Ilmu kependudukan adalah suatu disiplin ilmu yang tidak dapat dipisahkan dalam
pendalaman ilmu kesehatan masyarakat, karena dalam penyuluhan kesehatan
kepada masyarakat, maka yang paling urgent untuk diketahui struktur dari suatu
masyarakat itu sendiri dan pendekatan jenis apa yang harus dipakai untuk dapat
berinterkasi dalam sebuah populasi masyarakat.
Salah satu definisi dari Ilmu kependudukan adalah : suatu ilmu yang mempelajari
penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumah, sruktur (komposisi
penduduk dan perkembangan dan perubahannya. (Multilingual Demografic
Dictionary, 1982).
Definisi lain yang dikemukakan oleh ahli lain adalah : Ilmu yang mempelajari tentang
jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan dan
penyebab perubahan-perubahan yang terjadi tersebut. yang biasanya timbul karena
natalitas (fertilitas), mortalitas, gerak teritorial (migrasi) dan mobilitas sosial
(perubahan status). (Philip M. Hauser dan Duddley Duncan. 1959 )
Sedangkan demografi memiliki arti : tulisan atau karangan mengenai rakyat
atau penduduk
Jadi dapat disimpulkan bahwa demografi mempelajari struktur dan proses penduduk
di suatu wilayah, yang strukturnya meliputi : Jumlah, Persebaran dan Komposisi
Penduduk. Struktur penduduk ini dapat selalu berubah-rubah dan perubahan ini
disebabkan karena proses demografi yaitu : kelahiran, kematian dan migrasi
penduduk.
3 (tiga) variable dasar demografi (basic demografic variable) :
1. having children2. moving3. dying
Jika dibedah lebih dalam inti telaah dari demografi adalah :
1. Kajian kependudukan secara statistika dan matematika menyangkut perubahan
penduduk, besar/jumlah, komposisi dan distribusi penduduk melalui 5 komponen
demografi yakni fertillitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial
(Bogue, 1976)
2. Barcley (1981) lebih menekankan pada kajian tentang perilaku penduduk secara
keseluruhan buan pada perorangan dengan fokus kajian pada statistika dan
matematika (Pure Demografi)
3. Houser and Duncan, lebih menitikberatkan pda dampak yang ditimbulkan oleh
perubahan-perubahan penduduk (akses dari persebaran dan komposisi)
Dalam ilmu kependudukan juga dikenal istilah Study kependudukan, yaitu : segala
perubahan yang berhubungan dengan aspek kehidupan berupa komponen-
komponen (kelahiran, kematian dan perpindahan) yang berkaitan dengan jumah,
komposisi dan distribusi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.
Ruang Lingkup Ilmu Kependudukan
Demografi menekankan pada kajian-kajian sebagai berikut :
1. Besar atau jumlah, komposisi dan distribusi penduduk dalam suatu wilayah2. Perubahan-perubahan dari jumlah penduduk, komposisi dan distribusinya.3. Komponen-komponen dari perubahan tersebut4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan komponen-komponen tersebut5. Konsekuensi dari perubahan baik jumlah, komposisi ataupun distribusi dalam
komponen-komponen tersebut
Beberapa catatan tentang kajian kependudukan :
Besar atau jumlah penduduk hanya dapat berubah melalui fertilitas, mortalitas dan migrasi.
Bilamana seseorang lahir, mati atau pindah berarti secara terus menerus penduduk bertamah atau bekurang
Penduduk bertambah dengan cara kelahiran , pindah datang (moving-in) ke suatu wilayah
Demikian pula jumlah penduduk akan berkurang dengan adanya kematian atau perpindahan keluar (moving-out) dari suatu wilayah
Sumber-sumber Data Dalam Kajian Ilmu Kependudukan
Sumber data yang biasanya dipakai dalam ilmu kependudukan adalah segala
terbitan resmi, baik dalam bentuk angka grafik atau gambar yang merupakan
sumber data.
