8/10/2019 KONSTIPASI 6A
1/38
Laporan Tutorial Makassar, 7 Januari 2012
SISTEM
GASTROENTEROHEPATOLOGI
SUSAH BUANG AIR BESAR
KELOMPOK 6ASiti Hafsah M. El 1102070120
Muh. Hudaya Perdana 110209043
Syahrillah Sau Zen 1102100015
April Yani 1102100072
Ilham Syahid Ruray 1102100089
Yulmi Aridah Khaera 1102100100
Susnari Ahmad 1102100031
Utomo Andi Pangnguriseng 1102100053
Husni Harmansyah 1102100110
Hafidah Rakhmatina 1102100120
Andi Muldiana Dwi Rachmayani 11021000137
Muh. Rusdan Jalil 1102100071
PEMBIMBING : dr. A. Yusriani Mangarengi
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2011
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
2/38
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan kepada kita
nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga kita masih dapat menyelesaikan laporan tutorial
modul ke dua (SUSAH BUANG AIR BESAR) ini dengan baik.
Tak lupa pula salawat dan salam kita kirimkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad saw yang telah membawa kita dari zaman biadab ke zaman beradab seperti
halnya sekarang ini.
Ucapan terima kasih yang sebesar-basarnya kita sampaikan kepada tutor pembimbing
kami yang telah banyak membantu kami dalam menyelesaikan masalah-masalah yang
muncul pada proses pembelajaran kami. Ucapan terima kasih kami sampaikan pula kepada
temen-teman yang telah ingin belajar keras menyelesaikan suatu pembelajaran.
Harapan kami semoga apa yang menjadi isi dari laporan ini dapat diterima dengan
baik sehinnga dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi kami sendiri
khususnya.
Makassar, 7 Januari 2012
KELOMPOK VI A
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
3/38
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
4/38
MODUL 4: SUSAH BUANG AIR BESAR
Skenario : Seorang anak laki-laki 6 tahun, diantar orang tuanya ke Puskesmas dengan
keluhan utama sudah 4 hari tidak buang air besar dan muntah beberapa kali. Beberapahari terakhir anak tersebut selalu merasa mual, tidak ada nafsu makan, dan demam
yang terutama dirasakan pada malam hari. Seminggu sebelumnya anak tersebut
pernah BAB dan terdapat cacing pada kotorannya. Anak tersebut kurus, terlihat lemas
dan agak pucat.
Kata Kunci
- Anak laki-laki 6 tahun
- 4 hari tidak buang air besar dan muntah beberapa kali
- merasa mual, tidak ada nafsu makan dan demam pada malam hari
- terdapat cacing pada kotorannya
- anak tersebut kurus, lemas dan agak pucat
Kata sulit
- Anoreksia
- Konstipasi
Pertanyaan
1. Anatomi, histologi, fisiologi, dan biokimia organ-organ yang bersangkutan
(Intestinum Tenue dan Intestinum Crassum)
2. Jelaskan mekanisme defekasi normal
3. Jelaskan mekanisme terjadinya konstipasi pada kasus ini
4. Penyebab-penyebab terjadinya konstipasi
5.
Hubungan gejala utama dengan gejala tambahan (mual, anoreksia, demam)
6. Bagaimana siklus hidup cacing sehingga dapat menginfeksi pasien tersebut
7. Faktor predisposisi
8. Langkah-langkah diagnosis
9. DD
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
5/38
Jawaban :
1. Anatomi
Jejunum dan ileum
Secara keseluruhan panjang intestinum tenue adalah 5-8 meter, yang
dipengaruhi oleh bentuk tubuh. dua perlima bagian proximal membentuk jejenum dan
tiga perlima bagian distal adalah ileum. kedua bagian ini sangat bebas bergerak.
Flexura duodeno-jejunalis dan flexura ileo-caecalis fiksir ke bagian posterior pada
dinding dorsal cavum abdominis. Seluruh jejenum dan ileum dibungkus oleh
peritonium viscerale yang merupakan bagian mesenterium.
Caecum
bangunan ini merupakan permulaan dari colon; salah satu ujungnya buntu dan
menghadap ke caudal. sedangkan ujung yang lain terbuka menghadap ke kranial.
terletak di dalam fossa iliaca dextra, dibungkus oleh peritonium (intraperitonial),
mudah bergerak.
pada dinding sebelah kiri caecum terdapat muara dari ileum; mukosa dinding
di bagian ini membentuk lipatan yang dinamakan valvula ileo colica bauhini. valvula
tersebut terdiri dari labium superior dan labium inferius, bertemu membentuk frenula
valvulae coli yaitu, frenula anterior (sinister) dan frenulum posterior (dexter).
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
6/38
pada caecum terdapat juga muara dari processus vermiformis, (appendix), dan
pada pangkalnya terdapat valvula processus vermiformis. processus vermiformis
mempunyai alat gantung disebut mesenteriolum ataua mesoappendix sehingga
processus vermiformis terletak di intra peritoneal. pada pangkal processus
vermiformis ketiga taenia coli bersatu.
Colon ascendens
merupakan kelanjutan dari caecum ke arah cranial, muali dari fossa iliaca
dextra, berada di sebelah ventral m. quadratus lumborum, di ventral polus inferior dan
dexter, membelok ke kiri setinggi vertebra lumbalis 2, membentuk flexura coli dextra,
selanjutnya menjadi colon transversum.
pada fascies ventralis terdapat taenia libera, pada fascies dorsolateral terdapat
taenia omentalis dan pada fascies dorsomedial terdapat taenia mesocolica. colon
ascendens di tutupi oleh peritoneum, disebut letak retroperitonium.
Colon transversum
mulai dari flexura coli dextra berjalan melintang ke kiri melewati mediana,
agak miring ke kranial sampai di tepi kanan ren sinister, di sebelah caudal lien, lalumembelok ke caudal, belokan ini disebut flexura coli sinistra, terletak setinggi
vertebra lumbalis I, difiksasi pada diafragma oleh ligamentum phrenico colicum.
Pada facies ventralis terdapat taenia omentalis, pada facies inferior terdapat
taenia libera dan pada facies dorsalis terdapat taenia mesocolica. Disebelah cranial
dari kanan ke kiri colon transversum berbatasan dengan :
- Hepar
- Vesica fellea
- curvatura major ventriculi
- extremitas inferior lienalis
Disebelah caudal berbatasan dengan jejenum. Disebelah ventral ditutupi oleh
omentum majus. Disebelah dorsal dari kanan ke kiri berbatasan dengan :
- pars descendens duodeni
-
caput pancreatic- ren sinister
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
7/38
Colon transversum dibungkus oleh peritoneum viscerale, disebut mesocolon
transversum, dan difiksir [ digantung ] pada dinding dorsal abdomen.
Colon descendens
di mulai dari flexura coli sinistra, berjalan ke caudal, berada disebelah
ventrolateral polus inferior ren sinister, disisi lateral musculus psoas major, disebal
ventral M. qudratus lumborum sampai disebelah ventral crista iliaca dan tiba di fossa
iliaca sinistra. kemudian membelok ke kanan ke arah ventro caudal menjadi colom
sigmoideum, berada disebelah ventral dari vasa iliaca eksterna.
taenia omentalis terletak pada permukaan dorsolateral, taenia libera berada
pada facies ventralis dan taenia mesocolica berada pada bagian mediodorsal. colon
descendens ditutupi oleh peritonium parietale (letak retroparietal).
Colon Sigmoideum
bangunan ini brbentuk huruf s dan terletak didalam cavum pelvicum.
membuat 2 buah lekukan dan pada linea mediana menjadi rektum, setinggi corpus
vertebra sacralis 3. pada colon ini masih terdapat haustra dan taenia. dibungkus oleh
peritoneum viscerale dan membentuk mesocolon sigmoideum di fiksasi pada dindingpelvis.
Rektum
merupakan bagian caudal (anal dari intestinum crassum), terletak
retroperitoneal, memanjang memulai-mulai setinggi corpus vertebra sacralis 3 sampai
anus. anus adalah muara dari rektum ke dunia luar. pada rektum teradapat flexura
sacralis yang mengikuti curvatura os sacrum dan flexura perinealis yang mengikuti
lengkuangan perineum. bagian cranial disebut pars ampullaris rekti dan bagian
caudalis disebut pars analis rektum.
pada pars ampullaris terdapat 3 buah plika transversalis ayg dibentuk oleh
penebalan stratum sirculare tunika muscularis. plika yang tengah sangat tebal, disebut
plika tranversalis kohlraush, berfungsi sebagai penahan isi rektum
pada pars analis teradapat plika yang arahnya longitudinal dan disebut
columna rektalis morgagni. disebelah analis columna rektalis bersatu menjadi anulus
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
8/38
rektalis (anulus hemorroidalis). disebelah profunda mukosa terdapat pleksus venosus
yang desebut pleksus hemmoroidalis.
