LAPORAN
KULIAH INOVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA 2
Disusun Sebagai Syarat Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Inovasi Pembelajaran 2
Disusun oleh :
Kelompok 5
1. Dhina Prahesti A ( 4F ) 11310231
2. Maya Dhini Rahayu (4F ) 11310235
3. Woro Wisyik Atika (4C ) 11310241
4. Robi’ah (4F ) 11310246
5. Nur Lailatul Zulfa (4F ) 11310248
6. Desy Kartika Putri (4F ) 11310250
7. Dewi Mandira Putri (4F ) 11310251
8. Ahmad Thoha (4F ) 11310252
9. Yulia Ningrum (4F ) 11310259
10. Sofiatun Kasanah (4F ) 11310260
11. Fifin Setyani (4F ) 11310261
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
IKIP PGRI SEMARANG
2013
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kuliah Inovasi Pembelajaran Matematika 2 di Bali disyahkan pada :
Hari : ……………………………………………………
Tanggal : ……………………………………………………
Dan sebagai syarat memenuhi tugas mata Kuliah Inovasi Pembelajaran
Matematika 2.
Mengetahui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Drs. Sutrisno, S.E, M.M, M.Pd. Kartinah, S.Si., M,Pd
NIP. 196011211987031001 NIP. 107401288
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Matematika
Dr. Rasiman M.Pd
NIP. 19560218 198603 1 001
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
1. MOTTO
a. Ilmu yang bermanfaat adalah menuntut kesabaran, pengorbanan dan
keikhlasan.
b. Sesungguhnya dibalik kesukaran tersembunyi kemudahan.
c. Sembilan puluh sembilan persen penyebab kegagalan adalah pada orang
yang biasa berdalih.
d. Segala sesuatu yang baik dan bermanfaat apabila dilakukan dengan tekun
dan sabar secara rutin pasti akan membuahkan hasil yang memuaskan.
2. PERSEMBAHAN
Makalah ini penulis persembahkan untuk :
a. Pimpinan beserta staf IKIP PGRI Semarang.
b. Mahasiswa IKIP PGRI Semarang Khususnya Jurusan Pendidikan
Matematika.
c. Pembaca yang arif dan budiman.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia, kesehatan dan
nikmat yang diberikan pada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan KIPM 2 ( Kuliah Inovasi Pembelajaran Matematika 2 ) ini dengan baik
dan lancar tanpa suatu gangguan apapun.
Laporan ini kami susun dengan maksud memberitahukan tentang hasil
kegiatan KIPM 2 yang dilaksanakan pada tanggal 7 April s.d 11April 2013 di
Bali.
Kami sangat bersyukur dengan terselesainya tugas ini.Dalam pembuatan
laporan ini dan pada segenap pihak yang telah membantu kami serta memberi
dukungan baik moril maupun materiil. Rasa terima kasih kami haturkan pada :
1. Dr. Muhdi,SH, M.Hum, selaku Rektor IKIP PGRI Semarang.
2. Drs. Nizarrudin, selaku Dekan Fakultas Pendidikan Matematika IKIP
PGRI Semarang.
3. Dr. Rasiman, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika.
4. Drs. Sutrisno, S.E, M.M, M.Pd.
5. Kartinah, S.Si., M,Pd
6. Orang tua yang selalu memberikan doa restunya dan dukungan serta kasih
sayangnya.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan KKL ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari segi isi bahasa
maupun teknik penyajian, oleh karena itu penulis mengharap saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak demi penulisan mendatang.
Akhirnya semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan
dapat menambah wawasan bagi pembaca terutama dalam dunia pendidikan.
Semarang, Juni 2013
Penyusun
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii
MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
C. Tujuan dan Manfaat KKL .................................................................... 2
D. Objek Kunjungan KIPM 2 ................................................................... 3
E. Waktu Pelaksanaan ............................................................................. 4
F. Peserta KIPM 2 .................................................................................... 4
G. Sistematika Penulisan ......................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 5
1. Jurusan Tiga Angka ....................................................................... 5
2. Klinometer .................................................................................... 5
3. Trigonometri ................................................................................. 6
4. Volume ......................................................................................... 7
5. Statistika ....................................................................................... 8
B. Sajian Data Lapangan ......................................................................... 9
1. Obyek Studi Yang Diamati .......................................................... 9
A. Kebun Raya Eka Karya .......................................................... 9
B. Tari Barong ............................................................................. 10
C. Monumen Perjuangan Rakyat Bali .......................................... 12
D. Pasar Seni Sukowati ............................................................... 13
2. Kunjungan Wisata ........................................................................ 14
A. Tanah Lot ................................................................................ 14
B. Danau Bedugul ......................................................................... 15
vi
C. Cahayu...................................................................................... 16
D. Jogger ...................................................................................... 16
E. Pantai Kuta ............................................................................... 17
F. Tanjung Benoa ......................................................................... 17
G. Dewata ..................................................................................... 18
C. Analisis Data ....................................................................................... 19
D. Kajian Keilmuan Terhadap Data Lapangan ......................................... 43
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................................. 49
B. Saran .................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 51
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 52
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan perkembangan dunia yang semakin pesat maka dibutuhkan
tenaga pengajar yang tidak hanya professional di kelas tetapi juga tenaga
pengajar yang mampu menyesuaikan diri dengan kemajuan tersebut dan
mampu mengaplikasikan ilmu yang dimilki sesuai dengan bidang yang
ditekuninya ataupun bidang yang lain. Oleh karena itu terdapat mata kuliah
Inovasi Pembelajaran Matematika 2( Kuliah Kerja Lapangan ) yang harus
ditempuh oleh seluruh mahasiswa IKIP PGRI Semarang pada umumnya dan
Pendidikan Matematika pada khususnya. Pada jurusan matematika mata
kuliah Inovasi Pembelajaran Matematika 2 merupakan program studi semester
IV yang harus ditempuh oleh mahasiswa semester IV.IPM 2 yang diadakan
pada tanggal 7 April sampai 11 April 2013 bertempat di Bali. Adapun rincian
tugas yang telah dilaksanakan yaitu :
1. Tugas I
Menghitung tinggi suatu obyek.
2. Tugas II
Menghitung jarak antara dua obyek.
3. Tugas III
Menghitung luas dan volume suatu obyek.
4. Tugas IV
Menerapkan statistika.
5. Tugas V
Menerapkan nilai sejarah, budaya dan kearifan lokal dalam pembelajaran
matematika.
Berdasarkan kurikulum IKIP PGRI Semarang program studi
pendidikan matematika kegiatan perkuliahan dilaksanakan melalui dua cara,
yaitu teori dan praktikum. KIPM 2 merupakan suatu kegiatan di luar kelas
dalam rangka memaksimalkan apa yang telah didapat dalam kelas yang
merupakan teori. Di samping itu KIPM 2 juga merupakan serangkaian
2
kegiatan yang dapat mengukur seberapa besar penguasaan diri terhadap materi
atau teori yang telah didapatkan di dalam kegiatan perkuliahan dalam kampus
B. Rumusan Masalah
1. Menghitung berapa tinggi pohon di Kebun Raya Eka Karya ?
2. Menghitung berapa jarak antara dua benda di Kebun Raya Eka Karya?
3. Menghitung berapa tinggi Monumen Perjuangan Rakyat Bali?
4. Menghitung berapa luas dan volume Monumen Perjuangan Rakyat Bali ?
5. Menghitung berapa jumlah wisatawan yang berkunjung di Pasar Seni
Sukawati?
6. Bagaimana kondisi obyek wisata dan manfaatnya sebagai media
pembelajaran matematika ?
C. Tujuan dan Manfaat KIPM 2
1. Tujuan
Inovasi Pembelajaran Matematika 2 merupakan bentuk dari
pengembangan antara kegiatan pendidikan dan penelitian dilaksanakan
oleh mahasiswa dengan bantuan bimbingan perguruan tinggi secara inter
disiplin dan kurikuler. Adapun tujuan KIPM 2 adalah :
a. Membuka pandangan mahasiswa secara kolektif sebagai bekal
kesarjanaannya, agar lebih mampu mengaitkan materi perkuliahan
dengan lingkungan, sejarah, budaya, dan kearifan local dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Mahasiswa dapat menerapkan konsep dan prinsip matematika dalam
berbasis kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari.
c. Mahasiswa mampu menganalisis segala bentuk permasalahan yang
berkaitan erat dengan pembelajaran matematika, sehingga mampu
memilih strategi pembelajaran yang tepat.
d. Mahasiswa mampu merefleksikan pembelajaran matematika di sekolah
yang bernuansa nilai-nilai edukasi dengan kearifan local.
