KEBERADAAN BAKTERI COLIFORM DI PERAIRAN PANTAI WISATA HARAPAN AMMANI KECAMATAN MATTIRO
SOMPE KABUPATEN PINRANG
SKRIPSI
NITA TRISNAWATI L111 15 026
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2019
KEBERADAAN BAKTERI COLIFORM DI PERAIRAN PANTAI WISATA HARAPAN AMMANI KECAMATAN MATTIRO
SOMPE KABUPATEN PINRANG
NITA TRISNAWATI L111 15 026
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas
Ilmu Kelautan dan Perikanan
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2019
iii
HALAMAN PENGESAHAN
iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nita Trisnawati
Nim : L111 15 026
Program Studi : Ilmu Kelautan
Fakultas : Ilmu Kelautan dan Perikanan
Menyatakan bahwa Skripsi dengan Judul: “Keberadaan Bakteri Coliform di Perairan Pantai Wisata Harapan Ammani Kecamatan Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang” ini adalah karya penelitian saya sendiri dan bebas plagiat, serta tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis digunakan sebagai acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber acuan serta daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (Permendiknas No. 17, tahun 2007).
Makassar, 30 Desember 2019
Nita trisnawati L111 15 026
v
PERNYATAAN AUTHORSHIP
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nita Trisnawati
Nim : L111 15 026
Program Studi : Ilmu Kelautan
Fakultas : Ilmu Kelautan dan Perikanan
Menyatakan bahwa publikasi sebagian atau keseluruhan isi
Skripsi/Tesis/Disertasi pada jurnal atau forum ilmiah lain harus seizin dan
menyertakan tim pembimbing sebagaI author dan Universitas Hasanuddin
sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya dua semester
(satu tahun sejak pengesahan Skripsi) saya tidak melakukan publikasi dari
sebagian atau keseluruhan Skripsi ini, maka pembimbing sebagai salah
seorang dari penulis berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang
ditentukan kemudian, sepanjang nama mahasiswa tetap diikutkan.
Makassar, 30 Desember 2019
Mengetahui, Penulis
Dr. Ahmad Faizal, ST., M.Si Nita Trisnawati NIP : 19750727 200112 1 003 NIM: L111 15 026
vi
ABSTRAK
Nita Trisnawati. L111 15 026. “Keberadaan Bakteri Coliform di Perairan Pantai Wisata Harapan Ammani, Kabupaten Pinrang”. Pembimibing utama Arniati Massinai dan pembimbing pendamping Ahmad Bahar. Bakteri coliform merupakan golongan bakteri interstinal yang hidup dalam saluran pencernaan manusia dan hewan yang berdarah panas. Bakteri coliform dapat dijadikan sebagai indikator pencemaran di perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan bakteri coliform dan kaitannya dengan parameter oseanografi penciri. Pengambilan sampel dilakukan di perairan Pantai Wisata Harapan Ammani , Kabupaten Pinrang, menganalisis parameter oseanografi meliputi: suhu, salinitas, pH, kecepatan arus, BOT, DO, nitrat dan fosfat. Perhitungan jumlah bakteri coliform menggunakan metode Most Probable Number (MPN) menggunakan medium EMBA. Sedangkan, identifikasi bakteri coliform menggunakan alat Vitek 2 dengan kartu pereaksi GN Bar. Jenis bakteri coliform yang ditemukan di pantai Wisata Harapan Ammani Klebsiella pneumoniae spp. dan Kluyvera ascorbata, jumlah bakteri coliform tertinggi terdapat pada stasiun 2 adalah (2,4 x 104 MPN/100 ml). Keberadaan bakteri coliform dicirikan oleh bahan organik yang tinggi. Kata Kunci: Coliform, Klebsiella pneumoniae, Kluyvera ascorbata, Pantai
Harapan Ammani
vii
ABSTRACT
Nita Trisnawati. L111 15 026. "The Existence of Coliform Bacteria in the Tourism Bodies of Harapan Ammani Beach, Pinrang Regency". The main mentor is Arniati Massinai and the advisor is Ahmad Bahar.
Coliform bacteria are a group of interstinal bacteria that live in the digestive tract of humans and warm-blooded animals. Coliform bacteria can be made as an indicator of pollution on the move. This research tries to understand coliform bacteria and help with the characteristic oceanographic parameters. Sampling was carried out in Harapan Ammani Tourism Beach, Pinrang Regency. Analyzing opened parameters: temperature, salinity, pH, current speed, BOT, DO, nitrate and phosphate. Count the number of coliform bacteria using the Most Probable Number (MPN) method using the EMBA medium. The type of bacteria found at the study site was Klebsiella pneumoniae spp. and Kluyvera ascorbata. Meanwhile, use coliform bacteria using the Vitek 2 tool with a GN Bar reagent card. The highest number of coliform bacteria at station 2 is 2.4 x 104 MPN / 100 ml. Keywords: Coliform, Klebsiella pneumoniae, Kluyvera ascorbata, Harapan
Ammani beach
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan skripsi dengan baik. Shalawat dan salam kita panjatkan kepada
baginda nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan seluruh sahabatnya
yang selalu menjadi panutan, suri tauladan, dan pemberi jalan ke arah yang
benar bagi kita semua.
