I. Judul : Proses Fotosintesis Pada Hydrilla verticillata
II. Tujuan : - Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi
proses fotosintesis
- Membuktikan adanya oksigen yang dihasilkan dalam proses
fotosintesis
III. Teori Dasar :
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang
berarti penyusunan. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan
tumbuhan alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai
(nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Akibatnya fotosintesis menjadi
sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga sebagian besar
menghasilkan oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Fotosintesis juga
merupakan salah satu cara asimilasi karbon, karena dalam fotosintesis karbon
bebas dari (CO2) diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi.
Energi foton yang digunakan untuk menggerakkan elektron melawan
gradient panas di dalam fotosistem I dari sebuah agen dengan tenaga reduksi kuat,
yang secara termodinamis mampu mereduksi CO2 di dalam fotosistem II dari air
dengan pelepasan O2, jika sebuah molekul pigmen menyerap sebuah foton masuk
ke dalam sebuah keadaan tereksitasi, karena satu elektronnya pada keadaan dasar
pindah ke orbit (Anwar, 1984).
Orang yang pertama kali menemukan
fotosintesis adalah Jan Ingenhousz.
Fotosintesis merupakan suatu proses yang
penting bagi organisme di bumi, dengan
fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi
organisme lain baik secara langsung maupun
tidak langsung. Jan Ingenhosz melakukan
www.praktikumbiologi.com
percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam bejana
yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi
tabung reaksi yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik
matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang
menandakan adanya oksigen (Kimball, 1993).
Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan
amilum. Dalam percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian
dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan
kedalam alcohol dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru
kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum
(Malcome, 1990).
Fotosistem ada dua macam, yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Fotosistem
I tersusun oleh klorifil a dan klorifil b dengan perbandingan 12 : 1 dan tereksitasi
secara maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang 700 nm. Pada fotosistem II
perbandingan klorofil a dan klorofil b yaitu 1 : 2 dan tereksitasi secara maksimum
oleh cahaya pada panjang gelombang 680 nm (Syamsuri, 2000).
Tumbuhan bersifat autotrof, autotrof artinya dapat mensintesis makanan
langsung, dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan
air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya.
Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Secara singkat reaksi
fotosintesis yang manghasilkan glukosa dapat dituliskan sebagai berikut :
Proses fotosintesis dalam klorofi terjadi dua tahap, yaitu :
1. Reaksi terang (Fotolisis).
Dalam reaksi inni klorofil menyerap cahaya merah, energi yang ditangkap
oleh klorofil digunakan untuk memecah molekul air yang mengakibatkan
molekul air pecah menjadi hydrogen dan oksigen.
12 H2O + 6 CO2 ---cahaya---> C6H12O6 (glukosa) + 6 O2 + 6 H2O
2. Reaksi gelap (Fiksasi)
Dalam reaksi ini terjadi pengikatan CO2 didalam daun. CO2 ini akan
berlangsung dengan ion hydrogen yang dihasilkan dari reaksi terang,
membentuk glukosa.
IV. Alat dan Bahan
Alat :
1. Gelas kimia 1 buah
2. Tabung reaksi 1 buah
3. Corong 1 buah
4. Stopwatch
Bahan :
1. Hydrilla verticillata
2. Air
V. Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Mengambil 2 tangkai daun hydrilla
3. Memasukkan tangkai daun hydrilla ke dalam corong dan mengusahakan supaya tidak longgar
4. Kemudian memasukkannya kedalam gelas kimia
5. Mengisi gelas kimia dengan air sampai terisi penuh
6. Menutup corong dengan tabung reaksi di dalam air
7. Menempatkan di tempat yang terang
8. Menghitung gelembung udara yang muncul dan mencatat banyaknya gelembung pada tabel hasil pengamatan
VI. Tabel Pengamatan
No Waktu (menit)Banyak Gelembung
Gelembung kecil Gelembung besar
1 0 -5 ± 150 4
2 5 -10 ± 290 3
3 10 -15 ± 270 1
4 15- 20 ± 253 2
VII. Pembahasan
Pada praktikum yang kami lakukan, pada menit ke-5 dihasilkan sekitar 150
gelembung kecil dan 4 gelembung besar, pada menit ke-10 dihasilkan sekitar 290
gelembung kecil dan 3 gelembung besar, pada menit ke-15 dihasilkan sekitar 270
gelembung kecil dan 1 gelembung besar, dan pada menit ke-20 dihasilkan sekitar
253 gelembung kecil dan 2 gelembung besar. Sehingga rata-rata gelembung yang
dihasilkan sebanyak 48.15 gelembung kecil dan 0.5 gelembung besar. Jumlah
gelembung dari menit ke-10 hingga menit ke-20 yang dihasilkan semakin sedikit, hal
tersebut dikarenakan semakin tinggi intensitas cahaya maka semakin banyak ATP
yang terbentuk sehingga mempercepat fotosintesis, tetapi cahaya yang terlalu tinggi
akan merusak klorofil sehingga mengurangi kecepatan fotosintesis.
VIII. Kesimpulan
1. Fotosintesis adalah proses pembentukan bahan organik dari bahan anorganik
dengan bantuan cahaya dan kloroplas;
2. Berdasarkan hasil praktikum, cahaya merupakan factor yang memengaruhi
fotosintesis.
3. Gelembung-gelembung udara yang dihasilkan membuktikan bahwa adanya
oksigen yang dihasil- kan selama proses fotosintesis.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
http://consisteria.blogspot.com/2013/07/laporan-praktikum-fotosintesis-spektrum.html
Tajudin. 2010. JAGO BIOLOGI SMA. Jakarta : Kawan Pustaka
Top Related