Kti Manfaat Internet

48
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia pendidikan adalah suatu ruang yang berperan penting dalam memajukan suatu bangsa. Indonesia merupakan negara berkembang dengan segala potensi sumber daya alam yang dimiliki, namun ketersediaan sumber daya alam yang dimiliki tidak berbanding lurus dengan sumber daya menusia yang berbakat dalam bidang pengelolaannya. Maka tidak heran jika kebanyakan perusahaan asing berlomba-lomba untuk melakukan investasi di Indonesia yang ujungnya lebih menguntungkan pihak asing. Saat ini pemerintah telah berusaha memajukan sistem pendidikan dengan melakukan adaptasi terhadap sistem pendidikan negara maju. Hal ini merupakan contoh langkah konkrit yang dilakukan pemerintah dalam memajukan bidang pendidikan. 1

description

pemanfaatan internet

Transcript of Kti Manfaat Internet

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dunia pendidikan adalah suatu ruang yang berperan penting dalam

memajukan suatu bangsa. Indonesia merupakan negara berkembang dengan

segala potensi sumber daya alam yang dimiliki, namun ketersediaan sumber daya

alam yang dimiliki tidak berbanding lurus dengan sumber daya menusia yang

berbakat dalam bidang pengelolaannya. Maka tidak heran jika kebanyakan

perusahaan asing berlomba-lomba untuk melakukan investasi di Indonesia yang

ujungnya lebih menguntungkan pihak asing. Saat ini pemerintah telah berusaha

memajukan sistem pendidikan dengan melakukan adaptasi terhadap sistem

pendidikan negara maju. Hal ini merupakan contoh langkah konkrit yang

dilakukan pemerintah dalam memajukan bidang pendidikan.

Terlepas dari masa orde baru yang membatasi ruang gerak kita dalam

mengekspresikan gagasan, hadirnya reformasi bagaikan angin sejuk yang

membawa motivasi dan semangat bangsa untuk melakukan inovasi cemerlang

bagi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Awal dari millenium baru

dan reformasi menjanjikan harapan untuk mempercepat perkembangan sektor

pendidikan di Indonesia.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) adalah sebuah kurikulum

operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing – masing

1

satuan pendidikan di indonesia. Seperangkat alat ( sistem ) pendidikan ini juga

yang mengatur kurikulum pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Atas. Dalam

penerapan kurikulum ini, siswa dituntut lebih kreatif dalam mengkaji pelajaran.

Setiap siswa dituntut mampu megembangkan materi pelajaran secara mandiri

dengan menggunakan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran. Dalam

KTSP, Siswa harus berperan aktif dalam pembelajaran dengan menggali

informasi sebanyak-banyaknya tentang materi pelajaran.

Mengenai sarana dan prasarana penunjang pembelajaran, SMA Negeri 1

Lappariaja cukuplah baik dengan adanya Laboratorium IPA, Laboratorium

Komputer dan Perpustakaan. Namun , dalam memberikan fungsinya sarana

tersebut masih kurang berkontribusi bagi siswa. Keterbatasan dalam menyediakan

buku adalah salah satu kekurangan perpustakaan. Informasi yang sedikit atau

bahkan tidak ada sama sekali, terasa sangat tidak rasional jika kita sedang

memanfaatkan sarana perpustakaan. Buku-buku yang tidak Up To Date ( terbaru)

di beberapa segi bidang studi adalah kekurangan perpustakaan SMA Negeri 1

Lappariaja.

Masalah keterbatasan sumber informasi konvensional (Perpustakaan) tidak

dapat memenuhi harapan siswa untuk mendapatkan informasi yang layak dan

berguna sebagai bahan referensi pembelajaran di kelas. Kenyataannya, kini siswa

mulai beralih menggunakan internet sebagai sarana pendidikan terbaik untuk

mendapatkan informasi dan referensi yang melimpah. Adanya Internet merupakan

2

salah satu solusi pamungkas untuk mengatasi masalah ini. Internet menghilangkan

batas ruang dan waktu sehingga memungkinan seorang siswa berkomunikasi

dengan pakar di tempat lain. Seorang siswa SMA Negeri 1 Lappariaja dapat

berkonsultasi dengan dosen di Jakarta atau bahkan di New York,Amerika Serikat.

Internet merupakan jaringan global antar komputer untuk berkomunikasi dari

satu lokasi ke lokasi lainnya di belahan dunia (seperti sekolah, universitas,

institusi riset, museum, bank, perusahaan bisnis, perorangan, stasiun TV ataupun

radio). Internet berfungsi sebagai aspek komunikasi, penyedia informasi, dan

fasilitas untuk promosi. Internet, kata yang tidak asing di telinga setiap orang,

terutama para remaja yang senantiasa bergaul melalui situs jejaring sosial.

Internet dalam fungsinya sebagai penyedia informasi sangat membantu siswa

dalam proses pembelajaran. Hanya dengan mengetik pokok materi pelajaran di

Search Eguine (mesin pencari) seperti Google.com maka akan muncul puluhan

hingga ratusan bacaan tentang materi pelajaran tersebut. Siswa hanya perlu meng-

klik link bacaan tersebut maka akan segera muncul bacaan atau informasi

selengkapnya. Maka tidak berlebihan jika banyak pengguna internet berpendapat,

“Dengan internet, dunia seakan berada dalam genggaman”.

