LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PARASIT DAN PENYAKIT IKAN
Di Bawah Bimbingan
Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, MS
Disusun oleh:
Tholibah Mujtahidah
(105080501111021)
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
Tanggal praktikum:
Praktikum parasit dan penyakit ikan ini dilaksanakan pada
tanggal 18 Desember 2012 pukul 11.00-13.00 WIB di
Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang - Jawa Timur.
Topik:
Hematologi Ikan
Judul:
Pengamatan Leukosit pada Darah Ikan Lele (Clarias sp)
Latar belakang
Puspowardoyo dan Djariyah ( 2002 ) menyatakan ikan lele
dumbo cocok dibudidayakan pada kolam air tenang tanpa
penggantian air, tetapi hal ini membuat air sebagai media
pemeliharaan ikan lele dumbo tercemar oleh limbah organik dan
mineral organik yang berasal dari dekomposisi (perombakan)
sisa pakan dan kotoran ikan. Limbah tersebut berpengaruh
secara langsung terhadap kualitas air yang secara langsung
ataupun tidak langsung akan berpengaruh negatif terhadap
kehidupan dan pertumbuhan ikan.
Pada budidaya ikan, air dapat menjadi perantara bagi
penularan bibit penyakit. Apabila air yang digunakan dalam
budidaya telah tercemar atau mempunyai kualitas yang tidak
memenuhi persyaratan untuk budidaya lele dumbo, maka ikan
budidaya tersebut akan terserang bibit penyakit atau parasit
yang hidup pada air tersebut (Anonim, 2003). Pada ikan yang
terserang penyakit terjadi perubahan pada nilai hematokrit,
kadar hemoglobin, jumlah sel darah merah dan jumlah sel darah
putih (Bastiawan, dkk., 1995). Pemeriksaan darah (hematologis)
dapat digunakan sebagai indikator tingkat keparahan suatu
penyakit (Bastiawan, dkk., 2001). Studi hematologis merupakan
kriteria penting untuk diagnosis dan penentuan kesehatan ikan
(Lestari, 2001).
Kondisi kesehatan ikan lele dumbo sulit ditentukan secara
visual, karena ikan lele dumbo seringkali tidak menunjukkan
tanda-tanda yang mengindikasikan ikan tersebut terserang suatu
penyakit. Oleh karena itu, para petani ikan tetap
mempertahankan cara budidaya yang selama ini mereka
lakukan. Dengan demikian, diperlukan metode lain untuk
mengetahui kondisi kesehatan ikan lele dumbo, selain
pengamatan morfologi, dan gejala klinis yang tampak dari luar.
Pemeriksaan parameter hematologis terhadap ikan lele dumbo
yang dibudidayakan di desa Mangkubumen perlu dilakukan.
Pemeriksaan parameter hematologis meliputi pemeriksaan nilai
hematokrit, kadar hemoglobin, jumlah sel darah merah, jumlah
sel darah putih dan pengamatan parasit yang terdapat dalam
darah.
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum parasit dan penyakit ikan
mengenai hematologi pada ikan lele (Clarias sp) ini adalah untuk
mengetahui dan mengidentifikasi apakah ikan lele (Clarias sp)
tersebut mengalami sakit dan bagaimana kondisi fisiologis ketika
terdiagnosa terinfeksi mikroorganisme pathogen dengan
membuktikan melalui pengamatan secara hematologis.
