HUBUNGAN ANTARA FAMILY EMBEDDEDNESS DENGAN
INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN GENERASI Y
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Ruth Elisa Kusumastuti
149114024
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
When I beliefe it, I can do it! AND
When I can do, I can have a result!
(anonymous)
Don’t be afraid to give up the good to go for the great – John D. Rockefeller
When I am afraid, I put my trust in You – psalsm 56;3
You must endure the pain and make efforts to
achieve true freedom – Geun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada semua orang yang telah turut membantu
saya menyelesaikan tugas akhir ini dalam bentuk bimbingan, doa, semangat,
motivasi, humor/candaan, sindiran, kritikan dan apapun itu :
GUSTI YESUS KRISTUS yang selalu menyertai dan setia memberikan
berkatNya kepadaku, sehingga rancanganNya telah bekerja dalamku hingga saat
ini. Ku berencana dan berusaha hanya untuk kemuliaanNya, Gusti Yesus yang
selalu bertindak atas segala kehidupanku baik kebagiaan, kelelahan, maupun
kekhawatiran Gusti Yesus selalu berada disisiku untuk memelukku dalam
dekapan kasihNya dan menenangkanku untuk menyelesaikan tugas akhirku.
Keluargaku, Babe, Ibu, dan kakak ku Yehezkiel Dani, Mbah Kung, Mbah Putri,
Tante, Om, Adik-adiku dan Kakak-kakakku sepupu yang selalu memberikan
dukungan, cinta kasih, kesabaran, menyemangati, memberikan wejangan, dan
segala kebutuhan psikis yang ku perlukan, sehingga ku bisa menyelesaikan tugas
akhir ini dengan lancar.
Dosen Pengampu Mata Kuliah Seminar hingga menjadi Dosen Pembimbing
Skripsi, Bapak TM. Raditya Hernawa, M.Psi., Psi. yang selalu memberikan
waktunya dengan sabar dalam mengarahkan, memunculkan ide baru, memotivasi
saya, dan selalu memberikan pertanyaan-pertanyaan yang detail mengenai tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
akhir saya, serta memberikan masukan yang baik untuk memperhatian setiap
kalimat yang saya buat.
Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma sebagai ruang saya untuk
menemukan dan menambah pengetahuan baik formal maupun informal, sehingga
saya dapat dengan mudah beradaptasi dan berkembang menjadi pribadi yang
dapat “memanusiakan manusia”, serta mendapatkan berbagai kenangan dan
pengalaman hidup yang nantinya akan saya kenang.
Kepada diriku sendiri yang selalu optimis bahwa ku mampu menyelesaikan apa
yang seharusnya ku selesaikan. Diriku yang selalu berjuang bangkit dari segala
pergumulan hidup, melawan ketakutan, kekhawatiran, dan rasa tidak percaya diri.
Diriku yang kembali termotivasi ketika ku yang selalu menunda-nunda pekerjaan
karena berbagai situasi dan kondisi, Finally Ruth, You can FINNISED It!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
HUBUNGAN ANTARA FAMILY EMBEDDEDNESS DENGAN
INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN GENERASI Y
Ruth Elisa Kusumastuti
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Family
Embeddedness dengan Intensi Turnover pada karyawan Generasi Y. Hipotesis dalam
penelitian ini adalah terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara Family
Embeddedness dengan Intensi Turnover pada karyawan Generasi Y. Subjek dalam
penelitian ini berjumlah 155 orang dengan 65 orang laki-laki dan 90 orang perempuan.
Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala Family Embeddedness yang
dikembangkan oleh Ramesh dan Gelfand (2010) dan skala Intensi Turnover yang
dimodifikasi oleh Mobley, Horner, & Hollingsworth (1978) dengan menggunakan
penskalaan Likert. Skala Family Embeddedness memiliki keofisien reliabilitas alpha
sebesar 0,851 dan skala Intensi Turnover memperoleh Alpha Cronbach sebesar 0,911.
Kedua skala ini telah diterjemahkan dan divalidasi menggunakan professional judgement.
Teknik analisis dalam penelitian ini adalah korelasi dengan program SPSS for windows
versi 22. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif (r=-
0,554) dan signifikan antara antara Family Embeddedness (p=0,000) dengan Intensi
Turnover (p=0,000) pada karyawan Generasi Y. Hal ini berarti semakin tinggi Family
Embeddedness maka semakin rendah Intensi Turnover.
Kata kunci: Family Embeddedness, Intensi Turnover, Generasi Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
THE CORRELATION BETWEEN FAMILY EMBEDDEDNESS AND
TURNOVER INTENTION TO THE Y GENERATION EMPLOYEES
Ruth Elisa Kusumastuti
ABSTRACT
This research is aimed to know the correlation between Family Embeddedness
and Turnover Intention to the Y Generation employees. The hypothesis of this research is
that there was negative and significant correlation between Family Embeddedness and
Turnover Intention to the Y Generation employees. The subjects of the research were 155
people, they were 65 male and 90 female. The data gathering instruments used were
Family Embeddedness scale which is proposed by Ramesh and Gelfand (2010) and
Turnover Intention scale which was modified by Mobley, Horner, & Hollingsworth
(1978) using Likert scale. Family Embeddedness had 0,851 alpha reliability coefficients
and Turnover Intention scale was 0,911. These two scales were already translated and
validated using professional judgement. The analysis technique of this research was
correlation using SPPS program for windows 22 version. The result of this research
showed that there was negative correlation (r=-0,554) and significant correlation
between Family Embeddedness (p=0,000) and Turnover Intention (p=0,000) to the Y
Generation employees. This result means that the higher degree of Family
Embeddedness, the lower Turnover Intention for.
Keywords: Family Embeddedness, Turnover Intention, Y Generation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
berkat dan karuniaNya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi “Hubungan
antara Family Embeddedness dengan Intensi Turnover” ini dengan baik.
Keberhasilan dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan,
motivasi, bantuan doa, wejangan, dan segala arahan maupun bimbingan dari
banyak pihak yang membantu saya dalam menghadapi masa-masa sulit saya. Oleh
karena itu, saya ingin mengucapkan rasa terima kasih saya kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberika berkat serta
kemurahanNya untuk menyertai saya dalam menyelesaikan tugas akhir
skripis ini dan selalu memberikan damai sejahteraNya sehingga saya
mudah bangkit dalam masa-masa sulit kasihNya.
2. Ibu Dr. Y. Titik Kristiyani, M.Psi., Psi. selaku Dekan Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Monica Eviandaru M., M.Apss. Psych., Ph.D. selaku Kepala
Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
4. Romo Dr. A. Priyono Marwan, S.J dan Bapak Paulus Eddy Suhartanto,
M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing
penulisan mata kuliah dalam pengisian KRS di setiap semester dari
awal, dan memberikan motivasi saya untuk menyelesaikan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
5. Bapak T.M. Raditya Hernawa, M.Psi., Psi. selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang selalu memberikan arahan, bimbingan, waktu, kritik dan
saran yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.
6. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah memberikan kenangan, pengalaman hidup,
motivasi, wejangan-wejangan dan pengetahuan selama masa studi di
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
7. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Bu Nanik, Pak Sidiq, dan Mas Gandung yang
telah banyak membantu saya dalam setiap adminitrasi, serta segala
guyonan atau lelucuan yang selalu menghibur saya dikala lelah dengan
apa yang sedang saya kerjakan.
8. Bapak Suratman dan Ibu Tri Hastuti, kedua orang tua yang sangat saya
sayangi. Terima kasih untuk segala doa, dukungan, perhatian, kasih
sayang, kesabaran, serta kepercayaan kepada saya untuk mengambil
segala sikap dan tindakan sesuai dengan kemauan saya, sehingga saya
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan rencana saya. Terima kasih
untuk keyakinan yang selalu ditanamkan kepada sya bahwa semua hal
pasti akan tiba waktunya ketika saya siap untuk menyelesaikan apa
yang menjadi kewajiban saya.
9. Untuk Mbak Kakung dan Mbah Putriku yang selalu mendoakanku
agar menjadi orang yang lebih berhasil dari orang tuanya dan mampu
memperoleh keberhasilan yang tinggi. Terima kasih atas kasih sayang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
dan pengertian yang selama ini ku dapatkan. Ini cucumu pertama dari
beberapa cucumu yang menyelesaikan kuliah, Kung,Put.
