KOMUNIKASI EFEKTIF KELUARGA
NAJELAA SHIHAB
KOMUNIKASI EFEKTIF KELUARGA
KOMUNIKASI EFEKTIF KELUARGA:
1. Komunikasi Efektif Pemerintah dengan Keluarga 2. Komunikasi Efektif Sekolah dengan Keluarga 3. Keyakinan dan Prinsip Pendidikan Keluarga 4. Komunikasi Efektif dan Disiplin Positif dalam Keluarga
KOMUNIKASI EFEKTIF KELUARGA
KOMUNIKASI EFEKTIF PEMERINTAH DENGAN KELUARGA
KOMUNIKASI EFEKTIF PEMERINTAH DENGAN KELUARGA
Pendidikan keluarga BUKAN urusan pribadi, karena mempunyai dampak sosial pada
norma dan demokrasi.
KOMUNIKASI EFEKTIF PEMERINTAH DENGAN KELUARGA
Anak dan keluarga dipengaruhi oleh berbagai aspek
dalam ekosistem pendidikan.
Media m
assa
Tempat Kerja Ortu
Pem
erin
tah
Dae
rah
Keyakinan & Ideologi
Seko
lah
Tetangga
Rumah Anak
Kakak-Adik Ortu
Keagamaan Anak
Teman sebaya Orang Dewasa
Sekolah Anak
Guru Teman Sebaya
Anak
Teman Sebaya Orang Dewasa
Tetangga
KOMUNIKASI EFEKTIF PEMERINTAH DENGAN KELUARGA
Proses pendidikan di keluarga seperti siklus, memengaruhi lintas generasi dan meliputi persiapan
membina keluarga di masa depan.
KOMUNIKASI EFEKTIF PEMERINTAH DENGAN KELUARGA
Faktor keluarga memberikan pengaruh sangat besar pada prestasi anak, terutama untuk mengurangi kesenjangan di
usia dini.
Faktor yang Memengaruhi Anak Guru$dan$Sekolah$
Kondisi$Sosial1Emosional$
Nutrisi$dan$Makanan$
Pengalaman$dan$Ak:vitas$Bersama$
KELUARGA
KELUARGA
KELUARGA
SEKOLAH
KOMUNIKASI EFEKTIF PEMERINTAH DENGAN KELUARGA
Jenis intervensi dan cara memastikan keikutsertaan perlu disesuaikan dengan kondisi dan konteks pada kelompok
masyarakat, terutama yang terpinggirkan.
ORANGTUA TUNGGAL
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
KOMUNIKASI EFEKTIF PEMERINTAH DENGAN KELUARGA
Dengan prinsip penguatan pelaku dalam ekosistem, setiap kebijakan dan program dalam pendidikan dan kebudayaan, secara langsung maupun tidak langsung, berkaitan dengan
pendidikan keluarga.
UJIAN NASIONAL
Gerakan PENUMBUHAN BUDI PEKERTI
PROGRAM INDONESIA PINTAR
KELUARGA
KOMUNIKASI EFEKTIF KELUARGA
KOMUNIKASI EFEKTIF SEKOLAH DENGAN KELUARGA
KOMUNIKASI EFEKTIF SEKOLAH DENGAN KELUARGA
Orangtua berperan dan terlibat aktif sebagai bentuk tanggung jawab kepada komunitas dan seluruh siswa,
bukan hanya pada anaknya.
KOMUNIKASI EFEKTIF SEKOLAH DENGAN KELUARGA
Orangtua perlu dipandang sebagai sumber daya penting dalam seluruh proses perencanaan,
pengajaran, dan assesmen.
KOMUNIKASI EFEKTIF SEKOLAH DENGAN KELUARGA
Proses dan dampak pelibatan keluarga di sekolah harus direncanakan secara sistematis melalui berbagai kanal dan
strategi sesuai kondisi dan minat orangtua dan sekolah.
Hubungan dengan GURU KELAS DAN GURU BP
Hubungan dengan PETUGAS PUSKESMAS
WEBSITE
PELATIHAN ORANGTUA
KOMUNIKASI EFEKTIF SEKOLAH DENGAN KELUARGA
Sekolah perlu sadar bahwa tingkat dan bentuk keterlibatan orangtua dan keluarga akan berbeda, sesuai kondisi
orangtua dan jenjang pendidikan anak.
KOMUNIKASI EFEKTIF SEKOLAH DENGAN KELUARGA
Salah satu tugas utama sekolah dan guru adalah mengenal keunikan masing-masing komunitas. Sekolah juga menjadi simpul masyarakat untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
KOMUNIKASI EFEKTIF SEKOLAH DENGAN KELUARGA
Sekolah melakukan refleksi berkelanjutan pada seluruh program dan praktik yang mendukung atau menghambat
keterlibatan keluarga.
