04/22/23 1
Kewaspadaan UniversalSebagai Upaya Pengendalian Infeksi di Sarana Pelayanan KesehatanProfilaksis Pasca Pajanan
204/22/23
Mengapa perlu Dalin?
Era Global rentan thd infeksi global new emerging infectious diseases – SARS,
HIV, Ebola dsb. Emerging disease – TB, malaria, leptospira Reemerging disease – pes, anthrax
Masyarakat perlu dilindungi Nakes perlu dilindungi
304/22/23
Mengapa perlu Dalin?
Aspek Medikolegal yan RS Yan RS yang aman dan bermutu Good Clinical Governance perlu MRK
(Manajemen Risiko Klinik) yang baik Dalin merupakan komponen penting
dalam MRK Dalin menjadi kebutuhan dasar yan kes
di RS
404/22/23
Pelayanan di RS harus berorientasi pada Dalin Dalin terus diterapkan secara terus menerus
terhadap pasien di RS sejak pasien datang sampai pasien pulang
Dalin melibatkan semua unit/ instalasi, individu, profesi di RS
Dalin perlu dikoordinasikan oleh suatu badan yang memiliki akses ke segala penjuru di RS
Peran sentral dari manajemen/ Direktur Peran pelaksana Peran pasien dan keluarganya
Organisasi Dalin?
504/22/23
Asuhan medis dan Asuhan keperawatan Manajemen Bangunan Pengadaan bahan dan alat Diklat
Aspek Penerapan Dalin
604/22/23
Peran Manajemen thd pelaksanaan Dalin Menjamin terlaksananya program Dalin secara
baik dan berkesinambungan Arah kebijakan Dalin, telaah berkala Penganggaran & menjamin ketersediaan
sarana Penetapan SDM yang kompeten menjamin
terlaksananya Diklat Menjamin kesejahteraan SDM RS Memberi wewenang Komite Dalin untuk
menjalankan fungsinya Ikut serta dalam penyelidikan KLB
704/22/23
Komponen Dalin
S
P ONakes
Pasien
SurveilansKomite
Cara Pencegahan
804/22/23
Kegiatan Dalin
Upaya Pencegahan – KU dalam Asuhan Medis dan Asuhan Keperawatan – Sarana
Surveilans - monitoring IN Surveilans proses Dalin Surveilans Sarana Yankes
Kebijakan dan prosedur kerja Diklat Penanggulangan KLB
904/22/23
Salah satu dari upaya pengendalian infeksi di rumah sakit
Upaya pencegahan dasar atau standar Pada semua kondisi
Bagian inti dari teknik isolasi
Kewaspadaan Standar
1004/22/23
Organisasi Dalin
Diklat, Prosedur Kerja, Pemilihan Bahan & Alat
Upaya Pencegahan (Kewaspadaan standar)
Penanggulangan KLBSurveilans
ICN & ICD
Komite/Panitia PIN
Direktur/Direksi
Komite Medis
Ruang Rawat
RS
1104/22/23
Teknik Isolasi
UNIVERSAL
KEWASPADAAN
a
1204/22/23
Operasional Kewaspadaan Standar (KS)
Cuci tangan Menggunakan alat pelindung perorangan (APP)
untuk mengurangi pajanan darah dan cairan tubuh Pengelolaan Alkes Bekas Pakai (Dekontaminasi,
sterilisasi, disinfeksi) Sharp Precautions/ Pengelolaan Benda Tajam Pengelolaan Limbah dan Sanitasi Ruangan
1304/22/23
Cuci Tangan
Air Mengalir Sabun 10 detik Penggunaan Antiseptik
dengan benar Lap tangan kering/ sekali
