaitu 100 dengan nama siswa Wa Izza Azzahra.Siklus II
Pada siklus II dari jumlah siswa 17 orang, ada 3 anak yang memperoleh nilai kurang dari 65 yang dianggap tidak tuntas. Dan ada 14 anak yang dianggap tuntas. Dari data tersebut diperoleh nilai yang terburuk dari para siswa yaitu 60 dengan nama siswa Anisa Alimah, sedangkan nilai terbaik dari para siswa yaitu 100 dengan nama Rifayani Nurul Afra, Wa Izza Azzahra, dan Azzah Kayyis.Lampiran 10.Perencanaan PTKIdentifikasi Masalah
Berdasarkan hasil pengamatan dari teman sejawat, siswa sering salah dalam membedakan sifat masing-masing bangun datar, yang disebabkan oleh beberapa hal diantaranya dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Materi bangun datar khususnya bangun persegi, persegi panjang, dan segitiga sukar untuk dipahami oleh siswa dalam waktu relatif singkat atau hanya beberapa kali pertemuan pembelajaran saja.
b. Dalam pembelajaran tidak menggunakan media sama sekali atau tidak menggunakan media yang tepat sehingga tidak membantu meningkatkan pemahaman siswa yang masih berada pada tahap berpikir konkret. c.Rendahnya minat siswa untuk belajar matematika karena siswa kurang dilibatkan secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran.
d.Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa umumnya dalam menyelesaikan soal-soal matematika sangat mungkin terjadi jika siswa tidak memahami konsep yang merupakan objek-objek dalam matematika (Hudoyo, 1997 : 5).
e. Data yang diperoleh dari hasil evaluasi siswa sebelumnya yaitu, ada 8 anak yang belum memenuhi KKM atau belum tuntas, dan ada 9 anak yang sudah memenuhi KKM atau tuntas.
Analisis Masalah
Berdasarkan kenyataan yang diperoleh di lapangan, baik melalui data dokumentasi maupun melalui hasil pengamatan memberikan indikasi bahwa hasil belajar matematika di kelas III MI-TQ Muadz Bin Jabal khususnya kelas III B Kendari masih relatif rendah sehingga masih perlu ditingkatkan lagi. Ada beberapa hal yang memungkinkan siswa tidak dapat memahami pelajaran matematika dengan baik, diantaranya adalah : (1) konsep matematika yang bersifat abstrak, (2) penggunaan media yang tidak tepat, (3) pembelajaran yang tidak menggunakan media konkret yang bisa membantu siswa memahami konsep matematika itu sendiri.Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Berdasarkan temuan-temuan yang dikemukakan di atas, salah satu upaya perbaikan kualitas pembelajaran khususnya di MI-TQ Muadz Bin Jabal kelas III B adalah :
4. Dengan menerapkan metode Students Teams Achivement Devisions ( STAD)
5. Dengan menggunakan media atau alat peraga,
6. Dengan menggunakan media atau alat peraga yang konkrit yaitu Model Bangun Datar Warna-warni ( MBDW ).
Rumusan Masalah
Atas dasar permasalahan yang telah dikemukakan pada latar belakang di atas, masalah dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
3. Apakah pembelajaran matematika dengan metode STAD yang menggunakan alat bantu MBDW dapat menyenangkan siswa kelas III B MI-TQ Muadz Bin Jabal?
4. Apakah pembelajaran matematika dengan metode STAD yang menggunakan alat bantu MBDW dapat meningkan kualitas belajar siswa MI-TQ Muadz Bin Jabal kelas III B?
Lampiran 11.
Jurnal Pembimbingan Supervisor 2 PKP
NIM / Nama Mahasiswa: 819869486 / Hasniatin Sjahir
Mengajar di Kelas
: III B
Sekolah
: Madrasah Ibtidaiyah Tahfidzul Quran Muadz Bin Jabal
No.Hari / TanggalKegiatan*Hasil / KomentarTindak LanjutParaf
MhsSup.2
1.Senin, 12 Mei 2014- guru dan pengamat sama-sama mendiskusikan RPP pada siklus I, beserta lembar pengamatan dan soal evaluasi yang akan digunakan. - alat penilaian yang digunakan pada siklus I yaitu tes tertulis sesuai dengan indikator pada RPP- lembar pengamatan pada siklus I yaitu pengamatan terhadap proses pembelajaran yang sesuai dengan indikator.Guru dan pengamat merefleksi terhadap alat penilaian dan lembar observasi pada siklus I
2.Rabu, 14 Mei 2014Guru dan pengamat secara kolabolator mengamati pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I- siswa kurang aktif mengemukakan pendapat dalam mengikuti diskusi kelompok- siswa kurang bersungguh-sungguh selama mengikuti pelajaran
- kerja sama dalam kelompok masih rendah
- kompetisi antarkelompok juga masih rendahDari hasil refleksi yang dilakukan, pada siklus II nanti diadakan pendampingan khusus pada kelompok- kelompok yang masih kurang
3.Senin, 19 Mei 2014Guru dan pengamat sama-sama merancang RPP pada siklus II,beserta lembar pengamatan dan soal evaluasi yang akan digunakan- alat penilaian yang digunakan pada siklus II masih sama dengan siklus I yaitu tes tertulis baik yang diselesaikan secara berkelompok maupun secara individu sesuai pada indikator dalam RPP- lembar pengamatan pada siklus II masih sama dengan siklus I pengamatan terhadap proses pembelajaran.
Alat penilaian dan lembar observasi sama dengan yang digunakan pada siklus I, pada siklus II ini diharapkan dapat meningkat
4.Rabu, 21 Mei 2014Secara kolabolator mengamati pelaksanaan pembelajaran pada siklus II-siswa menjadi lebih aktif mengemukakan pendapat dalam mengikuti diskusi kelompok- siswa lebih bersungguh-sungguh selama mengikuti pelajaran
- keceriaan pada siswa dapat terlihat
- kerja sama dalam kelompok hidup, dan
- kompetisi antarkelompok diskusi menjadi hangatDari hasil observasi guru dan pengamat pada siklus II, respon siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan sangat baik,dibuktikan dengan hasil persentase pengamatan melalui lembar observasi menjadi meningkat dari yang sebelumnya.
Mengetahui,
Kendari, 2014
Supervisor 1,
Supervisor 2,
Dr. Muh. Yusuf, M.Hum
Sri Rokhimah, S.PdNIP. 19661231 199203 1 016
NIP.
PAGE