BAB IV
PELAKSANAAN TINDAKAN
Selama proses interaksi yang dilakukan sejak tanggal 1 Juli 2015, kelompok
telah malakukan tindakan keperawatan yang ditemukan pada Bpk. M adalah isolasi
sosial, harga diri rendah, defisit perawatan diri, koping keluarga in efektif, regimen
terapetik in efektif dan resiko gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran.
Dari enam masalah keperawatan yang ditemukan hanya tiga yang di
implementasikan yaitu :
1. Isolasi Sosial
A. Tujuan Umum : Klien dapat berinteraksi dengan orang lain
B. Tindakan keperawatan :
Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah pada Bpk. M dalam
mengatasi masalah isolasi sosial adalah menggunakan Strategi Pelaksanaan
(SP) Tindakan Keperawatan.
Sesuai dengan SP I, tindakan keperawatan yang dilaksanakan pada
Bpk. M adalah mendiskusikan penyebab, keuntungan berinteraksi, kerugian
tidak berinteraksi, menganjurkan klien berkenalan dengan satu orang yaitu
dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, alamat dan hobi,
kemudian menggunakan teknik-teknik cara berkenalan yaitu berjabat tangan
dengan teman, tersenyum, bertatap muka, tidak kaku, rileks.i dan
menganjurkan klien memasukkan latihan berkenalan dengan orang lain
dalam kegiatan harian.
Setelah SP I berhasil dilaksanakan tindakan keperawatan dilanjutkan
ke SP II, yaitu dengan mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien yaitu
berkenalan dengan satu teman di ruang elang, memberi kesempatan kepada
klien memperaktekan cara berkenalan dengan dua atau tiga orang dengan
cara berjabat tangan, tatap mata teman yang di ajak berkenalan,duduk saling
berhadapan, kemudian tanyakan nama lengkap, senang dipanggil apa, asal
22
dan hobi dan membantu pasien memasukan kegiatan berkenalan dengan
orang lain sebagai salah satu kegiatan harian.
Setelah SP II tindakan keperawatan pada Bpk. M dilanjutkan dengan
Sp III, yaitu dengan mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien, memberikan
kesempatan kepada klien dengan melakukan kegiatan yang biasa klien
lakukan pada saat klien dirumah seperti menyapu,mengepel, membersihkan
jendela, merapihkan tempat tidur dan menganjurkan klien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian.
Pada kunjungan rumah dilakuan tindakan keperawatan pada keluarga
Bpk. M yaitu sesuai dengan SP I Keluarga yaitu mendiskusikan masalah
yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien, mengajarkan pengertian,
tanda dan gejala isolasi sosial yang dialami pasien beserta proses terjadinya
dan menjelaskan cara – cara merawat pasien isolasi sosial yaitu pertama
keluarga harus membina hubungan saling percaya dengan pasien caranya
bersikap peduli dan jangan ingkar janji, kedua keluarga perlu memberikan
semangat dan dorongan kepada klien untuk bisa melakukan kegiatan
bersama-sama berilah pujian yang wajar dan jangan mencela kondisi pasien,
buat rencana atau jadwal bercakap-cakap dengan klien misalnya sholat
bersama,makan bersama, rekreasi bersama melakukan kegiatan rumah
tangga bersama.
Tindakan keperawatan pada keluarga dilanjutkan sesuai SP II K, yaitu
dengan melatih keluarga mempraktekkan cara merawat klien dengan isolasi
sosial pada klien Bpk. M, Perawat mengobservasi keluarga klien dalam
merawat Bpk. M. Keluarga Mempraktekkan cara merawat klien dengan
isolasi sisal dengan cara membina hubungan saling percaya dengan klien
dengan cara bersikap peduli dan tidak ingkar janji, memberikan semangat
dan dorongan kepada klien untuk bisa melakukan kegiatan bersama-sama
dengan orang lain yaitu dengan tidak mencela kondisi pasien dan
memberikan pujian yang wajar, tidak membiarkan pasien sendiri di rumah,
membuat rencana atau jadwal bercakap cakap antara keluarga dan klien.
23
Tindakan keperawatan pada keluarga untuk mengatasi masalah isolasi
sosial Bpk. M diakhiri sesuai dengan SP III K, yaitu membantu keluarga
membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk minum obat (discharge
planning), dan menjelaskan follow up (mengingatkan keluarga untuk control
secara teratur).
C. Evaluasi
Klien mampu membina hubungan saling percaya, klien mampu
menyebutkan penyebab dari menarik diri, klien mampu menyebutkan
keuntungan berinteraksi serta kerugian tidak berinteraksi, klien mampu
melakukan hubungan sosial secara bertahap.
