5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 1/32
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN
PURPURA TROMBOSITOPENIK IDIOPATI
( ITP )
Disusun Oleh :
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 2/32
KONSEP DASAR
IDIOPATHIC TROMBOCYTOPENIC PURPURA ( ITP )
A. PENGERTIAN
1. Idiopathic Trombocytopenia Purpura ( ITP ) ialah suatu keadaan perdarahan
yang disifatkan oleh timbulnya petekia atau ekimosis di kulit ataupun pada
selaput lendir dan adakalanya terjadi pada berbagai jaringan dengan
penurunan jumlah trombosis karena sebab yang tidak diketahui. ( FKUI,
1991: 479 ).
2. ITP adalah penyakit yang etiologinya tidak diketahui, dengan manifestasi
hematologist berupa penurunan hitung trombosit dan waktu perdarahan
memanjang; secara klinis ditandai dengan memar – memar dan seringkali
terjadi perdarahan terutama pada kulit dan membrane mukosa. ( John Rendle,
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 3/32
B. ETIOLOGI
Penyebab yang pasti belum diketahui, menurut Mansyur, 2000:496, dikemukakan
berbagai kemungkinan diantaranya ialah :
1. Hipersplenisme
2. Infeksi virus ( demam berdarah, morbili, varisela, rubella, dsb ).
3. Intoksikasi makanan atau obat ( asetosal, PAS, fenilbutazon, diamox, kina,
sedormid )
4. Bahan kimia.
5. Pengaruh fisis ( radiasi, panas ).
6. Kekurangan faktor pematangan ( misalnya malnutrisi ).
7. DIC ( misalnya pada DSS, leukimia, respiratory distress syndrome pada
neonatus ).
8. Mekanisme imun yang menghancurkan trombosit.
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 4/32
memainkan peran penting dalam patogenesis kelainan ini. Limpa merupakan
tempat utama produksi antibodi antitrombosit dan destruksi trombosit yang
dilapisi IgG. Pada lebih dari dua pertiga penderita, splenektomi akan dikuti
kembalinya hitung trombosit menjadi normal dan remisi lengkap penyakitnya.
Limpa biasanya nampak normal sekali, atau mungkin disertai sedikit pembesaran
saja. Splenomegali demikian yang mungkin terjadi sebagai akibat bendungan
sinusoid dan pembesaran folikel –folikel limfoid, yang memeliki sentra germina
mencolok. Secara histologi sumsum tampak normal, tetapi biasanya dapat
menunjukan peningkatan jumlah megakariosit, kebanyakan megakariosit hanya
berinti satu dan diduga masih muda. Gambaran sumsum serupa dicatat dalam
berbagai bentuk trombositopeni sebagai akibat perusakan trombosit yang
dipercepat. Kepentingan pemeriksaan susmsum ialah untuk menyimgkirkan
trombositopeni sebagai akibat kegagalan sumsum. Entu saja temuan penting pada
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 5/32
5. Masa prodroal – keletihan, demam, dan nyeri abdomen.
6. Secara spontan timbul petekia dan ekimosis pada kulit.
7. Mudah memar.
8. Epistaksis ( gejala awal pada sepertiga anak ).
9. Perdarahan traktus genitrourinarius ( menoragia, hematuria ) jarang.
10. Traktus digestivus ( hematemesis, melena ).
11. Perdarahan rongga mulut ( jarang ).
12. Pada mata ( konjungtiva, retina ).
13. Pada ITP akut dan berat dapat timbul pula pada selaput lendir yang berisi
darah ( bula hemoragik ).
14. Perdarahan pada SSP ( perdarahan subdural dan lain – lain ). Jarang terjadi.
15. Demam ringan 1 – 6 minggu sebelum tinbul gejala bila terdapat perdarahan
berat atau perdarahan traktus gastrointestinalis.
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 6/32
b. Trombositopenia berlangsung lebih dari 6 bulan setelah diagnosa.
c. Awitan tersembunyi dan berbahaya.
d. Jumlah trombosit tetap dibawah normal selama penyakit.
e. Bentuk ini terutema terjadi pada orang dewasa.
f. Keadaannya berlangsung dengan keadaan remisi dan relaps berganti –
ganti.
g. Selama relaps, terjadi memar – memar yang dapat besar sekali, dan dapat
terjadi perdarahan melalui hidumg, milut, uterus, atau saluran kemih.
h. Limpa teraba pada kurang dari sepertiga kasus.
i. Relaps dapat berakhir kira – kira dalam 1 tahun.
