8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 1/40
LAPORAN STUDI KASUS
UPAYA PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA PADA PASIEN DENGAN
DENGUE HAEMORRAGIC FEVER
Oleh:
Dedy Muria!" #$%&'($('%%$%)
Pe*+i*+i,:
dr' Farida Ru-iaah. M'Ke-' #MARS). Di/l'DK'
KEPANITERAAN KLINIK MADYA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
LA0ORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PUSKESMAS SUM0ER PUCUNG KA0UPATEN MALANG
$%(1
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 2/40
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya
kepada penyusun sehingga Laporan Studi Kasus Ilmu Kesehatan asyarakat yang berjudul!"paya Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Pasien dengan #engue $aemorragi% &e'er( ini
dapat diselesaikan sesuai dengan ren%ana yang diharapkan)
Tujuan penyusunan laporan ini adalah sebagai ujian kasus guna memenuhi tugas kepaniteraan
klinik madya serta melatih keterampilan klinis dan komunikasi dalam menangani kasus
kedokteran keluarga se%ara holistik dan komprehensi*)
Kami mengu%apkan terima kasih kepada dosen pembimbing pada Laboratorium Ilmu
Kesehatan asyarakat, dr) $j) &arida +usnianah, )Kes) A+S, #ipl)#K) sebagai
pembimbing klinik dan dr)&irmina sebagai pembimbing lapangan, yang memberikan bimbingan
dalam menempuh pendidikan ini) Tak lupa pula kami mengu%apkan terima kasih kepada semua
pihak sehingga dalam penyusunanlaporan kasus ini dapat terselesaikan)
Penyusun menyadari bah.a laporan makalah ini belumlah sempurna) "ntuk itu, saran dan
kritik dari para dosen dan pemba%a sangat diharapkan demi perbaikan laporan ini) Atas saran dan
kritik dosen dan pemba%a, penyusun u%apkan terima kasih)
Semoga Laporan Studi Kasus ini berman*aat bagi dosen, penyusun, pemba%a serta rekan-
rekan lain yang membutuhkan demi kemajuan ilmu pengetahuan khususnya di bidang
kedokteran)
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 3/40
0A0 I
PENDAHULUAN
('( LATAR 0ELAKANG
#emam dengue ## dan demam berdarah dengue #/# adalah penyakit in*eksiyang
disebabkan oleh 'irus dengue)Sampai saat ini, in*eksi 'irus #engue tetap menjadi
masalah kesehatan di Indonesia) Indonesia dimasukkan dalam kategori !A( dalam strati*ikasi
#/# oleh World Health Organization W$0 1223 yang mengindikasikan tingginya angka
pera.atan rumah sakit dan kematian akibat #/#, khususnya pada anak) #ata #epartemen
Kesehatan +I menunjukkan pada tahun 1224 dibandingkan tahun1225 terdapat peningkatan
jumlah penduduk, pro'insi dan ke%amatan yang terjangkit penyakit ini, dengan case fatality rate
sebesar 3,236 1227)#/# telah menjadi masalah kesehatan bukan hanya di Indonesia tetapi di
juga dinegara lain di Asia Tenggara)
Selama tiga sampai lima tahun terakhir jumlah kasus #/#telah meningkat sehingga Asia
Tenggara menjadi .ilayah hiperendemis) Sejak tahun3854 sampai 3892 di seluruh dunia kasus
#/# yangmemerlukan ra.at inap men%apai:52 222 kasus per tahun sedang yang meninggal
dilaporkan hampir men%apai 31222 kasus) Penyakit ini disebabkan oleh 'irus dengue yang
merupakan anggota genus&la'i'irus dari *amili &la'i'iridae)Terdapat ; serotipe 'irus dengue
yang disebut #<N-3,#<N-1, #<N-: dan #<N-; :,5,4)0leh karena ditularkan melalui
gigitan artropoda maka'irus dengue termasuk arbo'irus)=ektor #/# yang utama adalah nyamuk
Aedesaegypti
)#/# merupakan bentuk berat dari in*eksi dengue yang ditandai dengan demam akut,
trombositopenia ,netropenia dan perdarahan) Permeabilitas 'askular meningkat yang ditandai
dengan kebo%oran plasma ke jaringan interstitiel mengakibatka nhemokonsentrasi, e*usi pleura,
hipoalbuminemia dan hiponatremia yang akanmenyebabkansyok hipo'olemik)
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 4/40
('$ TU2UAN
Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk melatih keterampilan klinis dan komunikasi
dalam menangani kasus penyakit dalam terutama #engue $aemorragi% &e'er dengan upaya
pendekatan kedokteran keluarga yang bersi*at holistik, komprehensi*, terpadu dan
berkesinambungan)
('3 MANFAAT
an*aat penyusunan laporan ini adalah sebagai media pembelajaran dan e'aluasi terhadap
aspek kedokteran keluarga dalam penanganan serta pen%egahan kasus penyakit dalam khususnya
#engue $aemorragi% &e'er
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 5/40
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 6/40
Pu%ung Tidak ada mimisan epistaksis, gusi berdarah, pte%hie atau tanda-tanda perdarahan yang
masi*)
('$'$ Ri5aya! /eya6i! Dahulu
Ri5aya! Peya6i! Dahulu
• Pasien pernah mengalami demam sebelumnya dan sembuh dengan minum obat
• Tidak pernah dira.at di +S sebelumnya
Ri5aya! Peya6i! Keluar,a
#alam keluarga pasien tidak ada yang mengalami sakit seperti yang dialami pasien)
Ri5aya! Pe,"+a!a
• Pasien minum obat penurun demam dari .arung, namun tidak ada perbaikan)
• Pasien sempat pergi ke klinik dekat tempat tinggal sebelum datang ke +S dan dilakukan
pemeriksaan laboratorium lalu disarankan dokter untuk ke +S)
Ri5aya! Per-alia da Keha*ila :
• $amil aterm lahir se%ara spontan ditolong oleh bidan
• Langsung menangis
• /erat badan lahir :122 gram
• Panjang badan ;9 %m
• Lingkar kepala saat lahir ibu lupa
• Lingkar dada saat lahir ibu lupa
• Tidak ada kelainan ba.aan
Ri5aya! i*ui-a-i:
Va6-i I II III IV
/CB 3 bulan
Campak 8 bulan
#PT 1 bulan ; bulan 4 bulan
Polio Lahir 1 bulan ; bulan 4 bulan
$epatitis / Lahir : bulan 4 bulan
Ri5aya! Ma6a da Miu*
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 7/40
• ASI ekslusi* hingga 4 bulan
• 4-8 P ASI
• 8-31 nasi di %a%ah
• 3 tahun hingga sekarang sesuai menu keluarga
