Institutions, Government, and Development
1
Peran dan Fungsi Peran dan Fungsi PemerintahPemerintah
2
3
Faktor Faktor MMempengaruhi empengaruhi PPeraneran
• Ukuran dan batas teritorial– Terbatas (dalam wilayahnya sendiri) atau bisa lintas batas– Jumlah penduduk yang “harus diurus”
• Rentang fungsi– Apakah pemerintah kota punya kewenangan terbatas atau tidak
(misal: dulu ada pemerintah administratif dan otonom)• Kapasitas untuk pelaksanaan (executive capacity)
– Kemampuan staf dan organisasi untuk melaksanakan tugas• Keberadaan sumberdaya (financial resources)
– Kapasitas pembiayaan untuk mendukung fungsi dan peran• Bagaimana kontrol dari pemerintah pusat
– Apakah masih kuat, moderat atau desentralistik• Motivasi dan budaya dalam pemerintahan
– Sikap dan perilaku dari pemerintah (individu/organisasi)
4
Peran Peran PPemerintah emerintah PPusatusat• Direct operation of services
– Dilakukan oleh kementerian atau lembaga bawahannya (subsudiaries)
– Biasanya untuk hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan, kesehatan, kepolisian
• Merumuskan kerangka hukum (legal framework) bagi pemerintahan di bawahnya, khususnya pemerintah kota– Sistem kelembagaan– Sistem penganggaran dan pertanggungjawaban
• Melakukan pengendalian investasi dalam pembangunan prasarana perkotaan– Umunya dalam kaitan dengan lembaga donor internasional– Investasi langsung dalam public utilities
5
Peran Pemerintah PropinsiPeran Pemerintah Propinsi• Umumnya menjadi jembatan antara pemerintah pusat
dengan pemerintah lokal• Ada perbedaan antara negara federal dengan negara
kesatuan– Dalam negara federal, peran pemerintah negara bagian (state)
atau propinsi biasanya dominan, dan menjadi “negara” sendiri– Dalam negara kesatuan (unitary), peran bisa bermacam,
tergantung kepada bagaimana sistem yang ada di dalam negara tersebut
• Fungsi koordinasi, seperti Indonesia pasca UU 22/1999• Fungsi pengawasan, menjalankan kepanjangan fungsi pemerintah
pusat• Fungsi pelaksanaan (operation), khususnya untuk beberapa
kegiatan khusus yang tidak bisa ditangani oleh pemerintah lokal
6
Peran Peran PemerintahPemerintah Daerah Daerah• Penyediaan pelayanan perkotaan
– Pemerintah bisa terlibat langsung maupun tidak langsung
• Regulasi (peraturan)– Memelihara ketertiban dan keteraturan– Pengendalian pembangunan
• Perencanaan dan koordinasi pembangunan– Pembangunan fisik– Program investasi– Perbaikan lingkungan– Pengembangan ekonomi dan penciptaan lapangan
kerja
7
Distribusi Fungsi Pemerintah KotaDistribusi Fungsi Pemerintah Kota
• Funsi/tanggung jawab yang tumpang tindih dan eksklusif– Ada beberapa fungsi yang tumpang tindih antara pemerintah
kota dengan pemerintah lain, misal: pengelolaan rumah sakit– Ada juga pemerintah kota yang mempunyai fungsi yang sangat
eksklusif, misal: Pemko Batam masa Otorita• Fungsi inti pemerintah kota
– Dari bukti-bukti empiris, ada beberapa fungsi dasar yang selalu ada di setiap pemerintah kota
– Beberapa contoh misalnya: pemeliharaan jalan lingkungan, pengolahan sampah
• Fungsi-fungsi yang bersifat variabel (bisa berubah)– Perubahan yang terjadi karena perkembangan– Alih tanggung jawab antarpemerintahan
8
Pola dalam Distribusi FungsionalPola dalam Distribusi Fungsional• Municipal pre-eminence
– Pola ini memberikan peluang bagi pemerintah kota sebagai “pemimpin” pemerintahan kota
– Contoh: Indonesia setelah UU 22/1999 dilaksanakan• The state-led pattern
– Tanggung jawab sebagian besar berada pada pemerintah propinsi/negara bagian, sisanya baru diberikan kepada pemerintah kota
– Contoh: kota di Australia dan Malaysia• The concurrent pattern
– Pemerintah kota berfungsi ganda; menerima limpahan dari pemerintahan atasan dan menjalankan fungsi otonominya secara sekaligus
– Contoh: Indonesia masa Orde Baru, sebagian besar kota-kota di Amerika Latin
Jenis-jenis Intervensi PemerintahJenis-jenis Intervensi Pemerintah• Intervensi langsung: intervensi yang dilakukan dalam bentuk
kegiatan dan tindakan langsung terhadap kehidupan publik di kawasan perkotaan sebagai kawasan publik,.
