BAB II
STATUS PASIEN
2.1. Identitas Pasien
Nama Pasien : Ny. R
Umur : 25 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Kawin : Sudah Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Staff PLN Kawal (Bintan)
Alamat : Pantai Impian, Gang Lumba-lumba II No 12
Suku : Melayu
Tinggi Badan : 152 cm
Berat Badan : 40 kg
Indeks Masa Tubuh : IMT = BB / (TBXTB)
40/1, 522 = 17,31
Tanggal Rawat di RS : 4 Agustus 2015
2.2. Anamnesis
Riwayat penyakit pasien diperoleh secara autoanamnesis dan
alloanamnesis.
a. Keluhan Utama
Bab mencret
b. Keluhan Tambahan
Mual, muntah, lemas
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak pagi hari SMRS pasien mengalami bab mencret sebanyak 10x,
air lebih banyak daripada ampas warna keruh, lendir (-), darah (-).
Keluhan mencret disertai mual (+), muntah (+) frekuensi > 10x berisi
makanan yang dimakan. Demam (+), Perut terasa sangat sakit terutama
saat mencret dan pasien merasa lemas, pusing dan dingin badannya.
3
Nafsu makan dam minum menurun. Sebelum dibawa ke RS pasien
berobat ke dokter umum, namun tidak ada perbaikan, mencret tidak
berkurang sehingga pasien dibawa keluarga ke UGD RSAL.
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat diare sebelumnya (-)
Riwayat maag (+)
Riwayat thypoid, dbd, malaria (-)
Riwayat asma (-)
Riwayat hipertensi (-)
Riwayat DM (-)
e. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada yang menderita penyakit seperti Ny.R
f. Riwayat Pekerjaan, Sosial Ekonomi dan Kebiasaan
Pasien seorang staff PLN di Kawal Bintan, berasal dari keluarga
ekonomi menengah, mempunyai suami dan anak masih balita.
Pasien tinggal di lingkungan rumah yang padat, dekat pantai.
Tidak ada tetangga yang menderita gejala yang sama seperti pasien.
Riwayat mengonsumsi makanan atau obat yang menimbulkan
alergi(-).
Riwayat mengonsumsi jajanan luar rumah (+)
2.3. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda Vital
Keadaan Umum : Tampak Lemah
Kesadaran : Composmentis
Tekanan Darah : 110/60 mmHg
Nadi : 102 x/menit
Nafas : 18 x/menit
Suhu : 37,7 ºC
BB : 40 kg
TB : 152 cm
4
Status gizi : (IMT = 17,31)
b. Pemeriksaan Perorgan
Kepala
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung
(-), refleks cahaya (+/+)
Mulut : mukosa kering, lidah tidak kotor, faring tidak hiperemis
Leher : Pembesaran KGB (-)
Paru
Inspeksi : gerakan dada simetris
Palpasi : fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+), Ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba
Perkusi : - Batas kiri linea midclavicularis sinistra ICS V,
- Batas kanan linea parasternal dextra ICS IV
Auskultasi : Suara jantung normal, reguler, gallop (-), murmur
(-)
Abdomen
Inspeksi : Perut datar, venektasi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) meningkat
Palpasi : supel, turgor kulit biasa, hepar tidak teraba, lien
tidak teraba. Nyeri tekan epigastrium (+).
Perkusi: Timpani
Ekstremitas
Superior : Akral hangat, tonus otot baik +/+, luka -/-
Inferior : Akral hangat, tonus otot baik +/+, luka -/-, Edema -/-
Status Neurologis
Kesadaran : Composmentis
5
GCS : E4V4M6
Gerakan Abnormal : Tidak ada
2.4. Laboratorium ( Hasil pemeriksaan 04 Agustus 2015)
Hb : 13,3 gr % (N = 13-16 gr%)
Leukosit : 13.300 (N= 4.000-10.000)
Eritrosit : 4,2 (N= 4-6 jt/mm3)
Trombosit : 212.000 (N= 150.000-450.000)
Hematokrit : 37 % (N= 37-43 %)
GD sewaktu : 82 (N= 80-120 mg/dl)
2.5. Resume
Ny.R, 25 th, datang ke RSAL dengan keluhan mencret sejak pagi hari
SMRS. Mencret lebih dari 10 kali, konsistensi encer warna keruh , darah (-),
lendir (-), mual (+), muntah (+) sebanyak lebih dari 10 kali, nyeri perut (+),
demam (+). Dari pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit sedang,
TD 110/60 mmHg, nadi 102 x/i, RR 18 x/i, suhu 37,7 ºC, mukosa mulut
kering, akral hangat, turgor kulit baik, bising usus meningkat, NTE (+). Dari
pemeriksaan penunjang didapatkan leukositosis.
2.6. Diagnosis Kerja Sementara
Gastroenteritis akut + dehidrasi ringan-sedang
2.7. Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan feses rutin
2.8. Rencana Penatalaksanaan
Non farmakologi :
1. Tirah baring
2. Banyak minum
3. Diet lunak
6
Farmakologi :
IVFD Ringer Laktat 500 cc 12 tetes/menit
New diatab 3x1
Ranitidin 2x1
Antasid 3x1
2.9. Kondisi awal pasien masuk
S : Mencret (+) lebih dari 10 kali, berwarna keruh, konsistensi cair,
lendir (-), darah (-), muntah (+) 10 kali. Volume pasien sulit
mengetahui. Mual (+), nyeri ulu hati (+), demam (+), pusing (+).
O : KU : Lemah
Kesadaran : CM
TD : 110/60 mmHg
Nadi : 102 x/menit
Nafas : 18 x/menit
Suhu : 37,7oC
Kepala : Normochepal
Mata : CA -/- SI -/-
Thorax : BJ I dan II reg, M (-), G (-), Suara pernapasan :
Vesikuler, Ronkhi -/-, Whezing -/-
Abdomen : Bising Usus (+), NTE (+)
Ekstremitas : Akral Hangat +/+
A : GEA
P : - IVFD RL guyur 500cc 20tts/i
- Injeksi Ondancetron 4 mg drip IV
- Bed Rest
- Diet Lunak
- RL 30 tetes/i
- Ranitidine 2x1
- Antasida 3xCI
- New Diatab 3xII
7
2.10. Follow Up
Tanggal 5 Agustus 2015
S : Mencret berkurang, mual (+), muntah (+) 1 kali
O : Kesadaran : Composmentis
Vital Sign : TD 100/70 mmHg
Nadi 80 x/Menit
Nafas 20 x/Menit
Suhu 36,2 ºC
Mukosa mulut kering, turgor kulit normal, NTE (+)
A : GEA dengan dehidrasi ringan sedang
P : - Bed Rest
- Diet Lunak
- RL 30 tetes/i
- Omeprazole 1x1
- Antasida 3xCI
- New Diatab 3xII
Tanggal 6 Agustus 2015
S : mencret (-), muntah (-), mual (-), nyeri perut berkurang, lemas (+)
O : Kesadaran : Komposmentis
Vital Sign : TD 100/60 mmHg
Nadi 80 x/Menit
Nafas 20 x/Menit
Suhu 36,7 ºC
Mukosa mulut basah, turgor kulit normal, BU (+) normal, NTE (-)
A : GEA dengan dehidrasi ringan sedang
P : asupan cairan ganti peroral, Pasien boleh pulang dan kontrol ke
poli penyakit dalam
8