Ri5aya! S"-ial E6""*i
Pasien tinggal bersama ayah dan ibu pasien) Ayah pasien bekerja sebagai buruh pabrik dan ibu
pasien sebagai ibu rumah tangga) Pasien adalah anak pertama ) /iaya +S ditanggung /P?S kelas
:)
PEMERIKSAAN FISIK # $%4(4$%(1 )
3) Kesadaran > Compos mentis1) Keadaan "mum > Tampak lemas:) T/ > 325 %m
;) // > 3; kg
//DT/ E 3; D 3; 3226 E 322 6 BiFi /aik
5) Nadi > 312 Dmnt, reguler, isi %ukup
4) Laju Napas > 11 Dmnt7) Suhu > :7,; ⁰C ailla
9) Kulit > Pu%at -, sianosis -, ikterik -
8) Kepala > eso%ephale, rambut hitam terdistribusi merata
32) ata > Konjungti'a palpebrae pu%at -D-. sklera ikterik -D-. pupil isokor diameter 1mm, re*leks %ahaya GDG
33) $idung > /entuk hidung normal, sekret hidung -, tidak ada
kelainan pada %a'um nasi)31) ulut > /entuk rahang normal, sul%us nasolabialis simetris)
3:) Leher > Letak trakhea di tengah, tidak ada pembesaran KB/
3;) #ada >
C"r Ins > I%tus %ordis tidak tampak
Pal > I%tus %ordis teraba di ICS = CL kiri 1%m kelateral
Per > /atas kanan redup di ICS I= parasternal line detra
/atas atas di ICS II mid%la'i%ulaline sinistra
/atas kiri di ICS = 3%m lateral mid%la'i%ula line sinistra
Aus > /? IDII reguler, murmur -, gallop -
Paru de/a
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 8/40
Kanan Kiri
Inspeksi
Simetris pada posisi statis dan
dinamis
+etraksi pada dinding dada bagian
ba.ah -
Simetris pada posisi statis dan
dinamis
+etraksi pada dinding dada bagian
ba.ah -
Palpasi
nyeri tekan -
stem *remitus normal, sama kuat
dengan kiri
nyeri tekan -
stem *remitus normal, sama kuat
dengan kanan
Perkusi Sonor Sonor
Auskultasisuara dasar 'esikuler
WheeFing -, +on%hi G
suara dasar 'esikuler
WheeFing -, +on%hi G
Paru +ela6a,
Kanan Kiri
Inpeksi
Simetris pada posisi statis dan
dinamis
+etraksi interkostal -
Simetris pada posisi statis dan
dinamis
+etraksi interkostal -
Palpasi
nyeri tekan -
stem *remitus normal, sama kuat
dengan kiri
nyeri tekan -
stem *remitus normal, sama kuat
dengan kananPerkusi Sonor Sonor
Auskultasisuara dasar 'esikuler
WheeFing -, +on%hi -
suara dasar 'esikuler
WheeFing -, +on%hi -
35) Abdomen >
Inspeksi > #atar
Auskultasi > /ising peristaltik G normal, bruit aorta -, bruit a)renalis -
Perkusi > Timpani pada seluruh regio abdomen, pekak alih -
Palpasi > Supel G, nyeri tekan - di seluruh kuadran
$epar teraba H /$, tajam, kenyal
Lien tidak teraba S2
34) Benitalia > Tidak dilakukan
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 9/40
+T > Tidak dilakukan
37) <kstremitas >
Superior In*erior
Pembesaran kel) Lim*e Ailla -D- -D-Pembesaran kel) Lim*e inguinal -D- -D-
<dema -D- -D-
Sianosis -D- -D-
Pte%hie -DG -D-
Berakan 5D5 5D5
Kekuatan 5D5 5D5
PEMERIKSAAN PENUN2ANG
La+"ra!"riu* Darah Ru!i # $%4(4$%(1 )
Pe*eri6-aa$%7%(7(1#Luar)
$87%(7(1#RS)
Nilai N"r*al
$emoglobin 3:,4 gDdL 3;,; gDdL 33)5 J 3:)5
He*a!"6ri! 99.3 99.3 :; J ;2
Tr"*+"-i! ;< = (%37ul (1< = (%37ul 352 - ;22
Le6"-i! $.8 = (%37ul $.; = (%37ul 4)2 J 37)2
DIAGNOSIS KER2A
3) #$& derajat I
1) Status BiFi /aik
DIAGNOSIS 0ANDING :
- #emam #engue
- #$& derajat II
- #emam Chikungunya
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 10/40
A' AN2URAN PEMERIKSAAN
• Lab darah rutin
0' PENATALAKSANAAN
Far*a6"l",i
• In*us AS<+INB 12 tetes per menit
• Para%etamol : 522 mg per hari
RESUME
Pasien datang ke IB# Puskesmas sumber pu%ung dengan keluhan demam sejak @ 1 hari
sebelum masuk rumah sakit, demam naik turun terutama di malam hari) Sudah sempat diberi
obat penurun demam yang beli di .arung, namun badan demam lagi) Keluhan disertai dengan
muntah 5 @ 1 hari sebelum datang ke IB# puskesmas sumber Pu%ung) untah berisi makanan
dan minuman yang dimakan) Keluhan disertai juga dengan batuk, pusing, dan nyeri ulu hati serta
nyeri pada persendian)#ari pemeriksaan penunjang didapatkan Trombosit 89 32:Dul
trombositopeni
('3 DAFTAR MASALAH
3)#emam
1)untah
:)Trombositopeni
('9 DIAGNOSIS HOLISTIK
An) S, 7 Th, dengan demam,mual,muntah trombositopeni, dengan keluarga yang saling
memperhatikan, serta saling mendukung)
('9'( Dia,"-i- 0i"l",i-
#$& derajat I
('9'$ Dia,"-i- P-i6"l",i-
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 11/40
$ubungan antar anggota keluarga %ukup baik)#apat dilihat dari orang tua pasienyang
sangat memperhatikan kesehatan pasien dengan ikut mengantarkan pasien berobat ke
puskesmas)
('9'3 Dia,"-i- S"-ial E6""*i
0rang tua An)S memiliki hubungan sosial dengan tetangga yang %ukup bagus) Status
ekonomi,menenhah ke ba.ah) Penghasilan didapat dari kedua orang tua pasien yang bekerja
sebagai petani)
DIAGNOSIS 0ANDING :
- #emam #engue
- #$& derajat II
- #emam Chikungunya
C' AN2URAN PEMERIKSAAN
• Lab darah rutin
D' PENATALAKSANAAN
Far*a6"l",i
• AS<+INB 12 tetes per menit
• Para%etamol : 522 mg per hari
N" >ar*a6"l",i3) Kenali gejala ##D#$& > demam mendadak tanpa sebab yang jelas, terus
menerus, badan lemas, dan anak tampak lesu)
1) enjelaskan pada ibu supaya memberikan makan dan minum yang %ukup
:) Kompres dengan air hangat bila anak panas;) enghimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan : plus>
a) enguras tempat penampungan air
b) enutup tempat penampungan air
%) engubur barang-barang bekasd) Abatisasi pada kolam atau tempat penampungan air yang sulit dikuras, dapat
ditaburkan bubuk abate yang dapat membunuh jentik, bubuk abate dapatdibeli di apotek)
PROGNOSIS
3) ad =itam > bonam
1) ad &ungtionam > bonam
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 12/40
:) ad Sanationam > bonam
0A0 III
IDENTIFIKASI FUNGSI4 FUNGSI KELUARGA
N" Na*a S!a!u- L7P U*ur Pedidi6a Pe6er?aa Pa-ie PKM Ke!