Penghormatan dan terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis
haturkan kepada kedua orang tua Muhammad Nasir dan Maemuna serta nenek
dan kakek tercinta yang telah membesarkan, senantiasa mendoakan,
memberikan perhatian, kasih sayang, nasehat, dan dukungan.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Dr. Ir. Aisjah Farhum, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan
Perikanan Universitas Hasanuddin beserta seluruh stafnya.
2. Dr. Ahmad Faizal, ST., M.Si., selaku Ketua Departemen Ilmu Kelautan,
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makassar.
3. Dr. Ir. Arniati Massinai, M.Si., sebagai Pembimbing yang telah sabar
menghadapi sikap saya selama berjalannya penelitian dan memberikan
nasehat yang sangat bermanfaat dalam menyusun skripsi.
4. Dr. Ahmad Bahar, ST., M.Si., selaku Pendamping yang telah mengarahkan
dalam penelitian dan penulisan pelulisan skripsi.
5. Dr. Ir. Aidah A. Ala Husain, M.Sc., sebagai Penasehat Akademik yang telah
mendampingi dan memberi arahan.
6. Prof. Dr. Ir. Ambo Tuwo, DEA, Dr. Ir. Aidah Ala Husain, M.Sc, dan Drs.
Sulaiman Gosalam, M.Si., sebagai dosen penguji yang telah memberikan
kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi.
7. Dosen Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
Universitas Hasanuddin, Makassar.
8. Huyyirnah, SP., M.Si., selaku Laboran di Laboratorium Mikrobiologi Laut
yang senantiasa membantu dalam menyiapkan alat dan bahan yang
digunakan peneliti.
ix
9. Vatre Sembro Silambi, Luh Desy Sari Pertiwi, Sri Rahayu, Latifa, Dien
Syahruddin dan Indra Dwiantara yang telah membantu dalam penelitian ini.
10. ATLANT’15 (Angkatan Kelautan 2015) yang telah menjadi saudara(i)
seperjuangan selama melaksanakan kegiatan akademik.
11. Teman-teman KKN Maros gelombang 99 yang telah memberi semangat
dalam penelitian ini.
12. Terima kasih kepada seluruh pihak telah membantu penulis dalam
menyelesaikan penulisan skripsi.
Penulis
Nita Trisnawati
x
BIODATA PENULIS
Nita Trisnawati lahir pada tanggal 30 Januari 1998 di
Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Anak pertama dari
dua bersaudara oleh pasangan Muhammad Nasir dan
Maemuna. Menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di
SDN 8/86 Balle pada tahun 2009, Sekolah Menengah
Pertama di SMPN 1 Kahu pada tahun 2012, dan
Sekolah Menengah Atas di SMAN 6 Bone pada tahun
2015. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di Universitas Hasanuddin. Penulis
diterima masuk pada Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan
Perikanan. Selama jadi mahasiswa penulis juga bergabung di Organisasi KEMA
JIK FIKP UH
Penulis melakukan rangkaian tugas akhir yaitu Kuliah Kerja Nyata Angkatan
99 di Desa Mattiro deceng, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi
Selatan pada tahun 2018, menyelesaikan Praktek Kerja Lapang (PKL) di Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Makassar. Penulis melakukan penelitian
dengan judul “Keberadaan Bakteri Coliform di Perairan Pantai Wisata Harapan
Ammani Kabupaten Pinrang”.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv
I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Tujuan dan Kegunaan ............................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 3
A. Bakteri Coliform......................................................................................... 3
1. Ciri Morfologi Bakteri Coliform ............................................................... 3
2. Jenis Bakteri Yang Termasuk Ke Dalam Golongan Bakteri Coliform ..... 4
B. Parameter Oseanografi ............................................................................. 5
1. Kecepatan Arus ..................................................................................... 5
2. Suhu ...................................................................................................... 6
3. Salinitas ................................................................................................. 6
4. pH .......................................................................................................... 7
5. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen-DO) .............................................. 7
6. BOT (Bahan Organik Terlarut) ............................................................... 7
7. Nitrat (NO3) ............................................................................................ 7
8. Fosfat (PO4) ........................................................................................... 8
C. Wisata Bahari dan Kehadiran Bakteri Coliform .......................................... 8
D. Uji Reaksi Biokimia Bakteri Coliform ......................................................... 8
E. Perhitungan Bakteri Coliform..................................................................... 9
III. METODE PENELITIAN .......................................................................... 11
A. Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................................... 11
B. Alat dan Bahan ....................................................................................... 12
C. Prosedur Penelitian ................................................................................. 13
1. Persiapan ............................................................................................ 13
2. Penentuan Stasiun .............................................................................. 13
D. Pengukuran Parameter Oseanografi ....................................................... 14
E. Pengambilan Sampel Air untuk Analisis Bakteri Coliform ........................ 16
xii
F. Sterilisasi Alat dan Medium ..................................................................... 16
G. Preparasi Sampel .................................................................................... 17
H. Inokulasi .................................................................................................. 17
I. Pengamatan dan Perhitungan Coliform ................................................... 18
J. Pemurnian Isolat Bakteri ......................................................................... 19