3
2. Manfaat
Setelah pelaksanaan KIPM 2 ada beberapa manfaat yang dapat
diambil diantaraanya adalah :
a. Mahasiswa dapat mempraktekkan teori pada mata kuliah kalkulus,
untuk menghitung luas dan volume suatu benda yang tidak dapat
terjangkau/tidak dapat diukur menggunakan cara biasa.
b. Mahasiswa dapat mempraktekkan teori pada mata kuliah
geometri/trigonometri untuk mengukur tinggi suatu objek dan jarak
antara dua buah objek yang tidak dapat dijangkau menggunakan cara
biasa.
c. Mahasiswa dapat mempraktekkan teori pada mata kuliah statistika.
d. Mahasiswa dapat merancang pembelajaran matematika yang memuat
nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.
D. Obyek Kunjungan
KIPM 2 pada tahun 2013 mengambil lokasi di Bali adapun rinciannya
sebagai berikut :
1. Kunjungan Studi, meliputi :
a. Kebun Raya Eka Karya
b. Tari Barong
c. Monumen Perjuangan Rakyat Bali
d. Pasar Seni Sukowati
2. Kunjungan wisata meliputi :
a. Tanah Lot
b. Danau Bedugul
c. Cahayu
d. Jogger
e. Pantai Kuta
f. Tanjung Benoa
g. Dewata
4
E. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan KIPM 2 dilaksanakan tanggal 7 sampai dengan 11 April,
kegiatan dilaksanakan setiap pagi sampai sore ke objek yang berkaitan dengan
mata kuliah Inovasi Pembelajaran Matematika 2, sedangkan selepas kegiatan
perkuliahan dimanfaatkan untuk refreshing sebagai upaya menghilangkan
kejenuhan belajar.
F. Peserta KIPM 2
Peserta KIPM 2 terdiri dari semua mahasiswa IKIP PGRI Semarang
jurusan Pendidikan Matematika semester IV tahun akademik 2012/2013
(angkatan 2011).
G. Sistematika Laporan
Untuk memudahkan pengertian dan pemahaman terhadap laporan ini,
kami menyusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat
BAB II : PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
B. Sajian Data Lapangan
C. Analisis Data Lapangan
D. Rencana Pembalajaran dan Lembar Kerja Kegiatan Siswa
BAB III : PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran (dokumentasi dan hal-hal yang dianggap perlu)
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. JURUSAN TIGA ANGKA
Jurusan Tiga Angka atau JTA merupakan penentuan letak suatu benda
dari benda lain yang menggunakan suatu ukuran atau besar sudut yang
dinyatakan dengan tiga angka dimulai dari 0 derajat sampai 360 derajat
Dengan menggunakan pedoman sebagai berikut :
1. Awal putaran adalah arah utara, yaitu 0 derajat.
2. Besar sudut yang akan ditentukan, dihitung mulai dari arah utara
searah jarum jam.
2. KLINOMETER
Klinometer adalah alat sederhana untuk mengukur sudut elevasi antara
garis datar dan sebuah garis yang menghubungkan sebuah titik pada garis
datar tersebut, dengan titik puncak (ujung) sebuah objek. Aplikasinya
digunakan untuk mengukur tinggi (panjang) suatu objek dengan
memanfaatkan sudut elevasi. Dengan kata lain fungsi atau kegunaannya
adalah untuk menentukan besar sudut elevasi dalam mengukur tinggi
obyek secara tidak langsung.
Cara Penggunaan
Konsep matematika yang digunakan bisa dua macam yaitu
kesebangunan dua segitiga dan nilai tangen dari suatu sudut. Tapi di sini
hanya akan dibahas penggunaan konsep nilai tangen dari suatu sudut.
a. Meletakkan ujung klinometer tepat di depan mata.
b. Mengarahkan ujung klinometer yang lain ke arah ujung/puncak objek
yang akan dicari tingginya.
c. Membaca sudut yang ditunjukkan oleh benang.
d. Mengukur jarak pengamat ke objek.
e. Menggunakan perbandingan tinggi objek dari kepala pengamat. Jarak
pengamat ke objek = nilai tan sudut.
6
f. Menghitung tinggi objek = tinggi objek dari kepala pengamat + tinggi
pengamat.
3. TRIGONOMETRI
Hukum sinus
Dalam trigonometri, hukum sinus ialah pernyataan tentang segitiga
yang berubah-ubah di udara. Jika sisi segitiga ialah (kasus sederhana) a, b
dan c dan sudut yang berhadapan bersisi (huruf besar) A, B and C, hukum
sinus menyatakan
Rumus ini berguna menghitung sisi yang tersisa dari segitiga jika 2
sudut dan 1 sisinya diketahui.
7
Hukum Cosinus
Sebuah segitiga sembarang
Hukum kosinus, atau disebut juga aturan kosinus, dalam trigonometri
adalah aturan yang memberikan hubungan yang berlaku dalam suatu
segitiga, yaitu antara panjang sisi-sisi segitiga dan kosinus dari salah satu
sudut dalam segitiga tersebut. Perhatikan gambar segitiga di atas. Aturan
kosinus menyatakan bahwa
Dengan � adalah sudut yang dibentuk oleh sisi a, sisi b, dan sisi c
adalah sisi yang berhadapan dengan sudut �. Aturan yang sama berlaku
pula untuk sisi a dan b:
4. VOLUME
8
BALOK, merupakan bangun ruang yang dapat terdiri dari persegi
ataupun persegi panjang. Bangun tersebut sama panjang dengan
dihadapannya.
Volume balok = P x L x T
P = panjang
L = lebar
T = tinggi
LIMAS adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh alas
berbentuk segi-n dan sisi-sisi tegak berbentuk segitiga. Limas memiliki 5
sisi, 8 rusuk dan 5 titik sudut.
Volume Limas = �
� x L.alas x T
L.alas = luas alas
T = tinggi
5. STATISTIKA
Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan,
mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan
data.
9
B. SAJIAN DATA LAPANGAN
1. OBYEK STUDI YANG DI AMATI
A. KEBUN RAYA EKA KARYA
Hari : Senin
Tanggal Pukul : 8 April 2013
Waktu : 10.00 WITA
Kebun Raya Bedugul
disebut Kebun Raya “Eka
Karya Bali” merupakan
kebun raya pertama yang
didirikan oleh putra
bangsa.Berdiri pada 15 Juli
1959, kebun raya yang
terletak di wisata Bedugul ini
telah beberapa kali mengalami perubahan baik status maupun luas
kawasannya.
Pada awalnya Kebun Raya “Eka Karya” hanya diperuntukan untuk
tumbuhan jenis coniferae.Seiring dengan perkembangan status serta luas
kawasannya, kebun yang berada pada ketinggian 1250 – 1450 m dpl ini
kini menjadi kawasan konservasi ex-situ bagi tumbuhan pegunungan
tropika kawasan timur Indonesia.
Sesuai dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI )
tanggal 12 Juni 2002 status Kebun Raya “Eka Karya” Bali ditingkatkan
dari cabang Kebun Raya “Eka Karya” Bali menjadi Unit Pelaksana Teknis
Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali setingkat
eselon III. Status Kebun Raya ini pun demikian, ditinjau dari UU No. 41
tahun 2002 serta SK Menteri Kehutanan No.6311/Kpts-II/2002 tanggal 13
Juni 2002 telah berubah menjadi Kawasan Dengan Tujuan Khusus (
KDTK ) sebagai Hutan Pendidikan dan Penelitian bagi peruntukan Kebun
Raya “Eka Karya” Bali. Luas kawasan Kebun Raya yang semula hanya 50
Ha, kini menjadi 157,7 Ha.
