keperawatan jiwa

13
BAB IV PELAKSANAAN TINDAKAN Selama proses interaksi yang dilakukan sejak tanggal 1 Juli 2015, kelompok telah malakukan tindakan keperawatan yang ditemukan pada Bpk. M adalah isolasi sosial, harga diri rendah, defisit perawatan diri, koping keluarga in efektif, regimen terapetik in efektif dan resiko gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran. Dari enam masalah keperawatan yang ditemukan hanya tiga yang di implementasikan yaitu : 1. Isolasi Sosial A. Tujuan Umum : Klien dapat berinteraksi dengan orang lain B. Tindakan keperawatan : Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah pada Bpk. M dalam mengatasi masalah isolasi sosial adalah menggunakan Strategi Pelaksanaan (SP) Tindakan Keperawatan. Sesuai dengan SP I, tindakan keperawatan yang dilaksanakan pada Bpk. M adalah mendiskusikan penyebab, keuntungan berinteraksi, kerugian tidak berinteraksi, menganjurkan klien berkenalan dengan satu orang yaitu dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, alamat dan hobi, kemudian 22

description

keperawatan jiwa

Transcript of keperawatan jiwa

Page 1: keperawatan jiwa

BAB IV

PELAKSANAAN TINDAKAN

Selama proses interaksi yang dilakukan sejak tanggal 1 Juli 2015, kelompok

telah malakukan tindakan keperawatan yang ditemukan pada Bpk. M adalah isolasi

sosial, harga diri rendah, defisit perawatan diri, koping keluarga in efektif, regimen

terapetik in efektif dan resiko gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran.

Dari enam masalah keperawatan yang ditemukan hanya tiga yang di

implementasikan yaitu :

1. Isolasi Sosial

A. Tujuan Umum : Klien dapat berinteraksi dengan orang lain

B. Tindakan keperawatan :

Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah pada Bpk. M dalam

mengatasi masalah isolasi sosial adalah menggunakan Strategi Pelaksanaan

(SP) Tindakan Keperawatan.

Sesuai dengan SP I, tindakan keperawatan yang dilaksanakan pada

Bpk. M adalah mendiskusikan penyebab, keuntungan berinteraksi, kerugian

tidak berinteraksi, menganjurkan klien berkenalan dengan satu orang yaitu

dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, alamat dan hobi,

kemudian menggunakan teknik-teknik cara berkenalan yaitu berjabat tangan

dengan teman, tersenyum, bertatap muka, tidak kaku, rileks.i dan

menganjurkan klien memasukkan latihan berkenalan dengan orang lain

dalam kegiatan harian.

Setelah SP I berhasil dilaksanakan tindakan keperawatan dilanjutkan

ke SP II, yaitu dengan mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien yaitu

berkenalan dengan satu teman di ruang elang, memberi kesempatan kepada

klien memperaktekan cara berkenalan dengan dua atau tiga orang dengan

cara berjabat tangan, tatap mata teman yang di ajak berkenalan,duduk saling

berhadapan, kemudian tanyakan nama lengkap, senang dipanggil apa, asal

22

Page 2: keperawatan jiwa

dan hobi dan membantu pasien memasukan kegiatan berkenalan dengan

orang lain sebagai salah satu kegiatan harian.

Setelah SP II tindakan keperawatan pada Bpk. M dilanjutkan dengan

Sp III, yaitu dengan mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien, memberikan

kesempatan kepada klien dengan melakukan kegiatan yang biasa klien

lakukan pada saat klien dirumah seperti menyapu,mengepel, membersihkan

jendela, merapihkan tempat tidur dan menganjurkan klien memasukkan

dalam jadwal kegiatan harian.