K. Uji Reaksi Biokimia dengan Metode Vitek 2 ............................................ 20
L. Analisis Data ........................................................................................... 20
IV. HASIL .................................................................................................... 21
A. Parameter Oseanografi Perairan Pantai Wisata Harapan Ammani.......... 21
B. Morfologi Koloni dan Sel Bakteri Coliform yang Berasal dari Perairan
Pantai Harapan Ammani ........................................................................ 21
C. Uji Reaksi Biokimia Bakteri Coliform yang Berasal dari Perairan Pantai
Wisata Harapan Ammani Menggunakan Alat VITEK 2 ........................... 22
D. Jumlah Bakteri Coliform Antar Stasiun di Perairan Pantai Wisata Harapan
Ammani .................................................................................................. 24
E. Parameter Penciri Kehadiran Bakteri Coliform ........................................ 24
V. PEMBAHASAN ...................................................................................... 26
A. Gambaran Umum Lokasi Peneitian ......................................................... 26
B. Parameter Oseanografi Perairan Pantai Wisata Harapan Ammani.......... 26
C. Morfologi Koloni dan Sel Bakteri Coliform ............................................... 29
D. Uji Reaksi Biokimia Bakteri Coliform yang Berasal dari Perairan Pantai
Wisata Harapan Ammani Menggunakan Alat VITEK 2 ........................... 29
E. Jumlah Bakteri Coliform antar Stasiun di Perairan Pantai Harapan Ammani
............................................................................................................... 30
F. Status Pantai Wisata Berdasarkan Indikator Bakteri Coliform ................. 31
G. Parameter Penciri Kehadiran Bakteri Coliform ........................................ 32
VI. SIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 33
A. Simpulan ................................................................................................. 33
B. Saran ...................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 34
LAMPIRAN ........................................................................................................ 37
xiii
DAFTAR GAMBAR Halaman
Gambar 1. Peta lokasi penelitian pengambilan sampel air laut di Desa Harapan
Ammani, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Provinsi
Sulawesi Selatan ............................................................................. 11
Gambar 2. Morfologi koloni bakteri. ................................................................... 18
Gambar 3. Hasil pengenceran 3 seri tabung sebelum dan sesudah inkubasi (a)
sebelum inkubasi (b) sesudah inkubasi ........................................... 19
Gambar 4. Hasil pewarnaan gram (a. bakteri gram positif, b. bakteri gram negatif)
........................................................................................................ 19
Gambar 5. Morfologi koloni isolat bakteri coliform yang tumbuh pada medium
EMBA.a. Isolat 1, b. Isolat 2, dan c. Isolat 3 ..................................... 22
Gambar 6. Grafik jumlah bakteri coliform pada empat stasiun di perairan Pantai
Harapan Ammani, Kabupaten Pinrang. ........................................... 24
Gambar 7. Parameter oseanografi penciri setiap stasiun penelitian di perairan
Pantai Wisata Harapan Ammani, Kabupaten Pinrang. ..................... 25
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Tabel MPN untuk 3 seri tabung dengan 0,1, 0,01 dan 0,001 g inokulum 9
Tabel 2. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut: ................. 12
Tabel 3. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian, sebagai berikut: ........ 12
Tabel 4. Data hasil pengukuran parameter oseanografi di perairan Pantai Wisata
Harapan Ammani ................................................................................. 21
Tabel 5. Morfologi koloni bakteri coliform yang berasal dari Pantai Wisata
Harapan Ammani, Kabupaten Pinrang ................................................. 21
Tabel 6. Bentuk sel, jenis Gram dan hasil analisis laboratorium terhadap isolat
bakteri coliform ..................................................................................... 22
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Pengambilan Sampel dan analisis kualitas air: a. Pengambilan
sampel untuk analisis kualitas air, b. Pengambilan sampel untuk
analisis bakteri, c. Analisis kandungan fosfat di laboratorium
oseanografi kimia, d. Analisis kandungan nitrat di laboratorium
oseanografi kimia. ....................................................................... 38
Lampiran 2. Hasil pemeriksaan bakteri coliform yang mengandung gas (+)
menggunakan medium: a. LB (Lactose Broth), b. BGLB (Brilliant
Green Lactose Broth). ................................................................. 39
Lampiran 3. Standar tingkatan identifikasi biokimia menggunakan alat Vitek 2 .. 39
Lampiran 4. Tabel Hasil Analisis Bakteri Coliform pada Medium Lactose Broth
(LB) ............................................................................................. 40
Lampiran 5. Hasil Uji One Way ANOVA antar stasiun ....................................... 40
Lampiran 6. Correlation matrix (Pearson (n)) ..................................................... 41
Lampiran 7. Standar Baku Mutu untuk Wisata Bahari Berdasarkan KEPMEN LH
No. 51 Tahun 2004 ..................................................................... 42
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wisata bahari adalah kegiatan wisata yang mengandalkan daya tarik alami
lingkungan pasir dan lautan yang berupa kegiatan berenang, snorkling, menyelam,
berlayar, reksreasi pantai yang memanfaatkan laut sebagai wahana utamanya Yani
(2018). Untuk itu wisata perairan harus memenuhi syarat dari segi fisik, kimia dan
mikrobiologis. Salah satu indikator mikrobiologis untuk sanitasi lingkungan wisata air
adalah bakteri coliform. Coliform selain sebagai indikator sanitasi lingkungan juga
sebagai indikator kehadiran patogen lainnya (Tururaja, 2010).