10
B. TARI BARONG
Alamat : Celuk – Sukawati, Gianyar
Hari : Senin
Tanggal : 8 April 2013
Waktu : 17.00 WITA
Perusahaan Putra
Barong berdiri pada
tahun 1999 mempunyai
karyawan sejumlah 60
orang kesenian.Tari
Barong dipentaskan
setiap hari pada pukul
09.30 – 10.30
WITA.Gedung Putra
Barong berada di Desa Celuk Sukawati Kabupaten Gianyar Bali.
Berikut ini kami sertakan cerita pementasan Barong dan Keris
yang kami nikmati pada waktu berkunjung ke gedung Putra barong.
Tarian Barong menggambarkan pertarungan antara “Kebajikan”
melawan “Kebatilan”.Barong adalah mahkluk mothologi melukiskan
“Kebajikan” dan Rangda adalah yang maha dahsyat menggambarkan
“Kabatilan”.
a. Gending Pembukaan
Barong dan kera sedang berada di dalam hutan yang lebat,
kemudian datang tiga orang bertopeng yang menggambarkan sedang
membuat keributan dan merusak ketenangan hutan. Mereka bertemu
kera dan akhirnya berkelahi, dimana kera dapat memotong hidung salah
seorang dari mereka.
b. Babak Pertama
Dua orang penari muncul dan mereka adalah pengikut-pengikut
dari Rangda yang sedang mencari pengikut-pengikut dari Dewi Kunthi
yang sedang dalam perjalanan untuk menemui patihnya.
11
c. Babak Kedua
Pengikut-pengikut Dewi Kunthi tiba.Salah seorang pengikut
Rangda berubah menjadi setan (semacam Rangda) dan memasukkan
roh jahat kepada pengikut Dewi Kunthi yang menyebabkan mereka
menjadi marah.Keduanya menemui patih dan bersama-sama
menghadap Dewi Kunthi.
d. Babak Ketiga
Muncullah Dewi Kunthi dan anaknya Sahadewa.Dewi Kunthi telah
berjanji kepada Rangda untuk menyerahkan Sahadewa sebagai
korban.Sebenarnya Dewi Kunthi tidak sampai hati mengorbankan
anaknya Sahadewa kepada Rangda.Tetapi setan (semacam Rangda)
memasukkan roh jahat yang menyebabkan Dewi Kunthi bisa menjadi
marah dan berniat mengorbankan anaknya serta memerintah patihnya
untuk membuang Sahadewa ke dalam hutan. Dan patih inipun tak luput
dari kemasukan roh jahat oleh setan ke dalam hutan dan mengikatnya di
muka istana sang Rangda.
e. Babak Keempat
Turunlah Dewa Siwa dan memberikan keabadian kepada
Sahadewa dan keabadian ini tidak diketahui oleh Rangda kemudian
datanglah Rangda untuk mengoyak-oyak dan membunuh Sahadewa
tetapi tidak dapat dibunuhnya karena kekebalan yang dianugrahkan oleh
Dewa Siwa. Rangda menyerah kepada Sahadewa an memohon untuk
diselamatkan agar dengan demikian dia bisa masuk surga, permintaan
ini dikabulkan oleh sahadewa dan sang Rangda mendapat Sorga.
f. Babak Kelima
Kalika adalah seorang pengikut rangda menghadap Sahadewa,
penolakan ini menimbulkan perkelahian dan Kalika berubah rupa
menjadi “Babi Hutan” dan di dalam pertarungan antara Sahadewa
melawan “Babi Hutan” Sahadewa mendapat kemenangan kmudian
Kalika (babi Hutan) ini berubah mnjadi “Burung” tetapi tetap
dikalahkan.Dan akhirnya Kalika (Burung) berubah lagi menjadi
12
Rangda.Oleh karena saktinya Rangda ini maka Sahadewa tidak dapat
membunuhnya dan akhirnya Sahadwa berubah menjadi Barong. Karena
sama saktinya maka pertarungan antara Barong melawan Rangda ini
tidak ada yang menang dan dengan demikian pertarungan dan
perkelahian ini berlangsung terus abadi “Kebijakan melawan
Kebatilan” kemudian muncullah pengikut-pengikut Barong masing-
masing dengan kerisnya yang hendak menolong Barong dalam
pertarungan melawan Rangda. Mereka ini semuanya pun tidak berhasil
melumpuhkan kesaktian sang Rangda.
C. MONUMEN PERJUANGAN RAKYAT BALI
Hari : Selasa
Tanggal Pukul : 9 April 2013
Waktu : 10.30 WITA
Maksud pembuatan diorama yang
mengisahkan tentang perjuangan
rakyat bali adalah untuk
merekonstruksi kembali peristiwa-
peristiwa sejarah penting yang pernah
terjadi di bali, sehinggga apa yang
tersirat didalamnya akan lebih mudah
diapresiasikan oleh generasi muda.
Tujuannya adalah untuk
mengabadikan jiwa perjuangan rakyat bali dari masa ke masa dan
mewariskan semangat patriotisme dalam wujud rela berkorban, cinta tanah
air, cinta persatuan dan kesatuan, cinta perdamaian, kebersamaan dalam
generasi penerus bangsa, dan yang utama adalah tetap menjaga keutuhan
negara kesatuan Republik Indonesia.
Monument perjuangan rakyat bali merupakan perwujudan dari lingga
dan yoni. Lingga adalah lambang purusa (pria), sedangkan Yoni adalah
Lambang Pradana (wanita).Pertemuan antara kedua unsur tersebut
13
merupakan symbol kesuburan dan kesejahteraan.Selain falsafah Lingga-
Yoni. Monument ini juga dilandasi oleh falsafah kisah pemutaran mandara
Giri (Gunung Mandara) di ksirarnawa (Lautan susu) kisah ini bersumber
dari kitab adi parwa yaitu parwa pertama dari epos Mahabrata. Diceritakan
bahwa para Dewa dan Daitya/Raksasa mencari Tirta Amertha (air
kehidupan abadi) dengan jalan memutar gunung mandara di ksirarnawa.
Adapun pelaksanaan pemutaran Gunung Mandara (Mandara Giri) diatur
sebagai berikut :
a. Kura-kura (Akupa) sebagai dasar gunung Mandara.
b. Naga Besuki sebagai Tali Pengikat dan Pemutar Gunung.
Para Dewa memegang ekor naga dan para daitya memegang bagian
kepala, sedangkan pada bagian atas dari gunung duduk dewa ciwa.
D. PASAR SENI SUKOWATI
Hari : Rabu
Tanggal : 10 April 2013
Waktu : 08.00 WITA
Pasar Seni Sukawati
dikenal juga sebagai pasar
bohongan karena semua barang
yang disediakan merupakan
barang tiruan. Di pasar ini
pembeli harus pandai-pandai
menawar dan memilih barang-barang yang akan dibeli jika tidak kita bisa
saja tertipu dengan barang dan harga yang ditawarkan penjual. Walaupun
dikenal sebagai pasar bohongan, pasar ini ramai dikunjungi wisatawan
baik lokal maupun asing.
14
2. KUNJUNGAN WISATA
A. TANAH LOT
Hari : Senin
Tanggal : 8 April 2013
Waktu : 08.00 WITA
Tanah Lot adalah sebuah
objek wisata di Bali, Indonesia.
Di sini ada dua pura yang terletak
di atas batu besar. Satu terletak di
atas bongkahan batu dan satunya
terletak di atas tebing mirip
dengan Pura Uluwatu. Pura
Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah
Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.
Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri
Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan.Disebelah utara Pura
Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok
ke laut.Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk
seperti jembatan (melengkung).Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang
indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai
pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di sini.
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang
mengembara dari Jawa.Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil
menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan
membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu
penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para
pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang
Nirartha.Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk
meninggalkan Tanah Lot.Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan
Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke
tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura disana. Ia juga
15
mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada
sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang
mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang
kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra.Akhir dari
legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben 'akhirnya' menjadi
pengikut Danghyang Nirartha.
B. DANAU BEDUGUL
Hari : Senin
Tanggal : 8 April 2013
Waktu : 13.00 WITA
Bedugul termasuk
dalam Kabupaten Singaraja,
di danau ini dikelilingi
Gunung Mangu, Banel, dan
Pagelangan, ketiga gunung
tersebut mempunyai puncak
gunung tertinggi sehingga
sering diselimuti kabut tebal.