– Menentukan dan menetapkan kebijakan dan peraturan.– Mendorong dan mendukung penegakkan hukum.– Mengatur pasar.– Menjadi penyedia kemungkinan-kemungkinan.– Melakukan kontrak kepada penyedia independen.
• Intervensi tidak langsung: intervensi yang dilakukan secara tidak langsung terhadap kehidupan kawasan perkotaan sebagai kawasan publik, dalam bentuk penguatan kapasitas kelembagaan pemerintahan.
– Desentralisasi mekanisme manajemen penyediaan pelayanan publik dan pasar ke dalam diri pemerintahan.
– Peningkatan pelayanan-pelayanan publik yang dilakukan melalui administrasi pemerintahan.
9
10
Cara Bertindak PemerintahCara Bertindak Pemerintah
11
Dimensi pilihan publik/privatDimensi pilihan publik/privat• Dua dimensi dasar:
– Pembiayaan: sumbernya dari individu (harga) atau kolektif (pajak)
– Kinerja: penyediaan oleh pemerintah atau non-pemerintah
• Banyak variasi pengertian: publicness dan privateness
Pembayaran kolektif
Pembayaran individual
Penyediaan publik
“pemerintah” “publikisasi”
Penyediaan privat “privatisasi” “privat”
12
Pergeseran publik - privatPergeseran publik - privat
Publik 100%
Priv
at 1
00%
Peran privatlebih besar
Peran publiklebih besar
Partisipasi sektor swasta (PSP)
Publik
KontrakMarketization
Kerjas
ama
Priva
t for
mal
Priv
at in
form
al
13
Sektor Publik dalam Pembangunan KotaSektor Publik dalam Pembangunan Kota• Peran sektor publik dalam pembangunan
kota mengalami evolusi– Peran yang sangat kuat dari pemerintah kota di awal – Mulai munculnya intervensi pemerintah di atasnya– Kembali lagi menjadi tanggung jawab pemerintah
kota– Muncul kebutuhan untuk tanggung jawab peran
(kolaboratif)• Bentuk organisasi sektor publik juga
mengalami evolusi– Dalam model tradisional pada awal perkembangan
(kelembagaan pemerintah)– Melibatkan sektor swasta dan masyarakat dalam
pembangunan
Model Pemerintahan KotaModel Pemerintahan KotaGoldsmith, 1992
• Model klientelistik/ pelindung (patroneage): pemerintahan kota menjalankan tugas seperti pola pemimpin atau pelindung (patroneage) yang melindungi bawahan atau pengikutnya. Contoh: Perancis, Itali, Spanyol, Yunani dan Turki.
• Model pembangunan ekonomi: pemerintah kota menjalankan tugas dengan tujuan untuk mengembangkan dan menjaga peran kawasan perkotaan sebagai mesin pertumbuhan ekonomi. Contoh: Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.
• Model negara sejahtera: pemerintah kota menjalankan kebijakan dan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Sedangkan pemerintah pusat bertugas mengembangkan distribusi dan kesetaraan kesejahteraan kepada seluruh pemerintah daerah dengan membangun kebijakan, peraturan dan norma yang harus diikuti oleh pemerintah daerah. Contoh: Belanda, Inggris dan Negara-negara Skandinavia. 14
Fungsi PemerintahFungsi Pemerintah• Fungsi minimal, yaitu fungsi yang dilakukan oleh pemerintah yang
memiliki kapasitas yang rendah, meliputi pertahanan dan keamanan; penegakkan hukum dan ketertiban; pengaturan property right; manajemen ekonomi makro; dan kesehatan masyarakat.
