KERANGKA ACUAN KERJA
Paket Pekerjaan : Penyusunan Dokumen Lingkungan di Provinsi Papua
Unit Kerja : Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional X Papua
Provinsi : Papua
Tahun Anggaran : 2012
A. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
1. LATAR
BELAKANG
Jalan sebagai salah satu bentuk prasarana transportasi memiliki
peran penting dalam perkembangan sosial ekonomi wilayah. Pada
tahap awal, infrastruktur jalan mampu membuka keter-isolasi-an
daerah untuk mendukung pertumbuhan. Pada tahap selanjutnya
infrastruktur jalan akan dibutuhkan untuk melayani tuntutan akibat
pergerakan akibat pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Selain itu, jalan juga berperan penting dalam membentuk dan
memperkukuh kesatuan nasional untuk memantapkan pertahanan
dan keamanan nasional.
Kondisi topografis pulau Papua yang relatif kompleks
menimbulkan sulitnya pengembangan infrastruktur dan
mengakibatkan ketertinggalan kawasan (kawasan permukiman dan
daerah pedalaman terisolir), maka dalam rangka percepatan
pembangunan infrastruktur jalan di Propinsi Papua, Pemerintah
Propinsi Papua menetapkan ruas-ruas prioritas (strategis tambahan)
yang bertujuan membuka daerah ter-isolasi dari wilayah Selatan
Papua ke pegunungan tengah Papua . Ruas Jalan Wamena –
Habema – Kenyam merupakan salah satu ruas prioritas strategis
tambahan.
Ruas jalan Wamena – Habema – Kenyam, merupakan jaringan
jalan yang menghubungkan antara Distrik Wamena dan Distrik
Kenyam, yang terletak di antara Kabupaten Jayawijaya dan
Kabupaten Nduga, Propinsi Papua sepanjang 150,00 km.
Jenis tata guna lahan yang berada di sekitar trase antara lain semak,
hutan lahan kering primer, hutan lahan kering sekunder, dan
pertanian lahan kering campuran.
Dari panjang tersebut, 37 km merupakan daerah yang sudah
terbuka dan sudah dibangun, sedangkan 113 km merupakan daerah
yang belum terbuka (hutan belantara). Trase jalan ini juga
diperkirakan akan melewati lahan hutan lindung.
2. MAKSUD DAN
TUJUAN
Maksud dilaksanakannya kegiatan Penyusunan Dokumen
Lingkungan untuk Papua adalah:
1. Mengidentifikasi dampak yang mungkin ditimbulkan akibat
rencana kegiatan pembangunan ruas jalan Wamena – Habema
– Kenyam terhadap lingkungan
2. Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan hidup yang
akan terkena dampak penting
3. Memprakirakan (prediksi) dan mengevaluasi dampak penting
yang mungkin ditimbulkan oleh rencana kegiatan terhadap
lingkungan
Tujuan dari Penyusunan Dokumen Lingkungan untuk Papua adalah
untuk memperoleh pedoman yang akan menjadi acuan dalam
rangka kegiatan pembangunan jalan Wamena – Habema – Kenyam,
sehingga dapat meminimalisir/ menghilangkan dampak negatif dari
rencana kegiatan dimaksud bagi lingkungan hidup sekitarnya.
3. SASARAN Sasaran dari penyusunan Dokumen Lingkungan untuk Papua
adalah:
Tersusunnya dokumen Kerangka Acuan ANDAL,
ANDAL, RKL, RPL dan Executive Summary
Bahan bagi perencanaan pembangunan jalan Wamena –
Habema – Kenyam, Provinsi Papua
Membantu proses pengambilan keputusan tentang
kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan kegiatan
Memberikan rekomendasi untuk penyusunan desain rinci
teknis dari rencana usaha dan kegiatan
4. NAMA DAN Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan Pengawasan Teknis
ORGANISASI
PEJABAT
PEMBUAT
KOMITMEN
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional X, Direktorat Jenderal
Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum
5. SUMBER
PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp.
