ITP UJIAN KLINIK

32
 LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN PURPURA TROMBOSITOPENIK IDIOPATI ( ITP ) Disusun Oleh : LANJAR TRI LESTARI P 17420208023 KEMENTRIAN KESEHATAN REP UBLIK I NDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PURWOKERTO 2011

Transcript of ITP UJIAN KLINIK

Page 1: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 1/32

 

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN

PURPURA TROMBOSITOPENIK IDIOPATI

( ITP )

Disusun Oleh :

Page 2: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 2/32

 

KONSEP DASAR 

IDIOPATHIC TROMBOCYTOPENIC PURPURA ( ITP )

A. PENGERTIAN

1. Idiopathic Trombocytopenia Purpura ( ITP ) ialah suatu keadaan perdarahan

yang disifatkan oleh timbulnya petekia atau ekimosis di kulit ataupun pada

selaput lendir dan adakalanya terjadi pada berbagai jaringan dengan

  penurunan jumlah trombosis karena sebab yang tidak diketahui. ( FKUI,

1991: 479 ).

2. ITP adalah penyakit yang etiologinya tidak diketahui, dengan manifestasi

hematologist berupa penurunan hitung trombosit dan waktu perdarahan

memanjang; secara klinis ditandai dengan memar – memar dan seringkali

terjadi perdarahan terutama pada kulit dan membrane mukosa. ( John Rendle,

Page 3: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 3/32

 

B. ETIOLOGI

Penyebab yang pasti belum diketahui, menurut Mansyur, 2000:496, dikemukakan

 berbagai kemungkinan diantaranya ialah :

1. Hipersplenisme

2. Infeksi virus ( demam berdarah, morbili, varisela, rubella, dsb ).

3. Intoksikasi makanan atau obat ( asetosal, PAS, fenilbutazon, diamox, kina,

sedormid )

4. Bahan kimia.

5. Pengaruh fisis ( radiasi, panas ).

6. Kekurangan faktor pematangan ( misalnya malnutrisi ).

7. DIC ( misalnya pada DSS, leukimia, respiratory distress syndrome pada

neonatus ).

8. Mekanisme imun yang menghancurkan trombosit.

Page 4: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 4/32

 

memainkan peran penting dalam patogenesis kelainan ini. Limpa merupakan

tempat utama produksi antibodi antitrombosit dan destruksi trombosit yang

dilapisi IgG. Pada lebih dari dua pertiga penderita, splenektomi akan dikuti

kembalinya hitung trombosit menjadi normal dan remisi lengkap penyakitnya.

Limpa biasanya nampak normal sekali, atau mungkin disertai sedikit pembesaran

saja. Splenomegali demikian yang mungkin terjadi sebagai akibat bendungan

sinusoid dan pembesaran folikel –folikel limfoid, yang memeliki sentra germina

mencolok. Secara histologi sumsum tampak normal, tetapi biasanya dapat

menunjukan peningkatan jumlah megakariosit, kebanyakan megakariosit hanya

 berinti satu dan diduga masih muda. Gambaran sumsum serupa dicatat dalam

  berbagai bentuk trombositopeni sebagai akibat perusakan trombosit yang

dipercepat. Kepentingan pemeriksaan susmsum ialah untuk menyimgkirkan

trombositopeni sebagai akibat kegagalan sumsum. Entu saja temuan penting pada

Page 5: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 5/32

 

5. Masa prodroal – keletihan, demam, dan nyeri abdomen.

6. Secara spontan timbul petekia dan ekimosis pada kulit.

7. Mudah memar.

8. Epistaksis ( gejala awal pada sepertiga anak ).

9. Perdarahan traktus genitrourinarius ( menoragia, hematuria ) jarang.

10. Traktus digestivus ( hematemesis, melena ).

11. Perdarahan rongga mulut ( jarang ).

12. Pada mata ( konjungtiva, retina ).

13. Pada ITP akut dan berat dapat timbul pula pada selaput lendir yang berisi

darah ( bula hemoragik ).

14. Perdarahan pada SSP ( perdarahan subdural dan lain – lain ). Jarang terjadi.

15. Demam ringan 1 – 6 minggu sebelum tinbul gejala bila terdapat perdarahan

 berat atau perdarahan traktus gastrointestinalis.

