Download - Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

Transcript
Page 1: Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

7/16/2019 Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

http://slidepdf.com/reader/full/kel-1-makalah-budidaya-tanaman-sawi 1/16

 1

BAB I

PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG.

Jagad Indonesia ini memungkinkan dikembangkan tanaman sayur-sayuran

yang banyak bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bagi manusia.

Sehingga ditinjau dari aspek klimatologis Indonesia sangat tepat untuk 

dikembangkan untuk bisnis sayuran.

Di antara tanaman sayur-sayuran yang mudah dibudidayakan adalah

caisim. Karena caisim ini sangat mudah dikembangkan dan banyak kalangan yang

menyukai dan memanfaatkannya. Selain itu juga sangat potensial untuk komersial

dan prospek sangat baik..

Ditinjau dari aspek klimatologis, aspek teknis, aspek ekonomis dan aspek 

sosialnya sangat mendukung, sehingga memiliki kelayakan untuk diusahakan di

Indonesia.

Sebutan sawi orang asing adalah mustard. Perdagangan internasional

dengan sebutan green mustard, chinese mustard, indian mustard ataupun sarepta

mustard. Orang Jawa, Madura menyebutnya dengan sawi, sedang orang Sunda

menyebut sasawi.

Berkaitan dengan tumbuhan tersebut, dalam mata kuliah hortikultura

dibahas mengenai budidaya tanaman sawi, dalam hal ini, sebagai penunjang teori

maka perlu adanya suatu praktikum mengenai budidaya tanaman hortikultura,

yaitu sawi, yang kemudian akan dibahas secara lengkap dalam pembuatan laporan

 praktikum mengenai budidaya tanaman hortikultura (sawi) serta produksi dan

nilai pasar dari budidaya tanaman hortikultura tersebut, dan hal inilah yang

melatar belakangi penulisan makalah ini.

B.  TUJUAN

Adapun tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk mengetahui cara

 budidaya tanaman sawi.

Page 2: Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

7/16/2019 Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

http://slidepdf.com/reader/full/kel-1-makalah-budidaya-tanaman-sawi 2/16

 2

C.  MANFAAT.

Manfaat sawi sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan

 pada penderita batuk. Penyembuh penyakit kepala, bahan pembersih darah,

memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan.

Sedangkan kandungan yang terdapat pada sawi adalah protein, lemak,

karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C. Selain itu juga

dapat memberikan pengetahuan mengenai teknik penanaman dan nilai produksi

dari tanaman sawi tersebut.

Page 3: Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

7/16/2019 Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

http://slidepdf.com/reader/full/kel-1-makalah-budidaya-tanaman-sawi 3/16

 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.  KLASIFIKASI BOTANI.

Regnum : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Rhoeadales (Brassicales)

Famili : Cruciferae (Brassicaceae)

Genus : Brassica.

Spesies : Brassica Juncea.

B.  JENIS-JENIS SAWI.

Secara umum tanaman sawi biasanya mempunyai daun panjang, halus,

tidak berbulu, dan tidak berkrop. Petani kita hanya mengenal 3 macam sawi yang

 biasa dibudidayakan yaitu : sawi putih (sawi jabung), sawi hijau, dan sawi huma.

Sekarang ini masyarakat lebih mengenal caisim alias sawi bakso. Selain itu juga

ada pula jenis sawi keriting dan sawi sawi monumen.

Caisim alias sawi bakso ada juga yang menyebutnya sawi cina.,

merupakan jenis sawi yang paling banyak dijajakan di pasar-pasae dewasa ini.

Tangkai daunnya panjang, langsing, berwarna putih kehijauan. Daunnya lebar 

memanjang, tipis dan berwarna hijau. Rasanya yang renyah, segar, dengan sedikit

sekali rasa pahit. Selain enak ditumis atau dioseng, juga untuk pedangan mie

 bakso, mie ayam, atau restoran cina.

C.  SYARAT TUMBUH

Sawi bukan tanaman asli Indonesia, menurut asalnya di Asia. Karena

Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga

dikembangkan di Indonesia ini.

Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun

 berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran

Page 4: Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

7/16/2019 Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

http://slidepdf.com/reader/full/kel-1-makalah-budidaya-tanaman-sawi 4/16

 4

tinggi. Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang diperoleh lebih baik di

dataran tinggi.

Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter 

sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut. Namun biasanya

dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500

meter diatas permukaan laut.

Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam

sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah

 penyiraman secara teratur. Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman ini

membutuhkan hawa yang sejuk. lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam

suasana lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang

menggenang. Dengan demikian, tanaman ini cocok bils di tanam pada akhir 

musim penghujan.

Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak 

mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman

(pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH

7.

D.  BUDIDAYA TANAMAN SAWI

Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya

sayuran pada umumnya. Budidaya konvensional di lahan meliputi proses

 pengolahan lahan, penyiapan benih, teknik penanaman, penyediaan pupuk dan

 pestisida, serta pemeliharaan tanaman.

Sawi dapat ditanam secara monokultur maupun tunmpang sari. Tanaman

yang dapat ditumpangsarikan antara lain : bawang dau, wortel, bayam, kangkung

darat. Sedangkan menanam benih sawi ada yang secara langsung tetapi ada juga

melalui pembibitan terlebih dahulu.

Berikut ini akan dibahas mengenai teknik budidaya sawi secara

konvensional di lahan.

Page 5: Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

7/16/2019 Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

http://slidepdf.com/reader/full/kel-1-makalah-budidaya-tanaman-sawi 5/16

 5

1.  BENIH.

Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Benih

yang baik akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan bagus. Kebutuhan

 benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi

 berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras.

Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus

mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama

 penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga

harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah

dengan alumunium foil.

Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus

memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai

 benih harus berumur lebih dari 70 hari. Dan penanaman sawi yang akan dijadikan

 benih terpisah dari tanaman sawi yang lain. Juga memperhatikan proses yang akan

dilakukan mesilnya dengan dianginkan, tempat penyimpanan dan diharapkan lama

 penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun.

2.  PENGOLAHAN TANAH.

Pengolahan tanah secara umum melakukan penggemburan dan pembuatan

 bedengan. Tahap-tahap pengemburan yaitu pencangkulan untuk memperbaiki

struktur tanah dan sirkulasi udara dan pemberian pupuk dasar untuk memperbaiki

fisik serta kimia tanah yang akan menambah kesuburan lahan yang akan kita

gunakan.

Tanah yang hendak digemburkan harus dibersihkan dari bebatuan,

rerumputan, semak atau pepohonan yang tumbuh. Dan bebas dari daerah

ternaungi, karena tanaman sawi suka pada cahaya matahari secara langsung.

Sedangkan kedalaman tanah yang dicangkul sedalam 20 sampai 40 cm.

Pemberian pupuk organik sangat baik untuk penyiapan tanah. Sebagai contoh

 pemberian pupuk kandang yang baik yaitu 10 ton/ha. Pupuk kandang diberikan

saat penggemburan agar cepat merata dan bercampur dengan tanah yang akan kita

gunakan.

Page 6: Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

7/16/2019 Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

http://slidepdf.com/reader/full/kel-1-makalah-budidaya-tanaman-sawi 6/16

 6

Bila daerah yang mempunyai pH terlalu rendah (asam) sebaiknya

dilakukan pengapuran. Pengapuran ini bertujuan untuk menaikkan derajad keasam

tanah, pengapuran ini dilakukan jauh-jauh sebelum penanaman benih, yaitu kira-

kira 2 sampai 4 minggu sebelumnya. Sehingga waktu yang baik dalam melakukan

 penggemburan tanah yaitu 2  –  4 minggu sebelum lahan hendak ditanam. Jenis

kapur yang digunakan adalah kapur kalsit (CaCO3) atau dolomit (CaMg(CO3)2).

3.  PEMBIBITAN.

Pembibitan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah untuk 

 penanaman. Karena lebih efisien dan benih akan lebih cepat beradaptasi terhadap

lingkungannya. Sedang ukuran bedengan pembibitan yaitu lebar 80  – 120 cm dan

 panjangnya 1 – 3 meter. Curah hujan lebih dari 200 mm/bulan, tinggi bedengan 20

 – 30 cm.

Dua minggu sebelum di tabur benih, bedengan pembibitan ditaburi dengan

 pupuk kandang lalu di tambah 20 gram urea, 10 gram TSP, dan 7,5 gram Kcl.

Cara melakukan pembibitan ialah sebagai berikut : benih ditabur, lalu ditutupi

tanah setebal 1 – 

2 cm, lalu disiram dengan sprayer, kemudian diamati 3 – 

5 hari benih akan tumbuh setelah berumur 3  –  4 minggu sejak disemaikan tanaman

dipindahkan ke bedengan.