Referensi : Sloane Ethel. 2003.Anatomi dan Fisiologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Histologi
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
9/38
Referensi : Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem, Edisi 6, Jakarta
: EGC, 2011 (hal)
Fisiologi
Usus halus
Makanan yang sudah dicerna lambung akan masuk ke dalam usus halus. Usus halus
adalah organ pencernaan yang mencerna makanan secara kimiawi menggunakan enzim.
Enzim-enzim yang ada di dalam usus halus diantaranya ada amylase ( karbohidrat atau
zat gula
- Anderson sylvia price, dkk. 2005. Patofisiologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
- Referensi : Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem, Edisi 6,
Jakarta : EGC, 2011 (hal 689-691)
Biokimia
Murray, Robert K, dkk. Biokimia Harper, Edisi 27.Jakarta :EGC, 2009
Referensi : Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem, Edisi 6, Jakarta
: EGC, 2011 (hal 691)
2.
Mekanisme Defekasi Normal
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
10/38
Usus besar terutama adaklah organ pengering dan penyimpan
Kolon normalnya menerima sekitar 500 ml kimus dari usu halus per hari. Karena
sebagian besar perncernaan dan penyerapan telah diselesaikan di usus halus maka
isi yang disalurkan ke kolon terdiri dari makanan yang tercerna (misalnya :
selulosa), komponen empedu yang tidak diserap, dan cairan. Kolon mengekstrasi
H2O dan garam dari isi lumennya. Apa yang tertinggal dan akan di keluarkan
disebut Feses (tinja).
Umumnya gerakan usus besar berlangsung lambat dan tidak mendorong seesaui
dengan fungsinya sebagai tempat penyerapan dan penyimpanan. Motilitas utama
kolon adalah kontraksi haustra yang dipicu oleh ritmisitas otonom sel-sel otot
polos kolon. Kontraksi ini, yang menyebabkan kolon membentuk haustra, serupa
dengan segmentasi usus halus tetapi terjadi jauh lebih jarang
Ketika makan masuk ke lambung, terjadi refleks gastrokolonyang diperantarai
dari lambung ke kolon oleh gastrin dan saraf otonom ekstrinsik, yang menjadi
gerakan massa dikolon. Contoh paling jelas pada saat setelah sarapan ketika
makanan masuk masuk ke saluran cerna, terpicu refleks-refleks yang
memindahkan isi yang sudah ada ke baigan distal untuk menyediakan tempat
makan yang baru masuk. Refleks gastroileum memindahkan isi usus halus yang
masih ada dalam usus besar dan refleks gastrokolon mendorong isi kolon ke
dalam rektum dan memicu Refleks Defekasi.
Ketika gerakan massa dikolon mendorong tinja kedalam rektum, peregangan
yang terjadi di rektum merangsang reseptor regang didinding rektum memicu
refleks defekasi. Refleks ini menyebabkan sfingter ani internus melemas dan
rektum serta kolon sigmoideum berkontraksi lebih kuat. Jika sfingter ani
eksternus melemas maka terjadi defekasi.
Jika keadaan tidak memungkinkan defekasi maka pengencangan sfingter ani
eksternus secara sengaja dapat mencegah defekasi meskipus refleks defekasi telah
aktif. Jika defekasi ditunda maka dinding rektum yang semula regang secara
perlahan melemas dan keinginan untuk buang air besar mereda sampai gerakan
massa berikutnya mendorong lebih banyak tinja ke rektum dan kembali
meregangkan rektum serta memicu refleks defekasi (defekasi).
Referensi : Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem, Edisi 6, Jakarta :
EGC, 2011 (hal 689-691)
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
11/38
3. Mekanisme terjadinya konstipasi
1. Definisi Konstipasi
Definisi kontipasi bersifat relatif, tergantung pada konsistensi tinja, frekuensi
buang air besar dan kesulitan keluarnya tinja. Pada anak normal yang hanya beraksetiap 2-3 hari dengan tinja yang lunak tanpa kesulitan, bukan disebut konstipasi.
Konstipasi adalah persepsi gangguan buang air besar berupa berkurangnya frekuensi
buang air besar, sensasi tidak puasnya buang air besar, terdapat rasa sakit, harus
mengejan atau feses keras.
Konstipasi berarti bahwa perjalanan tinja melalui kolon dan rektum
mengalami penghambatan dan biasanya disertai kesulitan defekasi. Disebut konstipasi
bila tinja yang keluar jumlahnya hanya sedikit, keras, kering, dan gerakan usus hanya
terjadi kurang dari 3 x dalam 1 minggu.
Kriteria baku untuk menentukan ada tidaknya konstipasi telah ditetapkan,
meliputi minimal 2 keluhan dari beberapa keluhan berikut yang diderita penderita
minimal 25 % selama minimal 3 bulan:
1. Tinja yang keras
2. Mengejan pada saat defekasi
3. Perasaan kurang puas setelah defekasi, dan
4. Defekasi hanya 2 x atau kurang dalam seminggu.
Pada tahun 1999 Komite Konsensus Internasional telah membuat suatupedoman untuk membuat diagnosis konstipasi. Diagnosis dibuat berdasar adanya
keluhan paling sedikit 2 dari beberapa keluhan berikut, minimal dalam waktu 1 tahun
tanpa pemakaian laksans (kriteria Roma II), yaitu (Whitehead 1999):
1. Defekasi kurang dari 3x/minggu
2. Mengejan berlebihan minimal 25 % selama defekasi
3. Perasaan tidak puas berdefekasi minimal 25 % selama defekasi
4. Tinja yang keras minmal 25 %
5. Perasaan defekasi yang terhalang, dan Penggunaan jari untuk usaha evakuasi tinja
Patofisiologi
Konstipasi dapat terjadi apabila salah satu atau lebih faktor yang terkait
dengan faktor anatomi dan fisiologi dalam proses mekanisme berak terganggu.
Gangguan dapat terjadi pada kekuatan propulsif, sensasi rektal ataupun suatu
obstruksi fungsional pengeluaran (functional outlet). Konstipasi dikatakan idiopatik
apabila tidak dapat dijelaskan adanya abnormalitas anatomik, fisiologik, radiologik
dan histopatologik sebagai penyebabnya.
Konstipasi pada masa bayi biasanya disebabkan masalah diet atau pemberianminum. Berak yang nyeri dapat merupakan pencetus primer dari konstipasi pada awal
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
12/38
masa anak. Pada masa bayi dan anak, konstipasi kronik dapat disebabkan lesi
anatomis, masalah neurologis, disfungsi neuromuskuler otot intrinsik, obat
farmakologis, faktor metabolik atau endokrin. Pada masa anak penyebab terbanyak
adalah konstipasi fungsional yang biasanya berawal dari kurangnya makanan berserat,
kurang minum atau kurangya aktifitas
Akibat dari konstipasi
Sebagaimana diketahui, fungsi kolon di antaranya melakukan absorpsi cairan
elektrolit, zat-zat organik misalnya glukose dan air, hal ini berjalan terus sampai di
kolon descendens. Pada seseorang yang mengalami konstipasi, sebagai akibat dari
absorpsi cairan yang terus berlangsung, maka tinja akan menjadi lebih padat dan
mengeras. Tinja yang keras dan padat menyebabkan makin susahnya defekasi,
sehingga akan menimbulkan haemorrhoid.
Sisa-sisa protein di dalam makanan biasanya dipecahkan di dalam kolon
dalam bentuk indol, skatol, fenol, kresol dan hydrogen sulfide. Sehingga akan
memberikan bau yang khas pada tinja. Pada konstipasi juga akan terjadi absorpsi zat-
zat tersebut terutama indol dan skatol, sehingga akan terjadi intestinal toksemia. Bila
terjadi intestinal toksemia maka pada penderita dengan sirhosis hepatis merupakan
bahaya. Pada kolon stasis dan adanya pemecahan urea oleh bakteri mungkin akan
mempercepat timbulnya hepatik encepalopati pada penderita sirhosis hepatis.
Tanda dan Gejala
Gejala dan tanda akan berbeda antara seseorang dengan seseorang yang lain,
karena pola makan, hormon,gaya hidup dan bentukusus besar setiap orang berbeda-
beda, tetapi biasanya gejala dan tanda yang umum ditemukan pada sebagian besar
atau kadang-kadang beberapa penderitanya adalah sebagai berikut:
Gejala fisik
1) Perut terasa penuh, dan bahkan terasa kaku.Tubuh tidak fit, tidak nyaman, lesu,
cepat lelah, dan terasa berat sehingga malas mengerjakan sesuatu bahkan kadang-
kadang sering mengantuk.
2) Sering berdebar-debar sehingga mudah stres, sakit kepala atau bahkan demam.
3) Tinja atau feses lebih keras, lebih panas, berwarna lebih gelap daripada biasanya,
dan jumlahnya lebih sedikit daripada biasanya.
