BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dunia pendidikan adalah suatu ruang yang berperan penting dalam
memajukan suatu bangsa. Indonesia merupakan negara berkembang dengan
segala potensi sumber daya alam yang dimiliki, namun ketersediaan sumber daya
alam yang dimiliki tidak berbanding lurus dengan sumber daya menusia yang
berbakat dalam bidang pengelolaannya. Maka tidak heran jika kebanyakan
perusahaan asing berlomba-lomba untuk melakukan investasi di Indonesia yang
ujungnya lebih menguntungkan pihak asing. Saat ini pemerintah telah berusaha
memajukan sistem pendidikan dengan melakukan adaptasi terhadap sistem
pendidikan negara maju. Hal ini merupakan contoh langkah konkrit yang
dilakukan pemerintah dalam memajukan bidang pendidikan.
Terlepas dari masa orde baru yang membatasi ruang gerak kita dalam
mengekspresikan gagasan, hadirnya reformasi bagaikan angin sejuk yang
membawa motivasi dan semangat bangsa untuk melakukan inovasi cemerlang
bagi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Awal dari millenium baru
dan reformasi menjanjikan harapan untuk mempercepat perkembangan sektor
pendidikan di Indonesia.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) adalah sebuah kurikulum
operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing – masing
1
satuan pendidikan di indonesia. Seperangkat alat ( sistem ) pendidikan ini juga
yang mengatur kurikulum pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Atas. Dalam
penerapan kurikulum ini, siswa dituntut lebih kreatif dalam mengkaji pelajaran.
Setiap siswa dituntut mampu megembangkan materi pelajaran secara mandiri
dengan menggunakan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran. Dalam
KTSP, Siswa harus berperan aktif dalam pembelajaran dengan menggali
informasi sebanyak-banyaknya tentang materi pelajaran.
Mengenai sarana dan prasarana penunjang pembelajaran, SMA Negeri 1
Lappariaja cukuplah baik dengan adanya Laboratorium IPA, Laboratorium
Komputer dan Perpustakaan. Namun , dalam memberikan fungsinya sarana
tersebut masih kurang berkontribusi bagi siswa. Keterbatasan dalam menyediakan
buku adalah salah satu kekurangan perpustakaan. Informasi yang sedikit atau
bahkan tidak ada sama sekali, terasa sangat tidak rasional jika kita sedang
memanfaatkan sarana perpustakaan. Buku-buku yang tidak Up To Date ( terbaru)
di beberapa segi bidang studi adalah kekurangan perpustakaan SMA Negeri 1
Lappariaja.
Masalah keterbatasan sumber informasi konvensional (Perpustakaan) tidak
dapat memenuhi harapan siswa untuk mendapatkan informasi yang layak dan
berguna sebagai bahan referensi pembelajaran di kelas. Kenyataannya, kini siswa
mulai beralih menggunakan internet sebagai sarana pendidikan terbaik untuk
mendapatkan informasi dan referensi yang melimpah. Adanya Internet merupakan
2
salah satu solusi pamungkas untuk mengatasi masalah ini. Internet menghilangkan
batas ruang dan waktu sehingga memungkinan seorang siswa berkomunikasi
dengan pakar di tempat lain. Seorang siswa SMA Negeri 1 Lappariaja dapat
berkonsultasi dengan dosen di Jakarta atau bahkan di New York,Amerika Serikat.
Internet merupakan jaringan global antar komputer untuk berkomunikasi dari
satu lokasi ke lokasi lainnya di belahan dunia (seperti sekolah, universitas,
institusi riset, museum, bank, perusahaan bisnis, perorangan, stasiun TV ataupun
radio). Internet berfungsi sebagai aspek komunikasi, penyedia informasi, dan
fasilitas untuk promosi. Internet, kata yang tidak asing di telinga setiap orang,
terutama para remaja yang senantiasa bergaul melalui situs jejaring sosial.
Internet dalam fungsinya sebagai penyedia informasi sangat membantu siswa
dalam proses pembelajaran. Hanya dengan mengetik pokok materi pelajaran di
Search Eguine (mesin pencari) seperti Google.com maka akan muncul puluhan
hingga ratusan bacaan tentang materi pelajaran tersebut. Siswa hanya perlu meng-
klik link bacaan tersebut maka akan segera muncul bacaan atau informasi
selengkapnya. Maka tidak berlebihan jika banyak pengguna internet berpendapat,
“Dengan internet, dunia seakan berada dalam genggaman”.
3
1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian kami dengan mengangkat judul “ Manfaat Internet Dalam
Menunjang Proses Pembelajaran Bagi Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 1
Lappariaja ” yaitu ;
1. Mengetahui manfaat internet dalam proses pembelajaran bagi siswa Kelas XII
IPA di SMA Negeri 1 Lappariaja
2. Memberi informasi tentang manfaat internet bagi siswa dalam menunjang
proses pembelajaran.
3. Mendorong siswa untuk menggunakan internet sebagai media referensi
belajar, informasi dan komunikasi.