( T'H Sua*i #KK) L 33Th SD Pe!ai T 4
$ Ny' L I-!ri P $;Th SD Pe!ai T
3 A' - Aa6 6e ( L & Th 4 4 Y DHF
Sumber : Data Primer, 20 Januari 20!
Kesimpulan >
Keluarga pasien merupakan "uclear #amily yang terdiri atas : orang) Pasien adalah An)S,
umur 7 tahun, beralamat didesa sengreng +t)2;, +.)24) #iagnosa klinis pasien adalah #$&)
Pasien tinggal bersama dengan orang tua, ayah Tn) h, ::th dan ibu Ny) L, 18 Th)
3'( FUNGSI HOLISTIK
3'('( Fu,-i 0i"l",i-
Keluarga terdiri dari ayah Tn)$, :: tahun, istri Ny)L, 18 tahun, anak pertama
An)S, 7 tahun)
3'('$ Fu,-i P-i6"l",i-
Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga yang Tinggal Dalam Satu
Rumah
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 13/40
Penderita tinggal bersama orang tua, yaitu ayah dan ibunya) An)S adalah seorang anak
berumur 7 tahun yang selalu akti* dan lin%ah bermain bersama teman-teman sebayanya)
$ubungan orang tua An)S %ukup terjalin dengan baik dan saling memperhatikan,
.alaupun Tn)$ dan Ny)L kesehariannya sibuk bekerja sebagai petani) eskipun kedua
orang tua pasien sibuk bekerja, tetapi mereka selalu berkumpul bersama) $al ini terbukti
pada saat pasien berobat ke puskesmas, kedua orang tua pasien ikut mengantar pasien
berobat)
3'('3 Fu,-i S"-ial
#alam kehidupan sehari-hari, keluarga An)S hanya sebagai anggota masyarakat biasa,
tidak mempunyai kedudukan sosial tertentu dalam masyarakat) #alam kehidupan sosial
keluarga An)S kurang berperan akti* dalam kegiatan kemasyarakatan)
3'('9 Fu,-i E6""*i da Pe*euha Ke+u!uha
Penghasilan keluarga berasal dari penghasilan kedua orang tua An)S yang bekerja sebagai
petani) "ntuk biaya hidup sehari-hari seperti makan, minum mengandalkan dari penghasilan
kedua orang tua pasien)
Ke-i*/ula :
#ari poin satu sampai empat dari *ungsi holistik keluarga kesimpulannya adalah Keluarga
An)S, umur 7 tahun dengan #$& derajat I, *ungsi psikologis dan *ungsi sosial ekonomi
%ukup baik)
3'$ FUNGSI FISIOLOGIS
"ntuk menilai *ungsi *isiologis digunakan APBA+ score) APBA+ score adalah skor yang
digunakan untuk menilai *ungsi keluarga ditinjau dari sudut pandang setiap anggota keluarga
terhadap hubungannya dengan anggota keluarga yang lain) APBA+ score meliputi >
$ %da&tasi
Kemampuan anggota keluarga tersebut beradaptasi dengan anggota keluarga yang lain, serta
penerimaan, dukungan dan saran dari anggota keluarga yang lain)
2$ Partnershi&
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 14/40
enggambarkan komunikasi, saling membagi, saling mengisi antara anggota keluarga dalam
segala masalah yang dialami oleh keluarga tersebut)
'$ (ro)th
enggambarkan dukungan keluarga terhadap hal-hal baru yang dilakukan anggota keluarga
tersebut)
*$ %ffection
enggambarkan hubungan kasih sayang dan interaksi antar anggota keluarga)
+$ esol-e
enggambarkan kepuasan anggota keluarga tentang kebersamaan dan .aktu yang
dihabiskan bersama anggota keluarga yang lain)
Terdapat tiga kategori penilaian yaitu> nilai rata-rata 5 kurang, 4-7 %ukupdan 9-32 adalah
baik)
Ta+el 3$%P(% score .n$H E
APGAR T'H Terhada/ Keluar,a Seri,7
Selalu
Kada,4
6ada,
2ara,7
Tida6
A Saya /ua- +ah5a -aya da/a! 6e*+ali 6e
6eluar,a -aya +ila -aya *e,hada/i
*a-alah
√
P Saya /ua- de,a @ara 6eluar,a -aya
*e*+aha- da *e*+a,i *a-alah
de,a -aya
√
B Saya /ua- de,a @ara 6eluar,a -aya
*eeri*ada *edu6u, 6ei,ia
-aya u!u6 *ela6u6a 6e,ia!a +aru
a!au arah hidu/ ya, +aru
√
A Saya /ua- de,a @ara 6eluar,a -aya
*e,e6-/re-i6a 6a-ih -aya,ya da*ere-/" e*"-i -aya -e/er!i 6e*araha
√
+ Saya /ua- de,a @ara6eluar,a -aya
da-aya *e*+a,i 5a6!u +er-a*a4-a*a
√
"ntuk Tn)+ APBA+ score dapat dijelaskan sebagai berikut >
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 15/40
%da&tation > Saat Tn)$ sedang memiliki masalah biasanya tidak ditanggung sendiri dan bisa
berbagi dengan keluarga karena kedekatan Tn)$ dengan keluarga)
S%ore > 1
Partnershi& > Pekerjaan Tn)$ yaitu sebagai petani tidak menyebabkan hambatan dalam berbagi
masalah yang dihadapi sehari-hari dengan keluarga)
S%ore > 1
(ro)th > Tn)$ sering berkumpul dengan keluarga dan berkomunikasi, karena Tn)$ bekerja