RELAWAN KELAS
PEKERJAAN RUMAH
PELATIHAN ORANGTUA
MENGANTAR SEKOLAH
KOMUNIKASI EFEKTIF KELUARGA
KEYAKINAN DAN PRINSIP PENDIDIKAN KELUARGA
Keyakinan dan prinsip pendidikan keluarga
Kemampuan mendidik dan berinteraksi keluarga tidak hanya berdasar insting, tapi perlu dilatih.
Menghilangkan stigma dan budaya menyalahkan, butuh dukungan adalah hal yang wajar.
Proses belajar berfokus pada upaya preventif sebelum mulainya masalah dengan memahami tahap perkembangan
anak, perkembangan keluarga, dan faktor-faktor risiko.
Keyakinan dan prinsip pendidikan keluarga
Orangtua datang ke proses belajar dengan memiliki pengalaman mengasuh dan pengetahuan berharga
mengenai anak yang bisa dikontribusikan.
Keyakinan dan prinsip pendidikan keluarga
Proses belajar dan pendidikan keluarga yang baik dimulai sedini mungkin dan harus berkelanjutan, lewat dukungan sosial dan kolaborasi dengan keluarga lain dan pihak luar.
Keyakinan dan prinsip pendidikan keluarga
Mengasah dan membangun kedekatan tidak hanya antara anak dengan orangtua, namun juga dengan anggota lain,
misalnya saudara serta kakek dan nenek.
Keyakinan dan prinsip pendidikan keluarga
Proses perubahan perlu digerakkan oleh komunitas dengan melibatkan jumlah yang CUKUP dengan mengejar
titik penyebaran gerakan.
Keyakinan dan prinsip pendidikan keluarga
KOMUNIKASI EFEKTIF KELUARGA
KOMUNIKASI EFEKTIF DAN DISIPLIN POSITIF DALAM KELUARGA
KOMUNIKASI EFEKTIF & disiplin positif DALAM KELUARGA
Seluruh anggota keluarga memiliki sudut pandang POSITIF dalam berkomunikasi dan memahami perilaku anak.
Orangtua memiliki tujuan pengasuhan dengan aspirasi yang tinggi dan
mendorong anak untuk MANDIRI.
KOMUNIKASI EFEKTIF & disiplin positif DALAM KELUARGA
Tiap anggota keluarga menghargai bahwa tiap individu
memiliki disposisi positif dan MOTIVASI INTERNAL yang
merupakan faktor terpenting dan paling efektif dalam mencapai
tujuan pengasuhan
KOMUNIKASI EFEKTIF & disiplin positif DALAM KELUARGA
DATA KELUARGAKITA.COM TENTANG HUBUNGAN ANAK DAN ORANGTUA
54% orangtua mengaku stres dalam menghadapi anak
39% orangtua meremehkan kemampuan anak dalam melakukan sesuatu yang sesuai tahap perkembangannya
47% orangtua khawatir terlalu memanjakan anak
70% anak mengaku tidak memiliki peraturan di rumah
62% anak mengaku pernah dipukul atau dicubit orangtua atau guru
KOMUNIKASI EFEKTIF & disiplin positif DALAM KELUARGA
MENGELOLA EMOSI ORANGTUA Emosi adalah bagian tidak terpisahkan dari hubungan dalam keluarga. Pastikan kita memilih kemampuan mengekspresikan emosi dengan baik.
Sering kali orangtua sulit menangani emosi karena faktor pada dirinya, bukan pada anak. Orangtua berespons pada kebutuhannya, bukan berespons pada kebutuhan dan pengalaman belajar untuk anak.
Anak akan meniru cara orangtua mengekspresikan emosi. Pilih waktu dan tempat yang kondusif untuk menghadapi anak saat ada tekanan emosi.
Emosi negatif yang tidak ditangani atau disalurkan dengan tepat dapat memulai ‘lingkaran kemarahan’ kepada anak, diri sendiri, bahkan kepada emosi itu sendiri. Akibatnya, emosi tidak terkendali dan berulang, ancaman dan hukuman makin berat.
KOMUNIKASI EFEKTIF & disiplin positif DALAM KELUARGA
Saat Anak Marah
Dengarkan dengan penuh perhatian dan seluruh tubuh. Lakukan kontak mata dan sentuh anak dengan lembut.