Guna menganalisa demografi suatu masyarakat secara geografis perlu diketahui
berapa jumlah penduduk yang tinggal disana. bagaimana penyebarannya,
bagaimana penyebarannya, berapa yang lahir dan yang mati dalam tahun berjalan,
berapa yang masuk (moving-in) dan berapa yang keluar (moving-out).
3 jenis informasi utama yang diperlukan dalam studi kependudukan :
1. population size and distribution2. population process (fertility, mortality and migration)3. Population structure dan characteristic
Dalam Kependudukan Juga dikenal 3 (tiga) sumber data utama, yaitu :
SENSUS PENDUDUK
Suatu perhitungan penduduk secara lengkap dengan menghitung seluruh populasi
dalam suatu negara, biasanya dilakukan karena pemerintah ingin mendapatkan data
setiap penduduk yang meliputi : nama, alamat, hubungan dengan kepala keluarga,
jenis kelamin, etnis, agama, umur, tahun kelahiran, status perkawinan,
kewarganegaraan, dan lain-lain.
Jadi sensus penduduk merupakan keseluruhan proses pengumpulan data (collecting),
menghimpun dan menyusun (compiling) dan menerbitkan data-data yang meliputi
semua orang pada waktu tertentu di suatu negara atau wilayah tertentu.
Ada beberapa karakteristik perbedaan antara sensus dengan pengumpulan data
yang lain, yaitu :1. Semua orang atau penduduk yang hidup dalam wilayah tercacah harus
tercakup2. Serentak dilakukan pada satu waktu tertentu3. Dilaksanakan di suatu wilayah tertentu.
- Unit cacah sensus adalah : perorangan, bukan KK atau RT
- Sensus baru dikatakan selesai apabila semua informasi yang dikumpulkan suda
diterbitkan
SURVEY
Bila sensus meliputi seluruh penduduk maka survey hanya mengambil sampel dari
seluruh populasi saja.
Kelebihan survey adalah :
1. Pengambilan data terkonsentrasi untuk tujuan tertentu karena itu sangat berpotensi untuk dikembangkan baik dalam skala besar maupun kecil.
2. Dilaksanakan oleh orang lain yang berbeda dan biasanya terdiri dari tenaga profesional sesuai dengan sasaran masing-masing dan dilaksanakan dengan cara yang berbeda pula
3. Biaya (cost) bisa lebih hemat sesuai dengan cakupannya
REGISTRASI VITAL
sistem ini telah dikenal sejak alam, Yaitu suatu pengumpulan data mengenai
peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam masyaraat, sperti : kelahiran,
kematian, perkawinan, perceraian, adopsi, migrasi dan lain sebagainya.
Jadi singkatanya registrasi viatla adalah semua sumber sejarah yang tercatat secara
resmi baik oleh pemerintah maupun oleh badan swasta lainnya.
Kelebihan dari sisitem Registrasi adalah : data bertahan lama dan gampang
diperoleh kapan saja diperlukan
Tujuan Kajian Kependudukan
Dilihat dari variable dasar demografi dan karakteristic penduduk maka para pakar
bersepakat menyatakan tujuan utama kajian ilmu kependudukan adalah :
1. Mengetahui kualitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu2. Menjelaskan pertumbuhan masa yang lampau, penurunannya dan
persebarannya dengan data yang tersedia3. mengembangkan sebab akibat anatara perkembangan laju pertumbuhan
penduduk dengan berbagai aspek sosial lainnya4. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang
dengan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
Beberapa Teori Tentang Kependudukan
Population perspekstif ialah suatu pandangan yang berhubungan erat dengan
informasi dasar akan teori-teori atau pandangan bagaimana dunia berasimilasi
secara demografi
Secara luas dalam hal ini dikenal adanya 2 doctrine :
I. Doktrin Pro – Natalis
Masyarakat zaman dulu hanya menganut 1 paham yang menginginkan keberadaan
penduduk yang banyak sebagai generasi penggantiakibat tingkat kematian yang
telalu tinggi.
Plato dalam tulisannya “The Law” menekankan bahwa kestabilan jumlah penduduk
amat penting demi untuk menjamin kesempurnaan hidup manusia.
Zaman emperium Romawi, dibawah Caesar Julius dan Agustus Caesar ditandai
dengan penganut Doktrin Pro-natalis.
Dalam hal ini penduduk yang banyak mutlak harus dipersiapakan untuk kesiapan
angkatan perang yang akan menjamin keselamatan emperiumnya. Jadi paham ini
lebih banyak dianut oleh raja-raja zaman dahulu atau paling kurang masih memiliki
pemikiran tradisional.
II. Doctrine Anti – Natalis
Paham ini didominasi oleh aliran kristenisi yang mulai berkembang di Eropa Tengah,
dan doktrin ini berkembang dengan sangat pesat.
Dewasa ini hampir semua negara berkembanng atau maju sudah menganut doktrin
Anti-Natalis, karena dalam kenyataannya proses pembangunan ekonomi harus
berorientasi pada keseimbangan antara jumlah penduduk dengan pertumbuhan
ekonomi.
” Pandangan Maltus”
Thomas Robert Maltus (1798) seorang ahli di bidang ekonomi yang juga seorang
pendeta terkenal di Inggris. Maltus saat itu berpandangan bahwa :penduduk memiliki
kemampuan laur biasa untuk berkembang. Jika pertumbuhan penduduk tersebut
tidak dikendalikan maka pertumbuhannya akan mengikut deret pola ukur (2, 4, 8, 16,
32, ……), sedangkan pertumbuhan ekonomi dan pangan akan mengikuti deret pola
hitung (1, 2, 3, 4, 5, …………)
Menurut Maltus ada 2 cara pengendaliannya, yaitu :
1. Positive Check : yaitu cara pengendalian yang tidak moralis dan tidak dapat dikontrol seperti perang, wabah, atau perlakuan manusia lainnya yang tidak berperikemanusiaan.
2. Preventive Check : yaitu dengan pengekangan moral dalam membatasi kelahiran (birth control ). dan untuk ini cara yang dianjurkan adalah dengan menunda atau pendewasaan perkawinan (PUP)
Maltus sendiri pada waktu itu konsekuen dengan apa yang diucapkannya yaitu
dengan menikah pada usia 35 tahun dan hanya punya 2 anak. Maltus sangat yakin
bahwa secara alamiah konsekuensi pertumbuhan penduduk yang tidak bisa
dikendalikan adalah kelaparan, alasannya adalah : Manusia memiliki kemampuan berkembang secara alamiah dan tidak terbatas
secara natural Sedangkan penigkatan makanan selalu tidak akan mengimbangi
pertumbuahn penduduk. Pertumbuhan penduduk yang pesat juga akan menciptakan pengangguran
(unemployment)
Pendapt Maltus sendiri banyak mendapatkan sanggahan dari berbagai pihak karena
Maltus tidak mempertimbangkan kemajuan tekhnologi.
Paham Marvist
Karl Marvist dan Friedrich Engels (1834) adalh generasi sesudah Maltus.
Paham Marvist umumnya tidak setuju dengan pandangan Maltus, karena
menurutnya paham Maltus bertentangan dengan nurani manusia.
Dasar Pegangan Marvist adalah :
1. Beranjak dari pengalaman bahwa manusia sepanjang sejarah akan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
2. Beda pandangan Marvist dan Maltus adalah pada “Natural Resource” tidak bisa dikembangkan atau mengimbangi kecepatan pertumbuhan penduduk.
Kesimpulan1. Kalangan pesimis bersiteguh bahwa pertumbuhan penduduk adalah sesuatu
yang sangat mengerikan sperti suatu ledakan bom yang dahsyat, sedangkan kalangan optimis berharap pertumbuhan penduduk pertumbuhan penduduk akan diimbangkan dengan penemuan dan kemajuan tekhnologi
2. Apakah anda seorang pesimis atau optimis, yang pasti anda akan hidup dan berjuang bersama jutaan manusia lainnya seperti sekarang.