dekat dengan rumah, sehingga selalu berinteraksi dengan keluarga
S%ore > 1
%ffection > Tn)$ jarang mengekspresikan perhatian terhadap keluarga se%ara langsung)
S%ore > 3
esol-e : Waktu yang tersedia untuk berkumpul dengan keluarga sangat %ukup)
S%ore > 1
Ta+el 9' %P(% score "y$/E
APGAR Ny'L Terhada/ Keluar,a Seri,7
Selalu
Kada,
46ada,
2ara,
7!ida6
A Saya /ua- +ah5a -aya da/a! 6e*+ali 6e
6eluar,a -aya +ila -aya *e,hada/i*a-alah'
√
P Saya /ua- de,a @ara 6eluar,a -aya
*e*+aha- da *e*+a,i *a-alah de,a
-aya'
√
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 16/40
G Saya /ua- de,a @ara 6eluar,a -aya
*eeri*ada *edu6u, 6ei,ia -aya
u!u6 *ela6u6a 6e,ia!a +aru a!au arah
hidu/ ya, +aru'
√
A Saya /ua- de,a @ara 6eluar,a -aya*e,e6-/re-i6a 6a-ih -aya,ya da
*ere-/" e*"-i -aya -e/er!i 6e*araha.
/erha!ia dll
√
R Saya /ua- de,a @ara 6eluar,a -aya da
-aya *e*+a,i 5a6!u +er-a*a4-a*a
√
"ntuk Ny)S APBA+ score dapat dijelaskan sebagai berikut >
%da&tation > Saat Ny)L sedang memiliki masalah biasanya tidak ditanggung sendiri dan bisa
berbagi dengan keluarga karena kedekatan Ny)L dengan keluarga)
S%ore > 1
Partnershi& > Pekerjaan Ny)L yaitu petani sehingga tidak menyebabkan hambatan dalam berbagi
masalah yang dihadapi sehari-hari dengan keluarga)
S%ore > 1
(ro)th > Ny)L sering berkumpul dengan keluarga dan berkomunikasi, karena Ny)L bekerja dekat
dengan rumah)
S%ore > 1
%ffection > Ny)L jarang mengekspresikan perhatian terhadap keluarga se%ara langsung)
S%ore > 3
esol-e > Waktu yang tersedia untuk berkumpul dengan keluarga sangat %ukup)
S%ore > 1
APGAR score 6eluar,a A'S #;B;) : $ ;
Ke-i*/ula :&ungsi *isiologis keluarga An)S adalah baik)
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 17/40
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 18/40
3'9 POLA INTERAKSI KELUARGA
Dia,ra* ('Pola interaksi keluarga An)S
Keterangan >
> $ubungan baik
> $ubungan tidak baik
Ke-i*/ula : $ubungan antara keluarga An)S baik
3'8 GENOGRAM KELUARGA
Alamat lengkap > Sengreng +t)2;, +.)24
/entuk Keluarga > "uclear #amily
Dia,ra* $' Benogram keluarga An)N
Ke-i*/ula:
+i.ayat #$& tidak ditemukan pada anggota keluarga lainnya
Tn. H,
33th
An. S, 7 thNy. L, 29 th
Tn.
H
An.
S
Ny.
S
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 19/40
0A0 IV
IDENTIFIKASI FAKTOR4FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN
9'( Ide!i>i6a-i Fa6!"r Perila6u da N" Perila6u Keluar,a
9'('( Fa6!"r Perila6u Keluar,a
An)S adalah seorang anak Laki-laki dengan keluhan mata kanan merah sejak @3 hari
yang lalu, pasien kemudian berobat ke Puskesmas Sumber pu%ung) Kedua orang tua pasien
bekerja sebagai petani dengan pendidikan sang ayah lulusan S#, dan ibu pasien lulusan S#
sehingga belum banyak memiliki pengetahuan tentang kesehatan khususnya komplikasi dari
%onjungti'itis)
#ari luar, rumah tampak sederhana, perabot rumah ditata dengan rapi) Keluarga An)S
mempunyai sejumlah he.an peliharaan, yaitu kambing dan sapi yang kandangannya berada di
halaman belakang rumah)
9'('$ Fa6!"r N" Perila6u
#ipandang dari segi ekonomi, keluarga ini termasuk keluarga kurang mampu )Sumber
penghasilan berasal dari kedua orang tua pasien) +umah yang dihuni keluarga ini ke%il)
Pen%ahayaan ruangan kurang, 'entilasi kurang, ada *asilitas WC dan kamar mandi namun
kurang bersih) &asilitas kesehatan yang sering dikunjungi oleh keluarga ini jika sakit adalah
bidan, karena dekat dengan tempat tinggal pasien)
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 20/40
Diagram 3. Faktor Perilaku dan Non Perilaku
Keterangan>
&aktor Perilaku
&aktor Non perilaku
9'$ Ide!i>i6a-i Li,6u,a Ru*ah
9'$'( Ga*+ara Li,6u,a
#inding rumah terbuat dari dari bata sedangkan lantai rumah terbuat dari semen) +umah
ini terdiri dari empat ruangan yaitu ruang tamu, 1 kamar tidur, satu dapur dan satu kamar
mandi) +umah ini mempunyai dua pintu untuk keluar masuk di bagian depanM belakang)
Atap dari genteng)Keluarga ini sudah mempunyai *asilitas CK keluarga) =entilasi udara
dan pen%ahayaan kurang)
Keluarga An.