4.  PENANAMAN.

Bedengan dengan ukuran lebar 100 cm dan panjang 500 cm. Tinggi

 bedeng 20  –  30 cm dengan jarak antar bedeng 30 cm, seminggu sebelum

 penanaman dilakukan pemupukan terlebih dahulu yaitu pupuk kandang ±5 kg.

Sedang jarak tanam dalam bedengan 40 x 40 cm , 30 x 30 dan 20 x 20 cm.

Pilihlah bibit yang baik, pindahkan bibit dengan hati-hati, lalu membuat lubang

dengan ukuran 4 – 8 x 6 – 10 cm.

5.  PEMELIHARAAN.

Pemeliharaan adalah hal yang penting. Sehingga akan sangat berpengaruh

terhadap hasil yang akan didapat. Pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah

 penyiraman, penyiraman ini tergantung pada musim, bila musim penghujan dirasa

Page 7: Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

7/16/2019 Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

http://slidepdf.com/reader/full/kel-1-makalah-budidaya-tanaman-sawi 7/16

 7 

 berlebih maka kita perlu melakukan pengurangan air yang ada, tetapi sebaliknya

 bila musim kemarau tiba kita harus menambah air demi kecukupan tanaman sawi

yang kita tanam. Bila tidak terlalu panaspenyiraman dilakukan sehari cukup sekali

sore atau pagi hari.

Tahap selanjutnya yaitu penjarangan, penjarangan dilakukan 2 minggu

setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu

rapat.

Selanjutnya tahap yang dilakukan adalah penyulaman, penyulaman ialah

tindakan penggantian tanaman ini dengan tanaman baru. Caranya sangat mudah

yaitu tanaman yang mati atau terserang hama dan penyakit diganti dengan

tanaman yang baru.

Penyiangan biasanya dilakukan 2  – 4 kali selama masa pertanaman sawi,

disesuaikan dengan kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman. Biasanya

 penyiangan dilakukan 1 atau 2 minggu setelah penanaman. Apabila perlu

dilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan.

Pemupukan tambahan diberikan setelah 3 minggu tanam, yaitu dengan urea 50

kg/ha. Dapat juga dengan satu sendok the sekitar 25 gram dilarutkan dalam 25

liter air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan.

6.  HAMA DAN PENYAKIT

Brassicaceae dan Cucurbitaceae merupakan family dari tanaman yang

 banyak dijadikan sebagai sayuran. Dari family Brassicaceae yang menjadi sayuran

 penting di Indonesia antara lain Kubis, Sawi, Kol, Brokoli. Sedangkan dari family

Cucurbitaceae yang menjadi sayuran penting di Indonesia antara lain Timun, Pare,

dan masih banyak yang lain.

Dalam pembudidayaan tanaman sayuran dari kedua family tersebut yang

menjadi kendala penting adalah adanya organisme pengganggu tanaman hama

maupun penyakitnya. Hama yang menyerang tanaman sayuran dalam

 pembudidayaannya dapat berupa serangga atau hewan lain. Tetapi yang

mendominasinya adalah dari golongan serangga.

Page 8: Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

7/16/2019 Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

http://slidepdf.com/reader/full/kel-1-makalah-budidaya-tanaman-sawi 8/16

 8 

Serangga yang menjadi hama penting pada tanaman sayuran kedua family

tersebut antara lain adalah Ulat Tritip ( Plutella xylostella), Ulat Krop

(Crocidolomia binotalis Zell.) , Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon), dan Ulat Grayak 

(Spodoptera litura) untuk tanaman sayuran famili Brassicaceae , sedangkan pada

family Cucurbitaceae hama utamanya antara lain adalah Lalat buah ( Dacus

cucurbitae Coq.), Lalat pengkorok daun ( Liriomyza huidobrensis),Oteng-

oteng atau Kutu Kuya ( Aulocophora similis Oliver), dan Siput ( Achatina

 fulica) (Esti, 2010).

Kerusakan yang ditimbulkan akibat hama ini dapat merusak, mengurangi

 produksi, bahkan dapat menyebabkan gagal panen. Oleh karena itu mempelajari

dan mengenal hama-hama penting yang menyerang kedua family tanaman

sayuran tersebut sangatlah penting, yang kemudian dapat dijadikan sebagai

 pedoman untuk pengendaliannya.

Adapun hama dan penyakit yang biasa terdapat pada tanaman sawi, yaitu :

a)  HAMA.

a.  Ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis Zell.).

 b.  Ulat tritip (Plutella maculipennis).

c.  Siput (Agriolimas sp.).

d.  Ulat Thepa javanica.

e.  Cacing bulu (cut worm).

 b)  PENYAKIT.