10. Untuk kakakku tersayang, Yehezkiel Dani R yang selalu memberikan
arahan dan perhatian kepadaku, serta memberikan berbagai nasehat ini
itu untuk segala pergumulanku. Dikau yang terkadang agak ngeselin
ketika memberikan nasehat kepadaku, but I think you give me the best
treatment. Fight for your thesis and go to the end it, Bro!.
11. Teman-teman Student Staff Sekretariat Psikologi (Kak Sisca, Kak
Winda, Angel, dan Febri) yan selalu memberikan motivasi, semangat,
dan membimbing saya dalam penulisan skripsi ini. Disisi lain, terima
kasih atas doa, waktu, dan setiap candaan maupun keseriusan maupun
masalah yang kita hadapi selama ini, kalian selalu bersamaku. Terima
kasih juga untuk kerjasamaya dalam setahun ini, sangat senang bisa
mengenal dan berkembang dengan kalian dalam mengenal dunia awal
pekerjaan. see u on TOP, Guys!
12. Untuk keluargaku, Mas Ran, Mbak Wahyu, Mbak Bita, Aga, Oqvi
yang selalu menemaniku dikala ku sedang terpuruk karena berbagai
masalah. Terima kasih sudah mau mendengarkan segala keluh kesahku
mengenai berbagai macam hal. Terima kasih atas perhatian, dukungan,
kepercayaan, dan nasehat yang selalu diberikan kepadaku, serta
lelucon yang selalu diutarakan kepadaku. Maafkanlah aku yang sering
merepotkan kalian dan sering meminta kalian untuk menemaniku
kemana ku ingin pergi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
13. Sahabat sejatiku dari ku masih belajar berhitung menulis dan membaca
sampai saat ini ku sudah menyelesaikan skripsiku ini, hey Selvia
Desiawati. Ku ingin mengucapkan terima kasih segalanya atas 19
tahun kehidupanku kau handir di dalamnya mengisi ruang
kenanganku. Terima kasih untuk guyonannya, dukungannya, doanya,
perhatiannya, dan atas ajakan untuk kabur dari segala kepenatanku. Ku
sangat bersyukur kau selalu mengisi ruang kosongku dengan
kebahagian.
14. Sahabat awal dan baruku dikala ku memasuki dunia perkuliahan,
Christina dan Sisilia yang selalu memberikan kenangan yang indah
kepadaku. Terima kasih karna sudah mau tetap menjalin relasi
pertemanan ini dari awal INSADHA sampai saat ini. Terima kasih
segala kasih sayang, dukungan, serta penghiburan yang diberikan
kepadaku. Terima kasih atas kesediaannya untuk berbagi pengalaman
hidup dan travelling bersama. Ku akhirnya menyusul Christina, dan
Sisilia ku berharap bisa satu waktu bersama di Auditorium untuk
Gradulation.
15. Untuk teman-teman sesi curhatku, hey Chila, Pus, Tita, Monic, dan
Yoan yang selalu memahami apa yang ku lakukan, selalu sabar,
perhatian, memberikan motivasi dan dukungan, serta selalu
mencairkan suasana keseriusan atau kekhawatiran yang terjadi. Terima
kasih sudah berbagi tawa dan duka selama ini, maafkan ku jika ku
selalu mengabaikan apa yang menurut kalian penting dan lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
berfokus pada diriku. Terima kasih telah mau membuat dan berbagi
kenangan bersamaku, Nok!.
16. Semua teman-teman bimbingan seminar sampai skripsiku yakni Tara,
Resty, Cik Yosia, Amadea, Ridho, Catherin, Arif, Anggi, Dimi, Dea
Sani, dan Rika yang selalu memberikan ide-ide baru, motivasi,
dukungan, dan selalu berbagi cerita apapun yang sedang ingin
dibicarakan. Terima kasih kalian sudah bertahan dan berjuang
bersamaku dalam menyelesaikan skripsi ini.
17. Seluruh teman-teman angkatan 2014 terutama teman-teman Psikologi
kelas C yang tidak bisa saya sebut satu persatu namanya. Pokoknya
terima kasih atas dinamikanya, yakni persahabatan, kekompakkan,
canda tawa, kesedihan yang kalian masukkan dalam kenangan saya.
Terima kasih telah berjuang dan bekerjasama sampai saat ini. Kalian
luar biasa dan sudah bekerja keras, guys! Semangat untuk berjuan
lebih keras lagi!.
18. Untuk teman sepejuanganku KKN, Ami, Ayu, Mbak Mer yang selalu
memberikan dukungan, doa, motivasi, dan waktu untuk mengajakku
berpergian kesana kemari, serta memberikan penghiburan dan energi
yang dapat menjadi semangat saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
19. Kakak-kakakku yang satu DPS, Kak Endah, Kak Davin, dan Kak
Evlyn, serta kak lainnya yaitu Kak Tasya, Kak Vide yang selalu
menyemangatiku, membimbingku, dan mengarahkan untuk segera
menyelesaikan skripsiku. Terima kasih atas ajakan kalian untuk ikutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
bimbingan, sehingga ku lebih mengerti apa lagi apa yang harus saya
kerjakan. Terima kasih atas kesediaannya untuk saya repotkan dan
saya tanyai berbagai hal mengenai skripsi dan akhirnya saya dapat
menyelesaikannya.
20. Terima kasih untuk dinamikanya Guru Sekolah Minggu GKJ
Karangdowo yang sudah memberikan saya waktu untuk belajar dan
berkembang bersama dalam mengenai Kasih Allah lebih dalam lagi.
Terima kasih untuk dukungan doa, perhatiannya, dan pengertiaannya
dalam saya menyelesaikan penulisan skripsi ini, serta bantuannya
dalam membagikan kuisoner penelitian saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................iii
HALAMAN MOTTO .........................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................vii
ABSTRAK ..........................................................................................................viii
ABSTRACT ........................................................................................................ ix
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ....................... x
KATA PENGANTAR ........................................................................................ xi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xvii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xxi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xxii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xxiii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................11
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................11
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................11
1. Manfaat Teoritis ................................................................................11
2. Manfaat Praktis .................................................................................11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................12
A. Intensi Turnover ......................................................................................12
1. Pengertian Intensi Turnover ..............................................................12
2. Aspek Intensi Turnover .....................................................................13
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Intensi Turnover ........................14
4. Pengukuran Konstruk Intensi Turnover ............................................17
B. Family Embeddedness .............................................................................18
1. Pengertian Family Embeddedness ....................................................18
2. Dimensi Family Embeddedness ........................................................19
3. Dampak Family Embeddedness ........................................................20
4. Pengukuran konstruk Family Embeddedness ...................................21
C. Generasi Y ...............................................................................................23
1. Pengertian Generasi Y.......................................................................23
2. Karakteristik Generasi Y ...................................................................24
D. Dinamika Hubungan Family Embeddedness dengan Intensi Turnover pada
karyawan Generasi Y ..............................................................................25
E. Hipotesis ..................................................................................................30
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................31
A. Jenis Penelitian ........................................................................................31
B. Variabel Penelitian ..................................................................................31
C. Definisi Operasional................................................................................31
1. Family Embeddedness .......................................................................31
2. Intensi Turnover ................................................................................32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
D. Subjek Penelitian .....................................................................................33
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ......................................................34
1. Metode Pengambilan Data ................................................................34
2. Alat Pengambilan Data .....................................................................35
a. Skala Family Embeddedness .......................................................35
b. Skala Intensi Turnover ................................................................37
F. Validitas dan Reliabilitas ........................................................................39
1. Validitas Alat Ukur ...........................................................................39
2. Seleksi Item .......................................................................................41
3. Reliabilitas Alat Ukur .......................................................................42
G. Metode Analisis Data ..............................................................................44
1. Uji Asumsi ........................................................................................44
a. Uji Normalitas .............................................................................44
b. Uji Linearitas ...............................................................................45
2. Uji Hipotesis .....................................................................................45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................47
A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian .....................................................47
B. Deskripsi Subjek Penelitian ....................................................................48
C. Deskripsi Data Penelitian ........................................................................50
D. Hasil Analisis Data ..................................................................................52
1. Uji Asumsi ........................................................................................52
a. Uji Normalitas .............................................................................52
b. Uji Linearitas ...............................................................................53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
2. Uji Hipotesis .....................................................................................54
E. Pembahasan .............................................................................................55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................61
A. Kesimpulan .............................................................................................61
B. Keterbatasan Penelitian ...........................................................................61
C. Saran ........................................................................................................62
1. Bagi Perusahaan ................................................................................62
2. Bagi Karyawan ..................................................................................63
3. Bagi Penelitian Selanjutnya ..............................................................64
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................66
LAMPIRAN ........................................................................................................73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Distribusi Item Skala Family Embeddedness........................................36
Tabel 2. Pemberian Skor Skala Family Embeddedness ......................................36
Tabel 3. Distribusi Item Skala Intensi Turnover .................................................38
Tabel 4. Pemberian Skor Skala Intensi Turnover ...............................................38
Tabel 5. Korelasi Item Total Skala Family Embeddedness dan Skala Intensi
Turnover ..............................................................................................................42
Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas Skala Family Embeddedness ..............................43
Tabel 7. Hasil Uji Reliabilitas Skala Intensi Turnover .......................................44
Tabel 8. Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Usia .............................................49
Tabel 9. Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin ..............................49
Tabel 10. Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Masa Kerja ................................50
Tabel 11. Deskripsi Data Penelitian ....................................................................51
Tabel 12. Deskripsi Kategori Skor Family Embeddedness .................................51
Tabel 13. Deskripsi Kategori Skor Intensi Turnover ..........................................52
Tabel 14. Hasil Uji Normalitas ...........................................................................53
Tabel 15. Hasil Uji Linearitas .............................................................................54
Tabel 16. Hasil Uji Hipotesis .............................................................................55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
DAFTAR BAGAN
Bagan 1. Hubungan Family Embeddedness dengan Intensi Turnover pada
Karyawan Generasi Y ..........................................................................29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keterangan Penerjemah Skala...............................................73
Lampiran 2. Hasil IVI-I.......................................................................................77
Lampiran 3. Skala Tryout Penelitian ...................................................................81
Lampiran 4. Reliabilitas Skala ............................................................................89
Lampiran 5. Hasil Uji Asumsi ............................................................................92
Lampiran 6. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................96
Lampiran 7. Skala Googleform ...........................................................................98
Lampiran 8. Izin Adaptasi Skala Penelitian ........................................................104
Lampiran 9. Skala Adaptasi Asli ........................................................................107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Badan Pusat Statistika (BPS) mencatat pada tahun 2016 komposisi
usia produktif 15 – 35 tahun mencapai 40% dari total jumlah penduduk
Indonesia yang sebesar 160 juta jiwa. Jumlah usia produktif akan
diperkirakan meningkat hampir 60 – 70% dari total jumlah penduduk
Indonesia pada tahun 2020 (BPS, 2016). Usia produktif ini tergolong pada
generasi Y yang sekarang ini lebih mendominasi dunia kerja di Indonesia.