Beri tanggapan dalam satu kata, bukan nasihat panjang, agar anak bebas berekspresi. “Oh, begitu.” atau “Hmmm..”
1
2
Berikan nama perasaan yang dialami anak. “Aku tahu rasanya kayak ada gunung meletus gitu di dada. Nggak enak, ya?”
3
4 Sebut tingkah laku anak, lalu kaitkan dengan emosinya. “Kamu tendang-tendang karena marah, ya?
Beri anak waktu untuk mengekspresikan emosinya. Tapi tetap tegas untuk tidak melanggar kesepakatan bersama.
6 Bila kita emosi, pisahkan diri dengan tenang. Katakan kita perlu waktu untuk tenangkan diri.
Saat kita sudah tenang, lakukan kontak fisik dengan anak. Bila ia menolak, mendekatlah secara fisik.
7
Bahas tingkah laku lain yang bisa dilakukan saat ia mengalami emosi yang sama. “Kalau lagi kesal, daripada capek teriak-teriak, kamu bisa bilang kamu nggak suka.”
Setelah marah reda, lakukan langkah menyelesaikan konflik bersama anak. 9
5
“Kamu boleh nangis keras dulu, tapi tidak merusak dan robek-robek buku .”
8
kelu
arg
akita
.co
m ©
2015
KOMUNIKASI EFEKTIF & TIDAK EFEKTIF Berkomunikasi dilakukan setiap hari, setiap saat, serta banyak cara untuk melakukannya. Pilih cara
yang efektif dan mendukung Disiplin Positif.
NASIHAT REFLEKSI PENGALAMAN
INTEROGASI
MENOLAK/MENGALIHKAN PERASAAN
PERINTAH
MENYATAKAN OBSERVASI
MENUNJUKKAN EMPATI
PILIHAN
Makanya tas diperiksa tiap mau berangkat, jangan malas.
Kok, bekalnya nggak dimakan? Kenyang? Kenapa? Nggak suka?
Ibu lihat kotak bekal makanan kamu isinya masih agak banyak.
Masa, sih, kamu capek? 'Kan cuma gitu doang. Kok, ngantuk.
Mandi sekarang!
Aku juga dulu pernah ketinggalan PR, takut banget waktu ditanya guru. Akhirnya, aku selalu
periksa ulang tas sebelum berangkat.
Ngantuk, ya, rasanya habis pulang sekolah? Apa yang paling bikin lelah hari ini?
Kita akan berangkat ke rumah nenek 1 jam lagi, mau selesaikan baca dulu baru mandi
atau mandi dulu baru lanjut baca?
KOMUNIKASI TIDAK EFEKTIF KOMUNIKASI EFEKTIF
keluargakita.co
m ©
2015
REWARD/HaDIAH DUKUNGAN Dijanjikan sebelum perilaku,
untuk mengontrol/memanipulasi anak
Pujian global, melabeli anak (walau positif)
Anak fokus pada faktor menyenangkan di luar dirinya (eksternal)
Jumlah/reaksi diukur dan ditetapkan orangtua
Diberikan hanya pada saat anak sukses.
Spontan, mengekspresikan perasaan orangtua
Spesifik, fokus pada perilaku & usaha
Menumbuhkan kenikmatan dari dalam, berhubungan dgn diri anak (internal)
Reaksi disesuaikan dengan tingkat antusiasme anak.
Diberikan di berbagai situasi, termasuk saat kesulitan.
VS
KOMUNIKASI EFEKTIF & disiplin positif DALAM KELUARGA
Cara Baik Memberikan Konsekuensi dan Perbedaannya dengan Hukuman
1 2
4 Adik menumpahkan
air di sofa.
Berhubungan dengan kesalahan Mengeringkan sofa (Konsekuensi) VS
Tidak boleh menonton TV (Hukuman)
Memberikan pengalaman belajar
Mengajarkan anak mandiri dan belajar memperbaiki VS Meminta
anak berdiri terus agar kapok (Hukuman)
Masuk akal Mengeringkan sofa dengan alat
bantu dan target realistis (Konsekuensi) VS Menjaga sofa sampai kering di terik matahari
(Hukuman)
Menjaga harga diri anak Tidak mempermalukan anak dengan
menceritakan kesalahannya pada orang lain (Konsekuensi) VS
Mengancam dan membentak sesudah kejadian (Hukuman)
3
KOMUNIKASI EFEKTIF & disiplin positif DALAM KELUARGA
BIJAK memuji anak Spontan
(dalam berbagai situasi) "Kelihatannya PR-nya sulit, tapi kamu
tekun sekali mengerjakannya."
