Sebelum kita membahas tentang Korelasi fenotip pertumbuhan dengan
efisiensi pakan ternak sapi, ada beberapa point yang harus kita pahami terlebih
dahulu antara lain :
A. Korelasi Fenotip
Analisis korelasi adalah suatu metode yang digunakan untuk mengetahui
sejauh mana tingkat hubungan antara dua sifat yang dibandingkan melalui sebuah
bilangan yang biasa disebut koefisien korelasi (Walpole, 1995). Korelasi Fenotip
merupakan korelasi total dari semua sifat yang dimiliki ternak. Korelasi dapat
positif apabila satu sifat meningkat yang lain akan ikut meningkat. Sebaliknya,
korelasi dapat bernilai negatif. Nilai korelasi fenotip bermanfaat untuk memperkirakan
besarnya perubahan-perubahan produktivitas pada generasi yang sama apabila
digunakan sebagai kriteria seleksi berdasarkan catatan produktivitas sekarang
(Warwick dkk, 1984).
B. Pertumbuhan
Secara umum tumbuh merupakan proses pertambahan massa, sedangkan
secara spesifik dapat diartikan proses peningkatan ukuran tulang, muskulus, visera,
atau semua bagian tubuh. Tumbuh merupakan proses substansial pada proses
produksi, hewan tidak akan mempunyai nilai ekonomis tinggi bila hewan tersebut
tidak mengalami pertumbuhan dan produksi tidak akan optimum bila pertumbuhan
hewan tersebut terhambat. Pertumbuhan tidak hanya dipengaruhi oleh hormon
pertumbuhan saja tetapi juga dipengaruhi oleh hormon tiroid, androgen
glukocotikoid, dan insulin. Faktor ekstrinsik yang paling penting adalah makanan dan
kondisi lingkungan (Jull, 1972).
Menurut Lawrie (1994), faktor eksternal menyangkut kualitas dan kuantitas
pakan, kondisi tempat pemeliharaan. Perbedaan tingkat pemberian nutrisi pada
semua umur sejak fase fetus bukan hanya mengubah pertumbuhan secara umum,
tapi juga mempengaruhi daerah yang berbeda dan berbagai organ yang berbeda.
Oleh karena hewan dengan tingkat pemberian nutrisi yang berbeda walau bangsa
dan bobotnya sama akan berbeda dalam bentuk dan komposisi (Lawrie, 1994).
C. Efisiensi Pakan
Efisiensi pakan adalah kemampuan ternak mengubah ransum ke dalam
bentuk tambahan bobot badan. efisiensi ransum tergantung kepada aktivitas fisiologi
ternak, efisiensi penggunaan ransum akan menurun apabila suhu meningkat di atas
suhu kritis. Efisiensi pakan adalah jumlah produksi satuan makanan yang
dikonsumsi, hal ini menunjukkan bahwa efisiensi pakan dapat dijadikan kriteria untuk
menunjukkan kualitas ransum.
Berdasarkan dari literature yang telah menjelaskan masing-masing tentang
korelasi fenotip, pertumbuhan dan efisiensi pakan, maka ada beberapa hal yang bisa
kita bahas tentang korelasi fenotip pertumbuhan dengan efisiensi pakan pada ternak
sapi. Berdasarkan hasil penelitian Pemberian pakan yang berkualitas berpengaruh
terhadap pertambahan bobot badan sapi dimana formula pakan yang baik akan
memperoleh laju pertumbuhan dan penggemukan sapi yang lebih optimal
(Daniel,2011). Hal ini menunjukkan adanya korelasi fenotip yang bersifat positif
antara kualitas pakan yang diberikan terhadap pertumbuhan sapi. Ketika sapi
diberikan pakan yang berkualitas tinggi maka otomatis kecernaan pakan sapi
tersebut akan ikut tinggi serta diikuti nilai efisiensi pakan yang tinggi pula. Hasil dari
nilai efisiensi pakan yang tinggi tersebut dapat menyebabkan reaksi positif terhadap
pertumbuhan sapi. Dan sebaliknya pula, jika pakan yang kita berikan pada sapi
mempunyai kualitas yang rendah, maka kecernaan sapi tersebut akan menurun juga
dan menyebabkan pertumbuhan kurang optimal. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi
antara efisiensi pakan pada ternak sapi dapat bernilai positif dan negative tergantung
kualitas pakan yang kita berikan. Jika pakn yang kita berikan memiliki kualitas dan
kandungan nutrisi tinggi maka akan berkorelasi positif pada pertumbuhan ternak sapi
begitu juga sebaliknya ketika pakan yang kita berikan memiliki kualitas dan nilai
nutrisi tinggi maka akan berkorelasi negative terhadap pertumbuhan ternak sapi.