D. Rencana Tindak Lanjut
1) Rencana Tindak Lanjut Keluarga
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien seperti minum obat ,
menyapu, mengepel.
b. Mengaplikasikan kepada keluarga cara merawat klien dengan isolasi
sosial yaitu pertama keluarga harus membina hubungan saling percaya
dengan pasien caranya bersikap peduli dan jangan ingkar janji, kedua
keluarga perlu memberikan semangat dan dorongan kepada klien
untuk bisa melakukan kegiatan bersama-sama berilah pujian yang
wajar dan jangan mencela kondisi pasien, buat rencana atau jadwal
bercakap-cakap dengan klien misalnya sholat bersama,makan bersama,
rekreasi bersama melakukan kegiatan rumah tangga bersama.
c. Memberikan pujian kepada klien jika klien melakukan pekerjaannya
dengan baik.
d. Memotivasi klien untuk patuh minum obat.
e. Mengingatkan klien untuk control secara rutin sesuai jadwal yang telah
diberikan.
2)Rencana tindak lanjut Klien
a. Menganjurkan klien memasukkan kegiatan yang dilakukan dirumah
ke dalam jadwal kegiatan harian.
24
b. Menganjurkan klien untuk patuh minum obat.
c. Menganjurkan klien untuk control secara rutin sesuai jadwal yang
telah diberikan.
2. Harga Diri Rendah
A. Tujuan Umum : Klien dapat menunjukan kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki.
B. Tindakan keperawatan :
Tindakan keperawatan yang dilakukan pada Bpk. M dalam mengatasi
masalah harga diri rendah adalah menggunakan Strategi Pelaksanaan (SP)
Tindakan Keperawatan.
Sesuai dengan SP I, tindakan keperawatan yang dilaksanakan pada
Bpk. M adalah mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang di miliki
klien, membantu klien menilai kemampuan klien yang masih dapat
digunakan, membantu klien memilih kegiatan yang akan di latih sesuai
dengan kemampuan klien, melatih klien sesuai kemampuan yang di pilih,
memberi pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien dan menganjurkan
klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
Setelah SP I berhasil dilaksanakan tindakan keperawatan dilanjutkan
ke SP II, yaitu dengan mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien, melatih
kemampuan kedua dan menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
Pada kunjungan rumah dilakuan tindakan keperawatan pada keluarga
Bpk. M yaitu sesuai dengan SP I Keluarga, SP II Keluarga dan SP III
keluarga.
Tindakan keperawatan pada keluarga sesuai SP I Keluarga yaitu
mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien,
menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang dialami
klien beserta proses terjadinya dan menjelaskan cara-cara merawat klien
harga diri rendah.
25
Tindakan keperawatan pada keluarga dilanjutkan sesuai SP II
Keluarga, yaitu dengan melatih keluarga mempraktekkan cara merawat klien
dengan harga diri rendah dan melatih keluarga melakukan cara merawat
langsung pada klien Bpk. M dengan harga diri rendah.
Tindakan keperawatan pada keluarga untuk mengatasi masalah harga
diri rendah Bpk. M diakhiri sesuai dengan SP III Keluarga, yaitu membantu
keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah seperti menyapu, mengepel,
merapihkan tempat tidur. Termasuk minum obat (discharge planning), dan
menjelaskan follow up klien setelah pulang (mengingatkan keluarga untuk
control secara teratur).
C. Evaluasi
Klien mampu membina hubungan saling percaya, klien mampu
menyebutkan kemampuan dan aspek positif yang dimilikinya, klien mampu
melatih kemampuan yang dimilikinya, klien mampu memanfaatkan
dukungan dari keluarga dalam melakukan kemampuan yang dimilikinya dan
klien mampu memanfaatkan penggunaan obat dengan baik.
D. Rencana Tindak Lanjut:
1) Rencana Tindak Lanjut Keluarga
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien seperti minum obat ,
menyapu, mengepel.
b. Mengaplikasikan kepada keluarga cara merawat klien dengan harga
diri rendah yaitu pertama keluarga harus membina hubungan saling
percaya dengan pasien caranya bersikap peduli dan jangan ingkar
janji, kedua keluarga perlu memberikan semangat dan dorongan
kepada klien untuk bisa melakukan kegiatan bersama-sama berilah
pujian yang wajar dan jangan mencela kondisi pasien, buat rencana
atau jadwal bercakap-cakap dengan klien misalnya sholat bersama
,makan bersama dan melakukan kegiatan rumah tangga bersama.
c. Memberikan pujian kepada klien jika klien melakukan pekerjaannya
dengan baik.
26
d. Memotivasi klien untuk patuh minum obat.
e. Mengingatkan klien untuk control secara rutin sesuai jadwal yang
telah diberikan.
