IDENTIFIKASI PERMINTAAN JASA PHYSICAL HEALING(Studi Kasus: Pijat Refleksi di Indonesia)
Oleh:
Kelompok 1/ P2 :
Bhintary Fauzya Putri (J3B110014)Helvira Kurniati (J3B110045)Afrodita Indayana (J3B110049)Beni Nuryanto (J3B210074)
Dosen:
Ir. Dr. Ricky Avenzora, M.ScfIr. Tutut Sunarminto, M.Si
Rini Untari,S. Hut, M.si
PROGRAM KEAHLIAN EKOWISATAPROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR2012
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zaman modern ini, banyak kegiatan dan aktivitas kerja yang dilakukan dengan
cara duduk atau berdiri, di tambah dengan daya tarik gravitasi telah menyebabkan
racun dari sisa-sisa hasil metabolisme yang tertimbun di telapak kaki, kemudian
kurangnya aktivitas untuk berolahraga dan konsumsi makanan yang tidak tidak
seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh menyebabkan banyak orang yang merasa
letih, lesu, tidak bersemangat dan timbulnya berbagai penyakit seperti stres, depresi,
nyeri badan, gangguan penyakit pada organ tubuh manusia dan penyakit degenaratif
seperti masalah penuaan, kanker, diabetes dan hipertensi. Sudah banyak pengobatan-
pengobatan tradisional yang membuat tubuh semakin lebih rileks, tenang dan
menyehatkan diantaranya, yaitu pijat refleksi.
Pijat refleksi adalah ilmu yang mempelajari ilmu tentang pijat di titik-titik
tubuh tertentu. Pijat ini dilakukan dengan alat tangan dan benda-benda lain berupa
kayu, plastik atau karet. Praktisi pijat ini mempunyai pengetahuan tentang saraf-saraf
manusia dan masih berhubungan dengan pengobatan tusuk jarum. Berbagai
keunggulan yang dimiliki oleh pijat refleksi ini mampu memberikan suatu
pandangan kepada masyarakat bahwa jasa pijat ini dapat dijadikan salah satu
permintaan yang dapat dipertimbangan karena banyaknya minat.
B. Tujuan
Kegiatan praktikum yang dilakukan memiliki tujuan masing-masing untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Praktikum identifikasi permintaan dan jasa Physical
Healing (pijat refleksi) memiliki tujuan sebagai berikut.
1. Mengetahui pengertian dan pemahaman serta diharapkan dapat terampil dalam
mengaplikasikannya.
2. Dapat mengenali dan mengetahui permintaan serta jasa terhadap pijat refleksi
1
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Identifikasi
Identifikasi merupakan kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi
sama dengan orang lain. Orang lain yang menjadi sasaran identifikasi dinamakan
idola. Identifikasi merupakan bentuk lebih lanjut dari proses imitasi dan sugesti yang
pengaruhnya sangat kuat (Alamsyah, 2009).
B. Permintaan
Permintan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar
tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam
periode tertentu. Permintaan seseorang atau suatu masyarakat kepada suatu barang
ditentukan oleh faktor-faktor, diantaranya: harga barang itu sendiri, harga barang
lain, pendapatan konsumen, cita rasa, iklim, jumlah penduduk dan ramalan masa
yang akan datang. Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada
suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian penawaran adalah sejumlah
barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu (Harjoso,
2010). Permintaan pasar adalah agregat dari permintaan individu-individu konsumen
(Tomek and Robinson, 1981). Permintaan tahun sebelumnya mempengaruhi
permintaan tahun ini sebagai akibat dari pembentukan kebiasaan (Wohlgenant and
Hahn, 1982).
C. Jasa
Zeithaml dan Bitner dalam Hurriyati (2005) berpendapat jasa pada dasarnya
adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian fisik,
dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan
secara prinsip tidak berwujud (intangible) bagi pembeli pertamanya. Menurut Kotler
(2000) jasa ialah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu
pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan menyebabkan
perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa juga tidak terikat pada suatu
2
produk. Tjiptono (2004) mengutarakan ada lima karakteristik utama jasa bagi
pembeli pertamanya, yaitu :
1. Intangibility (tidak berwujud) Jasa bebeda dengan barang. Bila barang
merupakan suatu objek, alat, atau benda maka jasa adalah suatu perbuatan,
tindakan, pengalaman, proses, kinerja atau usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak
dapat dilihat, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi.