pakai
1404/22/23
Cuci tangan bedah
Proses selama 2-5 menit
1504/22/23
Antiseptik
Kelompok
Terhadap MikroorganismeKeckrj
KeteranganGr+ Gr- Tb Jm En Vir
Alkohol 60- 90% +++ +++ ++ ++ - ++ CptMurah, menguap, terbakar
Klorheksedin 2-4% +++ ++ - + - + CptMahal, efek persisten, sabun -
Heksaklorofen 3% ++ - - + + -- LbtBerulang, alkh -, rebound
Yodin+alkohol 3% +++ +++ ++ ++ - ++ CptMurah, iritatif diserap kulit
Yodofor (BetadinR) 1:2500 +++ +++ ++ ++ - ++ Sdg
Tidak iritatif, bukan disinfekstan, mks
Triklosan +++ +++ ++ - - +++ Sdg
1604/22/23
Alat Pelindung Perorangan(APP)
Sarung Tangan Pelindung Muka
Masker KacaMata/ gogle
Gaun/Jubah/Apron Pelindung Kaki
1704/22/23
Gambar Alat Pelindung
1804/22/23
Manfaat Alat Pelindung
Alat Pelindung Terhadap pasien Terhadap Nakes
Sarung tangan Mencegah kontak M.O dari tangan nakes kepada pasien
Mencegah kontak tangan nakes dengan darah dan cairan tubuh pasien, mukosa, kulit luka à alkes/ permukaan yang terkontaminasi
Masker Mencegah kontak droplet dari mulut & hidung Nakes saat napas, bicara, batuk kepada pasien
Mencegah mukosa nakes (hidung dan mulut) kontak dengan percikan darah / c.t. pasien
Kacamata pelndung -
Mencegah mukosa nakes kontak dengan percikan darah / c.t. pasien
Tutup kepala Mencegah jatuhya MO rambut/ kepala nakes ke daerah steril -
Jubah & celemek plastik
Mencegah kontak MO dari tangan/ tubuh/ pakaian nakes kepada pasien
Mencegah kulit nakes kontak dengan percikan darah/ c.t. pasien
Sepatu Pelindung
Mengurangi terbawanya MO dari ruangan lain
Mencegah kaki terluka oleh benda tajam yang terkontaminasi atau terjepit benda berat dan mencegah kontak dengan darah / c.t. lainnya
1904/22/23
Bagan Alur Pemilihan Sarung Tangan
TANPA SARUNG TANGAN
Apakah kontak dengan darah
atau cairan tubuh?
Tidak
Apakah kontak dengan pasien?
Ya
Tidak
S.T. RUMAH TANGGAatau
SARUNG TANGAN BERSIH
Apakah kontak dengan jaringan di bawah kulit?
Ya
SARUNG TANGAN BERSIH atau
SARUNG TANGAN DTTTidak
Ya
SARUNG TANGAN STERILatau
SARUNG TANGAN DTT.
2004/22/23
Pengelolaan Alkes Bekas Pakai
Dekontaminasi Cuci Sterilisasi/DTT Penggunaan
Disinfektan dg Benar
Dekontaminasi
Cuci bersih
SterilisasiDisinfeksi
Tingkat Tinggi
Pendinginan & Penyimpanan
Siap pakai
2104/22/23
Pengelolaan Alat Kesehatan
DekontaminasiRendam dalam larutan klorin 0.5% selama 10 menit
Cuci bersih dan tiriskanPakai sarung tangan dan pelindung terhadap objek
tajam
Sterilisasi
Pemanasan Kering
170o Cselama 60
menit
Uap Bertekanan
Tinggi–Autoclaf
121o C 106 kPa (1 atm)20 – 30 menit
KimiawiRendam dalam
larutan disinfektan 10 -
24 jamAtau
Gas ETO
Kimiawi
rendam dalam larutan
disinfektan 20 menit
Disinfeksi Tingkat Tinggi
Uap
Tutup dalam uap air
mendidih selama 20