Alat dan Bahan serta Fungsi
Alat dan Fungsi
- Mikroskop : untuk mengamati sel darah putih
(leukosit)
agar tampak lebih jelas
- Haemocytometer : untuk meletakkan sampel darah yang
akan
diamati
- Appendorf : untuk meletakkan sampel darah
- Pipet toma : untuk mengambil sampel darah dari
appendorf
- Spuit : untuk mengambil sampel darah pada
bagian
intraperitonial ikan lele (Clarias sp)
- Aquarium : sebagai wadah ikan lele
- Timbangan analitik : untuk menimbang berat ikan lele
(Clarias sp)
- Penggaris : untuk mengukur panjang ikan lele
(Clarias sp)
- Serbet basah : untuk pengkondisian ikan lele (Clarias
sp)
agar tetap hidup
- Nampan : untuk meletakkan ikan lele (Clarias sp)
yang
akan diambil sampel darahnya
Bahan dan Fungsi
- Na Sitrat : sebagai antikoagulan (mencegah
pembekuan
pada darah)
- Larutan turk : untuk pewarnaan leukosit
- Leukosit : sebagai bahan yang akan diamati
jumlahnya
- Ikan lele (Clarias sp): ikan yang akan diamati jumlah
leukositnya
Prosedur Kerja
Langkah pertama yang dilakukan dari praktikum parasit
dan penyakit ikan mengenai hematologi pada ikan lele (Clarias
sp), yaitu disiapkan alat dan bahan. Ikan lele (Clarias sp) diambil
dari aquarium kemudian diletakkan pada nampan dengan
ditutupi serbet basah di bagian kepala. Hal ini untuk
mengkondisikan ikan supaya tetap hidup. Ditimbang ikan lele
(Clarias sp) dengan menggunakan timbangan analitik. Setelah
itu, diambil darah ikan lele (Clarias sp) di bagian intraperitonial/
belakang tulang pungggung dengan menggunakan spuit yang
telah diberi Na Sitrat sebanyak 5 ml (sebagai antikoagulan).
Pengambilan darah dilakukan secara vertikal sampai spuit
menusuk tulang dan kemudian jarum dibelokkan sedikit dari
tulang, lalu tarik spuit untuk mendapatkan darah pada ikan lele
(Clarias sp) tanpa mematikannya. Sampel darah yang telah
diambil, diletakkan pada appendorf. Kemudian diambil dengan
menggunakan pipet toma dan ditambah dengan larutan turk
sampai dengan batas 11, dihomogenkan. Setelah itu, sampel
darah tersebut diteteskan pada haemocytometer dan diamati 4
bidang pandang serta dihitung jumlah leukositnya dengan
rumus:
Leukosit= Σ N4 X0,1
x 20
Keterangan:
ΣN = jumlah leukosit
4 = jumlah bidang pandang
0.1 = luas kotakan
20 = jumlah ml pengencer (larutan turk)
Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum parasit dan penyakit
ikan, didapatkan bahwa Ikan lele (Clarias sp) yang mempunyai
berat 300 gram dan panjang tubuh (TL=33cm dan SL=29cm)
secara morfologis terlihat ada luka di bagian kulit/tubuh luarnya,
hal ini terjadi karena tergores suatu benda, namun setelah
diamati secara hematologis, tidak ada tanda yang menunjukkan
bahwa ikan ini sakit. Hal ini dibuktikan dengan adanya sedikit
jumlah leukosit pada sampel darah Ikan lele (Clarias sp) yang
telah diamati dibawah mikroskop. Didapatkan hanya 1 sel darah
putih dan hasilnya yaitu hanya 50 sel.
Leukosit = Σ N4 X0,1
x 20
= 1
4 X0,1x 20
= 50 sel
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum parasit dan penyakit
ikan ini bahwa ikan lele (Clarias sp) secara morfologis terlihat
ada luka di bagian kulit/tubuh luarnya (akibat goresan benda)
karena setelah diamati secara hematologis, tidak ada tanda yang
menunjukkan bahwa ikan ini sakit, yakni hanya 1 sel saja yang
ditemukan pada 4 bidang pandang, sehingga hanya 50 sel darah
putih dibandingkan dengan beberapa ribu sel darah merah. Jadi,
ikan lele (Clarias sp) yang diamati dalam kondisi normal.
Daftar Pustaka
Estetika, Intan. Alamanda, Noor Soesanti Handajani dan Agung Budiharjo. 2007. Penggunaan Metode Hematologi dan Pengamatan Endoparasit Darah untuk Penetapan Kesehatan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) di Kolam Budidaya Desa Mangkubumen Boyolali. Jurnal Biodiversitas ISSN: 1412-033X Volume 8, Nomor 1 Januari 2007 Halaman: 34-38. Universitas Sebelas Maret: Solo.