4. Memaparkan kepada siswa tentang perlunya penguasaan teknologi internet
agar tidak ketinggalan informasi dan perkembangan dunia IPTEK dan Sosial
Budaya yang sedang berkembang.
5. Membuktikan bahwa internet sangat positif bagi perkembangan siswa.
1.3. Rumusan Masalah
Dalam menentukan suatu rumusan masalah, penulis mempertimbangkan
keefisienan setiap poin rumusan masalah. Jika kita melihat perencanaan obyek
yang akan diteliti, maka jumlah rumusan masalah yang mungkin yaitu 3 poin
dengan paparan sebagai berikut;
- Apakah manfaat dan keunggulan internet sehingga siswa lebih memilih
sarana tersebut untuk menunjang proses pembelajaran ?
- Apakah siswa setuju menggunakan internet pada Proses Belajar Mengajar ?
4
- Apakah siswa sangat memerlukan sarana internet dalam proses
pembelajaran ?
1.4. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah, kami membuat beberapa hipotesis yang
nantinya akan dibuktikan dengan hasil-hasil penelitian secara obyektif. Setiap
rumusan masalah melahirkan hipotesis yang telah dipertimbangkan. Poin-poin
hipotesis tersebut secara lengkap diuraikan sebagai berikut;
Internet sebagai media referensi/penunjang belajar. Internet memberikan
banyak manfaat bagi siswa terutama dalam menyediakan materi referensi
pelajaran. Di segi keunggulan, tentunya internet mempunyai keistimewaan
yaitu menyediakan informasi yang beragam.
Siswa setuju menggunakan internet pada saat Proses Belajar Mengajar.
Siswa memerlukan internet dalam menunjang proses pembelajaran.
1.5. Asumsi dan Keterbatasan
1.5.1. Asumsi
Asumsi yang terbentuk dalam penelitian yaitu selayaknya perkembangan
teknologi informasi seperti internet disambut dengan positif baik bagi siswa
maupun guru di SMA Negeri 1 Lappariaja. Internet mampu memberi ruang
kepada siswa untuk menyalurkan ide dan gagasan yang dimiliki melalui
berbagai media. Internet memberi peluang untuk mengembangkan bakat siswa.
Perkembangan kecerdasan seorang siswa tidak hanya terukur dari tingkat
intelektual tapi juga tingkat keterampilan yang dimiliki. Maka dari itu
seharusnya internet menjadi bagian dari sarana SMA Negeri 1 Lappariaja.
5
1.5.2. Keterbatasan
Setiap perkembangan teknologi mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Khususnya internet, teknologi ini juga mempunyai kekurangan yang dapat
merugikan pengguna seperti kecanduan internet, pornografi, dan lain
sebagainya. Tantangan inilah yang harus dihadapi dalam menggunakan
teknologi internet.
Keterbatasan penelitian yaitu adanya kebijakan sekolah berupa larangan
membawa HP. Larangan ini tidak lain dapat menghambat siswa mengakses
internet karena HP adalah media yang umum digunakan untuk mengakses
internet.
1.6. Batasan Istilah
Adaptasi = Penyesuaian terhadap lingkungan pekerjaan dan pelajaran
Konvensional = Umum, tradisional
Perspektif = Sudut pandang
Rasional = Masuk akal ; telah menjadi suatu hal yang biasa atau
permanen.
6
BAB II
TEORI KEPUSTAKAAN
2.1. Sejarah Internet dan Perkembangannya di Indonesia
Internet berawal dari diciptakannya teknologi jaringan komputer sekitar tahun
1960. Apa sebenarnya jaringan komputer itu ? Jaringan komputer adalah beberapa
komputer terhubung satu sama lain dengan memakai kabel dalam satu lokasi,
misalnya dalam satu kantor atau gedung. Jaringan komputer ini berfungsi agar
pengguna komputer bisa bertukar informasi dan data dengan pengguna komputer
lainnya.
Pada awal diciptakannya, merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh
Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA
yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network).
Awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Berawal
dari teknologi radio paket 1200bps, ITB berkembang di tahun 1995-an
memperoleh sambungan leased line 14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian
dari IPTEKNET akses Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-
rekan yang lain. September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena
keterkaitan ITB dengan jaringan penelitian Asia Internet Interconnection
Initiatives (AI3) sehingga memperoleh bandwidth 1.5Mbps ke Jepang yang terus
ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps. ITB akhirnya
menjadi salah satu bagian terpenting.
Tahun 1989, Timothy Berners-Lee, menciptakan World Wide Web yaitu
semacam program yang memungkinkan suara, gambar, film, musik ditampilkan
7
dalam internet. Karena penemuan inilah internet menjadi lebih menarik
tampilannya dan sangat bervariasi. Dahulu internet hanya dapat digunakan oleh
kalangan tertentu dan dengan komponen tertentu saja. Tetapi saat ini orang yang
berada dirumah pun bisa terhubung ke internet dengan menggunakan modem dan
jaringan telepon. Selain itu, Internet banyak digunakan oleh perusahaan, lembaga
pendidikan, lembaga pemerintahan, lembaga militer di seluruh dunia untuk
memberikan informasi kepada masyarakat.