Kita dapat menyewa perahu atau kapal untuk menikmati pemandangan
danau yang indah.
Bedugul itu sebenarnya nama sebuah desa. Namun orang sering
salah kaprah dengan kata Bedugul. Ada yang bilang Bedugul itu nama
danau, nama pura dan nama pasar.
Anggapan itu muncul mungkin karena selain sebagai sebuah desa,
Bedugul juga adalah sebuah kompleks. Dalam sebuah area yang kurang
lebih berdiameter 5 km, ada beberapa macam tempat yang asyik buat
dikunjungi. Dimulai dari Desa Bedugul sendiri, Kebon Raya, lalu Danau
Beratan (danau terbesar kedua di bali), Pura Ulun Danu, sampai Pasar
Tradisional Candi Kuning.
16
C. CAHAYU
Hari : Senin
Tanggal : 8 April 2013
Waktu : 16.00 WITA
Cahayu adalah pusat
/ central oleh-oleh makanan
khas Bali yang didirikan
oleh seorang anak desa
terpencil di bawah lereng
gunung di daerah Jateng
(Jawa Tengah). Dengan
tekad melangkah untuk
meninggalkan kampung
halaman di awal tahun 90-an dengan mencoba mengadu nasib yang pada
awalnya untuk mencari pekerjaan di pulau Bali. Jadilah seorang Pembantu
Rumah Tangga (PRT) dan pada malam harinya juga beraktifitas di sebuah
rumah sakit menjadi penjaga (Waker).
Dengan bergulirnya waktu Robani banyak mencoba berbagai
pekerjaan dan usaha dari jualan Sayur mayur, Mie ayam / Bakso / Jamu
dll, dengan menggunakan gerobak hingga pada akhirnya memutuskan
untuk menjual kacang goreng (yang pada saat ini lebih sering dikenal
dengan sebutan Kacang Asin Bali).
D. JOGER
Hari : Selasa
Tanggal : 9 April 2013
Waktu : 16.00 WITA
Joger merupakan pabrik kata-kata.Tidak salah memang banyak orang
menyebutnya begitu. T-shirt yang diproduksi Joger memang berisi kata-
kata yang lucu, “nyeleneh”, nakal dan membuat orang menjadi penasaran
akan maknanya.
17
Kenapa namanya Joger? Menurut pemiliknya, Joseph Theodorus
Wulianadi, yang cukup lama tinggal di Bali dan pernah berprofesi sebagai
tour guide ini, nama Joger diambil dari gabungan namanya sendiri dan
sahabatnya “Gerard”. Modal untuk memulai usaha ini didapat dari hadiah
pernikahan Bapak Joseph di tahun 1981 dari Bapak Gerard.Kini tiap
musim liburan atau tidak, toko T-shirt yang satu ini selalu ramai dan bikin
macet kawasan jalan Raya Kuta, belakang Supernova.
E. PANTAI KUTA
Hari : Minggu
Tanggal : 10 April 2011
Waktu : 16.30 WITA
Pantai Kuta merupakan pantai luas dengan pasir putih serta ombak
yang cukup besar, di sana juga terdapat tempat-tempat hiburan, café,
restaurant, dll. Pantai Kuta merupakan salah satu pantai yang sering
dikunjungi oleh para wisatawan.Selain kita dapat menikmati keindahan
pantainya, kita juga dapat melihat secara langsung keindahan pada saat
matahari terbenam atau yang dikenal dengan sunset.
Di sepanjang pantai banyak para wisatawan asing maupun lokal
yang berjemur menikmati keindahan pantai. Namun dmikian pantai Kuta
juga terdapat larangan yaitu para wisatawan tidak boleh melewati batas
bendera merah dan bendera kuning.
F. TANJUNG BENOA
Hari : Minggu
Tanggal : 10 April 2011
Waktu : 12.00 WITA
Nusa Dua dan Tanjung Benoa, terletak di ujung selatan pulau Bali
namun memiliki daya tarik yang berbeda. Sementara itu, Tanjung benoa
dikenal sebagai pusat wisata air mulai dari Parasailing, Banana Boat, Jet
Ski, Rolling Donut, Flying Fish, Snorkeling, Scuba Diving, Glass Bottom
Boat + Turtle island dan olahraga air lainnya dapat dinikmati di sini.
18
G. DEWATA
Hari : Selasa
Tanggal : 9 April 2013
Waktu : 09.00 WITA
Sebagai pusat souvenir & oleh -
oleh khas Bali, kami selalu
memberikan pelayanan terbaik dan
kepuasan dalam berbelanja kepada
seluruh pengunjung maupun
pelanggan.Kami memberikan
beraneka pilihan produk yang selalu mencitrakan unsur dan nuansa etnik
Bali di setiap produk.Ditunjang dengan kualitas yang terjamin dan harga
yang sangat terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Selain pakaian, kerajinan tangan dan aneka makanan khas Bali , kami
juga menawarkan lokasi yang sangat strategis dekat tempat wisata Pantai
Sanur, dengan akses perjalanan yang sangat mudah ditempuh dari beragam
tempat wisata lainnya. Hamparan area parkir yang sangat luas merupakan
salah satu upaya kami untuk memberikan kepuasan, kenyamanan, dan
keamanan kepada semua pengunjung.
Ciri khas dari kami adalah kaos dewata yang gaul dan tentunya
berkualitas menarik,tentunya sesuai trend masa kini.kaos dewata adalah
kaos yang kami produksi sendri. Semuanya itu kami berikan untuk
menunjang.Motto kami, yaitu “Pusat Souvenir dan Oleh – Oleh Khas Bali
yang TERLENGKAP, TERBESAR dan BERKUALITAS“.
19
C. ANALISIS DATA
1. Pengukuran Tinggi Objek
Tujuan :Untuk menentukan tinggi pohon.
Tempat :Kebun Raya Eka Karya
Alat-alat :
1) Klinometer
2) Meteran atau tali rafia
Hasil Pengukuran :
TABEL PENGAMATAN
NO Pengamatan
Ke-
Tinggi pengamatan
(meter)
Panjang AC
(meter)
Elevasi
1. 1 (Zulfa) 1,5 6 55
2. 2(Yulia) 1,5 7 50
3. 3 (Maya) 1,55 8 47
Misal: AC = x, AB = y, dan x = 6 m
Percobaan 1
.07,105,157,8pengamattinggiAB
pohontinggijadi
57,8
6.43,1
6.55
.
.1
mm
m
m
mtg
xtgy
r
ytg
Percobaan II
C A
B
α
9,84m
1,58,34
pengamatTinggiABpohontinggijadi
34,8
7.19,1
7.50
.
.2
m
m
tg
xtgy
x
ytg
20
Percobaan III
m
tg
xtgy
x
ytg
10,13
1,558,58
pengamattinggiABpohontinggijadi
58,8
8.07,1
8.47
.
.3
Rata-rata dari ke tiga percobaan = (10.07 + 9.84 + 10,13) : 3
= 30,04 : 3
= 10,01 m
2. Pengukuran Jarak Antara Dua Objek
Tujuan :Untuk mengukur jarak antara dua objek
Tempat : Kebun Raya Eka Karya
Alat-alat :
a. Jurusan tiga angka
b. Meteran
Cara Kerja :
a. A dan B dua obyek akan diukur jarak dan arah di antara keduanya.
b. P dan Q dua titik tempat pengamat melakukan pengukuran.
c. Dari titik P :
1) Posisikan alat pengukur sudut jurusan tiga angka 0000 pada arah
utara.
2) Tentukan sudut jurusan tiga angka ke obyek A, obyek B dan Q.
Dari langkah ini dapat ditentukan APB dan BPQ
d. Dari titik Q :
1) Posisikan alat pengukur sudut jurusan tiga angka 0000 pada arah
utara.