4) Pada saat buang air besar feses atau tinja sulit dikeluarkan atau dibuang, tubuhberkeringat dingin, dan kadang-kadang harus mengejan ataupun menekan-nekan perut
http://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gaya_hidup&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Usus_besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Usus_besarhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gaya_hidup&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hormon8/10/2019 KONSTIPASI 6A
13/38
terlebih dahulu supaya dapat mengeluarkan dan membuang tinja (bahkan sampai
mengalami ambeien). Terdengar bunyi-bunyian dalam perut.
5) Bagian anus atau dubur terasa penuh, tidak plong, dan terganjal sesuatu disertai
sakit akibat bergesekan dengan tinja atau feses yang kering dan keras atau karena
mengalami ambeien atau wasir sehingga pada saat duduk terasa tidak nyaman.
6) Lebih sering buang angin yang berbau lebih busuk daripada biasanya.
7) Menurunnya frekwensi buang air besar, dan meningkatnya waktu buang air besar
(biasanya buang air besar menjadi 3 hari sekali atau lebih lama lagi).
8) Terkadang mual dan muntah.
Gejala psikologis
1) Mudah emosi.
2) Lebih suka menyendiri.
3) Gelisah.
4) Susah tidur.
5) Kurang percaya diri dan kurang bersemangat.
Lainnya
Munculnya rasa mulas dan nyeri pada perut bukan suatu tanda dan gejala,
begitupulamulas dan nyeri yang tak tentu juga tidak menuju ke suatu gejala penyakit.
Konstipasi atau sembelit lebih sering terjadi pada anak-anak (karena sistem
pencernaan pada anak-anak belum terlalu sempurna) dan orang tua (karena kinerja
sistem pencernaan pada orang tua menurun), dan lebih banyak terjadi pada wanita
dibandingkan dengan pria. Pada anak-anak, konstipasi dapat mengarah kepadasoiling
(enuresisdanencopresis).
Etiologi
Penyebab konstipasi biasanya multifaktor, misalnya : Konstipasi sekunder
(diit, kelainan anatomi, kelainan endokrin dan metabolik, kelainan syaraf, penyakit
jaringan ikat, obat, dan gangguan psikologi), konstipasi fungsional (konstipasi biasa,
Irritabel bowel syndrome, konstipasi dengan dilatasi kolon, konstipasi tanpa dilatasi
kolon, obstruksi intestinal kronik, rectal outlet obstruction, daerah pelvis yang
lemah, dan ineffective straining), dan lain-lain (diabetes melitus, hiperparatiroid,
hipotiroid, keracunan timah, neuropati, Parkinson, dan skleroderma).
http://id.wikipedia.org/wiki/Mulashttp://id.wikipedia.org/wiki/Peruthttp://id.wikipedia.org/wiki/Mulashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Soiling&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Soiling&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Soiling&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Enuresis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Enuresis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Enuresis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Encopresis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Encopresis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Encopresis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Encopresis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Enuresis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Soiling&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mulashttp://id.wikipedia.org/wiki/Peruthttp://id.wikipedia.org/wiki/Mulas8/10/2019 KONSTIPASI 6A
14/38
1. Konstipasi sekunder
a) Pola hidup: Diet rendah serat, kurang minum, kebiasaan buang air besar
yang buruk, kurang olahraga.
b) Kelainan anatomi (struktur) : fissura ani, hemoroid, striktur, dan tumor,
abses perineum, megakolon.
c) Kelainan endokrin dan metaolik : hiperkalsemia, hipokalemia, hipotiroid,
DM, dan kehamilan.
d) Kelainan syaraf : stroke, penyakit Hirschprung, Parkinson, sclerosis
multiple, lesi sumsum tulang belakang, penyakit Chagas, disotonomia
familier.
e) Kelainan jaringan ikat : skleroderma, amiloidosis, mixed connective-tissue
disease.
f) Obat : antidepresan (antidepresan siklik, inhibitor MAO), logam (besi,
bismuth), anti kholinergik, opioid (kodein, morfin), antasida (aluminium,
senyawa kalsium), calcium channel blockers (verapamil), OAINS
(ibuprofen, diclofenac), simpatomimetik (pseudoephidrine), cholestyramine
dan laksan stimulans jangka panjang.
g) Gangguan psikologi (depresi).
2. Konstipasi fungsional = kontipasi simple atau temporer
a) Konstipasi biasa : akibat menahan keinginan defekasi.
b) Irritabel bowel syndrome
c) Konstipasi dengan dilatasi kolon : idiopathic megacolon or megarektum
d) Konstipasi tanpa dilatasi kolon : idiopathic slow transit constipation
e) Obstruksi intestinal kronik.
f) Rectal outlet obstruction : anismus, tukak rectal soliter, intusesepsi.
g) Daerah pelvis yang lemah : descending perineum, rectocele.
h) Mengejan yang kurang efektif (ineffective straining)
Penanganan
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
15/38
Anus yang tidak tampak normal baik bentuk maupun posisinya
Anak yang mengalami konstipasi harus dilatih untuk membangun kebiasaan BAB
yang baik. Salah satu caranya adalah dengan membiasakan duduk di toilet secara
teratur sekitar lima menit setelah sarapan, bahkan jika anak tidak merasa ingin BAB.
Anak harus duduk selama lima menit, bahkan jika anak telah menyelesaikan BABsebelum lima menit tersebut habis.
Anak juga harus belajar untuk tidak menahan keinginan BAB. Kadang anak
mengalami kekhawatiran jika harus menggunakan toilet di sekolah. Jika orang tua
mencurigai adanya masalah tersebut, orang tua hendaknya membicarakan masalah
tersebut dengan anak maupun pihak sekolah.
Makanan tinggi serat. Serat membuat BAB lebih lunak karena menahan
lebih banyak air dan lebih mudah untuk dikeluarkan. Memperbanyak jumlah serat
dalam makanan anak dapat mencegah konstipasi. Beberapa cara untuk memenuhikebutuhan serat anak adalah:
1. Berikan minimal 2 sajian buah setiap hari. Buah yang dimakan beserta kulitnya,
misalnya plum, aprikot, dan peach, memiliki banyak kandungan serat.
2. Berikan minimal 3 sajian sayuran setiap hari.
3. Berikan roti gandum (wheat) sebagai ganti roti putih. Banyak minum dapat
mencegah konstipasi. Biasakan anak untuk minum setiap kali makan, sekali di
antara waktu makan, dan sebelum tidur. Namun perlu diperhatikan bahwa terlalu
banyak susu sapi atau produk susu lainnya (keju, yogurt) justru dapat
mengakibatkan konstipasi pada sebagian anak.
4. Penyebab-penyebab terjadinya konstipasi
Konstipasi berhubungan dengan jalur pembuangan yang kecil, kering, kotoran
yang keras, atau tidak lewatnya kotoran di usus untuk beberapa waktu. Ini terjadi
karena pergerakan feses melalui usus besar lambat dimana reabsorbsi cairan terjadi
di usus besar. Konstipasi berhubungan dengan pengosongan kotoran yang sulit dan
meningkatnya usaha atau tegangan dari otot-otot volunter pada proses defekasi
Ada banyak penyebab konstipasi :
a. Kebiasaan buang air besar (b.a.b) yang tidak teratur Salah satu penyebab yang
paling sering menyebabkan konstipasi adalah kebiasaan b.a.b yang tidak teratur.
Refleks defekasi yagn normal dihambat atau diabaikan, refleks-refleks ini
terkondisi menjadi semakin melemah. Ketika kebiasaan diabaikan, keinginan
untuk defekasi hilang. Anak pada masa bermain biasa mengabaikan refleks-refleks ini; orang dewasa mengabaikannya karena tekanan waktu dan pekerjaan.
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
16/38
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
17/38
f. Latihan yang tidak cukup
Pada klien dengan masa rawat inap yang lama, otot secara umum akan
melemah, termasuk otot abdomen, diafragma, dasar pelvik, yang digunakan
pada proses defekasi. Kurangnya latihan secara tidak langsung dihubungkan
dengan berkurangnya nafsu makan dan kemungkinan kurangnya jumlah serat
yang penting untuk merangsang refleks pada proses defekasi.
g. Umur
Pada manula, otot-otot dan tonus spinkter semakin melemah turut berperan
sebagai penyebab punurunan kemampuan defekasi.
h. Proses penyakit
Beberapa penyakit pada usus dapat menyebabkan konstipasi, beberapa di
antaranya obstruksi usus, nyeri ketika defekasi berhubungan dengan hemorhoid,
yang membuat orang menghindari defekasi; paralisis, yang menghambat
kemampuan klien untuk buang air besar; terjadinya peradangan pelvik yang
menghasilkan paralisis atau atoni pada usus. Konstipasi bisa jadi beresiko pada
klien, regangan ketika b.a.b dapat menyebabkan stres pada abdomen atau luka
pada perineum (post operasi); Ruptur dapat terjadi jika tekanan saat defekasi
cukup besar. Ditambah lagi peregangan sering bersamaan dengan tertahannya
napas. Gerakan ini dapat menyebabkan masalah serius pada orang dengan sakit
jantung, trauma otak, atau penyakit pada pernapasan. Tertahannya napas
meningkatkan tekanan intra torakal dan intrakranial. Pada kondisi tertentu,
tekanan ini dapat dikurangi jika seseorang mengeluarkan napas melalui mulut
ketika mengejan/regangan terjadi. Bagaimanapun, menghindari regangan
merupakan pencegahan yang terbaik.
i. Kurang minum
j.