S
Pengetahuan :
Keluarga kurang
mengetahui
penyakit pasien
Pelayanan
Kesehatan:
Jika sakit An. S
er!at ke i"an
Sikap:
Keluarga #ukup
memperhatikan
penyakit pasien
Lingkungan:
Keluarga Kurang
memahami pentingnya
keersihan lingkungan
terha"ap kesehatan
pasien
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 21/40
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 22/40
0A0 V
DAFTAR MASALAH
8'( MASALAH MEDIS :
- #emam #engue- #$& derajat II- #emam Chikungunya
8'$ MASALAH NON MEDIS :
3) Tingkat pengetahuan keluarga An)S tentang kesehatan kurang)
1) Kondisi lingkungan dan rumah Tn)$ kurang sehat)
8'3 PERMASALAHAN PASIEN
enggambarkan hubungan antara timbulnya masalah kesehatan yang ada dengan *aktor-
*aktor resiko yang ada dalam kehidupan pasien
Dia,ra* 8' Per*a-alaha Keluar,a A'S
8'9 MATRIKULASI MASALAH
Prioritas masalah ini ditentukan melalui teknik kriteria matriks) AFrul, 3884
Ta+el &'atrikulasi masalah
N" Da>!ar Ma-alah I T R 2u*lah
I=T=R P S S/ n o a
3) Tingkat pengetahuan
keluarga An)A tentang
kesehatan kurang
5 5 ; 1 ; : ; 8)422
1) Kondisi lingkungan
dan rumah An)A
: : : : 1 1 : 871
An.S 7 th Tingkat pengetahuan
keluarga An.S tentang
kesehatan kurang
K!n"isi lingkungan
"an rumah Tn.H
kurang sehat
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 23/40
kurang sehat
Keterangan >
I > 4m&ortancy pentingnya masalah
P > Pre'alen%e besarnya masalah
S > Se'erity akibat yang ditimbulkan oleh masalah
S/ > So%ial /ene*it keuntungan sosial karena selesainya masalah
T > Te%hnology teknologi yang tersedia
+ > +esour%es sumber daya yang tersedia
n> an tenaga yang tersedia
o> oney sarana yang tersedia
a > aterialpentingnya masalah
Kriteria penilaian >
3 > tidak penting
1 > agak penting
: > %ukup penting
; > penting
5 > sangat penting
8'8 PRIORITAS MASALAH
/erdasarkan kriteria matriks diatas, maka urutan prioritas masalah keluarga An)S adalah
sebagai berikut >
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 24/40
3) Tingkat pengetahuan keluarga An)S tentang kesehatan kurang)
Kesimpulan >
Prioritas masalah yang diambil adalah tingkat pengetahuankeluarga An)S tentang kesehatan
kurang, sehingga mempengaruhi kondisi kesehatannya)
1) Kesehatan lingkungan rumah An)S kurang
Kesimpulan >
Prioritas masalah yang diambil adalah kesehatan lingkugan rumah An)S kurang bersih,
sehingga mempengaruhi kondisi kesehatannya dan kesembuhan penyakit
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 25/40
9'1 HU0UNGAN ANTARA STATUS EKONOMI DAN SOSIAL 0UDAYA DENGAN
KASUS DHF A'S
A' EKONOMI KELUARGA
Kondisi perekonomian keluarga An)S termasuk kurang mampu, namun demikian keluarga
ini masih dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari) "ntuk pemenuhan kesehatan keluarga An)S
tidak memiliki kartu jaminan kesehatan, .alaupun kondisi ekonomi penderita yg kurang,
namun bila penderita sakit lebih sering diba.ah ke bidan yang dekat dengan rumah pasien)
0' HAM0ATAN SOSIAL 0UDAYA PENANGANAN DHF
Se%ara garis besar hambatan sosio budaya dalam penanggulangan #$& tidaklah terlalu
besar .alaupun pengetahuan pasien kurang, namun apabila pasien ada masalah pasien dapat
mengakses pusat kesehatan terdekat)
/aik *aktor kebiasaan, keper%ayaan, dan sikap, tidak terlalu bepengaruh pada penanganan
#$&)
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 26/40
0A0 VI
TINA2UAN PUSTAKA
A' DEFINISI
#emam berdarah dengue atau #engue $emorrhagi% &e'er #$& ialah penyakit
demam akut terutama menyerang pada anak-anak, dan saat ini %enderung polanya
berubah ke orang de.asa) Bejala yang ditimbulkan dengan mani*estasi perdarahan dan
bertendensi menimbulkan sho%k yang dapat menimbulkan kematian)
In*eksi 'irus dengue dapat menyebabkan #emam #engue ##, #engue
$emorrhagi% &e'er #$&, dan Syndrom Sho%k #engue SS#) In*eksi dengue di jumpai
sepanjang tahun dan meningkat pada musim hujan) #emam berdarah dengue merupakan
penyakit in*eksi yang masih menimbulkan masalah kesehatan) $al ini masih disebabkan
oleh karena tingginya angka morbiditas dan mortalitas)
0' ETIOLOGI
#engue $emorrhagi% &e'er #$& adalah penyakit yang disebabkan oleh 'irus
dengue sejenis 'irus yang tergolong arbo'irus Arthropod-borne 'iruses artinya 'irus
yang di tularkan melalui gigitan arthropoda misalnya nyamuk aedes aegypti betina)
Arthropoda akan menjadi sumber in*eksi selama hidupnya sehingga selain menjadi 'ektor
'irus dia juga menjadi hospes reser'oir 'irus tersebut yang paling bertindak menjadi 'ektor
adalah berturut- turut nyamuk)
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 27/40
C' PATOFISIOLOGI
=irus hanya dapat hidup dalam sel hidup sehingga harus bersaing dengans sel
manusia terutama dalam kebutuhan protein) Persaingan tersebut sangat tergantung pada daya
tahan manusia)
Sebagai reaksi terhadap in*eksi terjadi >
3) Akti'asi sistem komplemen sehingga dikeluarkan Fat Ana*ilatoksin yang
menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler dan terjadi perembesan plasma dari
ruang intra'askuler ke ruang ekstran'askular)
1) Agregasi trombosit menurun, apabila kelainan ini berlarut akan menyebabkan