menit
Rebus
diamkan mendidih selama 20
menit
Pendinginan & Penyimpanan
Siap pakai
Catatan:1Alat yang terbungkus dalam bungkusan steril dapat disimpan sampai satu minggu bila tetap kering
2Alat yang tidak terbungkus harus disimpan dalam tempat (tromol) steril
3Alat yang diolah dengan disinfeksi tingkat tinggi disimpan dalam wadah terutup yang tidak mudah terbuka atau segera dipakai
2204/22/23
Dekontaminasidengan lar klorin 0,5% - 10”
2304/22/23
Alat Disinifeksi Tingkat Tinggi - DTT
2404/22/23
Alat Sterilisator Uap Bertekanan
2504/22/23
Disinfeksi-Sterilisasi
Cara Disinfeksi atau Sterilisasi tergatung dari besar risiko
Pakai sarung tangan rumah tangga Alat harus dilepas/ diurai sebelum dicuci
2604/22/23
Pemilihan Cara
Derajat Risiko Cara penggunaan Alat Cara
Risiko tinggi Menembus kulit Sterilisasi, atau sekali pakai
Risiko sedang Kontak dengan kulit yang tidak utuh atau lapisan mukosa
Sterilisasi, disinfeksi tingkat tinggi (DTT) -rebus, disinfeksi kimiawi
Risiko rendah Kontak dengan kulit yang utuh
Cuci bersih dengan air panas dan sabun
2704/22/23
Disinfektan
Disinfektan Pemakaian Keunggulan Kekurangan
AlkoholDTM, Antiseptik kulit
Termometer, stetoskop, Kerja cepat, tanpa residu, tidak berbekas
Konsentrasi , inaktif oleh bahan organik, karet mengeras
KlorinDTM, Alat dialisis, tanki, CPR, dekontaminasi alat dan permukaan, percikan darah
Murah, kerja cepat, tersedia di pasar
Korosif, inaktif oleh bahan organik, iritasi, tidak stabil pada pengenceran 1:9 (>)
Etilin Oksida
Sterilisasi gasUntuk alat yang tidak tahan panas dan tekanan
Kerja lambat dan butuh waktu lama untuk menghilangkan residu yang toksis
Formalde-hid
Terbatas, dekontaminasi biosafety cab lab, fumigasi
Tahan terhdp bahan organik
Karsinogeni, toksik, iritan, bau menyengat
Glutaralde-hid
DTT (2%), endoskopi, alat terapi pernafasan, alat anestesi
Nonkorosif, tahan bahan organik, cocok untuk alat optik, sterilisasi dlm 6-10jam
Iritasi, cepat inaktif bila diencerkan, mahal, sulit dipantau konsentrasinya, residu
2804/22/23
Disinfektan
Disinfektan Pemakaian Keunggulan Kekurangan
H2O2
3% - DTR, lantai, dinding, perabot RT
6%- DTT, endoskop, lensa kontak
Oksidan kuat, kerja cepat, terurai – O2 dan air
Korosif bagi aluminium, tembaga, kuningan dan seng
Yodofor
DTM- termometer, tanki
DTR- permukaan keras kursi roda, TT, bel
Kerja cepat, tidak toksik & tdk iritatif
Tdk cocok utk permukaan keras, korosif u/ metal, kulit terbakar, tdk tahan bhn organik meninggalkan bercak
Asam Parasetat
DTT ut alat tdk tahan panas, untuk mesin sterilisasi
Aman u/ lingkungan (air, O2, H2O2, asam asetat), kerja cepat, aktif thd organik
Korosif, tidak stabil bila diencerkan
FenolDTM/ DTR, lantai, dinding, perabot RT.
