Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi...

64
USULAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANG PENGELOLAAN OBYEK WISATA GOA DI KABUPATEN TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT AFRODITA INDAYANA PROGRAM KEAHLIAN EKOWISATA

Transcript of Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi...

Page 1: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

USULAN KEGIATANPRAKTIK KERJA LAPANG

PENGELOLAAN OBYEK WISATA GOA DI KABUPATEN TASIKMALAYA

PROVINSI JAWA BARAT

AFRODITA INDAYANA

PROGRAM KEAHLIAN EKOWISATAPROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR

2013

Page 2: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

udul Laporan : Pengelolaan Obyek Wisata Ekowisata Goa Di

Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Nama : Afrodita Indayana

NRP : J3B110049

Program Keahlian : Ekowisata

Disetujui,

Dr. Ir. Ricky Avenzora, M.Sc.F

Dosen Pembimbing

Diketahui,

Program Keahlian Ekowisata

Koordinator

Helianthi Dewi, S.Hut, M.Sc.

NIK. 2009.10.00141

Tanggal Pengesahan:

Page 3: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyusun proposal

kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini. Usulan kegiatan PKL merupakan salah

satu tahap awal bagi penulis untuk melaksanakan kegiatan PKL sebagai salah satu

kewajiban akademik yang harus dipenuhi dan merupakan salah satu syarat kelulusan

bagi mahasiswa tingkat akhir Program Keahlian Ekowisata, Direktorat Program

Diploma, Institut Pertanian Bogor dan mendapatkan pengetahuan dalam pengelolaan

Obyek Wisata yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Tasik. Judul dari

kegiatan PKL yang akan dilaksanakan adalah “Pengelolaan Obyek Wisata di Dinas

Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat”.

Penulis berharap agar usulan kegiatan PKL ini dapat dijadikan sebagai bahan

acuan dan pertimbangan bagi pihak terkait. Penulis juga berharap semoga usulan

kegiatan PKL ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan semua pihak baik

akademisi, masyarakat luas serta dunia keilmuan khususnya bidang ekowisata.

Bogor, Februari 2013

Penulis

Page 4: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan paradigma pariwisata pada saat ini tidak hanya terfokus pada

sebuah produk wisata yang bersifat mass tourism concept, namun berkembangnya

berbagai minat wisata ke suatu destinasi yang masih alami dengan berbagai

karakteristik perjalanannya, merupakan preferensi baru dalam hal permintaan wisata.

Kesadaran akan pentingnya pertimbangan aspek ekologi, sosial budaya dan

perkembangan perekonomian pariwisata yang berkelanjutan dan terintegrasi, sejauh

ini telah mempengaruhi dinamika permintaan pasar pariwisata. Pengaruh tersebut

secara refleks juga telah mempengaruhi munculnya berbagai penawaran wisata yang

sedang berkembang.

Pariwisata merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk

mengembangkan kawasan karst dengan goa sebagai salah satu ciri khasnya.

Seiring dengan berkembangnya wisata yang bersifat back to nature, goa masih

menyimpan banyak potensi yang dapat digali, sehingga dapat dijadikan sebagai

destinasi wisata.

Kawasan karst merupakan salah satu bentang alam yang terdapat di Indonesia,

yang memiliki ciri hidrologi serta bentukan alam yang khas dan disebabkan oleh

adanya perpaduan antara tingginya tingkat pelarutan batuan serta porositas sekunder

(Ford dan Wiliams 1989 dalam Sunkar 2007). Karakteristik goa yang unik dan

berbeda dari ekosistem lain, membuat goa mempunyai nilai penawaran dan

permintaan tersendiri terkait kegiatan ekowisata. Goa dalam pengertian sederhana

merupakan suatu bentukan lorong alamiah dibawah tanah yang bisa dilalui oleh

manusia yang terbentuk dari batuan gamping atau batuan vulkanik (Gema 2004).

Salah satu kegiatan wisata yang dapat dilakukan di obyek goa yaitu kegiatan

penulusuran goa (caving).

Potensi goa banyak tersebar di Indonesia, salah satunya terletak di Kabupaten

Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Tasikmalaya memiliki potensi

sumberdaya alam goa lebih dari 11 goa yang tersebar diberbagai kecamatan di

Kabupaten Tasikmalaya. Keberadaan goa tersebut sangat berpotensi menjadi sebuah

3

Page 5: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

daya tarik ekowisata jika dikelola dan dikembangkan dengan baik dan terintegrasi.

Kegiatan wisata yang dapat dilakukan di obyek wisata goa di Kabupaten

Tasikmalaya antara lain penelusuran goa (Caving), melihat ekosistem fauna goa

ataupun melihat ornamen goa seperti stalaktit (batangan kapur yang terdapat pada

langit goa) dan stalagmite (susunan batu kapur yang terdapat di lantai goa), dan

berziarah. Potensi sumberdaya alam pada beberapa goa sangat kental dengan tradisi

atau budaya sosial masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya pada dasarnya dapat

menjadi modal dasar dalam sebuah kegiatan ekowisata goa.

Kegiatan wisata goa yang beresiko pada rusaknya ekosistem alami goa

merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan sebuah

kegiatan wisata goa. Kondisi ini menimbulkan munculnya pemikiran untuk

kemajuan dan keberlanjutan kegiatan wisata goa di Kabupaten Tasikmalaya.

Langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengelolaan Obyek wisata yang

cukup tinggi ini adalah dengan melakukan Praktik Kerja Lapangan mengenai

pengelolaan ekowisata goa. Kegiatan ini tentunya dapat melestarikan sumberdaya

yang ada secara berkelanjutan serta membuka lapangan pekerjaan baru bagi

masyarakat lokal di sekitar kawasan goa.

Kegiatan PKL ini tidak hanya untuk mengetahui pengelolaan wisata di

Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan PKL diharapkan dapat membantu pengelola

dalam memberikan masukan terhadap pengelola wisata di Kabupaten Tasikmalaya,

khususnya dengan konsep Ekowisata serta meningkatkan harmonisasi perilaku

masyarakat dan instansi terkait dalam menjaga dan menghargai alam beserta

kebudayaan sekitar.

B. Tujuan

Praktek Kerja Lapang ini memiliki beberapa tujuan yang harus dicapai. Tujuan

Praktek Kerja Lapang yang berjudul “Pengelolaan Obyek Wisata Di Dinas

Pariwisata di Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat” ini adalah:

1. Memperoleh wawasan terhadap pengelolaan Obyek Wisata Goa.

2. Membangun kesadaran masyarakat untuk berkolaborasi dalam pelaksanaan

program Obyek wisata.

3. Memberikan alternatif destinasi wisata bagi pengunjung.

4

Page 6: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

C. Manfaat

Praktek Kerja Lapang yang berjudul “Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di

Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat” ini memiliki beberapa manfaat.

Manfaat dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapang (PKL) adalah:

1. Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman dibidang pengelolaan

wisata.

2. Memberikan masukan kepada pengelola dalam mengembangkan Obyek Wisata

di Kabupaten Tasikmalaya.

3. Mampu membantu pengelola sebagai referensi perencanaan Obyek wisata di

Kabupaten Tasikmalaya.

5

Page 7: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

II. KONDISI UMUM

A. Letak dan Luas Kawasan

Kabupaten Tasikmalaya mempunyai keunggulan yang cukup baik, ditinjau dari

aspek geografis maupun sumberdaya. Kabupaten ini terletak di provinsi Jawa Barat

secara geografis Kabupaten Tasikmalaya terletak pada 107°56'-108°8' BT, 7°10' -

7°49' LS, sedangkan secara administratif batas-batas wilayah Kabupaten

Tasikmalaya dapat dilihat pada Gambar 1:

Gambar 1 Peta Kawasan Kabupaten Tasikmalaya

Sumber : http://www.pa-tasikmalaya.go.id/yuridiksi-pa

Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Garut dari sebelah timur, dibatasi

oleh dataran tinggi Pegunungan Galunggung, sepanjang barat daya hingga barat laut.

Di sebelah utara, Kabupaten Tasikmalaya berbatasan dengan Kabupaten

Majalengka dan di tenggara berbatasan dengan Kabupaten Ciamis. Selain itu,

Kabupaten berbagi sedikit daerahnya dengan Kota Tasikmalaya, yang terletak di

12

Page 8: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

perbatasan timur laut. Sementara di selatan, Kabupaten Tasikmalaya dibatasi

oleh Samudera Hindia. Kabupaten Tasikmalaya memiliki bentangan terjauh dari

utara ke selatan sekitar 75 Km, dan sekitar 56,25 Km dari timur ke barat. Kabupaten

Tasikmalaya memiliki luas 2,563.35 km².

