Download - Klasifikasi Apendisitis

Transcript

Klasifikasi Apendisitis :Apendisitis akut, dibagi atas: Apendisitis akut fokalis atau segmentalis,yaitu setelah sembuh akan timbul striktur lokal. Apendisitis purulenta difusi yaitusudah bertumpuk nanah (Docstoc, 2010).Apendisitis kronis, dibagi atas: Apendisitis kronis fokalis atau parsial,setelah sembu h aka n timbul strikt ur loka l. Apend isitis kronis obliteritiva yaituapendiks miring,biasanya ditemukan pada usia tua (Docstoc, 2010).2.1.3. EtiologiApendisitis akut merupakan infeksi bakteria. Berbagai hal berperan sebagaifaktor pencetusnya. Sumbatan lumen apendiks merupakan faktor yang diajukansebagai faktor pencetus disamping hiperplasia jaringan limfe, fekalit, tumorapendiks, dan cacing askaris dapat pula menyebabkan sumbatan. Penyebab lainyang diduga dapat menimbulkan apendisitis adalah erosi mukosa apendiks karenaparasit sepertiE. histolytica(Sjamsuhidajat, De Jong, 2004).Penelitian epidemiologi menunjukkan peran kebiasaan makan makananrendah serat dan pengaruh konstipasi terhadap timbulnya apendisitis. Konstipasiakan menaikkan tekanan intrasekal, yang berakibat timbulnya sumbatanfungsional apendiks dan meningkatnya pertumbuhan kuman flora kolon biasa.Semuanya ini akan mempermudah timbulnya apendisitis akut (Sjamsuhidajat, DeJong, 2004).2.1.4. Morfologi ApendisitisPada stadium paling dini, hanya sedikit eksudat neutrofil ditemukan diseluruh mukosa, submukosa, dan muskularis propria. Pembuluh subserosamengalami bendungan dan sering terdapat infiltrat neutrofilik perivaskular ringan.Reaksi peradangan mengubah serosa yang normalnya berkilap menjadi membranyang merah, granular, dan suram. Perubahan ini menandakan apendisitis akut dinibagi dokter bedah. Kriteria histologik untuk diagnosis apendisitis akut adalahinfiltrasi neutrofilik muskularis propria. Biasanya neutrofil dan ulserasi jugaterdapat di dalam mukosa (Crawford, Kumar, 2007).UniversitasSumateraUtaraUniversitasSumateraUtara2.1.5. PatofisiologiApendisitis kemungkinan dimulai oleh obstruksi dari lumen yangdisebabkan oleh feses yang terlibat atau fekalit. Penjelasan ini sesuai denganpengamatan epidemiologi bahwa apendisitis berhubungan dengan asupan seratdalam makanan yang rendah (Burkitt, Quick, Reed,2007).Pada stadium awal dari apendisitis, terlebih dahulu terjadi inflamasimukosa. Inflamasi ini kemudian berlanjut ke submukosa dan melibatkan lapisanmuskular dan serosa (peritoneal). Cairan eksudat fibrinopurulenta terbentuk padapermukaan serosa danberlanjut ke beberapa permukaan peritoneal yangbersebelahan, seperti usus atau dinding abdomen, menyebabkan peritonitis lokal(Burkitt, Quick, Reed, 2007).Dalam stadium ini mukosa glandular yang nekrosis terkelupas ke dalamlumen, yang menjadi distensidengan pus. Akhirnya, arteri yang menyuplaiapendiks menjadi bertrombosit dan apendiks yang kurang suplai darah menjadinekrosis atau gangren. Perforasi akan segera terjadi dan menyebar ke ronggaperitoneal. Jika perforasi yang terjadi dibungkus oleh omentum, abses lokal akanterjadi (Burkitt, Quick, Reed, 2007).2.1.6. Gambaran KlinisApendisitis akut sering tampil dengan gejala khas yang didasari olehradang mendadak umbai cacing yang memberikan tanda setempat, disertaimaupun tidak disertai rangsang peritoneum lokal. Gejala klasik apendisitis ialahnyeri samar-samar dan tumpul yang merupakan nyeri viseral di daerahepigastrium di sekitar umbilikus. Keluhan ini sering disertai mual dan kadang adamuntah. Umumnya nafsu makan menurun. Dalam beberapa jam nyeri akanberpindah ke kanan bawah ke titik Mc. Burney. Disini nyeri dirasakan lebih tajamdan lebih jelas letaknya sehingga merupakan nyeri somatik setempat. Kadangtidak ada