KESIAPAN IDI DALAM IMPLEMENTASI JKN
OlehZAENAL ABIDIN
Ketua Umum PB IDIDisampaikan pada acara PIT VI IDI Kota Bogor
9 Nopember 2013
PERAN PEMERINTAH (KONTEKS KESEJAHTERAAN RAKYAT)
SETIAP WARGA NEGARA
JAMINAN SOSIAL(JKN)
HAK & KEBEBASAN BERUSAHA
HIDUP SEHAT &
SEJAHTERA
INTERVENSI
PEMERINTAH
FASILITASI
Peran IDI dalam SJSN (UU Pradok)
1. Pembinaan etik bersama Konsil Kedokteran Indonesia (KKI); 2. Melaporkan dokter yang melanggar etika ke KKI (untuk dicatat oleh KKI); 3. Memberi masukan (koordinasi) dalam penyusunan standar pendidikan
dokter/dokter spesialis; 4. Menyelenggarakan pendidikan kedokteran berkelanjutan (PKB/CPD) dan
mengakreditasi lembaga penyelenggara PKB; 5. Metetapkan standar PKB; 6. Menerbitkan rekomendasi izin praktik; 7. Pembinaan dan pengawasan terselenggaranya kendali mutu dan kendali
biaya dokter yang berpraktik; 8. Membuat standar profesi (Muktamar IDI 2006, std: etika, kompetensi,
pendidikan, pelayanan)9. Menerima terusan pengaduan dari Majelis Kehormatan Disipilin
Kedokteran (MKDKI) yang menyangkut soal pelanggaran etika.
Faktor penentu keberhasilan JKN al:
1. Ketersediaan Point of care (POC) pelayanan primer yang merata di seluruh wilayah NKRI
2. Ketersediaan Dokter Pelayanan Primer (DPP) yang handal dan tersebar merata di seluruh wilayah NKRI
3. Rayonisasi/Regionalisasi Fasilitas Kesehatan4. Premi yang memenuhi azas keekonomian
Siapa Providernya?
Layanan Sekunder: RS pemerintah/SwastaLayanan primer: 1. Puskesmas (pemerintah) : 9.419 (2012)2. Praktik dokter mandiri/Klinik swasta Untuk 240 juta penduduk dibutuhkan:+ 80.000 Dokter Pelayanan Primer+ 40.000 faskes primer
Premi/iuran yang pantas
Syarat premi/iuran yang pantas, al:1. Tidak mengganggu subsidi silang antar peserta2. Dapat mendorong pertumbuhan dan persebaran provider
(sisi suplai)3. Mempertimbangkan siapa yang dijamin, manfaat apa saja
yang dijamin dan proporsi biaya yang dijamin (akses, mutu dan berkeadilan)
Rekomendasi IDI kepada DPR/Pemerintah
PESERTA JKNBiaya
per orang per bulan
PNS (III-IV) 53.526PNS (I-II) 38.231Sektor informal ???Pemberi kerja/ Pekerja
28.000
PBI (DJSN) 27.000PBI (KemKes) 22.201PBI (KemKeu) 15.483
Kepantasan premi PBI• Atraktif untuk mendorong
pertumbuhan dan persebaran layanan primer dengan pendekatan Public-Private Partnership.
• PBI sebagai porsi terbesar kas BPJS (70%), tidak disubsidi peserta lain
Bila dana tidak cukup kurangi jenis manfaat, kurangi jumlah peserta (sesuai logical framework WHO). Bukan mengurangi mutu layanan medis.