B. Kawasan

Kabupaten Tasikmalaya memiliki kondisi fisik kawasan yang meliputi

ketinggian tempat dan topografi, kondisi tanah, serta iklim dan curah hujan. Kondisi

fisik kawasan Kabupaten Tasikmalaya adalah sebagai berikut:

1. Topografi

Kabupaten ini secara alami memiliki tanah yang kaya dan subur dikarenakan

Kabupaten Tasikmalaya dilalui oleh rantai gunung berapi di Pulau Jawa. Jenis tanah

di Kabupaten Tasikmalaya dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis tanah yaitu tanah

litosol, regosol, dan latosol. Hal ini didukung oleh peta jenis tanah Kabupaten

Tasikmalaya yang bersumber dari Balai Penelitian Tanah Bogor tahun 1996. Tanah

litosol merupakan tanah dangkal di atas batuan keras. Tanah ini tergolong muda

dengan bahan induk dangkal kurang dari 40 cm dan bersifat agak peka terhadap erosi

dan kesuburan sedang.

Kabupaten Tasikmalaya terdiri dari 39 Kecamatan, 351 desa Tiga kecamatan

merupakan kecamatan yang mempunyai wilayah pesisir dan lautan yaitu Kecamatan

Cikalong, Cipatujah dan Karangnunggal, dengan panjang garis pantai 56 km.

Sebagian besar wilayah Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah perbukitan,

khususnya di daerah timur Kabupaten. Beberapa daerah berupa pegunungan, seperti

di bagian barat laut terdapat pegunungan Galunggung. Ketinggian rata-rata dari

Kabupaten ini adalah 200 hingga 500 meter. 

Wilayah Kabupaten Tasikmalaya memiliki ketinggian berkisar antara 0 sampai

dengan 2.500 meter di atas permukaan laut (dpl). Secara umum wilayah tersebut

dapat dibedakan menurut ketinggiannya, yaitu pada bagian Utara merupakan wilayah

dataran tinggi dan bagian Selatan merupakan wilayah dataran rendah dengan

ketinggian berkisar antara 0 hingga 100 meter dpl. Kondisi kemiringan lahan di

Kabupaten Tasikmalaya berturut-turut, yaitu Sangat Curam (>40%) sebesar 1,39%

13

Page 9: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

dari luas Kabupaten Tasikmalaya, Agak Curam (15%-40%) sebesar 25,35%, Curam

(5%-15%) sebesar 27,11%, Landai (2%-5%) sebesar 13,27%, dan Datar (0%-2%)

sebesar 32,87% dari luas Kabupaten Tasikmalaya. Berdasarkan data kemiringan

lahan terlihat bahwa sebagian besar bentang alam Kabupaten Tasikmalaya

didominasi oleh bentuk permukaan datar sampai dengan agak curam, dengan kondisi

kemiringan lahan tersebut kurang menguntungkan untuk pengembangan prasarana

dan sarana wilayah.

Gambar 2. Perbukitan Sodong Hilir, Kabupaten Tasikmalaya

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Tasikmalaya_Regency_hilly_view.jpg

2. Iklim dan Curah Hujan

Kabupaten Tasikmalaya berada pada rongga lereng gunung sehingga dapat

memasok tangkapan curah hujan dan kawasan resapan air lebih banyak. Kelebihan

tersebut didukung oleh iklim tropis hutan hujan di mana Kabupaten Tasikmalaya

mendapatkan hujan deras. Kabupaten ini menerima curah hujan tahunan rata-rata

2,072 mm.  Meskipun mendapatkan hujan deras, Sebagian kecil wilayah Kabupaten

Tasikmalaya 0,81% berada pada ketinggian di atas 1.500 Mdpl, sehingga keadaan

iklim pada umumnya bersifat tropis dan beriklim sedang dengan rata-rata suhu di

dataran rendah antara 20o-34oC dan di dataran tinggi berkisar antara 18 o-22oC. curah

hujan rata-rata 2,072 mm/tahun, jumlah hari hujan rata-rata 82 hari.

14

Page 10: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

3. Hidrologi

Wilayah Kabupaten Tasikmalaya berada pada dasar lekukan terendah dari

punggung pegunungan Pulau Jawa dimana Gunung Talagabodas menjadi salah satu

puncaknya, sehingga termasuk pada wilayah tangkapan hujan. Kondisi hidrologi di

wilayah Kabupaten Tasikmalaya terdiri dari Daerah Aliran sungai besar dan sungai

kecil yang merupakan bagian dari sistem drainase. Kabupaten Tasikmalaya memiliki

enam daerah aliran sungai besar atau sungai utama, yaitu Sungai Cilangla,

Cimedang, Cisanggiri, Cipatujah, Citanduy, dan Sungai Ciwulan. Pola aliran daerah

aliran sungai umumnya berpola radial, karena lebih dipengaruhi dominansi vulkanik.

Pada daerah tektonik pola aliran berubah menjadi tidak teratur (irregular), tergantung

pada bentuk dan arah proses tektonik yang terjadi. Kabupaten Tasikmalaya juga

memiliki 36 sumber mata air, 31 situ (danau kecil), bendungan 23 buah dan 368.793

m saluran pembawa air (irigasi).

C. Kondisi Biotik Kawasan

Kondisi biotik kawasan terkait pada potensi makhluk hidup yang terdapat pada

kawasan. Informasi utama yang disajikan pada kondisi biotik adalah kondisi flora

dan fauna.

1. Keanekaragaman Flora

Kabupaten Tasikmalaya memiliki keanekaragaman flora. Keanekaragaman

tersebut di dukung oleh keadaan wilayahnya dan iklim yang terdapat di wilayah

tersebut. Flora yang terkenal dari kabupaten Tasikmalaya adalah mendong. Mendong

adalah salah satu tumbuhan yang hidup di rawa, tanaman ini tumbuh di daerah yang

berlumpur dan memiliki air yang cukup. Seperti pada Gambar 3.

15

Page 11: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

Gambar 3. Flora Mendong di Kabupaten Tasikmalaya

Sumber : http://manonjayakotaksalak.wordpress.com/ikar-mendong-tasikmalaya/

Mendong (Fimbristylis globulosa (Retz.) Kunth) merupakan bahan dasar

industri rumah tangga kerajinan tikar yang banyak dijumpai di daerah Kabupaten

Tasikmalaya. Selain sebagai bahan dasar kerajinan tikar, Mendong juga dapat dibuat

kerajinan lain di antaranya topi, keranjang dan lain. Tanaman ini tumbuh tersebar

mulai dari Ceylon, India, Asia Selatan, Cina, Miclainnya. Mendong selain ditanam di

Jawa (khususnya di Jawa Barat) juga di Sumatera dan Sularonesia dan Polynesia. Di

Indonesia tumbuh di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Irian. Untuk meningkatkan

kesejahteraan pengrajin tikar dalam industri rumah tangga dan pendapatan daerah

maka pemerintah Kabupaten Tasikmalaya memilih dan menetapkan tanaman

Mendong sebagai flora identitasnya.

Gambar 4. Hasil kerajinan tumbuhan mendong

Sumber : http://himarihandycraft.wordpress.com/himari-tas-wanita/

16

Page 12: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

2. Keanekaragaman Fauna

Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah yang memiliki keanekaragaman

jenis fauna yang melimpah terutama pada fauna perairan. Kawasan yang memiliki

daratan luas ini memiliki potensi fauna berupa penyu. Ada tiga jenis penyu yang

berkembang biak dengan baik di Pantai Sindangkerta, yaitu Penyu Belimbing

(Dhermochelys coriacea), Penyu Tempayan (Caretta caretta) dan Penyu Hijau

(Chelonia mydas). Di antara ketiga penyu tersebut, Penyu Hijau adalah yang paling

terkenal rawan penjarahan dan eksploitasi. (Gambar 5. )

Gambar 5. Potensi fauna penyu hijau

Sumber: http://worldwildlife.org/penyuhijau/singdangkerta

Ukuran penyu hijau setelah dewasa dapat mencapai 250 cm, namun ukuran

yang lazim berkisar 80 hingga 150 cm. Beratnya dapat mencapai 130 kilogram. Ciri

khas lainnya adalah terdapatnya kuku pada kaki renangnya.