2.993.250.000,00 (Dua milyar sembilan ratus sembilan puluh tiga
juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) termasuk PPN, dibiayai
DIPA Satuan Kerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional X,
sumber dana APBN Tahun Anggaran 2012
6. LINGKUP,
LOKASI
KEGIATAN,
DATA DAN
FASILITAS
PENUNJANG
SERTA ALIH
PENGETAHU-
AN
a. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan penyusunan Dokumen Lingkungan untuk
Provinsi Papua ini dilaksanakan pada setiap ruas jalan dengan
perincian kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan konsultasi masyarakat, meliputi antara lain:
a. Pemberian informasi kepada masyarakat tentang
rencana kegiatan pembangunan ruas jalan Wamena –
Habema – Kenyam melalui pengumuman di media
cetak (nasional/propinsi)
b. Melakukan dialog/public hearing/rapat kecil dengan
masyarakat dan instansi terkait di kecamatan/desa
untuk mendapatkan tanggapan, masukan dan usulan
dari masyarakat terhadap rencana kegiatan
pembangunan ruas jalan dan isu-isu pokok yang perlu
diperhatikan dalam studi AMDAL dan prakiraan
dampak yang mungkin ditimbulkan serta alternatif
pengelolaan dampak lingkungan
c. Melakukan koordinasi dan evaluasi sesuai jadwal
kegiatan Subdit Teknik Lingkungan, Dit. Bina
Teknik, Ditjen Bina Marga yang difasilitasi oleh
Project Officer (PO) Pekerjaan Penyusunan Dokumen
Lingkungan Papua.
2. Penyusunan KA-ANDAL untuk masing-masing kegiatan
pada: Ruas Jalan Wamena – Habema – Kenyam
Dan melaksanakan pembahasan atau asistensi KA-
ANDAL tersebut kepada:
Ditjen Bina Marga untuk mendapatkan masukan
sebelum pembahasan di Komisi Teknis dan/atau
Komisi Penilai AMDAL Daerah dan/atau Pusat di
Propinsi dan/atau Pusat (konsep KA-ANDAL).
Komisi Teknis dan/atau Komisi Penilai AMDAL
Daerah dan/atau Pusat di Propinsi dan/atau Pusat,
pada masing-masing ruas jalan tersebut untuk
mendapatkan persetujuan kelayakan atau
ketidaklayakan lingkungan hidup dari Menteri
dan/atau Gubernur dan/atau Bupati/Walikota sesuai
kewenangannya.
3. Penyusunan dokumen ANDAL, RKL, RPL dan Executive
Summary (Ringkasan Eksekutif) untuk rencana
pembangunan ruas jalan: Ruas Jalan Wamena – Habema –
Kenyam dan mempresentasikan dokumen-dokumen
tersebut pada:
Ditjen Bina Marga untuk mendapatkan masukan
sebelum pembahasan di Komisi Teknis dan/atau
Komisi Penilai AMDAL Daerah dan/atau Pusat di
Propinsi dan/atau Pusat (konsep ANDAL, RKL/RPL
dan Executive Summary (Ringkasan Eksekutif))
Komisi Teknis dan/atau Komisi Penilai AMDAL
Daerah dan/atau Pusat di Propinsi dan/atau Pusat,
pada masing-masing ruas jalan tersebut untuk
mendapatkan persetujuan kelayakan atau
ketidaklayakan lingkungan hidup dari Menteri
dan/atau Gubernur dan/atau Bupati/Walikota sesuai
kewenangannya
b. Lingkup Wilayah Kajian
Rencana pembangunan ruas-ruas prioritas (strategis tambahan)
pada Propinsi Papua terdiri dari : Ruas Jalan Wamena –
Habema – Kenyam
Didalam pelaksanaan studi AMDAL rencana pembangunan
ruas-ruas jalan tersebut, dilaksanakan pada tiap ruas jalan yang
pengesahannya dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan
aturan yang berlaku untuk masing-masing ruas rencana jalan.
