BAB V
THRESHOLD DENGAN RANGSANGAN TUNGGAL DAN UJI
PASANGAN
A. PENDAHULUAN
Rangsangan yang diberikan oleh suatu benda tidak selalu dapat menimbulkan
kesan. Rangsangan yang terlalu rendah tidak akan cukup untuk menimbulkan
kesan dan sebaliknya rangsangan yang terlalu tinggi juga akan memberikan kesan
yang berlebihan, sehingga mengganggu kesan konsumen. Adanya indera yang
cacat atau sakit tidak dapat melakukan proses penginderaan dengan baik dan tidak
dapat menghasilkan kesan yang wajar. Intensitas atau tingkatan rangsangan
terkecil yang mulai dapat menghasilkan respon disebut ambang rangsangan. Salah
satu cara menentukan ambang rangsangan adalah melalui uji pembedaan. Uji
pembedaan terdiri atas dua jenis, yaitu sensitivity test yang mengukur kemampuan
panelis untuk mendeteksi suatu sifat sensori, dan uji difference test yang
dimaksudkan untuk melihat secara statisti adanya perbedaan diantara contoh uji
(Sina 2009). Pengujian pembedaan ini meliputi: uji pasangan (paired comparison),
uji segitiga (triangle test), uji pembanding ganda (dual standards test), uji
pembanding jamak (multiple standards test ), uji rangsangan tunggal (single
stimulus test ), uji pasangan jamak (multiple pairs test), dan uji tunggal (Susiwi
2009).
Pada praktikum ini menggunakan Uji Rangsangan Tunggal (“A”Not A” Test)
dan Uji pasangan.
Uji rangsangan tunggal (“A”Not A”Test) adalah uji pembedaan yang
digunakan untuk menggolongkan suatu contoh dengan contoh lainnya sedangkan
uji pembanding jamak (multiple standard test ) digunakan untuk mengidentifikasi
perbedaan pada sampel uji dari pembanding yang banyak (Sina 2009). Mula-mula
panelis diwajibkan mengenal dan menghafal suatu contoh baku A, setelah panelis
mengenal dan hafal akan contoh baku A, maka sejumlah contoh yang akan diuji
disuguhkan secara acak. Penyuguhan akan diberikan secara berurutan tetapi juga
akan dilakukan secara bersamaan apabila jumlahnya kecil. Panelis diminta untuk
memasukkan contoh kedalam dua kategori A dan bukan A. Karena untuk tiap-tiap
contoh hanya ada dua pilihan dan peluang untuk menyebut benar adalah 50%.
Uji pasangan juga disebut paired comparison, paired test atau dual corn
paration. Cara pengujian mi termasuk paling sederhana dan paling tua, karena itu
juga sering digunakan. Dalam pengujian de ngan uji pasangan, dua contoh
disajikan bersamaan atau berurutan dengan nomor kode berlainan. Masing-masing
anggota panel diminta menyatakan ada atau tidak ada perbedaan dalam hal sifat
yang di ujikan. Agar pengujian ini efektif, sifat atau kriteria yang diujikan harus
jelas dan dipahami paneis.
Ada dua cara uji pasangan yaitu dengan dan tanpa dengan bahan pembanding
(reference). Dan dua contoh yang disajikan yang satu dapat merupakan bahan
pembanding atau sebagai kontrol sedangkan yang lain sebagai yang dibandingkan,
dinilai atau yang diuji. Dalam hal uji pasangan dengan pembanding, bahan
pembanding dicicip lebih dulu baru contoh ke dua. Tetapi dapat juga dua contoh
itu tidak mempunyai bahan pembanding. Dalam uji pasangan, pengujian dapat
dianggap cukup jika panelis telah dapat menyatakan ada atau tidak adanya
perbedaan. Dalam uji pasangan tanpa bahan pembanding kedua contoh itu
disajikan secara acak. Di samping itu pengelola pengujian dapat pula meminta
keterangan lebih lanjut pada para panelis untuk menyatakan lebih lanjut tingkat
perbedaan Meskipun uji pasangan itu sederhana penyelenggaraannya, tetapi tidak
mudah dalam memberi interpretasi hasil analisisnya. Karena hanya 2 contoh
disajikan bersama-sama maka chance of probability dan masing-masing contoh
untuk dipilih adalah V2 atau 50%. Ke simpulan tidak dapat diambil jika
panelisnya sedikit. Jumlah panelis yang dibutuhkan biasanya di atas 10 orang.
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui ambang mutlak dan ambang pengenalan dari suatu larutan
dengan rangsangan tunggal dan uji pasangan.
C. METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum dilakukan pada hari Senin, 1 Oktober 2012 pukul 11.00 WIB
bertempat di Laboratorium Agroindustri, Program Studi Pendidikan Teknologi
Agroindustri, FPTK, UPI, Bandung.