3

1.2. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian kami dengan mengangkat judul “ Manfaat Internet Dalam

Menunjang Proses Pembelajaran Bagi Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 1

Lappariaja ” yaitu ;

1. Mengetahui manfaat internet dalam proses pembelajaran bagi siswa Kelas XII

IPA di SMA Negeri 1 Lappariaja

2. Memberi informasi tentang manfaat internet bagi siswa dalam menunjang

proses pembelajaran.

3. Mendorong siswa untuk menggunakan internet sebagai media referensi

belajar, informasi dan komunikasi.

4. Memaparkan kepada siswa tentang perlunya penguasaan teknologi internet

agar tidak ketinggalan informasi dan perkembangan dunia IPTEK dan Sosial

Budaya yang sedang berkembang.

5. Membuktikan bahwa internet sangat positif bagi perkembangan siswa.

1.3. Rumusan Masalah

Dalam menentukan suatu rumusan masalah, penulis mempertimbangkan

keefisienan setiap poin rumusan masalah. Jika kita melihat perencanaan obyek

yang akan diteliti, maka jumlah rumusan masalah yang mungkin yaitu 3 poin

dengan paparan sebagai berikut;

- Apakah manfaat dan keunggulan internet sehingga siswa lebih memilih

sarana tersebut untuk menunjang proses pembelajaran ?

- Apakah siswa setuju menggunakan internet pada Proses Belajar Mengajar ?

4

- Apakah siswa sangat memerlukan sarana internet dalam proses

pembelajaran ?

1.4. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah, kami membuat beberapa hipotesis yang

nantinya akan dibuktikan dengan hasil-hasil penelitian secara obyektif. Setiap

rumusan masalah melahirkan hipotesis yang telah dipertimbangkan. Poin-poin

hipotesis tersebut secara lengkap diuraikan sebagai berikut;

Internet sebagai media referensi/penunjang belajar. Internet memberikan

banyak manfaat bagi siswa terutama dalam menyediakan materi referensi

pelajaran. Di segi keunggulan, tentunya internet mempunyai keistimewaan

yaitu menyediakan informasi yang beragam.

Siswa setuju menggunakan internet pada saat Proses Belajar Mengajar.

Siswa memerlukan internet dalam menunjang proses pembelajaran.

1.5. Asumsi dan Keterbatasan

1.5.1. Asumsi

Asumsi yang terbentuk dalam penelitian yaitu selayaknya perkembangan

teknologi informasi seperti internet disambut dengan positif baik bagi siswa

maupun guru di SMA Negeri 1 Lappariaja. Internet mampu memberi ruang

kepada siswa untuk menyalurkan ide dan gagasan yang dimiliki melalui

berbagai media. Internet memberi peluang untuk mengembangkan bakat siswa.

Perkembangan kecerdasan seorang siswa tidak hanya terukur dari tingkat

intelektual tapi juga tingkat keterampilan yang dimiliki. Maka dari itu

seharusnya internet menjadi bagian dari sarana SMA Negeri 1 Lappariaja.

5

1.5.2. Keterbatasan

Setiap perkembangan teknologi mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Khususnya internet, teknologi ini juga mempunyai kekurangan yang dapat

merugikan pengguna seperti kecanduan internet, pornografi, dan lain

sebagainya. Tantangan inilah yang harus dihadapi dalam menggunakan

teknologi internet.

Keterbatasan penelitian yaitu adanya kebijakan sekolah berupa larangan

membawa HP. Larangan ini tidak lain dapat menghambat siswa mengakses

internet karena HP adalah media yang umum digunakan untuk mengakses

internet.

1.6. Batasan Istilah

Adaptasi = Penyesuaian terhadap lingkungan pekerjaan dan pelajaran

Konvensional = Umum, tradisional

Perspektif = Sudut pandang

Rasional = Masuk akal ; telah menjadi suatu hal yang biasa atau

permanen.

6

BAB II

TEORI KEPUSTAKAAN

2.1. Sejarah Internet dan Perkembangannya di Indonesia

Internet berawal dari diciptakannya teknologi jaringan komputer sekitar tahun

1960. Apa sebenarnya jaringan komputer itu ? Jaringan komputer adalah beberapa

komputer terhubung satu sama lain dengan memakai kabel dalam satu lokasi,

misalnya dalam satu kantor atau gedung. Jaringan komputer ini berfungsi agar

pengguna komputer bisa bertukar informasi dan data dengan pengguna komputer

lainnya.

Pada awal diciptakannya, merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh

Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA

yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network).

Awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Berawal

dari teknologi radio paket 1200bps, ITB berkembang di tahun 1995-an

memperoleh sambungan leased line 14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian

dari IPTEKNET akses Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-

rekan yang lain. September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena

keterkaitan ITB dengan jaringan penelitian Asia Internet Interconnection

Initiatives (AI3) sehingga memperoleh bandwidth 1.5Mbps ke Jepang yang terus

ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps. ITB akhirnya

menjadi salah satu bagian terpenting.