2.2. Perkembangan Pendidkan di Era Globalisasi.
Kerjasama yang letaknya berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih
mudah antar pakar dan juga dengan mahasiswa. Padahal dahulu, seseorang harus
berkelana atau berjalan jauh menempuh ruang dan waktu untuk menemui seorang
pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari
rumah dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan
dengan saling tukar menukar data melalui Internet, via email, ataupun dengan
menggunakan mekanisme file sharring dan mailing list. Bayangkan apabila
seorang mahasiswa di Sulawesi dapat berdiskusi masalah teknologi komputer
dengan seorang pakar di universitas terkemuka di pulau Jawa. Mahasiswa
dimanapun di Indonesia dapat mengakses pakar atau dosen yang terbaik di
Indonesia dan bahkan di dunia. Batasan geografis bukan menjadi masalah lagi.
Di dalam bidang penelitian juga diperlukan Sharing Information agar
penelitian tidak berulang (reinvent the wheel). Hasil-hasil penelitian di perguruan
8
tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan bersama-sama sehingga
mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi.
Sebuah aplikasi baru bagi Internet yaitu Virtual university. Virtual university
memiliki karakteristik yang scalable, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang
diakses oleh orang banyak. Jika pendidikan hanya dilakukan dalam kelas biasa,
berapa jumlah orang yang dapat ikut serta dalam satu kelas? Jumlah peserta
mungkin hanya dapat diisi 40 - 50 orang. Virtual university dapat diakses oleh
siapa saja, darimana saja. Penyedia layanan Virtual University ini adalah
www.ibuteledukasi.com . Mungkin sekarang ini Virtual University layanannya
belum efektif karena teknologi yang masih minim. Namun diharapkan di masa
depan Virtual University ini dapat menggunakan teknologi yang lebih handal
semisal Video Streaming yang dimasa mendatang akan dihadirkan oleh ISP lokal,
sehingga tercipta suatu sistem belajar mengajar yang efektif yang diimpi-impikan
oleh setiap ahli IT di dunia Pendidikan. Virtual School juga diharapkan untuk
hadir pada jangka waktu satu dasawarsa ke depan.
Manfaat-manfaat yang disebutkan di atas sudah dapat menjadi alasan yang kuat
untuk menjadikan Internet sebagai infrastruktur bidang pendidikan di Indonesia.
Untuk merangkumkan manfaat Internet bagi bidang pendidikan di Indonesia
adalah akses-akses :
1. Perpustakaan;
2. Pakar;
3. Kegiatan kuliah dilakukan secara online;
4. Tersedianya layanan informasi akademik suatu institusi pendidikan;
9
5. Tersedianya fasilitas mesin pencari data;
6. Tersedianya fasilitas diskusi;
7. Tersedianya fasilitas direktori alumni dan sekolah;
8. Tersedianya fasilitas kerjasama;
2.3. Pentingnya Teknologi Informasi dalam Pendidikan
Teknologi informasi serta Komunikasi dewasa ini berkembang cepat menurut
deret ukur. Dari tahun ke bulan, dari bulan ke minggu, dari minggu ke hari, dari
hari ke jam, dan dari jam ke detik. Oleh karena itulah para cendikia-cendekia
sepakat pada suatu argumen, bahwa informasi memudahkan kehidupan manusia
tanpa harus kehilangan kehumanisannya.
Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan yang sebenarnya juga merupakan
kegiatan informasi, bahkan dengan pendidikanlah informasi ilmu pengetahuan
dan teknologi dapat disebarluaskan kepada generasi penerus suatu bangsa.
Pengaruh dari Teknologi informasi dan komunikasi terhadap dunia
pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001),
dengan berkembangnya penggunaan Teknologi informasi dan komunikasi ada
lima pergeseran di dalam proses pembelajaran yaitu:
(1) Pergeseran dari pelatihan ke penampilan,
(2) Pergeseran dari ruang kelas ke di mana dankapan saja,
(3) Pergeseran dari kertas ke “on line” atau saluran,
(4) Pergeseran fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,
(5) Pergeseran dari waktu siklus ke waktu nyata.
10
Sebagai media pendidikan komunikasi dilakukan dengan menggunakan
media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb.
Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap
muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut.
Dengan adanya teknologi informasi sekarang ini guru dapat memberikan
layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa
dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber
melalui Cyber Space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau
internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut
“Cyber Teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan
dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e-
learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi
komunikasi dan informasi khususnya internet.