3. Kambuhan
a. Mula – mula terjadi trombositopenia.
b. Relaps berulang.
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 7/32
a. Biopsi jaringan pada kulit dan gusi – diagnostik.
b. Uji antibodi antinuklir – untuk menyingkirkan kemungkinan lupus
eritematosus sistemik ( SLE ).
c. Pemeriksaan dengan slit lamp – untuk melihat adanya uveitis.
d. Biopsi ginjal – untuk mendiagnosis keterlibatan ginjal.
e. Foto toraks dan uji fungsi paru – diagnostik untuk manifestasi paru
( efusi, fibrosis interstitial paru ).
Sedangkan menurut Mansjoer, 2000:469 adalah:
a. Pemeriksaan darah tepi ditemukan trombositopenia, anemia normositik,
bila lama bisa berjenis mikrositik hipokrom.
b. Leukosit biasanya normal, dapat terjadi leukositosis ringan dengan
pergeseran kekiri bila terjadi perdarahan hebat.
c. Gambaran sumsum tulang biasanya normal, tetapi jumlah megakariosit
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 8/32
1. Penatalaksanaan Medis
Tujuan pengobatan pada gangguan ini adalah mengurangi produksi antibodi
dan destruksi trombosit, seerta meningkatkan dan mempertahankan jumlah
trombosit.
a. Gamma Globulin
Infus gamma globulin intravena ( sandoglobin; Gamium N ) diikuti
dengan kenaikan hitung teombosit yang bertahan. Dosis besar gamma
globulin gamma intravena ( 400 mg/ kg selama 5 hari ) menginduksi
remisi pada banyak kasus ITP akut dan kadang – kadang pada ITP kronis.
Percobaan terkendali acak menunjukan efektifitas globulin G imun
( IGIV ), 19/kg/ 24 jam selama 1 atau 2 hari berturut – turut dalam
mengurangi frekuensi trombositopenia berat ( hitung trombosit kurang
lebih 20 x 10
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 9/32
diteruskan sampai hitung trombosit normal atau selama 3 minggu, mana
saja yang terjadi pertama. Pada titik ini terapi steroid sebaiknya
dihentikan, meskipun hitung trombosit tetap rendah. Tetapi kortikosteroid
berkepanjangan tidak terindikasi dan dapat menekan sumsum tulang,
disamping menyebabkan perubahan cushingoid dan gagal tumbuh. Jika
trombositopenia menetap selama 4 – 6 bulan, pemberian singkat kedua
terapi kortikosteroid atau imunoglobulin intravena dapat diberikan.
c. Transfusi darah
Transfusi darah atau suspensi trombosit sedikit saja gunanya, karena
trombosit yang ditransfusikan akan capat sekali menghilang.
d. Steriod
Sangat berguna pada kasus akut jika perdarahannya berat. Pengobatan
rumat mungkin diperlukan selama kira – kira 4 minggu untuk menaikkan
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 10/32
3) Jika gangguan ini berlangsung lebih dari satu tahun atau anak itu
berusia lebih dari 5 tahun.
Sedangkan penatalaksanaan ITP menurut Mansjoer,2000:497
Yaitu:
1. ITP Akut
Pada yang ringan hanya dilakukan observasi tanpa pengobatan karena dapat
sembuh secara spontan, bila setelah 2 minggu tanpa pengobatan jumlah
trombosit belum naik berikan kortikosteroid, pada trombositopenia akibat KID
dapat diberikan heparin intravena, dan bila keadaan sangat gawat(perdarahan
otak atau saluran cerna0 berikan tranfusi suspensi trombosit.
2. ITP Menahun
Kortikosteroid diberikan selama 6 bulan: prednison 2-5 mg/kgBB/hari peroral,
imunosupresan, splenektomi.
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 11/32
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PURPURA TROMBOSITOPENI IDIOPATI
A. PENGKAJIAN
1. Hematologi
a. Tanda – tanda vital
1) Nadi cepat
2) Pernapasan
b.Tamplan umum
1)Tanda – tanda gagal jantung kongesif
2) Gelisah
c.Kulit
1)Warna kulit pucat, ikterus
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 12/32
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan perubaan sirkulasi (ekimosis ).