Tahun 1989, Timothy Berners-Lee, menciptakan World Wide Web yaitu

semacam program yang memungkinkan suara, gambar, film, musik ditampilkan

7

dalam internet. Karena penemuan inilah internet menjadi lebih menarik

tampilannya dan sangat bervariasi. Dahulu internet hanya dapat digunakan oleh

kalangan tertentu dan dengan komponen tertentu saja. Tetapi saat ini orang yang

berada dirumah pun bisa terhubung ke internet dengan menggunakan modem dan

jaringan telepon. Selain itu, Internet banyak digunakan oleh perusahaan, lembaga

pendidikan, lembaga pemerintahan, lembaga militer di seluruh dunia untuk

memberikan informasi kepada masyarakat.

2.2. Perkembangan Pendidkan di Era Globalisasi.

Kerjasama yang letaknya berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih

mudah antar pakar dan juga dengan mahasiswa. Padahal dahulu, seseorang harus

berkelana atau berjalan jauh menempuh ruang dan waktu untuk menemui seorang

pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari

rumah dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan

dengan saling tukar menukar data melalui Internet, via email, ataupun dengan

menggunakan mekanisme file sharring dan mailing list. Bayangkan apabila

seorang mahasiswa di Sulawesi dapat berdiskusi masalah teknologi komputer

dengan seorang pakar di universitas terkemuka di pulau Jawa. Mahasiswa

dimanapun di Indonesia dapat mengakses pakar atau dosen yang terbaik di

Indonesia dan bahkan di dunia. Batasan geografis bukan menjadi masalah lagi.

Di dalam bidang penelitian juga diperlukan Sharing Information agar

penelitian tidak berulang (reinvent the wheel). Hasil-hasil penelitian di perguruan

8

tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan bersama-sama sehingga

mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi.

Sebuah aplikasi baru bagi Internet yaitu Virtual university. Virtual university

memiliki karakteristik yang scalable, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang

diakses oleh orang banyak. Jika pendidikan hanya dilakukan dalam kelas biasa,

berapa jumlah orang yang dapat ikut serta dalam satu kelas? Jumlah peserta

mungkin hanya dapat diisi 40 - 50 orang. Virtual university dapat diakses oleh

siapa saja, darimana saja. Penyedia layanan Virtual University ini adalah

www.ibuteledukasi.com . Mungkin sekarang ini Virtual University layanannya

belum efektif karena teknologi yang masih minim. Namun diharapkan di masa

depan Virtual University ini dapat menggunakan teknologi yang lebih handal

semisal Video Streaming yang dimasa mendatang akan dihadirkan oleh ISP lokal,

sehingga tercipta suatu sistem belajar mengajar yang efektif yang diimpi-impikan

oleh setiap ahli IT di dunia Pendidikan. Virtual School juga diharapkan untuk

hadir pada jangka waktu satu dasawarsa ke depan.

Manfaat-manfaat yang disebutkan di atas sudah dapat menjadi alasan yang kuat

untuk menjadikan Internet sebagai infrastruktur bidang pendidikan di Indonesia.

Untuk merangkumkan manfaat Internet bagi bidang pendidikan di Indonesia

adalah akses-akses :

1. Perpustakaan;

2. Pakar;

3. Kegiatan kuliah dilakukan secara online;

4. Tersedianya layanan informasi akademik suatu institusi pendidikan;

9

5. Tersedianya fasilitas mesin pencari data;

6. Tersedianya fasilitas diskusi;

7. Tersedianya fasilitas direktori alumni dan sekolah;

8. Tersedianya fasilitas kerjasama;

2.3. Pentingnya Teknologi Informasi dalam Pendidikan

Teknologi informasi serta Komunikasi dewasa ini berkembang cepat menurut

deret ukur. Dari tahun ke bulan, dari bulan ke minggu, dari minggu ke hari, dari

hari ke jam, dan dari jam ke detik. Oleh karena itulah para cendikia-cendekia

sepakat pada suatu argumen, bahwa informasi memudahkan kehidupan manusia

tanpa harus kehilangan kehumanisannya.

Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan yang sebenarnya juga merupakan

kegiatan informasi, bahkan dengan pendidikanlah informasi ilmu pengetahuan

dan teknologi dapat disebarluaskan kepada generasi penerus suatu bangsa.

Pengaruh dari Teknologi informasi dan komunikasi terhadap dunia

pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001),

dengan berkembangnya penggunaan Teknologi informasi dan komunikasi ada

lima pergeseran di dalam proses pembelajaran yaitu:

(1) Pergeseran dari pelatihan ke penampilan,

(2) Pergeseran dari ruang kelas ke di mana dankapan saja,

(3) Pergeseran dari kertas ke “on line” atau saluran,

(4) Pergeseran fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,

(5) Pergeseran dari waktu siklus ke waktu nyata.

10

Sebagai media pendidikan komunikasi dilakukan dengan menggunakan

media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb.

Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap

muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut.

Dengan adanya teknologi informasi sekarang ini guru dapat memberikan

layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa

dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber

melalui Cyber Space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau

internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut

“Cyber Teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan

dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e-

learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi

komunikasi dan informasi khususnya internet.

E-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam

penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria

yaitu:

(1) E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk

memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau

informasi,

(2) Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan

menggunakan teknologi internet yang standar,

(3) Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran

di balik paradigma pembelajaran tradisional.(Rosenberg 2001; 28)

11

Pada saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model

pembelajaran yang berbasis TIK seperti: CBT (Computer Based Training), CBI

(Computer Based Instruction), Distance Learning, Distance Education, CLE

(Cybernetic Learning Environment), Desktop Videoconferencing, ILS (Integrated

Learning Syatem), LCC (Learner-Cemterted Classroom), Teleconferencing, WBT

(Web-Based Training), dsb.

2.4. Manfaat Internet Bagi Perkembangan Pendidikan

Dunia pendidikan adalah satu bidang yang memanfaatkan internet secara luas

untuk kepentingan peningkatan kualitas suatu institusi pendidikan. Pendidikan

memegang peranan yang sangat penting dalam kemajuan suatu bangsa dan

negara. Tanpa pendidikan yang baik, sulit untuk mencapai dan meningkatkan

kesejahteraan rakyat, baik secara lahir maupun batin. Banyak faktor yang dapat

mempengaruhi dan menentukan kemajuan dan perkembangan pendidikan. Salah

satu faktor yang dapat memengaruhi perkembangan dunia pendidikan, yaitu

kehadiran internet. Internet atau international networking adalah media

komunikasi jarak jauh dan informasi dengan menggunakan satelit.

Internet dapat dikatakan sebagai perpustakaan maya (virtual library) yang

mengandung jutaan informasi tentang berbagai hal, salah satunya termasuk data

dan informasi tentang pendidikan. Internet dapat dijadikan sebagai salah satu

sumber belajar alternatif bagi kalangan akademis setelah perpustakaan

konvensional di lembaga pendidikan tinggi.

12

Selain itu manfaat yang ditimbulkan dari kehadiran internet bagi pendidikan

antara lain :

1. Mempercepat dan mempermudah alih ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Proses pembelajaran lebih menarik. Melalui internet pembelajaran tidak

monoton dan jenuh karena dalam internet ada hal-hal baru yang variatif

dan inovatif.

3. Mendorong siswa untuk lebih aktif mencari ilmu pengetahuan dan

informasi.

4. Mempermudah penjelasan konsep. Selama ini dalam materi atau bahan

pelajaran disampaikan melalui metode ceramah. Dengan adanya

internet, guru bisa menyampaikan konsep atau materi secara

audiovisual. Pelajaran lebih nyata dan jelas, sehingga mempermudah

pemahaman siswa. Hal ini dapat menghindari kebingungan pada diri

siswa saat proses pembelajaran berlangsung.

5. Pembelajaran lebih konseptual dan up to date (aktual).

6. Mempermudah dan mempercepat administrasi pendidikan. Pelaksanaan

proses pendidikan harus diusahakan lebih praktis dan cepat. Guru tidak

terlalu disibukkan urusan administrasi yang berbelit-belit, sehingga

konsentrasi lebih tertuju pada proses pembelajaran di kelas. Misalnya,

dalam membuat persiapan mengajar, pengolahan nilai, dan

menyebarluaskan nilai ulangan atau ujian, bisa menggunakan fasilitas

komputer (internet). Dengan demikian, internet dapat memperbaiki dan

memperlancar administrasi pendidikan.

13

7. Sebagai perpustakaan elektronik.

8. Mempercepat dan mempermudah komunikasi edukatif antara guru

dengan siswa.

Akhirnya, internet diharapkan dapat membantu mempercepat perkembangan

pendidikan. Pendidikan lebih maju dan berkualitas. Pada gilirannya pendidikan

dapat membantu mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa yang cerdas akan

membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat.

14

BAB III

METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang diterapkan yaitu menentukan populasi dan sampel.

Populasi dipilih berdasarkan kelompok siswa yang mengetahui dengan baik

tentang internet. Dengan pemilihan populasi yang baik maka penentuan sampel

akan lebih mudah.

3.1.1. Populasi

Populasi adalah seluruh subyek atau obyek dengan karakteristik tertentu

yang akan diteliti. Dalam menentukan populasi, kami memilih kelas XII IPA

di SMA Negeri 1 Lappariaja. Alasan utama memilih populasi kelas XII

program IPA karena umumnya siswa kelas XII jurusan IPA mengetahui

operasi internet. Selain itu adaptasi lebih mudah dilakukan dan latar belakang

jurusan IPA telah kami pertimbangkan dengan baik. Alasan lainnya yaitu

untuk mengefisien waktu karena XII IPA berjumlah 3 kelas.

Untuk data populasi lebih detail, berikut tabel populasi penelitian.

Tabel 3.1.Populasi Penelitian

POPULASI LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

XII IPA 1 9 34 43

XII IPA 2 9 36 46

XII IPA 3 12 31 43

JUMLAH 132

15

3.1.2. Sampel

Sampel adalah elemen-elemen populasi yang dipilih atas dasar

kemampuan yang dimilikinya. Dari jumlah populasi sebanyak 132 siswa

maka keputusan tentang jumlah siswa yang akan dijadikan sampel yaitu 12

siswa. Pemilihan sampel lebih dipertimbangkan dari segi representatif. 12

sampel yang terpilih sangat representatif karena mereka merupakan pengguna

internet dengan kepemilikan sarana internet. Di samping itu, pengetahuan dan

wawasan yang cukup dalam dunia internet. Secara detail, 12 sampel tersebut

dipaparkan dalam tabel sebagai berikut,

Tabel 3.2Sampel Penelitian

POPULASI LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

XII IPA 1 1 3 4

XII IPA 2 2 2 4

XII IPA 3 1 3 4

JUMLAH 12

3.2. Teknik Penelitian

Teknik penelitian adalah seperangkat cara yang dilakukan dalam proses

penelitian. Teknik penelitian terbagi dua yaitu teknik pengumpulan data dan

teknik analisis data.

3.2.1. Teknik Pengumpulan Data

Ada 2 langkah dalam teknik pengumpulan data yaitu alat pengumpulan

data dan pengumpulan data. Menentukan alat pengumpulan data/instrumen

16

penelitian yang akan digunakan kemudian mengumpulkan data yang

didapatkan secara sistematis kedalam tabel.

3.2.1.1. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data atau instrumen penelitian merupakan alat yang

digunakan untuk memperoleh data. Beberapa jenis instrumen penelitian

yaitu pengamatan (observasi), wawancara dan angket. Penelitian

menggunakan alat pengumpulan data berupa angket. Terpilihnya angket

dengan alasan untuk mengefisienkan waktu dan biaya, juga angket cukup

efektif menghasilkan data obyektif .

3.2.1.2. Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data yaitu dengan membuat daftar pertanyaan

(angket). Mendatangi sampel dan memberi angket adalah langkah

pengumpulan data. Pengisian angket oleh sampel dilakukan secara

terbimbing.

Setelah melewati proses pengisian angket oleh sampel, maka beberapa

informasi telah diperoleh. Perolehan data mentah sampel dapat dilihat pada

tabel.

17

Tabel 3.3Daftar Data Mentah

Kode Nomor Soal

Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9

AFWI01 A A A B A B A A B

AFWI02 B A C C B D A A C

AFWI03 B B C E B D A A B

AFWI04 A A C D B D A A A

AFWI05 B A B C D C B A B

AFWI06 C A C B B E A A B

AFWI07 A A B A B A A A B

AFWI08 B B A C A A A A A

AFWI09 A A C A D E A A B

AFWI10 B A B C D B A A B

AFWI11 A C A D B A A A B

AFWI12 B B B B A C A A B

Perolehan data pada Tabel 3.3 masih berupa data mentah. Data

mentah tersebut harus dikonversi dalam bentuk skor untuk memudahkan

analisis data. Konversi data mentah kedalam data skor ditentukan oleh

nilai konversi setiap pilihan. Nilai konversi data sebagai berikut;

A = 40

B = 30

C = 20

D = 10

E = 0

Berdasarkan nilai konversi maka perolehan data dari data mentah ke

data konversi dapat dilihat pada tabel 3.4.

18

Tabel 3.4Konversi Nilai Skor

Kode Nomor Soal∑

Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9

AFWI01 40 40 40 30 40 30 40 40 30 330

AFWI02 30 40 20 20 30 10 40 40 20 250

AFWI03 30 30 20 0 30 10 40 40 30 230

AFWI04 40 40 20 10 30 10 40 40 40 270

AFWI05 30 40 30 20 10 20 30 40 30 250

AFWI06 20 40 20 30 30 0 40 40 30 320

AFWI07 40 40 30 40 30 40 40 40 30 330

AFWI08 30 30 40 20 40 40 40 40 40 320

AFWI09 40 40 20 40 10 0 40 40 30 260

AFWI10 30 40 30 20 10 30 40 40 30 270

AFWI11 40 20 40 10 30 40 40 40 30 290

AFWI12 30 30 30 30 40 20 40 40 30 290

∑420

430 360 270 310 290 470 480 380

3.2.2. Teknik Analisis Data

Tehnik analisis data yang digunakan yaitu menentukan frekuensi terhadap

pilihan soal oleh sampel. Analisis dalam penentuan frekuensi terbagi 2 yaitu

analisis data per-soal dan analisis data per-rumusan masalah.

1. Analisis Data Per-Soal

Analisis data per-soal memerlukan perhitungan sederhana yaitu

mengelompokkan sampel yang memiliki pilihan jawaban (Choice) sama

dalam kolom frekuensi. Hasil analisis per-soal tersajikan dalam Tabel 3.5.

19

Tabel 3.5Analisis Data Per-Soal

20

Nomor

Frekuensi Frekuensi Komulatif Persentase (%) Persentase Komulatif (%)

Soal A B C D E A B C D E A B C D E A B C D E

1 5 6 1 - - 5 11 12 - -41,7

50 8,3 - -41,7

91,7

100 - -

2 8 3 1 - - 8 11 12 - -66,7

25 8,3 - -66,7

91,7

100 - -

3 3 4 5 - - 3 7 12 - - 2533,3

41,7

- - 2558,3

100 - -

4 2 3 4 2 1 2 5 9 11 1216,7

2533,3

16,7

8,316,7

41,7

7591,7

100

5 3 6 - 3 - 3 9 9 12 - 25 50 - 25 - 25 75 75 100 -

6 3 2 2 3 2 3 5 7 10 12 2516,7

16,7

2516,7

2541,7

58,3

83,3

100

7 11 1 - - - 11 12 - - -91,7

8,3 - - -91,7

100 - - -

8 12 - - - - 12 - - - - 100 - - - - 100 - - - -

9 2 9 1 - - 2 11 12 - -16,7

75 8,3 - -16,7

91,7

100 - -

2. Analisis Data Per-Rumusan Masalah

Dari Tabel 3.5, dapat dilihat frekuensi dan persentase awal. Untuk

menentukan data yang lebih terperinci dan akurat maka tehnik analisis yang

harus dilakukan adalah analisis data per-rumusan masalah. Analisis ini

menggunakan interval berdasarkan jumlah soal rumusan masalah dikali

skor tertinggi. Tehnik analisis ini teruji akurat dalam menentukan hasil

kuantitatif dan kualitatif.

Tabel 3.6Analisis Rumusan Masalah -1

Interval F FK P (%) PK (%)

91 – 120 7 7 58,33 58,3361 – 90 5 12 41,67 10031 – 60 - - - -0 – 30 - - - -

Tabel 3.7Analisis Rumusan Masalah -2

Interval F FK P (%) PK (%)

91 – 120 2 2 16,67 16,6761 – 90 3 5 25 41,6731 – 60 7 12 58,33 1000 – 30 - - - -

Tabel 3.8Analisis Data Rumusan Masalah -3

Interval F FK P (%) PK (%)

91 – 120 12 12 100 10061 – 90 - - - -31 – 60 - - - -0 – 30 - - - -

21

BAB IV

HASIL – HASIL PENELITIAN

4.1. Hasil Kuantitatif

Berdasarkan analisis data per-rumusan masalah pada Bab -3, maka hasil

kuantitatif dapat ditentukan.

Rumusan masalah -1 yaitu ” Apakah manfaat dan keunggulan internet

sehingga siswa lebih memilih sarana tersebut untuk menunjang proses

pembelajaran ?”. Hipotesis yang dirumuskan yaitu “Internet sebagai

media referensi/penunjang belajar. Internet memberikan banyak

manfaat bagi siswa terutama dalam menyediakan materi referensi

pelajaran. Di segi keunggulan, tentunya internet mempunyai

keistimewaan yaitu menyediakan informasi yang beragam”. Setelah

melakukan rangkaian metode dan teknik penelitian, kami memperoleh

data bahwa sampel terbanyak berada pada interval 91 – 120 dengan

frekuensi 7 dan persentase 58,33 % .

Tabel 4.1Hasil Kuantitatif Rumusan Masalah -1

Interval F FK P (%) PK (%)

91 – 120 7 7 58,33 58,3361 – 90 5 12 41,67 10031 – 60 - - - -0 – 30 - - - -

Rumusan Masalah -2 yaitu “Apakah siswa setuju menggunakan internet

pada Proses Belajar Mengajar ?”. Hipotesis yang dirumuskan yaitu

“Siswa setuju menggunakan internet pada saat Proses Belajar

22

Mengajar”. Setelah melakukan rangkaian metode dan teknik penelitian,

kami memperoleh data bahwa sampel terbanyak berada pada interval

31-60 dengan frekuensi 7 dan persentase 58,33 % .

Tabel 4.2Hasil Kuantitatif Rumusan Masalah -2

Interval F FK P (%) PK (%)

91 – 120 2 2 16,67 16,6761 – 90 3 5 25 41,6731 – 60 7 12 58,33 1000 – 30 - - - -

Rumusan Masalah -3 yaitu “Apakah siswa sangat memerlukan sarana

internet dalam proses pembelajaran ?”. Hipotesis yang kami rumuskan

yaitu “Siswa memerlukan internet dalam menunjang proses

pembelajaran”. Setelah melakukan rangkaian metode dan teknik

penelitian, kami memperoleh data bahwa sampel terbanyak berada pada

interval 91 – 120 dengan frekuensi 12 dan persentase 100 % .