D. Kondisi Sosial Masyarakat

Masyarakat Kabupaten Tasikmalaya pada umumnya memiliki perekonomian

yang bertumpu pada sektor pertanian, peternakan, dan perikanan serta juga bertumpu

pada sektor pertambangan seperti pasir Galunggung yang memiliki kualitas cukup

baik bagi bahan bangunan, industri, dan perdagangan.

Demografi. Jumlah penduduk Kabupaten Tasikmalaya tahun 2007 tercatat

sebanyak 1.750.018 jiwa, dengan komposisi penduduk menurut jenis kelamin terdiri

17

Page 13: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

dari laki-laki 890.299 jiwa dan wanita 859.719 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk,

sedangkan laju pertumbuhan penduduk ( LPP ) : 1,01 (menurut data dari BPS) dan

salah satu variabel demografi yang berpengaruh terhadap perkembangan kualitas

penduduk yaitu fertilitas (TFR). Sedangkan untuk TFR Kabupaten Tasikmalaya

menurut data dari BPS Tahun 2007 sebesar 2,22. Jumlah penduduk bekerja sebesar

719.356 jiwa, dengan jenis pekerjaannya lebih besar pada sektor pertanian,

perdagangan, dan Industri Kecil. Sedangkan untuk sektor lainnya sangat relatif kecil.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat telah

dilaksanakan diantaranya pembinaan kelompok usaha sebanyak 40 orang, pembinaan

bagi pencari kerja sebanyak 1950 orang, pembinaan perusahaan sebanyak 32

perusahaan dan pembinaan pekerja sebanyak 5578 pekerja pada tahun 2007.

Ekonomi. Kabupaten Tasikmalaya dikenal sebagai basis perekonomian rakyat

dan usaha kecil menengah seperti kerajinan dari bambu, batik, dan payung kertas.

Selain itu, kawasan ini juga dikenal sebagai daerah kredit. Hal ini dikarenakan

banyaknya pedagang dan perantau dari wilayah ini yang berprofesi sebagai pedagang

yang menggunakan sistem kredit. Komoditas kreditan umumnya adalah barang-

barang kelontong dan kebutuhan rumah tangga. Sektor pertanian sebagai sektor

penyedia lapangan kerja Kabupaten Tasikmalaya terbesar, yaitu sekitar 43,22%

kesempatan kerja berasal dari sektor pertanian, diikuti perdagangan 24,75 %, dan

jasa-jasa 11,08 %. Sektor pertanian merupakan penyedia utama kebutuhan pangan

masyarakat yang merupakan kebutuhan dasar dan hak asasi manusia. Sektor

pertanian juga menyediakan pasar yang sangat besar untuk produk manufaktur

karena jumlah penduduk perdesaan yang besar dan terus mengalami peningkatan.

Oleh karena itu, sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang paling efektif

untuk mengentaskan kemiskinan di wilayah perdesaan melalui peningkatan

pendapatan mereka yang bekerja di sektor pertanian. Komoditas unggulan sektor

pertanian Kabupaten Tasikmalaya yang sudah berorientasi ekspor antara lain: Padi

Organik (SRI) dengan sentra di tujuh Kecamatan, yaitu Sukaresik, Cisayong,

Sukaraja, Manonjaya, Cineam, Sukahening dan Salawu serta Manggis dengan sentra

di Puspahiang, Mendong dan Golok Galonggong Manonjaya. Sedangkan pada sektor

industri adalah kerajinan dengan sentra di Rajapolah dan bordir dengan sentra di

Sukaraja.

18

Page 14: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

E. Potensi Wisata

Kabupaten Tasikmalaya merupakan suatu daerah yang memiliki berbagai obyek

dan daya tarik wisata yang menarik. Obyek dan daya tarik wisata tersebut berupa

sumberdaya alam goa yang tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten

tasikmalaya.

1. Potensi wisata goa

Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu kabupaten yang memiliki cukup

banyak goa. Salah satu potensi wisata goanya adalah Goa Safarwadi. Goa Safarwadi

merupakan salah satu objek wisata rohani. Goa Safarwadi juga disebut Goa

Pamijahan karena letaknya di Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong. Pada

lokasi tersebut juga terletak Makam Syeh Abdul Muchyi, yang merupakan salah satu

Objek Wisata Rohani/Religi yang cukup terkenal di Tasikmalaya. Hingga saat ini

lokasi itu diyakini sebagai tempat yang sakral, hingga menjadi salah satu tujuan bagi

para peziarah.

Gambar 6. Goa Safarwadi

Sumber : http://anyenata.blogspot.com/2010/11/wisata-rohani.html

Selain goa safarwadi masih ada beberapa goa alami yang berpotensi untuk

menjadi sebuah destinasi wisata goa. Goa tersebut antara lain Goa Potong Kujang di

Kecamatan Culamega, Goa Sarongge di Kecamatan Cipatujah, Goa Ara/kapinis, Goa

Rengganis, Goa Nyai dan Goa Ciodeng di Kecamatan Pancatengah, Goa Cupu

19

Page 15: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

Agung (Goa Sukarno) dan Goa Hulu Kuya di Kecamatan Cikatomas, Goa Anteg di

Kecamatan Salopa, Goa Malawang di Kecamatan Karangnunggal.

2. Potensi Wisata Lain

Kabupaten Tasikmalaya juga memiliki berbagai macam potensi wisata lain

yang tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya. Potensi wisata lain

berkaitan dengan gejala alam seperti Gunung Galunggung, Pantai Cipatujah, Pantai

Sindangken, Pantai Karang Tawulan . Obyek dan daya tarik wisata berupa

sumberdaya budaya adalah Kampung Naga dan Pusat Kerajinan Rajapolah

a. Kampung Naga

Kampung Naga merupakan perkampungan tradisional dengan luas areal kurang

lebih 4 ha. Lokasi obyek wisata Kampung Naga terletak pada ruas jalan raya yang

menghubungkan Tasikmalaya - Bandung melalui Garut, yaitu kurang lebih pada

kilometer ke 30 ke arah Barat kota Tasikmalaya. Secara administratif, Kampung

Naga berada di wilayah Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten

Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Kampung ini berada di lembah yang subur,

dengan batas wilayah, di sebelah Barat Kampung Naga dibatasi oleh hutan keramat

karena di dalam hutan tersebut terdapat makam leluhur masyarakat Kampung Naga.

Di sebelah Selatan dibatasi oleh sawah-sawah penduduk, dan di sebelah Utara dan

Timur dibatasi oleh sungai Ciwulan yang sumber airnya berasal dari Gunung

Cikuray di daerah Garut. Obyek wisata Kampung Naga tersebut dapat dilihat pada

Gambar 4.

20

Page 16: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

Sumber : http://cmurphy-indonesiabound.blogspot.com/kampung-naga

Gambar 6. Obyek Wisata Kampung Naga Di Kabupaten Tasikmalaya

Kampung Naga  dihuni oleh sekelompok masyarakat yang sangat kuat dalam

memegang adat istiadat peninggalan leluhurnya. Hal ini akan terlihat jelas

perbedaannya bila dibandingkan dengan masyarakat lain di luar Kampung Naga.

Masyarakat Kampung Naga hidup pada suatu tatanan yang dikondisikan dalam

suasana kesahajaan dan lingkungan kearifan tradisional yang lekat. Daya tarik obyek

wisata Kampung Naga terletak pada kehidupan yang unik dari komunitas yang

terletak di Kampung Naga tersebut. Kehidupan mereka dapat berbaur dengan

masyrakat modern, beragama Islam, tetapi masih kuat memelihara adat istiadat

leluhurnya. Seperti berbagai upacara adat, upacara hari-hari besar Islam misalnya

Upacara bulan Mulud atau Alif dengan melaksanakan Pedaran atau pembacaan

Sejarah Nenek Moyang. Proses ini dimulai dengan mandi di Sungai Ciwulan dan

wisatawan boleh mengikuti acara tersebut dengan syarat harus mematuhi peraturan

yang berlaku.

Bangunan di Kampung Naga memiliki bentuk yang sama, baik rumah, masjid,

patemon (balai pertemuan) dan lumbung padi. Atapnya terbuat dari daun rumbia,

daun kelapa, atau injuk sebagi penutup bumbungan. Dinding rumah dan bangunan

21

Page 17: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

lainnya, terbuat dari anyaman bambu atau bilik, sedangkan pintu bangunan terbuat

dari serat rotan dan semua bangunan menghadap Utara atau Selatan. Tumpukan batu

yang tersusun rapi dengan tata letak dan bahan alami merupakan ciri khas gara

arsitektur dan ornamen Perkampungan Naga. Obyek wisata ini merupakan salah satu

obyek wisata budaya di Tasikmlaya. Wisatawan biasanya memiliki minat khusus

yaitu ingin mengetahui dan membuktikan secara nyata keadaan tesebut.