2. Perfusi jaringan tidak efektif berhubungan dengan anemia.
3. Resiko injuri berhubungan dengan perdarahan.
4. Nyeri berubungan dengan epistaksis.
5. Nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan akumulasi lemak.
6. Resiko infeksi berhubungan dengan luka.
7. intoleransi aktifitas berhubungan dengan immobilisasi.
8. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi tentang
penyakit
C. INTERVENSI
DX I
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 13/32
2. Tidak ada luka / lesi pada kuit
3. Perfusi jarinngan baik
4. Menunjukan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah
terjadinya cedera beerulang
5. Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan
perawatan alami
Indikator skala
1 : Kompromi luar biasa
2 : Kompromi sekali
3 : Kompromi baik
4 : Kompromi sedang
5 : Tidak ada kompromi
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 14/32
DX II
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan diharapkan
klien terbebas dari resiko injury
Cerebral
- Abnormalitas bicara
- Kelemahan ekstremitas atau paralis
- Perubahan status mental
- Perubahan pada respon motorik
- Perubahan reaksi pupil
- Kesulitan untuk menelan
- Perubahan kebiasaan
NOC : Risk Control ( control resiko )
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 15/32
3. : Kadang menunjukan
4. : Sering menunjukan
5. : Selalu menunjukan
NIC : Enviroment Management ( Manajemen Lingkungan )
1. Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien
2. Membatasi pengunjung
3. Memberikan penerangan yang cukup
4. Mengontrol lingkungan dari kebisingan
5. Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
6. Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien
DX III
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 16/32
2: Jarang menunjukan
3: Kadang menunjukan
4: sering menunjukan
5: selalu menunjukan
NIC : Nutrition Monitoring ( Monitor nutisi )
Intervensi :
1. BB pasien dalam batas normal
2. Monitor interaksi anak atau orang tua selama makan
3. Monitor turgor kulit
4. Monitor makanan kesukaan
5. Monitor kalori dan intake nutrisi
DX IV
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 17/32
- Terfokus pada diri sendiri
- Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berpikir,
penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)
- Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, menemui orang lain dan/atau
aktivitas, aktivitas berulang-ulang)
- Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas,
nadi dan dilatasi pupil)
- Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke
kaku)
- Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel,
nafas panjang/berkeluh kesah)
- Perubahan dalam nafsu makan dan minum
NOC : Circulatin status ( status sirkulasi )
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 18/32
4. Sering menunjukan
5. Selalu menunjukan
NIC : Peripheral Sensation management ( manajemen sensasi perifer )
Intervensi :
1. Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas / dingin/
tajam / tumpul
2. Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada lesi atau laserasi
3. Monitor adanya tromboplebitis
DX V
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selam aproses
keperawatan diharapkan nyeri dapat berkurang atau hilang.
- Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 19/32
- Kehilangan BB dengan makanan cukup
- Keengganan untuk makan
- Kram pada abdomen
- Tonus otot jelek
- Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi
- Kurang berminat terhadap makanan
- Pembuluh darah kapiler mulai rapuh
- Diare dan atau steatorrhea
- Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok)
- Suara usus hiperaktif
- Kurangnya informasi, misinformasi
NOC : Pain Cntrol ( Kontrol nyeri )
Kriteria Hasil :
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 20/32
4. Sering dilakukan
5. Selalu dilakukan
NIC : Pain Management ( Manajemen nyeri )
Intervensi :
1. Kaji tentang nyeri secara komprehensif ( lokasi, karakteristik, frekuensi,
kualitas, intensitas, faktor pencetus )
2. Observasi penyebab ketudaknyamanan dari nonverbal
3. Gunakan strategi komunukasi terapeutik
4. Berikan informasi tentang nyeri, penyebab, berapa lama dan antisipasi
ketergantunagan
5. Ajarkan teknik nonfarmakologok untuk mengurangi nyeri
6. Tingkatkan istirahat atau tidur untuk memfasilitasi manajemen nyeri
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 21/32
5. menunjukkan perilaku hidup sehat
keterangan skala :
1 : tidak pernah dilakukan
2 : jarang dilakukan
3 : kadang dilakukan
4 : serng dilakukan
5 : selalu dilakukan
NIC : Infection control
Intervensi :
1. batasi pengunjung bila perlu
2. gunakan sabun antimikrobia
3. cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
4. gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 22/32
d. Adanya dyspneu atau ketidaknyamanan saat beraktivitas.
