KELOMPOK IIINama Anggota
1. Rengku Diga D. 81114091802. Dewa Gede Yudha A. 81114092033. Zulfikar Permana 81114091524. Prabowo Setyo Aji 81114091875. Febri Enggi W. 81114091956. Farid Darmawan 81114090427. M. Nizar Maulana 81114091828. Winda Ardiana 81114091149. Bion Acintya P. 811140902310. Susan Widhiyastuti 8111409086
Hukum AcaraSengketa Kewenangan
Lembaga Negara
Sengketa Kewenangan Lembaga Negara (SKLN) :Adalah perselisihan atau perbedaan pendapat yang berkaitan dengan pelaksanaan kewenangan antara dua atau lebih lembaga negara
Hukum Acara Sengketa Kewenangan Lembaga Negara :Adalah hukum acara yang mengatur tentang bagaimana perkara SKLN di MK diselesaikan.
Sebab-Sebab Terjadinya SKLN
1. Overlapping antar lembaga 2. Diabaikannya kewenangan suatu lembaga
negara oleh lembaga negara lainnya.3. Dijalankannya kewenangan suatu lembaga
negara oleh lembaga negara lainnya.
Dasar konstitusional Hukum Acara SKLN
• UU No. 48 Tahun 2009 “ Kekuasaan Kehakiman”
• UU No. 24 Tahun 2003 “ Mahkamah Konstitusi”
• Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 08/PMK/2006
SKEMA HUKUM ACARA SKLN
SENGKETA KEWENANGAN
PEMOHON MENGAJUKAN PERMOHONAN
PEMERIKSAAN BERKAS (PANITERA MK)
DICATAT DIBUKU BRPK (PANITRA MK)
AKTA REGESTRASI
(PANITRA MK)
MK MEMANGGIL TERMOHON
(JURU PANGGIL)PENJADWALAN
SIDANGSIDANG
(PEMERIKSAAN)PUTUSAN
Pihak – Pihak Yang Bersengketa (pasal 2 (1) 08/PMK/2006):
Pemohon
DPR
DPD
MPR
Presiden
BPK
PEMDA
Merasa kewenangan konstitusionalnya diambil, diabaikan atau dirugikan oleh Lembaga Negara yang lain.
Termohon
DPR
DPD
MPR
Presiden
BPK
PEMDA
Dianggap telah mengambil, mengabaikan atau merugikan Pemohon
Tata Cara Pengajuan Permohonan(pasal 5 PMK No. 08/PMK/2006)
Pemohon
Identitas Pemohon
Identitas Termohon
Uraian Sengketa:1. Kewenangan
yg disengketakan
2. Kepentingan Pemohon atas kewenangan
3. Hal- hal yg diminta untuk diputuskan
Di ajukan ke Panitera MK dalam bentuk tertulis/ soft copy, ditandatangani oleh Presiden atau Pimpinan Lembaga Negara yang mengajukan permohonan dan dibuat rangkap 12.
Pemeriksaan Administrasi Dan Registrasi
Berkas PermohonanDi periksa oleh
petugas kepaniteraan
Dicatat dlm BRPK
MK menyampaikan permohonan tsb
pd termohon melalui juru
panggil
Berkas Permohonan yg sudah di registrasi
diberikan ke Panel Hakim untuk
menetapkan hari sidang pertama
Panggilan sidang hrs sudah diterima oleh
pemohon dan termohon dlm jgka
wkt 3 hr kerja.
Pemeriksaan Perkara
Pemeriksaan Pendahuluan (pasal 39 UU No. 24 tahun 2003):1. Memeriksa
kelengkapan permohonan;
2. Meminta penjelasan permohonan;
3. MK memberi nasehat terkait permohonan;
4. Mendengar Ket. Pemohon;
5. Memeriksa kelengkapan alat bukti yg telah diajukan (P. 11(3) PMK No. 08/2006).
Pertama Kedua
Pemeriksaan Persidangan :1. Dihadiri oleh 3 org
Hakim (P. 14 (1) dan (2) PMK No. 08/2006);
2. Mendengarkan ket. Termohon;
3. Memeriksa materi permohonan;
4. Memeriksa dan mengesahkanalat bukti;
5. Mendengarkan Ket. Pihak terkait;
6. Mendengarkan Ket. Ahli dan saksi.
Ketiga
Pembuktian (P. 16 dan 17 PMK No. 08/ 2006):
1. Surat atau tulisan;
2. Keterangan saksi;3. Keterangan ahli;4. Keterangan para
pihak;5. Alat bukti lainnya
berupa informasi.
Rapat Permusyawaratan Hakim
RPH
1. Dipimpin oleh Ketua MK;2. Dihadiri sekurang-kurangnya 7 hakim
Pengambilan putusan melalui Musyawarah
Mufakat.
Putusan
Putusan
Putusan Sela ( P. 12 – 13 PMK No. 08/ 2006) :Putusan yg dijatuhkan o/ hakim sebelum putusan akhir berupa putusan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu yg berkaitan dg objek sengketa yg hasilnya akan dipertimbangkan dlm putusan akhir.
Putusan Akhir ( P. 23 PMK No. 08/ 2006) :Putusan yg diambil dlm RPH, yg didapat melalui pendapat Hakim scr tertulis. Pendapat tsb merupakan bagian dr berkas asli yg bersifat rahasia & dihimpun o/ Panitera sblm rancangan putusan. Putusan ini bersifat FINAL dan MENGIKAT ( P. 24 (3) PMK No. 08/ 2006)
TERIMA KASIH