E-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam
penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria
yaitu:
(1) E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk
memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau
informasi,
(2) Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan
menggunakan teknologi internet yang standar,
(3) Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran
di balik paradigma pembelajaran tradisional.(Rosenberg 2001; 28)
11
Pada saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model
pembelajaran yang berbasis TIK seperti: CBT (Computer Based Training), CBI
(Computer Based Instruction), Distance Learning, Distance Education, CLE
(Cybernetic Learning Environment), Desktop Videoconferencing, ILS (Integrated
Learning Syatem), LCC (Learner-Cemterted Classroom), Teleconferencing, WBT
(Web-Based Training), dsb.
2.4. Manfaat Internet Bagi Perkembangan Pendidikan
Dunia pendidikan adalah satu bidang yang memanfaatkan internet secara luas
untuk kepentingan peningkatan kualitas suatu institusi pendidikan. Pendidikan
memegang peranan yang sangat penting dalam kemajuan suatu bangsa dan
negara. Tanpa pendidikan yang baik, sulit untuk mencapai dan meningkatkan
kesejahteraan rakyat, baik secara lahir maupun batin. Banyak faktor yang dapat
mempengaruhi dan menentukan kemajuan dan perkembangan pendidikan. Salah
satu faktor yang dapat memengaruhi perkembangan dunia pendidikan, yaitu
kehadiran internet. Internet atau international networking adalah media
komunikasi jarak jauh dan informasi dengan menggunakan satelit.
Internet dapat dikatakan sebagai perpustakaan maya (virtual library) yang
mengandung jutaan informasi tentang berbagai hal, salah satunya termasuk data
dan informasi tentang pendidikan. Internet dapat dijadikan sebagai salah satu
sumber belajar alternatif bagi kalangan akademis setelah perpustakaan
konvensional di lembaga pendidikan tinggi.
12
Selain itu manfaat yang ditimbulkan dari kehadiran internet bagi pendidikan
antara lain :
1. Mempercepat dan mempermudah alih ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Proses pembelajaran lebih menarik. Melalui internet pembelajaran tidak
monoton dan jenuh karena dalam internet ada hal-hal baru yang variatif
dan inovatif.
3. Mendorong siswa untuk lebih aktif mencari ilmu pengetahuan dan
informasi.
4. Mempermudah penjelasan konsep. Selama ini dalam materi atau bahan
pelajaran disampaikan melalui metode ceramah. Dengan adanya
internet, guru bisa menyampaikan konsep atau materi secara
audiovisual. Pelajaran lebih nyata dan jelas, sehingga mempermudah
pemahaman siswa. Hal ini dapat menghindari kebingungan pada diri
siswa saat proses pembelajaran berlangsung.
5. Pembelajaran lebih konseptual dan up to date (aktual).
6. Mempermudah dan mempercepat administrasi pendidikan. Pelaksanaan
proses pendidikan harus diusahakan lebih praktis dan cepat. Guru tidak
terlalu disibukkan urusan administrasi yang berbelit-belit, sehingga
konsentrasi lebih tertuju pada proses pembelajaran di kelas. Misalnya,
dalam membuat persiapan mengajar, pengolahan nilai, dan
menyebarluaskan nilai ulangan atau ujian, bisa menggunakan fasilitas
komputer (internet). Dengan demikian, internet dapat memperbaiki dan
memperlancar administrasi pendidikan.
13
7. Sebagai perpustakaan elektronik.
8. Mempercepat dan mempermudah komunikasi edukatif antara guru
dengan siswa.
Akhirnya, internet diharapkan dapat membantu mempercepat perkembangan
pendidikan. Pendidikan lebih maju dan berkualitas. Pada gilirannya pendidikan
dapat membantu mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa yang cerdas akan
membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat.
14
BAB III
METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang diterapkan yaitu menentukan populasi dan sampel.
Populasi dipilih berdasarkan kelompok siswa yang mengetahui dengan baik
tentang internet. Dengan pemilihan populasi yang baik maka penentuan sampel
akan lebih mudah.
3.1.1. Populasi
Populasi adalah seluruh subyek atau obyek dengan karakteristik tertentu
yang akan diteliti. Dalam menentukan populasi, kami memilih kelas XII IPA
di SMA Negeri 1 Lappariaja. Alasan utama memilih populasi kelas XII
program IPA karena umumnya siswa kelas XII jurusan IPA mengetahui
operasi internet. Selain itu adaptasi lebih mudah dilakukan dan latar belakang
jurusan IPA telah kami pertimbangkan dengan baik. Alasan lainnya yaitu
untuk mengefisien waktu karena XII IPA berjumlah 3 kelas.
Untuk data populasi lebih detail, berikut tabel populasi penelitian.