Pantai wisata Harapan Ammani terletak di Desa Mattiro Tasi Kecamatan Mattiro
Sompe Kabupaten Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan. Pantai tersebut ramai oleh
pengunjung setiap tahunnya baik pengunjung lokal maupun dari luar karena memiliki
daya tarik tersendiri, seperti wisata kuliner dan kegiatan di pantai seperti berenang,
perahu hias, dan lain-lain.
Coliform merupakan golongan bakteri yang termasuk ke dalam famili
Enterobacteriaceae, hidup di saluran pencernaan manusia dan hewan berdarah panas,
Bakteri Coliform dibedakan ke dalam 2 kelompok yaitu kelompok Coliform fecal dan
Coliform non-fecal. Coliform fekal adalah bakteri yang berasal dari tinja manusia atau
hewan berdarah panas seperti Escherichia coli. Bakteri non-fekal adalah bakteri yang
ditemukan pada hewan atau tanaman yang telah mati, coliform non-fekal yaitu
Klebsiella sp., Citrobacter sp., Enterobacter sp. dan Kluyvera sp (Masiello et al., 2016).
Beberapa penelitian menjelaskan bahwa coliform merupakan mikroba yang
paling sering ditemukan di badan air yang telah tercemar. Hal ini disebabkan oleh
bakteri coliform dikeluarkan dari dalam tubuh setiap hari sekitar 90% dan bakteri yang
paling dominan ditemukan adalah Escherichia coli, sehingga pencemaran limbah
domestik dapat dideteksi dengan cara menghitung kepadatan coliform yang terbawa
oleh tinja manusia dan masuk ke dalam perairan (Khotimah, 2013).
Bakteri coliform dapat mempengaruhi kehidupan manusia maka perlu dilakukan
penelitian yang lebih lanjut tentang bakteri coliform di Wisata Pantai Harapan Ammani,
Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang. Hal tersebut juga dikarenakan
masyarakat sekitar Pantai Harapan Ammani sangat berantusias memanfaatkan waktu
liburan dengan berwisata di pantai tersebut.
2
B. Tujuan dan Kegunaan
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui keberadaan bakteri coliform di perairan Pantai Wisata Harapan
Ammani, Kabupaten Pinrang.
2. Mengetahui keterkaitan antara jumlah bakteri coliform dengan parameter
oseanografi di Pantai Wisata Harapan Ammani Kecamatan Mattiro Sompe,
Kabupaten Pinrang.
Kegunaan dari penelitian ini adalah:
Bahan informasi kepada pemerintah setempat tentang kondisi perairan
berkaitan dengan keberadaan bakteri coliform di pantai wisata Harapan Ammani
Kecamatan Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Bakteri Coliform
1. Ciri Morfologi Bakteri Coliform
Bakteri coliform adalah kumpulan dari berbagai jenis spesies bakteri yang
berasal dari manusia dan hewan berdarah panas. Bakteri coliform dibagi menjadi dua
golongan yaitu bakteri coliform fecal dan non-fecal. Coliform fecal tinja adalah bakteri
yang ditemukan secara alami di usus hewan berdarah panas, non-fekal hewan dan
tumbuhan yang telah mati (Suriawiria, 1996; Irdawati, 2012). Kehadiran bakteri coliform
dapat mengindikasikan kontaminasi dari air dengan bahan feses manusia atau hewan
maupun dari tumbuhan yang telah mati (Hazen, 2019).
Bakteri coliform memiliki daya tahan yang lebih tinggi daripada bakteri patogen
lain serta lebih mudah diisolasi dan ditumbuhkan. Ciri-ciri bakteri coliform antara lain
dapat memfermentasi laktosa untuk menghasilkan asam dan gas pada suhu 35 ⁰C-37
⁰C. Contoh bakteri coliform antara lain Escherichia coli, Salmonella spp., Citrobacter
spp., Enterobacter spp., Klebsiella spp. Bakteri coliform tidak termasuk dalam
taksonomi bakteri namun hanya istilah untuk menyebutkan kelompok mikroorganisme
yang berada di air. Bakteri coliform memiliki enzim tambahan yaitu sitokrom oksidase
dan beta-galaktosidase (Zhu et al., 1994; Sutiknowati, 2018).