2) Tentukan sudut jurusan tiga angka ke obyek A, dan obyek B. Dari
langkah ini dapat ditentukan AQB
21
e. Menghitung jarak AB menggunakan : gambar berskala, trigonometri
(aturan sinus)
f. Menghitung arah jurusan tiga angka obyek A dari B atau sebaliknya
obyek B dari A
Hasil Pengukuran :
Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3
Jarak Pengamat P dan Q 28 m 22 m 26 m
P melihat A 308° 314° 311°
P melihat B 240° 246° 243°
P melihat Q 224° 230° 227°
Q melihat A 336° 341° 338°
Q melihat B 280° 289° 284°
Tabel 2.1 jarak antara 2 objek
Percobaan I
Diketahui : Jarak pengamat P dan Q = PQ = 28 m
Pengamat P melihat A dengan jurusan tiga angka 308°
Pengamat P melihat B dengan jurusan tiga angka 240°
Pengamat P melihat Q dengan jurusan tiga angka 224°
Pengamat Q melihat A dengan jurusan tiga angka 336°
Pengamat Q melihat B dengan jurusan tiga angka 280°
Ditanya : Jarak antara obyek A dan obyek B dan Arah B dari A?
Penyelesaian:
Gambar 2.2 percobaan I
U
A
B Q
P U
22
Mencari panjang AQ
Lihat ∆PQA , PQ = 28 m
APQ = 308° - 224° = 84° ......................... ( 1 )
AQP = AQU + OUP
= ( 360° – 336° ) + ( 240° - 180° )
= 24° + 44°
AQP = 68° ......................... ( 2 )
Dari persamaan ( 1 ) dan ( 2 ) diperoleh :
PAQ = 180° – ( APQ + AQP )
= 180° – (84° + 68°)
= 180° - 152°
= 28°
Sehingga :
)3..(....................98,58
47,0
72,27
47,0
99,0.25
28sin
84sin.28
sin
sin.28
sin.sin
0
0
AQ
PAQ
APQAQ
PAQ
PQ
QAP
AQ
Mencari panjang BQ
Lihat ∆ PQB , PQ = 28 m
BPQ = 240° – 224° = 16° ..........................( 1 )
BQP = BQU + UQP
= ( 360° – 280° ) + ( 224° - 180° )
= 80° + 44°
= 124° ..........................( 2 )
Dari persamaan ( 1 ) dan ( 2 ) diperoleh :
PBQ = 180° - ( BPQ + BQP )
23
= 180° - ( 16° + 124° )
= 180° - 140°
= 40°
Sehingga:
)3.........(..........25,12
64,0
84,7
64,0
28,0.28
40sin
16sin.28
sinsin
0
0
BQ
BQ
PBQ
PQ
BPQ
BQ
Perhatikan ∆ ABQ
Telah diketahui bahwa AQ = 58,98 dan BQ = 12,25
AQB = arah QA - arah QB
= 336° - 280°
= 56°
Dengan menggunakan aturan cosinus diperoleh :
AB2 = BQ2 + AQ2 - 2 . BQ . AQ . cos AQB
= (12,25) 2 + (58,98) 2 - 2.(12,25).(59,98) . cos
56°
= 150,06 + 3478,64 - 1445,01 . (0,56)
= 3628,7 – 809,21
= 2819,49
AB = 53,098 m
= 53,1 m
Jadi , jarak objek A ke objek B adalah 53,1 m
24
gambar 2.3 percobaan I
Mencari arah B dari A
Arah B dari A adalah U3AB
U3AB= U3AQ+ BAQ
Mencari U3AQ
U3AQ+ AQU2= 180
U3AQ+ )336360( = 180
U3AQ+ 24 = 180
U3AQ= 156
Mencari QAB
56
25,12
1,53
Perhatikan
AQB
BQ
AB
QAB
Menggunakan Aturan Sinus:
U1
U2
U3
A
B Q
P
25
191,0
1,53
)83,0(25,12
1,53
)56(sin25,12
sin.sin
sinsin
AB
AQBBQBAQ
AQB
AB
BAQ
BQ
96,10BAQ
Sehingga,
96,166
96,10156
33 BAQAQUABU
Jadi arah B dari A = 96,166
Jadi arah A dari B =
96,346
04,13360
)96,166180(360
)180(360 3 ABU
Percobaan II
Diketahui : Jarak pengamat P dan Q = PQ = 22 m
Pengamat P melihat A dengan jurusan tiga angka 314°
Pengamat P melihat B dengan jurusan tiga angka 246°
Pengamat P melihat Q dengan jurusan tiga angka 230°
Pengamat Q melihat A dengan jurusan tiga angka 341°
Pengamat Q melihat B dengan jurusan tiga angka 289°
Ditanya : Jarak antara obyek A dan obyek B dan Arah B dari A?
Penyelesaian:
26
Gambar 2.4 percobaan II
Mencari panjang AQ
Lihat ∆PQA , PQ = 22 m
APQ = 314° - 230° = 84° ......................... ( 1 )
AQP = AQU + OUP
= ( 360° – 341° ) + ( 230° - 180° )
= 19° + 50°
AQP = 69° ......................... ( 2 )
Dari persamaan ( 1 ) dan ( 2 ) diperoleh :
PAQ = 180° – ( APQ + AQP )
= 180° – (84° + 69°)
= 180° - 153°
= 27°
Sehingga :
)3..(....................4,48
45,0
72,27
45,0
99,0.25
27sin
84sin.28
sin
sin.22
sinsin
0
0
AQ
PAQ
APQAQ
PAQ
PQ
APQ
AQ
Mencari panjang BQ
Lihat ∆ PQB , PQ = 22 m
U
A
B Q
P U
U
27
BPQ = 246° – 230° = 16° ..........................( 1 )
BQP = BQU + UQP
= ( 360° – 289° ) + ( 230° - 180° )
= 71° + 50°
= 121° ..........................( 2 )
Dari persamaan ( 1 ) dan ( 2 ) diperoleh :
PBQ = 180° - ( BPQ + BQP )
= 180° - ( 16° + 121° )
= 180° - 137°
= 43°
Sehingga:
)3.........(..........74,8
68,0
84,7
68,0
27,0.22
43sin
16sin.22
sinsin
0
0
BQ
BQ
PBQ
PQ
BPQ
BQ
Perhatikan ∆ ABQ
Telah diketahui bahwa AQ = 48,4 dan BQ = 8,74
AQB = arah QA - arah QB
= 341° - 289°
= 52°
Dengan menggunakan aturan cosinus diperoleh :
AB2 = BQ2 + AQ2 - 2 . BQ . AQ . cos AQB
= (8,74) 2 + (48,4) 2 - 2.(8,74).(48,4) . cos 52°
= 76,39 + 2.342,56 - 846,032 . (0,62)
= 2.418,95 – 524,54
= 2.943,49
AB = 54,25 m
28
Jadi , jarak objek A ke objek B adalah 54,25 m
Gambar 2.5 percobaan II
Mencari arah B dari A
Arah B dari A adalah U3AB
U3AB= U3AQ+ BAQ
Mencari U3AQ
U3AQ+ AQU2= 180
U3AQ+ )341360( = 180
U3AQ+ 19 = 180
U3AQ= 161
Mencari QAB
52
74,8
25,54
Perhatikan
AQB
BQ
AB
QAB
Menggunakan Aturan Sinus:
U1
U2
U3
A
B Q
P
29
13,0
25,54
)79,0(74,8
2,54
)52(sin74,8
sin.sin
sinsin
AB
AQBBQBAQ
AQB
AB
BAQ
BQ
47,7BAQ
Sehingga,
47,168
47,7161
33 BAQAQUABU
Jadi arah B dari A = 47,168
Jadi arah A dari B =
47,348
53,11360
)47,168180(360
)180(360 3 ABU
Percobaan III
Diketahui : Jarak pengamat P dan Q = PQ = 26 m
Pengamat P melihat A dengan jurusan tiga angka 311°
Pengamat P melihat B dengan jurusan tiga angka 243°
Pengamat P melihat Q dengan jurusan tiga angka 227°
Pengamat Q melihat A dengan jurusan tiga angka 338°
Pengamat Q melihat B dengan jurusan tiga angka 284°
Ditanya : Jarak antara obyek A dan obyek B dan Arah B dari A?