3. Ruang lingkup kajian demografi meliputi semua persoalan yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh besarnya jumlah penduduk (population size), penyebarannya, proses, bentuk karakteris penduduk
4. Inti perubahan kajian kependudukan ialah proses kematian, kelahiran dan imigrasi
5. Untuk mendalamia kajian proses dan perubahan penduduk anda perlu mengetahui berapa jumlah penduduk yang hidup, berapa yang lahir dan berpa yang mati, jumlah yang masuk, keluar dan alasan mengapa semua itu terjadi
Berdasarkan beberapa catatan kependudukan dunia, sejak tahun 1650 laju
pertumbuhan penduduk dunia meningkat dengan cepat, terutama di negara-negara
eropa, USA, Amerika Tengah dan Amerika Selatan, dalam 2 abad jumlah penduduk
bertambah 3 kali lipat. Misalnya pada tahun 1650 jumlah penduduk berjumalah 113
juta jiwa dan pada tahun 1850 menjadi 325 juta jiwa.
Untuk Asia dan Afrika dalam jangka waktu yang sama jumlah penduduk menkadi 2
kali lipat, misalnya pada tahun 1650 jumlah penduduk 430 juta dan pada tahun 1859
menjadi 844 juta jiwa.
Dengan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk dunia menyebabkan jumlah
penduduk menigkat dengan cepat dan dibeberapa bagian dunia telah terjadi
kemiskinan dana kekurangan pangan. Sehingga muncullah para ahli kependudukan
yang membedakan dalam 3 kelompok aliran, yaitu :
A. ALIRAN MALTHUSIAN (Thomas Robert Malthus)
Robert Malthus ini mengemukakan beberapa pendapat tentang kependudukan,
yaitu :
Penduduk (seperti juga tumbuhan dan binatang) apabila tidak ada pembatasan akan berkembang biak dengan sangat cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi.
Manusia untuk hidup memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan makanan jauh lebih lambat (deret hitung) dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk (deret ukur)
Menurut aliran ini pembatasan pertumbuhan penduduk dapat dilakukan dengan 2
cara :
1. Preventif Checks (pengekangan diri)
* Moral restraint (pengekangan diri)
- mengekang nafsu seks
- tunda kawin
* Vice atau Kejahatan (pengurangan kelahiran)
- pengguguran kandungan
- homoseksual
2. Positive Checks (lewat proses kelahiran)
* Vice atau kejadian (pencabutan nyawa)
- bunuh anak-anak
- bunuh orang cacat
- bunuh orang tua
* Misery (kemelaratan)
- Epidemi
- bencana alam
- peperangan
- kekurangan makanan
Kritik terhadap teori Malthus
Malthus tidak memperhitungkan hal-hal sebagai berikut :
kemajuan bidang transportasi yang dapat menghubungkan satu daerah dengan daerah lain sehingga distribusi makana dapat berjalan
kemajuan bidang teknologi, terutama bidang pertanian Usaha pembatasan kelahiran bagi pasangan yang sudah menikah fertilitas akan menurun apabila perbaikan ekonomi dan standar hidup
penduduk dinaikkan.
B. ALIRAN MARXIST (Karl & F. Angel)
Aliran ini tidak sependapat dengan Malthus (bila tidak dibatasi penduduk akan
kekurangan makanan).
Menurut Marxist tekanan penduduk di suatu negara bukanlah tekanan penduduk
terhadap bahan makanan, tetapi tekanan terhadap kesempatan kerja (misalnya di
negara kapitalis)
Marxist juga berpendapat bahwa semakin banyak jumlah manusia semakin tinggi
produk yang dihasilkan, jadi dengan demikian tidak perlu diadakan pembatasan
penduduk.