Residu dipermukaan, banyak di pasar
Tidak u/ kamar bayi (hiperbilirubinemia), tidak utk kontak dg makanan, diserap kulit, lengket
Amonium Kuarterner
DTR, Lantai, dinding, perabot, percikan darah
Non-iritatif, detergentTdk untuk alkes, terbatas spektrum sempit
2904/22/23
Pengelolaan Alat/Benda Tajam (Sharp Precautions)
Pisau bedah, jarum suntik, pecahan kaca, dsb
Segera singkirkan ke dalam wadah tahan tusukan oleh pemakai
Wadah limbah tajam di tempat strategis, anti tumpah
Dilarang menyerahkan alat tajam secara langsung
Jangan menutup - menutup jarum suntik satu tangan
3004/22/23
Wadah Tahan Tusukan
3104/22/23
Pengelolaan Limbah dan Sanitasi Ruangan
Limbah Cair Sampah Medis Sampah RT Insinerasi Penguburan Disinfeksi
permukaan
04/22/23 32
Profilaksis Pasca Pajanan di Rumah Sakit
3304/22/23
Profilaksis Pasca Pajanan
Kewaspadaan Standar merupakan prioritas utama
Setiap Rumah Sakit perlu memiliki protokol tatalaksan pasca pajanan/ pengobatan
Selalu melakukan pemantauan dan pencatatan setiap pajanan pada kecelakaan kerja
3404/22/23
Pajanan pada Kecelakaan Kerja
Pajanan Perlukaan kulit Pajanan pada
selaput mukosa Pajanan melalui
kulit yang luka Gigitan yang
berdarah
Bahan Pajanan Darah Cairan bercampur darah
yang kasat mata Cairan yang potensial
terinfeksi: semen, cairan vagina, cairan serebrospinal, c. sinovia, c. pleura, c peritoneal, c. perickardial, c amnion
Virus yang terkonsentrasi
3504/22/23
Tatalaksana Pajananan: 1
Jangan Panik !Tapi selesaikan
dalam
<4 jam
3604/22/23
Tatalaksana Pajananan: 2
Segera
Luka tusuk bilas air mengalir dan sabun / antiseptik
Pajanan mukosa mulut ludahkan dan kumur Pajanan mukosa mata irigasi dg air/ garam
fisiolofis Pajanan mukosa hidung hembuskan keluar
dan bersihkan dengan air Jangan dihisap dengan mulut, jangan ditekan Disinfeksi luka dan daerah sekitar kulit dengan
salah satu:- Betadine (povidone iodine 2.5%) selama 5 mnt- Alcohol 70% selama 3 mnt
Catatan:chlorhexidine cetrimide bekerja melawan HIV
tetapi bukan HBV
3704/22/23
Tatalaksana Pajananan: 3
Laporkan
Catat dan laporkan Panitia PIN, Panitia K3, Atasan langsung Agar secepat mungkin diberi PPP
Perlakukan sebagai keadaan darurat Obat PPP harus diberikan sesegera mungkin bila diperlukan (dalam 1-2 jam)
PPP setelah 72 jam tidak efektif Tetap berikan PPP bila pajanan risiko tinggi
meski hingga satu minggu setelahnya (maks) Pantau sesuai dengan protokol pengobatan
ART Hitung sel darah, LFT, kepatuhan, dukungan
3804/22/23
Tatalaksana Pajananan: 4
Pertimbangkan
Profilaksis Pasca Pajanan
(PPP)
Didasarkan Derajat pajanan Status infeksi dari sumber
pajanan Ketersediaan obat PPP
Konseling Tindak lanjut dan Evaluasi
3904/22/23
PPP untuk Hepatitis B
Vaksinasi dan respon antibodi dari Petugas
Kesehatan±
St infeksi Sumber Pajanan
HBsAg positifHBsAg negatif
Tidak tahu sarana pemeriksaan (-)
Belum divaksinasi 1 dos HBIG + seri vaksinasi hepatitis B
Seri vaksinasi hepatitis B
Seri vaksinasi hepatitis BSumber pajanan berisiko tinggi obati seperti pada HBsAg positif
Pernah divaksinasi
Diketahui sbg responder
Tidak perlu PPP Tidak perlu PPP
Tidak perlu PPP
Diketahui sbg non-responder
1 dosis HBIG + ulangan seri vaksinasi hepatitis B atau 2 dosis HBIG
Tidak perlu PPP
Sumber pajanan berisiko tinggi obati seperti pada HBsAg positif
Tidak diketahui status respon antibodinya
Anti-HBs terpajan cukup - tidak perlu PPP tidak cukup - 1 dosis HBIG + vaksin boster
Tidak perlu PPP
Anti-HBs terpajan cukup - tidak perlu PPP tidak cukup - 1 dosis HBIG + vaksin boster
4004/22/23
Alur PPP pada pajanan HIV: 1. Menentukan Kategori Pajanan (KP)
Sumber pajanan berupa darah, cairan berdarah, atau bahan lain yang berpotensi menularkan infeksi (OPIM), atau alat kesehatan yang tercemar dari salah satu bahan tersebut?