Pada kunjungan rumah dilakuan tindakan keperawatan pada keluarga

Bpk. M yaitu sesuai dengan SP I Keluarga yaitu mendiskusikan masalah

yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien, mengajarkan pengertian,

tanda dan gejala isolasi sosial yang dialami pasien beserta proses terjadinya

dan menjelaskan cara – cara merawat pasien isolasi sosial yaitu pertama

keluarga harus membina hubungan saling percaya dengan pasien caranya

bersikap peduli dan jangan ingkar janji, kedua keluarga perlu memberikan

semangat dan dorongan kepada klien untuk bisa melakukan kegiatan

bersama-sama berilah pujian yang wajar dan jangan mencela kondisi pasien,

buat rencana atau jadwal bercakap-cakap dengan klien misalnya sholat

bersama,makan bersama, rekreasi bersama melakukan kegiatan rumah

tangga bersama.

Tindakan keperawatan pada keluarga dilanjutkan sesuai SP II K, yaitu

dengan melatih keluarga mempraktekkan cara merawat klien dengan isolasi

sosial pada klien Bpk. M, Perawat mengobservasi keluarga klien dalam

merawat Bpk. M. Keluarga Mempraktekkan cara merawat klien dengan

isolasi sisal dengan cara membina hubungan saling percaya dengan klien

dengan cara bersikap peduli dan tidak ingkar janji, memberikan semangat

dan dorongan kepada klien untuk bisa melakukan kegiatan bersama-sama

dengan orang lain yaitu dengan tidak mencela kondisi pasien dan

memberikan pujian yang wajar, tidak membiarkan pasien sendiri di rumah,

membuat rencana atau jadwal bercakap cakap antara keluarga dan klien.

23

Page 3: keperawatan jiwa

Tindakan keperawatan pada keluarga untuk mengatasi masalah isolasi

sosial Bpk. M diakhiri sesuai dengan SP III K, yaitu membantu keluarga

membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk minum obat (discharge

planning), dan menjelaskan follow up (mengingatkan keluarga untuk control

secara teratur).

C. Evaluasi

Klien mampu membina hubungan saling percaya, klien mampu

menyebutkan penyebab dari menarik diri, klien mampu menyebutkan

keuntungan berinteraksi serta kerugian tidak berinteraksi, klien mampu

melakukan hubungan sosial secara bertahap.

D. Rencana Tindak Lanjut

1) Rencana Tindak Lanjut Keluarga

a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien seperti minum obat ,

menyapu, mengepel.

b. Mengaplikasikan kepada keluarga cara merawat klien dengan isolasi

sosial yaitu pertama keluarga harus membina hubungan saling percaya

dengan pasien caranya bersikap peduli dan jangan ingkar janji, kedua

keluarga perlu memberikan semangat dan dorongan kepada klien

untuk bisa melakukan kegiatan bersama-sama berilah pujian yang

wajar dan jangan mencela kondisi pasien, buat rencana atau jadwal

bercakap-cakap dengan klien misalnya sholat bersama,makan bersama,

rekreasi bersama melakukan kegiatan rumah tangga bersama.

c. Memberikan pujian kepada klien jika klien melakukan pekerjaannya

dengan baik.

d. Memotivasi klien untuk patuh minum obat.

e. Mengingatkan klien untuk control secara rutin sesuai jadwal yang telah

diberikan.

2)Rencana tindak lanjut Klien

a. Menganjurkan klien memasukkan kegiatan yang dilakukan dirumah

ke dalam jadwal kegiatan harian.

24

Page 4: keperawatan jiwa

b. Menganjurkan klien untuk patuh minum obat.

c. Menganjurkan klien untuk control secara rutin sesuai jadwal yang

telah diberikan.

2. Harga Diri Rendah

A. Tujuan Umum : Klien dapat menunjukan kemampuan dan aspek

positif yang dimiliki.

B. Tindakan keperawatan :

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada Bpk. M dalam mengatasi

masalah harga diri rendah adalah menggunakan Strategi Pelaksanaan (SP)

Tindakan Keperawatan.