Bagi para pelanggan, ketidakpastian dalam pembelian jasa relatif tinggi karena
terbatasnya search qualities, yakni karakteristik fisik yang dapat dievaluasi
pembeli sebelum pembelian dilakukan. Untuk jasa, kualitas apa dan bagaimana
yang akan diterima konsumen, umumnya tidak diketahui sebelum jasa
bersangkutan dikonsumsi.
2. Inseparability (tidak dapat dipisahkan) Barang biasa diproduksi, kemudian
dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru
kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.
3. Variabilit /Heterogeneity (berubah-ubah) Jasa bersifat variabel karena
merupakan non-standarized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan
jenis tergantung kepada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi. Hal
ini dikarenakan jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan
konsumsinya yang cenderung tidak bisa diprediksi dan cenderung tidak
konsisten dalam hal sikap dan perilakunya.
4. Perishability (tidak tahan lama) Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat
disimpan. Kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau
kapasitas jalur telepon yang tidak dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu
saja karena tidak bisa disimpan.
5. Lack of Ownership Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa
dan barang. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas
penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya. sedangkan pada pembelian
jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personel atas suatu jasa untuk
jangka waktu terbatas (misalnya kamar hotel, jasa penerbagan dan pendidikan).
3
D. Physical Healing
Psychological healing merupakan penyembuhan yang berkaitan dengan
kejiwaan atau mental manusia. Psychological healing dikembangkan untuk
memahami pengaruh psikologi terhadap bagaimana seseorang menjaga dirinya agar
tetap sehat dan mengapa mereka menjadi sakit dan untuk menjelaskan apa yang
dilakukan ketika sakit.
III. METODE PRAKTIKUM
4
A. Waktu dan Lokasi
Praktikum identifikasi permintaan dan jasa physical healing dilaksanakan pada
hari Selasa, 14 Februari pukul 15.00 – 16.40 WIB. Lokasi praktikum di Kampus
Diploma IPB, ruang kelas GG K04. Praktikum ini dilakukan dengan durasi waktu
1x100 menit.
B. Alat dan Bahan
Kegiatan praktikum yang dilakukan dengan mencari studi literatur melalui
buku atau media internet. Alat yang digunakan untuk membantu kelancaran dan
kemudahan praktikum memiliki fungsi masing-masing sebagai berikut (Tabel 1).
Tabel 1. Alat dan bahan yang digunakanNo. Alat-alat Fungsi1. Alat Tulis Mencatat objek pengamatan2. Tallysheet Mempermudah dalam pencatatan hasil3. Note book Membuat dan menyusun laporan4. Buku/internet Sumber Informasi5. Printer Mencetak hasil laporan
C. Tahapan Kerja
Praktikum identifikasi permintaan dan jasa physical healing dilaksanakan
melalui beberapa tahapan kerja. Adapun langkah-langkah dalam tahapan kerja adalah
sebagai berikut.
1. Praktikum ini dilakukan secara berkelompok sesuai dengan yang telah
ditentukan.
2. Kemudian mencari studi literatur dan identifikasi mengenai permintaan jasa
physical healing khususnya pada pijat refleksi di Indoneisa
3. Hasil identifikasi yang telah didapat kemudian dibahas secara lengkap
mengenai identifikasi permintaan dan jasa pijat refleksi di Indonesia.
4. Setiap buku, jurnal, tulisan ilmiah, internet dan berbagai sumber yang menjadi
referensi harus dicantumkan sebagai daftar pustaka.
5. Hasil praktikum disusun menjadi laporan lengkap dan dipresentasikan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
5
A. Hasil
Pada aspek permintaan atau demand dalam kegiatan physical healing yaitu
terdapat unsur 5W1H, meliputi: what, when, where, who, why and how (Tabel 2).