Penjelasan tentang korelasi fenotip pertumbuhan dengan efisiensi pakan pada
ternak sapi di atas dapat digambarkan sebuah kurva sebagai berikut :
Pertumbuhan
Kita bisa melihat keeratan hubungan ( korelasi ) fenotip antara pertumbuhan dan
efisiensi pakan pada ternak sapi dengan menggunakan fakta di lapangan. Parameter
pertumbuhan sapi di lapang biasanya bisa dari bobot badan, lingkar dada, tinggi
gumba, dll. Dan untuk mencari efisiensi pakan kita menggunakan rumus
pertambahan bobot badan harian dibagi dengan konsumsi pakan harian kemudian
dikalikan 100%. Kemudian kita bisa menggunakan rumus ini untuk mencari koefisien
korelasinya :
Keterangan : X = Pertumbuhan ( Pertambahan Bobot Badan )
Y = Efisiensi Pakan
Dari rumus tersebut kita bisa tahu bahwa antara pertumbuhan dimana kita
menggunakan pertambahan bobot badan sebagai parameter dengan efisiensi pakan
pada ternak sapi mempunyai hubungan positif ataupun negatif.
Efisiensi pakan tersebut sangat bergantung sekali terhadap kualitas pakan
yang diberikan dan faktor internal dari ternak itu sendiri. Devendra dan Fuller (1979)
juga menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi efisiensi penggunaan makanan
adalah nutrisi, lingkungan, kesehatan ternak dan keseimbangan ransum yang
diberikan.
Dari semua penjelasan di atas tentang korelasi fenotip pertumbuhan dengan
efisiensi pakan ternak dapat disimpulkan bahwa antara pertumbuhan seekor sapi
memiliki keeratan yang sangat nyata dengan efisiensi pakan dari ternak sapi tersebut
dimana efisiensi pakan seperti yang dinyatakan oleh literature dipengaruhi oleh
beberapa factor seperti nutrisi, lingkungan, kesehatan ternak dan keseimbangan
ransum yang diberikan pada ternak sapi tersebut. Secara tak langsung factor-faktor
tersebut juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ternak sapi. Korelasi fenotip
pertumbuhan dengan efisiensi pakan sapi tersebut dapat bersifat positif jika efisiensi
pakan yang tinggi diikuti dengan pertumbuhan sapi tersebut yang optimal, dan
sebaliknya korelasi fenotip tersebut akan bersifat negatif bila efisiensi pakan yang
rendah diikuti dengan pertumbuhan sapi yang tidak optimal.
r = CovXY / √(VarX).√(VarY)
DAFTAR PUSTAKA
Jull, M.A. 1976. Poultry Hasbandry. J-rd. Mc. Grow Hill Book Co, New York.
Lawrie, R.A. 1994. Ilmu Daging Edisi ke-5. UI Press, Jakarta.
Walpole, R.E.1995. Pengantar Statistika Edisi ke-3. Gramedia Pustaka : Jakarta
Warwick, E.J, J.M Astuti dan W. Hardjosubroto.1984. Pemuliaan Ternak. Gadjah
Mada University Press : Yogyakarta
Top Related