Pengembangan obyek wisata Kampung Naga termasuk dalam jangkuan

pengembangan jangka pendek. 

b. Pusat Kerajinan Rajapolah

Obyek wisata Pusat Kerajinan Rajapolah merupakan pusat kerajinan tangan

yang terletak di kabupaten Tasikmalaya. Rajapolah sendiri merupakan sentra dari

pemasaran kerajinan tangan sedangkan daerah produksinya tersebar di beberapa

daerah di Tasikmalaya. Pusat kerajinan tangan ini menjual berbagai barang–barang

dengan desain yang unik dan menarik serta kualitas tinggi. barang-barang yang dijual

di antaranya adalah dari payung, sandal, lampu hias dan kerajinan tangan lainnya.

Harga yang ditawarkan juga cukp bervariasi sehingga menjadikan pengunjung dapat

memilih barang-barang yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.  Pusat

kerajinan Rajapolah dapat dilihat pada Gambar 5.

Sumber : http://ragamhandicraftrajapolah.wordpress.com/sentra-kerajinan-rajapolah/

Gambar 7. Pusat Kerajinan Rajapolah Di Kabupaten Tasikmalaya

Barang–barang hasil dari kerajinan tangan yang dijual di obyek wisata ini

menggunakan bahan dasar berupa serat alami seperti Bambu, Pandan, Eceng gondok

22

Page 18: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

dan serat lainnya yang memiliki sifat ramah lingkungan. Hal ini menjadikan

kerajinan tangan di daerah Rajapolah berbeda dengan kerajinan tangan lainnya.

c. Gunung Galunggung

Obyek wisata Gunung Galunggung merupakan obyek wisata di Kabupaten

Tasikmalaya yang terbentuk akibat letusan yang terjadi pada tanggal 5 April 1982.

Sisa-sisa letusan yang membentuk danau, kawah dan sumber air panas, menjadikan

kawasan ini sebagai salah satu daerah tujuan wisata yang indah dan mempesona.

Obyek wisata Gunung Galunggung dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 8. Gunung Galunggung Di Kabupaten Tasikmalaya

Sumber : http://cubbyrecha.wordpress.com/gunung-galunggung-tasikmalaya-jabar/

Obyek wisata Gunung Galunggung ini memiliki keunikan tersendiri, yaitu

danau air dingin yang terdapat di dalam kawah gunung dan tidak memiliki bau

belerang seperti yang terjadi pada gunung-gunung berapi pada umumnya. Pada saat

cuaca cerah, terdapat aliran-aliran sungai dari bukit Gunung Galunggu yang dapat

dilihat dari dataran di bawahnya yang lebih rendah. Pemandangan tersebut memiliki

nilai keindahan tersendiri bagi wisatawan yang melihatnya. Di kaki Gunung

Galunggung terdapat pemandian air panas yang mengandung mineral berkhasiat

untuk penyembuhan penyakit kulit maupun kesehatan dan kesegaran jasmani. Selain

itu, wisatawan juga dapat melakukan kegiatan pendakian melalui “Tangga 1000” dan

“Tangga Biru”.

23

Page 19: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

F. Aksesibilitas

Kabupaten Tasikmalaya terletak di antara Kabupaten Garut sebelah barat dan

Kabupaten Ciamis sebelah timur, ysng menjadikan posisinya strategis sebagai kota

transit. Jalur darat Kabupaten Tasikmalaya dapat dicapai baik menggunakan

kendaraan pribadi, bus atau kereta.

a. Kendaraan Pribadi

Aksesibilitas menuju Kabupaten Tasikmalaya dapat dilakukan menggunakan

kendaraan pribadi baik roda empat atau roda dua, dengan kadar waktu yang berbeda

satu sama lain dalam mengakses Kabupaten Tasikmalaya. Kendaraan beroda empat

seperti mobil dapat mengakses Kabupaten Tasikmlaya dengan waktu tempuh sekitar

delapan jam lamanya, dengan rute, Jakarta, Bogor Cianjur, Bandung, Garut,

Tasikmalaya. Kendaraan roda dua dapat mengakses rute yang sama dengan rute roda

empat, namun waktu tempuh yang didapat akan sedikit lebih lama, karena motor

harus melewati jalan regular semenjak dari awal perjalanan.

b. Bus atau Kendaraan Umum Lainnya

Terminal utama tipe A terletak di pusat kota Tasikmalaya di jalan Letnan

Harun Kota Tasikmalaya. Bus-bus tersebut yang menghubungkan Tasikmalaya

dengan Jakarta, Bandung, Cikarang, dan lain-lain dengan waktu tempuh Tasik-

Jakarta kurang lebih enam jam dengan berbagai tipe mobil seperti ekonomi-AC,

eksekutif dan super eksekutif, yang melayani setiap satu jam sekali. Berikut adalah

harga dan jadwal keberangkatan bus Bogor – Tasikmalaya, 06:00 (AC) &

07:00,18:00 (AC) & 19:00 Patas AC seat 2-2 Rp. 45.000,- Patas non AC seat 3-2 Rp.

38.000.

c. Kereta Api

Stasiun Tasikmalaya terdapat di pusat kota yan terletak dijalan RAA

Wuratanuningrat Kota Tasikmalaya. Stasiun ini melayani rute ke semua daerah di

Tasikmalaya dan Luar Tasikmalaya seperti Bandung, Karawang, Jakarta, Jogyakarta

dan lain-lain. Hubungan dengan Jakarta dilayani dengan kereta api kelas ekonomi

(Serayu) dari Stasiun Tasikmalaya menuju stasiun Kota Jakarta.

24

Page 20: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

III. METODE PRAKTEK KERJA LAPANG

A. Waktu dan Lokasi

Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan di Dinas Pariwisata

Kabupeten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama

45 hari yaitu pada Bulan Januari hingga Bulan Februari 2013. Kegiatan praktek dan

pengambilan data dilaksanakan di Dinas Pariwisata Kabupaten Tasik. Rencana tata

waktu pelaksanaan PKL dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Rencana Tata Waktu Pelaksanaan PKLNo.

KegiatanJanuari Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41 Tahap Persiapan

-Studi Pustaka-

PenyusunanProposal

3 Pembuatan Konsep

4 Sosialisasi Konsep kepada pemuka masyarakat

5 Sosialisasi Konsep kepada masyarakat luas

6 Evaluasi Kegiatan7 Penyusunan Laporan

B. Kerangka Berpikir

Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang

penting (Sekaran dalam Sugiono, 2009:60). Kabupaten Tasik memiliki beberapa

desa yang berpotensi untuk dijadikan desa wisata. Permasalahan yang dihadapi

adalah Bagaimana mengimplementasikan suatu konsep Obyek Wisata pada desa

yang ada di Kabupaten Tasik. Atas permasalahan tersebut maka variable essensial

yang diambil terdiri dari konsep, masyarakat dan instansi. Ketiga aspek tersebut

kemudian akan menghasilkan suatu upaya dalam memperkenalkan dan memahami

suatu konsep desa wisata kepada masyarakat dapat memperkaya suatu konsep desa

wisata. Adapun teknis-teknis pelaksanaan dalam mengiplementasikan suatu konsep

desa wisata meliputi sosialisasi kelompok kecil, sosialisasi kelompok besar,

melakukan focus discussion group 1, focus discussion group 2, serta membangun

25

Page 21: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

Sosialisasi Kelompok Kecil 1

Fokus Diskusi

Bagaimana Mengimplementasikan Konsep Ekowisata Goa Dalam Bentuk Pranata Sosial di Kabupaten Tasikmalaya

Masyarakat

Memahami dan Memperkaya Konsep Ekowisata Goa

Institusi

Memahami, Menerima dan Memperkaya Konsep

Ekowisata Goa

Konsep

Bagaimana Mengimplementasikan Ekowisata Goa Kepada

Masyarakat

Bagaimana Mengimplementasikan Ekowisata Goa Kepada

Institusi?

Teknis Pelaksanaan

Sosialisasi Kelompok Kecil 2

Sosialisasi Kelompok Kecil 3

Fokus Diskusi Fokus Diskusi

Sosialisasi Kelompok Besar

Fokus Diskusi

Membangun Kesepakatan

Management

Pranata Sosial

WawancaraPartisipasi

KuesionerPartisipasi

kesepakatan dan manejemen Bagan alur kerangka pemikiran Praktek Kerja Lapang

dapat dilihat pada Gambar 7.