• Fungsi intermediasi atau fasilitasi, dilakukan ketika pemerintah memiliki kemampuan yang lebih baik, melalui bekerjasama dan melakukan kemitraan dengan pihak swasta dan masyarakat. Intervensi yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah mengatasi eksternalitas, mengatur monopoli dan mengatasi informasi yang asimetris atau tidak tidak menyebar merata.
• Fungsi aktif, dilakukan pemerintah yang memiliki kapasitas yang kuat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, dilakukan untuk memperkuat kapasitas kompetisi pasar, melalui kebijakan-kebijakan keuangan dan industri. Untuk menjalankan fungsi ini, pemerintah secara aktif mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dapat meningkatkan kapasitas kompetisi ekonomi dalam negeri dan lokal.
15
16
Pembatasan Fungsi PemerintahPembatasan Fungsi Pemerintah
17
Fungsi Mengatasi Kegagalan Pasar Memperbaiki Pemeratan
Fungsi Minimal
Penyediaan Barang Publik MurniPertahanan dan KeamananPenegakkan Hukum dan KetertibanPengaturan Property RightManajemen Ekonomi MakroKesehatan Masyarakat
Melindungi Masyarakat MiskinProgram Pengentasan KemiskinanPemulihan Bencana
Fungsi Intermediasi
Mengatasi EksternalitasPendidikan DasarPerlindungan Lingkungan
Mengatur MonopoliPengaturan UtilitasKebijakan Antitrust
Mengatasi Imperfeksi InformasiAsuransi (kesehatan, jaminan hari tua, pensiun)Perlindungan konsumen
Menyediakan Jaminan SosialRedistribusi PensiunDukungan Keuangan KeluargaAsuransi Pengangguran
Fungsi AktifMengkoordinasikan Aktivitas SwastaMengembangkan Ekonomi PasarMengelompokkan Gagasan
RedistribusiRedistribusi Asset
18
Kecenderungan Yang TerjadiKecenderungan Yang Terjadi• Secara tradisional, peran pemerintah kota (municipal
government) sangat kuat• Perkembangan terkini, banyak variasi peran pemerintah
dalam menangani permasalahan pembangunan kota– Keterlibatan pemerintah pusat, propinsi, dan bahkan lembaga
internasional– Keterlibatan sektor swasta/semi-swasta dalam pembangunan
• Bentuk dan model peran pemerintah tidak secara serta-merta berdampak terhadap efektifitas pengelolaan pembangunan kota– Itu sangat bergantung kepada bagaimana konteks sosial dan
politik yang ada– Kemampuan/kapasitas kelembagaan (aparat, organisasi,
sistem) yang ada
Pengertian Institusi: Pengertian Institusi: Pranata, KelembagaanPranata, Kelembagaan
20
Pengertian Pengertian Institusi = PranataInstitusi = Pranata• Institusi (pranata)
– Rules, enforcement characteristics of rules, and norms of behaviour that structure repeated human interaction
– Rules of the game in a society; humanly devised constraints that shaped human interaction
• Pranata mencakup– peraturan (aspek legal)– norma-norma berperilaku (unsur nilai)– aturan main (penegakan)
21
Pengertian Institution-1• Of or relating to an institution or institutions.• Of or relating to the principles or institutes of a subject
such as law.• A custom, practice, relationship, or behavioral
pattern of importance in the life of a community or society. Contoh: the institutions of marriage and the family.
• A significant practice, relationship, or organization in a society or culture (the institution of marriage)
• An established organization or corporation esp. of a public character.
22
Beberapa Pengertian Institution-2
• Organizations.– Sebagai mekanisme dari struktur sosial yang
membentuk perilaku manusia dalam masyarakat.– Dipahami dalam konteks sosial, yaitu sesuatu yang
memiliki tujuan dan permanen, sebagai pedoman berperilaku individu.
• Dalam sosiologi, analisa terhadap social institutions dikaitkan dengan norma sosial dan harapan berperilaku.– Social institutions diciptakan dan dibentuk sebagai
norma, perilaku yang dapat diharapkan (expected behaviors).
– Fungsi sosial dari institusi adalah untuk memenuhi peran setiap orang dalam masyarakat.