(kedua aliran ini memiliki pendukung yang sama banyak)
negara2 yang mendukung teori Malthus umumnya adalah negara berekonomi
kapitalis seperti USA, Inggrism Prancis, Australia, Canada, dll
Sedangkan negara-negara yang mendukung teori Marxist umumnya adalah negara-
negara berekon0mi Sosialist seperti Eropa Timur, RRC, Korea, Rusia dan Vietnam.
C. ALIRAN NEO-MALTHUSIAN (Garreth Hardin & Paul Ehrlich)
Pada abad 20 teori Malthus mulai diperdebatkan kembali. kelompok ini menyokong
aliran Malthus, akan tetapi lebih radikal lagi dan aliran ini sangat menganjurkan
untuk mengurangi jumlah penduduk dengan menggunakan cara-cara “Preventif
Check” yaitu menggunakan alat kontrasepsi.
Tahun 1960an dan 1970an foto-foto telah diambil dari ruang angkasa dengan
menunjukkan bumi terlihat seperti sebuah kapal yang berlaya dengan persediaan
bahan bakar dan bahan makanan yang terbatas. Pada suatu saat kapal ini akan
kehabisan bahan bakar dan bahan makanan tersebut sehingga akhirnya malapetaka
menimpa kapal tersebut.
Penggunaan data Demografi sangat mutlak diperlukan dalam hal, diantaranya
adalah :1. Untuk mengetahui jumlah dan distribusi penduduk di suatu wilayah sehingga
memudahkan perencanaan, penetapan prioritas dan alokasi dana
2. Untuk mengetahui pertumbuhan dan penyusutan serta penyebaran penduduk3. Untuk menetapkan hubungan klausal antara kecenderungan penduduk dan
berbagai aspek lembaga sosial, misalnya : tumbuhnya pemukiman kumuh, kebutuhan pelayanan umum (transportasi, sekolah dan pelayanan kesehatan)
4. Untuk meramalkan keadaan dimasa depan dan akibat yang mungkin terjadi dalam permasalah kependudukan
Karakteristik Penduduk di suatu negara meliputi :
1. Ekspansif Sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda Umumnya negera-negara dengan angka kelahiran dan kematian yang tinggi Pertumbuhan penduduk cepat (Indonesia, Malaysia, Philipine, India dan
Nigeria)
2. Konstruktif Memiliki kelompok penduduk muda dalam jumlah terbatas Umumnya dengan angka kelahiran yang turun dengan cepat dan angka
kematian rendah (Jepang, Eropa Barat)
3. Stationer Jumlah penduduk dalam tiap kelompok umur relatif sama Umumnya pada negara-negara yang angka kelahiran dan kematian rendah
(Jerman, USA)
Sumber Data Demografi :
1. Sensus Penduduk (cacah jiwa)2. Registrasi Penduduk3. Survey
1. Sensus Penduduk
Proses keseluruhan dari pengumpulan, pengolahan, penilaian, penganalisaan dan
penyajian data kependudukan. United Nation (PBB) memiliki ketetapan bahwa untuk
sebuah sensus kepandudukan minimal harus memiliki informasi sebagai berikut :
1. Geografi dan migrasi penduduk
Tempat tinggal tetap/tinggal saat sensus tempat lahir lama tinggal di daerah sekarang Tempat tinggal beberapa tahun yang lalu
2. Rumah Tangga
Hubungan masing-masing anggota rumah tangga dengan kepala keluarga
3. Karakteristik Sosial dan demografi
Jenis kelamin Umur Status perkawinan Kewarganegaraan Agama Bahasa
Suku/ethnic
4. Fertilitas dan Mortalitas
Anak lahir hidup Anak masih hidup Lama kawin Umur waktu kawin
5. Karakteristik Pendidikan
Tingkat pendidikan Melek huruf
6. Karakteristik Ekonomi
Status pekerja pendapatan jam kerja
Khusus di Indonesia terdapat spesifikasi khusus tentang Sensus Penduduk yaitu :
Dilaksanakan pada tiap tahun berakhiran 0 (nol) Diantara pelaksanaan dua sensus diadakan sensus khusus berdasarkan
sampel (SUPAS, SUSESNAS, SAKARNAS, dll) Penduduk yang disensus meliputi penduduk de jure (menetap) dan de
facto (tidak menetap) Dilakukan dengan sistem aktif oleh BPS Hasil sensus lengkap diolah secara bertahap mulai dari tingkat desa,
kecamatan dan seterusnya Hasil sensus penduduk diterbitkan oleh BPS
2. Registrasi Kependudukan
Suatu proses untuk menyaring dan mencatat kejadian-kejadian kependudukan yang
terjadi setiap saat.