1.  Penyakit akar pekuk.

2.  Bercak daun alternaria.

3.  Busuk basah (soft root).

4.  Penyakit embun tepung (downy mildew).

5.  Penyakit rebah semai (dumping off).

6.  Busuk daun.

7.  Busuk Rhizoctonia (bottom root).

8.  Bercak daun.

9.  Virus mosaik.

Page 9: Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

7/16/2019 Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

http://slidepdf.com/reader/full/kel-1-makalah-budidaya-tanaman-sawi 9/16

 9

Ulat Tritip ( Plutella xylostella)

Sistematika 

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Class : Insecta

Ordo : Lepidoptera

Family : Plutellidae

Genus : Plutella

Species : Plutella xylostella 

Morfologi dan Daur hidup 

Telur   Plutella xylostella berbentuk bulat panjang, lebarnya sekitar 0,26

mm dengan panjang 0,49 mm. Ngengat betina dapat bertelur 180-320 butir.

Umumnya telur diletakkan dibalik daun satu per satu, kadang dua-dua, atau tiga-

tiga. Telurnya mengelompok dalam 1 daun atau daun yang berlainan tanaman

sehingga satu ngengat dapat bertelur pada banyak tanaman sawi.

Larva yang baru menetas warnanya hijau pucat, sedangkan ulat dewasa lebih

tua warna kepalanya lebih pucat dengan bintik-bintik atau garis cokelat. Panjang

larva sekitar 9  –  10 mm, relatif tidak berbulu dan mempunyai 5 pasang tungkai

 palsu. Larva sangt licin dan jika disentuh akan menjatuhkan diri seakan-akan mati.

Lama stadium larva 13 hari pada suhu 16  – 25oC.

Setelah cukup umur, ulat mulai membuat kepompong dari bahan seperti

 benang sutra abu-abu putih dibalik permukaan daun untuk menghindari panasnya

sinar matahari. Pembentukan kepompong mulai dari dasarnya, sisi kemudian

tutupnya. Kepompong masih terbuka pada bagian ujung untuk keperluan

 pernapasan. Pembuatan kepompong ini diselesaikan dalam waktu 24 jam. Setelah

selesai ulat berubah menjadi pupa. Kulit ulat biasanya diletakan didalam

kepompong, tetapi kadang juga diletakkan diluar kepompong. Mula-mula pupa

 berwarna hijau muda, kemudian berubah menjadi hijau tua dan kemudian berubah

menjadi imago.

Page 10: Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

7/16/2019 Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

http://slidepdf.com/reader/full/kel-1-makalah-budidaya-tanaman-sawi 10/16

 10 

Imago dari hama ini memiliki warna sayap yang abu-abu kecoklatan. Namun

sayap betina berwarna lebih pucat. Saat istirahat, empat sayapnya menutupi tubuh

dan seakan-akan terdapat gambar seperti jajaran genjang yang warnanya putih

seperti berlian. Oleh karena itu, hama ini disebut ngengat punggung berlian.

Stadia Merusak  

 Plutella xylostella merusak tanaman dari stadia larva atau ketika masih

menjadi ulat.

Gejala Serangan dan Bagian Tanaman yang Dirusak  

Larva Plutella xylostella memakan bagain bawah daun sehingga tinggal

epidermis bagian atas saja. Gejala serangan hama ini yang terlihat pada daun

sangat khas dan tergantung dari instar larva yang menyerang. Larva instar I

memakan daun sawi dengan jalan membuat lubang ke dalam permukaan bawah

daun. Setelah itu larva membuat liang-liang korok ke dalam jaringan parenkim

sambil memakan daun.

Larva instar II keluar dari liang-liang korok yang transparan dan memakan

 jaringan daun pada permuakaan bawah. Demikian juga dengan larva instar III danIV memakan daun dalam jumlah yang lebih banyak sehingga meninggalkan cirri

yang khas, yaitu lapisan epidermis tipis pada permukaan atas bekas gigitan ulat

akan pecah dan menimbulkan lubang besar pada daun. Bila populasi tinggi,

kerusakan berat pada daun sering terjadi, yaitu hamper seluruh daun dimakan

larva dan hanya meninggalkan tulang-tulang daun. Biasanya hama ini menyerang

tanaman yang masih muda, yaitu sebelum tanaman membentuk krop dan paling

 banyak muncul pada pertanaman berumur 2-6 minggu setelah tanam.