nyeri epigastrium, tetapi terdapat konstipasi sehingga penderita merasamemerlukan obat pencahar. Tindakan itu dianggap berbahaya karena bisamempermudah terjadinya perforasi (Sjamsuhidajat, De Jong, 2004).UniversitasSumateraUtaraUniversitasSumateraUtaraBila letak apendiks retrosekal retroperitoneal, karena letaknya terlindungoleh sekum, tanda nyeri perut kanan bawah tidak begitujelas dan tidak tandarangsangan peritoneal. Rasa nyeri lebih ke arah perut sisi kanan atau nyeri timbulpada saat berjalan karena kontraksi m.psoas mayor yang menegang dari dorsal(Sjamsuhidajat, De Jong, 2004).Apendiks yang terletak di rongga pelvis, bila meradang, dapatmenimbulkan gejala dan tanda rangsangan sigmoid atau rektum sehinggaperistaltis meningkat, pengosongan rektum akan menjadi lebih cepat danberulang-ulang. Jika apendiks tadi menempel ke kandung kemih, dapat terjadipeningkatan frekuensikencing karena rangsangan dindingnya (Sjamsuhidajat, DeJong, 2004).2.1.7. DiagnosisPada anamnesis penderita akan mengeluhkan nyeri atau sakit perut. Initerjadi karena hiperperistaltik untuk mengatasi obstruksi dan terjadi pada seluruhsaluran cerna,sehingga nyeri viseral dirasakan pada seluruh perut. Muntah ataurangsangan viseral akibat aktivasi n.vagus. Obstipasi karena penderita takut untukmengejan. Panas akibat infeksi akut jika timbul komplikasi. Gejala lain adalahde mam yang tidak terlalu tinggi, antara 37,5-38,5C. Tetapi jika suhu lebihtinggi, diduga sudah terjadi perforasi(Departemen Bedah UGM, 2010).Pada pemeriksaan fisik yaitu pada inspeksi, penderita berjalanmembungkuk sambil memegangi perutnya yang sakit, kembung bila terjadiperforasi, dan penonjolan perut bagian kanan bawah terlihat pada apendikulerabses(Departemen Bedah UGM, 2010).Pada palpasi, abdomen biasanya tampak datar atau sedikit kembung.Palpasi dinding abdomen dengan ringan dan hati-hati dengan sedikit tekanan,dimulai dari tempat yang jauh dari lokasi nyeri. Status lokalis abdomen kuadrankanan bawah:UniversitasSumateraUtaraUniversitasSumateraUtaraNyeri tekan (+) Mc. Burney. Pada palpasi didapatkan titik nyeri tekankuadran kanan bawah atau titik Mc. Burney dan ini merupakan tandakunci diagnosis.Nyeri lepas (+) karena rangsangan peritoneum.Rebound tenderness(nyeri lepas tekan) adalah nyeri yang hebat di abdomen kanan bawahsaat tekanan secara tiba-tiba dilepaskan setelah sebelumnya dilakukanpenekanan perlahan dan dalam di titik Mc. Burney.Defens muskuler (+) karena rangsangan m. Rektus abdominis.Defencemuscularadalah nyeri tekan seluruh lapangan abdomen yangmenunjukkan adanya rangsangan peritoneum parietale.Rovsing sign (+).Rovsing signadalah nyeri abdomen di kuadran kananbawah apabila dilakuka n penekanan pada abdomen bagian kiri bawah,hal ini diakibatkan oleh adanya nyeri lepas yang dijalarkan karenairitasi peritoneal pada sisi yang berlawanan.Psoas sign (+).Psoas signterjadi karena adanya rangsangan muskuluspsoas oleh peradangan yang terjadi pada apendiks.Obturator sign (+).Obturator signadalah rasa nyeri yang terjadi bilapanggul dan lutut difleksikan kemudian dirotasikan ke arah dalam danluar secara pasif, hal tersebut menunjukkan peradangan apendiksterletak pada daerahhipogastrium.