Sesuai dengan SP I, tindakan keperawatan yang dilaksanakan pada

Bpk. M adalah mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang di miliki

klien, membantu klien menilai kemampuan klien yang masih dapat

digunakan, membantu klien memilih kegiatan yang akan di latih sesuai

dengan kemampuan klien, melatih klien sesuai kemampuan yang di pilih,

memberi pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien dan menganjurkan

klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

Setelah SP I berhasil dilaksanakan tindakan keperawatan dilanjutkan

ke SP II, yaitu dengan mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien, melatih

kemampuan kedua dan menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal

kegiatan harian.

Pada kunjungan rumah dilakuan tindakan keperawatan pada keluarga

Bpk. M yaitu sesuai dengan SP I Keluarga, SP II Keluarga dan SP III

keluarga.

Tindakan keperawatan pada keluarga sesuai SP I Keluarga yaitu

mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien,

menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang dialami

klien beserta proses terjadinya dan menjelaskan cara-cara merawat klien

harga diri rendah.

25

Page 5: keperawatan jiwa

Tindakan keperawatan pada keluarga dilanjutkan sesuai SP II

Keluarga, yaitu dengan melatih keluarga mempraktekkan cara merawat klien

dengan harga diri rendah dan melatih keluarga melakukan cara merawat

langsung pada klien Bpk. M dengan harga diri rendah.

Tindakan keperawatan pada keluarga untuk mengatasi masalah harga

diri rendah Bpk. M diakhiri sesuai dengan SP III Keluarga, yaitu membantu

keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah seperti menyapu, mengepel,

merapihkan tempat tidur. Termasuk minum obat (discharge planning), dan

menjelaskan follow up klien setelah pulang (mengingatkan keluarga untuk

control secara teratur).

C. Evaluasi

Klien mampu membina hubungan saling percaya, klien mampu

menyebutkan kemampuan dan aspek positif yang dimilikinya, klien mampu

melatih kemampuan yang dimilikinya, klien mampu memanfaatkan

dukungan dari keluarga dalam melakukan kemampuan yang dimilikinya dan

klien mampu memanfaatkan penggunaan obat dengan baik.

D. Rencana Tindak Lanjut:

1) Rencana Tindak Lanjut Keluarga

a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien seperti minum obat ,

menyapu, mengepel.

b. Mengaplikasikan kepada keluarga cara merawat klien dengan harga

diri rendah yaitu pertama keluarga harus membina hubungan saling

percaya dengan pasien caranya bersikap peduli dan jangan ingkar

janji, kedua keluarga perlu memberikan semangat dan dorongan

kepada klien untuk bisa melakukan kegiatan bersama-sama berilah

pujian yang wajar dan jangan mencela kondisi pasien, buat rencana

atau jadwal bercakap-cakap dengan klien misalnya sholat bersama

,makan bersama dan melakukan kegiatan rumah tangga bersama.

c. Memberikan pujian kepada klien jika klien melakukan pekerjaannya

dengan baik.

26

Page 6: keperawatan jiwa

d. Memotivasi klien untuk patuh minum obat.

e. Mengingatkan klien untuk control secara rutin sesuai jadwal yang

telah diberikan.

2) Rencana tindak lanjut Klien

a. Menganjurkan klien memasukkan kegiatan yang dilakukan dirumah

ke dalam jadwal kegiatan harian.

b. Menganjurkan klien untuk patuh minum obat

c. Menganjurkan klien untuk control secara rutin sesuai jadwal yang

telah diberikan.

3. Defisit Perawatan Diri

A. Tujuan Umum : Klien dapat melaksanakan perawatan diri secara mandiri

B. Tindakan keperawatan :

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada Bpk. M dalam mengatasi

masalah defisit perawatan diri adalah menggunakan Strategi Pelaksanaan

(SP) Tindakan Keperawatan.

Sesuai dengan SP I, tindakan keperawatan yang dilaksanakan pada

Bpk. M adalah menjelaskan pentingnya kebersihan diri, menjelaskan cara

menjaga kebersihan diri, membantu klien mempraktekan cara menjaga

kebersihan diri dan menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan

harian.

