PBI-D/VIIAIN SYEKH NURJATI CIREBON
MAKALAHPRINSIP, JENIS DAN SYARAT EVALUASI PEMBELAJARAN
DISUSUN OLEH KELOMPOK SATU
Muhamad Ishak Savitri Rahmawati
Laila Nurjanah Titin Sri Hayani Ilmi
PRINSIP-PRINSIP EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kontinuitas2. Komprehensif3. Objektif dan Adil4. Kooperatif5. Praktis, Ekonomis dan Mendidik6. Evaluasi adalah bukan Tujuan7. Mengacu pada tujuan8. Kepastian dan Kejelasan
2. KOMPREHENSIF
MENYELURUH
EVALUASI YANG MENYELURUH IALAH YANG MAMPU MEMPROYEKSIKAN SELURUH ASPEK
POLA TINGKAH LAKU YANG DIHARAPKAN SESUAI DENGAN TUJUAN PENDIDIKAN. UNTUK DAPAT MELAKSANAKAN EVALUASI INI , MAKA
SETIAP TUJUAN INSTRUKSIONAL HARUS TELAH DIJABARKAN SEJELAS-JELASNYA.
1. koNTINUITAS Terus menerus
Evaluasi tidak boleh dilakukan secara incidental karena pembelajaran itu sendiri adalah suatu proses yang continue. Oleh sebab itu, evaluasi pun harus dilakukan secara continue (Zaenal Arifin, 2011 : 31).
3. Objektif dan Adil
Didalam proses evaluasi hanya menunjukan aspek yang dievaluasi dengan keadaan yang sebenarnya. Jadi dalam
mengevaluasi hasil pendidikan dan pengajaran guru tidak boleh memasukan faktor-faktor subyektif dalam memberikan
nilai kepada siswa.
4. Kooperatif Bekerjasama
Asas kooperatif berlandaskan pada teori belajar Vygotsky (1986) yang menekankan pada interaksi sosial sebagai sebuah mekanisme untuk mendukung perkembangan kognitif.Dalam kegiatan ini guru hendaknya bekerja sama dengan semua pihak, seperti orang tua peserta didik, sesame guru, kepala sekolah termasuk dengan peserta didik itu sendiri.
5. Praktis, Ekonomis dan Mendidik
Evaluasi pembelajaran yang baik harus mudah dilaksanakan, rendah biaya, waktu dan tenaga,
dan bisa mencapai tujuan secara optimal. Kegiatan evaluasi pembelajaran juga harus bisa memberikan
motivasi kepada siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya (Wiyono dan Tumardi 2003 : 9).
6. Evaluasi adalah alat, bukan tujuan
Evaluator menyadari sepenuhnya bahwa tiap-tiap teknik evaluasi digunakan sesuai dengan tujuan evaluasi. Hasil evaluasi yang diperoleh tanpa tujuan tertentu akan membuang waktu dan uang, bahkan merugikan anak didik.
7. Mengacu Pada TujuanPelaksanaan evaluasi pembelajaran juga harus
mengacu pada tujuan pembelajaran yang ditetapkan.Untuk itu, tujuan pembelajaran merupakan landasan utama yang dijadikan patokan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran (Wiyono dan Tumardi, 2003 :
10).
8. Kepastian dan KejelasanEvaluasi akan dapat dilaksanakan apabila tujuan
evaluasi dirumuskan dulu secara jelas dalam definisi yang operational. keberhasilan evaluasi lebih banyak
ditentukan kepada kemampuan guru (evaluator) dalam merumuskan/mendefinisikan dengan jelas
aspek-aspek individual ke dalam proses pendidikan (Wakhinuddin : 2010).
Jenis-jenis evaluasi pembelajaran
Berdasarkan Tujuan
Berdasarkan sasaran
Berdasarkan Lingkup Kegiatan pembelajaran
Berdasarkan objek dan subjek evaluasi
Diagnostic Assessment Selective Assessment Placement Assessment Formative Assessment Summative Assessment
JENIS – JENIS EVALUASI PEMBELAJARAN BERDASARKAN TUJUAN
1. EVALUASI DIAGNOSTIKEVALUASI DIAGNOSTIK ADALAH EVALUASI
YANG DITUJUKAN UNTUK MENELAAH KELEMAHAN-KELEMAHAN SISWA BESERTA
FAKTOR-FAKTOR PENYEBABNYA. TUJUANNYA ADALAH UNTUK MENJAJAKI
PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG TELAH DIKUASAI OLEH PESERTA DIDIK.
(ZAINAL ARIFIN, 2011 : 37)
2. Evaluasi SelektifEvaluasi selektif adalah evaluasi yang digunakan untuk memilih siswa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu. Penilaian ini dilaksanakan dalam rangka menyeleksi atau menyaring.
3. Evaluasi Penempatan
Evaluasi penempatan adalah penilaian yang bertujuan untuk mengetahui keterampilan prasyarat
yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan
sebelum memulai kegiatan belajar untuk program itu.