Kurang asupan makanan berserat
k. Menahan defekasi
l. Efek samping obat-obatan
Sumber:http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2108901-konstipasi/#ixzz1iOvlYo3l
5. Hubungan gejala utama dengan gejala tamba han (mual, anoreksia, demam)
- Mual : Erratic action, merupakan keadaan dimana terdapat cacing yang berada
dalam lambung
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2108901-konstipasi/#ixzz1iOvlYo3lhttp://id.shvoong.com/medicine-and-health/2108901-konstipasi/#ixzz1iOvlYo3lhttp://id.shvoong.com/medicine-and-health/2108901-konstipasi/#ixzz1iOvlYo3lhttp://id.shvoong.com/medicine-and-health/2108901-konstipasi/#ixzz1iOvlYo3l8/10/2019 KONSTIPASI 6A
18/38
- Anoreksia : Spoilative action , merupakan kadaan dimana cacing mengambil
kaarbohidrat dari hospes.
- Demam : Traumatic action, keadaan dimana cacing mengiritasi dinding usus
sehingga terjadi refleks inflamasi disebabkan karena cacing melukai mukosa
dinding usus. Keadaan tersebut mengenai impuls radang yang merangsang
pirogen eksogen mengeluarkan sitokain berupa IL1, IL2, INF, dll). Pirogen
endogen menghantarkan impuls ke hipotalamus yang menyebabkan asam
arakidonat meningkatkan prostaglandin sehingga terjadi aktivasi metabolik yang
menyebabkan terjadinya produksi panas (demam).
6. Bagaimana siklus hidup cacing sehingga dapat menginfeksi pasien
7. Faktor predisposisi
- efek samping (mengkonsumsi obat)
- kelainan psikis
- kurang asupan makanan yang berserat
- gangguan mengejan
- gangguan neurogenik
- menahan defekasi
- makanan tidak higenis
8. Langkah-langkah diagnosis
Anamnesis
Riwayat penyakit difokuskan pada gagal untuk mengeluarkan baik feses
maupun gas. Perlu untuk menentukan apakah termasuk obstruksi total atau partial.
Anamnesis ditujukan untuk menggali lebih dalam riwayat penyakit terdahulu yang
mungkin dapat menstimulasi terjadinya konstipasi.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan abdomen standar seperti inspeksi, auskultasi, perkusi,dan palpasi
untuk melihat apakah ada massa abdomen, nyeri abdomen, dan adanya distensi
kolon.
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
19/38
Obstruksi usus pada fase lanjut tidak terdengar bising usus. Pemeriksaan
region femoral dan inguinal untuk melihat apakah ada hernia atau tidak. Obstruksi
kolon bisa terjadi akibat hernia inguinal kolon sigmoid
Pemeriksaan rectal touch (colok dubur) untuk mengidentifikasi kelainan
rectum yang mungkin menyebabkan obstruksi dan memberikan gambaran tentang
isi rectum.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Hb,urine dan lai sebagainya yang di anggap perlu pencitraan
dengan CT scan, USG, X rays dengan atau tanpa bahan kontras
Pencitraan untuk melihat apakah ada dilatasi kolon. Dilatasi kolon tanpa udara
menandakan obstruksi total dan dilatasi kolon dengan terdapat udara menandakan
partial obstruksi parsial. Pencitraan ini dapat digunakan untuk menentukan letak
obstruksi dan penyebab obstruksi.
Laboratorium seperti pemeriksaan elektrolit darah (mengetahui dehidrasi dan
ketidakseimbangan elektrolit), hematokrit (apakah ada anemia yang
dihubungkan dengan perdarahan usus missal akibat neoplasma), hitung leukosit
(mengetahui infeksi usus). Endoskopi untuk melihat bagian dalam kolon dan
mennetukan sebab obstipasi
9. DD
A.Ileus obtruksi
Definisi
Obstruksi usus (mekanik) adalah keadaan dimana isi lumen saluran cerna
tidak bisa disalurkan ke distal atau anus karena ada sumbatan/hambatan yang
disebabkan kelainan dalam lumen usus, dinding usus atau luar usus yang
menekan atau kelainan vaskularisasi pada suatu segmen usus yang menyebabkan
nekrose segmen usus tersebut.
Ileus obstruktif = ileus mekanik = ileus dinamik. Suatu penyumbatan mekanis
pada usus dimana merupakan penyumbatan yang sama sekali menutup atau
mengganggu jalannya isi usus.
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
20/38
Epidemiologi
Hernia strangulata adalah salah satu keadaan darurat yang sering dijumpai
oleh dokter bedah dan merupakan penyebab obstruksi usus terbanyak. Mc Iver
mencatat 44% dari obstruksi mekanik usus disebabkan oleh hernia eksterna yang
mengalami strangulasi. Di RSCM, pada tahun 1989, Kartowisastro dan
Wiriasoekarta melaporkan 58% kasus obstruksi mekanik usus halus disebabkan
oleh hernia.
Adhesi pasca operasi timbul setelah terjadi cedera pada permukaan
jaringan, sebagai akibat insisi, kauterisasi, jahitan atau mekanisme trauma
lainnya. Dari laporan terakhir pasien yang telah menjalani sedikitnya sekali
operasi intra abdomen, akan berkembang adhesi satu hingga lebih dari sepuluh
kali. Obstruksi usus merupakan salah satu konsekuensi klinik yang penting. Di
negara maju, adhesi intraabdomen merupakan penyebab terbanyak terjadinya
obstruksi usus. Pada pasien digestif yang memerlukan tindakan reoperasi, 30-
41% disebabkan obstruksi usus akibat adhesi. Untuk obstruksi usus halus,
proporsi ini meningkat hingga 65-75%.
Etiologi
- Perlekatan usus atau adhesi, dimana pita fibrosis dari jaringan ikat
menjepit usus.
- Jaringan parut karena ulkus, pembedahan terdahulu atau penyakit Crohn
- Hernia inkarserata, usus terjepit di dalam pintu hernia
- Neoplasma
- Intususepsi.
-
Volvulus
- Benda asing, kumpulan cacing askaris
- Batu empedu yang masuk ke usus melalui fistula kolesisenterik.
- Penyakit radang usus, striktur, fibrokistik dan hematoma.
- Obstruksi Usus Besar
Kira-kira 15% obstruksi usus terjadi di usus besar. Obstruksi dapat terjadi
di setiap bagian kolon tetapi paling sering di sigmoid. Penyebabnya adalah :
- Karsinoma
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
21/38
- Volvulus
- Kelainan divertikular (Divertikulum Meckel), Penyakit Hirschsprung
- Inflamasi
- Tumor jinak
- Impaksi fekal
Patomekanisme
Usus di bagian distal kolaps, sementara bagian proksimal berdilatasi. Usus
yang berdilatasi menyebabkan penumpukan cairan dan gas, distensi yang
menyeluruh menyebabkan pembuluh darah tertekan sehingga suplai darah
berkurang (iskemik), dapat terjadi perforasi. Dilatasi dan dilatasi usus oleh karena
obstruksi menyebabkan perubahan ekologi, kuman tumbuh berlebihan sehingga
potensial untuk terjadi translokasi kuman. Gangguan vaskularisasi menyebabkan
mortalitas yang tinggi, air dan elektrolit dapat lolos dari tubuh karena muntah.
Dapat terjadi syok hipovolemik, absorbsi dari toksin pada usus yang mengalami
strangulasi.
Dinding usus halus kuat dan tebal, karena itu tidak timbul distensi
berlebihan atau ruptur. Dinding usus besar tipis, sehingga mudah distensi.Dinding sekum merupakan bagian kolon yang paling tipis, karena itu dapat terjadi
ruptur bila terlalu tegang. Gejala dan tanda obstruksi usus halus atau usus besar
tergantung kompetensi valvula Bauhini. Bila terjadi insufisiensi katup, timbul
refluks dari kolon ke ileum terminal sehingga ileum turut membesar.
Pengaruh obstruksi kolon tidak sehebat pengaruh pada obstruksi usus
halus karena pada obstruksi kolon, kecuali pada volvulus, hampir tidak pernah
terjadi strangulasi. Kolon merupakan alat penyimpanan feses sehingga secara
relatif fungsi kolon sebagai alat penyerap sedikit sekali. Oleh karena itu
kehilangan cairan dan elektrolit berjalan lambat pada obstruksi kolon distal.