Penyelesaian:
30
Gambar 2.6 percobaan III
Mencari panjang AQ
Lihat ∆PQA , PQ = 26 m
APQ = 311° - 227° = 84° ......................... ( 1 )
AQP = AQU + OUP
= ( 360° – 338° ) + ( 227° - 180° )
= 22° + 47°
AQP = 69° ......................... ( 2 )
Dari persamaan ( 1 ) dan ( 2 ) diperoleh :
PAQ = 180° – ( APQ + AQP )
= 180° – (84° + 69°)
= 180° - 153°
= 27°
Sehingga :
)3..(....................2,57
45,0
74,25
45,0
99,0.25
27sin
84sin.26
sin
sin.26
sinsin
0
0
AQ
PAQ
APQAQ
PAQ
PQ
APQ
AQ
U
A
B Q
P U
U
31
Mencari panjang BQ
Lihat ∆ PQB , PQ = 26 m
BPQ = 244° – 227° = 17° ..........................( 1 )
BQP = BQU + UQP
= ( 360° – 285° ) + ( 227° - 180° )
= 75° + 47°
= 122° ..........................( 2 )
Dari persamaan ( 1 ) dan ( 2 ) diperoleh :
PBQ = 180° - ( BPQ + BQP )
= 180° - ( 17° + 122° )
= 180° - 139°
= 41°
Sehingga:
)3.........(..........42,11
66,0
54,7
66,0
29,0.26
41sin
17sin.26
sinsin
0
0
BQ
BQ
PBQ
PQ
BPQ
BQ
Perhatikan ∆ ABQ
Telah diketahui bahwa AQ = 57,2 dan BQ = 11,42
AQB = arah QA - arah QB
= 338° - 285°
= 53°
Dengan menggunakan aturan cosinus diperoleh :
AB2 = BQ2 + AQ2 - 2 . BQ . AQ . cos AQB
= (11,42) 2 + (57,2) 2 - 2.(11,42).(57,2) . cos 53°
= 130,42 + 3.271,84 - 783,87
32
= 3.402,26 – 783,87
= 2.618,39
AB = 51,17 m
Jadi , jarak objek A ke objek B adalah 51,17 m
Gambar 2.7 percobaan III
Mencari arah B dari A
Arah B dari A adalah U3AB
U3AB= U3AQ+ BAQ
Mencari U3AQ
U3AQ+ AQU2= 180
U3AQ+ )338360( = 180
U3AQ+ 28 = 180
U3AQ= 158
Mencari QAB
53
42,11
17,51
Perhatikan
AQB
BQ
AB
QAB
U1
U2
U3
A
B Q
P
33
Menggunakan Aturan Sinus:
178,0
17,51
)8,0(24,11
17,51
)53(sin24,11
sin.sin
sinsin
AB
AQBBQBAQ
AQB
AB
BAQ
BQ
25,10BAQ
Sehingga,
25,168
25,10158
33 BAQAQUABU
Jadi arah B dari A = 25,168
Jadi arah A dari B =
25,348
75,11360
)25,168180(360
)180(360 3 ABU
Jadi rata – rata dari percobaan jarak A dan B
= (53,1 + 54,26 + 51,17) : 3
= 158,52 : 3
= 52,84 m
c. Pengukuran Luas dan Volume Suatu Objek
Tujuan : Mengetahui luas dan volume suatu objek
Tempat : Monumen Perjuangan Rakyat Bali
Alat – alat :a. Klinometer
b. Jurusan Tiga Angka
c. Rafia / meteran
34
Hasil Pengamatan :
Telah diketahui alas dari Monumen Perjuangan Rakyat Bali adalah
berbentuk persegi yang memiliki luas 70 x 70 m dan kita anggap
monumen ini adalah bebentuk limas segi empat.
Maka akan diperoleh:
Data Pengamatan
Percobaan Jarak sudut
pandang Sudut elevasi
˚ Sudut Elevasi
˚ Sisi
monumen 1 11 m 45˚ 39˚ 70 m 2 14 m 45˚ 37˚ 70 m 3 17 m 45˚ 35˚
Tabel 2.2
Percobaan I
�� = 11 � ; � = 45° ; � = 39°
Gambar 2.8 percobaan I
Misal �� = � ;�� = �
tan� =�
� ⇒ � =
�
tan�… (1)
tan� =�
� + 11 ⇒ � =
�
tan�− 11… (2)
Dari (1) dan (2) diperoleh :
�
tan�=
�
tan�− 11
� = 11tan� .tan�
tan� − tan�
= 11tan45°.tan39°
tan45°− tan39°
A D
B
C
y
35
= 11(1).(0,81)
1 − (0,81)
= 8,91
0,19
= 46,8 �
Tinggi monumen = tinggi pengamat + AB
= 1,5 m + 46,8 m
= 48,3 m
Luas monument = � × �
= 70 m X 70 m
= 4900 m2
Volume Monumen :
� =1
3× ���� ����× ������
= 1
3× � × �× �
3,4870703
1
3890,78 m
Percobaan II
Gambar 2.9 percobaan II
37;45;14 cmCD
Misal �� = � ;�� = �
A D
B
C
y
36
tan� =�
� ⇒ � =
�
tan�… (1)
tan� =�
� + 14 ⇒ � =
�
tan�− 14… (2)
Dari (1) dan (2) diperoleh :
�
tan�=
�
tan�− 14
� = 14tan� .tan�
tan� − tan�
= 14tan45°.tan37°
tan45°− tan37°
= 14(1).(0,75)
1 − (0,75)
= 10,25
0,25
= 42 �
Tinggi monumen = tinggi pengamat + AB
= 1,5 m + 42 m
= 43,5 m
Luas monument = � × �
= 70 m X 70 m
= 4900 m2
Volume Monumen :
� =1
3× ���� ����× ������
= 1
3× � × �× �
5,4370703
1
305,71 m
37
Percobaan III
Gambar 2.10 percobaan III
35;45;18 cmCD
Misal �� = � ;�� = �
tan� =�
� ⇒ � =
�
tan�… (1)
18tan18
tan
y
xx
y… (2)
Dari (1) dan (2) diperoleh:
my
y
y
y
y
yy
42
3,0
6,12
70,01
)70,0()1(18
35tan45tan
35tan45tan18
tantan
tantan18
18tantan
Tinggi monumen = tinggi pengamat + AB
= 1,5 m + 42 m
= 43,5 m
Luas monument = � × �
= 70 m X 70 m
= 4900 m2
A D
B
C
y
38
Volume Monumen :
� =1
3× ���� ����× ������
= 1
3× � × �× �
5,4370703
1
305,71 m
Jadi rata-rata volume monumen :
366,73
3
99,220
3
05,7105,71890,78
m
d.Menerapkan Statistika
Tujuan : Untuk memperoleh data rerata suatu kunjungan.
Tempat : Pasar Sukowati
Alat-alat : Dokumentasi
Cara memperoleh data : Wawancara
Objek : Pasar Sukowati
Uji yang digunakan : Uji Rerata ( Klaim : rata-rata banyaknya
wisatawan mengunjungi sebuah toko dalam
waktu 30 menit )
Sampel : 3 toko
Hasil Pengamatan :
39
Toko A
Umur Fi fk xi xi.fi Ci Ci2 Ci3 Ci4 Fi.