Alat dan Bahan
Alat Bahan
Sendok Larutan gula dan garam pada berbagai
konsentrasiSloki
Prosedur Kerja
a. Rangsangan Tunggal
Memberikan nilai 0 apabila tidak ada rangsangan dan nilai 1 apabila ada
rangsangan.
b. Uji Pasangan
Memberikan nilai 0 apabila sampel tidak berbeda dengan standar dan nilai 1
apabila berbeda dengan standar.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan Analisis Statistik
a. Uji rangsang Tunggal (Bahan: Larutan Garam)
No
PanelisKonsentrasi Larutan Garam
STD0,05 0,15 0,25 0,1 0,2 0,3NIM 869 548 321 973 667 169
1 1005128 0 1 1 1 1 1 02 1006578 0 1 1 1 1 1 03 1000664 0 1 1 1 1 1 04 1000566 0 1 1 1 1 1 05 1000822 1 1 1 1 1 1 06 1008992 1 1 1 1 1 1 07 1005384 0 1 1 1 1 1 08 1003097 0 1 1 1 1 1 09 1000551 1 1 1 1 1 1 010 1005151 0 1 1 1 1 1 011 1002280 0 1 1 1 1 1 012 1000684 0 1 1 1 1 1 013 1006272 0 1 1 1 1 1 014 1000497 0 1 1 1 1 1 015 1003133 0 1 1 1 1 1 016 1002394 0 1 1 1 1 1 0
17 1000774 0 1 1 1 1 1 018 1003108 0 1 1 1 1 1 019 1000748 0 1 1 0 1 1 020 1002356 0 1 1 0 1 1 021 1000077 0 1 1 0 1 1 022 1000701 0 1 1 1 1 1 023 1005194 1 1 1 1 1 1 024 1005218 0 1 1 1 1 1 025 1000198 1 0 0 0 1 1 026 1000205 0 1 1 0 1 1 027 1002439 0 0 1 0 1 1 028 1006404 0 0 1 0 1 1 029 1005338 1 1 1 1 1 1 030 1000151 0 1 1 1 1 1 031 1000215 0 1 1 0 1 1 032 1003090 1 1 1 1 1 1 033 1002311 0 1 1 1 1 1 034 1002457 0 1 1 1 1 1 035 1005051 0 1 1 1 1 1 036 1000732 0 1 1 1 1 1 0
Jumlah 7 33 35 28 36 36 0
b. Uji Pasangan (Bahan : Larutan Gula)
NoPanelis Konsentrasi Larutan Garam
NIM 183 112 678 960 269 537 STD1 1005128 1 1 1 0 1 0 02 1006578 0 0 0 0 0 0 03 1000664 1 1 1 1 1 0 04 1000566 0 0 1 0 0 0 05 1000822 0 1 1 1 1 0 06 1008992 0 1 0 0 0 0 07 1005384 0 0 0 1 1 1 08 1003097 1 0 0 0 1 1 09 1000551 0 0 0 0 0 0 0
10 1005151 1 1 0 1 1 1 011 1002280 1 0 1 1 1 0 012 1000684 1 1 1 1 0 0 013 1006272 1 1 1 0 1 0 014 1000497 1 0 0 1 1 0 015 1003133 1 0 0 1 0 1 016 1002394 0 0 0 1 0 0 017 1000774 0 0 0 0 0 0 0
18 1003108 1 1 1 0 1 0 019 1000748 0 0 0 1 1 1 020 1002356 0 0 1 1 0 0 021 1000077 0 0 0 0 0 0 022 1000701 0 0 0 0 0 0 023 1005194 1 1 1 1 0 1 024 1005218 0 0 1 1 0 1 025 1000198 0 0 0 0 0 0 026 1000205 1 0 0 1 1 0 027 1002439 0 0 0 1 1 0 028 1006404 0 0 1 0 0 0 029 1005338 1 1 1 1 1 1 030 1000151 0 0 1 0 1 0 031 1000215 0 0 1 0 1 1 032 1003090 0 1 1 1 1 0 033 1002311 0 0 1 0 0 0 034 1002457 0 0 1 0 0 1 035 1005051 1 1 1 0 0 1 036 1000732 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 13 12 19 17 17 11 0
Pembahasan
a. Uji Rangsang Tunggal
Pada praktikum ini, dilakukan pengujian uji rangsangan tunggal terhadap rasa
dari penambahan berbagai konsentrasi garam pada larutan air. Panelis disediakan 6
contoh uji larutan garam dengan kode 869, 548, 321, 972, 667, dan 169 serta 1
contoh pembanding (standar). Panelis diminta untuk membandingkan rasa pada setiap
contoh uji dengan contoh pembanding. Panelis terlebih dahulu mencicipi dari contoh
pembanding, kemudian mencicipi dari contoh uji, lalu diberikan penilaian dengan
memberi tanda 1 bila rasa berbeda dan 0 bila rasa sama dengan contoh pembanding
pada kolom respon form uji.