26

Page 22: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

C. Alat dan Obyek Penelitian

Alat merupakan suatu media yang digunakan untuk mendukung pengambilan

data. Obyek merupakan segala sesuatu yang akan dijadikan sumber suatu penelitian

atau diambil datanya. Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang membutuhkan alat dan

obyek untuk menunjang pelaksanaan dan pengambilan data yang dibutuhkan.Alat

dan obyek yang dibutuhkan dalam Praktek Kerja Lapang disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Alat dan Obyek yang digunakanNo. Alat Dan Obyek Kegunaan1 Alat

a. Alat Tulis Mencatat dan mengolah data yang diperolehb. Papan Berjalan Sebagai wadah dalam mencatat datac. Kamera Mengambil gambar/foto yang dibutuhkan sebagai

pelengkap data primer (dokumentasi)d. Laptop Mempermudah pengolahan data dan pembuatan leaflete. Kuesioner Mengetahui persepsi pengunjung dan masyarakatf. Literatur Sebagai acuan dan pelengkap data primerg. Kuesioner Digunakan untuk Mengetahui untuk mengetahui persepsi

pengelola2 Obyek

a. Masyarakatb. Pengelola Untuk mendapatkan informasi mengenai pengelolaan

kawasan (narasumber)

D. Jenis Data yang diambil

Data yang akan diambil dalam kegiatan Praktek Kerja Lapang terdiri dari data

primer dan data sekunder. Pengambilan data Primer dilakukan dengan cara

pengambilan data secara langsung dan penyebaran kuesioner, sedangkan data

sekunder diperoleh dari studi literatur

1. Data primer

Data primer adalah data pokok yang diperoleh melalui pengamatan langsung,

baik dari segi pengelolaan, pelaksanaan dan evaluasi kawasan. Data primer yang

akan dikumpulkan berupa hasil pelaksanaan kegiatan pengelolan kawasan, Obyek

wisata dan Persepsi masyarakat dan pengunjung mengenai Obyek Wisata.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data penunjang dan pelengkap data Primer dalam

kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL), data yang akan dikumpulkan terdiri dari

kondisi umum kawasan. Rencana data primer dan sekunder yang akan diambil

terdapat pada Tabel 3.

12

Page 23: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

Tabel 3. Rencana Data Primer dan Sekunder yang Akan diambil

Data yang diperlukan Data yang dikumpulkan

Teknik pengumpulan

dataSumber Data

Data Primera. Pengelolaan

obyek wisata di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Data umum Goa, yaitu :1. Sistem pengelolaan2. Sejarah kawasan3. Status dan kepemilikan4. Visi dan Misi serta tujuan

dan sasaran pengelolaan5. Struktur organisasi6. Tugas pokok organisasi

(Tugas dan Tanggung Jawab, Standard of Prosedure (SOP)).

7. Produk wisata (Program dan Paket Wisata)

8. Sarana dan Prasarana9. Ketenagakerjaan dan

Sumberdaya manusia (SDM)10. Kerjasama dengan Instansi

lain

Studi Literatur dan observasi

Dinas Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya

b. Obyek Wisata 1. Daya Tarik Obyek Wisata

2. Lokasi Penyebaran Obyek

3. Potensi Obyek Wisata4. Aksesbilitas5. Fasilitas6. Atraksi wisata

Observasi Partisipasi dan studi literatur

Dinas pariwisata kabupaten Tasikmalaya

c. Kebijakan Pengelolaan

1. Dasar Hukum dan Kebijakan2. Permasalahan pangelolaan3. Upaya Pemecahan Masalah

pengelolaan

Studi literatur dan penelusuran dokumen

Dinas Pariwisata kabupaten Tasikmalaya

Data Sekunder

a. b. Kondisi Umum

1. Letak dan Luas2. Topografi3. Iklim 4. Obyek dan Daya Tarik

Wisata5. Sarana dan Prasaran serta

Fasilitas Wisata6. Aksesibilitas

Studi literatur Dinas Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya

c. d. Persepsi pengunjung dan masyarakat

Bentuk peran serta masyarakat dalam pengelolaan desa wisata

Penyebaran Kuesioner (closed ended dan ramdom sampling)

Pengunjung dan Masyarakat

13

Page 24: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

E. Metode Pengambilan Data

Berbagai proses pengambilan data dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan

pelaksanaan dan pencapaian tujuan Praktek Kerja Lapang. Proses pengambilan data

dilakukan melalui:

1. Studi Literatur

Data yang dibutuhkan berkaitan dengan Praktek Kerja Lapang dikumpulkan

melalui literatur. Literatur yang dapat menjadi sumber untuk mengumpulkan data

tersebut diantaranya melalui buku, laporan dan sumber-sumber terpercaya.

2. Observasi Partisipasif

Metode observasi partisipatif dilakukan dengan cara terlibat langsung dari

kegiatan pengelola Obyek wisata di Kabupaten Tasik yang sedang diamati atau yang

digunakan sebagai sumber penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut

melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data dan ikut serta dalam kegiatannya.

Dengan observasi partisipasi, data yang diperoleh akan lebih lengkap dan sampai

mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak.

3. Observasi Lapang

Observasi lapang dilakukan dengan cara identifikasi dan inventarisasi secara

langsung pada lokasi pengamatan. Metode yang digunakan berupa menjelajah dan

inventarisasi visual. Metode menjelajah dilakukan dengan menyusuri seluruh

kawasan sambil mengamati potensi yang ada menggunakan metode inventarisasi

visual.

4. Penyebaran Kuesioner

Kuesioner disusun sesuai dengan tujuan Praktek Kerja Lapang (PKL) dan

disebarkan kepada pengelola. Responden adalah salah satu sumber yang dapat

memberikan informasi bagi kepentingan PKL. Pengambilan sampel pada

pelaksanaan PKL dilakukan menggunakan metode Close Ended dan Random

Sampling. Penyebaran kuesioner dengan teknik closed ended dibuat dengan

menyediakan berbagai perkiraan. Random sampling merupakan suatu unit penelitian

14

Page 25: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

dari keseluruhan populasi yang mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih

sebagai sampel. Pengambilan sampel atau responden diambil dari berbagai kelompok

terpilih secara acak. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi pembiasan waktu.

Dalam metode ini, sampel atau responden memiliki hak tolak. Jumlah responden

yang diambil sebanyak 30 orang (Avenzora 2010).

F. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam Praktik Kerja Lapang (PKL) adalah data

mengenai kegiatan pengelolaan obyek wisata goa di Kabupaten Tasikmalaya

Provinsi Jawa Barat. Data yang diperoleh berupa data tentang Sumberdaya dan

potensi wisata dan kegiatan pengelolaan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis

dengan cara membandingkan data yang didapat dari pengelola dengan keadaan di

kawasan sehingga menghasilkan data terbaru yang menjadi suatu bahan dalam

penyusunan laporan kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL).

G. Penyajian Laporan Praktek Kerja Lapang

Setiap kegiatan Praktek Kerja lapangan yang telah dilaksanakan di Dinas

Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat akan dilaporkan secara

deskriptif dalam bentuk tulisan ilmiah. Materi yang disajikan dalam laporan tersebut

meliputi semua kegiatan yang telah direncakanan sebelum dan sesudah kegiatan

PKL, termasuk rencana kegiatan yang tidak terlaksana di lapangan.

15

Page 26: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

IV. DAFTAR PUSTAKA

Avenzora R. 2008. Ekoturisme Teori dan Praktek. BRR NAD dan Nias. Banda

Aceh.

Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-DasarPariwisata. Andi Offset. Yogyakarta.

Suyitno. 2001. Perencanaan Wisata. Kanisius. Yogyakarta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung:Alfabeta.

26

Page 27: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

LAMPIRAN

27

Page 28: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

LAMPIRAN

28

Page 29: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

Lampiran 1. Kuesioner AccessorKUESIONER ACCESSOR

EKOWISATA GOA DI KABUPATEN TASIKMALAYA

Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui persepsi Assesor mengenai

“Perencanaan Ekowisata Goa di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat”.

Identitas penyebar kuesioner :

Nama : Afrodita Indayana Lokasi Penyebaran : ………..