Setiap aspek memiliki data yang berbeda guna melengkapi analisis permintaan
terhadap kegiatan physical healing.
Tabel 2. Identifikasi tentang Kegiatan Physical Healing (Pijat Refleksi)
No. Nama pelakuWaktu
dilakukanLokasi
dilakukanBentuk (ajaran) Kualitas
1. Pasien Pijat refleksi dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja, agar lebih mendapatkan hasil yang maksimal pijat refleksi dilakukan pada waktu luang.
Terapi pijat ini sebaiknya dilakukan dirungan yang bersih, nyaman, dan tenang, serta memiliki lubang pergantian udara yang memadai.
Pijat refleksi adalah pengobatan alternatif yang ampuh dan aman, praktis serta murah tanpa efek samping yang berarti, selain mencegah dan menyembuhkan secara total, pengobatan ini juga dapat mendeteksi atau mengetahui apakan salah satu organ kita sudah terganggu atau masih sehat.
Kualitas pelayanan yang dilakukan pada jasa pijat refleksi sangat baik, karena dilakukan dengan orang-orang yang sudah mengerti tentang pengobatan secara tradisional.
B. Pembahasan
1. Pijat Refleksi
Pijat refleksi adalah pengobatan alternatif yang ampuh dan aman, praktis serta
murah tanpa efek samping yang berarti, selain mencegah dan menyembuhkan secara
total, pengobatan ini juga dapat mendeteksi atau mengetahui apakan salah satu organ
kita sudah terganggu atau masih sehat, sebagai contoh coba tekan agak kuat titik
refleksi ginjal, paru-paru atau jantung apabila ada yang mengganjal seperti kristal
dan rasanya sakit seperti ditusuk jarum maka dapat dipastikan bahwa organ kita
tersebut sudah terganggu karena adanya hambatan aliran darah balik menuju organ
tersebut. keutamaan refleksi dapat dilakukan sendiri yang berarti anda dapat
mengobati diri anda sendiri yang pada akhirnya dapat juga menolong orang lain,
6
misalnya suatu saat anda menemukan orang yang pingsan dipasar, di kantor maka
tekan saja titik refleksi jantungnya di kaki sebelah kiri, atau tekan agak kuat daerah
refleksi jantung dibawah lutut bagian belakang maka orang yang pingsan tadi
biasanya akan langsung sadar kembali. Berdasarkan penelitian modern, diketahui
ternyata pijat mampu membuat tubuh lebih bugar, pemijatan secara tidak langsung
dapat mencegah penyakit dengan cara meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita.
Pemijatan merupakan pemberian energi yang dimasukan ke tubuh untuk
memperlancar peredaran darah sehingga dapat terhindar dari penyakit bahkan dapat
pula mengobati penyakit. Sudah banyak diakui bahwa pijat dapat membantu
mengatasi berbagai masalah kesehatan.Jenis pijat pun kini makin bervariasi, di
antaranya pijat tradisional atau pijat yang paling dikenal di Indonesia, biasa dikenal
dengan istilah urut.
Tujuan utama dari pijat Tradisional adalah meningkatkan sirkulasi oksigen di
dalam darah dan melepaskan racun dari dalam otot. Teknik ini juga mampu
mempercepat proses pemulihan otot yang tegang dengan tekanan yang mencapai
jaringan asam laktat, asam urat, dan jaringan metabolis lainnya.Pijat ini juga
meningkatkan metabolisme tanpa mengganggu kerja jantung dengan meregangkan
ligamen dan tendon sehingga tetap kenyal dan lentur. Selain itu, kulit dan sistem
syaraf juga akan terstimulasi. Pada akhirnya, kondisi tegang pada tubuh akibat stres
pun mereda dan menghilang.