Generasi Y juga menjadi pusat perhatian bagi perusahaan karena
karakteristiknya yang sering berpindah-pindah tempat pekerjaan. Hal ini
setara dengan Asih dan Zamralita (2017) yang menyatakan bahwa pada
kenyataannya generasi Y dinilai memiliki kecenderungan untuk mudah
dalam berpindah pekerjaan atau “kutu loncat”.
Berdasarkan hasil survei peneliti terhadap rekan sebaya generasi Y
yang bekerja dibeberapa perusahaan menunjukkan bahwa sebesar 18%
dari 50 responden menyatakan mereka mempunyai keinginan untuk
meninggalkan pekerjaannya saat ini. Sheahan (2008) menyatakan bahwa
karyawan generasi Y di wilayah Asia Pasifik memiliki masa kerja
terpendek di bandingkan dengan karyawan pada generasi X dan baby
boomers. Karyawan Generasi Y memiliki rata-rata masa kerja selama 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
bulan, dibandingkan generasi X dan baby boomers yang mencapai 4 tahun
(Shehan, 2008).
Menurut Mayya Indriastuti, manajer operasional Daya Talent
Indonesia, Perusahaan Konsultan Sumber Daya Manusia pada tahun 2016
menyatakan bahwa karyawan di Indonesia yang keluar meningkat menjadi
30% dari tahun sebelumnya. Karyawan yang meninggalkan perusahaan di
dominasi oleh generasi Y yang tidak ragu lagi untuk mencari peluang baru
walaupun individu tersebut memiliki masa kerja yang pendek di
perusahaan (Mayya dalam Tempo.Co, 2016). Tingkat intensi turnover
pada generasi Y mencapai 31% lebih tinggi dibandingkan dengan generasi
X dan generasi baby boomers dengan masing-masing tingkat sebesar 19%
dan 17% (CH2M HILL Inc., 2012).
Hasil wawancara yang di lakukan oleh peneliti pada bulan Februari
2018 terhadap Human Resource Development perusahaan XX di Jakarta
menyatakan bahwa intensi turnover yang terjadi pada generasi Y cukup
tinggi yaitu sebesar 20% setiap tahunnya dari total jumlah karyawan
sebesar 340 karyawan. Karyawan pada generasi Y yang meninggalkan
perusahaan disebabkan karena adanya gap dengan generasi X seperti
sulitnya menjalin komunikasi, menuntut adanya kenyamanan dan
fleksibilitas waktu, serta sulitnya generasi Y bertahan terhadap under
pressure di lingkungan perusahaan (M.O_HRDXX, 2018).
Pada bulan Maret 2018, peneliti juga melakukan wawancara
kembali dengan Human Resource Development perusahaan Z di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Yogyakarta yang menunjukkan bahwa Intensi Turnover mencapai 10-15%
setiap tahunnya dari 100 karyawan di perusahaan Z. Sebesar 6-7%
karyawan di perusahaan Z setiap bulannya mengajukan resign
(A.A_HRDZ, 2018). Menurut Human Resource Development A.A pada
tahun 2018 menyatakan bahwa karyawan yang meninggalkan perusahaan
disebabkan karena adanya keinginan individu untuk mencari benefit
seperti pengembangan karir dan gaji yang lebih besar, serta adanya
kesulitan dalam menjalin komunikasi dengan generasi atasnya.
Menurut Ajzen dan Fishbein (1980) intensi turnover dapat
digunakan oleh perusahaan untuk memprediksikan perilaku turnover
karyawan. Intensi turnover merupakan tujuan seorang karyawan untuk
berhenti dari pekerjaanya saat ini dan menghilangkan keanggotaan
perusahaannya (Meyer & Allen, 1984 dalam Hassan, 2012). Karyawan
yang berhenti dari pekerjaannya saat ini disebabkan oleh adanya proses
pemikiran, perencanaan, dan keinginan dari individu untuk keluar dari
perusahaannya (Mobley, Griffeft, Hond & Meglin, 1979 dalam Feng,
2003). Setara dengan Botman dan Roodts (2012) yang menyatakan bahwa
intensi turnover merupakan hasil proses pemikiran dari karyawan untuk
meninggalkan perusahaan secara sadar, terencana, dan disengaja.
Tingkat intensi turnover yang tinggi dapat berdampak negatif
terhadap perusahaan. Menurut Burton, Holtom, Sablynski, Mitchell dan
Lee (2010) intensi turnover dapat berdampak pada perilaku tingginya
absensi, kesedihan, rendahnya OCB, dan rendahnya task performance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pada karyawan. Karyawan yang memiliki persepsi buruk terhadap
perusahaan dan banyaknya karyawan lain yang juga meninggalkan
perusahaan dapat berdampak pada karyawan untuk meninggalkan
pekerjaannya saat ini (Shriar, 2017). Perusahaan yang memiliki intensi
turnover yang tinggi juga harus melakukan investasi yang besar dalam
rekrutmen, melatih, mengembangkan dan mempertahankan karyawannya
(Hassan, 2012). Global 50 Remuneration Planning Report juga
menyatakan untuk mendapatkan karyawan yang berbakat dan tepat
membutuhkan biaya yang banyak. Hal ini setara dengan Rosch (2001)
yang menyatakan bahwa rekrutmen, seleksi, dan training pada karyawan
baru menghabiskan biaya yang sangat besar.
Menurut Ketua Federal Reserve, Janet Yellen (dalam Robbins,
2017) menyatakan bahwa sebenarnya tidak semua intensi turnover
karyawan berdampak buruk bagi perusahaan, tetapi berdampak positif
juga. Perusahaan dapat menciptakan peluang untuk mengganti kinerja
karyawan yang buruk dengan orang lain. Karyawan baru cenderung lebih
mempunyai keterampilan, kemauan, dan motivasi yang tinggi, serta dapat
memberikan ide yang baru kepada perusahaan (Robbins, 2017). Survei
Jacob (2017) juga menyatakan bahwa karyawan memilih untuk
meninggalkan perusahaan dengan tujuan agar dapat meningkatkan
karirnya di perusahaan baru. Karyawan yang memilih untuk keluar dari
perusahaan akan mendapatkan jabatan dan kenaikan gaji yang lebih tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
daripada sebelumnya. Kenaikan gaji dapat ditafsirkan sekitar dua puluh
persen dari gaji di perusahaan lama (Jacob, 2017).
Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya intensi turnover
dalam suatu perusahaan adalah pekerjaan lain yang lebih baik, gaji yang
lebih baik atau lebih tinggi, dan keseimbangan kerja, serta kehidupan yang
lebih baik (Mamalateo, 2012). Menurut Kim dan Kao (2014) faktor yang
dapat berhubungan dengan intensi turnover, yaitu demographic factors
(personal & work-related), professional perception, organization
conditions, work environment, dan job embeddedness. Faktor lain yang
juga berhubungan dengan intensi turnover yaitu adanya hubungan
karyawan di dalam suatu perusahaan, baik hubungan dengan pekerjaannya
atau komunitasnya (Robbins, 2017).
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti terhadap rekan
sebaya yang tergolong usia produktif juga menunjukkan bahwa mereka
cenderung mengambil keputusan untuk meninggalkan pekerjaannya
karena faktor keluarga. Keluarga menjadi faktor penting bagi individu
dengan usia produktif dalam menentukan pencarian pekerjaan atau awal
karir pekerjaan individu (Stafforfd & Griffits, 2008). Hal ini contohnya
pada hasil observasi dan wawancara peneliti yang menunjukkan bahwa
individu cenderung meninggalkan pekerjaannya karena adanya permintaan
keluarga untuk bekerja di lingkungan daerahnya atau tidak bekerja jauh
dari orang tua. Sebagian besar keluarga juga cenderung memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
kekhawatiran dan ketakutan ketika anaknya yang berusia produktif bekerja
jauh dari lingkungan tempat tinggalnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Ramesh dan Gelfand (2010)
mengenai job embeddedness dengan intensi turnover menemukan faktor
baru, yaitu family embeddedness yang mempengaruhi intensi turnover.
Penelitian Ramesh dan Gelfand (2010) menunjukkan bahwa family
embeddedness dapat mempengaruhi intensi turnover terutama pada budaya
kolektif.
Penelitian Ramesh dan Gelfand (2010) di budaya individualis
(Amerika Serikat) dan budaya kolektif (India) menunjukkan bahwa family
embeddedness dapat berdampak pada turnover karyawan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada pengaruh negatif family embeddedness dengan
intensi turnover. Karyawan yang memiliki family embeddedness yang
tinggi terhadap perusahaan akan tetap tinggal di perusahaan. Ramesh dan
Gelfand (2010) juga menemukan bahwa family embeddedness yang
dijadikan faktor baru untuk menambah variasi dalam voluntary turnover.
Hasil penelitian Ramesh dan Gelfand juga menunjukkan bahwa faktor
negara (baik kolektif maupun individual) tidak menunjukkan hasil yang
signifikan berhubungan dengan family embeddedness. Oleh karena itu,
baik di Amerika Serikat dan India ketika karyawannya memiliki family
embeddedness yang tinggi maka semakin besar kemungkinan individu
untuk tinggal di perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Penelitian juga dilakukan oleh Purba, Oostrom, Born, dan Van
Molen (2016) mengenai pengaruh indirect family embeddedness terhadap
intensi turnover melalui on-the-job embeddedness. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada pengaruh negatif secara indirect mengenai family
embeddedness dengan intensi turnover melalui on-the-job embeddedness.
Selain itu, hasil penelitian Purba et al. (2016) juga menunjukkan bahwa
pengaruh langsung family embeddedness terhadap intensi turnover tidak
signifikan. Purba et al. (2016) menyimpulkan penelitiannya bahwa
terdapat hubungan antara family embeddedness terhadap intensi turnover
melalui on-the-job-embeddedness secara tidak langsung. Penelitian ini
mendukung penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa faktor
keluarga penting untuk mengikat individu terhadap pekerjaannya (Kiazad,
Hom, Holtom, & Newman., 2015; Ramesh & Gelfand, 2010 dalam Purba
et al. (2016)).
Menurut Ramesh dan Gelfand (2010) family embeddedness adalah
persepsi karyawan mengenai hubungan keluarga karyawan terhadap
perusahaan atau rekan kerja. Family embeddedness mempunyai tiga
dimensi, yaitu fit, links, dan sacrifice. Dimensi fit merupakan kesesuaian
nilai keluarga dengan nilai perusahaan dan komunitas. Dimensi links
adalah kuantitas dan kualitas hubungan keluarga dengan perusahaan dan
komunitas. Dimensi ketiga yaitu dimensi sacrifice juga disebut dengan
dimensi material yang merupakan pengorbanan psikologis anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
keluarga yang meninggalkan perusahaan atau keluarga kehilangan sesuatu
jika anggota keluarga mereka meninggalkan perusahaan.
Wasti (2002) menyatakan bahwa keluarga dapat mempengaruhi
individu dalam mengambil keputusan mengenai pekerjaannya di suatu
perusahaan. Masyarakat kolektif juga cenderung mempertimbangkan
pendapat keluarganya untuk mengambil keputusan meninggalkan
perusahaannya atau tidak (Wasti, 2002). Setara dengan Purba (2015) juga
menyatakan bahwa keluarga menjadi faktor penting individu untuk
membuat keputusan dalam bekerja terutama di budaya kolektif seperti
Indonesia.
Pada budaya kolektif, pemilihan pekerjaan individu sering
ditentukan oleh adanya kewajiban sosial, seperti menjaga status keluarga
atau memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga (Sinha & Sinha, 1990;
Triandis et al., 1988 dalam Ramesh dan Gelfand, 2010). Sedangkan, pada
budaya individualis karyawan lebih menekankan pada nilai otonomi,
kompetisi, dan kemerdekaan (Gelfand & Realo, 1999 dalam Ramesh dan
Gelfand, 2010). Hasil penelitian oleh Ramesh dan Gelfand (2010)
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh family embeddedness
dengan turnover di budaya kolektif maupun individualis. Hal ini
menunjukkan bahwa family embeddedness dapat mempengaruhi karyawan
untuk meninggalkan perusahaan dan menjadi faktor baru kedepan yang
perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam mempertahankan karyawannya.
Setara dengan Kiazad, Holtom, dan Hom (2015) yang menyatakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
individu tetap tinggal di perusahaan dipengaruhi oleh faktor keluarga yang
menyarankan mereka untuk tetap tinggal di perusahaan daripada adanya
kecocokan dengan pekerjaan.
Penelitian yang dilakukan Ramesh dan Gelfand (2010)
menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti kembali
bagaimana hubungan family embeddedness terhadap intensi turnover di
berbagai negara dengan budaya yang ada di negara tersebut. Di Indonesia,
saran yang diberikan oleh Ramesh dan Gelfand (2010) sudah dilakukan
oleh Purba et al. (2016) mengenai variabel family embeddedness.
Penelitian yang dilakukan oleh Purba et al. (2016) tidak menfokuskan
secara langsung hubungan antara family embeddedness dengan intensi
turnover. Akan tetapi, Purba et.al (2016) memfokuskan hubungan antara
family embeddedness dengan intensi turnover melalui on-the-job
embeddedness. Ketika karyawan memiliki family embeddedness yang
tinggi didukung dengan adanya faktor on-the-job embeddedness yang
tinggi maka intensi turnover yang terjadi akan rendah. Oleh karena itu,
hasil penelitian Purba et al. (2016) menunjukkan bahwa ada hubungan
yang negatif secara tidak langsung dan signifikan antara family
embeddedness dengan intensi turnover melalui on-the-job embeddedness.
Berdasarkan beberapa data penjelasan sebelumnya, peneliti ingin
melihat kembali bagaimana hubungan langsung family embeddedness
terhadap karyawan Generasi Y yang ingin memutuskan untuk
meninggalkan perusahaan. Menurut Graham (2013) Generasi Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
merupakan Generasi yang lahir pada tahun 1980 – 2000 yang sedang
membangun sebuah hubungan sosial di lingkungan kerja untuk mencapai
kesejahteraan baik di dalam lingkungan kerja maupun luar lingkungan
kerja.