ci
Fi.ci2 Fi.ci
3
Fi.ci
4
15-19 6 6 17 102 -1 1 -1 1 6 6 -6 6
20-24 12 18 22 264 0 0 0 0 0 0 0 0
25-29 3 21 27 81 1 1 1 1 3 3 3 3
30-34 5 26 32 160 2 4 8 16 10 20 40 80
35-39 2 28 37 74 3 9 27 81 6 18 54 162
40-44 1 29 42 42 4 16 64 256 4 16 64 256
45-49 1 30 47 47 5 25 125 625 5 25 125 625
Jumla
h 30 - - 770 - - - - 22 88 280 1132
Tabel pengamatan 2.4
Mean =∑ ��∙��
��=
���
��= 25,67
Letak median = �
�� =
�
�∙30 = 15
Me = �+ ��
�����
�� × �
= 19,5 + �����
��� × 5
= 19,5 +�
��× 5
= 19,5 + 3,75
= 23,25
Mo = �+ ���
������ × �
= 19,5 + ��
���� × 5
= 19,5 +�
��× 5
= 21,5
S2 = �� �� ∑ ����
��(∑ ����)�
�(���)�
40
= 5� �����������
�����
= 25���������
����
= 25�����
����
= 61,95
�1� = � �∑ �����
� = 5�22
30� = 3,67
�2� = �� �∑ ����
�
�� = 5� �
88
30� = 73,33
�3� = �� �∑ ����
�
�� = 5� �
280
30� = 1166,67
�4� = �� �∑ ����
�
�� = 5� �
1132
30� = 23583,33
�1 = 0
�2 = �2� − (�1′)�
= 73,33 − 13,4689
= 59,8611
�3 = �3� − 3�1��2� + 2(�1�)�
= 1166,67− 3(3,67× 73,33)+ 2(49,4308)
= 1166,67 − 807,3633 + 98,8617 = 458,1684
�4 = �4� − 4�1��3� + 6(�1)��2� − 3(�1)�
= 23583,33 − 4(3,67 × 1166,67)+ 6(13,4689 × 73,33)− 3(181,4112)
= 11.838,4274
41
Toko B
Umur Fi fk xi xi.fi Ci Ci2 Ci3 Ci4 Fi.c
i Fi.ci2 Fi.ci3
Fi.ci
4
15-19 8 8 17 136 -1 1 -1 1 -8 8 9 8
20-24 15 23 22 330 0 0 0 0 0 0 0 0
25-29 2 25 27 54 1 1 1 1 2 2 2 2
30-34 9 34 32 288 2 4 8 16 18 36 72 144
35-39 3 37 37 111 3 9 27 81 9 27 81 243
40-44 2 39 42 84 4 16 64 256 8 32 128 512
45-49 1 40 47 47 5 25 125 625 5 25 125 625
Jumlah 40 1050 34 130 416 1534
Mean =∑ ��∙��
��=
����
��= 26,72
Letak median = �
�� =
�
�40 = 20
Me = �+ ��
�����
�� × �
= 19,5 + �����
��� × 5
= 19,5 +��
�
= 23,5
42
Mo = �+ ���
������ × �
= 19,5 + ��
����� × 5
= 19,5 +�
��
= 19,5 + 1,75
= 21,25
S2 = �� �� ∑ ����
��(∑ ����)�
�(���)�
= 5� �(��∙���)�����
��∙���
= 25����������
�����
= 25�����
�����
= 64,80769231
S = √64,80769231
= 8,050322497
�1� = � �∑ �����
� = 5�34
40� = 4,25
�2� = �� �∑ ����
�
�� = 5� �
130
40� = 81,25
�3� = �� �∑ ����
�
�� = 5� �
416
40� = 1300
�4� = �� �∑ ����
�
�� = 5� �
1534
40� = 23968,75
�1 = 0
�2 = �2� − (�1)�
= 81,25 − 78,0625
= 63,1875
�3 = �3� − 3�1��2� + 2(�1�)�
= 1300 − 3(4,25 × 81,25)+ 2(76,765625)
= 1300 − 1035,9375 + 153,53125
= 417,59375
43
�4 = �4� − 4�1��3� + 6(�1)��2� − 3(�1)�
= 23968,75 − 4(4,25 × 1300)+ 6(18,0625 × 81,25)− 3(326,253906)
= 9695,457031
44
Toko C
Umur fi fk xi xi.fi Ci Ci2 Ci3 Ci4 Fi.
ci
Fi.c
i2
Fi.ci
3
Fi.ci
4
15-19 11 11 17 187 -1 1 -1 1 -11 11 -11 11
20-24 15 26 22 572 0 0 0 0 0 0 0 0
25-29 5 31 27 837 1 1 1 1 5 5 5 5
30-34 5 36 32 1152 2 4 8 16 10 20 40 80
35-39 4 40 37 1480 3 9 27 81 12 36 108 324
40-44 3 43 42 1806 4 16 64 256 12 48 192 768
45-49 2 45 47 2115 5 25 125 625 10 50 250 1250
Jumlah 45 8149 38 170 584 2438
Mean =∑ ��∙��
��=
����
��= 181,088
Letak median = �
�� =
�
�45 = 22,5
Me = �+ ��
�����
�� × �
= 19,5 + ���,����
��� × 5
= 19,5 +��,�
�
= 19,5 + 3,83
= 23,3
Mo = �+ ���
������ × �
= 19,5 + ��
����� × 5
= 19,5 +�
��× 5
= 19,5 + 3,83
= 23,3
S2 = �� �� ∑ ����
��(∑ ����)�
�(���)�
= 5� �����������
�����
45
= 25����������
�����
= 25�����
�����
= 25(3,134)
= 78,358
S = �78,358
= 8,85
�1� = � �∑ �����
� = 5�38
45� = 4,22
�2� = �� �∑ ����
�
�� = 5� �
170
45� = 94,4
�3� = �� �∑ ����
�
�� = 5� �
584
45� = 1622,2
�4� = �� �∑ ����
�
�� = 5� �
2438
45� = 33861,111
�1 = 0
�2 = �2� − (�1)�
= 94,44 − (17,827)
= 76,6
�3 = �3� − 3�1��2� + 2(�1�)�
= 1622,2 − 3(4,22)(94,4)+ 2(75,15)148
= 1622,2 − 1195,6104+ 1950,3029
= 2376,8925
�4 = �4� − 4�1��3� + 6(�1)��2� − 3(�1)�
= 33861,111− 4(4,22)(1622,2)+ 6(17,8084)(94,44)− 3(317,13911)
= 33861,111− 27382,736+ 10090,952− 951,41733
= 15617,91
46
D. KAJIAN KEILMUAN TERHADAP DATA LAPANGAN
1. Skala
Untuk menggambar suatu benda yang sesuai dengan ukurannya tidak
dapat selalu dilakukan,sebab ada benda yang ukurannnya lebih besar daripada
ukuran tempat menggambar. Agar gambar yang dibuat sebangun dengan
bendanya, maka gambar tersebut diperkecil ukurannya dengan menggunakan
skala tertentu.
Misalnya : Skala 1: 400 artinya tiap-tiap 1 cm pada gambar mewakili
jarak 400 cm atau 4 m pada keadaan sebenarnya.
2. Sudut Elevasi
Sudut elevasi adalah sudut yang dibentuk antara garis horizontal dan garis
pandang ke puncak suatu obyek.
Sudut 300 merupakan sudut elevasi terhadap benda yang diamati.
300
47
3. Sudut Depresi
Sudut depresi adalah sudut antara arah pengamatan pengamat ke tanda
dengan arah horizontal. Untuk penggunaan alat Jurusan Tiga Angka .
Aturan Sinus
Pandang ABC pada gambar
disamping. AB = c satuan, AC = b
satuan, BC = a satuan, CD dan AE
adalah garis tinggiABC.
Dari CAD diperoleh:
CD = AC sin CAD
= b sin (180 - BAC)
= b sin BAC
= b sin A
Dari CBD diperoleh:
CD = BC sin B = a sin B
Jadi, b sin A = a sin B
Asin
a
Bsin
b
........................................... (1)
Dari BAE diperoleh:
AE = AB sin C = c sin B
Dari CAE diperoleh:
AE = CA sin C = b sin C
Jadi, c sin B = b sin C
Bsin
b
Csin
c
............................................ (2)
Dari (1) dan (2) diperoleh bentuk:
E
B A
C
D
a
b
c
48
Bsin
b
Asin
a
Csin
c
Contoh:
Dalam segitiga ABC diketahui AB = 10 cm, A = 60°, dan B = 75°.
Hitung panjang BC.
Jawab:
C = 180° - A - B = 180° – 60° – 75° = 45° dan c = AB = 10 cm
652
310
22
1
32
110
45sin
60sin 10a
45sin
10
60sin
a
Csin
c
Asin
a
Jadi, BC = 65 cm
4. Aturan Kosinus
Pandang ABC pada gambar dibawah. AB = c satuan, AC = b satuan,
BC = a satuan, dan CD garis tinggi ABC
BC = CD2 + BD2
= AC2 – AD2 + BD2
= AC2 + BD2 – AD2
a2 = b2 + (BD + AD)(BD – AD)
= b2 + (AB + 2AD) (AB)
= b2 + (c + 2AD) (c)
= b2 + c2 + 2c . AD
= b2 + c2 + 2c (AC cos DAC)
= b2 + c2 + 2c (b cos (180° - BAC))
= b2 + c2 + 2bc (- cos BAC)
Jadi, a2 = b2 + c2 - 2bc cos A
Dengan cara yang sama diperoleh pula:
b2 = a2 + c2 – 2ac cos B dan c2 = a2 + b2 – 2ab cos C
D A B
C
c
a
b
49
Contoh:
Pada segitiga ABC diketahui AB = 10 cm, AC = 8 cm, dan A = 60°.