Beberapa ciri dari registrasi kependudukan adalah sebagai berikut :
1. Komponen kependudukan yang dicatat adalah :
kelahiran dan kematian Mobilitas perkawinan perceraian perubahan tempat tinggal perubahan pekerjaan
2. Registrasi dilaksanakan oleh kantor pemerintah
3. Registrasi dilakukan dengan sistem pasif
3. Survey Penduduk
Beberapa ciri dari survey penduduk ini adalah :
Survey dilakukan untuk mengatasi keterbatasan informasi oleh hasil sensus dan registrasi
Survey dilakukan dengan sistem sampel atau dalam bentuk studi kasus Survey dapat memberikan informasi tentang sifat dan perilaku penduduk
setempat
Beberapa Dasar Ukuran Demografi :
ABSOLUT
Data demografi yang paling awal disajikan adalah dalam bentuk
bilanganabsolut, selanjutnya dikembangkan menjadi bilangan Relatif (rasio, proporsi,
persentase dan rate)
Contoh bilangan absolut penduduk indonesia menurut pulau pada tahun 1990 :
RASIO
Yaitu Perbandingan dua perangkat yang dinyatakan dalam suatu satuan tertentu.
1. RASIO JENIS KELAMIN (SEX RATIO = SR)
Perbandingan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Jika laki-laki diberi simbol a dan
perempuan dengan b, maka ratio jenis kelamin (SR) dapat ditulis dengan rumus
sebagai berikut :
Contoh :
Jumlah penduduk indonesia tahun 1990 sebesar 179, 3 juta jiwa terdiri dari 89, 4 laki-
laki dan 89, 9 perempuan. Berapa ratio jenis kelamin penduduk indonesia tahun 1990
?
Artinya untuk setiap 99 penduduk laki-laki sebanding dengan
100 penduduk perempuan.
Demografi : bahasa yunani: - Demos = penduduk - Grafein = menulis
Demografi = Tulisan mengenai penduduk
- Data
1. Kependudukan:
Jml pendd usia sek Angka kesakitan
Angka kematian
2. Perencanaan3. Pembangunan
Demografi : Ilmu yg mempelajari tentang besar, komposisi, distribusi, dan perubahan penduduk [Donald J. Bogue, 1885]
Demografi : Ilmu yg mempelajari jumlah, sebaran teritorial, dan komposisi penduduk; serta perubahan penduduk karena fertilitas, mortalitas, migrasi, dan mobilitas social. [ Philip M. Hauser dan Duddley Duncan]
Demografi : Ilmu yg mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah
Struktur penduduk:
Jml penduduk Sebaran
Komposisi (umur, agama, ras, sek)
Proses penduduk:
Kematian Fertilitas
Migrasi
Perkawinan
Perubahan status sosial
Tokoh Demografi
- John Graunt [abad 17 di London] melakukan analisis data kematian dan kelahiran
Studi Demografi
Mengkaji asosiasi antar variable demografi
Studi kependudukan
Mengkaji asosiasi antara variable demografi dg variable
non demografi
Kelas social Pertumbuhan ekonomi
Pangan
Kemiskinan
Teori Penduduk : Th. 1650 pertumbuhan pendd dunia meningkat pesat
*Pendd Eropa, AS, Amerika tengah, & Amerika selatan 113 jt
Th. 1750 153,4 jt . Th. 1850 325 jt .