Berdasarkan pada hasil praktikum uji rangsang tunggal , dari 36 panelis
diperoleh sebanyak 7 panelis menyatakan bahwa contoh uji 869 berbeda dengan
contoh pembanding, 33 panelis menyatakan bahwa contoh uji 548 berbeda dengan
contoh pembanding, 35 panelis menyatakan bahwa contoh uji 321 berbeda dengan
contoh pembanding, 28 panelis menyatakan bahwa contoh uji 973 berbeda dengan
contoh pembanding, 36 panelis menyatakan bahwa contoh uji 667 berbeda dengan
contoh pembanding, dan 36 panelis menyatakan bahwa contoh uji 169 berbeda
dengan contoh pembanding. Berdasarkan perhitungan pada lampiran 1, didapat
bahwa t hitung > t tabel. Hal ini berarti persamaan y = 17,56 + 343,25 x signifikan
dan dapat digunakan sebagai peramal untukpengujian pasangan
b. Uji Pasangan
Pada praktikum ini, dilakukan uji pasangan terhadap rasa larutan yang
ditambahkan gula dalam berbagai konsentrasi. Panelis diberikan 6 sampel larutan
gula berbagai konsentrasi dengan kode 183, 112, 678, 960, 296, dan 537.
Berdasarkan pada hasil praktikum uji pasangan, , dari 36 panelis diperoleh
sebanyak 13 panelis menyatakan bahwa contoh uji 183 berbeda dengan contoh
pembanding, 12 panelis menyatakan bahwa contoh uji 112 berbeda dengan contoh
pembanding, 19 panelis menyatakan bahwa contoh uji 678 berbeda dengan contoh
pembanding, 17 panelis menyatakan bahwa contoh uji 960 berbeda dengan contoh
pembanding, 17 panelis menyatakan bahwa contoh uji 296 berbeda dengan contoh
pembanding, dan 11 panelis menyatakan bahwa contoh uji 537 berbeda dengan
contoh pembanding. Berdasarkan perhitungan pada lampiran 2, didapat bahwa bahwa
t hitung > t tabel. Hal ini berarti persamaan y = 9.32+136.84 x signifikan dan dapat
digunakan sebagai peramal untukpengujian pasangan
E. KESIMPULAN
Padakedua uji, baik uji rangsangan tunggal atau uji pasangan, masing-masing
memiliki nilai t hitung yang lebih besar daripada t tabel sehingga persamaan yang
ada signifikan dan dapat digunakan sebagi perama untuk pengujian pasangan (uji
rangsang tunggal) dan pengujian rangsang tunggal (uji pasangan).
F. DAFTAR PUSTAKA
Setyaningsih, Dwi.dkk. (2010). Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan Agro.
PT Penerbit IPB (IPB Press). Bogor.
G. LAMPIRAN
Lampiran 1. Perhitungan Uji rangsang Tunggal
x y xy x^2 y^2STD 0 0 0 0 0
869 0,05 19,44 0,97 0,00 378,09548 0,15 91,67 13,75 0,02 8402,78321 0,25 97,22 24,31 0,06 9452,16973 0,1 75,00 7,50 0,01 5625,00667 0,2 100,00 20,00 0,04 10000,00169 0,3 100,00 30,00 0,09 10000,00∑ 1,05 483,33 96,53 0,23 43858,02
b1 = ∑ xy−¿¿¿¿ = 343,25
= ∑ y
7 = 69,05
x^ = ∑ x
7 = 0,15
b0 = - b1 (x) = 69,05 – 343,25 (0,15) = 17,56
Persamaan : y = 17,56 + 343,25 x
∑ y2 = 10485, 01
∑ xy = 24, 03
s2 = ∑ y2−b1(∑ xy )n−2
= 447,48
Sb1 = √ s2
∑ x2 = 44,35
t = b
sb1 = 7,74.
t tabel = 2,57
Lampiran 2. Perhitungan Uji Pasangan
x y xy x^2 y^2STD 0 0 0 0 0
183 0,2 33,33 6,67 0,04 1111,11112 0,1 33,33 3,33 0,01 1111,11678 0,25 52,78 13,19 0,06 2785,49960 0,35 47,22 16,53 0,12 2229,94296 0,3 52,78 15,83 0,09 2785,49537 0,15 30,56 4,58 0,02 933,64
∑ 1,35 250,00 60,14 0,3510956,7
9
b1 = ∑ xy−¿¿¿¿ = 136,84
= ∑ y
7 = 35,71
x^ = ∑ x
7 = 0,19
b0 = - b1 (x) = 35,71 – 136,84 (0,19) = 9,32
Persamaan : y = 9.32+136.84 x
∑ y2 = 2028,22
∑ xy = 11,92
s2 = ∑ y2−b 1(∑ xy )n−2
= 79,29
Sb1 = √ s2
∑ x2 = 15,11
t = b
sb1 = 9,06
t tabel = 2,57