2. Pelaku Permintaan Jasa Pijat Refleksi
Pijat refleksi (pasien) bisa diterapkan untuk semua orang, dari bayi sampai
orang tua, dan bisa dilakukan semua orang. Pelaku permintaan jasa pijat refleksi ini
tentunya sangat bergantung pada kebutuhan masing-masing pasien dengan klasifikasi
umur yang berbeda. Bayi dengan usia 0-1 bulan sudah dapat menggunakan jasa ini
dengan prosedur pemijatan yang berbeda. Siapa saja bisa melakukan pijat sendiri
setelah belajar beberapa kali. Pijat refleksi biasanya dilakukan kepada orang
memiliki penyakit-penyakit seperti jantung. Tidak hanya pada orang yang memiliki
penyakit saja tetapi pijat refleksi juga bermanfaat untuk mencegah penyakit dan
memperlancar peredaran darah secara menyeluruh ke semua tubuh.
3. Waktu Permintaan Jasa Pijat Refleksi
7
Pijat refleksi baik dilakukan pada waktu senggang karena dengan melakukan
hal tersebut dapat melancarkan peredaran darah, sehingga memberi efek pada tubuh
menjadi lebih sehat dan memiliki stamina yang fit dan prima. Pijat refleksi juga bisa
sebagai alternatif penyembuhan bagi yang memiliki keluhan tekanan darah tinggi
atau rendah, kolesterol, insomnia, vertigo, dan migren. Pasien melakukan pijat
refleksi ini dalam waktu seminggu sekali bila ingin mendapatkan stamina tubuh yang
fit. Sedangkan untuk penyembuhan dianjurkan untuk melakukannya dalam waktu
seminggu dua kali. Lakukan pemijatan oleh para pakar yang sudah ahli dalam
bidangnya yang tentunya mengerti dengan benar letak dan fungsi titik-titik pijatan
(Gambar 1). Lama pemijatan dilakukan kurang lebih setengah hingga satu jam.
Perlu Anda ketahui bahwa efek dari aktivitas pijatan akan dirasakan setelah
melakukan 2-3 kali pemijatan, jadi efek yang dirasa tidak akan instan.
Gambar 1. Titik-titik Refleksi
4. Lokasi Permintaan Jasa Pijat Refleksi
Terapi pijat ini sebaiknya dilakukan dirungan yang bersih, nyaman, dan tenang,
serta memiliki lubang pergantian udara yang memadai. Kondisi rungan akan
8
memberikan rasa tenang pada orang yang akan di pijat, Pijat refleksi juga bias
lakukan sendiri, asal tahu titik reflexiology yang ada pada kaki (Gambar 2). Pijat
refleksi ini tidak hanya dilakukan pada tubuh atau yang terasi sakit tapi bias
dilakukan pada bagian tubuh secara menyeluruh. Dengan begitu tubuh akan terasa
lebih terasa nyaman karena peradaran darah menjadi lancar tidak di satu titik
terntentu saja. Metode pijat yang banyak digunakan ada dua macam cara, yaitu
memijat daerah refleks memakai jari tangan atau menggunakan alat bantu untuk
menekan titik-titik refleksi. Kedua cara ini sama-sama bermanfaat untuk mencegah
dan menyembuhkan penyakit. Melalui pijat refleksi, organ tubuh selalu dibuat siaga
atau daya tahannya selalu dalam keadaan bagus.
Gambar 2. Titik Reflexiology yang Ada pada Kaki
Pasien akan mendapatkan hasil yang maksimal sebaiknya pijat refleksi selalu
dilakukan secara rutin, misalnya seminggu atau 2 minggu sekali. Jadi yang disebut
refleksi adalah tempat berpantulnya saraf dan darah yang berfungsi langsung pada
organ-organ tubuh. Sedangkan refleksiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
magnetik (saraf) tubuh manusia. Permintaan jasa pijat refleksi ini banyak dijumpai
pada kota-kota besar seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya dan lain-lain.
5. Alasan Permintaan Jasa Pijat Refleksi
Tingginya aktivitas kerja menyebabkan orang mudah stres dan lekas capek.