(Suharyono 2008 & Widyaningsih et al., 2016) menyebutkan bahwa bakteri
coliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu bakteri yang hidup didalam saluran
pencernaan manusia, bakteri ini sebagai indikator keberadaan bakteri coliform fecal.
Bakteri coliform fecal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya
berkolerasi positif dengan keberadaan bakteri patogen, makin sedikit kandungan
coliform, artinya kualitas air diperairan semakin baik.
Morfologi bakteri coliform: berbentuk batang pendek dengan ukuran 0,5 µm x 3,0
µm negatif gram, tidak berspora, gerak positif dengan flagel (salmonella, proteus,
escherichia) atau gerak negatif (shigella, klebsiella). Mempunyai kapsul atau selubung
yang jelas seperti pada klebsiella atau hanya berupa selubung tipis pada escherichia
atau tidak berselubung sama sekali. Sebagian besar spesies mempunyai vili atau
fimbriae yang berfungsi sebagai alat perlekatan dengan bakteri lain (Taufik, 2018).
(Worang et al., 2017) melaporkan bahwa coliform merupakan bakteri yang hidup
di dalam saluran pencernaan manusia berbentuk batang pendek yang memiliki
panjang sekitar 2 µm, diameter 0,7 µm, lebar 0,4-0,7 µm dan bersifat anaerob fakultatif
membentuk koloni bundar, cembung, dan halus dengan tepi nyata
4
2. Jenis Bakteri Yang Termasuk Ke Dalam Golongan Bakteri Coliform
Jenis bakteri yang termasuk ke dalam golongan bakteri coliform adalah, sebagai berikut:
a. Bakteri Escherichia coli
Escherichia coli merupakan bakteri komensal yang dapat bersifat patogen,
bertindak sebagai penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.
Termasuk ke dalam bakteri Gram negatif, tidak berkapsul, umumnya bersifat motil, dan
mempunyai fimbrae, berbentuk batang pendek (cocobacil), ukuran 0,4-0,7 µm x 1,4 µm
Taufik (2018). Uji reaksi biokimia bakteri E. coli adalah pewarrnaan Gram (-), indole
(+), MR (+). VP (-), sitrat (-), glukosa (+), dan laktosa (+).
Bakteri E. coli biasa ditemukan di usus manusia dan hewan berdarah panas.
Sebagian besar strain E. coli tidak berbahaya. Namun beberapa jenis, seperti E. coli
(STEC) penghasil racun Shiga, dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan yang
parah. Ini ditularkan ke manusia terutama melalui konsumsi makanan yang
terkontaminasi, seperti produk daging tanah mentah atau kurang matang, susu
mentah, dan sayuran mentah dan kecambah yang terkontaminasi. STEC
menghasilkan racun, yang dikenal sebagai racun Shiga karena kemiripannya dengan
racun yang diproduksi oleh Shigella dysenteriae. STEC dapat tumbuh dalam suhu
mulai dari 7 ° C hingga 50 ° C, dengan suhu optimal 37 ° C. Beberapa STEC dapat
tumbuh dalam makanan asam, hingga pH 4,4, dan pada makanan dengan aktivitas air
minimum (aW) 0,95. STEC dihancurkan dengan memasak makanan sampai semua
bagian mencapai suhu 70 ° C atau lebih tinggi. E. coli O157: H7 adalah serotipe STEC
yang paling penting dalam kaitannya dengan kesehatan masyarakat; Namun, serotipe
lain sering terlibat dalam kasus dan wabah sporadis (WHO, 2019).
b. Bakteri Enterobacteria sp.
Enterobacteria sp. berasal dari keluarga Enterobacteriaceae menghasilkan enzim
protease yang mempunyai aktivitas preteolitik dan merupakan bakteri gram negatif,
bersifat fakultatif anaerobik, berbentuk batang dan bisa bergerak (motil), alat gerak
berupa flagella peritrik yaitu flagella yang merata tersebar diseluruh permukaan sel
(Pelczar and Chan, 1986; Mahendra, 2016). Habitat asli Enterobacteria sp. tidak
diketahui hingga sekarang, tetapi tersebar luas pada lingkungan, makanan, air, tanah,
dan sayuran. Enterobacteria sp. berkembang biak dengan baik pada usus dari semua
hewan yang bedara panas (Grimont, 2006). (Darna, 2018) melaporkan bahwa reaksi
biokimia Enterobacteria sp. yaitu: sitrat (+), H2S (-), Indole (-), Motility (+), dan CO2 (+)
(Bakteri Enterobacteria sp. juga diketahui bertindak sebagai patogen oportunistik
5
(menyebabkan sakit apabila sistem pertahanan tubuh organisme menurun atau
terserang penyakit sebelumnya), termasuk E. aerogenes, E. sakazakii, E. gergoviae,
dan E. agglomerans (Sanders, 1997).
c. Bakteri Citrobacter sp.