Tabel 3.1.Populasi Penelitian
POPULASI LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
XII IPA 1 9 34 43
XII IPA 2 9 36 46
XII IPA 3 12 31 43
JUMLAH 132
15
3.1.2. Sampel
Sampel adalah elemen-elemen populasi yang dipilih atas dasar
kemampuan yang dimilikinya. Dari jumlah populasi sebanyak 132 siswa
maka keputusan tentang jumlah siswa yang akan dijadikan sampel yaitu 12
siswa. Pemilihan sampel lebih dipertimbangkan dari segi representatif. 12
sampel yang terpilih sangat representatif karena mereka merupakan pengguna
internet dengan kepemilikan sarana internet. Di samping itu, pengetahuan dan
wawasan yang cukup dalam dunia internet. Secara detail, 12 sampel tersebut
dipaparkan dalam tabel sebagai berikut,
Tabel 3.2Sampel Penelitian
POPULASI LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
XII IPA 1 1 3 4
XII IPA 2 2 2 4
XII IPA 3 1 3 4
JUMLAH 12
3.2. Teknik Penelitian
Teknik penelitian adalah seperangkat cara yang dilakukan dalam proses
penelitian. Teknik penelitian terbagi dua yaitu teknik pengumpulan data dan
teknik analisis data.
3.2.1. Teknik Pengumpulan Data
Ada 2 langkah dalam teknik pengumpulan data yaitu alat pengumpulan
data dan pengumpulan data. Menentukan alat pengumpulan data/instrumen
16
penelitian yang akan digunakan kemudian mengumpulkan data yang
didapatkan secara sistematis kedalam tabel.
3.2.1.1. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data atau instrumen penelitian merupakan alat yang
digunakan untuk memperoleh data. Beberapa jenis instrumen penelitian
yaitu pengamatan (observasi), wawancara dan angket. Penelitian
menggunakan alat pengumpulan data berupa angket. Terpilihnya angket
dengan alasan untuk mengefisienkan waktu dan biaya, juga angket cukup
efektif menghasilkan data obyektif .
3.2.1.2. Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data yaitu dengan membuat daftar pertanyaan
(angket). Mendatangi sampel dan memberi angket adalah langkah
pengumpulan data. Pengisian angket oleh sampel dilakukan secara
terbimbing.
Setelah melewati proses pengisian angket oleh sampel, maka beberapa
informasi telah diperoleh. Perolehan data mentah sampel dapat dilihat pada
tabel.
17
Tabel 3.3Daftar Data Mentah
Kode Nomor Soal
Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9
AFWI01 A A A B A B A A B
AFWI02 B A C C B D A A C
AFWI03 B B C E B D A A B
AFWI04 A A C D B D A A A
AFWI05 B A B C D C B A B
AFWI06 C A C B B E A A B
AFWI07 A A B A B A A A B
AFWI08 B B A C A A A A A
AFWI09 A A C A D E A A B
AFWI10 B A B C D B A A B
AFWI11 A C A D B A A A B
AFWI12 B B B B A C A A B
Perolehan data pada Tabel 3.3 masih berupa data mentah. Data
mentah tersebut harus dikonversi dalam bentuk skor untuk memudahkan
analisis data. Konversi data mentah kedalam data skor ditentukan oleh
nilai konversi setiap pilihan. Nilai konversi data sebagai berikut;
A = 40
B = 30
C = 20
D = 10
E = 0
Berdasarkan nilai konversi maka perolehan data dari data mentah ke
data konversi dapat dilihat pada tabel 3.4.
18
Tabel 3.4Konversi Nilai Skor
Kode Nomor Soal∑
Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9
AFWI01 40 40 40 30 40 30 40 40 30 330
AFWI02 30 40 20 20 30 10 40 40 20 250
AFWI03 30 30 20 0 30 10 40 40 30 230
AFWI04 40 40 20 10 30 10 40 40 40 270
AFWI05 30 40 30 20 10 20 30 40 30 250
AFWI06 20 40 20 30 30 0 40 40 30 320
AFWI07 40 40 30 40 30 40 40 40 30 330
AFWI08 30 30 40 20 40 40 40 40 40 320
AFWI09 40 40 20 40 10 0 40 40 30 260
AFWI10 30 40 30 20 10 30 40 40 30 270
AFWI11 40 20 40 10 30 40 40 40 30 290
AFWI12 30 30 30 30 40 20 40 40 30 290
∑420
430 360 270 310 290 470 480 380
3.2.2. Teknik Analisis Data
Tehnik analisis data yang digunakan yaitu menentukan frekuensi terhadap
pilihan soal oleh sampel. Analisis dalam penentuan frekuensi terbagi 2 yaitu
analisis data per-soal dan analisis data per-rumusan masalah.
1. Analisis Data Per-Soal
Analisis data per-soal memerlukan perhitungan sederhana yaitu
mengelompokkan sampel yang memiliki pilihan jawaban (Choice) sama
dalam kolom frekuensi. Hasil analisis per-soal tersajikan dalam Tabel 3.5.