Page 6: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 6/32

 

 b. Trombositopenia berlangsung lebih dari 6 bulan setelah diagnosa.

c. Awitan tersembunyi dan berbahaya.

d. Jumlah trombosit tetap dibawah normal selama penyakit.

e. Bentuk ini terutema terjadi pada orang dewasa.

f. Keadaannya berlangsung dengan keadaan remisi dan relaps berganti – 

ganti.

g. Selama relaps, terjadi memar – memar yang dapat besar sekali, dan dapat

terjadi perdarahan melalui hidumg, milut, uterus, atau saluran kemih.

h. Limpa teraba pada kurang dari sepertiga kasus.

i. Relaps dapat berakhir kira – kira dalam 1 tahun.

3. Kambuhan

a. Mula – mula terjadi trombositopenia.

 b. Relaps berulang.

Page 7: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 7/32

a. Biopsi jaringan pada kulit dan gusi – diagnostik.

  b. Uji antibodi antinuklir – untuk menyingkirkan kemungkinan lupus

eritematosus sistemik ( SLE ).

c. Pemeriksaan dengan slit lamp – untuk melihat adanya uveitis.

d. Biopsi ginjal – untuk mendiagnosis keterlibatan ginjal.

e. Foto toraks dan uji fungsi paru – diagnostik untuk manifestasi paru

( efusi, fibrosis interstitial paru ).

Sedangkan menurut Mansjoer, 2000:469 adalah:

a. Pemeriksaan darah tepi ditemukan trombositopenia, anemia normositik,

 bila lama bisa berjenis mikrositik hipokrom.

  b. Leukosit biasanya normal, dapat terjadi leukositosis ringan dengan

 pergeseran kekiri bila terjadi perdarahan hebat.

c. Gambaran sumsum tulang biasanya normal, tetapi jumlah megakariosit

 

Page 8: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 8/32

1. Penatalaksanaan Medis

Tujuan pengobatan pada gangguan ini adalah mengurangi produksi antibodi

dan destruksi trombosit, seerta meningkatkan dan mempertahankan jumlah

trombosit.

a. Gamma Globulin

Infus gamma globulin intravena ( sandoglobin; Gamium N ) diikuti

dengan kenaikan hitung teombosit yang bertahan. Dosis besar gamma

globulin gamma intravena ( 400 mg/ kg selama 5 hari ) menginduksi

remisi pada banyak kasus ITP akut dan kadang – kadang pada ITP kronis.

Percobaan terkendali acak menunjukan efektifitas globulin G imun

( IGIV ), 19/kg/ 24 jam selama 1 atau 2 hari berturut – turut dalam

mengurangi frekuensi trombositopenia berat ( hitung trombosit kurang

lebih 20 x 10

 

Page 9: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 9/32

diteruskan sampai hitung trombosit normal atau selama 3 minggu, mana

saja yang terjadi pertama. Pada titik ini terapi steroid sebaiknya

dihentikan, meskipun hitung trombosit tetap rendah. Tetapi kortikosteroid

  berkepanjangan tidak terindikasi dan dapat menekan sumsum tulang,

disamping menyebabkan perubahan cushingoid dan gagal tumbuh. Jika

trombositopenia menetap selama 4 – 6 bulan, pemberian singkat kedua

terapi kortikosteroid atau imunoglobulin intravena dapat diberikan.

c. Transfusi darah

Transfusi darah atau suspensi trombosit sedikit saja gunanya, karena

trombosit yang ditransfusikan akan capat sekali menghilang.

d. Steriod

Sangat berguna pada kasus akut jika perdarahannya berat. Pengobatan

rumat mungkin diperlukan selama kira – kira 4 minggu untuk menaikkan

 

Page 10: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 10/32

3) Jika gangguan ini berlangsung lebih dari satu tahun atau anak itu

 berusia lebih dari 5 tahun.

Sedangkan penatalaksanaan ITP menurut Mansjoer,2000:497

Yaitu:

1. ITP Akut

Pada yang ringan hanya dilakukan observasi tanpa pengobatan karena dapat

sembuh secara spontan, bila setelah 2 minggu tanpa pengobatan jumlah

trombosit belum naik berikan kortikosteroid, pada trombositopenia akibat KID

dapat diberikan heparin intravena, dan bila keadaan sangat gawat(perdarahan

otak atau saluran cerna0 berikan tranfusi suspensi trombosit.

2. ITP Menahun

Kortikosteroid diberikan selama 6 bulan: prednison 2-5 mg/kgBB/hari peroral,

imunosupresan, splenektomi.

 

Page 11: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 11/32

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PURPURA TROMBOSITOPENI IDIOPATI

A. PENGKAJIAN

1. Hematologi

a. Tanda – tanda vital

1) Nadi cepat

2) Pernapasan

 b.Tamplan umum

1)Tanda – tanda gagal jantung kongesif 

2) Gelisah

c.Kulit

1)Warna kulit pucat, ikterus

 

Page 12: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 12/32

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan perubaan sirkulasi (ekimosis ).