Adapun wilayah kajian studi ini mencakup wilayah Propinsi
Papua dengan karakteristik yang hampir sama, baik bentang
alam maupun karakteristik sosial masyarakat didalamnya.
Untuk permasalahan sosial perlu diperhatikan apakah ada
keberadaan Komunitas Adat Terpencil (KAT) di sekitar lokasi
rencana jalan, yang mungkin akan mempengaruhi pelaksanaan
pembangunan atau sebaliknya.
c. Data dan Fasilitas Penunjang
1) Penyediaan oleh Pengguna Jasa
Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa
yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia
jasa:
a) Laporan dan Data
Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi
terdahulu.
b) Staf Pengawas/Pendamping
Kegiatan Pembinaan Manajemen Lingkungan Jalan
dan Jembatan, Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian
Pekerjaan Umum akan mengangkat petugas atau
wakilnya yang bertindak sebagai pengawas atau
pendamping (counterpart), atau project officer (PO)
dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi.
2) Penyediaan oleh Penyedia Jasa
Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua
fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
d. Alih Pengetahuan
Penyedia jasa harus mengadakan diskusi terkait substansi
pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada
staf di lingkungan organisasi Pejabat Pembuat Komitmen.
7. PENDEKATAN
DAN
METODOLOGI
7.1 Pendekatan Studi
Pendekatan studi dilakukan dengan mengacu pada
pertimbangan komponen rencana kegiatan, kondisi lingkungan
sekitar kegiatan dan pertimbangan dasar hukum yang berlaku.
Secara umum, pendekatan dan metodologi yang digunakan
mengacu pada pedoman penyusunan AMDAL yang berlaku.
Peraturan Perundang – Undangan
Landasan hukum peraturan perundangan:
- Undang – Undang No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
- Undang – Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan.
- Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang
- Undang – Undang No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan.
- Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
- Permen Lingkungan Hidup No. 11 Tahun 2006 tentang
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib
Dilengkapi Dengan AMDAL.
- Permen Lingkungan Hidup No.08 Tahun 2006 tentang
Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan.
7.2 Metode Pengumpulan dan Analisis Data
7.2.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dikelompokkan atas 2 (dua)
bagian, yaitu:
a. Pengumpulan data primer, meliputi:
1. Komponen Fisik-Kimia meliputi:
1.1 Kualitas udara dan kebisingan
1.1 Kualitas air
1.1 kualitas tanah
2. Komponen Biologi, meliputi:
2.1 Biota Daratan
2.2 Biota Perairan
3. Komponen Sosial ekonomi Budaya dan Kesehatan
Masyarakat, meliputi:
3.1 Komponen Sosial Ekonomi Budaya
3.2 Komponen Kesehatan Masyarakat
b. Pengumpulan data sekunder, meliputi:
1. Pengumpulan data iklim
2. Pengumpulan data hidrologi
3. Pengumpulan data geologi dan tata guna lahan
7.2.2 Metode Analisis Data
Analisis data menggunakan metoda yang baku sesuai
dengan komponen atau parameter yang diukur atau diamati.
7.3 Metode Prakiraan Dampak Penting
Metode prakiraan dampak penting diidentifikasi dan
diperkirakan dengan menggunakan matriks interaksi logis
yang memperlihatkan keterkaitan antara komponen kegiatan
yang mempunyai potensi menimbulkan dampak penting,
komponen lingkungan yang berpotensi terkena dampak, sifat
dan pentingnya dilakukan dengan metode formal dan
informal.
7.4 Metode Evaluasi Dampak Penting
Evaluasi dampak penting dilakukan secara holistis atas
berbagai komponen lingkungan yang mengalami perubahan
yang mendasar akibat kegiatan pembangunan ruas-ruas jalan
tersebut di atas.