19
Tabel 3.5Analisis Data Per-Soal
20
Nomor
Frekuensi Frekuensi Komulatif Persentase (%) Persentase Komulatif (%)
Soal A B C D E A B C D E A B C D E A B C D E
1 5 6 1 - - 5 11 12 - -41,7
50 8,3 - -41,7
91,7
100 - -
2 8 3 1 - - 8 11 12 - -66,7
25 8,3 - -66,7
91,7
100 - -
3 3 4 5 - - 3 7 12 - - 2533,3
41,7
- - 2558,3
100 - -
4 2 3 4 2 1 2 5 9 11 1216,7
2533,3
16,7
8,316,7
41,7
7591,7
100
5 3 6 - 3 - 3 9 9 12 - 25 50 - 25 - 25 75 75 100 -
6 3 2 2 3 2 3 5 7 10 12 2516,7
16,7
2516,7
2541,7
58,3
83,3
100
7 11 1 - - - 11 12 - - -91,7
8,3 - - -91,7
100 - - -
8 12 - - - - 12 - - - - 100 - - - - 100 - - - -
9 2 9 1 - - 2 11 12 - -16,7
75 8,3 - -16,7
91,7
100 - -
2. Analisis Data Per-Rumusan Masalah
Dari Tabel 3.5, dapat dilihat frekuensi dan persentase awal. Untuk
menentukan data yang lebih terperinci dan akurat maka tehnik analisis yang
harus dilakukan adalah analisis data per-rumusan masalah. Analisis ini
menggunakan interval berdasarkan jumlah soal rumusan masalah dikali
skor tertinggi. Tehnik analisis ini teruji akurat dalam menentukan hasil
kuantitatif dan kualitatif.
Tabel 3.6Analisis Rumusan Masalah -1
Interval F FK P (%) PK (%)
91 – 120 7 7 58,33 58,3361 – 90 5 12 41,67 10031 – 60 - - - -0 – 30 - - - -
Tabel 3.7Analisis Rumusan Masalah -2
Interval F FK P (%) PK (%)
91 – 120 2 2 16,67 16,6761 – 90 3 5 25 41,6731 – 60 7 12 58,33 1000 – 30 - - - -
Tabel 3.8Analisis Data Rumusan Masalah -3
Interval F FK P (%) PK (%)
91 – 120 12 12 100 10061 – 90 - - - -31 – 60 - - - -0 – 30 - - - -
21
BAB IV
HASIL – HASIL PENELITIAN
4.1. Hasil Kuantitatif
Berdasarkan analisis data per-rumusan masalah pada Bab -3, maka hasil
kuantitatif dapat ditentukan.
Rumusan masalah -1 yaitu ” Apakah manfaat dan keunggulan internet
sehingga siswa lebih memilih sarana tersebut untuk menunjang proses
pembelajaran ?”. Hipotesis yang dirumuskan yaitu “Internet sebagai
media referensi/penunjang belajar. Internet memberikan banyak
manfaat bagi siswa terutama dalam menyediakan materi referensi
pelajaran. Di segi keunggulan, tentunya internet mempunyai
keistimewaan yaitu menyediakan informasi yang beragam”. Setelah
melakukan rangkaian metode dan teknik penelitian, kami memperoleh
data bahwa sampel terbanyak berada pada interval 91 – 120 dengan
frekuensi 7 dan persentase 58,33 % .
Tabel 4.1Hasil Kuantitatif Rumusan Masalah -1
Interval F FK P (%) PK (%)
91 – 120 7 7 58,33 58,3361 – 90 5 12 41,67 10031 – 60 - - - -0 – 30 - - - -
Rumusan Masalah -2 yaitu “Apakah siswa setuju menggunakan internet
pada Proses Belajar Mengajar ?”. Hipotesis yang dirumuskan yaitu
“Siswa setuju menggunakan internet pada saat Proses Belajar
22
Mengajar”. Setelah melakukan rangkaian metode dan teknik penelitian,
kami memperoleh data bahwa sampel terbanyak berada pada interval
31-60 dengan frekuensi 7 dan persentase 58,33 % .
Tabel 4.2Hasil Kuantitatif Rumusan Masalah -2
Interval F FK P (%) PK (%)
91 – 120 2 2 16,67 16,6761 – 90 3 5 25 41,6731 – 60 7 12 58,33 1000 – 30 - - - -
Rumusan Masalah -3 yaitu “Apakah siswa sangat memerlukan sarana
internet dalam proses pembelajaran ?”. Hipotesis yang kami rumuskan
yaitu “Siswa memerlukan internet dalam menunjang proses
pembelajaran”. Setelah melakukan rangkaian metode dan teknik
penelitian, kami memperoleh data bahwa sampel terbanyak berada pada
interval 91 – 120 dengan frekuensi 12 dan persentase 100 % .
Tabel 4.3Hasil Kuantitatif Rumusan Masalah -3
Interval F FK P (%) PK (%)
91 – 120 12 12 100 10061 – 90 - - - -31 – 60 - - - -0 – 30 - - - -
4.2. Hasil Kualitatif
23
Berdasarkan data yang telah diperoleh pada hasil kuantitatif,maka dapat
dirumuskan hasil kualitatif. Pada rumusan masalah -1, dapat dibuat interval
penilaian kualitatif sebagai berikut;
91 - 120 = Internet Sebagai Media Referensi/Penunjang Belajar
61 - 90 = Internet Sebagai Media Informasi
31 - 60 = Internet Sebagai Media Komunikasi
0 - 30 = Internet Sebagai Media Hiburan
Berdasarkan interval penilaian, maka hasil kualitatif rumusan masalah -1
adalah manfaat internet sebagai media referensi/penunjang belajar. Hasil ini
berdasarkan persentase tertinggi 58,33% pada interval 91 – 120.