2. Perfusi jaringan tidak efektif berhubungan dengan anemia.

3. Resiko injuri berhubungan dengan perdarahan.

4. Nyeri berubungan dengan epistaksis.

5. Nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan akumulasi lemak.

6. Resiko infeksi berhubungan dengan luka.

7. intoleransi aktifitas berhubungan dengan immobilisasi.

8. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi tentang

 penyakit

C. INTERVENSI

DX I

 

Page 13: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 13/32

2. Tidak ada luka / lesi pada kuit

3. Perfusi jarinngan baik 

4. Menunjukan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah

terjadinya cedera beerulang

5. Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan

 perawatan alami

Indikator skala

1 : Kompromi luar biasa

2 : Kompromi sekali

3 : Kompromi baik 

4 : Kompromi sedang

5 : Tidak ada kompromi

 

Page 14: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 14/32

DX II

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan diharapkan

klien terbebas dari resiko injury

Cerebral

- Abnormalitas bicara

- Kelemahan ekstremitas atau paralis

- Perubahan status mental

- Perubahan pada respon motorik 

- Perubahan reaksi pupil

- Kesulitan untuk menelan

- Perubahan kebiasaan

 NOC :  Risk Control ( control resiko )

 

Page 15: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 15/32

3. : Kadang menunjukan

4. : Sering menunjukan

5. : Selalu menunjukan

 NIC :  Enviroment Management ( Manajemen Lingkungan )

1. Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien

2. Membatasi pengunjung

3. Memberikan penerangan yang cukup

4. Mengontrol lingkungan dari kebisingan

5. Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih

6. Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien

DX III

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan

 

Page 16: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 16/32

2: Jarang menunjukan

3: Kadang menunjukan

4: sering menunjukan

5: selalu menunjukan

 NIC : Nutrition Monitoring ( Monitor nutisi )

Intervensi :

1. BB pasien dalam batas normal

2. Monitor interaksi anak atau orang tua selama makan

3. Monitor turgor kulit

4. Monitor makanan kesukaan

5. Monitor kalori dan intake nutrisi

DX IV

 

Page 17: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 17/32

- Terfokus pada diri sendiri

- Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berpikir,

 penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)

- Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, menemui orang lain dan/atau

aktivitas, aktivitas berulang-ulang)

- Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas,

nadi dan dilatasi pupil)

- Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke

kaku)

- Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel,

nafas panjang/berkeluh kesah)

- Perubahan dalam nafsu makan dan minum

 NOC : Circulatin status ( status sirkulasi )

 

Page 18: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 18/32

4. Sering menunjukan

5. Selalu menunjukan

 NIC :  Peripheral Sensation management ( manajemen sensasi perifer )

Intervensi :

1. Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas / dingin/

tajam / tumpul

2. Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada lesi atau laserasi

3. Monitor adanya tromboplebitis

DX V

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selam aproses

keperawatan diharapkan nyeri dapat berkurang atau hilang.

- Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal

 

Page 19: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 19/32

- Kehilangan BB dengan makanan cukup

- Keengganan untuk makan

- Kram pada abdomen

- Tonus otot jelek  

- Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi

- Kurang berminat terhadap makanan

- Pembuluh darah kapiler mulai rapuh

- Diare dan atau steatorrhea

- Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok)

- Suara usus hiperaktif  

- Kurangnya informasi, misinformasi

 NOC :  Pain Cntrol ( Kontrol nyeri )

Kriteria Hasil :

 

Page 20: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 20/32

4. Sering dilakukan

5. Selalu dilakukan

 NIC :  Pain Management ( Manajemen nyeri )

Intervensi :

1. Kaji tentang nyeri secara komprehensif ( lokasi, karakteristik, frekuensi,

kualitas, intensitas, faktor pencetus )

2. Observasi penyebab ketudaknyamanan dari nonverbal

3. Gunakan strategi komunukasi terapeutik 

4. Berikan informasi tentang nyeri, penyebab, berapa lama dan antisipasi

ketergantunagan

5. Ajarkan teknik nonfarmakologok untuk mengurangi nyeri

6. Tingkatkan istirahat atau tidur untuk memfasilitasi manajemen nyeri

 

Page 21: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 21/32

5. menunjukkan perilaku hidup sehat

keterangan skala :

1 : tidak pernah dilakukan

2 : jarang dilakukan

3 : kadang dilakukan

4 : serng dilakukan

5 : selalu dilakukan

 NIC : Infection control

Intervensi :

1. batasi pengunjung bila perlu

2. gunakan sabun antimikrobia

3. cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan

4. gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung

 

Page 22: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 22/32

d. Adanya dyspneu atau ketidaknyamanan saat beraktivitas.