Manifestasi Klinis
Obstruksi sederhana
Obstruksi usus halus merupakan obstruksi saluran cerna tinggi, artinya
disertai dengan pengeluaran banyak cairan dan elektrolit baik di dalam lumen
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
22/38
usus bagian oral dari obstruksi, maupun oleh muntah. Gejala penyumbatan usus
meliputi nyeri kram pada perut, disertai kembung. Pada obstruksi usus halus
proksimal akan timbul gejala muntah yang banyak, yang jarang menjadi muntah
fekal walaupun obstruksi berlangsung lama. Nyeri bisa berat dan menetap. Nyeri
abdomen sering dirasakan sebagai perasaan tidak enak di perut bagian atas.
Semakin distal sumbatan, maka muntah yang dihasilkan semakin fekulen.1,2,10
Tanda vital normal pada tahap awal, namun akan berlanjut dengan
dehidrasi akibat kehilangan cairan dan elektrolit. Suhu tubuh bisa normal sampai
demam. Distensi abdomen dapat dapat minimal atau tidak ada pada obstruksi
proksimal dan semakin jelas pada sumbatan di daerah distal. Bising usus yang
meningkat danmetallic sounddapat didengar sesuai dengan timbulnya nyeri
pada obstruksi di daerah distal.
Obstruksi disertai proses strangulasi
Gejalanya seperti obstruksi sederhana tetapi lebih nyata dan disertai
dengan nyeri hebat. Hal yang perlu diperhatikan adalah adanya skar bekas operasi
atau hernia. Bila dijumpai tanda-tanda strangulasi berupa nyeri iskemik dimana
nyeri yang sangat hebat, menetap dan tidak menyurut, maka dilakukan tindakanoperasi segera untuk mencegah terjadinya nekrosis usus.
Obstruksi mekanis di kolon timbul perlahan-lahan dengan nyeri akibat
sumbatan biasanya terasa di epigastrium. Nyeri yang hebat dan terus menerus
menunjukkan adanya iskemia atau peritonitis. Borborygmus dapat keras dan
timbul sesuai dengan nyeri. Konstipasi atau obstipasi adalah gambaran umum
obstruksi komplit. Muntah lebih sering terjadi pada penyumbatan usus besar.
Muntah timbul kemudian dan tidak terjadi bila katup ileosekal mampu mencegah
refluks. Bila akibat refluks isi kolon terdorong ke dalam usus halus, akan tampak
gangguan pada usus halus. Muntah fekal akan terjadi kemudian. Pada keadaan
valvula Bauchini yang paten, terjadi distensi hebat dan sering mengakibatkan
perforasi sekum karena tekanannya paling tinggi dan dindingnya yang lebih tipis.
Pada pemeriksaan fisis akan menunjukkan distensi abdomen dan timpani, gerakan
usus akan tampak pada pasien yang kurus, dan akan terdengar metallic sound
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
23/38
pada auskultasi. Nyeri yang terlokasi, dan terabanya massa menunjukkan adanya
strangulasi.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium tidak mempunyai ciri-ciri khusus. Pada
urinalisa, berat jenis bisa meningkat dan ketonuria yang menunjukkan adanya
dehidrasi dan asidosis metabolik. Leukosit normal atau sedikit meningkat, jika
sudah tinggi kemungkinan sudah terjadi peritonitis. Kimia darah sering adanya
gangguan elektrolit.
Foto polos abdomen sangat bernilai dalam menegakkan diagnosa ileus
obstruksi. Sedapat mungkin dibuat pada posisi tegak dengan sinar mendatar.
Posisi datar perlu untuk melihat distribusi gas, sedangkan sikap tegak untuk
melihat batas udara dan air serta letak obstruksi. Secara normal lambung dan
kolon terisi sejumlah kecil gas tetapi pada usus halus biasanya tidak tampak.
Gambaran radiologi dari ileus berupa distensi usus dengan multiple air
fluid level, distensi usus bagian proksimal, absen dari udara kolon pada obstruksi
usus halus. Obstruksi kolon biasanya terlihat sebagai distensi usus yang terbatas
dengan gambaran haustra, kadang-kadang gambaran massa dapat terlihat. Pada
gambaran radiologi, kolon yang mengalami distensi menunjukkan gambaran
sepertipiguradari dinding abdomen.
Kemampuan diagnostik kolonoskopi lebih baik dibandingkan
pemeriksaan barium kontras ganda. Kolonoskopi lebih sensitif dan spesifik untuk
mendiagnosis neoplasma dan bahkan bisa langsung dilakukan biopsi.
Komplikasi
Pada obstruksi kolon dapat terjadi dilatasi progresif pada sekum yang
berakhir dengan perforasi sekum sehingga terjadi pencemaran rongga perut
dengan akibat peritonitis umum.
Penatalaksanaan
Tujuan utama penatalaksanaan adalah dekompresi bagian yang
mengalami obstruksi untuk mencegah perforasi. Tindakan operasi biasanya selalu
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
24/38
diperlukan. Menghilangkan penyebab obstruksi adalah tujuan kedua. Kadang-
kadang suatu penyumbatan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan,
terutama jika disebabkan oleh perlengketan. Penderita penyumbatan usus harus di
rawat di rumah sakit.
Persiapan
Pipa lambung harus dipasang untuk mengurangi muntah, mencegah
aspirasi dan mengurangi distensi abdomen (dekompresi). Pasien dipuasakan,
kemudian dilakukan juga resusitasi cairan dan elektrolit untuk perbaikan keadaan
umum. Setelah keadaan optimum tercapai barulah dilakukan laparatomi. Pada
obstruksi parsial atau karsinomatosis abdomen dengan pemantauan dan
konservatif.
Operasi
Operasi dapat dilakukan bila sudah tercapai rehidrasi dan organ-organ
vital berfungsi secara memuaskan. Tetapi yang paling sering dilakukan adalah
pembedahan sesegera mungkin. Tindakan bedah dilakukan bila :
-Strangulasi
- Obstruksi lengkap
- Hernia inkarserat
- Tidak ada perbaikan dengan pengobatan konservatif (dengan
pemasangan NGT, infus, oksigen dan kateter)
Pasca Bedah
Pengobatan pasca bedah sangat penting terutama dalam hal cairan dan
elektrolit. Kita harus mencegah terjadinya gagal ginjal dan harus memberikan
kalori yang cukup. Perlu diingat bahwa pasca bedah usus pasien masih dalam
keadaan paralitik
Prognosis
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
25/38
Mortalitas ileus obstruktif ini dipengaruhi banyak faktor seperti umur,
etiologi, tempat dan lamanya obstruksi. Jika umur penderita sangat muda ataupun
tua maka toleransinya terhadap penyakit maupun tindakan operatif yang
dilakukan sangat rendah sehingga meningkatkan mortalitas. Pada obstruksi kolon
mortalitasnya lebih tinggi dibandingkan obstruksi usus halus.
B.Typhoid
DEFINISI
Demam Tifoid adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella
typhi.
ETIOLOGI
Bakteri Salmonella typhi.
Bakteri tifoid ditemukan di dalam tinja dan air kemih penderita.
Penyebaran bakteri ke dalam makanan atau minuman bisa terjadi akibat
pencucian tangan yang kurang bersih setelah buang air besar maupun setelah
berkemih. Lalat bisa menyebarkan bakteri secara langsung dari tinja ke makanan.
Bakteri masuk ke dalam saluran pencernaan dan bisa masuk ke dalam
peredaran darah. Hal ini akan diikuti oleh terjadinya peradangan pada usus halus
dan usus besar. Pada kasus yang berat, yang bisa berakibat fatal, jaringan yang
terkena bisa mengalami perdarahan dan perforasi (perlubangan). Sekitar 3%
penderita yang terinfeksi oleh Salmonella typhi dan belum mendapatkan
pengobatan, di dalam tinjanya akan ditemukan bakteri ini selama lebih dari 1
tahun.
Beberapa dari pembawa bakteri ini tidak menunjukkan gejala-gejala dari demam
tifoid.
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
26/38
GEJALA
Biasanya gejala mulai timbul secara bertahap dalam wakatu 8-14 hari setelah
terinfeksi. Gejalanya bisa berupa demam, sakit kepala, nyeri sendi, sakit
tenggorokan, sembelit, penurunan nafsu makan dan nyeri perut.
Kadang penderita merasakan nyeri ketika berkemih dan terjadi batuk serta
perdarahan dari hidung.
Jika pengobatan tidak dimulai, maka suhu tubuh secara perlahan akan
meningkat dalam waktu 2-3 hari, yaitu mencapai 39,4-40?Celsius selama 10-14
hari. Panas mulai turun secara bertahap pada akhir minggu ketiga dan kembali
normal pada minggu keempat.
Demam seringkali disertai oleh denyut jantung yang lambat dan kelelahan
yang luar biasa. Pada kasus yang berat bisa terjadi delirium, stupor atau koma.