(Departemen Bedah UGM, 2010)Pada perkusi akan terdapat nyeri ketok. Auskultasi akan terdapat peristaltiknormal, peristaltik tidak ada pada illeus paralitik karena peritonitis generalisataakibat apendisitis perforata. Auskultasi tidak banyak membantu dalammenegakkan diagnosis apendisitis, tetapi kalau sudah terjadi peritonitis makatidak terdengar bunyi peristaltik usus. Pada pemeriksaan colok dubur (RectalToucher) akan terdapat nyeri pada jam 9-12 (Departemen Bedah UGM, 2010).UniversitasSumateraUtaraUniversitasSumateraUtaraSelain itu, untuk mendiagnosis apendisitis juga dapat digunakan skorAlvarado, yaitu:Tabel 2.1. Skor AlvaradoSkorMigrasi nyeri dari abdomen sentral ke fossa iliaka kanan1Anoreksia1Mual atau Muntah1Nyeri di fossa iliaka kanan2Nyeri lepas1Peningkatan temperatur (>37,5C)1Peningkatan jumlah leukosit 10 x 109/L2Neutrofilia dari 75%1Tot al10Pasien dengan skor awal 4 sangat tidak mungkin menderita apendisitis dan tidakmemerlukan perawatan di rumah sakit kecuali gejalanya memburuk.(Burkitt, Quick, Reed, 2007)2.1.8. Pemeriksaan PenunjangPada pemeriksaan laboratorium darah, biasanyadidapati peningkatanjumlah leukosit (sel darah putih). Urinalisa diperlukan untuk menyingkirkanpenyakit lainnya berupa peradangan saluran kemih. Pada pasien wanita,pemeriksaan dokter kebidanan dan kandungan diperlukan untuk menyingkirkandiagnosis kelainan peradangan saluran telur/kista indung telur kanan atau KET(kehamilan diluar kandungan) (Sanyoto, 2007).Pemeriksaan radiologi berupa foto barium usus buntu (Appendicogram)dapat membantu melihat terjadinya sumbatan atau adanya kotoran (skibala)dida lam lumen usus buntu. Pemeriksaan USG (Ultrasonografi) dan CT scan bisamembantu dakam menegakkan adanya peradangan akut usus buntu atau penyakitlainnya di daerah rongga panggul (Sanyoto, 2007).UniversitasSumateraUtaraUniversitasSumateraUtaraNamun dari semua pemeriksaan pembantu ini, yang menentukan diagnosisapendisitis akut adalah pemeriksaan secara klinis. Pemeriksaan CT scan hanyadipakai bila didapat keraguan dalam menegakkan diagnosis. Padaanak-anak danorang tua penegakan diagnosis apendisitis lebih sulit dan dokter bedah biasanyalebih agresif dalam bertindak (Sanyoto, 2007).2.1.9. Diagnosis BandingPada keadaan tertentu, beberapa penyakit perlu dipertimbangkan sebagaidiagnosis banding, seperti:GastroenteritisPada gastroenteritis, mual, muntah, dan diare mendahului rasa sakit.Sakit perut lebih ringan dan tidak berbatas tegas. Hiperperistaltis seringditemukan. Panas dan leukositosis kurang menonjol dibandingkandengan apendisitis akut.Demam DengueDapat dimulai dengan sakit perut mirip peritonitis. Di sini didapatkanhasil tes positif untuk Rumpel Leede, trombositopenia, dan hematokritmeningkat.Kelainan ovulasiFolikel ovarium yang pecah (ovulasi) mungkin memberikan nyeri perutkanan bawah pada pertengahan siklus menstruasi.Infeksi panggulSalpingitis akut kanan sering dikacaukan dengan apendisitis akut. Suhubiasanya lebih tinggi daripada apendisitis dan nyeri perut bagian bawahperut lebih difus.Kehamilan di luar kandunganHampir selalu ada riwayat terlambat haid dengan keluhan yang tidakmenentu. Jika ada ruptur tuba atau abortuskehamilan di luar rahimdengan pendarahan, akan timbul nyeri yang mendadak difus di daerahpelvis dan mungkin terjadi syok hipovolemik.UniversitasSumateraUtaraUniversitasSumateraUtaraKista ovarium terpun tirTimbul nyeri mendadak dengan intensitas yang tinggi dan teraba massadalam rongga pelvis pada pemeriksaan perut, colok vaginal, atau colokrektal.Endometriosis ovarium eksternaEndometrium di luar rahim akan memberikan keluhan nyeri di tempatendometriosis berada, dan darah menstruasi terkumpul di tempat itukarena tidak ada jalan keluar.Urolitiasis pielum/ ureter kananAdanya riwayat kolik dari pinggang ke perut menjalar ke inguinalkanan merupakan gambaran yang khas. Eritrosituria sering ditemukan.Penyakit saluran cerna lainnyaPenyakit lain yang perlu diperhatikan adalah peradangan di perut,seperti divertikulitis Meckel, perforasi tukak duodenum atau lambung,kolesistitis akut, pankreatitis, divertikulitis kolon, obstruksi usus awal,perforasi kolon, demam tifoid abdominalis, karsinoid, dan mukokelapendiks.