4. EVALUASI FORMATIFEVALUASI FORMATIF ADALAH EVALUASI YANG
DILAKSANAKAN UNTUK MEMPERBAIKI DAN MENINGKATAN PROSES BELAJAR DAN MENGAJAR.
TUJUAN UTAMA PENILAIAN FORMATIF ADALAH UNTUK MEMPERBAIKI PROSES PEMBELAJARAN, BUKAN
UNTUK MENENTUKAN TINGKAT KEMAMPUAN PESERTA DIDIK (ZAINAL ARIFIN, 2011 : 35).
Manfaat formative assessment menurut Suharsimi Arikunto
1. Manfaat bagi siswa: Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan
program secara menyeluruh atau belum.
2. Manfaat bagi guru: Mengetahui sampai sejauh mana bahan yang diajarkan
sudah dapat diterima oleh siswa.
3. Manfaat bagi program sekolah: Apakah program yang telah diberikan merupakan program
yang tepat atau tidak.
MANFAAT DARI EVALUASI SUMATIF (AMIRUL BAKHRI:2007):
1. UNTUK MENENTUKAN NILAI.2. UNTUK MENENTUKAN SESEORANG ANAK DAPAT ATAU TIDAK MENGIKUTI KELOMPOK DALAM MENERIMA PROGRAM BERIKUTNYA.3. UNTUK MENGISI CATATAN KEMAMPUAN SISWA (ARIKUNTO, 2005: 36)
5. Evaluasi SumatifEvaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilaksanakan
setelah sekumpulan program pelajaran selesai diberikan. Tujuan utama dari evaluasi sumatif ini
adalah untuk menentukan nilai yang melambangkan keberhasilan peserta didik setelah mereka
menempuh program pengajaran dalam jangka waktu tertentu. (Sudijono, 2007: 23).
JENIS EVALUASI BERDASARKAN SASARAN
KONTEKS
INPUT
LULUSANHASIL
PROSES
1. EVALUASI KONTEKSEvaluasi konteks (context evaluation) merupakan dasar dari evaluasi yang bertujuan menyediakan alasan-alasan (rationale) dalam penentuan tujuan (Baline R. Worthern
& James R Sanders : 1979) Karenanya upaya yang dilakukan evaluator dalam evaluasi konteks ini adalah memberikan gambaran dan rincian terhadap lingkungan,
kebutuhan serta tujuan (goal).
2. Evaluasi InputEvaluasi input (input evaluation) merupakan
evaluasi yang bertujuan menyediakan informasi untuk menentukan bagaimana
menggunakan sumber daya yang tersedia dalam mencapai tujuan program.
3. Evaluasi ProsesStufflebeam juga mengatakan bahwa sevaluasi
proses merupakan pengecekan yang berkelanjutan atas implementasi perencanaan (Stufflebeam &
Shienfield, 1985:175 dalam Badrujaman, 2009:66).Tujuan evaluasi proses yaitu untuk
mengidentifikasikan atau memprediksi dalam proses pelaksanaan, seperti cacat dalam implementasinya
(Badrujaman, 2009)
4. Evaluasi HasilEvaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan. Evaluasi hasil adalah evaluasi yang bertujuan untuk mengukur, menginterpretasikan dan menilai pencapaian program (Stufflebeam & Shienfield, 1985:176).
5. Evaluasi Outcomes atau Lulusan
Evaluasi yang diarahkan untuk
melihat hasil belajar siswa lebih
lanjut, yakni evaluasi lulusan
setelah terjun ke masyarakat.
Proses pembelajaran
•mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran yang lain.
Proses Pembelajaran
•mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis-garis besar program pembelajaran yang di tetapkan
Hasil Pembelajaran
•mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus
Jenis Evaluasiberdasarkan
Lingkup kegiatanpembelajaran
Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi
Objek
Input
Transformasi
Output
Subjek
Internal
Eksternal
Jenis Evaluasi Berdasarkan Suatu Program
Evaluasi Perencanaan & Pengembangan
Evaluasi Monitoring
Evaluasi Dampak
Evaluasi Efisisensi-Ekonomis
Evaluasi Program Komprehensif
2. Evaluasi Monitoring
Evaluasi ini dimaksudkan untuk memeriksa apakah program pembelajaran mencapai sasaran secara
efektif dan apakah program pembelajaran terlaksana sebagaimana mestinya. Hasil evaluasi ini sangat baik untuk mengetahui kemungkinan pemborosan sumber
dan waktu pelaksanaan belajar, sehingga dapat dihindarkan.
1. Evaluasi Perencanaan dan PengembanganHasil Evaluasi Ini Sangat Diperlukan Untuk Mendesain Program Pembelajaran. Sasaran Utamanya Adalah Memberikan Bantuan Tahap Awal Dalam Penyusunan Program Pembelajaran. Syarat perencanaan diantaranya adalah faktual dan realistis, logis dan rasional, fleksibel komitmen komprehensif atau menyeluruh. Dan fungsi Perencanaan Sebagai penuntun arah Minimalisasi ketidakpastian.