OPIMTak perlu
PPP
Darah atau cairan berdarah
Kulit yg tak utuh atau selaput mukosa
Tidak
Macam pajanan yang terjadi
Kulit yang utuh Pajanan perkutaneus
Volume? Tak perlu PPP Seberapa berat?
Sedikit(mis. satu tetes, dalam
waktu singkat)
Banyak(mis. Beberapa tetes, percikan
darah darah banyak dan/atau dalam waktu lama)
Tidak berat(mis. Jarum solid atau goresan superfisial)
Lebih berat(mis. Jarum besar bersaluran, tusukan dalam, darah terlihat,
jarum bekas pasien)
KP 1 KP 2 KP 2 KP 3
Ya
4104/22/23
Alur PPP pada pajanan HIV: 2. Menentukan Kategori/ status HIV sumber pajanan (KS-HIV)
Bagaimanakah Status HIV dari Sumber Pajanan?
KS HIV 1
KS HIV tidak tahu
HIV (-) HIV (+) Tak diketahui sumbernya
Tak perlu PPP
Pajanan dengan titer rendah, mis. Asimtomatik
dan CD4 tinggi
Pajanan dengan titer tinggi, mis. AIDS lanjut, infeksi HIV primer, VL yang meningkat atau tinggi atau
CD4 rendah
KS HIV 2
Tak diketahui
Pada umumnya Tak perlu PPP,
Perlu telaah kasus per kasus
4204/22/23
Alur PPP pada pajanan HIV 3. Menentukan Pengobatan Profilaksis Pasca Pajanan
Kategori Pajanan (KP)
Kategori Sumber pajanan (KS HIV)
Rekomendasi Pengobatan
1 1 (rendah Obat tidak dianjurkan
Risiko toksisitas obat > dari risiko terinfeksi HIV
1 2 (tinggi) Pertimbangkan AZT + 3TC + Indinavir
Pajanan memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan
2 1 (rendah) Dianjurkan AZT + 3TC + Indinavir
Kebanyakan pajanan masuk dalan kategori ini
2
3
2
1 atau 2
Dianjurkan AZT + 3TC + indinavir atau nelfinavir
Anjuran pengobatan selama 4 minggu dengan dosis: AZT: 3 kali sehari @ 200 mg, atau 2 kali sehari @ 300mg3TC: 2 kali sehari @ 150mgIndinavir: 3x sehari @ 800mg 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan dan banyak minum, diet rendah lemah
4304/22/23
CATAT
Tanggal dan jam kejadian (pajanan) Uraian kejadian lebih rinci Sumber pajanan bila diketahui Pengobatan PPP secara rinci bila
mendapatkannya Tindak lanjut Hasil pengobatam Simpan semua data pajanan
4404/22/23
Tatalaksana PPP
Konseling prates untuk petugas kesehatan yang terpajan
Lakukan pemeriksaan awal HIV Hep B and C Syphilis (malaria)
Beri konseling untuk tidak menjadi donor darah, harus berperilaku seksual dan suntikan yang aman sampai hasil diketahui
Konselin pasca tes dan berikan hasil tes awal secepat mungkin kepada terpajan
4504/22/23
Informasi kepada orang yang terpajan
Risiko transmisi HIV setelah Pajanan Darah = 0.3% jika sumber pasien adalah HIV positif
Risiko transmisi sesuai dengan jenis kecelakaan PPP tergantung pada kegawatan pajanan dan status
HIV dari sumber pasien PPP tidak 100% efektif Minum ARV Efek samping ARV Hindari hubungan seks yang tak terlindungi sampai
konfirmasi setelah 3 bulan
4604/22/23
Penjelasan yang jelas oleh dokter mengenai risiko dan tindakan yang dapat digunakan untuk melepaskan stress dan kegelisahan!