Tabel 4.3Hasil Kuantitatif Rumusan Masalah -3

Interval F FK P (%) PK (%)

91 – 120 12 12 100 10061 – 90 - - - -31 – 60 - - - -0 – 30 - - - -

4.2. Hasil Kualitatif

23

Berdasarkan data yang telah diperoleh pada hasil kuantitatif,maka dapat

dirumuskan hasil kualitatif. Pada rumusan masalah -1, dapat dibuat interval

penilaian kualitatif sebagai berikut;

91 - 120 = Internet Sebagai Media Referensi/Penunjang Belajar

61 - 90 = Internet Sebagai Media Informasi

31 - 60 = Internet Sebagai Media Komunikasi

0 - 30 = Internet Sebagai Media Hiburan

Berdasarkan interval penilaian, maka hasil kualitatif rumusan masalah -1

adalah manfaat internet sebagai media referensi/penunjang belajar. Hasil ini

berdasarkan persentase tertinggi 58,33% pada interval 91 – 120.

Pada rumusan masalah -2, interval penilaian kualitatif sebagai berikut;

91 - 120 = Sangat Setuju

61 - 90 = Setuju

31 - 60 = Kurang Setuju

0 - 30 = Tidak Setuju

Berdasarkan interval penilaian, maka hasil kualitatif rumusan masalah -2

adalah siswa kurang setuju menggunakan internet pada saat Proses Belajar

Mengajar. Hasil ini berdasarkan persentase tertinggi 58,33% pada interval 31 –

60.

Pada rumusan masalah -3, interval penilaian kualitatif sebagai berikut;

24

91 - 120 = Sangat Memerlukan Internet

61 - 90 = Memerlukan Internet

31 - 60 = Kurang Memerlukan Internet

0 - 30 = Tidak Memerlukan Internet

Berdasarkan interval penilaian, maka hasil kualitatif rumusan masalah -3

adalah siswa sangat memerlukan internet dalam menunjang proses pembelajaran.

Hasil ini berdasarkan persentase tertinggi 100% pada interval 91 – 120.

25

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Hipotesis pertama menyatakan bahwa internet sebagai media

referensi/penunjang belajar. Internet memberikan banyak manfaat bagi siswa

terutama dalam menyediakan materi referensi pelajaran. Di segi keunggulan,

tentunya internet mempunyai keistimewaan yaitu menyediakan informasi yang

beragam. Hasil kualitatif menyatakan bahwa manfaat internet sebagai media

referensi/penunjang belajar. Hasil kualitatif mendukung hipotesis pertama, maka

hipotesis pertama diterima.

Hipotesis kedua menyatakan bahwa siswa setuju menggunakan internet

pada saat Proses Belajar Mengajar. Hasil kualitatif menyatakan bahwa siswa

kurang setuju menggunakan internet pada saat Proses Belajar Mengajar. Hasil

kualitatif berbanding terbalik dengan hipotesis, maka hipotesis kedua ditolak.

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa siswa memerlukan internet dalam

menunjang proses pembelajaran. Hasil kualitatif menyatakan bahwa siswa sangat

memerlukan internet dalam menunjang proses pembelajaran. Hasil kualitatif

sangat mendukung hipotesis ketiga, maka hipotesis ketiga diterima.

26

5.2. Saran

Dari kesimpulan rumusan masalah pertama, hipotesis diterima. Hipotesis

tersebut menyatakan bahwa internet sebagai media referensi/penunjang belajar.

Maka dari itu sebaiknya siswa memanfaatkan internet dalam mendukung proses

pembelajaran di sekolah.

Hipotesis dari rumusan masalah kedua menyatakan bahwa siswa setuju

menggunakan internet pada saat Proses Belajar Mengajar. Berdasarkan hasil

penelitian, hipotesis kedua ditolak. Maka saran kami yatu sebaiknya siswa

menggunakan internet sesuai dengan kebutuhan diluar proses belajar mengajar.

Dengan melihat hasil penelitian terhadap rumusan masalah ketiga,

hipoatesis bahwa siswa memerlukan internet dalam menunjang proses

pembelajaran. Hipotesis ini diterima berdasarkan kesimpulan hasil penelitian.

Manfaat internet dalam menunjang proses pembelajaran bagi siswa kelas

XII IPA SMA Negeri 1 Lappariaja, dinilai cukup tinggi maka penulis

menyarankan terbentuknya sarana berbasis teknologi informasi atau internet di

SMA Negeri 1 Lappariaja.

Selayaknya suatu perkembangan teknologi harus ditanggapi dengan kritis

oleh siswa. Karena apalah arti sebuah perkembangan teknologi dengan segala

kemudahan yang diberikan jika kita tidak mampu menguasainya dengan baik.

Sebaiknya kita mengambil suatu perspektif positif terhadap internet, karena jika

kita hanya memikirkan sisi negatif terus-menerus maka suatu pribadi tak akan

pernah berkembang dan tertinggal jauh. Sebagaimana hasil penelitian, internet

bermanfaat sebagai sumber referensi pelajaran yang lengkap dan juga internet

27

mendukung KTSP, kurikulum pendidikan saat ini. Maka dari itu, marilah

memanfaatkan internet sebagai media referensi belajar demi kemajuan sistem

pendidikan khususnya di SMA Neg.1 Lappariaja.

28

DAFTAR PUSTAKA

Hassan,Fuad.1991.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:Depdiknas.

Pardosi,Mico.2004.Belajar Sendiri Internet.Surabaya:Indah.