Nim : J3B110049 Tanggal penyebaran :…-…./2012

Program Keahlian : Ekowisata

Direktorat Program Diploma Institut Pertanian Bogor, Indonesia

A. PersepsiPotensi Goa ........................ di Kabupaten Tasikmalaya

1. Apakah keunikan dari Goa ........................ yang terdapat di kecamatan ........................ Kabupaten Tasikmalaya dan berapakah kadar keunikannya?

Nama ObyekNilai*

1 2 3 4 5 6 7Aspek Penilaian

a. Bentuk dan/atau ukuran dimensi goa tersebut sangat berbeda dengan goa sejenis pada umumnya

b. Warna-warna goa tersebut sangat berbeda dengan warna-warna goa sejenis pada umumnya

c. Topografi yang timbul pada goa tersebut sangat berbeda dengan topografi pada goa sejenis pada umumnya

d. Manfaat dan fungsi sosial dari goa tersebut sangat berbeda dengan manfaat dan fungsi sosial goa sejenis pada umumnya

e. Tempat dan ruang goa tersebut sangat berbeda dengan tempat dan ruang tumbuh goa sejenis pada umumnya

f. Waktu kejadian goa tersebut sangat berbeda dengan waktu tumbuh goa sejenis pada umunya

g. Dinamika alam yang terjadi pada goa tersebut sangat berbeda dengan dinamika pada goa sejenis pada umumnya

Keterangan 1. sangat tidak unik, 2. tidak unik, 3. agak tidak unik, 4. biasa saja,

5. agak unik, 6. Unik, 7. sangat unik

29

Page 30: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

2. Apakah Goa ........................ yang terdapat di kecamatan ........................ Kabupaten Tasikmalaya masuk dalam kategori langka dan berapakah kadar kelangkaannya?

Nama Obyek Nilai*1 2 3 4 5 6 7

Aspek Penilaian

a. Goa tesebut telah masuk dalam daftar kelangkaan Internasional

b. Goa ejala Alam tersebut telah masuk dalam daftar kelangkaan Nasional

c. Goa tersebut tidak terdapat di provinsi laind. Goa tersebut bersifat endemik dan tidak terdapat

pada Kabupaten laine. Goa tersebut tidak terdapat pada kecamatan lainf. Pengulangan proses kejadian Goa tersebut sangat

langka dalam kurun waktu tertentug. Pengulangan proses kejadian Goa tersebut sangat

langka sesuai dengan prakondisi tertentu yang tidak dapat diprediksi kejadiannya

Keterangan: 1. sangat tidak langka, 2. tidak langka, 3. agak tidak langka, 4.

biasa saja, 5. Agak langka, 6. Langka, 7. sangat langka

3. Apakah Goa ........................ yang terdapat di kecamatan ........................ Kabupaten Tasikmalaya mempunyai keindahan tertentu dan berapakah kadar keindahanya?

Nama Obyek Nilai*1 2 3 4 5 6 7

Aspek Penilaian

a. Keindahan komposisi dan nuansa bentuk dari goa tersebut

b. Keindahan komposisi dan nuansa warna dari goa tersebut

c. Keindahan komposisi dan nuansa dimensi ukuran dari goa tersebut

d. Keindahan komposisi dan nuansa ruang goa tersebut dengan alam sekitarnya

e. Keindahan komposisi dan nuansa visual secara totalitas dari goa tersebut

f. Kepuasan psikologi pengunjung dari komposisi dan nuansa goa tersebut

g. Keindahan komposisi dan nuansa afirmatif dari proses goa tersebut

Keterangan: 1. Sangat tidak enak, 2. Tidak enak, 3. Agak tidak enak, 4. Biasa

saja, 5. Agak enak, 6. Enak, 7. Sangat enak

30

Page 31: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

4. Apakah Goa ........................ yang terdapat di kecamatan ........................ Kabupaten Tasikmalaya mempunyai waktu-waktu tertentu (musiman) untuk dikunjungi dan berapakah kadar musiman tersebut?

Nama Obyek Nilai*1 2 3 4 5 6 7

Aspek Penilaian

a. Goa tersebut hanya muncul dan dapat dinikmati beberapa saat saja pada hari tertentu

b. Goa tersebut hanya muncul dan dapat dinikmati pada hari-hari tertentu dalam periode minggu kejadian

c. Dinamika perilaku Goa tersebut hanya muncul dan dapat dinikmati pada minggu tertentu periode bulan tertentu

d. Goa tersebut hanya dapat dinikmati pada kondisi bulan tertentu dalam tahun tertentu

e. Goa tersebut hanya dapat dinikmati pada bulan tertentu dalam suatu periode tahun tertentu

f. Goa tersebut hanya dapat dinikmati dalam kurun waktu yang singkat pada periode maksimal 3 tahun sekali

g. Goa tersebut hanya bisa dinikmati oleh pengunjung dengan kelompok umur dan fisik tertentu dan/atau status sosial tertentu

Keterangan: 1. sangat tidak bermanfaat, 2. tidak bermanfaat, 3. agak tidak

bermanfaat, 4. Biasa saja, 5.Agak bermanfaat, 6. Bermanfaat, 7. Sangat bermanfaat

5. Apakah Goa ........................ yang terdapat di kecamatan ........................ Kabupaten Tasikmalaya memiliki tingkat sensitivitas terhadap pengaruh luar dan berapakah kadar sensitivitas tersebut?

Nama ObyekNilai*

1 2 3 4 5 6 7Aspek Penilaian

a. Peristiwa kejadian Goa tersebut tidak terpengaruh oleh kehadiran sedikit atau banyak pengunjung dalam jarak pandang optimal

31

Page 32: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

b. Kualitas kejadian Goa tersebut tidak terpengaruh oleh kehadiran sedikit atau banyak pengunjung dalam jarak pandang optimal

c. Kuantitas kejadian Goa tersebut tidak terpengaruh oleh kehadiran sedikit atau banyak pengunjung yang dalam jarak pandang optimal

d. Kehadiran pengunjung untuk menikmati Goa tersebut pada jarak pandang optimal tidak mempengaruhi terjadinya kejadian fenomena alam lain disekitarnya

e. Kehadiran pengunjung untuk menikmati Goa tersebut pada jarak pandang optimal tidak mempengaruhi kualitas kejadian fenomena alam lain disekitarnya

f. Kehadiran pengunjung untuk menikmati Goa tersebut pada jarak pandang optimal tidak mempengaruhi kuantitas kejadian fenomena alam lain disekitarnya

g. Kehadiran pengunjung untuk menikmati Goa tersebut dalam bentuk physical contact tidak memnyebabkan berubahnya secara permanen kualitas dan kuantitas kejadian Gejala Alam tersebut ataupun gejala alam lain yang terkait

h. Daya dukung fisik Goa tersebut tidak terganggu karena penggunaan areal tersebut oleh pengunjung sebagai tempat berbagai kegiatan rekreasi dan wisata yang diijinkan di tempat tersebut

i. Daya dukung ekologis Goa tersebut tidak terganggu karena penggunaan areal tersebut oleh pengunjung sebagai tempat berbagai kegiatan rekreasi dan wisata yang diijinkan di tempat tersebut

j. Daya dukung psikologi pengunjung tidak terganggu karena penggunaan areal tersebut oleh pengunjung sebagai tempat berbagai kegiatan rekreasi dan wisata yang mempunyai turn- over factor rendah untuk setiap kegiatan rekreasi dan wisata yang diijinkan dilakukan di tempat tersebut

Keterangan: 1.sangat tidak terjangkau, 2. tidak terjangkau3. agak tidak

terjangkau, 4. biasa saja, 5. agak terjangkau, , 6. Terjangkau, 7. sangat terjangkau

6. Apakah aksesibilitas menuju lokasi Goa ........................ yang terdapat di kecamatan ........................ Kabupaten Tasikmalaya mudah dijangkau dan berapakah kadar jangkauan tersebut?

Nama ObyekNilai*

32

Page 33: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

Aspek Penilaian

a. Lokasi Goa tersebut dapat dijangkau dengan kendaraan umum dalam waktu maksimal 2 jam dari ibukota kabupaten

b. Lokasi Goa tersebut dapat dijangkau dengan kendaraan umum dalam waktu maksimal jam dari ibukota kecamatan

c. Lokasi Goa tersebut dapat dijangkau oleh semua jenis kendaraan roda empat

d. Pengunjung dapat menjangkau lokasi Goa tersebut tanpa harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki melebihi 2 kilometer

e. Untuk menjangkau lokasi tumbuh Goa tersebut tersedia kendaraan umum yang beroperasi setidaknya 16 jam dalam sehari

f. Lokasi Goa tersebut dapat dijangkau pengunjung dalam segala cuaca

g. Pada musim penghujan, Goa tersebut hanya dapat dijangkau dengan kendaraan tertentu

Keterangan: 1. sangat tidak sensitif, 2. tidak sensitif, 3. agak tidak sensitif, 4.

biasa saja, 5. agak sensitif, 6. sensitif, 7. sangat sensitif,

7. Apakah fungsi sosial dari Goa ........................ yang terdapat di kecamatan ........................ Kabupaten Tasikmalaya, yang dimanfaatkan dan berapakah kadar pemanfaatan tersebut?