kelainan *ungsi trombosit sebagai akibat mobilisasi sel trombosit muda dari sumsum
tulang)
:) Keluaran sel endotel pembuluh darah akan merangsang *aktor pembekuan)Ketiga *aktor di atas menyebabkan >
3) Peningkatan permeabilitas kapiler)
1) Kelainan hemostasis yang disebabkan oleh 'askulopati, trombositopenia dan
koagulopati)
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 28/40
D' MANIFESTASI KLINIS
Seperti pada in*eksi 'irus yang lain, maka in*eksi 'irus #engue juga
merupakan suatu sel* limiting in*e%tious disease yang akan berakhir sekitar 1-7 hari)
In*eksi 'irus #engue pada manusia mengakibatkan suatu spektrum mani*estasi klinis
yang ber'ariasi antara penyakit yang paling ringan, dengue *e'er, dengue
hemmorrhagi% *e'er dan dengue sho%k syndrom)
a) #emam
#emam mendadak disertai dengan gejala klinis yang tidak spesi*ik seperti
anoreksia, lemah, nyeri pada punggung, tulang sendi dan kepala) Pada
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 29/40
umumnya gejala klinik ini tidak mengkha.atirkan) #emam berlangsung antara
1-7 hari kemudian turun se%ara lysis)
b) Perdarahan
"mumnya mun%ul pada hari kedua sampai ketiga demam bentuk
perdarahan dapat berupa uji rumple leed positi*, pete%hiae, purpura, e%himosis,
epistasis, perdarahan gusi dan yang paling parah adalah melena)
%) $epatomegali
$ati pada umumnya dapat diraba pada pemulaan demam, kadang-kadang
juga di temukannya nyeri, tetapi biasanya disertai ikterus)
d) Sho%k
Sho%k biasanya terjadi pada saat demam menurun yaitu hari ketigadan
ketujuh sakit) Sho%k yang terjadi dalam periode demam biasanya mempunyai
prognosa buruk) Penderita #$& memperlihatkan kegagalan peredaran darah
dimulai dengan kulit yang terasa lembab dan dingin pada ujung hidung, jari
dan kaki, sianosis sekitar mulut dan akhirnya sho%k)
e) Trombositopenia
Trombositopenia adalah berkurangnya jumlah trombosit, apabila
diba.ah 352)222Dmm: biasanya di temukan di antara hari ketiga sampai
ketujuh sakit)
*) Kenaikan Nilai $ematokrit
eningkatnya nilai hematokrit merupakan indikator yang peka
terhadap terjadinya sho%k sehingga perlu di lakukan pemeriksaan se%ara
periodik)
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 30/40
g) Bejala Klinik Lain
Bejala klinik lain yang dapat menyertai penderita adalah epigastrium,
muntah-muntah, diare dan kejang-kejang)
E' PEMERIKSAAN PENUN2ANG
a' Darah
Pada #/# umumnya di jumpai trombositopenia dan hemokonsentrasi) "ji
tourniuet yang positi* merupakan pemeriksaan yang penting) asa pembekuan
masih dalam batas normal, tetapi masa pendarahan biasanya memanjang) Pada
analisis kuantitati* ditemukan penurunan *aktor-*aktor II, =, =II, IO, dan O) Pada
pemeriksaan kimia darah tampak hipopoteinemia, hiponatremia serta
hipokloremia) SB0T, SBPT, ureum dan p$ darah mungkin meningkat sedangkan
reser'e alkali rendah)
+' I-"la-i Viru- De,ue
Keberhasilan isolasi 'irus ini sangat tergantung dari kualitas spesimen
yang di pakai untuk identi*ikasi, serotipe 'irus dengue yang telah diisolasi
dilakukan dengan tes imuno*louresen dengan menggunakan antibody monoclonal
spesi*ik)
• Spesimen darah D serum, plasma atau %airan bu**y %oat, dari *ase akut
jaringan melalui biopsy atau otops dan disimpan dalam suhu -72<C)
• Spesimen untuk isolasi 'irus dapat ditanam pada biakan jaringan nyamuk
C4-:4 atau biakan jaringan mamalia)
#isini pertumbuhan adanya 'irus ditunjukkan dengan adanya antigen atau
adanya CP< cyto&athis effect pada biakan jaringan mamalia)
• InokulasiDpenyuntikan pada nyamuk) Adanya pertumbuhan 'irus dengan
ditemukannya antigen pada kepala nyamuk)
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 31/40
@' Pe*eri6-aa -er"l",i
"ntuk pemeriksaan serologi dibutuhkan 1 bahan pemeriksaan dari
penderita yang sama, yaitu pada masa akut dan masa penyembuhan 3-; minggu
setelah onset penyakit) Pemeriksaan yang dilakukan adalah dengan mengukur
titer antibody penderita)
Ada ; %ara pemeriksaan serologi yang dianggap sebagai dasar, yaitu >
• Tes $I $emaglutinasi Inhibisi Test, sebagai salah satu standar tes W$0)
• Tes pengikatan komplemen Complement &IOATI0N test)
• Tes a% <lissa Ig %apture enFme-linked immunusorbent assay)
• Tes <lissa indirek)
F' DIAGNOSIS
#asar diagnosis #$& W$0 3887 >
• Klii->
3) #emam tinggi mendadak, tanpa sebab jelas, berlangsung terus menerus selama 3-7
hari
1) Terdapat mani*estasi perdarahan yang ditandai dengan uji torniuet positi* dan
bentuk lain petekie, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis)
:) Pembesaran hati hepatomegali);) Syok, yang ditandai oleh nadi lemah, %epat disertai tekanan nadi menurun, tekanan
darah menurun disertai kulit yang diraba terasa dingin dan lembab terutama pada
ujung hidung, jari, kaki) Pasien juga menjadi gelisah, timbul sianosis disekitar
mulut)
• La+"ra!"ri-:
3) Trombositopenia 322)222Dul
1) Kebo%oran plasma yang ditandai dengani) Peningkatan nilai hematrokrit 12 6 dari nilai baku sesuai umur dan jenis
kelamin)ii) Penurunan nilai hematokrit 12 6 setelah pemberian %airan yang
adekuat) Nilai $t normal diasumsikan sesuai nilai setelah pemberian
%airan)iii) <*usi pleura, asites, hipoproteinemi