Pada sekitar 10% penderita timbul sekelompok bintik-bintik kecil berwarna
merah muda di dada dan perut pada minggu kedua dan berlangsung selama 2-5
hari.
KOMPLIKASI
Sebagian besar penderita mengalami penyembuhan sempurna, tetapi bisaterjadi komplikasi, terutama pada penderita yang tidak diobati atau bila
pengobatannya terlambat:
Banyak penderita yang mengalami perdarahan usus; sekitar 2%
mengalami perdarahan hebat. Biasanya perdarahan terjadi pada
minggu ketiga.
Perforasi usus terjadi pada 1-2% penderita dan menyebabkan nyeri
perut yang hebat karena isi usus menginfeksi ronga perut (peritonitis).
Pneumonia bisa terjadi pada minggu kedua atau ketiga dan biasanya
terjadi akibat infeksi pneumokokus (meskipun bakteri tifoid juga bisa
menyebabkan pneumonia).
Infeksi kandung kemih dan hati.
Infeksi darah (bakteremia) kadang menyebabkan terjadinya infeksi
tulang (osteomielitis), infeksi katup jantung (endokarditis), infeksi
selaput otak (meningitis), infeksi ginjal (glomerulitis) atau infeksi
saluran kemih-kelamin.
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
27/38
Pada sekitar 10% kasus yang tidak diobati, gejala-gejala infeksi awal
kembali timbul dalam waktu 2 minggu setelah demam mereda.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil pemeriksaan
fisik. Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan biakan darah, tinja, air kemih atau
jaringan tubuh lainnya guna menemukan bakteri penyebabnya.
PENGOBATAN
Dengan antibiotik yang tepat, lebih dari 99% penderita dapat
disembuhkan. Pedoman profesional yang paling terakhir untuk pengobatan
demam tifoid di Asia selatan dan Tenggara dikeluarkan oleh Association of
Pediatrics (IAP) pada Oktober 2006. Meskipun pedoman ini diterbitkan untuk
demam tifoid anak, penulis merasa bahwa mereka juga berlaku untuk kasus-kasus
dewasa.
Untuk pengobatan demam tifoid yang tidak berat, IAP merekomendasikan
cefixime dan, sebagai agen lini kedua, azitromisin. Untuk demam tifoid yang
berat, mereka merekomendasikan ceftriaxone. Aztreonam dan imipenem adalahlini kedua agen untuk kasus yang berat.Jika terjadi perforasi usus, diberikan
antibiotik berspektrum luas (karena berbagai jenis bakteri akan masuk ke dalam
rongga perut) dan mungkin perlu dilakukan pembedahan untuk memperbaiki atau
mengangkat bagian usus yang mengalami perforasi.
PENCEGAHAN
Vaksin tifus per-oral (ditelan) memberikan perlindungan sebesar 70%.
Vaksin ini hanya diberikan kepada orang-orang yang telah terpapar oleh bakteri
Salmonella typhidan orang-orang yang memiliki resiko tinggi (termasuk petugas
laboratorium dan para pelancong).
Para pelancong sebaiknya menghindari makan sayuran mentah dan
makanan lainnya yang disajikan atau disimpan di dalam suhu ruangan. Sebaiknya
mereka memilih makanan yang masih panas atau makanan yang dibekukan,
minuman kaleng dan buah berkulit yang bisa dikupas.
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
28/38
http://medicastore.com/penyakit/10/Demam_Tifoid.html
C.IBS
Irritable Bowel Syndrome (IBS)
DEFINISI
Irritable bowel syndrome (IBS) adalah gangguan pada seluruh saluran
pencernaan yang menyebabkan nyeri perut dan sembelit atau diare.
Faktor bahan-bahan dan emosi yang berubah-ubah bisa memicu gejala-
gejala pada IBS.
Seorang dokter biasanya mendiagnosa IBS berdasarkan gejala-gejala tetapi
melakukan tes untuk mengesampingkan masalah-masalah lain.
Makan teratur adalah sering terbaik, dan obat-obatan biasanya bisa
menghilangkan gejala-gejala khusus.
IBS mempengaruhi sekitar 10 sampai 15% populasi umum. Beberapa tetapi
tidak seluruh penelitian menduga wanita dengan IBS lebih mungkin berkonsultasi
dengan seorang dokter. IBS adalah gangguan paling umum didiagnosa olehgastroenterologist(dokter yang spesialisasi pada gangguan saluran pencernaan).
IBS biasanya diklasifikasikan sebagai gangguan fungsional karena
penyakit ini merusak fungsi aktivitas normal tubuh, seperti gerakan usus,
sensitivitas saraf usus atau kerja dari otak yang mengontrol beberapa fungsi
tersebut. Meskipun fungsi normal dirusak, tidak ada struktur yang abnormal yang
dapat terlihat dengan endoscope (pipa fleksible pelihat), sinar X, atau tes darah.
Sehingga, IBS diidentifikasi dengan cirri khas dari gejala-gejala dan jika
diperlukan hasil tes terbatas.
Etiologi
Penyebab IBS tidak jelas. Pada beberapa pasien IBS, saluran cerna khususnya
yang sensitif terhadap rangsangan-penderita dapat mengalami ketidaknyamanan
karena gas usus atau kontraksi yang pada orang lain tidak menimbulkan
gangguan. Meskipun perubahan gerakan usus besar yang terjadi pada IBS dapat
http://medicastore.com/penyakit/10/Demam_Tifoid.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/10/Demam_Tifoid.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/10/Demam_Tifoid.html8/10/2019 KONSTIPASI 6A
29/38
terlihat berhubungan dengan kontraksi usus yang abnormal, tidak semua
penderita IBS mengalami kontraksi abnormal, dan sebagian besar mengalami,
kontraksi abnormal tidak selalu merupakan gejala.
Faktor emosional (misal, stress, gelisah, depresi, dan takut), makanan, obat-
obatan, hormon, atau iritan kecil bisa memicu atau memperburuk serangan
(penyakit atau serangan) pada IBS. Untuk beberapa orang, makanan kalori-tinggi
atau makanan tinggi-lemak kemungkinan bisa memicu. Untuk orang lain,
gandum, produk susu, kopi, teh, atau buah jeruk tampaknya bisa membuat gejala-
gejala tersebut. karena banyak produk makanan yang mengandung beberapa
bahan-bahan, yang kemungkinan sulit untuk mengidentifikasi pemicu khusus.
Yang lain menemukan bahwa makan terlalu cepat atau makan setelah jangka
waktu yang terlalu lama tanpa makanan menjadi pemicu. Meskipun begitu,
hubungannya tidak konsisten. Seseorang tidak selalu mendapatkan gejala-gejala
setelah pemicu biasa, dan gejala-gejala seringkali muncul tanpa berbagai pemicu
yang jelas. Hal ini tidak jelas bagaimana seluruh pemicu tersebut berhubungan
dengan penyebab IBS.
GEJALA
IBS cenderung terjadi di usia remaja dan 20-tahunan, menyebabkan serangan
pada gejala-gejala yang berulang pada periode yang tidak teratur. Serangan pada
akhir hidup dewasa tidak umum tetapi tidak langka. Serangan hampir selalu
terjadi ketika seseorang sadar, dan jarang membuat seseorang terjaga dari tidur.
Gejala-gejala termasuk nyeri perut berhubungan dengan atau diringankan
dengan melakukan buang air besar (defekasi), perubahan pada frekwensi kotoran
(seperti sembelit atau diare) atau konsistensi, perluasan perut (distention), lendir
pada kotoran, dan rasa tidak sepenuhnya kosong setelah buang air besar. Nyeri
tersebut bisa menimbulkan rasa sakit atau kram yang terus menerus muncul,
biasanya di sepanjang perut bagian bawah. Kembung, gas, mual, sakit kepala,
lelah, depresi, gelisah, dan sulit konsentrasi adalah gejala-gejala lainnya. Pada
umumnya, karakter dan lokasi nyeri tersebut, memicu (faktor yang
mempercepat), dan pola pada gerakan isi perut secara relatif konsisten sepanjang
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
30/38
waktu. Meskipun begitu, gejala-gejala bisa meningkat atau menurun pada tingkat
keparahannya dan juga berubah sepanjang waktu.
DIAGNOSA
Kebanyakan orang dengan IBS terlihat sehat. Uji fisik umumnya tidak
menunjukkan apapun yang tidak umum kecuali kadangkala kelembutan di
sepanjang usus besar. Dokter biasanya melakukan beberapa tes-misal, tes darah,
penelitian kotoran, dan sigmoidoskopi-untuk membedakan IBS dari penyakit
Crohn, ulcerative colitis, kanker (sebagian besar pada orang yang berusia lebih
dari 40 tahun), collagenous colitis, lymphocytic colitis, dan banyak penyakit
lainnya yang bisa menyebabkan nyeri perut dan perubahan pada kebiasaan buangair. Hasil tes ini biasanya normal pada orang dengan IBS, meskipun kotoran
tersebut kemungkinan berair, dan prosedur sigmoidoskopi bisa menyebabkan
kejang dan nyeri yang tidak umum. Dokter biasanya melakukan tes lagi-seperti
ultrasound perut, sinar X pada usus, atau colonoscopi-pada orang tua dan pada
mereka yang mengalami gejala-gejala yang tidak umum untuk IBS, seperti
demam, kotoran berdarah, berat badan hilang, dan muntah.