Karyawan Generasi Y merupakan karyawan yang sering
berpindah-pindah tempat bekerja karena ada ketidaknyamanan atau
mencari benefit yang lebih besar (hasil wawancara, 2018). Generasi Y juga
merupakan individu yang mempunyai work-life yang seimbang karena
mampu produktif dalam membangun hubungan di lingkungan sosial
(Steelcase Inc., 2011). Octa Jalal, Head of PPM Center for Human Capital
Development (2012) juga menyatakan bahwa Generasi Y memiliki
perhatian pada “wealth” yang bukan hanya hal materi tetapi bagaimana
membangun hubungan keluarga dan pertemanan. Hal ini berkaitan karena
Generasi Y sering memiliki 12 jam dalam bekerja, sehingga tidak ada
kesempatan untuk membangun kehidupan keluarga dan sosialnya. Oleh
karena itu, peneliti ingin melihat bagaimana hubungan karyawan Generasi
Y melalui persepsinya terhadap keluarga yang mempengaruhi karyawan
untuk memutuskan tetap tinggal atau meninggalkan perusahaan. Hal ini
ingin diketahui oleh peneliti kembali karena belum ada penelitian
sebelumnya mengenai hubungan secara langsung Family Embeddedness
terhadap Intensi Turnover terutama pada Generasi Y, maka peneliti
merumuskan masalah, yaitu “Apakah terdapat hubungan antara Family
Embeddedness dengan Intensi Turnover pada karyawan Generasi Y”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
II. Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan
antara Family Embeddedness dengan Intensi Turnover pada karyawan
Generasi Y?
III. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Family
Embeddedness dengan Intensi Turnover terutama pada karyawan Generasi
Y.
IV. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan terhadap bidang
Psikologi Industri dan Perusahaan tentang Intensi Turnover dan
Family Embeddedness. Selain itu, penelitian ini dapat digunakan
sebagai literatur atau acuan dalam penelitian selanjutnya mengenai
family embeddedness dengan intensi turnover.
2. Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu perusahaan
dalam mengetahui tingkat Turnover karyawan pada Generasi Y di
suatu perusahaan dengan adanya hubungan antara Family
Embeddedness dengan intensi turnover dan melihat bagaimana peran
keluarga dalam hubungannya dengan Intensi Turnover pada karyawan
Generasi Y di perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Intensi Turnover
1. Pengertian Intensi Turnover
Mobley (1977 dalam Ramesh, 2007) menyatakan bahwa intensi
turnover merupakan langkah terakhir individu memutuskan untuk
meninggalkan perusahaan atau tetap tinggal yang diawali dengan perilaku
turnover. Intensi turnover merupakan proses pemikiran kognitif karyawan
untuk berperilaku menarik diri keluar dari perusahaan tempat bekerjanya
(Mobley, Horner & Hollingsworth, 1978 dalam Feng, 2003). Menurut
Sumarto (2009 dalam Pawesti, 2016) intensi turnover merupakan
pemikiran individu untuk mencari pekerjaan lain dan meninggalkan
perusahaan. Botman dan Roodts (2012) juga menyatakan bahwa intensi
turnover merupakan keputusan terakhir dari pemikiran kognitif individu
untuk menarik diri meninggalkan perusahaan yang sadar, terencana dan
disengaja oleh individu.
Menurut March dan Simon (1958, dalam Ramesh, 2007) keputusan
karyawan untuk berpindah juga dipengaruhi oleh penilaian adanya
alternatif kerja dan penilaian adanya keinginan untuk berpindah. Intensi
turnover adalah keinginan individu untuk meninggalkan perusahaan
karena ingin mencari alternatif pekerjaan lain (Abelson, 1987). Tett dan
Meyer (1993) juga mengatakan bahwa intensi turnover merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
keinginan yang disengaja dan sadar dari karyawan untuk mencari alternatif
pekerjaan lain di perusahaan yang berbeda.
Berdasarkan uraian pengertian intensi turnover diatas, maka peneliti
mengambil kesimpulan bahwa intensi turnover merupakan proses
pemikiran individu secara sadar untuk mengambil keputusan
meninggalkan perusahaan, karena adanya keinginan untuk mencari
alternative pekerjaan di perusahaan lain yang membuat individu
mempunyai keinginan untuk meninggalkan perusahaannya.
2. Aspek Intensi Turnover
Menurut Mobley, Horner dan Hollingsworth (1978) terdapat tiga
aspek mengenai intensi turnover, yaitu:
a. Pemikiran untuk keluar dari pekerjaan (Thinking of quiting)
Individu yang mempunyai pemikiran untuk keluar dari pekerjaannya
atau tetap berada di lingkungan pekerjaannya. Karyawan yang
menunjukkan adanya ketidakpuasan berkerja di perusahaannya akan
menimbulkan pemikiran untuk keluar dari pekerjaannya saat ini.
b. Keinginan untuk mencari alternatif pekerjaan (Intention to search for
another job/ thinking to search for alternatives)
Individu yang mempunyai keinginan untuk mencari alternatif
pekerjaan di perusahaan lain. Jika karyawan sudah mempunyai
pemikiran untuk keluar dari pekerjaannya, maka karyawan tersebut
akan mencoba untuk mencari alternatif-alternatif lain seperti
pekerjaan lain yang dirasa lebih baik dari pekerjaannya pada saat ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
c. Keinginan untuk meninggalkan pekerjaan (Intention to quit job/
intention to leave)
Individu yang mempunyai keinginan untuk meninggalkan
pekerjaannya saat ini. Karyawan yang mempunyai keinginan untuk
keluar dari perusahaan jika mereka telah mendapatkan pekerjaan
yang lebih baik, maka akan mengakhiri dengan membuat keputusan
untuk keluar dari pekerjaannya.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Intensi Turnover
Faktor-faktor yang mempengaruhi individu melakukan perilaku
turnover pada suatu perusahaan, sebagai berikut
a. Usia
Karyawan yang mempunyai usia lebih muda juga cenderung lebih
tinggi untuk meninggalkan perusahaan daripada karyawan dengan
usia tua (Maier, 1971). Menurut penelitian Mobley (1986)
menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara intensi turnover
dengan usia, sehingga semakin tinggi usia yang dimiliki oleh
karyawan maka semakin rendah kecenderungan karyawan untuk
meninggalkan perusahaan. Hal ini disebabkan karena usia muda
lebih ingin mengeksplor dirinya untuk melakukan berbagai pekerjaan
karena adanya ketidaksesuaian dengan pekerjaannya saaat ini. Setara
dengan Gilmerl (1966) yang mengatakan bahwa usia muda lebih
tinggi untuk meninggalkan perusahaan karena adanya keinginan
individu untuk mencoba-coba. Individu juga mempunyai keinginan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
untuk mencari pekerjaan yang tepat atau sesuai dengan harapannya
(Porter & Steers; Wanous & Mobley, 1986).
b. Jenis Kelamin
Watson (1981) menunjukkan bahwa perempuan cenderung memiliki
absen kerja yang lebih banyak daripada laki-laki. Rosin dan Korabik
(1995) tidak ada perbedaan dalam kontribusi gender terhadap intensi
untuk keluar. Penelitian oleh Grifferth, Hom, dan Gaertner (2000)
juga menunjukkan bahwa perempuan dan laki-laki memiliki tingkat
turnover yang sama.
c. Kepuasan Kerja
Ketidakpuasan kerja dapat menimbulkan karyawan untuk
meninggalkan perusahaan (Mobley, Horner & Hollingsworth, 1978).
Setara dengan Michael dan Spec tor (1982) yang mengatakan bahwa
karyawan yang tidak puas terhadap perusahaan akan cenderung
meninggalkan perusahaannya dan berpindah ke perusahaan lain.
d. Intensitas Pekerjaan (Masa Kerja)
Menurut Parson, Harold dan Leatherwood (1985) karyawan yang
meninggalkan perusahaan cenderung mempunyai masa kerja yang
relatif singkat. Hal ini juga diungkapkan oleh Mobley, Horner dan
Hollingsworth (1978) bahwa setengah karyawan suatu perusahaan
cenderung meninggalkan perusahaan pada akhir tahun pertama
bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
e. Keterikatan dengan Perusahaan
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa keterikatan dengan
perusahaan terhadap intensi turnover mempunyai korelasi yang
negatif, sehingga ketika semakin tinggi keterikatan karyawan dengan
perusahaan maka semakin rendah intensi turnover pada karyawan
(Michaels & Spector; Arnold & Fieldman, 1982).
f. Job Embeddedness
Menurut Holtom, Mitchell dan Eberly (2008); Zhang, Fried dan
Griffeth (2012) mengatakan bahwa karyawan yang mempunyai job
embeddedness yang tinggi pada perusahaan maka semakin rendah
kecenderungan karyawan untuk meninggalkan perusahaan. Hal ini
juga diungkapkan oleh Ramesh dan Gelfand (2010) yang
mengatakan bahwa keterkaitan kerja berhubungan negatif dengan
intensi turnover.
g. Family Embeddedness
Menurut Mobley, Horner dan Hollingsworth (1978) mengatakan
bahwa tidak hanya faktor internal yang mempengaruhi karyawan
untuk meninggalkan perusahaan, tetapi faktor eksternal seperti
pertimbangan keluarga juga dapat mempengaruhi intensi turnover.