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 32/40
#ua gejala klinis pertama ditambah satu gejala laboratories %ukup untuk menegakkan
diagnosis kerja #/#)
#erajat #/# >
(' Dera?a! I #Ri,a)
#emam mendadak 1-7 hari disertai gejala klinik lain, dengan mani*estasi perdarahan
ringan) Qaitu uji tes “rumple leed’’ ya, /"-i!i> )
$' Dera?a! II #Seda, )
Bolongan ini lebih berat daripada derajat pertama, oleh karena ditemukan
/erdaraha -/"!a di kulit dan mani*estasi perdarahan lain yaitu epitaksis
mimisan, perdarahan gusi, hematemesis dan melena muntah darah) Bangguan aliran
darah peri*er ringan yaitu kulit yang teraba dingin dan lembab)
:) #erajat III /erat
Penderita syok berat dengan gejala klinik ditemukannya 6e,a,ala -ir6ula-i,
yaitu nadi %epat dan lembut, tekanan nadi menurun R 12 mm$g atau hipotensi
disertai kulit yang dingin, lembab, dan penderita menjadi gelisah)
;) #erajat I=
Penderita -y"6 +era! pro*ound sho%k dengan tensi yang tidak dapat diukur
dan nadi yang tidak dapat diraba)
G' DIAGNOSIS 0ANDING
Pada a.al perjalanan penyakit diagnosis banding men%akup in*eksi bakteri, 'irus,
atau in*eksi parasit seperti demam ti*oid, malaria, dll) Adanya trombositipenia yang jelas
disertai hemokonsentrasi dapat membedakan antara #/# dengan penyakit lain)
3) #emam dengue ##
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 33/40
Perbedaan antara ## dengan #/# adalah pada #/# terjadi peningkatan permeabilitas
kapiler sehingga menyebabkan perembesan plasma, hipo'olemia, dan syok)
1) #emam %hikungunya #C
/ila dibandingkan dengan #/#, #C memperlihatkan serangan demam mendadak,
masa demam lebih pendek, suhu lebih tinggi, hampir selalu disertai ruam
makolupapular, injeksi kojun%ti'a, dan lebih sering dijumpai nyeri sendi) Proporsi uji
torniuet positi*, pete%hie dan epistaksis hampir sama dengan #/#) Pada #C tidak
ditemukan perdarahan gastrointestinal dan syok)
:) Idiopathi% Trombo%ytopeni% Purpura ITP
ITP sulit dibedakan dengan #/# derajad II, oleh karena didapatkan demam disertai
perdarahan di ba.ah kulit) Pada ITP demam %epat hilang, tidak dijumpai leukopeni,
tidak dijumpai hemokonsentrasi, tidak dijumpai pergeseran kekanan pada hitung jenis)
Pada *ase penyembuhan #/# jumlah trombosis lebih %epat kembali normal daripada
ITP)
;) Perdarahan dapat juga terjadi pada leukemia atau anemia aplastik) Pada leukemia
demam tidak teratur, kelemjar kim*e dapat teraba dan anak sangat anemis) Pada
anemia aplastik anak sangat anemia, pada pemeriksaan darah ditemukan pansitopenia
leukosit, hemoglobin, dan trombosit turun
5) Perdarahan seperti petekie dan ekimosis ditemukan pada beberapa penyakit in*eksi,
misalnya sepsis, meningitis meningokokus) Pada sepsis sejak semula pasien tampak
sakit berat, demam naik turun dan ditemukan tanda in*eksi) #i samping itu jelas
terdapat leukositosis disertai dominasi sel PN) Pada meningitis meningokokus jelas
terdapat gejala rangsangan meningeal dan kelainan pada pemeriksaan LCS)
H' KOMPLIKASI
Komplikasi pada #/# biasanya merupakan suatu mani*estasi yang tidak laFim,
yaitu >
• <nse*alopati dengue
Terjadi sebagai komplikasi syok yang berkepanjangan dengan pendarahan, tetapi
dapat juga terjadi pada #/# ang tidak di sertai syok) Bangguan metaboli% seperti
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 34/40
hipoksemua, hiponatremia atau pendarahan dapat menjadi penyebab terjadinya
ense*alopati)
• Kelainan ginjal
Bagal ginjal akut pada umumnya terjadi pada *ase terminal sebagai akibat dari
syok yang tidak teratasi dengan baik)
• 0edem paru
0edem adalah komplikasi yang mungkin terjadi sebagai akibat pemberian %airan yang
berlebihan)
I' PENATALAKSANAAN
Pada dasarnya bersi*at suporti*, yaitu mengatasi kehilangan %airan plasma
sebagai akibat peningkatan permeabilitas kapiler dan sebagai akibat perdarahan)
Pasien #/ dapat berobat jalan, sedangkan pasien #/# dira.at di ruang pera.atan
biasa, tetapi pada kasus #/# dengan komplikasi diperlukan pera.atan intensi*) &ase
kritis pada umumnya terjadi pada hari ke-:)
+asa haus dan keadaan dehidrasi dapat timbul akibat demam tinggi, anoreksia
dan muntah) Pasien perlu diberi minum banyak 52mlDkg// dalam ;-4 jam pertama
berupa air teh dengan gula, sirup, susu, sari buah atau oralit) Setelah keadaan
dehidrasi dapat diatasi, berikan %airan rumatan 92 J 322mlDkg// dalam 1; jam
berikutnya) $iperpireksi dapat diatasi dengan antipiretik,dan bila perlu sur*a%e%ooling
dengan kompres es dan alkohol 726) Parasetamol direkomendasikan untuk mengatasi
demam dengan dosis 32 J 35mgDkg//Dkali)
Pemberian %airan intra'ena pada pasien #/# tanpa rejatan dilakukan bila
pasien terus menerus muntah sehingga tidak mungkin diberi makanan peroral atau
didapatkan nilai hematokrit yang bertendensi terus meningkat ;26) ?umlah %airan
yang diberikan tergantung dari derajat dehidrasi dan kehilangan elektrolit, dianjurkan
%airan glukosa 56 dalam 3D: larutan NaCl 2,86)/ila dapat asidosis,3D; dari jumlah
larutan total dikeluarkan dan digantidengan larutan yang berisi 2,347molDliter natrium
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 35/40