Pada rumusan masalah -2, interval penilaian kualitatif sebagai berikut;
91 - 120 = Sangat Setuju
61 - 90 = Setuju
31 - 60 = Kurang Setuju
0 - 30 = Tidak Setuju
Berdasarkan interval penilaian, maka hasil kualitatif rumusan masalah -2
adalah siswa kurang setuju menggunakan internet pada saat Proses Belajar
Mengajar. Hasil ini berdasarkan persentase tertinggi 58,33% pada interval 31 –
60.
Pada rumusan masalah -3, interval penilaian kualitatif sebagai berikut;
24
91 - 120 = Sangat Memerlukan Internet
61 - 90 = Memerlukan Internet
31 - 60 = Kurang Memerlukan Internet
0 - 30 = Tidak Memerlukan Internet
Berdasarkan interval penilaian, maka hasil kualitatif rumusan masalah -3
adalah siswa sangat memerlukan internet dalam menunjang proses pembelajaran.
Hasil ini berdasarkan persentase tertinggi 100% pada interval 91 – 120.
25
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Hipotesis pertama menyatakan bahwa internet sebagai media
referensi/penunjang belajar. Internet memberikan banyak manfaat bagi siswa
terutama dalam menyediakan materi referensi pelajaran. Di segi keunggulan,
tentunya internet mempunyai keistimewaan yaitu menyediakan informasi yang
beragam. Hasil kualitatif menyatakan bahwa manfaat internet sebagai media
referensi/penunjang belajar. Hasil kualitatif mendukung hipotesis pertama, maka
hipotesis pertama diterima.
Hipotesis kedua menyatakan bahwa siswa setuju menggunakan internet
pada saat Proses Belajar Mengajar. Hasil kualitatif menyatakan bahwa siswa
kurang setuju menggunakan internet pada saat Proses Belajar Mengajar. Hasil
kualitatif berbanding terbalik dengan hipotesis, maka hipotesis kedua ditolak.
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa siswa memerlukan internet dalam
menunjang proses pembelajaran. Hasil kualitatif menyatakan bahwa siswa sangat
memerlukan internet dalam menunjang proses pembelajaran. Hasil kualitatif
sangat mendukung hipotesis ketiga, maka hipotesis ketiga diterima.
26
5.2. Saran
Dari kesimpulan rumusan masalah pertama, hipotesis diterima. Hipotesis
tersebut menyatakan bahwa internet sebagai media referensi/penunjang belajar.
Maka dari itu sebaiknya siswa memanfaatkan internet dalam mendukung proses
pembelajaran di sekolah.
Hipotesis dari rumusan masalah kedua menyatakan bahwa siswa setuju
menggunakan internet pada saat Proses Belajar Mengajar. Berdasarkan hasil
penelitian, hipotesis kedua ditolak. Maka saran kami yatu sebaiknya siswa
menggunakan internet sesuai dengan kebutuhan diluar proses belajar mengajar.
Dengan melihat hasil penelitian terhadap rumusan masalah ketiga,
hipoatesis bahwa siswa memerlukan internet dalam menunjang proses
pembelajaran. Hipotesis ini diterima berdasarkan kesimpulan hasil penelitian.
Manfaat internet dalam menunjang proses pembelajaran bagi siswa kelas
XII IPA SMA Negeri 1 Lappariaja, dinilai cukup tinggi maka penulis
menyarankan terbentuknya sarana berbasis teknologi informasi atau internet di
SMA Negeri 1 Lappariaja.
Selayaknya suatu perkembangan teknologi harus ditanggapi dengan kritis
oleh siswa. Karena apalah arti sebuah perkembangan teknologi dengan segala
kemudahan yang diberikan jika kita tidak mampu menguasainya dengan baik.
Sebaiknya kita mengambil suatu perspektif positif terhadap internet, karena jika
kita hanya memikirkan sisi negatif terus-menerus maka suatu pribadi tak akan
pernah berkembang dan tertinggal jauh. Sebagaimana hasil penelitian, internet
bermanfaat sebagai sumber referensi pelajaran yang lengkap dan juga internet
27
mendukung KTSP, kurikulum pendidikan saat ini. Maka dari itu, marilah
memanfaatkan internet sebagai media referensi belajar demi kemajuan sistem
pendidikan khususnya di SMA Neg.1 Lappariaja.
28
DAFTAR PUSTAKA
Hassan,Fuad.1991.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:Depdiknas.
Pardosi,Mico.2004.Belajar Sendiri Internet.Surabaya:Indah.
Priyanto,Pris.2004.Teknologi Informasi dan Komunikasi.Surakarta:Mediatama.