Citrobacter sp.merupakan golongan bakteri coliform, umumnya ditemukan di
tanah, makanan, air, dan saluran usus hewan dan manusia. Citrobacter jarang
patogen nosokomial oportunistik karena merupakan bagian flora normal usus.
Namun, kemungkinan ditemukannya bakteri ini di air dikarenakan tercemar dari
feses hewan (Ryan, 2004). Citrobacter biasanya menyebabkan infeksi saluran
kemih, infeksi dalam aliran darah, sepsis intra abdominal, abses otak, dan
pneumonia dan infeksi neonatal lainnya (Tennant, 2008), seperti meningitis, sepsis
neonatal, infeksi sendi atau bakteremia (MacDonald, 2003).
d. Bakteri Klebsilla sp.
Klebsiella sp. merupakan bakteri fakultatif anaaerob, berbentuk batang pendek,
memiliki ukuran 0,5-1,5 x 1,2µ, tidak memiliki spora, dan tidak memiliki flagela.
Klebsiella sp. menguraikan laktosa dan membentuk kapsul, serta mampu
memfermentasi laktosa. Bakteri yang diinokilasikan pada media EMBA menghasilkan
koloni dengan warna hijau metalik yang merupakan bakteri Escherichia coli, jika
memiliki warna pink maka merupakan bakteri Klebsiella sp. dan Enterobacter
aerogneses (Brooks et al., 2013; Khakim, 2018). Menurut (Lii bei et al., 2014)
Klebsiella sp. berbentuk batang, gram negatif, berbentuk batang, dapat memfermentasi
laktosa. Bakteri Klebsiella sp. bersifat patogen oportunistik yang banyak ditemukan di
mulut, kulit dan usus serta dapat ditemukan pada saluran kemih, saluran pernapasan.
(Kambuno, 2017) melaporkan bahwa uji rekasi biokimia bakteri Klebsilla sp. indole (-),
Methyl Red (-), Voges proskouer (+), sitrat (+), dan glukosa (+).
B. Parameter Oseanografi
1. Kecepatan Arus
Arus merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dapat disebabkan oleh
tiupan angin atau karena perbedaan densitas air laut dan dapat pula disebabkan
gerakan bergelombang panjang karena resultan dari berbagai macam gaya yang
bekerja pada kolom massa air yang memiliki suatu percepatan dan dipengaruhi gaya
gravitasi. Angin berhembus di laut, energi yang ditransfer dari angin ke batas
permukaan dan sebagian energi digunakan dalam pembentukan gelombang gravitasi
6
permukaan yang memberikan pergerakan air. Semakin cepat angin, semakin besar
gaya bekerja pada permukaan laut dan semkin besar pula arus permukaan. Untuk
beberapa macam arus yang terbentuk di dekat pantai berarti kondisi arus tersebut
sangat kuat dan berbahaya bagi orang-orang yang sedang berenang di pantai, tetapi
arus dekat pantai juga sangat penting untuk sirkulasi air laut dan membersihkan pantai
(Pond & Pickard, 1983; Aisyah, 2013).
2. Suhu
Suhu merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi kehidupan organisme
di lautan, karena suhu mempengaruhi baik aktivitas metabolisme maupun perkembang
biakan dari organisme-organisme laut. Suhu sangat mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan organisme yang ada di laut, peningkatan suhu dapat menyebabkan
penurunan kadar oksigen terlarut dalam perairan serta meningkatkan konsentrasi
karbondioksida (Ernawati, 2016).
Di perairan bakteri dapat berkembang dengan baik pada suhu 18-22 oC, namun
beberapa jenis bakteri mampu berkembangbiak tetapi lambat dan aktif secara fisiologis
pada suhu 0–4 oC. Hal ini menunjukkan pengurangan secara nyata, baik jumlah
maupun kecepatan pertumbuhan bakteri (Riska, 2017).
Berdasarkan suhu optimum pertumbuhannya, (Supardi dan Sukamto, 1999;
Riski, 2018) mengelompokkan bakteri menjadi 3 yaitu :
a. Psikrofilik, yaitu bakteri yang hidup pada suhu 0-20 0C dengan suhu optimum
15 0C
b. Mesofilik, yaitu bakteri yang hidup pada suhu 20-50 0C
c. Termofilik, yaitu bakteri yang dapat hidup pada suhu 50-100 0C.
3. Salinitas
Salinitas adalah konsentrasi seluruh larutan garam yang diperoleh dalam air laut,
dimana salinitas air berpengaruh terhadap tekanan osmotik air. Semakin tinggi
salinnitas maka semakin besar tekanan osmotiknya (Hamuna et al., 2018). Salinitas
dinyatakan dalam satuan psu (pratical salinity unit), salinitas perairan laut umumnya
berkisar antara 30-40 psu. Selanjunya diyatakan bahwa air laut terlarut berbagai
macam garam terutama natrium klorida dan terdapat pula garam-garam magnesium,
kalsium, kalium dan sebagainya.
Salinitas di daerah pesisir dapat berubah-ubah tergantung pengaruh masukan air
tawar dari aliran air sungai dan berbagai aktivitas manusia yang dapat mempengaruhi
salinitas perairan laut di daerah pesisir dekat muara sungai (Nybakken, 1992; Patty,
2013).
7
4. pH
Batas pH untuk pertumbuhan bakteri merupakan gambaran dari batas pH bagi
kegiatan enzim. (International Comission on Microbiological, 2004), bakteri
memerlukan nilai pH antara 6,5-7,5 dan bakteri mampu bertahan hidup di pH kisaran
4,4-9,0 dan pertumbuhan optimum berada pada kisaran 6,0-7,0.
5. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen-DO)
Oksigen terlarut adalah konsentrasi gas oksigen yang terlarut dalam air. Menurut
(Effendi, 2003) kadar oksigen terlarut berfluktuasi secara hariandan musiman,
tergantung pada pencampuran dan pergerakan massa air, aktivitas fotosintesis,
respirasi dan limbah yang masuk ke badan air. Peningkatan suhu sebesar 1oC akan
meningkatkan komsumsi oksiden sekitar 10% dan juga menggambarkan hubungan
antara kadar oksigen terlarut dan suhu, yaitu semakin tinggi suhu, kelarutan oksigen
semakin berkurang. Kelarutan oksigen dan gas-gas lain juga berkurang dengan
meningkatnya salinitas, sehinngga kadar oksigen di laut cenderung lebih rendah
daripada kadar oksigen di perairan tawar.
6. BOT (Bahan Organik Terlarut)
Zat hara merupakan zat-zat yang diperlukan dan mempunyai pengaruh terhadap
proses dan perkembangan hidup organisme. Zat hara ini berperan penting dalam sel
jaringan jasad hidup organisme serta dalam proses fotosintesis. Bahan-bahan organik
total secara alamiah berasal dari perairan itu sendiri melalui proses- proses penguraian
pelapukan ataupun dekomposisi tumbuh-tumbuhan, sisa-sisa organisme mati dan
buangan limbah baik limbah daratan seperti domestik, industri, pertanian, limbah
peternakan, ataupun sisa pakan yang dengan adanya bakteri terurai menjadi zat hara
(Ulqodry et al., 2010). Menurut (Kamiyama, 2004), keberadaan bakteri pada ekosistem
perairan memiliki peran aktif sebagai dekomposer dalam proses mineralisasi bahan-
bahan organik. Hasil mineralisasi dari proses tersebut adalah unsur-unsur hara yang
esensial, merupakan sumber nutrisi bagi berbagai organisme laut yang sesuai dalam
trofik levelnya. Oleh sebab itu, keterkaitan bakteri di dalam ekosistem perairan laut
terutama dalam penyedia unsur hara dapat digunakan sebagai indikator kesuburan
perairan.
7. Nitrat (NO3)
Nitrat dalam suatu perairan dapat berasal dari pupuk perkebunan yang masuk ke
dalam badan sungai melalui aliran air hujan maupun rembesan dari air tanah.
Senyawa tersebut dapat menentukan produktivitas suatu perairan. Keberadaan dari
8
senyawa ini berhubungan dengan kondisi perairan dan kelangsungan hidup biota
perairan, dikarenakan nitrat merupakan nutrisi bagi biota perairan. Berdasarkan
keputusan KEPMENLH No. 51 Tahun 2004 standar konsentrasi nitrat di perairan
adalah 0,008 mg/l.
8. Fosfat (PO4)
Fosfat merupakan salah satu unsur dari sekian banyak unsur yang terkandung
dalam air laut. Fosfat dalam suatu perairan dapat ditemukan dalam bentuk senyawa
terlarut, tersuspensi, dan terikat didalam sel organisme. Fosfat terdapat dalam air alam
atau air limbah sebagai senyawa ortofosfat, polifosfat dan fosfat organis. Setiap
senyawa fosfat tersebut terdapat dalam bentuk terlarut, tersuspensi atau terikat di
dalam sel organisme dalam air. orthophosphate adalah phosphate anorganik,
merupakan salah satu bentuk phosphor (P) yang terlarut dalam air (Hutagalung et al.,
1997).
C. Wisata Bahari dan Kehadiran Bakteri Coliform
Wisata pantai merupakan daerah yang unik karena pertemuan antara daratan
dengan perairan laut dan mempunyai karakter yang khas dan berbeda dengan daerah
lainnya. Wisata pantai dijadikan sebagai tempat kegiatan rekreatif oleh individu
maupun sekelompok orang karena keunikan dan keindahannya (Rahadjo, 2019).
(The International Ecoturism Society (TIES); Wabang et al., 2017) menyatakan
bahwa ekowisata menyatukan aspek konservasi, masyarakat, dan wisata, serta
menekankan adanya pembelajaran dan pendidikan. Oleh karena itu ekowisata bahari
sebagai wisata yang dilakukan di daerah pesisir dan laut yang mengutamakan
kelestarian alam dan mendukung kesejahteraan masyarakat lokal.
Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian tentang bakteri coliform di pantai
wisata. Tururaja melaporkan bahwa jumlah bakteri di Teluk Doreri, Manokwari telah
melewati nilai ambang batas baku mutu air laut. Riska melaporkan bahwa bakteri
coliform jenis E. coli di perairan Tanjung Bang telah melewati standar baku mutu air
laut untuk wisata bahari berdasarkan KEPMEN LH No. 51 Tahun 2004 (Lampiran. 7).
D. Uji Reaksi Biokimia Bakteri Coliform
Uji biokimia yang biasa digunakan dalam identifikasi bakteri coliform adalah uji
pengujian IMViC dan uji gula yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI)
2897:2008. Uji indol bertujuan mengidentifikasi kemampuan bakteri menghasilkan indol
dengan menggunakan enzim tryptophanase. Produksi indol di dalam media karena
adanya tryptophan. Tryptophan adalah asam amino esensial, yang teroksidasi oleh
9
beberapa bakteri yang mengakibatkan pembentukan indol, asam piruvat, dan
ammonia. Uji Methyl Red (MR), bertujuan untuk mendeteksi kemampuan organisme
dalam memproduksi dan mempertahankan produk akhir asam stabil dari fermentasi
glukosa. Methyl red adalah indikator pH, yang tetap berwarna merah pada pH 4,4 atau
kurang. Uji Voges Proskauer (VP) adalah tes yang digunakan untuk mendeteksi
acetonin dalam kultur cair bakteri. Pengujian ini dilakukan dengan menambahkan
alpha-naftol dan kalium hidroksida dengan kaldu voges Proskauer yang telah
diinokulasi dengan bakteri. Warna merah menunjukkan hasil yang positif, sedangkan
warna kuning-coklat atau tidak berwarna merupakan hasil negative. Uji sitrat bertujuan
mendeteksi kemampuan suatu organisme untuk memanfaatkan sebagai satu-satunya
sumber karbon dan energi. Jika bakteri mampu menggunakan sitrat sebagai sumber
karbonnya maka akan menaikkan pH dan mengubah warna medium biakan dari hijau
menjadi biru.
E. Perhitungan Bakteri Coliform
Beberapa macam perhitungan bakteri mikroorganisme yaitu metode hitungan
(McFarland) dan metode Most Probable Number (MPN). Perhitungan tersebut
digunakan sesuai dengan jenis bakteri dan tujuan masing-masing perhitungan seperti
perhitungan bakteri coliform yang menggunakan metode perhitungan MPN (Kusuma,
2012).
Metode MPN (angka yang sering muncul) merupakan metode yang digunakan
untuk mengetahui keberadaan bakteri coliform. Metode perhitungan ini dilakukan
dengan menghitung bakteri hidup (Kusuma, 2012). Perhitungan MPN menurut
(Waluyo, 2008) dilakukan dengan mengambil 3 seri tabung pada setiap pengenceran
yang dimana dihitung tabung positif. Pengenceran pertama 3 tabung yang
mengasilkan pertumbuhan positif, pengenceran kedua 2 tabung positif dan
pengenceran ketiga 1 tabung positif. Setelah itu dikombinasi menjadi 3,2,1. Angka
kombinasi tersebut kemudian dicocokkan dengan tabel MPN.
Menurut (Bambang et al., 2004), metode analisis data untuk bakteri coliform yaitu
dengan menggunakan SNI 2897-2008 dengan rumus :
Tabel 1. Tabel MPN untuk 3 seri tabung dengan 0,1, 0,01 dan 0,001 g inokulum Jumlah Tabung (+) Gas
Indek MPN Per 100 ml 10 ml 1 ml 0,1 ml 0 0 0 <3 0 0 1 3
Kepadatan coliform = Nilai Tabel MPN x 1𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑁𝑁ℎ 𝑝𝑝𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑝𝑝𝑡𝑡𝑝𝑝𝑁𝑁𝑡𝑡
10
0 1 0 3 1 0 0 4 1 1 0 7 1 1 1 11 1 2 0 11 2 0 0 9 2 0 1 14 2 2
1 1
0 1
15 20
2 2 0 21 2 2 1 28 3 0 0 23 3 0 1 39 3 0 2 64 3 3
1 1
0 1
43 75
3 1 2 120 3 2 0 93 3 2 1 150 3 3
2 3
2 0
210 240
3 3 1 460 3 3 2 1100 3 3 3 1400
Top Related