"Wah, aku suka gambar ini karena warnanya bergradasi, dan yang
kecil-kecil diwarnain juga."
Spesifik
TIDAK ADA PESAN “TERSEMBUNYI” Tulus (sebab dan situasinya jelas untuk anak)
Kakak hari ini selesai mandi cepat dan tidak terlambat, gimana caranya?
"Terima kasih, ya, kamu menolong bukakan pintu!"
Bukan untuk “Memanipulasi” "Kita saling bantu, ya, tolong
ambilkan tas ibu."
Puji usahanya, bukan hasilnya "Wah, Ibu lihat tadi kamu
mencoba ambil sendiri airnya. Tumpah sedikit tidak apa."
Fokus pada Kepuasan Internal (Diri Sendiri) "Kamu rapi sekali mengatur mainannya.
Enak ya, jadi gampang carinya nanti kalau mau cari pasangannya"
KOMUNIKASI EFEKTIF & disiplin positif DALAM KELUARGA
5 CARA BAIK KRITIK ANAK Kritik menjadi pengalaman belajar yang
efektif bila disampaikan dengan cara yang tepat pada anak. Disiplin Positif
mendukung kritik yang berdampak positif.
Sampaikan spesifik kesalahannya, bukan pada pribadi anak. "Mainanmu berantakan," bukan "Malas banget, sih, kamu."
Dengarkan dan terima perasaan anak. ”Setelah kecapekan main, berat, ya, masih harus merapikan mainan."
Gunakan "Seandainya ..." atau "Ibu berharap ..." untuk menunjukkan efek positif. "Seandainya kamu merapikan mainanmu setiap habis main,
pasti lebih gampang carinya pas mau dipakai lagi."
Fokus pada perilaku dan situasi yang bisa diubah, bukan kesalahan. "Kita bisa cari dan pakai kotak sepatu bekas untuk menyimpan balok,"
bukan "Kamu selalu menghilangkan pasangan balok."
Bantu anak memahami: kesalahan harus diakui, bukan dihindari; bisa diperbaiki, bukan menetap; berguna untuk belajar, bukan merugikan.
"Mama dan Bude dulu juga sering berdebat pas mainan hilang. Terus, dihias kotak mainannya. Karena bagus, jadi senang merapikan.
Sekarang masih ada tuh mainannya yang disimpan."
KOMUNIKASI EFEKTIF & disiplin positif DALAM KELUARGA
RESTITUSI
Melakukan upaya rehabilitasi: mengganti/memperbaiki benda/situasi Contoh: Mengelem buku kakak yang dirobek Membuat resolusi: berjanji dan membuat rencana untuk mencegah kesalahan terulang kembali Contoh: Lain kali, bagaimana cara memegangnya agar bukunya terjaga? Melakukan rekonsiliasi: Menyatakan maaf lewat perbuatan dan atau kata-kata dengan sukarela (hanya setelah melakukan langkah 1 dan 2) Contoh: Memeluk kakak, membuat buku cerita untuk kakak, atau menulis kartu maaf.
Proses mengajarkan anak untuk memperbaiki kesalahan pada orang lain:
KOMUNIKASI EFEKTIF & disiplin positif DALAM KELUARGA
PANDUAN MEMBUAT KESEPAKATAN BERSAMA ANAK
Dibuat dengan KETERLIBATAN semua anggota keluarga. Hasil
diskusi dan negosiasi.
Fokus hanya pada hal yang dianggap PENTING oleh semua
anggota keluarga. Pastikan alasannya dapat dijelaskan anak.
Hanya SEDIKIT. Anak harus mampu mengingat dan melaksanakannya
dengan konsisten.
Menyebutkan NILAI yang dijunjung keluarga. Anak memahami
tanggungjawab sebagai anggota kelompok dan kebutuhan orang lain.
Dinyatakan dengan POSITIF. Menggambarkan apa yang harus
dilakukan, bukan apa yang dilarang.
Menjelaskan KONSEKUENSI bila kesepakatan dilanggar.
Menyebutkan juga peran/bantuan yang dilakukan anak dan orangtua.
Dibuat TERTULIS di area yang mudah dilihat dan dijangkau anak. Ajak anak membuat visualisasinya.
Perlu DITINJAU ULANG bila masalah muncul beberapa kali atau setelah periode tertentu. Memberi
contoh refleksi yang baik pada anak.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
KOMUNIKASI EFEKTIF & disiplin positif DALAM KELUARGA
TERIMA KASIH
keluargakita.com © 2015
Twitter: @KeluargaKitaID | Facebook: Keluargakitaid | Instagram: @keluargakitaid
Top Related