Ramesh dan Gelfand (2010) menemukan faktor baru mengenai
family embeddedness dalam mengambil keputusan karyawan untuk
tetap tinggal atau tidak dalam suatu perusahaan. Penelitian ini
menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara family
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
embeddedness dengan intensi turnover, sehingga semakin tinggi
family embeddedness karyawan pada perusahaan maka semakin
rendah karyawan untuk meninggalkan perusahaan.
4. Pengukuran Konstruk Intensi Turnover
Banyak studi dikembangkan untuk menyusun alat ukur mengenai
intensi turnover. Penelitian ini menggunakan skala intensi turnover dari
Mobley, Horner dan Hollingsworth (1978). Mobley, Horner dan
Hollingsworth (1978) membuat skala intensi turnover dengan mengikuti
konsep awal dari Simon dan March (1958) dan Locke (1975; 1976) yang
berkaitan dengan kepuasan kerja pada individu. Skala Mobley, Horner
dan Hollingsworth (1978) mengikuti konsep Mobley (1977) yang
membuat sebuah model perantara yang menghubungkan kepuasan kerja
dengan intensi turnover melalui tiga aspek. Ketiga aspek tersebut, yaitu
adanya pemikiran untuk keluar, keinginan mencari alternatif pekerjaan
atau alternatif lain yang membuat individu mempunyai keinginan untuk
keluar, dan keinginan untuk meninggalkan perusahaan. Skala Mobley,
Horner dan Hollingsworth (1978) juga sudah pernah digunakan di
Indonesia oleh Purba (2015) dengan koefesien skala sebesar 0,82 dengan
menggunakan tiga item intensi turnover. Purba et al. (2016) juga
menggunakan kembali skala Mobley, Horner dan Hollingsworth (1978)
dengan tiga item yang memiliki koefesien alfa sebesar 0,79.
Oleh karena itu, penelitian sekarang menggunakan skala Mobley,
Horner dan Hollingsworth (1978) dengan tiga item skala intensi turnover
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
sebagai alat ukur untuk variabel dependent. Skala ini digunakan karena
adanya kesuaian dengan teori yang digunakan oleh peneliti dan adanya
koefesien yang baik. Selain itu, skala ini juga merupakan model yang
paling sederhana dari skala intensi turnover daripada model lainnya.
B. Family Embeddedness
1. Pengertian Family Embeddedness
Family embeddedness merupakan persepsi karyawan terhadap
keterikatan keluarga dengan perusahaan yang terlihat dari adanya
kesesuaian nilai, hubungan keluarga karyawan yang baik terhadap
perusahaan atau rekan kerja, dan tidak adanya pengorbanan yang
diterima oleh keluarga (Ramesh dan Gelfand, 2010). Menurut Purba
(2015) Family embeddedness merupakan hubungan keluarga terhadap
perusahaan dan komunitasnya. Purba et al. (2016) juga menyatakan
bahwa family embeddedness merupakan sejauh mana keluarga dapat
menjadi faktor dalam mengikat karyawan di organisasi dan komunitas.
Judge dan Ilies (2004) mengungkapkan bahwa Family embeddedness
dapat mempengaruhi pengambilan keputusan pada karyawan untuk
meninggalkan perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa Family
embeddedness merupakan persepsi karyawan mengenai hubungan
keluarganya terhadap perusahaan yang terlihat dari kesesuaian nilai-
nilai keluarga dengan perusahaan dan tidak adanya pengorbanan yang
diterima oleh keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2. Dimensi Family Embeddedness
Menurut Ramesh dan Gelfand (2010) Family embeddedness
mempunyai tiga dimensi, yaitu:
a. Family Fit
Family Fit merupakan bagaimana persepsi keluarga terhadap
perusahaan apakah perusahaan tersebut sesuai untuk
individu/anggota keluarganya. Family fit juga merupakan
kesesuaian nilai keluarga dengan nilai perusahaan dan komunitas
(Purba, 2015).
b. Family Links
Family Links merupakan bagaimana anggota keluarga memiliki
hubungan yang baik dengan perusahaan. Menurut Purba (2015)
family links merupakan kuantitas dan kualitas hubungan keluarga
dengan perusahaan dan komunitas.
c. Family Sacrifice
Family Sacrifice merupakan apa yang harus dikorbankan keluarga
jika anggota keluarga mereka berpindah dari pekerjaanya. Purba
(2015) juga mengatakan bahwa family sacrifice merupakan
dimensi material sebagai pengorbanan psikologis anggota keluarga
yang meninggalkan perusahaan atau keluarga kehilangan sesuatu
jika anggota keluarga mereka meninggalkan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
3. Dampak Family Embeddedness
Family embeddedness dapat mempengaruhi karyawan dan
perusahaan. Family embeddedness pada perusahaan dapat
mempengaruhi individu dalam mengambil keputusan untuk tetap
tinggal atau meninggalkan perusahaan (Ramesh dan Gelfand, 2010;
Wasti, 2002). Perusahaan yang mendorong hubungan sosial antara
keluarga karyawan dengan rekan kerja di perusahaan dapat
menyebabkan adanya peningkatan interaksi antara keluarga dengan
perusahaan (Ramesh dan Gelfand, 2010). Family embeddedness juga
digunakan untuk mengembangkan karir karyawan. Perusahaan harus
mencoba menjangkau keluarga karyawannya dengan membuat sebuah
event tertentu. Event ini membuat keluarga karyawan lebih lekat
dengan perusahaan, sehingga anggota keluarganya tetap tinggal di
perusahaannya (Ramesh et al., 2010; Orthner & Pittman, 1986 dalam
Purba, 2015).
Family embeddedness juga berdampak pada intensi turnover.
tingginya tingkat family embeddedness membuat karyawan tetap
tinggal di perusahaannya (Ramesh dan Gelfand, 2010). Individu yang
mempunyai family embeddedness akan menghasilkan hubungan yang
lebih dalam lagi pada perusahaan dan menciptakan perasaan positif
individu pada perusahaannya (Ramesh dan Gelfand, 2010; Purba,
2015). Hal ini berarti ketika individu memiliki perasaan yang positif
terhadap perusahaan, maka ia akan tetap tinggal dalam perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Menurut Ramesh dan Gelfand (2010) ketika tingkat family
embeddedness pada individu rendah, maka ia akan meninggalkan
perusahaan.
4. Pengukuran Konstruk Family Embeddedness
Dalam pengukuran konstruk family embeddedness menggunakan
skala family embeddedness yang dibuat oleh Ramesh dan Gelfand
(2010). Proses pembuatan skala family embeddedness berawal dari
penelitian sebelumnya yang memberikan saran untuk melihat
bagaimana pengaruh keluarga pada pekerjaan. Skala ini pertama kali
digunakan di negara India dan Amerika Serikat. Ramesh dan Gelfand
(2010) melakukan wawancara dengan tiga manager perusahaan di
India untuk menerapkan konsep family embeddedness. Ramesh dan
Gelfand (2010) memasukkan faktor family embeddedness dengan
menggunakan skala job embeddedness dari Mitchell, Holtom, Lee,
Sablynski, dan Erez (2001). Setelah itu, Ramesh dan Gelfand (2010)
menyeleksi semua item dari job embeddedness (termasuk item family
embeddedness) kedalam sembilan dimensi job embeddedness. Semua
item family embeddedness diurutkan dengan dimensi yang benar.
Sampel dari item family fit yaitu keluarga saya bangga karena saya
dapat bekerja di perusahaan ini. Sampel dari item family links seperti
banyak rekan kerja yang mengenal anggota keluarga saya. Sampel
item family sacrifice yaitu saya akan merugikan nama baik keluarga
apabila saya meninggalkan perusahaan ini. Item-item family
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
embeddedness ini mempunyai reliabilitas 0,66 pada sampel di Amerika
Serikat dan 0,75 pada sampel di India.