2) Rencana tindak lanjut Klien
a. Menganjurkan klien memasukkan kegiatan yang dilakukan dirumah
ke dalam jadwal kegiatan harian.
b. Menganjurkan klien untuk patuh minum obat
c. Menganjurkan klien untuk control secara rutin sesuai jadwal yang
telah diberikan.
3. Defisit Perawatan Diri
A. Tujuan Umum : Klien dapat melaksanakan perawatan diri secara mandiri
B. Tindakan keperawatan :
Tindakan keperawatan yang dilakukan pada Bpk. M dalam mengatasi
masalah defisit perawatan diri adalah menggunakan Strategi Pelaksanaan
(SP) Tindakan Keperawatan.
Sesuai dengan SP I, tindakan keperawatan yang dilaksanakan pada
Bpk. M adalah menjelaskan pentingnya kebersihan diri, menjelaskan cara
menjaga kebersihan diri, membantu klien mempraktekan cara menjaga
kebersihan diri dan menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian.
Setelah SP I berhasil dilaksanakan tindakan keperawatan dilanjutkan
ke SP II, yaitu dengan mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien,
menjelaskan cara makan yang baik, membantu klien mempraktekan cara
makan yang baik dan menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
Setelah SP II berhasil dilaksanakan tindakan keperawatan dilanjutkan
ke SP III, yaitu dengan mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien,
menjelaskan cara eliminasi yang baik, membantu klien mempraktekan cara
27
eliminasi yang baik dan menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
Setelah SP III berhasil dilaksanakan tindakan keperawatan dilanjutkan
ke SP IV, yaitu dengan mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien,
menjelaskan cara berdandan, membantu klien mempraktekan cara berdandan
dan menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
Pada kunjungan rumah dilakuan tindakan keperawatan pada keluarga
Bpk. M yaitu sesuai dengan SP I Keluarga, SP II Keluarga dan SP III
keluarga.
Tindakan keperawatan pada keluarga sesuai SP I Keluarga yaitu
mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien,
menjelaskan pengertian, tanda dan gejala defisit perawatan diri yang dialami
klien beserta proses terjadinya dan menjelaskan cara-cara merawat klien
dengan defisit perawatan diri.
Tindakan keperawatan pada keluarga dilanjutkan sesuai SP II
Keluarga, yaitu dengan melatih keluarga mempraktekkan cara merawat klien
dengan defisit perawatan diri dan melatih keluarga melakukan cara merawat
langsung pada klien Bpk. M dengan masalah defisit perawatan diri.
Tindakan keperawatan pada keluarga untuk mengatasi masalah defisit
perawatan diri Bpk. M diakhiri sesuai dengan SP III Keluarga, yaitu
membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah seperti berdandan,
merapikan baju, merapihkan tempat tidur. Termasuk minum obat (discharge
planning), dan menjelaskan follow up klien setelah pulang (mengingatkan
keluarga untuk control secara teratur).
C. Evaluasi
Klien mampu membina hubungan saling percaya, klien mampu
menjelaskan pentingnya kebersihan diri dan menjaga kebersihan diri, klien
mampu mempraktekan cara makan yang baik, cara eliminasi yang baik dan
cara berdandan yang baik dan klien mampu memanfaatkan penggunaan obat
dengan baik.
28
D. Rencana Tindak Lanjut:
1) Rencana Tindak Lanjut Keluarga
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien seperti minum obat ,
berdandan, merapikan baju dan merapikan tempat tidur.
b. Mengaplikasikan kepada keluarga cara merawat klien dengan defisit
perawatan diri yaitu pertama keluarga harus membina hubungan
saling percaya dengan pasien caranya bersikap peduli dan jangan
ingkar janji, kedua keluarga perlu memberikan semangat dan
dorongan kepada klien untuk bisa melakukan kegiatan bersama-sama
berilah pujian yang wajar dan jangan mencela kondisi pasien, buat
rencana atau jadwal bercakap-cakap dengan klien misalnya makan
bersama, berdandan bersama dan melakukan kegiatan rumah tangga
bersama.
c. Memberikan pujian kepada klien jika klien melakukan pekerjaannya
dengan baik.
d. Memotivasi klien untuk patuh minum obat.
e. Mengingatkan klien untuk control secara rutin sesuai jadwal yang
telah diberikan.
3) Rencana tindak lanjut Klien
a. Menganjurkan klien memasukkan kegiatan yang dilakukan dirumah
ke dalam jadwal kegiatan harian.
b. Menganjurkan klien untuk patuh minum obat
c. Menganjurkan klien untuk control secara rutin sesuai jadwal yang
telah diberikan.
29
Top Related