23
Pengertian KelembagaanPengertian Kelembagaan• Kelembagaan diberi berbagai istilah yang beragam, diantaranya
adalah: kelembagaan, lembaga, lembaga sosial, institusi, institusi sosial, organisasi, organisasi sosial, kelompok sosial, group, group sosial, asosiasi, birokrasi, biro, dewan,majelis, kesatuan, dan perserikatan,himpunan.
• Dalam literatur, “kelembagaan” (social institution) sering disandingkan atau disilangkan dengan “organisasi” (social organization).
• Terdapat kebelumsepahaman tentang arti “kelembagaan” di kalangan ahli, seperti pendapat berikut ini::“What contstitutes an ‘institution’ is a subject of continuing debate among social scientist….. The term institution and organization are commonly used interchangeably and this contributes to ambiguityand confusion” (Norman Uphoff, 1986). “…belum terdapat istilah yang mendapat pengakuan umum dalam kalangan para sarjana sosiologi untuk menterjemahkan istilah Inggris ‘social institution’……. Ada yang menterjemahkannya dengan istilah ‘pranata’ ….. ada pula yang ‘bangunan sosial’” (Koentjaraningrat, 1997).
24
Ragam Istilah KelembagaanDi Indonesia, “kelembagaan” diberi berbagai nama dan istilah yang beragam, dan tidak konsisten, yaitu:
- Kelembagaan - Lembaga- Lembaga Sosial - Institusi- Institusi Sosial - Organisasi- Organisasi Sosial - Kelompok sosial- Group - Group Sosial- Asosiasi - Birokrasi- Biro - Dewan- Majelis - Kesatuan- Perserikatan - Himpunan
25
Ciri Substansi KelembagaanKelembagaan adalah social form. Ibarat organ-organ dalam tubuh manusia. Kata “kelembagaan” menunjuk kepada: – Sesuatu yang bersifat mantap (established) yang hidup
(constitued) di dalam masyarakat. – Suatu pemantapan perilaku (ways) yang hidup pada suatu
kelompok orang. – Merupakan sesuatu yang stabil, mantap, dan berpola. – Berfungsi untuk tujuan-tujuan tertentu dalam masyarakat.– Ditemukan dalam sistem sosial tradisional dan modern.– Berfungsi untuk mengefisienkan kehidupan sosial.– Merupakan kelompok-kelompok sosial yang menjalankan
masyarakat. – Tiap kelembagaan dibangun untuk satu fungsi tertentu
(kelembagaan pendidikan, ekonomi, agama, dan lain-lain).
26
Kelembagaan Ekonomi• Prof. Mubyarto: memperhatikan perbedaan-perbedaan
budaya di masyarakat yang dipelajarinya. • Douglass C. North: kelembagaan ekonomi dibentuk
oleh formal constraints berupa rules, laws, dan constitutions; dan informal constraints berupa norma, kesepakatan, dan lain-lain.
• Institutionnstitution adalah “the rules of the game”. Organizations Organizations adalah “their entrepreneurs are the players”.
• Lionel Robin: institutions = “the rules of the game in economic, political and social interactions”. Kelembagaan merupakan wadah tempat organisasi-organisasi hidup.
Peran dan FungsiKelembagaan
28
Peran Pranata (Kelembagaan)Peran Pranata (Kelembagaan)• Mengurangi adanya ketidakpastian
– Melalui penyediaan struktur hubungan antar kelompok yang pasti/stabil
– Adanya kejelasan tentang peran dan fungsi• Menjadi fondasi bagi perkembangan/ kemajuan
– Pranata menciptakan konvergensi ketimbang perbedaan
– Adanya tujuan dan arah yang jelas dalam bertindak
29
Kerangka Institusi dalam Kerangka Institusi dalam PerencanaanPerencanaan
• Perencanaan mempunyai dua tugas– Menyediaan peraturan (regulatory)– Pengembangan infrastruktur yang terencana
dan dilaksanakan dengan baik• Siapa yang bertanggung jawab terhadap
tugas tersebut?– Secara tradisional dan normatif pemerintah
daerah– Tapi, sekarang, ada variasi karena berbagai
permasalahan dan konteks sosial politik
Kelembagaan dan Lembaga
30
31
Pranata Pranata ≠ Lembaga≠ Lembaga• Pranata tidak sama dengan lembaga, dalam
pengertian bahwa lembaga sama dengan organisasi.– Organisasi hanya skala mikro, pranata makro sifatnya.