Priyanto,Pris.2004.Teknologi Informasi dan Komunikasi.Surakarta:Mediatama.

Rooney,Anne.2007.Seri Sains Masa Depan:Teknologi Internet.Bandung:Pakar Raya

Sadiman.2006.Teknologi Informasi dan Komunikasi.Banyuasin:Erlangga.

Susanto,Irwan.2004.Teknologi Informasi dan Komunikasi.Surakarta:Mediatama.

Syarif,Komarudin.2008.Teknologi Informasi dan Komunikasi.Surakarta:Citra Pustaka.

Tim Penyusun.2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.Jakarta:Balai Pustaka.

Sumber lain:

http://yudipurnawan.wordpress.com/2007/11/17/manfaat-internet-sebagai-media-pendidikan/

http://rahanto.blogspot.com/2009/04/sejarah-perkembangan-internet.html

http://kenny103.blog.friendster.com/2008/11/dampak-dan-manfaat-internet-bagi-perkembangan-pendidikan.html

29

LAMPIRAN

ANGKET PENELITIAN

“ Manfaat Internet

Dalam Menunjang Proses Pembelajaran Bagi Siswa Kelas XII IPA

SMA Negeri 1 Lappariaja ”

Nama :Kelas :NIS :

Isilah angket di bawah ini dengan jawaban yang menurut anda tepat!.1. Apakah internet bermanfaat bagi Anda dalam proses pembelajaran di sekolah?

a. sangat bermanfaatb. bermanfaatc. cukup bermanfaat

d. kurang bermanfaate. tidak bermanfaat

2. Anda mengakses internet untuk apa?a. mencari referensi pelajaran / mengerjakan tugasb. menambah wawasanc. menggunakan situs jejaring sosial ( facebook, friendstar, twitter )d. chatting / ngobrol ( Yahoo Massenger, MySpace, facebook )e. bermain game online

3. Apakah internet unggul dalam menyediakan informasi yang Anda inginkan?a. sangat unggulb. unggul c. cukup unggul

d. kurang unggule. tidak unggul

4. Apakah Anda sering mengakses internet untuk mencari referensi di setiap pembelajaran sedang berlangsung ?

a. sangat seringb. seringc. cukup sering

d. jarange. tidak pernah

5. Apakah Anda juga sering mengakses internet untuk mencari referensi di luar jam pelajaran/di warnet /di area Hot Spot (warkop)?

a. sangat seringb. seringc. cukup sering

d. jarange. tidak pernah

30

6. Setujukah Anda jika siswa menggunakan internet dalam berlangsungnya proses belajar mengajar di kelas?

a. sangat setujub. setujuc. cukup setuju

d. kurang setujue. tidak setuju.

7. Setujukah Anda jika akses internet disediakan di sekolah?a. sangat setujub. setujuc. cukup setuju

d. kurang setujue. tidak setuju

8. Mengapa Anda membutuhkan akses internet di sekolah ?a. sebagai media penunjang/referensi belajar terlengkap (perpustakaan dunia)b. sebagai media informasi pers dengan membaca beritac. sebagai media komunikasi dengan memanfaatkan situs jejaring sosial

(facebook, friendstar, twitter, Yahoo Massenger, MySpace) d. sebagai media hiburan dengan mengakses video dan fotoe. untuk bermain game online.

9. Apakah penggunaan internet memberi pengaruh positif dalam proses pembelajaran?

a. sangat positifb. positifc. cukup positif

d. negatife. sangat negatif

Pengisi Angket Peneleti

Afril / Wiwi

31

AUTOBIOGRAFI

RANI AFRILIASARI, lahir pada tanggal 6 April 1993 di Amanrang,

sebuah dusun di Desa Samenre Kec.Bengo . Anak pertama dari pasangan

H.Ramlan dan Asni ini sangat menyukai animasi jepang. Hobinya adalah

mendengar radio, membaca novel klasik dan novel misteri, mencoret-coret

kertas kosong. Penulis telah menyelesaikan pendidikan di SD INP 10/73

Patangkai, SMPN 1 Lappariaja, dan sekarang sedang menempuh pendidikan

terakhir di SMAN 1 Lappariaja. Penulis sangat senang mencoba hal-hal

baru yang bersifat memperbanyak keterampilan. Baginya keterampilan lebih

memberikan peluang dibandingkan penguasaan materi. Dan keterampilan

yang sangat mampu menjawab peluang adalah penguasaan teknologi dan

bahasa.

WIWI PURNAMASARI, lahir di Lalebata pada 19 juli 1993.

Sekarang bertempat tinggal di Malaka. Anak tunggal dari pasangan Beddusa

dan Hasnah ini mempunyai hobi membaca. Penulis menyelesaikan sekolah

dasar di SD 159 Mattaropuli. Pendidikan tingkat SMP di SMPN 2

Lappariaja. Hingga saat ini penulis masih menempuh pendidikan akhir di

SMAN 1 Lappariaja. Penulis mempunyai cita-cita yaitu membahagiakan

orang tua dan ingin menjadi orang yang sukses.

32