Nama ObyekNilai*

1 2 3 4 5 6 7Aspek Penilaian

a. Tersebut

b. Goa tersebut hingga saat ini masih digunakan sebagai salah satu sumber elemen kehidupan sosial budaya keseharian mayarakat setempat

c. Goa tersebut hingga saat ini masih digunakan sebaaia salah satu sumber elemen budaya pada berbagai upacara budaya dalam dinamika budaya masyarakat setempat

d. Goa tersebut hingga saat ini hanya digunakan sebagai salah satu sumber elemen budaya tertentu saja dalam dinamika sosial budaya masyarakat setempat

e. Goa tersebut hingga saat ini digunakan sebagai salah satu sumber elemen ekonomi utama bagi kehidupan sosial ekonomi keseharian masyarakat

33

Page 34: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

setempat

f. Goa tersebut hingga saat ini digunakan hanya sebagai salah satu sumber elemen ekonomi bagi kehidupan sosial ekonomi keseharian masyarakat setempat

g. Goa tersebut hingga saat ini hanya sebagai salah satu identitas regional bagi masyarakat setempat

Lampiran 2. Kuesioner Wisatawan/Pengunjung

TUGAS AKHIR

PROGRAM KEAHLIAN EKOWISATA

PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KUESIONER WISATAWAN/PENGUNJUNG

EKOWISATA GOA DI KABUPATEN TASIKMALAYA

Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui karakteristik, motivasi dan persepsi pengunjung

mengenai “Perencanaan Ekowisata Ekowisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya”

Identitas Penyebar Kuesioner:

Nama : Afrodita Indayana Lokasi Penyebaran :…………….

NIM : J3B110049 Tanggal/Penyebaran : ……../2012

Program Keahlian : Ekowisata

Direktorat Program Diploma Institut Pertanian Bogor, Indonesia

A. Katareristik Responden No. Responden: .....

1. Nama : …………………………(boleh tidak diisi)2. Jenis kelamin : L/P * 3. Status pernikahan : Single/Menikah *4. Umur : …….. Tahun5. Asal Daerah :……………………………………………6. Pendidikan Terakhir :

a. SDb. SMPc. SMAd. Diploma (D1/ D2/ D3)e. Sarjana (S1/ S2/ S3)

34

Page 35: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

f. Lainnya (sebutkan)…………........

7. Pekerjaan : a. Pelajarb. Mahasiswac. Pegawai Negeri Sipild. TNI/ POLRIe. Pegawai BUMN/ BUMDf. Guru/ Doseng. Pegawai Swastah. Lainnya (sebutkan)…………….

8. Pendapatan : a. < 100.000b. 100.000 – 1000.000c. 1000.000 – 2.500.000d. > 2.500.000

9. Kunjungan : a. Sendirib. Keluargac. Temand. Rombongane. Lainnya (sebutkan)…………….

10. Berapa kali Anda pernah mengunjungi tempat ini ?a. Pertama kalib. 2 kalic. 3 – 5 kalid. 5 – 10 kalie. Lainnya (sebutkan)……………..

B. MotivasiBeri tanda chekhlist (√) pada jawaban yang menurut anda paling tepat pada

kolom yang telah disediakan.

1. Darimanakah Anda mengetahui informasi mengenai goa ..................... ?

Sumber informasiKadar Informasi

1 2 3 4 5 6 7

a. Pribadi

b. Teman/keluarga/saudara

c. Koran/Majalah/surat kabar

d. Brosur/Leaflet/Booklet

e. Radio/ iklan di televise

f. Website

g. Jaringan social

h. Lainnya (sebutkan)

35

Keterangan :

1. sangat tidak jelas2. tidak jelas3. agak tidak jelas4. biasa saja5. agak jelas6. jelas7. sangat jelas

Page 36: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

36

Page 37: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

2. Apakah motivasi Anda mengunjungi goa ....................... ?(Responden dapat memilih jawaban lebih dari satu)

MotivasiSkala

Prioritas*)

Aspek Jawaban

1 2 3 4 5 6 7

a. Penelitian/ Pendidikan

b. Bisnis/ Pekerjaan

c. Kontak Sosial

d. Spiritual

e. Wisata

f. Rekreasi

Keterangan 1) Sangat tidak puas, 2) Tidak puas, 3) Agak tidak puas, 4) Biasa saja, 5) Agak

puas, 6) Puas, 7) Sangat puas

*) Skala prioritas diisi berdasarkan prioritas utama dalam rentang angka 1 untuk yang

paling prioritas sampai seterusnya.

C. PersepsiBeri tanda chekhlist (√) pada jawaban yang menurut anda paling tepat pada

kolom yang telah disediakan :

1. Bagaimana menurut anda potensi ekowisata goa di goa ....................... ?

37

Page 38: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

1. Berapa lamakah waktu yang Anda miliki jika ekowisata goa telah terwujud?

Lama waktuKadar Kesesuaian

1 2 3 4 5 6 7

b. 1 hari

c. 2 hari

d. 3 hari

d. 4 hari

e. 1 minggu

f. Lainnya

2. Setujukah Anda jika di Kabupaten Tasikmalaya direncanakan ekowisata goa ?a. Sangat tidak setujub. Tidak setujuc. Agak tidak setuju

38

*Keterangan

Nilai:

1. Keunikan

2. Kelangkaan

3.Keindahan

4.Seasonality

5.Sensitifitas

6.Aksesibilitas

7.Fungsi Sosial

Keterangan :

1. sangat tidak efektif

2. tidak efektif

3. agak tidak efektif

4. biasa saja

5. agak efektif

No. Nama Obyek PenilaianNilai*

1 2 3 4 5 6 7

1. Kondisi Sekitar

Aksesibilitas

Letak Goa

Sarana dan Prasarana

.................................

..................................

2. Kondisi fisik (Ornamen goa)

- Mulut goa

- Stalagtit

- Stalagmite

- Sumber air goa

- ...................

- ...................

- .......................

- .........................

3. Kondisi Biotik

- Fauna Goa

- Flora goa (sekitarnya)

4. Obyek Lain

Budaya

Spiritual

.........................

...........................

Page 39: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

d. Biasa sajae. Agak setujuf. Setujug. Sangat Setuju

39

Page 40: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

Lampiran 3. Kuesioner Masyarakat

TUGAS AKHIR

PROGRAM KEAHLIAN EKOWISATA

PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KUESIONER MASYARAKAT

DI KABUPATEN TASIKMALAYA

Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui karakteristik, persepsi dan kesiapan masyarakat

mengenai “Perencanaan Ekowisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Sumatera Barat”

Identitas Penyebar Kuesioner:

Nama : Afrodita Indayana Lokasi Penyebaran :…………….

NIM : J3B11004 Tanggal/Penyebaran : ……../2012

Program Keahlian : Ekowisata

Direktorat Program Diploma Institut Pertanian Bogor, Indonesia

A. Karakteristik Masyarakat No. Responden: .....

1. Nama : …………………………2. Jenis kelamin : L/P * 3. Status pernikahan : Single/Menikah *4. Umur : …….. Tahun5. Asal Daerah :……………………………………………6. Pendidikan Terakhir :

a. SDb. SMPc. SMAd. Diploma (D1/ D2/ D3)e. Sarjana (S1/ S2/ S3)f. Lainnya (sebutkan)…………........

7. Pekerjaan : a. Pelajarb. Mahasiswac. Pegawai Negeri Sipild. TNI/ POLRIe. Pegawai BUMN/ BUMDf. Guru/ Doseng. Pegawai Swastah. Lainnya (sebutkan)…………….

40

Page 41: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

8. Pendapatan : a. < 100.000b. 100.000 – 1000.000c. 1000.000 – 2.500.000d. > 2.500.000

B. Persepsi Masyarakat

Beri tanda chekhlist (√) pada jawaban yang menurut anda paling tepat pada

kolom yang telah disediakan.

1. Apakah persepsi masyarakat terhadap potensi ekowisata goa di Kabupaten Tasikmalaya ?

2. Setujukah Anda jika di Kabupaten tasikmalaya direncanakan Ekowisata goa?

a. Sangat tidak setujub. Tidak setujuc. Agak tidak setujud. Biasa sajae. Agak setujuf. Setujug. Sangat Setuju

C. Kesiapan

Masyarakat

41

*Keterangan

Nilai:

1. Keunikan

2. Kelangkaan

3.Keindahan

4. Seosanality

5.Sensitifitas

6.Aksesibilitas

7. Fungsi Sosial

=

No. Nama Obyek

Nilai*

1 2 3 4 5 6 7

1. Kondisi Sekitar

Aksesibilitas

Letak Goa

Sarana dan Prasarana

.................................

..................................

2. Kondisi fisik (Ornamen goa)

- Mulut goa

- Stalagtit

- Stalagmite

- Sumber air goa

- ...................

- ...................

- .......................

- .........................

3. Kondisi Biotik

- Fauna Goa

- Flora goa (sekitarnya)

Obyek Lain

Budaya

Spiritual

.........................

...........................

Page 42: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

Beri tanda chekhlist (√) pada jawaban yang menurut anda paling tepat pada

kolom yang telah disediakan.

1. Untuk mewujudkan perencanaan ekowisata goa di Kabupaten Tasikmalaya, maka setujukah anda untuk menyiapkan diri dalam hal-hal berikut ?

Standard PelaksanaanAspek Jawaban

1 2 3 4 5 6 7

A. Etika Pelayanan kepada pengunjung

a. Setiap masyarakat diharuskan untuk mengucapkan salam kepada pengunjung

b. Setiap masyarakat diharuskan untuk memberikan senyum kepada pengunjung

c. Masyarakat dapat menjalin komunikasi dengan baik terhadap pengunjung

d. Masyarakat tidak melakukan hal senono terhadap pengunjung

e. Masyarakat harus berkata jujur kepada pengunjung

f. Masyarakat tidak membeda-bedakan pengunjung dalam hal

usia, suku, warga Negara dan agama.

g. Masyarakat harus berpenampilan yang baik dan wajar dengan

menggunakan pakaian yang sopan dan rapih saat berhadapan

dengan pengunjung

h. Dalam berkomunikasi masyarakat harus menggunakan bahasa

yang mudah dimengerti dan sopan

i. Masyarakat harus menghindari kebiasaan buruk saat melayani

pengunjung seperti merokok, makan, tidak menatap

pengunjung saat berbicara, mendengarkan musik dengan

menggunakan hadset

j. Masyarakat tidak memotong pembicaraan pengunjung yang

sedang berbicara

k. Masyarakat tidak mengharapkan tips dari pengunjung

l. Masyarakat tidak membicarakan masalah pribadi kepada

pengunjung

m. Masyarakat dilarang menggunakan kata-kata yang

menyinggung unsur-unsur sara (agama,suku,ras,dan bangsa)

n. Masyarakat memberikan informasi secara benar dan membantu

apabila diperlukan

o. Masyarakat wajib mentaati etika pelayanan

Cara Menilai :1. Sangat Tidak Siap; 2. Tidak Siap; 3. Agak Tidak Siap; 4. Biasa

Saja; 5. Agak Siap; 6. Siap; 7. Sangat Siap.

42

Page 43: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

Standard PelaksanaanAspek Jawaban

1 2 3 4 5 6 7

B. Keamanan dan Keselamatan kepada pengunjung

a. Masyarakat selalu Menjalankan sistem keamanan lingkungan

(SISKAMLING)

b. Masyarakat harus mengetahui mengenai identitas pengunjung

yang mengunjungi goa di Kabupaten Tasikmalaya

c. Masyarakat mengetahui mengenai pengetahuan dasar penyakit

ringan dan memiliki pengetahuan tentang P3K (Pertolongan

Pertama Pada Kecelakaan)

d. Masyarakat menyediakan alat P3K (Pertolongan Pertama Pada

Kecelakaan)

e. Masyarakat harus memberikan informasi kepada pengunjung

mengenai aturan adat yang terdapat masyarakat sekitar goa di

Kabupaten Tasikmalaya

f. Masyarakat memastikan pengunjung agar tidak mengambil

benda sejarah, benda peninggalan, flora, fauna yang terdapat

di objek wisata

g. Masyarakat menyediakan pusat informasi

h. Masyarakat cepat tanggap terhadap keadaan darurat yang

disebabkan oleh gangguan kemanan,kecelakaan,pencemaran

dan bencana alam.

i. Masyarakat harus melakukan pengawasan terhadap

pengunjung yang melakukan aktifitas wisata

j. Apabila ada yang melakukan perkelahian atau perusakan

masyarakat wajib menghentikannya dan melaporkan kepada

pihak yang berwajib.

k. Apabila menemukan barang yang hilang atau ketinggalan

masyarakat wajib menggembalikan kepada pemiliknya atau

menyerahkan kepada petugas yang berwenang dan petugas

desa wajib menggembalikan barang tersebut kepada

pemiliknya

l. Jika terjadi kecelakaan masyarakat wajib menolong,dengan

bantuan medis dan jika perlukan dirujuk ke rumah sakit

m. Masyarakat wajib mentaati peraturan keamanan dan

keselamatan pengunjung

Cara Menilai :1. Sangat Tidak Siap; 2. Tidak Siap; 3. Agak Tidak Siap; 4. Biasa

43

Page 44: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

Saja; 5. Agak Siap; 6. Siap; 7. Sangat Siap.

Standard Pelaksanaan Aspek Jawaban

1 2 3 4 5 6 7

C. Persaingan Usaha

a. Masyarakat memutuskan bersama mengenai harga

b. Masyarakat tidak membeda-bedakan mengenai harga

pengunjung lokal dan mancanegara.

c. Masyarakat harus membagi pembagian wilayah untuk

melakukan persaingan usaha

d. Masyarakat menyediakan barang yang berkualitas agar

pengunjung tidak kecewa dan tidak memberikan penilaian

yang negatif terhadap suatu tempat usaha tersebut

e. Masyarakat melakukan promosi secara langsung contohnya

menjadi pemandu wisata di kawasan sekitar goa, dan

mengantarkan ke pusat informasi

f. Masyarakat harus menjual macam-macam produk khas

Tasikmalaya

g. Masyarakat harus menyediakan jasa penginapan dan

penyewaan transportasi

h. Pedagang melakukan persaingan yang sehat dengan

mengedepankan keunggulan prodak dan layanan yang

bermutu

i. Menyediakan kotak kritik dan saran untuk pembeli

j. Pedagang wajib mentaati etika persaingan usaha

D. kenyamanan dan kebersihan bagi Pengunjung

a. Masyarakat harus memperhatikan kebersihan lingkungan

b. Masyarakat harus menyediakan tempat-tempat pembuangan

sampah

c.Masyarakat dan atau pengunjung dilarang membawa barang-

barang terlarang contohnya minuman keras, narkotika dan

psikotropika

d. Masyarakat dan atau pengunjung dilarang merusak fasilitas

yang terdapat sekitar kawasan ekowisata goa di Kabupaten

Tasikmalaya

44

Page 45: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

e. Masyarakat dan Pengunjung wajib mengambil sampah yang

terlihat di sekitar kawasan

f. Masyarakat wajib bergotong royong sekurang-kurangnya satu

kali dalam seminggu untuk kebesihan kawasan

g. Masyarakat menyediakan fasilitas MCK yang bersih dan layak

digunakan

h. Masyarakat dan atau wisatawan harus mentaati peraturan

kesehatan yang ada di sekitar kawasan ekowisata goa

Keterangan :

1. Sangat Tidak Siap, 2.Tidak Siap, 3.Agak Tidak Siap, 4. Biasa Saja, 5.Agak Siap, 6. Siap, 7. Sangat Siap.

45

Page 46: Usulan Kegiatan Praktik Kerja Lapang "Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Afrodita Indayana)

Lampiran 4. Jurnal Kegiatan Harian

JURNAL KEGIATAN HARIAN

Nama Mahasiswa : Afrodita Indayana

NIM : J3B110049

Lokasi : Kabupaten Tasikmalaya

Direktorat Program Diploma-Institut Pertanian Bogor (IPB)

No Hari/Tanggal Kegiatan Keterangan Paraf

……….

……………….2012

Pembimbing Lapang

(…..................................................)

46