7.  PANEN DAN PENANGANAN PASCA PANEN.

Dalam hal pemanenan penting sekali diperhatikan umur panen dan cara

 panennya. Umur panen sawi paling lama 70 hari. Paling pendek umur 40 hari.

Terlebih dahulu melihat fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun.

Cara panen ada 2 macam yaitu mencabut seluruh tanaman beserta akarnya dan

dengan memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah dengan pisau

tajam.

Page 11: Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

7/16/2019 Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

http://slidepdf.com/reader/full/kel-1-makalah-budidaya-tanaman-sawi 11/16

 11

Pasca panen sawi yang perlu diperhatikan adalah :

i.  Pencucian dan pembuangan kotoran.

ii.  Sortasi.

iii.  Pengemasan.

iv.  Penyimpanan.

v.  Pengolahan.

Page 12: Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

7/16/2019 Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

http://slidepdf.com/reader/full/kel-1-makalah-budidaya-tanaman-sawi 12/16

 12

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.  HASIL PENGAMATAN

Tabel Hasil Pengamatan

No Tanggal/ Bulan/ Tahun

Pelaksanaan kegiatan

Keterangan

1 4 Maret 2013 Pembagian kelompok 

2 11 maret 2013 Pembukaan lahan di daerah

Palupi dan penyemaian bibit

3 24 Maret 2013 Pindah lahan di daerah gawalise

dan penyemaian bibit kembali

4 14 April 2013 Pemindahan bibit ke Bedengan

5 21 April 2013 Penyulaman pertama

6 25 April 2013 Penyulaman kedua

7 5 Mei 2013 Panen

B.  PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan kegiatan penanaman sawi yang telah

dilakukan, didapatkan hasil panen yang kerdil dan daun sawi yang berlubang.

Kekerdilan pada tanaman sawi disebabkan karena kurangnya nutrisi dalam tanah

di tempat penanaman serta karena kurangnya ketersediaan alat pHmeter, sehingga

 pH tanah tidak bisa dengan pasti diketahui tingkat derajat keasamannya. pH yang

optimal untuk penanaman sawi ±6-7. Sehingga dimungkinkan pH tanah

 penanaman tidak sesuai dengan literatur dan menyebabkan tanaman sawi tumbuh

kerdil. Daun-daun yang berlubang disebabkan karena hama yang menyerang

tanaman sawi. Untuk pemenuhan nutrisi tanaman sawi, diberikan pupuk kandang

yaitu kotoran ayam tetapi kurang maksimal efeknya. Selain pemberian pupuk,

untuk mengatasi hama yang menyerang daun yang terserang hama dikeluarkan

dan digunakan pula ekstrak daun pepaya sebagai herbisida alami.

Page 13: Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

7/16/2019 Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

http://slidepdf.com/reader/full/kel-1-makalah-budidaya-tanaman-sawi 13/16

 13

Hasil panen total berjumlah 330 tanaman. Estimasi penjualan pasca panen

 bisa menghasilkan 66 ikat dengan isi 5 tanaman/ikat, dengan harga pasar Rp.

1500/ikat sehingga jika dikalkulasikan bernilai Rp. 99.000,-.

Page 14: Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

7/16/2019 Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

http://slidepdf.com/reader/full/kel-1-makalah-budidaya-tanaman-sawi 14/16

 14

BAB IV

PENUTUP

1.  Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari bahasan makalah ini sebagai

 berikut :

a)  Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembudidayaan tanaman sawi

adalah syarat tumbuh dan teknik penanaman sawi.

 b)  Tanaman sawi yang diperoleh dari hasil proses pembudidayaan berupa

tanaman kerdil dan memiliki daun yang berlubang, yang disebabkan

karena kurangnya nutrisi, kondisi pH tanah, dan hama yang menyerang.

2.  Saran

Adapun yang dapat disarankan adalah diharapkan kritik yang membangun

demi kesempurnaan makalah ini agar bisa bermanfaat.

Page 15: Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

7/16/2019 Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

http://slidepdf.com/reader/full/kel-1-makalah-budidaya-tanaman-sawi 15/16

 15

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012.  Budidaya Sawi.

http://duniapertanianagribisnis.blogspot.com/2012/07/makalah-budidaya-

sawi.html (Diakses 19 Mei 2012)

Page 16: Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

7/16/2019 Kel 1 - Makalah Budidaya Tanaman Sawi

http://slidepdf.com/reader/full/kel-1-makalah-budidaya-tanaman-sawi 16/16

16

LAMPIRAN

Ulat Tritip ( Plutella xylostella)