Perkembangan skala family embeddedness kemudian digunakan
kembali pada oleh Purba (2015; 2016). Purba (2015) membuat 23 item
family embeddedness yang diadaptasi dari skala employee
embeddedness oleh Lee, Mitchell, Sablynski, Burton, dan Holtom
(2004). Purba (2015) menggunakan 6 dimensi untuk family
embeddedness dengan skala final terdiri dari lima item family fit pada
perusahaan, empat item family links pada perusahaan, tiga item family
sacrifice pada perusahaan, empat item family fit pada komunitas, tiga
item family links pada komunitas, dan empat item family sacrifice pada
komunitas. Purba (2015) menunjukkan bahwa koefesian alfa
menunjukkan bahwa family embeddedness pada perusahaan sebesar
0,78 dan family embeddedness pada komunitas sebesar 0,84. Selain itu,
Purba et al. (2016) menunjukkan hasil koefesien alfa pada on-the-job
embeddedness aspek fit sebesar 0,86, aspek links sebesar 0,80, dan
aspek sacrifice sebesar 0,70. Sedangan koefesien alfa pada off-the-job
embeddedness sebesar 0,91 pada aspek fit dan links, serta pada aspek
sacrifice sebesar 0,83.
Berdasarkan perkembangan skala yang ditunjukkan oleh penelitian
sebelumnya maka peneliti sekarang menggunakan skala family
embeddedness yang diadaptasi dari penelitian oleh Ramesh dan
Gelfand (2010) yang terdiri dari delapan item dengan koefsien alfa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
sebesar 0,75. Skala ini dapat digunakan oleh peneliti karena sesuai
dengan teori yang dipakai oleh peneliti dan koefesien alfa yang cukup
baik. Selain itu, skala pengembangkan Ramesh dan Gelfand (2010) ini
merupakan penelitian pertama yang memunculkan faktor keluarga
dengan menggunakan uji penelitian yang sederhana. Uji penelitian
skala akan dilakukan secara sederhana untuk melihat bagaimana
hubungan family embeddedness terhadap intensi turnover.
C. Generasi Y
1. Pengertian Generasi Y
Generasi Y merupakan generasi yang terdiri dari sekelompok
individu yang lahir antara tahun 1980 sampai 1994 (McCrindle, N.D
dalam Pardinata dan Respati, 2014). Menurut Ratnaningsih dan Prasetyo
(2017) generasi Y juga dikenal sebagai generasi net atau generasi
millennial saat ini yang jumlahnya semakin bertambah di dunia kerja.
Martin (2005) menyatakan bahwa generasi Y seringkali mengejutkan para
manajer perusahaan karena adanya keinginan generasi Y yang
berkomitmen jangka panjang dengan perusahaan, akan tetapi mereka
cenderung hanya bertahan 1 tahun terhadap pekerjaannya. Hal ini jika
dilihat dari sisi career stage berada tahapan wajar, karena generasi Y
masih berada di tahap exploration yang terjadi pada usia 15-25 tahun
dimana individu berusaha mencari gambaran mengenai pekerjaan,
memilih alternatif karir, memilih pekerjaan dan mulai bekerja (Sharf, 2006
dalam Pardita et al., 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2. Karakteristik Generasi Y
Swiggard (2011) menyatakan bahwa generasi Y memiliki
kecenderungan 2 kali lebih besar daripada generasi X untuk keluar dari
pekerjaannya setelah 1 tahun bekerja. Hal ini juga setara dengan Meister
(2012) yang menyatakan bahwa generasi Y akan bertahan di organisasi
kurang dari 3 tahun. generasi Y memiliki nilai kerja yang berbeda dengan
generasi lainnya, yaitu generasi Y mempunyai keinginan untuk tumbuh
dan berkembang, meningkatkan minat dalam hidupnya untuk
menyeimbangkan kehidupan-pekerjaan, menyukai tantangan dan
perubahaan dalam pekerjaan, dan keinginan untuk melakukan interaksi
sosial di tempat kerja (Treuren & Anderson, 2010). PrincentonOne (2011)
menyatakan bahwa generasi Y memiliki ciri-ciri, yaitu optimistis dan
memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap pekerjaanya. Setara dengan
Solnet dan Hood (2008) menyatakan generasi Y memiliki karateristik
mudah mengekspresikan pendapat, mandiri, menginginkan umpan balik
dan pengakuan, serta memiliki gaya hidup yang cepat dan praktis.
Steelcase, Inc. (2011) juga menunjukkan ciri dari generasi Y dalam
lingkungan kerja yang aktif, fleksibel terhadap lingkungan pekerjaan
dengan menggunakan kemajuan teknologi, dan adanya kemampuan dalam
menyeimbangan pekerjaan-kehidupan (work-life balance).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
D. Dinamika Hubungan Family Embeddedness dengan Intensi Turnover
pada karyawan Generasi Y
Generasi Y merupakan individu yang memiliki kesadaran sosial
yang tinggi. Steelcase Inc. (2011) menunjukkan bahwa secara sosial 83%
generasi Y mempercayai perusahaannya atau bertanggung jawab terhadap
lingkungannya. Hal ini menunjukkan bahwa generasi Y memiliki
karakteristik penting untuk menyeimbangkan pekerjaan-kehidupannya.
generasi Y selalu memanfaatkan waktu mereka dengan cara yang
bermakna, sehingga ada keseimbangan antara pekerjaan-kehidupannya di
lingkungan. Menurut Steelcase Inc. (2011) generasi Y juga merupakan
generasi yang mudah bosan di lingkungan pekerjaan, sehingga perusahaan
perlu menciptakan hubungan afeksi yang mendalam terhadap
karyawannya melalui kegiatan sosial yang mengikut sertakan keluarga (Ng
& Sarensen, Inpress dalam Holtom & O’Neill, 2004). Hal ini akan
menciptakan karyawan mempunyai emosi positif terhadap keluarga
tentang perusahaannya.
Menurut Ramesh dan Gelfand (2010) peran keluarga sangat penting
bagi karyawan untuk mengambil keputusan. Keluarga juga dapat
berdampak pada intensi turnover (Lee dan Maurer, 1999; March & Simon,
1958; Mobley. 1982). Keluarga dalam budaya kolektif memiliki hubungan
yang lebih dekat dengan anggota keluarganya daripada budaya
individualis (Ramesh & Gelfand, 2010). Family embeddedness merupakan
hubungan anggota keluarga pada perusahaan yang diprediksi melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
persepsi karyawan yang mempengaruhi karyawan tersebut dalam
mengambil keputusan untuk tetap tinggal atau meninggalkan perusahaan
(Ramesh & Gelfand, 2010).
Family embeddedness memiliki tiga dimensi yaitu fit, links, dan
sacrifice. Fit merupakan bagaimana persepsi karyawan terhadap
kesesuaian nilai-nilai keluarga dengan nilai di perusahaan tempat anggota
keluarganya bekerja. Links merupakan bagaimana persepsi karyawan
mengenai hubungan keluarga dengan perusahaan atau rekan kerja anggota
keluarganya di perusahaan. Sacrifice merupakan persepsi karyawan
terhadap apa yang harus dikorbankan keluarga jika anggota keluarga
mereka keluar dari pekerjaannya.
Ketika Family embeddedness yang tinggi pada karyawan akan
menunjukkan bahwa individu merasa nilai-nilai perusahaannya sesuai
dengan nilai-nilai keluarganya. Individu juga merasa bahwa keluarganya
mempunyai relasi yang baik dan dekat dengan orang-orang di
perusahaannya atau rekan kerja anggota keluarganya di perusahaan. Selain
itu, individu merasa bahwa keluarganya tidak akan mendapatkan kerugian
ketika anggota keluarganya tidak meninggalkan perusahaannya.
Sedangkan ketika individu memiliki family embeddedness yang
rendah maka terlihat ketika individu merasa bahwa nilai-nilai di
perusahaan tidak sesuai dengan nilai-nilai keluarganya. Individu merasa
bahwa keluarganya tidak memiliki relasi yang dekat dengan orang-orang
di perusahaan atau rekan kerjanya. Selain itu, karyawan merasa bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
keluarganya akan mengalami kerugian atau pengorbanan ketika anggota
keluarganya keluar dari perusahaan. Ketika individu merasa bahwa tidak
ada kesesuaian nilai, kurangya relasi, dan adanya kerugian baik material
maupun psikis, maka tingkat intensi turnover akan tinggi pada perusahaan.
Intensi turnover merupakan proses pemikiran individu untuk
membuat keputusan keluar dari perusahaan atau tetap tinggal di
perusahaan dan adanya keinginan untuk mencari alternatif pekerjaan.