• Dua dimensi pranata– Formal (hukum, konsensus, peraturan)– Informal (norma, perilaku, kebiasaan, etika)
• Pranata juga tidak hanya berarti pemerintah (yang mempunyai otoritas dalam penetapan rules of the game) tetapi juga masyarakat (yang menjalankan rules of the game).
32
Kelembagaan dan Organisasi Menurut Sosiologi
• Pada awalnya istilah ‘institution’ dan ‘organization’ tidak dibedakan, dan digunakan secara bolak balik.
• Semenjak tahun 1950-an, mulai tampak pembedaan yang semakin tegas, bahwa “kelembagaan” dan “keorganisasian” berbeda.
• Artinya, terjadi perubahan dari pengertian yang “luas dan baur” menjadi “sempit dan tegas”.
33
Pembedaan Pembedaan “kelembagaan” dan “organisasi”“kelembagaan” dan “organisasi” • Kelembagaan adalah tradisional, organisasi
modern. • Kelembagaan dari masyarakat itu sendiri,
organisasi datang dari atas. • Kelembagaan dan organisasi berada dalam
satu kontinuum. Organisasi adalah kelembagaan yang belum melembaga (Norman Uphoff). Yang sempurna adalah organisasi yang melembaga.
• Organisasi merupakan bagian dari kelembagaan. Organisasi sebagai organ kelembagaan.
34
35
Kelembagaan dan OrganisasiSyahyuti (2003)
• Kelembagaan/ organisasi terdiri atas dua aspek, yakni: “aspek kelembagaan” dan “aspek keorganisasian”.
• Aspek kelembagaan = aspek kultural = aspek dinamis. Hal-hal yang abstrak, merupakan “jiwa” kelembagaan. Berupa nilai, aturan, norma, kepercayaan, moral, ide, gagasan, doktrin, keinginan, kebutuhan, orientasi, dan lain-lain.
• Aspek keorganisasian = aspek struktural = aspek statis. Lebih visual. Berupa struktur, peran, keanggotaan, hubungan antar peran, integrasi antar bagian, struktur kewenangan, hubungan kegiatan dengan tujuan, aspek solidaritas, klik, profil, pola kekuasaan, dan lain-lain.
• Keduanya membentuk: “perilaku kelembagaan” atau “kinerja kelembagaan”.
36
Perbandingan Karakteristik Aspek-aspek Kelembagaan Dan Aspek-aspek Keorganisasian
Aspek Kelembagaan Aspek Keorganisasian1. Fokus pada perilaku sosial. 1. Fokus kajian pada struktur sosial.
2. Inti kajiannya adalah nilai (value), aturan (rule), dan norma (norm).
2. Inti kajiannya pada peran (roles).
3. Kajian lebih jauh: custom, mores, folkways, usage, kepercayaan, moral, ide, gagasan, doktrin, keinginan, kebutuhan, orientasi, pola-pola kelakuan, fungsi dari tata kelakuan, dll.
3. Kajian lebih jauh tentang: peran, hubungan antar peran, integrasi sosial, struktur, kewenangan, kekuasaan, aspek solidaritas, klik, dll.
4. Perubahan sosial bersifat kultural 4. Bersifat struktural
5. Proses perubahan lebih lama. 5. Lebih cepat.
6. Bersifat lebih abstrak dan dinamis. 6. Lebih visual dan statis.
7. Dalam ilmu sosiologi berada dalam topik “proses sosial”.
7. Berada dalam topik kajian “struktur sosial”.
Model Pengembangan Organisasi
37Sumber: Rémi Jardat, (2008) "How democratic internal law leads to low cost efficient processes: Practices as a medium of interaction between institution and organization", Society and Business Review, Vol. 3 Iss: 1, pp.23 - 40
Organisasi Struktural dan Mekanistik
38
Jenis-jenis Jenis-jenis KelembagaanKelembagaan
40
Tipe Dasar Kelembagaan• 3 (tiga) bentuk dasar atau tipe dasar
kelembagaan, yaitu:(1) kelembagaan komunitas, (2) kelembagaan negara, dan (3) kelembagaan pasar.