bikarbonat :D; bagian berisi larutan NaCl 2,86 G glukosa ditambah natrium
bikarbonat)
Apabila terdapat kenaikan hemokonsentrasi 126 atau lebih maka komposisi
jenis %airan yang diberikan harus sama dengan plasma) =olume dan komposisi %airan
yang diperlukan sesuai seperti %airan untuk dehidrasi pada diare ringan sampai
sedang, yaitu rumatan ditambah de*isit 46 5-96)
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 36/40
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 37/40
Penanganan Syok
#alam keadaan renjatan berat diberikan %airan ringer laktat se%ara %epat selama
:2 menit, apabila tidak teratasi dapat diganti dengan koloid 32-12mlDkg//Djam,dengan
jumlah maksimal :2 mlDkg//, akan tetapi bila masih belum berhasil diduga telah terjadi
perdarahan,maka dianjurkan pemberian tran*usi darah segar) Apabila kadar $t tetap ;2
'ol6, berikan darah sebanyak 32mlDkg//Djam, tapi bila perdarahan masi* berikan
12mlDkg//) /ila renjatan tidak berat, maka berikan %airan dengan ke%epatan
12mlDkg//Djam)
/ila renjatan sudah diatasi,nadi sudah teraba,amplitudo nadi %ukup besar,tekanan
sistolik 92mm$g atau lebih, maka ke%epatan tetesan dikurangi menjadi
*airan a+al:$L$ANS:-- %& kg : /07mlkg--1am-- %& ' kg : &mlkg--1am
0
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 38/40
32mlDkg//Djam)Ke%epatan pemberian %airan selanjutnya disesuaikan dengan gejala
klinik dan nilai hematokrit yang diperiksa periodik) <'aluasi klinis, nadi, tekanan darah,
perna*asan, suhu dan pengeluaran urin dilakukan lebih sering)
Kriteria memulangkan pasien >
• Tidak demam selama 1; jam tanpa antipiretik
• Na*su makan membaik
• Tampak perbaikan se%ara klinis
• $ematokrit stabil
• Tiga hari setelah syok teratasi
• ?umlah trombosit 52)222Dul
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 39/40
• Tidak di jumpai distress perna*asan disebabkan oleh e*usi pleura Dasidosis
Pe@e,aha
Pen%egahan penyakit #/# sangat tergantung pada pengendalian 'ektornya, yaitunyamuk %edes aegy&ti) Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu>
etode lingkungan,di gunakan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain
dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN, pengelolaan sampah padat, modi*ikasi
tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain
rumah) Sebagai %ontoh>
• enguras bak mandiDpenampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu)
• enggantiDmenguras 'as bunga dan tempat minum burung seminggu sekali)• enutup dengan rapat tempat penampungan air)
• engubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah dan lain
sebagainya)etode biologis, pengendalian biologis antara lain dengan
menggunakan ikan pemakan jentik ikan aduDikan %upang dan bakteri /t)$-3;)
etode kimia.i,%ara pengendalian ini antara lain dengan>
• PengasapanD*ogging dengan menggunakan malathion dan *enthion, berguna untuk
mengurangi kemungkinan penularan sampai batas .aktu tertentu)
• emberikan bubuk abate temephos pada tempat-tempat penampungan air seperti,
gentong air,'as bunga, kolam, dan lain-lain)
Cara yang paling e*ekti* dalam men%egah penyakit #/# adalah dengan
mengkombinasikan %ara-%ara di atas, yang disebut dengan : Plus, yaitu menutup,
menguras, menimbun) Selain itu juga melakukan beberapa plus seperti memelihara ikan
pemakan jentik, menabur lar'asida, menggunakan kelambu pada .aktu tidur, memasang
kasa, menyemprot dengan insektisida, menggunakan repellent, memasang obat nyamuk,
memeriksa jentik berkala, dll sesuai dengan kondisi setempat)
A&TA+ P"STAKA
8/16/2019 Laporan Kasus 4 Dhf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-4-dhf 40/40
3) $adinegoro S+S,Soegijanto S, Wuryadi S, Surososo T) Tatalaksana #emam
#engueD#emam /erdarah #engue pada Anak) Naskah Lengkap Pelatihan bagi
#okter Spesialis Anak M #okter Spesialis Penyakit #alam dalam tatalaksana
kasus #/#) ?akarta > /alai Penerbit &K"I)122;)
1) Soegijanto, S) #emam /erdarah #engue) Tinjauan dan Temuan /aru di <ra 122:)
Surabaya > Airlangga "ni'ersity Press) 122;)
:) Sumarmo PS, 3888 ) asalah demam berdarah dengue di Indonesia) #alam> Sri
+eFeki $$, $indra IS) #emam berdarah dengue) Naskah lengkap) Pelatihan bagi
pelatih dokter spesialis anak M dokter spesialis penyakit dalam dalam tatalaksana
kasus #/#) /alai Penerbit &akultas Kedokteran "ni'ersitas Indonesia) $al) 3-31)
;) #epartemen Kesehatan +I) Pedoman Tatalaksana Klinis In*eksi #engue di Sarana
Pelayanan Kesehatan) ?akarta > /akti $usada) 1225)
5) World $ealth 0rganiFation) #emam /erdarah #engue) #iagnosis, Pen%egahan
dan Pengendalian) ?akarta > <BC)3887)
4) Soegijanto, S) Ilmu penyakit Anak #iagnosis M Penatalaksanaan) ?akarta >
Salemba edika) 1221)
7) $adinegoro S+$, et al) editor) Tata laksana demam berdarah dengue di
Indonesia) #epartemen Kesehatan +I dan #irektorat ?enderal Pemberantasan
Penyakit enular dan Penyehatan Lingkungan) 122;
9) /uku ajar IKA in*eksi dan penyakit tropis I#AI <disi I) <ditor >
Sumarmo, S Pur.o Sudomo, $arry Bama, Sri rejeki /ag IKA &K"I jkt 1221)
8) Christantie, <**endy) SKp, Pera.atan Pasien #$&) ?akarta, <BC, 3885
32) Prinsip J Prinsip Kepera.atan Nan%y +oper hal 148 J 147