Pada waktu yg sama : Pendd benua Asia Afrika, meningkat 2 kali
Di sisi lain, terjadi:
Kemiskinan Kekurangan pangan
ALIRAN DEMOGRAFI :
1. Aliran Malthusian
Thomas Robert Malthus (Pendeta Inggris, 1766-1834)
Pertumb pendd perlu dikendalikan, bila tdk, maka akan terjadi pertumb penduduk dgn cepat, sedangkan laju pertambahan pangan lambat.
Pengendalian jml penduduk :
1. Preventive Checks : Menekan kelahiran
Moral restraint PENGEKANGAN DIRI
dengan :
- mengekang nafsu sek - homoseksual
Vice KEJAHATAN
dengan :
- penggunaan alat kontrasepsi - pengguguran kandungan
2. Positive Checks : Melalui proses kematian
Vice PEMBUNUHAN
o Anak-Anak
o Orang-orang cacad
o Orang-orang tua
Misery KESENGSARAAN
Dengan adanya :
o Penyakito Epidemi
o Bencana Alam
o Kekurangan pangan
o Peperangan
Kritik thd teori Malthus :
Malthus tdk memperhitungkan:
1. Kemajuan trasportasi2. Kemajuan teknologi yg pesat
3. Usaha pengendalian kelahiran
4. Bahwa perbaikan sosek dpt menurunkan fertilitas
2. Aliran Neo Malthusian (Pendukung Malthus yg radikal)
Garrett Hardin Paul Ehrlich
Tdk sependapat bahwa :Mengurangi jml pendd cukup dg moral restraint
Mereka menganjurkan Vice :
Penggunaan alat kontrasepsi Pengguguran kandungan
Ketika itu, Tiap mg lebih dari 1 jt bayi lahir di dunia dan semua butuh makan !
Paul Ehrlich (1971) menggambarkan:
1. Dunia sdh terlalu banyak manusia2. Bahan makanan sangat terbatas
3. Lingk sdh banyak rusak dan tercemar
Meadow :
“ Ketika SDA melimpah,Bahan makanan perkapita, Hasil industri, Jml penduduk Bertambah dgn cepat Pertumbuhan penduduk menurun sejalan dg menurunnya persediaan sbr daya alam (habis pd 2100)”
3. Aliran Marxist
o Karl Marx dan Fridrich Engels (Lahir di Jerman lalu hijrah ke Inggris)
Tidak sependapat bahwa :
“ Bila tidak diadakan pembatasan jml penduduk maka manusia akan kekurangan pangan”
o Sistem kapitalis penyebab kemelaratan
Memotong gaji buruh
Membeli mesin sbg pengganti tenaga buruh
o Harus diubah (Sistem kapitalis ke sistem sosialis)
Alat-Alat produksi dikuasai oleh buruh
Gaji buruh tidak dipotong
Menurut Marx :
“Semakin banyak jml manusia, semakin tinggi produksi yg dihasilkan”
o Tdk perlu diadakan pembatasan pertumbuhan penduduko Menentang usaha-usaha moral restraint
Setelah Perang Dunia II
1. Negara-negara Kapitalis
o Membenarkan teori Malthus :
AS
Inggris
Perancis
Australia
Canada
Amerika Latin
2. Negara-negara Sosialis
Uni Soviet Eropa Timur
RRC
Korea Utara
Vietnam
3. Negara-negara Non Blok
India
Mesir
Indonesia
Kritik Marx :
“ Hukum kependudukan di negara Sosialis merupakan antithesa hukum kependudukan di negara Kapitalis”
o Bila di negara Kapitalis Tk. Kelahiran dan kematian sama sama rendah
o Sedangkan di negara Sosialis Tk. Kelahiran dan kematian sama sama tinggi
Namun kenyataan tidaklah demikian:
1. Tk. Pertumbuhan penduduk Uni Soviet hampir sama dgn negara-negara Kapitalis2. RRC tdk dapat mentolerir pertumbuhan penduduk yg tdk dihambat, karena bahan
makanan sdh sangat terbatas
o Th. 1953 Mulai membatasi jml penduduk dgn :