Best-practice
PT Askes
1. Political will Pemerintah untuk menggunakan BEST-PRACTICE PT ASKES selama puluhan tahun
REKOMENDASI IDI
POINT OF CARE (2500 people)
POINT OF CARE(2500 people)
POINT OF CARE(2500 people)
POINT OF CARE(2500 people)
POLYCLINIC(10 -20 BASIC UNITS)
LOCAL REFERRAL(6 -8 POLYCLINICS)
REGIONAL REFERRAL(20 -40 LOCAL REFERRAL)
TOP REFERRAL NATIONAL
• Primary care services• Education & training• Research
SubDistrict
District
Beyond district
Center of exellence
Tertiary care
Secondary care
1 people served by 1 basic unit
Tipe I
Tipe II
Tipe III
Tipe IV
REKOMENDASI IDI
2. Menata ulang sistem pelayanan kesehatan agar sejalan dengan JKN
REKOMENDASI IDI3. Mengembangkan pelayanan primer dengan
mewajibkan BPJS mengalokasikan 40-50% dana untuk pelayanan primer
PROVIDER
PAYOR• Pemerintah (PBI) Premi• Pemberi Kerja % income• Pekerja % income• Informal Nilai nominal
Peserta
• Info produk• Kartu
premi, manfaat, Kontrak, pembayaran, lingkup,risiko, otonomi
Eligibilitas
I
II
III
POINT OF CARE
Transport Makan AkomodasiOpp cost Individu Obat2an
Biaya yanmed
Copayment
Retribusi
PasienBiaya tidak langsung Biaya
langsung
PRIMER 40-50%
KEBIJAKAN PUBLIK ALOKASI SUMBER DAYA
40-50% UNTUK PELAYANAN PRIMER
BPJS
REKOMENDASI IDI
NO KETERANGAN MEMBANGUN
PUSKESMAS MEMBANGUN PRAKTIK MANDIRI
1 Jumlah POC yang dibutuhkann JKN
40.000 40.000
2 Peran Pemerintah Masyarakat/Swasta (SKN 2004, 2009)3 Sumber Pembiayaan Pemerintah Public-Private Partnership4 Biaya investasi + 80 triliun,
@2M per puskesmasInvestasi beban POC yang dikontrak JKN. Dana 80 triliun dapat digunakan untuk UKM
5 Waktu penganggaran sp operasional
????/tidak pasti, karena skala prioritas tiap pemda/pemkot berbeda
Tingkat kepastian tinggi, 3-5 tahun dapat terlaksana karena terikat kontrak dengan BPJS
6 Biaya operasional per tahun
+ 24 triliun plus biaya kapitasi JKN
Sudah tercakup dalam biaya kapitasi. Dana + 24 triliun dapat digunakan untuk peningkatan program UKM
• Menghemat dana Pemerintah• Menciptakan lapangan kerja. Dokter adalah self-employed job. Bila
kontrak BPJS cukup atraktif, 1 dokter dapat menciptakan 5-6 lapangan kerja bagi nakes di wilayah yang dibutuhkan BPJS
4. Mendorong persebaran DPP ke seluruh wilayah NKRI dengan pendekatan Public-Private Partnership
Mempersiapkan Konsep Pelayanan IDI: Kerja Kolektif dan Berjejaring dengan Layanan Primer
sebagai Garda Terdepan
SistemPelayanan Kesehatan/KedokteranTerpadu(YANDOKDU)PERPRES:
RJMPNUU
SISDIKNAS
ETIKA &
DISIPLIN UU No 32
Tahun 2004
“Dokter ”,“Doter Gigi”,“Bidan”,“Perawat”,“Apoteker”“Administrasi/Keuangan”“dll.
GATE KEEPER
Usul: Sekali-sekali piramida ini dimiringkan
Kolektifitas Kesejawatan: Sebagai Kekuatan Utama
Kode etik profesi kesehatan (IDI, PDGI, IAI, PPNI, IBI, IAKMI): menghormati kesejawatan
Kesejawatan dalam suatu profesi merupakan suatu yang sangat esensi
Definisi Sejawat Peer, Sepekerjaan; sejabatan; teman, Teman, sahabat, kawan.