3. EVALUASI DAMPAKEVALUASI DAMPAK MENURUT ROSSI DAN FREEMAN, 1985
ADALAH SEBUAH EVALUASI YANG MENGUKUR TARAF ATAU TINGKAT KETERCAPAIAN SEBUAH PROGRAM DALAM
MENYEBABKAN PERUBAHAN SESEORANG DALAM KEHIDUPAN YANG SELANJUTNYA.
EVALUASI INI DIMAKSUDKAN UNTUK MENGETAHUI DAMPAK YANG DITMBULKAN OLEH SUATU PROGRAM
PEMBELAJARAN. DAMPAK INI DAPAT DIUKUR BERDASARKAN CRITERIA KEBERHASILAN SEBAGAI
INDICATOR KETERCAPAIAN TUJUAN PROGRAM PEMBELAJARAN (ZAINAL ARIFIN, 2011 : 33) .
4. Evaluasi Efisiensi-EkonomisEvaluasi ini dimaksudkan untuk menilai tingkat
efisiensi pelaksanaan program pembelajaran. Unutk itu, diperlukan perbandingan antara jumlah biaya, tenaga, dan waktu yang diperlukan dalam suatu
program pembelajaran dengan program lainnya yang memiliki tujuan yang sama.
5. Evaluasi Program KomprehensifEvaluasi ini dimaksudkan untuk menilai program pembelajaran secara menyeluruh, seperti perencanaan program, pelaksanaan program, monitoring pelaksanaan, dampak program, tingkat keefektifan dan efisiensi.
Syarat Umum Evaluasi Pembelajaran
Validitas
Reliabilitas
Praktikabilitas Objektif Efisiens
i
1. ValiditasValiditas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Tes memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan criteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan criteria (Arikunto, 2005 : 65).
validitas tes
secara rasional
• berdasarkan hasil penalaran, kondisi valid dipandang terpenuhi karena instrumen bersangkutan sudah dirancang secara baik mengikuti teori dan ketentuan yang ada
Validitas Tes
secara Empiris
• validitas empiris adalah ketepatan mengukur yang didasarkan pada hasil analisis yang bersifat empirik.
Men
urut
Ana
s Su
dijo
no
teknik pengujianvaliditas
hasil belajar
2. Reliabilitasserangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki
konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang (Sugiono:2005).
Faktor yang mempengaruhi relibilitas menurut Gronlund adalah yaitu “length of test, spread of scores, difficulty indeks, and objectivity”. (Zainal
Arifin, 2011 : 258)
Macam-macam Reliabilitas
Stability Representative Equivalence
Untuk menentukanstabilitas, tes
dilakukan ulang terhadap variabel
yang sama di waktu yang berlainan.
Menguji apakahpenyampaian indikator
samajawabannya saat
diterapkan ke kelompokyang berbeda-beda.(W.Lawrence, 2006 :
188).
Menerapkan banyakindikator yang dapatDioperasionalisasikan
ke semua konsepsiPengukuran
(W. Lawrence, 2006 : 188)
MENURUT DIMYATI DAN MUDJIONO FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPRAKTISAN INSTRUMEN EVALUASI ADALAH SEBAGAI BERIKUT (ZAINAL ARIFIN, 2011 : 264) :
1 . KEMUDAHAN MENGADMINISTRASI2 . WAKTU YANG DISEDIAKAN UNTUK
MELANCARKAN EVALUASI3 . KEMUDAHAN MENSKOR
4. KEMUDAHAN INTERPRETASI DAN APLIKASI
5 . TERSEDIANYA BENTUK INSTRUMEN EVALUASI YANG EKUIVALEN
3. PraktikabilitasKepraktisan evaluasi dapat diartikan sebagai kemudahan-
kemudahan yang ada pada instrument evaluasi baik dalam mempersiapkan, menggunakan, menginterpretasi
hasil, maupun kemudahan dalam menyimpannya.
4. ObjektivitasObjektivitas adalah suatu alat
evaluasi harus benar-benar mengukur apa yang diukur, tanpa adanya interpretasi yang tidak ada hubungannya dengan alat evaluasi itu dalam kata lain sesuai dengan
kemampuan siswa.
Objektivitas dalam penilaian sering diperlukan dalam mengguna kan :
questioner, essay test, observation, rating scale, check list dan alat-alat lainnya.
5. EfisiensiEfisiensi adalah Suatu alat evaluasi sedapat mungkin dipergunakan tanpa membuang waktu dan uang yang banyak, efisiensi juga bisa diartikan ekonomis.
Efisiensi dapat dicapai dengan cara : 1. Si penilai mampu memilih alat yang tepat untuk
tujuan tertentu.2. Si penilai dapat mempertimbangkan perlu
tidaknya mempergunakan beberapa macam alat penilai.
3. Si penilai hanya memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan tujuan yang sama
Top Related