Setelah SP I berhasil dilaksanakan tindakan keperawatan dilanjutkan

ke SP II, yaitu dengan mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien,

menjelaskan cara makan yang baik, membantu klien mempraktekan cara

makan yang baik dan menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal

kegiatan harian.

Setelah SP II berhasil dilaksanakan tindakan keperawatan dilanjutkan

ke SP III, yaitu dengan mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien,

menjelaskan cara eliminasi yang baik, membantu klien mempraktekan cara

27

Page 7: keperawatan jiwa

eliminasi yang baik dan menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal

kegiatan harian.

Setelah SP III berhasil dilaksanakan tindakan keperawatan dilanjutkan

ke SP IV, yaitu dengan mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien,

menjelaskan cara berdandan, membantu klien mempraktekan cara berdandan

dan menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

Pada kunjungan rumah dilakuan tindakan keperawatan pada keluarga

Bpk. M yaitu sesuai dengan SP I Keluarga, SP II Keluarga dan SP III

keluarga.

Tindakan keperawatan pada keluarga sesuai SP I Keluarga yaitu

mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien,

menjelaskan pengertian, tanda dan gejala defisit perawatan diri yang dialami

klien beserta proses terjadinya dan menjelaskan cara-cara merawat klien

dengan defisit perawatan diri.

Tindakan keperawatan pada keluarga dilanjutkan sesuai SP II

Keluarga, yaitu dengan melatih keluarga mempraktekkan cara merawat klien

dengan defisit perawatan diri dan melatih keluarga melakukan cara merawat

langsung pada klien Bpk. M dengan masalah defisit perawatan diri.

Tindakan keperawatan pada keluarga untuk mengatasi masalah defisit

perawatan diri Bpk. M diakhiri sesuai dengan SP III Keluarga, yaitu

membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah seperti berdandan,

merapikan baju, merapihkan tempat tidur. Termasuk minum obat (discharge

planning), dan menjelaskan follow up klien setelah pulang (mengingatkan

keluarga untuk control secara teratur).

C. Evaluasi

Klien mampu membina hubungan saling percaya, klien mampu

menjelaskan pentingnya kebersihan diri dan menjaga kebersihan diri, klien

mampu mempraktekan cara makan yang baik, cara eliminasi yang baik dan

cara berdandan yang baik dan klien mampu memanfaatkan penggunaan obat

dengan baik.

28

Page 8: keperawatan jiwa

D. Rencana Tindak Lanjut:

1) Rencana Tindak Lanjut Keluarga

a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien seperti minum obat ,

berdandan, merapikan baju dan merapikan tempat tidur.

b. Mengaplikasikan kepada keluarga cara merawat klien dengan defisit

perawatan diri yaitu pertama keluarga harus membina hubungan

saling percaya dengan pasien caranya bersikap peduli dan jangan

ingkar janji, kedua keluarga perlu memberikan semangat dan

dorongan kepada klien untuk bisa melakukan kegiatan bersama-sama

berilah pujian yang wajar dan jangan mencela kondisi pasien, buat

rencana atau jadwal bercakap-cakap dengan klien misalnya makan

bersama, berdandan bersama dan melakukan kegiatan rumah tangga

bersama.

c. Memberikan pujian kepada klien jika klien melakukan pekerjaannya

dengan baik.

d. Memotivasi klien untuk patuh minum obat.

e. Mengingatkan klien untuk control secara rutin sesuai jadwal yang

telah diberikan.

3) Rencana tindak lanjut Klien

a. Menganjurkan klien memasukkan kegiatan yang dilakukan dirumah

ke dalam jadwal kegiatan harian.

b. Menganjurkan klien untuk patuh minum obat

c. Menganjurkan klien untuk control secara rutin sesuai jadwal yang

telah diberikan.

29