Penggunaan alat kontrasepsi
Aborsi
Teori Kependudukan Mutakhir
Pada akhir abad 19 & awal abad 20 Diadakan formulasi kembali Beberapa teori kependudukan :
1. Teori Fisiologi & Sosek
1. John Stuart Mill (Ahli filsafat & ekonom Inggris)
Menerima pendapat Malthus :
“ Laju pertumbuhan penduduk melampaui laju pertumbuhan bahan makanan sebagai suatu aksioma”
Berpendapat:
1. Pada situasi tertentu, manusia dpt mempengaruhi perilaku demografinya2. Bila produktifitas seseorang tinggi, ia cenderung ingin mempunyai keluarga kecil
3. Umumnya perempuan tdk menghendaki anak banyak
Fertilitas akan rendah (Taraf hidup mempengaruhi fertilitas)
Menentang pendapat Malthus & Marx :
Tdk benar bahwa kemiskinan tdk dapat dihindarkan Kemiskinan disebabkan karena sistem kapitalis
Kekurangan bahan pangan, bersifat sementara
Solusi:
Impor bahan pangan Transmigrasi
Saran Mill:
Meningkatkan gol yg tdk mampu
Pendidikan
2. Arsene Dumont (Ahli demografi Perancis)
o Akhir abad 19
o Teori Kapilaritas Sosial
Mengacu:
“ Keinginan seseorang untuk mencapai kedudukan yg tinggi di masyarakat”
Berkembang dg baik pd negara demokrasi
Di Perancis (abad 19) Tiap orang berlomba mencapai kedudukan yg tinggi & akibatnya kelahiran turun dg cepat.
o Penekanan perhatian pd faktor determinan pertumbuhan penduduk
Di negara Sosialis
Tdk ada kebebasan
Sistem kapilaritas sosial tdk dapat berjalan dg baik
3. Emile Durkheim (Ahli Sosiologi Perancis)
Akhir abad 19
o Penekanan perhatian pada akibat pertumbuhan penduduk yg tinggi
Timbul persaingan penduduk untuk dpt hidup
o Pendidikan & ketrampilan
o Spesialis
4. Michael Thomas Sadler dan Doubleday (Penganut teori fisiologi)
Sadler:
“ Daya reproduksi dibatasi oleh jml penduduk, jika kepadatan penduduk tinggi, daya reproduksi manusia akan menurun” (demikian juga sebaliknya)
Thomson (1953) Meragukan teori Fisiologi
o Di Jawa, India, dan Cina
Penduduknya sangat padat, tapi pertumbuhan penduduknya juga tinggi
Seperti pendapat Malthus:
“ Penduduk di suatu wilayah dapat memiliki fertilitas tinggi, tetapi pertumbuhan alamiah rendah karena tingginya kematian”
Namun demikian, Penduduk tidak memiliki fertilitas tinggi bila tidak memiliki kesuburan (fecunditas) Walau Penduduk dgn tk. Kesuburan tinggi dapat juga dgn tk. Fertilitas rendah.
Teori Doubleday dan Teori Sadler Hampir sama :
Daya reproduksi berbanding terbalik dg tk kepadatan penduduk
Daya reproduksi berbanding terbalik dg tk ketersediaan bahan makanan
Kekurangan bahan makanan merupakan perangsang daya reproduksi manusia
Teori Fisiologi
Semakin tinggi tk. Mortalitas Semakin tinggi pula daya reproduksi manusia.
Teori Teknologi
“ Manusia dg ilmu pengetahuannya mampu:
Melipatgandakan produksi pertanian Mengolah bahan-bahan habis pakai
Dgn teknologi:
Dunia dapat menampung 15 miliun orang Dunia tdk akan kehabisan sumber daya alam
Kelompok Malthus & Kelompok Teknologi
Mendapat kritik dari kelompok ekonomi :
- Tidak memperhatikan organisasi sosial- Distribusi pendapatan tdk merata
- Tetap ada yg miskin Contoh: di Brasilia