Rooney,Anne.2007.Seri Sains Masa Depan:Teknologi Internet.Bandung:Pakar Raya
Sadiman.2006.Teknologi Informasi dan Komunikasi.Banyuasin:Erlangga.
Susanto,Irwan.2004.Teknologi Informasi dan Komunikasi.Surakarta:Mediatama.
Syarif,Komarudin.2008.Teknologi Informasi dan Komunikasi.Surakarta:Citra Pustaka.
Tim Penyusun.2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.Jakarta:Balai Pustaka.
Sumber lain:
http://yudipurnawan.wordpress.com/2007/11/17/manfaat-internet-sebagai-media-pendidikan/
http://rahanto.blogspot.com/2009/04/sejarah-perkembangan-internet.html
http://kenny103.blog.friendster.com/2008/11/dampak-dan-manfaat-internet-bagi-perkembangan-pendidikan.html
29
LAMPIRAN
ANGKET PENELITIAN
“ Manfaat Internet
Dalam Menunjang Proses Pembelajaran Bagi Siswa Kelas XII IPA
SMA Negeri 1 Lappariaja ”
Nama :Kelas :NIS :
Isilah angket di bawah ini dengan jawaban yang menurut anda tepat!.1. Apakah internet bermanfaat bagi Anda dalam proses pembelajaran di sekolah?
a. sangat bermanfaatb. bermanfaatc. cukup bermanfaat
d. kurang bermanfaate. tidak bermanfaat
2. Anda mengakses internet untuk apa?a. mencari referensi pelajaran / mengerjakan tugasb. menambah wawasanc. menggunakan situs jejaring sosial ( facebook, friendstar, twitter )d. chatting / ngobrol ( Yahoo Massenger, MySpace, facebook )e. bermain game online
3. Apakah internet unggul dalam menyediakan informasi yang Anda inginkan?a. sangat unggulb. unggul c. cukup unggul
d. kurang unggule. tidak unggul
4. Apakah Anda sering mengakses internet untuk mencari referensi di setiap pembelajaran sedang berlangsung ?
a. sangat seringb. seringc. cukup sering
d. jarange. tidak pernah
5. Apakah Anda juga sering mengakses internet untuk mencari referensi di luar jam pelajaran/di warnet /di area Hot Spot (warkop)?
a. sangat seringb. seringc. cukup sering
d. jarange. tidak pernah
30
6. Setujukah Anda jika siswa menggunakan internet dalam berlangsungnya proses belajar mengajar di kelas?
a. sangat setujub. setujuc. cukup setuju
d. kurang setujue. tidak setuju.
7. Setujukah Anda jika akses internet disediakan di sekolah?a. sangat setujub. setujuc. cukup setuju
d. kurang setujue. tidak setuju
8. Mengapa Anda membutuhkan akses internet di sekolah ?a. sebagai media penunjang/referensi belajar terlengkap (perpustakaan dunia)b. sebagai media informasi pers dengan membaca beritac. sebagai media komunikasi dengan memanfaatkan situs jejaring sosial
(facebook, friendstar, twitter, Yahoo Massenger, MySpace) d. sebagai media hiburan dengan mengakses video dan fotoe. untuk bermain game online.
9. Apakah penggunaan internet memberi pengaruh positif dalam proses pembelajaran?
a. sangat positifb. positifc. cukup positif
d. negatife. sangat negatif
Pengisi Angket Peneleti
Afril / Wiwi
31
AUTOBIOGRAFI
RANI AFRILIASARI, lahir pada tanggal 6 April 1993 di Amanrang,
sebuah dusun di Desa Samenre Kec.Bengo . Anak pertama dari pasangan
H.Ramlan dan Asni ini sangat menyukai animasi jepang. Hobinya adalah
mendengar radio, membaca novel klasik dan novel misteri, mencoret-coret
kertas kosong. Penulis telah menyelesaikan pendidikan di SD INP 10/73
Patangkai, SMPN 1 Lappariaja, dan sekarang sedang menempuh pendidikan
terakhir di SMAN 1 Lappariaja. Penulis sangat senang mencoba hal-hal
baru yang bersifat memperbanyak keterampilan. Baginya keterampilan lebih
memberikan peluang dibandingkan penguasaan materi. Dan keterampilan
yang sangat mampu menjawab peluang adalah penguasaan teknologi dan
bahasa.
WIWI PURNAMASARI, lahir di Lalebata pada 19 juli 1993.
Sekarang bertempat tinggal di Malaka. Anak tunggal dari pasangan Beddusa
dan Hasnah ini mempunyai hobi membaca. Penulis menyelesaikan sekolah
dasar di SD 159 Mattaropuli. Pendidikan tingkat SMP di SMPN 2
Lappariaja. Hingga saat ini penulis masih menempuh pendidikan akhir di
SMAN 1 Lappariaja. Penulis mempunyai cita-cita yaitu membahagiakan
orang tua dan ingin menjadi orang yang sukses.
32
Top Related