8. JANGKA
WAKTU
PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 8 (delapan)
bulan
9. TENAGA AHLI Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini
terdiri dari 15 (lima belas) orang tenaga ahli yang berpengalaman
dengan total jumlah orang-bulan (man-month) sebanyak 120 OB
dan dibantu oleh 6 (enam) orang Tenaga Pendukung/Asisten Muda
sebanyak 48 OB, dengan komposisi sebagai berikut:
1. Ketua Tim (Team Leader)
Mempunyai sertifikat AMDAL B/sederajat dengan jumlah
Orang Bulan sebesar 8 OB. Ketua Tim disyaratkan seorang
Sarjana Strata 1 (S1) atau yang lebih lebih tinggi dari semua
jurusan lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau telah lulus
ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan penyusunan AMDAL dan/atau UKL/UPL sekurang-
kurangnya 7 (tujuh) tahun, diutamakan yang telah memiliki
sertifikat kompetensi ketua tim AMDAL (berdasarkan UU No.
32 Tahun 2009 dan PerMen LH No. 11 Tahun 2008) dan telah
mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an
dari LPJK. Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah
memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim
kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan
dinyatakan selesai.
2. Tenaga Ahli Lingkungan
Mempunyai sertifikat di bidang Pengelolaan Lingkungan dan /
atau Sosial dengan jumlah Orang Bulan sebesar 16 OB.
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Strata 1 (S1)
semua jurusan lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau telah lulus
ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan penyusunan AMDAL atau UKL/UPL selama 5 (lima)
tahun, diutamakan yang memiliki sertifikat kompetensi
Penyusun AMDAL (berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009 dan
PerMen LH No. 11 Tahun 2008) dan yang telah mengikuti
pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
3. Tenaga Ahli Jalan Raya / Transportasi
Mempunyai sertifikat keahlian bidang Jalan dan Jembatan
dengan jumlah Orang Bulan sebesar 16 OB. Tenaga ahli yang
disyaratkan adalah Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan
Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau telah lulus
ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan penyusunan AMDAL atau UKL/UPL selama 5 (lima)
tahun, diutamakan yang memiliki sertifikat kompetensi
Penyusun AMDAL (berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009 dan
PerMen LH No. 11 Tahun 2008) dan telah mengikuti pelatihan
tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
4. Tenaga Ahli Sosial
Jumlah Orang Bulan sebesar 16 OB. Tenaga ahli yang
disyaratkan adalah Sarjana Fisipol Strata 1 (S1) Jurusan Sosial/
Sosiologi/Antropologi/Kesejahteraan Sosial atau Sarjana
Pertanian Strata 1 (S1) Jurusan Sosial Ekonomi lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi atau telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi,
diutamakan yang memiliki sertifikat kompetensi Penyusun
AMDAL (berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009 dan PerMen
LH No. 11 Tahun 2008) dan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan penyusunan AMDAL atau UKL/UPL
selama 5 (lima) tahun.
5. Tenaga Ahli Kehutanan
Jumlah Orang Bulan sebesar 8 OB. Tenaga ahli yang
disyaratkan adalah Sarjana Sains Strata 1 (S1) Jurusan
Kehutanan lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau telah lulus
ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi, diutamakan yang memiliki sertifikat kompetensi
Penyusun AMDAL (berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009 dan
PerMen LH No. 11 Tahun 2008) dan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan penyusunan AMDAL atau UKL/UPL
selama 5 (lima) tahun.
6. Tenaga Ahli Hidrologi
Jumlah Orang Bulan sebesar 8 OB. Tenaga ahli yang
disyaratkan adalah Sarjana Teknik. Strata 1 (S1) Jurusan
Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau telah lulus
ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi, diutamakan yang memiliki sertifikat kompetensi
Penyusun AMDAL (berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009 dan
PerMen LH No. 11 Tahun 2008) dan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan penyusunan AMDAL atau UKL/UPL
selama 5 (lima) tahun.