(Sjamsuhidajat, De Jong, 2004)2.1.10. PengobatanPengobatan tunggal yang terbaik untuk usus buntu yang sudahmeradang/apendisitis akut adalah dengan jalan membuang penyebabnya (operasiappendektomi). Pasien biasanya telah dipersiapkan dengan puasa antara 4 sampai6 jam sebelum operasi dan dilakukan pemasangan cairan infus agar tidak terjadidehidrasi. Pembiusan akan dilakukan oleh dokter ahli anastesi dengan pembiusanumum atau spinal/lumbal. Pada umumnya, teknik konvensional operasipengangkatan usus buntu dengan cara irisan pada kulit perut kanan bawah di atasdaerah apendiks (Sanyoto, 2007).Perbaikan keadaan umum dengan infus, pemberian antibiotik untuk kumangram negatif dan positif serta kuman anaerob, dan pemasangan pipa nasogastrikperlu dilakukan sebelum pembedahan (Sjamsuhidajat, DeJong, 2004).UniversitasSumateraUtaraUniversitasSumateraUtaraAlternatif lain operasi pengangkatan usus buntu yaitu dengan cara bedahlaparoskopi. Operasi ini dilakukan dengan bantuanvideo camerayangdimasukkan ke dalam rongga perut sehingga jelas dapat melihat dan melakukanappendektomi dan juga dapat memeriksa organ-organ di dalam perut lebihlengkap selain apendiks. Keuntungan bedah laparoskopi ini selain yang disebutdiatas, yaitu luka operasi lebih kecil, biasanya antara satu dan setengah sentimetersehingga secara kosmetik lebih baik (Sanyoto, 2007).2.1.11. KomplikasiKomplikasi yang paling sering ditemukan adalah perforasi, baik berupaperforasi bebas maupun perforasi pada apendiks yang telah mengalamiperdindingan sehingga berupa massayang terdiri atas kumpulan apendiks, sekum,dan letak usus halus (Sjamsuhidajat, De Jong, 2004).Komplikasi usus buntu juga dapat meliputi infeksi luka, perlengketan,obstruksi usus, abses abdomen/pelvis, dan jarang sekali dapat menimbulkankematian (Craig, 2011).Selain itu, terdapat komplikasi akibat tidakan operatif. Kebanyakankomplikasi yang mengikuti apendisektomi adalah komplikasi prosedur intra-abdomen dan ditemukan di tempat-tempat yang sesuai, seperti: infeksi luka, absesresidual, sumbatan ususakut, ileus paralitik, fistula tinja eksternal, fistula tinjainternal, dan perdarahan dari mesenterium apendiks (Bailey, 1992).2.1.12. PrognosisKebanyakan pasien setelah operasi appendektomi sembuh spontan tanpapenyulit, namun komplikasi dapat terjadiapabila pengobatan tertunda atau telahterjadi peritonitis/peradangan di dalam rongga perut. Cepat dan lambatnyapenyembuhan setelah operasi usus buntu tergantung dari usia pasien, kondisi,keadaan umum pasien, penyakit penyerta misalnya diabetes mellitus, komplikasidan keadaan lainya yang biasanya sembuh antara 10 sampai 28 hari (Sanyoto,2007).UniversitasSumateraUtaraUniversitasSumateraUtaraAlasan adanya kemungkinan ancaman jiwa dikarenakan peritonitis didalam rongga perut ini menyebabkan operasi usus buntu akut/emergensi perludilakukan secepatnya. Kematian pasien dan komplikasi hebat jarang terjadi karenausus buntu akut. Namun hal ini bisa terjadi bila peritonitis dibiarkan dan tidakdiobati secara benar (Sanyoto, 2007).

Riwanto. Apendiks. Dalam : De Jong W., Sjamsuhidajat R. Buku Ajar Ilmu Bedah,Edisi 3, di terbitkan EGC, Jakarta, 2007 ; hal 755-622.Townsend C M, Beauchamp R D,Evers B M, Mattox K L. Sabiston Textbook OfSurgery, 18thEdition, Elsevier, India, 2008; pg 1333-473.AnandN, Kent T S, First Aid For the Surgery. McGraw-Hill, 2003; pg 251-574.Medchrome : Medical And Health Articles, Anatomy Of Appendix AndAppendicitis, July 9, 2011:http://medchrome.com/basic-science/anatomy/anatomy-appendix-appendicitis/5.Emergency Diagnostic Radiology, Alvarado Score for Acute Appendicitis, 2009 :http://emergencyradiology.wordpress.com/2009/02/05/alvarado-score-for-acute-appendicitis/