Contoh: Kolektifitas Kesejawatan Dokter - Apoteker
Dokter Anamne
sa Pemeriks
aan Fisik Pemeriks
aan Penunjang
Diagnosis
Terapi
Pasien Apoteker
Interpretasi resep
Meracik obat
KIE
Pengobatan yang komprehensif
ResepConcelling
Obat Concelling
Interaksi timbal balik
Contoh: Kolektifitas Jejaring dan Kepemilikan Fasiltitas
Contoh: Kolektifitas Jejaring dan Kepemilikan Fasiltitas dalam Satu Kota
MENJELANG ERA SJSN
1. Prof Dr. Zubairi D, Sp.PD(K)2. Prof Dr. Ilham OM, Sp.OG(K)3. Prof Dr. Hasbullah T, MPH, DR(PH)4. Prof Dr. Amal CS, MPH, DR(PH)
5. Prof Dr. Errol UH, Sp.B.SP.OT (K)6. DR.Dr. Fachmi Idris, M.Kes7. Dr. Pranawa, Sp.PD, KGH8. Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad
1. Dr. Gatot Soetono, MPH2. Dr. Abraham AP. Patarai, Mkes3. Dr. Andi Alfian Z., M.KM4. Dr. E. Sutarto, SKM5. Dr. Darwis Hartono, MHA6. Dr. Dya A. Waluyo7. Dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD8. Dr. Daeng M. Faqih, MH9. Dr. Djoni Darmadjaja, Sp.B
10. Dr. Zulkifli Amin, Sp.PD11. Dr. Moh Adib K., Sp.OT12. Dr. H.N. Nazar, Sp.B. MH Kes13. Dr. Kadarsyah, MS14. Dr. Mahesa Paranadipa, MH15. Dr. Yuyun Grahnawati16. Dr. Dien Kurtanty, M.KM17. Dr. Abdul Halik Malik18. Dr. Suyuti Syamsul
POKJA PERSIAPAN SJSN
ROAD MAP MENUJU SISTEM PELAYANAN KESEHATAN BERBASIS PELAYANAN PRIMER
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
INTERNAL
Defined populationSEKUNDER
TERSIER PRIMER
PopulationRegulasi untuk menata ulang sistem
pelayanan kesehatan nasional
TERSIER
SEKUNDER
PRIMER
1. Booklet FAQ tentang BPJS/SJSN2. Pemetaan dan formasi DPP dan DSP3. Model entitas pelayanan primer4. Panduan Kompensasi DPP (sistem
campuran)5. Panduan Praktik DPP
6.Kredensialing DPP7. Menyusun Indeks Geografi Praktek (IGP)8. Menyusun INA- CPT (Current Procedure
Terminology)9. Program peningkatan kompetensi DPP
1. Profil dokter Indonesia2. Panduan menerbitkan Surat Rekomendasi
Praktik Dokter3. Pedoman pengawasan dan audit
pelayanan kedokteran 4. Panduan Kompensasi DSP (RBRVS)5. Pedoman pelayanan medik6. Pedoman praktik kedokteran
MENGUBAH IDI MENJADI ORGANISASI MODERN
ROAD MAP MENUJU SISTEM PELAYANAN KESEHATAN BERBASIS PELAYANAN PRIMER
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
EKSTERNAL
Defined populationSEKUNDER
TERSIER PRIMER
PopulationRegulasi untuk menata ulang sistem
pelayanan kesehatan nasional
TERSIER
SEKUNDER
PRIMER
1. Advokasi sistem pelayanan kesehatan berbasis pelayanan primer
2. Advokasi RUU Pendidikan Dokter3. Advokasi rayonisasi persebaran & pemerataan dokter4. Advokasi mutu pelayanan kedokteran5. Advokasi dokter sebagai profesi strategis
1. Ujicoba model KJS di 1 kecamatan DKI2. Pemetaan 4000 DPP di DKI
Buku IDI
INTEGRASI MODEL PDM DENGAN UKP STRATA SEKUNDER (RS)
IMPLEMENTASI KJS
“self-employed job”
Telah dibentuk Sekber (IDI + Dinkes+Askes+Kemkes
/BUK+FKUI+PERSI)
Kolektifitas dalam Gerakan Koperasi
Koperasi Dokter: Soko Guru Pelayanan Kesehatan
• Di Indonesia: Pelaku ekonomi (Pemerintah; BMUN; dan swasta)
• Pelaku usaha fasilitas kesehatan (Pemerintah, TNI/Polri, BUMN, dan Swasta)
• Kita berharap Praktik Dokter Mandiri di Layanan Primer / RS (swasta) itu digerakkan oleh semangat Koperasi IDI.
• Kolaborasi dokter dalam jejaring pelayanan (Primer – Sekunder – Tertier) dalam gerakan koperasi Upaya keluar dari HIMPITAN RAKSASA (Pemodal Industri Faskes)
Jajaring sebagai Kekuatan• Dengan jejaring Praktik Dokter Mandiri di Layanan Primer
dan RS, tidak akan terjadi persaingan tidak sehat, bahkan saling mendukung
Harapan IDI terhadap JKN
• JKN adalah salah program negara untuk menjanin kesehatan rakyat• JKN diharapkan dapat menjamin terjaganya keluhuran profesi kesehatan
penataan praktik profesi.• Menjamin terwujudnya pelayanan kesehatan yang berkeadikan
distribusi profesional medis lebih adil dan merata.• Terimplementasinya sistem rujukan dalam sistem pelayanan terpadu
Bila JKN berjalan ideal
Top Related