7. Tenaga Ahli Geologi
Jumlah Orang Bulan sebesar 8 OB. Tenaga ahli yang
disyaratkan adalah Sarjana Sains Strata 1 (S1) Jurusan Teknik
Geologi lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau telah lulus
ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi, diutamakan yang memiliki sertifikat kompetensi
Penyusun AMDAL (berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009 dan
PerMen LH No. 11 Tahun 2008) dan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan penyusunan AMDAL atau UKL/UPL
selama 5 (lima) tahun.
8. Tenaga Ahli Biologi
Jumlah Orang Bulan sebesar 8 OB. Tenaga ahli yang
disyaratkan adalah Sarjana Sains Strata 1 (S1) Jurusan Biologi
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah diakreditasi atau telah lulus ujian
negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi, diutamakan yang memiliki sertifikat kompetensi
Penyusun AMDAL (berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009 dan
PerMen LH No. 11 Tahun 2008) dan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan penyusunan AMDAL atau UKL/UPL
selama 5 (lima) tahun.
Tenaga Pendukung / Asisten Tenaga Ahli
a. Tenaga Pendukung/Asisten Tenaga Ahli Fisik - Kimia. (16
OB)
b. Tenaga Pendukung/Asisten Tenaga Ahli Kesehatan
Masyarakat [16 OB]
c. Tenaga Pendukung/Asisten Tenaga Ahli Planologi (16 OB)
Tenaga Pendukung Lainnya
a. 1 (satu) orang sekretaris;
b. 2 (satu) orang operator komputer;
c. 1 (satu) orang pesuruh kantor/Office Boy;
d. 2 (satu) orang tenaga lokal.
e. 1(satu) orang driver
Ketentuan Tambahan, Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009 dan
Permen LH No. 07 Tahun 2010 :
1. Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009 (Pasal 28) dan Permen
LH No. 07 Tahun 2010 (Pasal 4), Tim Penyusun dokumen
AMDAL harus memiliki sertifikat kompetensi (dari IN-
TAKINDO) minimal 3 orang termasuk ketua tim, dan serti-
fikat kompetensi dilampirkan dalam dokumen penawaran.
2. Perusahaan Penyusun Dokumen AMDAL wajib memiliki
paling sedikit 2 (dua) orang tenaga tetap penyusun dokumen
AMDAL yang memiliki sertifikat kompetensi dengan
kualifikasi ketua tim penyusun Dokumen AMDAL(dari
INTAKINDO) berdasarkan Permen LH No. 07 Tahun 2010
(Pasal 3) dan dilampirkan dalam dokumen penawaran.
3. Perusahaan Penyusun Dokumen AMDAL wajib memiliki
perjanjian kerja dengan tenaga tidak tetap penyusun dokumen
AMDAL yang memiliki sertifikat kompetensi penyusun
dokumen AMDAL dan seluruh personil yang terlibat dalam
penyusunan Dokumen AMDAL yang dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum, termasuk dalam hal
ketidakberpihakan berdasarkan Permen LH No. 07 Tahun
2010 (Pasal 3) dan dilampirkan dalam dokumen penawaran.
Perusahaan Penyusun Dokumen AMDAL wajib melampirkan
bukti Registrasi Kompetensi lembaga penyedia jasa penyusunan
dokumen AMDAL dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup
sebagaimana disebutkan dalam Permen LH No. 07 Tahun 2010
(Pasal 9) dan dilampirkan dalam dokumen penawaran
10. KELUARAN Keluaran yang dihasilkan dari pekerjaan ini adalah tersedianya:
Dokumen AMDAL untuk pembangunan ruas jalan Wamena –
Habema – Kenyam, Propinsi Papua yang akan digunakan sebagai
upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan/atau
sosial dalam kegiatan pembangunan jalan di ruas-ruas jalan yang
bersangkutan.
Hasil dari pekerjaan ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya
bagi Ditjen. Bina Marga dalam menerapkan pembangunan jalan
yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan di Indonesia.