NOC : Activity tolerance
Kriteria hasil :
1. berpartisipasi dalam aktfitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi,
respirasi.
2. mempu melakukan aktifitas sehari-hari (ADLs) secara mandiri.
Keterangan skala :
1 : tidak dilakukan sama sekali
2 : jarang dilakukan
3 : kadang dilakukan
4 : sering dilakukan
5 : selalu dilakukan
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 23/32
NOC :
Anxiety control
Coping
Impulse control
Kriteria Hasil :
Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol
cemas
Vital sign dalam batas normal
Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan
berkurangnya kecemasan
NIC :
Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 24/32
• Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
• Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi
• Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
• Barikan obat untuk mengurangi kecemasan
Dx IX
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan
diharapkan pasiendapat beraktifitas seperti biasa
Batasan karakteristik : memverbalisasikan adanya masalah, ketidakakuratan mengikuti
instruksi, perilaku tidak sesuai.
NOC :
Kowlwdge : disease process
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 25/32
Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit
yang spesifik
Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan
anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.
Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang
tepat
Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat
Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat
Hindari harapan yang kosong
Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan pasien dengan cara
yang tepat
Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 26/32
DX I. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan perubahan sirkulasi
(ekimosis)
Kriteria Hasil :
1. Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan.
2.Tidak ada luka / lesi pada kuit
3.Perfusi jarinngan baik
4.Menunjukan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya
cedera beerulang
5.Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan
alami
DX II. Resiko injury berhubungan dengan perdarahan
Kriteria Hasil :
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 27/32
4. Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi )
DX IV. Perfusi jaringan ttidak efektif berhubungan denagan anemia
Kriteria Hasil :
1.mendemonstasikan status sirkulasi yang ditandai dengan :
a. tekanan systole dan dyastole dalam rentang yang diharapkan
b. tidak ada ortostatikhipertensi
c. tidak ada tanda – tanda peningkatan tekanan intrakranial ( tidak
lebih dari 15 mmHg )
DX V. Nyeri berhubungan dengan epistaksis
Kriteria Hasil : skala
1.Mengenali faktor penyebab nyeri
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 28/32
2. mendeskripsikan proses penularan penyakit, faktor yang mempengaruhi penularan
serta penatalaksanaannya.
3. menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
4. jumlah leukosit dalam batas normal
5. menunjukkan perilaku hidup sehat
Dx VII. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan immobilitas
Kriteria hasil :
1. berpartisipasi dalam aktfitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi,
respirasi.
2. mempu melakukan aktifitas sehari-hari (ADLs) secara mandiri.
Dx VIII. Cemas berhubungan dengan hospitalisasi
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 29/32
3. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan
perawat/tim kesehatan lainnya
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 30/32
DAFTAR PUSTAKA
Behrman. 1999. Ilmu Kesehatan Anak Nelson Edisi 15. Jakarta : EGC
Betz, Cecily L. 1997. Buku Saku Keperawatan Pediatri edisi 3. Jakarta : EGC
Hidayat, Aziz Alimul. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta: Salemba
Medika.
Johnson, Marion, dkk. 2000. Nursing Outcomes classification ( NOC ). Missouri:
Mosby.
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 31/32
Santosa, Budi. 2006. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda. Prima Medika
5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 32/32
DIC Infeksi virus Kerusakan trombosit Imun Malnutrisi Limpa
Kadar Protrombin Penurunan Jumlah Kelemahan Anti bodi
Menurun Trombosit anti trombosit
Trombositopeni IgG terikat padapermukaan trombosit
Bendungan Sinusoid
` Perdarahan Sekunder Demam
Pembesaran folikel
Limfoid
Kelainan Kulit Epistaksis Menoragia Splenomegali
Ekimosis Bula/Vesikel Anemia anoreksia
Rewel
Luka
Sumber : Mansjoer (2000), Robin&Kumar
Kerusakan
integritas
kulit
Perfusi jaringan
tidak efektif
Nyeri
Intoleransi
aktivitas
Resiko injuri
Resiko infeksi Kurang
pengatahuan
Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh