BAB IIKESESUAIAN JENIS PERCOBAAN DENGAN KURIKULIIM IPA I.994
Mata pelajaran fisika di Sekolah Menengah Umum (SMU) rl€;rtrut kuriktrlum Pendidikan Menengah
Umum tahun 1994 lebih mengutamakan penemuan konsep secara keterampilan proses. Pada mata
pelajarau ini, konsep dan sub-konsep dipelajari melalui penelitian sederhana, percobaan dan sejumlah
kegiatan praktis dengan fokus pada pengembangan keterampilan proses. Idealnya, setiap topik dari
pelajaran, khususnya fisika, sebaiknya diajarkan melalui peragaan kepada siswa dalam bentuk praktikum
dan atau demonstrasi.
Untuk mendukung fungsi dan tujuan pembelajaran IPA di SMU, diperlukan sarana peralatan percobaan
fisika. Bentuk modular kit dengan pengepakan yang kompak dan praktis akan membantu sekolah
memiliki peralatan yang baku, berfungsi serba-guna dan berdaya-guna tinggi. Secara keseluruhan, jenis-
jenis percobaan yang dapat dilakukan dengan kit ini tercakup di dalam Kurikulum IPA tahun 1994.
Urutan jenis percobaan di dalam Buku Panduan Percobaan Listrik dan Magnet ini disusun berdasarkan
tingkat kesulitan dalam pelaksanaan percobaan. Dalam pelaksanaannya, jenis percobaan yang dilakukan
dapat dipilih sesuai dengan pelajaran yang sedang berlangsung.
Dengan demikian dianjurkan agar pada saat guru fisika membuat rencana pengajaran, pada saat itu pula
guru harus melhat dan merencanakan jenis percobaan yang perlu dan dapat dilaksanakan. Hal ini berarti
setiap guru fisika harus arif dalam memberikan tugas praktikum kepada siswa. Satu buku panduan ini
bukan untuk diselesaihan dalem satu periode (catur-wulan) secara beruntun, melainkan dipilih beberapa
jenis percobaan yang sesuai dengan pelajaran yang sedang bedalan. Di lain fihak, dalam safu catur-wulan,
mungkin perlu dikerjakan percobaan-percobaan yang tercantum dalam dua atau lebih Buku Panduan yang
berbeda. Misalnya: Pada catur-wulan 2 di kelas II, percobaan-percobaan yang perlu dilakukan adalah
percobaan Listrik dan Magnet (dari Buku Panduan Percobaan Listrik dan Magnet). Kemudian dilanjutkan
dengan percobaan optik dari Buku Panduan Percobaan Optik. Sedangkan di kelas III kembali digunakan
Buku Panduan Percobaan Listrik dan Magnet, khususnya mengenai Dasar-dasar Elektronika.
9
Dari contoh di atas, dapat disimpulkan garis besar penggunaan modular kit fisika di SMU adalah sebagai
berikut:
Kelas I
Kelas II
Menggunakan kormbinasi "Kit Mekanika" dan "Kit Gelombang dan Panas" untuk
mendukung materi pelajaran Dasar-dasar Mekanika. Gelombang, Zat dan wujudnya serta
Suhu.
Menggunakan "Kit Optika" untuk materi pelajaran Catraya serta sebagian kecil "Kit Listrik
dan Magnet" materi pelajaran kelisrikan.
Kelas III Menggunakan "Kit Gelombang dan Panas" unnrk mendutung materi pelajaran gelombang.
"Kit Listrik dan Magnet" untuk mendukung materi pelajaran Perilaku Listrik dalam
Rangkaian Tertutup, Kemagnetan dan Kornponen Dasar Elekuonika dan "Kit Mekanika"
untuk Keseimbangan.
Keserba-gunaan setiap komponen peralatan di dalam modular kit untuk melayani percobaan-percobaan
optika dapat diperiksa pada mariks yang ditampilkan pada halaman berikut ini.
f.)l')
t.J tJo \o @ :J I UI 5 UJ l.) !c oo { (,,r I !, t.) z
zlt/,
dg
-=i,
-t!EAKi,HLZ L.