Keputusan PPP harus ditangan terpajan! Tanda tangani formulir penolakan jika Petugas
Kesehatan menolak PPP
Informasi kepada orang yang terpajan
4704/22/23
Follow up Laboratoris (Bila mungkin)
Waktu Jika meminum PPP Tidak meminum PPP
Data Dasar
(Dalam waktu 8 hari)
HIV, HCV, HBV
DL, Transaminase
HIV, HCV, HBV
Minggu ke 4 Transaminase
DL
Transaminase
Bulan ke 3 HIV, HCV, HBV
Transaminase
HIV, HCV, HBV
Transaminase
Bulan ke 6 HIV, HCV, HBV
Transaminase
HIV, HCV, HBV
Transaminase
4804/22/23
INGAT!
HIV dan virus-virus lebih cenderung ditularkan melalui HUBUNGAN SEKSUAL atau melalui TRANSFUSI DARAH yang
terkontaminasi Kemungkinan tertular sebagai akibat
pajanan pada kecelakaan kerja lebih kecil
4904/22/23
Follow up klinis
Amati tanda-tanda yang menunjukan serokonversi HIV (dalam 50-70%) dalam waktu 3 sampai 6 minggu Demam akut, Lymphadenopathy yang tersebar, Erupsi kulit Faringitis, Gejala-gejala flu non-specific, ulkus mulut atau area genital.
5004/22/23
Evaluasi perilaku dan pengelolaan benda tajam
Bila banyak kecelakaan telaah perilaku atau alat perlu diganti
Kurangi jahitan - ganti penggunaan plester Sejauh mungkin hindari suntikan – terbatas
yang sangat perlu saja Hindari episiotomi yang tidak perlu
5104/22/23
Risiko Kecelakaan Kerja
Risiko penularana HIV setelah tertusuk jarum dari klien HIV positif 3 : 1000
Risiko penularana HBV setelah tertusuk jarum dari klien HBV positif 27-37 : 100
Volume Percikan Darah terinfeksi HBV yang mampu menularkan HBV 10-8ml = 0.00000001 ml
5204/22/23
Risiko Penularan di Sarana Pelayanan Kesehatan
Agen Cara pajanan Resiko infeksi
HBV Perkutaneus 30 %
HCV Perkutaneus 3 %
HIV Perkutaneus 0.3 %
HIV Mukokutaneus 0.03 %
5304/22/23
Tindakan yang paling berisiko
Pengambilan darah, penutupan kembali jarum suntik Memasukan dan menangani cairan IV Operasi Menangani darah atau cairan tubuh yang terinfeksi di
laboratorium Membersihkan, menangani dan menghancurkan
limbah sampah dan alat-alat medis yang terkontaminasi
TERUTAMA DALAM KEADAAN TERBURU-BURU!
5404/22/23
Mutu pelayanan Keamanan Kesejahteraan pekerja
Kondisi lingkungan kerja mempengaruhi
5504/22/23
Kewaspadaan Standar membantu menciptakan lingkungan kerja yang aman
Upaya meningkatkan keamanan dan lingkungan kerja yang kondusif Pemahaman para manager
risiko kerja dan cara pencegahan tatalaksana kecelakaan kerja
Penyediaan alat pelindung, bahan dan sarana perlengkapan KS
Pengembangan kebijakan, prosedur kerja yang rinci Dukungan bagi tenaga kesehatan: stres, burnout, PPP,
konseling pasca pajanan Supervisi Surveilans
5604/22/23