Hitung panjang BC.
Jawab:
a = BC, b = AC = 8 cm, dan c = AB = 10 cm
a2 = b2 + c2 - 2bc cos A = 82 +102 – 2 x 8 x 10 cos 60°
84
80164
2
116010064
Maka a = 21284
Jadi, panjang BC adalah 212 cm.
5. Rataan Hitung
Untuk data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi, rata–
ratanya dihitung dengan rumus : X =i
ii
f
xf
Hanya di sini ix = tanda kelas interval dan if = frekuensi yang sesuai
dengan tanda kelas ix .
Contoh:
Marilah kita hitung rata-rata untuk nilai ujian matematika yang terdapat
dalam tabel berikut.
NILAI UJIAN FREK TITIK TENGAH PRODUK
31 - 40 1 35,5 35,5
41 – 50 2 45,5 91,0
51 – 60 5 55,5 277,5
61 – 70 15 65,5 982,5
71 – 80 25 75,5 1.887,5
81 – 90 20 85,5 1.710,5
91 – 100 12 95,5 1.146,0
JUMLAH 80 - 6.130,0
50
Dari daftar di atas didapat: if = 80 dan ii xf = 6130,0.
Sehingga :
Jadi rata-rata nilai matematika 76,62.
Dalam perhitungan di atas, diambil tanda kelas yaitu setengah dari
jumlah ujung atas. Jadi telah dianggap ada seorang mahasiswa yang
mendapat nilai 35,5, ada dua orang yang mendapat nilai 45,5 dan begitu
seterusnya.
Cara kedua untuk menghitung rata-rata dari data dalam daftar
distribusi frekuensi ialah dengan cara sandi atau cara singkat. Untuk ini
ambil salah satu tanda , namakan ox . Untuk harga ox ini diberi nilai sandi
c=0. Tanda kelas yang lebih kecil dari ox berturut-turut diberi harga-
harga sandi c= 1 , c= 2 , c= 3 , dan seterusnya. Tanda kelas yang lebih
besar dari ox berturut-turut mempunyai harga-harga sandi c=+1, c=+2,
c=+3 dan seterusnya. Dengan ini semua jika p=panjang kelas interval yang
sama besarnya, maka rata-rata dihitung oleh rumus :
i
iio
f
cfpxx
Contoh:
Untuk data nilai ujian 80 mahasiswa, kita perlu menyusun tabel berikut:
NILAI UJIAN if ix ic if ic
31 – 40 1 35,5 -4 -4
41 – 50 2 45,5 -3 -6
51 – 60 5 55,5 -2 -10
61 – 70 15 65,5 -1 -15
71 – 80 25 75,5 0 0
81 – 90 20 85,5 1 20
91 – 100 12 95,5 2 24
JUMLAH 80 - - 9
51
Telah diambil ox =75,5 dan nilai sandi c=0 telah diberikan untuk ini.
Harga-harga c= 1 , c= 2 , c= 3 dan c= 4 telah diberikan berturut-turut
untuk tanda-tanda kelas 65,5;55,5;45,5 dan 35,5. Tanda kelas yang lebih
besar dari ox = 75,5 berturut-turut diberi harga c=1 dan c=2. Karena p=10,
maka dengan rumus 9 iicf , didapat:
62,7610
9)10(5,75
x
Hasil yang sama ketika menggunakan rumus X =i
ii
f
xf
.
52
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Setelah melakukan observasi melalui beberapa kali pengukuran maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Pada pengukuran tinggi pohon di tamanMonumen Perjuangan Rakyat Bali
dilakukan tiga pengamatan. Dari pengamatan I didapat 14,54 m
Dari pengamatan II didapat 14,07m
Dari pengamatan III didapat 14,18m
Setelah diambil rata- ratanya maka tinggi Patung Garuda Wisnu Kencana
adalah 14,26 m.
2. Jarak dan arah dua obyek yaitu obyek A dan B dengan menggunakan
jurusan tiga angka dan meteran serta dilakukan perhitungan melalui aturan
sinus dan cosinus, maka didapat jarak kedua obyek tersebut adalah 46,607
m.
3. Pengukuran luas dan volume Monumen Perjuangan Rakyat Bali dengan
panjang luas alasnya 70 x 70 m2 dengan menggunakan alat klinometer,
jurusan tiga angka, dan meteran. Dari hasil pengamatan didapatkan luas
223.505,33 m2dengan volume 74.501,778 m3.
4. Kesenian tari yang berupa tari barong dapat diambil nilai dan budaya
dalam pembelajaran matematika yang diinterpretasikan secara simbolik
sebagai suatu mithologi yang diperoleh secara lisan maupun tulisan.
B. Saran
1. Sebelum memulai melakukan penelitian dan atau pengukuran sebaiknya
kita membaca buku panduan KIPMAT 2, agar kita benar –benar bisa dan
menguasai apa sebenarnya tujuan dari penelitian tersebut.
2. Sebaiknya dilakukan beberapa kali pengukuran agar dapat mencapai hasil
yang optimal, dan harus dibutuhkan kecermatan dan ketelitian dalam
menghitung data.
3. Perlu diperhatikan pula kehati-hatian, kecermatan maupun ketelitian dalam
mengukur dan membaca satuan sudut agar datanya benar-benar akurat dan
53
valid.
4. Sebaiknya tiap-tiap kelompok disediakan alatnya masing-masing untuk
melakukan pengukuran agar tidak saling meminjam ataupun rebutan,
selain itu panitia supaya memberikan waktu yang lebih agar kita tidak
terburu-buru dan lebih bisa berkonsentrasi dalam melakukan pengukuran.
5. Kekompakan sebuah tim /kelompok sangat berpengaruh dalam kinerja.
6. Untuk pelaksanaan KIPM 2 tahun depan semoga lebih terorganisir dan
lebih baik lagi.
7. Kami berharap dengan adanya kegiatan KIPM 2 mahasiswa dapat
termotivasi dalam belajar.
8. Harapan kami dengan adanya kegiatan KIPM 2 ini dapat diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
54
DAFTAR PUSTAKA
Hudoyo, Herman. 1988. MengajarBelajarMatematika. Jakarta:
DepartemenPendidikandanKebudayanDirektoratJendralPendiikanTinggiPr
oyekPengembangn LPTK.
Ipotes. 2008. PembelajaranKooperatifTipe Group Investigation (online).
http://ipotes.wordpress.com/2008/04/28/pembelajaran-kooperatif-tipe-
group-investigation-gi/. DiaksespadaKamis, 5 Mei 2013.
(online). www.taribarong.com. DiaksespadaKamis, 5 Mei 2013.
PANDUAN KULIAH KERJA LAPANGAN Program Studi Pendidikan Matematika
Bali, 7-11 APRIL 2013. IKIP PGRI SEMARANG.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika Edisi ke-6. Bandung: PT. Tarsito Bandung.
Suherman, Erman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: UniversitasPendidikan Indonesia.
Sulistiyono, dkk. 2006. MatematikauntukKelas XI Program IlmuAlam. Jakarta:
GeloraAksaraPratama
55
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Dokumentasi
1. Pengukuran Tinggi Pohon di taman Eka karya
Pengukuran menggunakan alat ukur klinometer
2. Pengukuran Jarak Antara Dua Objek
Dua objek yang akan diamati menggunakan alat jurusan tiga angka.
56
3. Menghitung Luas dan Volume Monumen Perjuangan Rakyat Bali
4. Menerapkan Statistika
Wawancara para pengunjung Pasar Seni Sukawati
5. Menerapkan Nilai Sejarah, Budaya Tari Ba
Top Related