',E EE EEEE92rE EF 2P F" !l
z o eZE
jBD)
oaE(uoCIa
U)tfA)I
FlE
0aon0(D
FOn
o,atp
H:tq0
a@6lD.,a
FUo.IAFA'
FUoBo:ID
rla
'po
oB
t
o
!D
IaFUot!f
(D
oED9
nto(/)(a(D
)cDD
oood!0
0c
XE
xotso,r,tU
CD
Pr'17rD'
P
?E<j.'
Or(aaDlH
Prc,rFD
FIl-(r)(DB
FDD
,c),f
FIoaon
FlB!J@A'B
ol0
ooE!i,ft-ots7f4B
zi
lul4
OIs, I<lpl
olH]t0 I7f
o,
Frri
Ifh
q]A)
co
tDIaos.,rrBoNv
I
rr1o7tHoH
,q
otr
7otD
?l!,e
oH
V)o7fFOt
at-a
7i
FDD
letfFN
!0
dA'ID
A)
A)(D
ztt0
,qn'D)E
0)
qoE
IId!cOJ
oa
,lFIC,rFJ
lo
X
O
or.taon
ID
,allO)
XoF0@
4
E!,o
a
X:U
Fo
z
NO NAMA ALAT JMLI\OMOR
KATAI'G
X X x X X X x 1 Kumparan 1000 Lilitan I FEM 21.01/102
X 2 Inti Besi U 1 FEM 21.09
x X 3 Kapasitur 1pF I FET 23.021001
X X 4 Kapasitor 4101tF I FF,T 23.021470
X X X 5 Kapasitor 1000pF I FET 23.021102
X X X )< 6 Potensiometer 10kO I FLS 20.08/103
X X X 7 Transistor 2SD438 2 FET 23.03
X X X X X X 8 Inti Besi I 1 FEM 21.08
X x X 9 Kumparan 500 Lilitan 1 FEM 21.01/500
X X X t0 Magnet Batang Alnico 2 F}lA22,OI
X X u Model Kompas 1 F}/,A22.02
X L2 Kawat Konstantan I FLS20,24
X 13 KawatNikrom I FLS 20.25
X X X L4 Hambatan Tetap 47Cl 1 FLS 20.221047
X X X X X X X t5 Hambatan Tetap 100C) 1 FLS20.22lL00
X X X X t6 Hambatan Tetap 470C1 1 FLS 20.221470
X X t7 Hambatan Tetap 10kO 1 FLS20.22lt03
X X X X t8 Dioda 1N4002 4 FET 23.01
X X X X X X X X X X X X )< X X X X X X X X X t9 Papan Rangkaiau 1 FLS 20.07
X X X X X X X )< X X X X x X X X X X X X X X 20 Jembatan Penghubung [0 FLS 20.02
X X X zl Potensiometer 50k(l I FLS 20.08/503
X X X x X X X X X X X X X X ;( X X X X X X 22 Saklar 1 Kutub I FLS 20.04
X X 23 Pemegang Larirpu 2 FLS 20.06
X X 24 BolaLampu 4 KAL 701060
X X X 25 Jepit Steker 4 FLS 20.r1
X X X x )< X x x x x X x x )< X X X X X X X X 26 Kabel Penghubung Merah 2 KAt 99/020
X X X )< X X X x )< X X x x x x )< X X X X X X 27 Kabel Penghubung Hitam 2 KAL 99/030
X X x X x x X X X X X X 28 Meter Dasar 90 2 KAL 41
X X X X X X X X x x X X X X 29 Catu-daya 1 KAL 60
X X X X X 30 Ivlultimeter 1 KAL 45
X X X 31 Audio Generator I FAL 25
X 32 LDR0.25W I FET 23.05
X JJ Lampu Neon 60 Volt 1 FET 23.04
X X X 34 Osiloskop I FAL 15
X X X X X )< x 35 Batere 4
t0
Top Related