Gangguan saluran pencernaan lain (seperti radang usus buntu, penyakit batu
empedu, borok, dan kanker) bisa terbentuk pada seseorang dengan IBS, terutama
setelah usia 40 tahun. dengan demikian, jika gejala seseorang berubah secara
signifikan atau tidak biasanya untuk IBS, penelitian lebih lanjut kemungkinan
diperlukan.
PENGOBATAN
Pengobatan berbeda dari orang ke orang. Jika makanan atau jenis stress
tertentu muncul dan membuat masalah, mereka harus menghindarinya jika
mungkin. Untuk kebanyakan orang, khususnya mereka yang cenderung sembelit,
kegiatan fisik teratur membantu menjaga fungsi saluran pencernaan secara
normal.
Pada umumnya, diet normal adalah terbaik. Kebanyakan orang lebih baik
sering makan dengan porsi makanan kecil dibandingkan tidak sering dengan porsi
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
31/38
makanan besar (misal, lima atau enam kali makanan porsi kecil dibandingkan tiga
porsi makanan besar setiap hari). Orang dengan perut kembung dan peningkatan
gas (gas dalam perut) harus menghindari kacang-kacangan, kubis, dan makanan
lain yang sulit untuk dicerna. Sorbitol, dan pemanis buatan digunakan pada
makanan diet dan pada beberapa obat-obatan dan mengunyah permen karet, harus
tidak dikonsumsi dalam jumlah besar. Fruktosa, gula yang ditemukan dalam
buah-buahan, berry, dan beberapa tanaman, harus dimakan hanya dalam jumlah
sedikit. Diet rendah lemak membantu beberapa orang, terutama mereka yang
perutnya terlalu lambat atau terlalu cepat kosong. Orang yang mengalami baik
IBS dan kekurangan laktosa harus mengkonsumsi produk susu tidak berlebihan.
Bahkan pasien dengan kekurangan laktosa bisa kemungkinan harus
mengkonsumsi segelas susu dalam jumlah sedikit sepanjang hari.
Sembelit seringkali dihilangkan bisa dengan mengkonsumsi lebih banyak
serat. Orang yang mengalami sembelit bisa menggunakan satu sendok teh
gandum dengan sedikit air dan cairan lain pada setiap makanan, atau mereka bisa
menggunakan suplemen psyllium mucilloid dengan 2 gelas air. Menambahkan
serat makanan bisa membuat gas dalam perut dan kembung. Kadangkala,
beberapa gas dalam perut kemungkinan dikurangi dengan mengganti serat sintetis
buatan (seperti methylcellulose). Obat pencuci perut termasuk yang mengandung
sorbitol, lactulose, atau polyethylene glycol, dan obat pencuci mulut perangsang
seperti yang mengandung bisacodyl atau gliserin. Lubiprostone, obat pencuci
perut terbaru, bisa juga menghilangkan sembelit.
Relaksan otot-halus, sepertiDicyclomine hydrochloride ,Hyoscyamine sulfate
, Hyoscine-N-butylbromide bisa menghilangkan nyeri perut tetapi sering
menyebabkan efek samping anticholinergic, seperti mulut kering, penglihatan
buram, atau kesulitan berkemih.
Obat-obatan anti diare, seperti diphenoxylate atau loperamide, membantu
orang dengan diare, sebagaimana obat-obatan sepertialosetron,yang mengurangi
efek serotonim, penghantar bahan kimia di dalam tubuh. Minyak aromatik,
seperti minyak pepermin, seringkali membantu gejala-gejala gas dalam perut dan
kram. Antidepresan (seperti Imipramine, Amitriptyline ), tekhik modifikasi
perilaku (seperti terapi perilaku kognitif), psiko terapi, dan hypnotis seringkali
http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Dicyclomine%20hydrochloride&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Hyoscyamine%20sulfate&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Hyoscine-N-butylbromide&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=diphenoxylate&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=loperamide&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=alosetron&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Imipramine&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Amitriptyline&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Amitriptyline&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Imipramine&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=alosetron&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=loperamide&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=diphenoxylate&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Hyoscine-N-butylbromide&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Hyoscyamine%20sulfate&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Dicyclomine%20hydrochloride&inpIndikasi=&go=+go+8/10/2019 KONSTIPASI 6A
32/38
sangat efektif untuk mengendalikan gejala-gejala pada IBS. Penggunaan jangka
panjang pada antidepresan dalam dosis yang rendah atau lebih tinggi yang layak
aman. Antidepresan bisa tidak hanya menghilangkan nyeri dan gejala-gejala lain
tetapi juga bisa membantu menghilangkan masalah-masalah tidur dan depresi
atau gelisah.
PENCEGAHAN
Siapa pun dapat mengalami gangguan pencernaan karena kekuatiran atau
kecemasan. Tapi jika Anda memiliki sindrom iritasi usus besar, masalah yang
terkait dengan stres seperti sakit perut dan diare cenderung terjadi dengan
frekuensi dan intensitas yang lebih besar. Mencari cara untuk mengatasi stresdapat membantu dalam mencegah atau mengurangi gejala:
1. Konseling. Dalam beberapa kasus, seorang psikolog atau psikiater dapat
membantu Anda belajar untuk mengurangi stres dengan melihat bagaimana
Anda merespon kejadian dan kemudian bekerja dengan Anda untuk
memodifikasi atau mengubah respons itu.
2. Biofeedback. Teknik pengurangan stres membantu Anda mengurangi
ketegangan otot dan memperlambat detak jantung Anda dengan bantuan
umpan balik dari mesin. Anda kemudian diajarkan bagaimana untuk
menghasilkan perubahan-perubahan sendiri. Tujuannya adalah untuk
membantu Anda memasuki keadaan santai sehingga Anda dapat lebih
mudah mengatasi stres.
3. Latihan relaksasi progresif. Ini membantu Anda merilekskan otot-otot
dalam tubuh Anda, satu per satu. Mulailah dengan mengencangkan otot-
otot di kaki Anda, kemudian berkonsentrasi perlahan-lahan dan
membiarkan semua ketegangan itu pergi. Berikutnya, kencangkan dan
lemaskan betis. Lanjutkan sampai otot-otot dalam tubuh Anda, termasuk di
mata dan kulit kepala, menjadi santai.
4. Bernapas dalam. Kebanyakan orang dewasa bernapas dari dada mereka.
Tapi Anda menjadi lebih tenang ketika Anda bernapas dari diafragma
Anda, otot yang memisahkan dada dari perut Anda. Ketika Anda menarik
napas, biarkan perut Anda berkembang. Ketika Anda mengeluarkan napas,
perut akan mengalami kontraksi. Napas dalam-dalam juga dapat membantu
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
33/38
mengendurkan otot perut Anda, yang dapat menyebabkan aktivitas usus
lebih-normal.
5. Teknik lainnya. Sisihkan minimal 20 menit per hari setiap aktivitas Anda
untuk santai - mendengarkan musik, membaca, main game di komputer
atau berendam dalam air hangat.
http://medicastore.com/penyakit/3285/Irritable_Bowel_Syndrome_IBS.html
4. Hemmoroid
DEFINISI
Hemoroid adalah pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di daerah anus yang
berasal dari plexus hemorrhoidalis.
Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi di dalam kanal anal. Hemoroid sangat umum
terjadi. Pada usia 50 an, sekitar 50 % individu mengalami berbagai tipe hemoroid
berdasarkan luasnya vena yang terkena.
Hemoroid diklasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu hemoroid interna yang terjadi diatas
sfingter anal dan hemoroid eksternal yang terjadi diluar sfingter anal.
B. PATOGENESIS
Hemoroid timbul karena dilatasi, pembengkakan, atau inflamasi vena hemoroidalis yang
disebabkan oleh faktor-faktor risiko/pencetus. Faktor risiko hemoroid antara lain mengejan
pada saat buang air besar yang sulit, pola buang air besar yang salah (lebih banyak
memakai jamban duduk, terlalu lama duduk di jamban sambil membaca), peningkatan
tekanan intra abdomen yang disebabkan oleh tumor (tumor usus, tumor abdomen),
kehamilan (disebabkan karena tekanan janin pada abdomen dan perubahan hormonal),
usia tua, konstipasi kronik, diare kronik atau diare yang berlebihan, hubungan seks per-
anal, kurang minum air, kurang makan makanan berserat (sayur dan buah), kurang
olahraga/imobilisasi.
D. KLASIFIKASI
Hemoroid diklasifikasikan menjadi hemoroid eksterna dan interna.