 NOC :  Activity tolerance

Kriteria hasil :

1. berpartisipasi dalam aktfitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi,

respirasi.

2. mempu melakukan aktifitas sehari-hari (ADLs) secara mandiri.

Keterangan skala :

1 : tidak dilakukan sama sekali

2 : jarang dilakukan

3 : kadang dilakukan

4 : sering dilakukan

5 : selalu dilakukan

 

Page 23: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 23/32

 NOC :

Anxiety control

Coping

Impulse control

Kriteria Hasil :

Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas

Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol

cemas

Vital sign dalam batas normal

Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan

 berkurangnya kecemasan

 NIC :

Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)

 

Page 24: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 24/32

• Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan

• Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi

• Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi

• Barikan obat untuk mengurangi kecemasan

Dx IX

Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan

diharapkan pasiendapat beraktifitas seperti biasa

Batasan karakteristik : memverbalisasikan adanya masalah, ketidakakuratan mengikuti

instruksi, perilaku tidak sesuai.

 NOC :

Kowlwdge : disease process

 

Page 25: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 25/32

Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit

yang spesifik 

Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan

anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.

Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang

tepat

Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat

Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat

Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat

Hindari harapan yang kosong

Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan pasien dengan cara

yang tepat

Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah

 

Page 26: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 26/32

DX I. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan perubahan sirkulasi

(ekimosis)

Kriteria Hasil :

1. Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan.

2.Tidak ada luka / lesi pada kuit

3.Perfusi jarinngan baik 

4.Menunjukan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya

cedera beerulang

5.Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan

alami

DX II. Resiko injury berhubungan dengan perdarahan

Kriteria Hasil :

 

Page 27: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 27/32

4. Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi )

DX IV. Perfusi jaringan ttidak efektif berhubungan denagan anemia

Kriteria Hasil :

1.mendemonstasikan status sirkulasi yang ditandai dengan :

a. tekanan systole dan dyastole dalam rentang yang diharapkan

 b. tidak ada ortostatikhipertensi

c. tidak ada tanda – tanda peningkatan tekanan intrakranial ( tidak 

lebih dari 15 mmHg )

DX V. Nyeri berhubungan dengan epistaksis

Kriteria Hasil : skala

1.Mengenali faktor penyebab nyeri

 

Page 28: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 28/32

2. mendeskripsikan proses penularan penyakit, faktor yang mempengaruhi penularan

serta penatalaksanaannya.

3. menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi

4. jumlah leukosit dalam batas normal

5. menunjukkan perilaku hidup sehat

Dx VII. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan immobilitas

Kriteria hasil :

1. berpartisipasi dalam aktfitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi,

respirasi.

2. mempu melakukan aktifitas sehari-hari (ADLs) secara mandiri.

Dx VIII. Cemas berhubungan dengan hospitalisasi

 

Page 29: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 29/32

3. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan

 perawat/tim kesehatan lainnya

 

Page 30: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 30/32

DAFTAR PUSTAKA

Behrman. 1999.  Ilmu Kesehatan Anak Nelson Edisi 15. Jakarta : EGC

Betz, Cecily L. 1997. Buku Saku Keperawatan Pediatri edisi 3. Jakarta : EGC

Hidayat, Aziz Alimul. 2005.  Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta: Salemba

Medika.

Johnson, Marion, dkk. 2000. Nursing Outcomes classification ( NOC ). Missouri:

Mosby.

 

Page 31: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 31/32

Santosa, Budi. 2006.  Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda. Prima Medika

  

Page 32: ITP UJIAN KLINIK

5/8/2018 ITP UJIAN KLINIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/itp-ujian-klinik 32/32

DIC Infeksi virus Kerusakan trombosit Imun Malnutrisi Limpa

Kadar Protrombin Penurunan Jumlah Kelemahan Anti bodi

Menurun Trombosit anti trombosit

Trombositopeni IgG terikat padapermukaan trombosit

 

Bendungan Sinusoid

` Perdarahan Sekunder Demam

Pembesaran folikel

Limfoid

Kelainan Kulit Epistaksis Menoragia Splenomegali

 

Ekimosis Bula/Vesikel Anemia anoreksia

Rewel

Luka

Sumber : Mansjoer (2000), Robin&Kumar 

Kerusakan

integritas

kulit

Perfusi jaringan

tidak efektif 

 Nyeri

Intoleransi

aktivitas

Resiko injuri

Resiko infeksi Kurang

 pengatahuan

Perubahan nutrisi

kurang dari kebutuhan

tubuh