11. LAPORAN Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah:
a) Laporan Pendahuluan, berisi:
1) Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya
2) Metodologi dan pendekatan studi yang dipakai
3) Rencana kerja untuk menyelesaikan pekerjaan
penyusunan AMDAL masing-masing ruas jalan
4) Jadwal penugasan tenaga ahli
5) Jadwal kegiatan penyedia jasa, dll
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
b) Laporan Bulanan, berisi:
1) Penjelasan singkat tentang latar belakang kegiatan
2) Kegiatan bulan berjalan
3) Hasil output masing-masing Tenaga Ahli yang telah
dimobilisasi
4) Lembar asistensi dengan Project Officer
5) Laporan notulensi hasil rapat lainnya, dll
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya tanggal 30
setiap bulan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
c) Laporan Antara/Interim, berisi:
Laporan Antara berisi laporan sementara kegiatan yang telah
dilakukan dan harus diserahkan selambat-lambatnya 90
(sembilan puluh) hari kalender setelah diterbitkannya SPMK
sebanyak 5 (lima) buku laporan.
d) Laporan dokumen lingkungan yang terdiri dari
1) Laporan Konsep Kerangka Acuan ANDAL
Laporan Konsep Kerangka Acuan-ANDAL yang sudah
siap dipresentasikan, harus diserahkan paling lambat 60
(enam puluh) hari kalender setelah diterbitkannya Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) sebanyak 50 (lima puluh)
buku laporan untuk setiap ruas jalan.
2) Laporan Kerangka Acuan ANDAL
Laporan Kerangka Acuan-ANDAL yang sudah
dipresentasikan harus diserahkan paling lambat akhir bulan
ketiga atau 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
sebanyak 5 (lima) buku laporan untuk setiap ruas jalan.
3) Laporan Konsep ANDAL, RKL dan RPL
Laporan Konsep ANDAL, RKL dan RPL harus diserahkan
paling lambat 135 (seratus tiga puluh lima) hari kalender
setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Laporan ini sudah siap untuk di presentasikan di Tim
Teknis dan Komisi AMDAL, dan dijadikan sebagai bahan
pertimbangan bagi BPLH/BLH agar mendapatkan
rekomendasi lingkungan. Laporan ini berjumlah 50 (lima
puluh) buku untuk setiap ruasnya.
4) Laporan Akhir ANDAL, RKL, RPL dan Ringkasan
Eksekutif
Laporan akhir ANDAL, RKL, RPL dan Ringkasan
Eksekutif harus diserahkan paling lambat pada akhir bulan
keenam atau 180 (seratus delapan puluh) hari kalender
setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Laporan ini berisi laporan ANDAL, RKL dan RPL yang
telah diperbaiki sesuai hasil presentasi dan masukan dari
Tim Teknis dan Komisi AMDAL Daerah. Laporan ini
berjumlah 5 (lima) buku untuk setiap ruasnya.
e) Draft Laporan akhir:
Draft Laporan Akhir harus dilaporkan selambat-lambatnya 5
(lima) bulan atau 150 (seratus lima puluh) hari kalender sejak
SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
f) Laporan Akhir:
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan.
Laporan akhir berisi penjelasan rangkaian kegiatan secara
keseluruhan berikut hasil-hasilnya, serta penjabaran dokumen
AMDAL yang meliputi ANDAL, RKL, RPL dan Ringkasan
Eksekutif (Executive Summary) dari seluruh ruas jalan di
dalam studi ini.
Dokumen pelaporan yang terkait pekerjaan penyusunan dokumen
lingkungan ini juga diserahkan dalam bentuk soft file yang
tersimpan dalam CD (Compact Disk) sebanyak 5 copy.
Pejabat Pembuat KomitmenPerencanaan Teknis dan Lingkungan
Nelman Tarigan, S.Pd.T, STNIP 110 054 431
Top Related