Hemoroid interna dibagi berdasarkan gambaran klinis, yaitu:
1. Derajat I: bila terjadi pembesaran hemoroid yang tidak prolaps keluar kanal anus. Hanya
dapat dilihat dengan anorektoskop;
2. Derajat II: pembesaran hemoroid yang prolaps dan menghilang atau masuk sendiri ke
dalam anus secara spontan.
http://medicastore.com/penyakit/3285/Irritable_Bowel_Syndrome_IBS.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/3285/Irritable_Bowel_Syndrome_IBS.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/3285/Irritable_Bowel_Syndrome_IBS.html8/10/2019 KONSTIPASI 6A
34/38
3. Derajat III: pembesaran hemoroid yang prolaps dapat masuk lagi ke dalam anus dengan
bantuan dorongan jari.
4. Derajat IV: prolaps hemoroid yang permanen, rentan, dan cenderung untuk mengalami
trombosis atau infark.
Untuk melihat risiko perdarahan, hemoroid dapat dideteksi olek adanya stigmata
perdarahan berupa bekuan darah yang masih menempel, erosi, kemerahan di atas
hemoroid.
E. PENEGAKAN DIAGNOSIS
Diagnosis hemoroid ditegakkan berdasarkan anamnesis keluhan klinis dari hemoroid
berdasarkan klasifikasi hemoroid (derajat I sampai dengan derajat IV) dan pemeriksaan
anoskopi dan kolonoskopi. Untuk memastikan, diperlukan pemeriksaan rontgen barium
enema atau kolonoskopi total.
F. MANIFESTASI KLINIS
Hemoroid menyebabkan tanda dan gejala:
- Rasa gatal dan nyeri
- Perdarahan berwarna merah terang pada saat BAB
- Pada hemoroid eksternal, sering timbul nyeri hebat akibat inflamasi dan edema yang
disebabkan oleh trombosis (pembekuan darah dalam hemoroid) sehingga dapat
menimbulkan iskemia dan nekrosis pada area tersebut.
G. ETIOLOGI
Penyebab terjadinya hemoroid antara lain:
1. Terlalu banyak duduk
2. Diare menahun/kronis
3. Kehamilan: disebabkan oleh karena perubahan hormon
4. Keturunan penderita wasir
5. Hubungan seks tidak lazim (perianal)
6. Penyakit yang membuat penderita mengejan
7. Sembelit/ konstipasi/ obstipasi menahun
8. Penekanan kembali aliran darah vena
9. Melahirkan
10. Obesitas
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
35/38
11. Usia lanjut
12. Batuk berat
13. Mengangkat beban berat
14. Tumor di abdomen/usus proksimal
H. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan hemoroid terdiri dari penatalaksanaan medis dan penatalaksanaan
bedah.
1. Penatalaksanaan Medis
Ditujukan untuk hemoroid interna derajat I sampai III atau semua derajat hemoroid yang
ada kontraindikasi operasi atau klien yang menolak operasi.
a. Non-farmakologis
Bertujuan untuk mencegah perburukan penyakit dengan cara memperbaiki defekasi.
Pelaksanaan berupa perbaikan pola hidup, perbaikan pola makan dan minum, perbaikan
pola/cara defekasi. Perbaikan defekasi disebut Bowel Management Program (BMP) yang
terdiri atas diet, cairan, serat tambahan, pelicin feses, dan perubahan perilaku defekasi
(defekasi dalam posisi jongkok/squatting). Selain itu, lakukan tindakan kebersihan lokal
dengan cara merendam anus dalam air selama 10-15 menit, 2-4 kali sehari. Dengan
perendaman ini, eksudat/sisa tinja yang lengket dapat dibersihkan. Eksudat/sisa tinja yanglengket dapat menimbulkan iritasi dan rasa gatal bila dibiarkan.
b. Farmakologi
Bertujuan memperbaiki defekasi dan meredakan atau menghilangkan keluhan dan gejala.
Obat-obat farmakologis hemoroid dapat dibagi atas empat macam, yaitu:
1. Obat yang memperbaiki defekasi
Terdapat dua macam obat yaitu suplement serat (fiber suplement) dan pelicin tinja (stool
softener). Suplemen serat komersial yang yang banyak dipakai antara lain psylium atau
isphaluga Husk (ex.: Vegeta, Mulax, Metamucil, Mucofalk) yang berasal dari kulit biji
plantago ovate yang dikeringkan dan digiling menjadi bubuk. Obat ini bekerja dengan cara
membesarkan volume tinja dan meningkatkan peristaltik usus. Efek samping antara lain
ketut dan kembung. Obat kedua adalah laxant atau pencahar (ex.: laxadine, dulcolax, dll).
2. Obat simptomatik
Bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi keluhan rasa gatal, nyeri, atau kerusakan
kulit di daerah anus. Jenis sediaan misalnya Anusol, Boraginol N/S dan Faktu. Sediaan yang
mengandung kortikosteroid digunakan untuk mengurangi radang daerah hemoroid atauanus. Contoh obat misalnya Ultraproct, Anusol HC, Scheriproct.
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
36/38
3. Obat penghenti perdarahan
Perdarahan menandakan adanya luka pada dinding anus atau pecahnya vena hemoroid
yang dindingnya tipis. Psyllium, citrus bioflavanoida yang berasal dari jeruk lemon dan
paprika berfungsi memperbaiki permeabilitas dinding pembuluh darah.
4. Obat penyembuh dan pencegah serangan
Menggunakan Ardium 500 mg dan plasebo 32 tablet selama 4 hari, lalu 22 tablet selama
3 hari. Pengobatan ini dapat memberikan perbaikan terhadap gejala inflamasi, kongesti,
edema, dan prolaps.
c. Minimal Invasif
Bertujuan untuk menghentikan atau memperlambat perburukan penyakit dengan
tindakan-tindakan pengobatan yang tidak terlalu invasif antara lain skleroterapi hemoroid
atau ligasi hemoroid atau terapi laser. Dilakukan jika pengobatan farmakologis dan non-
farmakologis tidak berhasil.
2. Penatalaksanaan Tindakan Operatif
Ditujukan untuk hemoroid interna derajat IV dan eksterna atau semua derajat hemoroid
yang tidak berespon terhadap pengobatan medis.
o Prosedur ligasi pita karet
o Hemoroidektomi kriosirurgi
o Laser Nd: YAG
o Hemoroidektomi
3. Penatalaksanaan Tindakan non-operatif
o Fotokoagulasi inframerah, diatermi bipolar, terapi laser adalah tekhnik terbaru yang
digunakan untuk melekatkan mukosa ke otot yang mendasarinya
o Injeksi larutan sklerosan juga efektif untuk hemoroid berukuran kecil dan berdarah.
Membantu mencegah prolaps.
Nursing Assesment:
o Personal Hygiene yang baik terutama didaerah anal
o Menghindari mengejan selama defekasi
o Diet tinggi serat
o Bedrest/tirah baring untuk mengurangi pembesaran hemoroid
I. PENCEGAHAN
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
37/38
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya hemoroid antara lain:
1. Jalankan pola hidup sehat
2. Olah raga secara teratur (ex.: berjalan)
3. Makan makanan berserat
4. Hindari terlalu banyak duduk
5. Jangan merokok, minum minuman keras, narkoba, dll.
6. Hindari hubunga seks yang tidak wajar
7. Minum air yang cukup
8. Jangan menahan kencing dan berak
9. Jangan menggaruk dubur secara berlebihan
10. Jangan mengejan berlebihan
11. Duduk berendam pada air hangat
12. Minum obat sesuai anjuran dokter
8/10/2019 KONSTIPASI 6A
38/38
REFERENSI
.
1. Sloane Ethel. 2003.Anatomi dan Fisiologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
2. Referensi : Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem, Edisi 6, Jakarta :
EGC, 2011 (hal 689-691)
3. Anderson sylvia price, dkk. 2005. Patofisiologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
4. Murray, Robert K, dkk. Biokimia Harper, Edisi 27.Jakarta :EGC, 2009
5. http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2108901-konstipasi/#ixzz1iOvlYo3l
6. http://medicastore.com/penyakit/10/Demam_Tifoid.html
7.
http://medicastore.com/penyakit/3285/Irritable_Bowel_Syndrome_IBS.html
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2108901-konstipasi/#ixzz1iOvlYo3lhttp://id.shvoong.com/medicine-and-health/2108901-konstipasi/#ixzz1iOvlYo3lhttp://medicastore.com/penyakit/10/Demam_Tifoid.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/10/Demam_Tifoid.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/3285/Irritable_Bowel_Syndrome_IBS.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/3285/Irritable_Bowel_Syndrome_IBS.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/3285/Irritable_Bowel_Syndrome_IBS.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/10/Demam_Tifoid.htmlhttp://id.shvoong.com/medicine-and-health/2108901-konstipasi/#ixzz1iOvlYo3l