• Namun, juga ada “kelembagaan-kelembagaan antara” yang merupakan gabungan beberapa tipe dasar tersebut.
41
Berbagai Tingkatan Kelompok Sosial Dalam Masyarakat
Bentuk Kesadaran akan jenis yang sama
Adanya hubungan
sosial
Orientasi pada tujuan yg
ditentukan
1. Kategori statistik -Tidak ada -Tidak ada -Tidak ada
2. Kategori sosial -Ada -Tidak ada -Tidak ada
3. Kelompok sosial -Ada -Ada -Tidak ada
4. Kelompok tak teratur
-Bisa ada atau tidak ada
-Bisa ada atau tidak ada
-Tidak ada
5. Organisasi formal
-Ada -Ada -Ada
42
Perbedaaan Tipe DasarAspek Kelembagaan
KomunitasKelembagaan
NegaraKelembagaan
PasarOrientasi utama Pemenuhan
kebutuhan hidup komunal
Melayani penguasa dan masyarakat.
Keuntungan (profit oreinted)
Sifat kerja sistem sosialnya
Demokratis, berdasarkan kesetaraan
Monopolis Kompetitif.
Sandaran kontrol sosial
Kultural (cultural compliance)
Pemaksaaan coersif compliance
Penuh perhitungan (renumeration compliance)
Bentuk simbol yang diterapkan
Mitis Pseudorealis Realis
Bentuk norma utama
Komunal dan kepatuhan
Modifikasi perilaku Individualis
43
Ragam KelembagaanKel. komunitas Kel. negara Kel. pasar
Kel. komunitas
Rumah tangga, keluarga besar, paguyuban seni, kesatuan adat
RT, RW, dukuh, dusun.
Arisan, usaha simpan pinjam, koperasi, kelompok tani, subak
Kel. negara Pemerintahan desa, kecamatan, dst.
Bank penyalur bantuan pem. (kredit usahatani)
Kel. pasar Kios saprodi, jaringan pedagang gabah, pengolah gabah, bank komersial
44
Contoh Pengelompokkan Kelembagaan
• Pengelompokan berdasarkan sistem agribisnis, yaitu: – Kelembagaan pengadaan sarana, – Kelembagaan dalam aktivitas budidaya,– Kelembagaan pengolahan hasil produksi,– Kelembagaan pemasaran, dan – Kelembagaan pendukung.
45
Pengelompokkan atas Orientasi, Bentuk Pelayanan, dan Sifat Keanggotaannya
(Uphoff, 1986)
• Local administration • Local government • Membership organizations • Cooperatives • Service Organization • Private business
46
Pembagian Kelembagaan Menurut Kebutuhan Hidup Manusia
(Koentjaraningrat 1997)
1. Domestic institutions = kelembagaan pelamaran, perkawinan, poligami, pengasuhan anak-anak, perceraian.
2. Conomic institution = pertanian, peternakan, pemburuan, feodalisme, industri, barter, koperasi, penjualan.
3. Educational institutions = pengasuhan anak-anak, pendidikan, perpustakaan, pers.
4. Scientific institutions = metoda ilmiah, penelitian, pendidikan ilmiah.
5. Aesthetic and recreational institutions = seni rupa, seni suara, seni gerak, kesusasteraan, olah raga.
6. Religious institutions = gereja, doa, kenduri, upacara, pantangan, ilmu gaib.
7. Political isntitutions = sistem pemerintahan, demokrasi, kehakiman, kepartaian, kepolisian.
8. Somatic isntitutions = salon, kedokteran.
47
Klasifikasi Sudut Pandang Kelembagaan (Gillin dan Gillin)
• Berdasarkan perkembangannya: crescive institutions vs enacted institutions.
• Dari sudut nilai-nilai yang diterima masyarakat: basic institutions vs subsidiary institutions.
• Dari sudut penerimaan masyarakat: approved atau social sanctioned institutions vs unsanctioned institutions.
• Atas luas penyebarannya: general isntitutions vs restricted isntitutions.
• Berdasarkan fungsinya: operative institutions vs regulative isntitutions.
Jenis Organisasi Dalam Berbagai
Tingkatan
48
49
Jenis-jenis Pelaku
TERIMA KASIH
50
Top Related