Kondisi ini berakibat pada menurunnya potensi diri, sehingga akan berpengaruh pada
9
turunnya produktivitas kerja, keceriaan hilang, wajah nampak lesu, dan lelah. Untuk
mengatasinya diperlukan istirahat cukup dan terapi kesehatan. Dan terapi refleksi
kaki dan tangan ini sebagai salah satu solusi. Cara ini sudah terbukti sejak ribuan
tahun lalu, seperti yang diajarkan para tabib dari bangsa China, India, Jepang, dan
Arab. Manfaat yang dirasakan dari pijat refleksi dan aroma terapi, antara lain
meredakan beberapa penyakit, baik fisik maupun mental. Dapat pula memperlancar
peredaran darah, mencegah dan menyembuhkan kolesterol, hipertensi, asam urat,
ginjal, jantung, sakit kepala, susah tidur, stress, sering letih, kurang semangat, lesu
dan menambah gairah.
6. Bagaimana Permintaan Jasa Pijat Refleksi
Pijat refleksi sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Metode
penyembuhan ini banyak diminati dan disukai orang karena khasiat dan biayanya
yang terjangkau, terbukti dengan banyaknya pengguna jasa pijat refleksi ini banyak
bermunculan klinik pijat refleksi karena membuka jasa pijat refleksi tersebut dapat
banyak mendatangkan keuntungan yang banyak bagi kelompok atau individu yang
membuka jasa pijat refleksi tersebut. Pijat refleksi bukan asli yang berasal dari
Indonesia melainkan berasal dari Cina. Di negeri asalnya, pijat refleksi termasuk
pengobatan yang popular dan banyak diminati oleh masyarakat Cina, karena
pengobatan pijat refleksi ini tidak memiliki efek samping yang ditimbulkan setelah
dilakukan pijat refleksi.
V. KESIMPULAN
10
Pijat refleksi adalah pengobatan alternatif yang ampuh dan aman, praktis serta
murah tanpa efek samping yang berarti, selain mencegah dan menyembuhkan secara
total, pengobatan ini juga dapat mendeteksi atau mengetahui apakan salah satu organ
kita sudah terganggu atau masih sehat. Dengan melakukan secara rutin Pijat Kaki
Refleksi maka hasil dari pijatan tersebut akan memberikan rangsangan yang mampu
memperlancar aliran darah dan cairan dalam tubuh. Kondisi ini akan membuat
sirkulasi penyaluran oksigen dan nutrisi penting di dalam sel sel tubuh akan menjadi
lancar yang berimbas pada efek tubuh menjadi lebih segar dan tercapai kondisi
keseimbangan karena adanya efek relaksasi tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
11
Alamsyah (2009). Definisi Identifikasi.
Harjoso (2010) . Definisi Permintaan.
http://agromedia.net/Info/sembuh-dan-sehat-dengan-pijat-refleksi-dan-
akupresur.html
[diakses: Sabtu, 18 Februari 2012 pukul: 14.17]
http://id.hicow.com/pijat/kesehatan/cedera-olahraga-1556169.html
[diakses: Sabtu, 18 Februari 2012 pukul: 14.33]
http://my.opera.com/pijatrefleksi/blog/
[diakses: Sabtu, 18 Februari 2012 pukul: 13.02]
http://tehsusu.com/2011/07/31/pijat-refleksi/
[diakses: Sabtu, 18 Februari 2012 pukul: 14.29]
Kotler (2000). Definisi Jasa.
Tjiptono (2004). Karakteristik Utama Jasa.
Tomek and Robinson (1981). Definisi Permintaan Pasar.
Wohlgenant and Hahn (1982). Pengaruh Permintaan.
www.anneahira.com/pijat-refleksi.htm
[diakses: Sabtu, 18 Februari 2012 pukul: 13.19]
www.anneahira.com/pijat-refleksi.htm
[diakses: Sabtu, 18 Februari 2012 pukul: 13.15]
Zeithaml dan Bitner dalam Hurriyati (2005). Definisi Jasa
LAMPIRAN
12
Lampiran 1. Penekanan pada Titik Refleksi
Lampiran 2. Proses Refleksi Tanpa Alat
Lampiran 3. Kegiatan Refleksi
13
Top Related