Individu yang memiliki family embeddedness yang tinggi maka ia akan
tetap tinggal di perusahaan. Individu yang sudah cocok dengan perusahaan
cenderung tidak mempunyai pemikiran untuk keluar dari pekerjaannya.
Individu juga tidak akan memiliki niatan atau keinginan untuk mencari
pekerjaan alternatif, sehingga ia tidak memiliki keinginan untuk
meninggalkan perusahaan atau tetap tinggal di perusahaan. Hal ini setara
dengan Ramesh dan Gelfand (2010) dan Purba (2015) yang menyatakan
bahwa individu dapat menghasilkan hubungan yang lebih dalam lagi pada
perusahaan dan menciptakan perasaan positif individu pada perusahaannya
ketika mempunyai kesesuaian nilai, relasi yang baik dengan perusahaan
atau komunitasnya, sehingga individu akan tetap memutuskan untuk
tinggal di perusahaannya.
Sedangkan individu yang ingin meninggalkan perusahaannya terlihat
ketika individu mulai mempunyai pemikiran untuk keluar dari
pekerjaannya. Selanjutnya individu mulai mempunyai keinginan untuk
mencari alternatif pekerjaan lainnya, sehingga ia cenderung mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
keinginan untuk memutuskan meninggalkan perusahaannya. Ketika
individu yang mempunyai family embeddedness rendah, individu
cenderung tidak mempunyai perasaan yang positif terhadap perusahaan,
sehingga individu memutuskan untuk keluar dari perusahaan (Ramesh dan
Gelfand, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Bagan 1. Hubungan Family Embeddedness dengan Intensi Turnover pada
Karyawan Generasi Y
Adanya persepsi terhadap kesesuaian nilai
keluarga dengan perusahaan. Persepsi
karyawan bahwa keluarga mempunyai
hubungan dengan perusahaan dan rekan
kerja anggota keluarganya di perusahaan.
Karyawan mempunyai persepsi bahwa
keluarga tidak mengalami kerugian atau
pengorbanan.
Adanya persepsi ketidaksesuian nilai
keluarga dengan perusahaan. Persepsi
karyawan bahwa keluarga tidak
mempunyai hubungan dengan
perusahaan dan rekan kerja anggota
keluarganya di perusahaan. Karyawan
tidak mempunyai persepsi bahwa
keluarga tidak mengalami kerugian atau
pengorbanan.
Karyawan tidak mempunyai pemikiran
untuk keluar, tidak ada keinginan untuk
mencari alternatif pekerjaan, dan adanya
keinginan tetap tinggal di perusahaan
Karyawan mempunyai pemikiran untuk
keluar, adanya keinginan untuk mencari
alternatif pekerjaan, dan keinginan untuk
meninggalkan perusahaan
Intensi Turnover Rendah
FAMILY EMBEDDEDNESS
Tinggi Rendah
Intensi Turnover Tinggi
Generasi Y yang memiliki keseimbangan
pekerjaan-kehidupan, akan tetapi mudah
bosan dengan pekerjaannya maka
perusahaan menciptakan kegiatan
Generasi Y yang kurang dapat memiliki
menyeimbangkan pekerjaan-kehidupan, dan
mudah bosan dengan pekerjaannya. Akan
tetapi perusahaan tidak menciptakan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
E. Hipotesis
Berdasarkan dinamika variabel diatas, peneliti merumuskan
hipotesis sebagai berikut ada hubungan negatif antara family
embeddedness dengan intensi turnover pada karyawan generasi Y. Hal ini
berarti semakin baik hubungan antara keluarga karyawan dengan
perusahaan maka semakin rendah intensi turnover pada karyawan generasi
Y. Sebaliknya semakin rendah hubungan antara keluarga karyawan dengan
perusahaan maka semakin tinggi intensi turnover pada karyawan generasi
Y.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan secara kuantitatif dengan
menekankan analisinya pada data-data numerikal (angka) dan diolah
dengan metode statistika (Supriyono, 2012). Desain penelitian ini adalah
survei, karena sifatnya yang relatif sederhana dan memberikan
kemungkinan untuk mengidentifikasi keadaan populasi yang diambil
melalui sample yang representatif (Supratiknya, 2015). Jenis penelitian
yang digunakan adalah penelitian korelasi. Penelitian korelasi merupakan
tipe penelitian yang ingin mengetahui hubungan antara family
embeddedness dengan intensi turnover.
B. Variabel Penelitian
Penelitian ini memiliki dua variable yang akan diteliti, yaitu
1. Variabel Independent (X) : Family Embeddedness
2. Varibel Dependent (Y) : Intensi Turnover
C. Definisi Operasional
1. Family Embeddedness
Family Embeddedness adalah persepsi karyawan mengenai
hubungan keluarga karyawan dengan perusahaan atau rekan kerjanya
yang dilihat dari adanya kesesuaian nilai dan tidak adanya
pengorbanan material maupun psikologi yang diterima oleh keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
karyawan. Pengukuran mengenai family embeddedness menggunakan
skala family embeddedness yang diadaptasi dari Ramesh dan Gelfand
(2010) oleh peneliti. Skala family embeddedness memiliki tiga dimensi
yaitu fit, links, dan sacrifice. Alat pengumpulan data yang digunakan
dalam instrument family embeddedness dengan menggunakan survei
berupa kuisoner.
Semakin tinggi skor tiap dimensi pada skala family embeddedness,
maka menunjukkan semakin tinggi pula family embeddedness pada
tiap dimensinya. jika semakin rendah skor tiap dimensi pada skala
family embeddedness, maka menunjukkan semakin rendah pula family
embeddedness tiap dimensinya.
2. Intensi Turnover
Intensi Turnover adalah pemikiran karyawan secara sadar untuk
meninggalkan perusahaannya karena adanya pemikiran untuk keluar
dan adanya keinginan untuk mencari alternatif pekerjaan yang lain.
Pengukuran mengenai intensi turnover menggunakan skala intensi
turnover dari Mobley Horner & Hollingsworth (1978). Skala ini terdiri
dari tiga aspek Intensi Turnover, yaitu:
a. Karyawan yang berpikir untuk berhenti bekerja atau keluar dari
pekerjaannya karena adanya ketidakpuasan kerja.
b. Intensi atau keinginan karyawan untuk mencari alternatif
pekerjaan lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
c. Intensi atau keinginan karyawan untuk meninggalkan
pekerjaannya.
Semakin tinggi skor pada skala intensi turnover, maka
menunjukkan semakin tinggi pula intensi turnover pada karyawan. jika
semakin rendah skor pada skala intensi turnover, maka semakin rendah
pula intensi turnover pada karyawan.
D. Subjek Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan jumlah dan karakteristik atau
sifat yang dimiliki oleh subjek penelitian (Sugiyono, 2012). Dalam
penelitian ini, subjek yang digunakan adalah karyawan pada generasi Y
yang bekerja di suatu perusahaan minimal mempunyai masa kerja 1 tahun.
Karyawan pada generasi Y merupakan karyawan yang lahir pada rentang
tahun 1980 – 1998 yang memiliki kreatifitas, kesadaran sosial yang tinggi,
mudah merasa bosan tetapi memiliki kemampuan untuk mengerjakan
tugas lebih dari satu yang baik dan ada kemauan untuk mempelajari hal-
hal yang baru (Steelcase Inc., 2011). Pada penelitian ini, kriteria karyawan
yang digunakan merupakan karyawan generasi Y yang berkerja minimal
satu tahun di perusahaan. Hal ini berkaitan dengan intensi kegiatan yang
ada di perusahaan. Menurut hasil wawancara peneliti dengan salah satu
karyawan perusahaan X pada bulan Februari 2018 menyatakan bahwa
setiap tahunnya perusahaan melaksanakan suatu kegiatan untuk
karyawannya dalam bentuk bermacam-macam seperti salah satunya
Family Gathering. Subjek dalam penelitian ini juga memiliki rentang usia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
20 – 38 tahun. Proses pengambilan subjek yang dilakukan oleh peneliti
dengan melihat apa saja kegiatan yang pernah di ikuti oleh karyawan yang
berkaitan dengan keluarganya di perusahaan. Kegiatan karyawan ini
sebagai data demografi untuk peneliti dalam melihat hubungan Family
Embeddedness pada generasi Y di perusahaan.
Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian
ini menggunakan metode purposive sampling yaitu merupakan teknik
pengambilan anggota untuk sampel dari populasi yang dilakukan
berdasarkan pertimbangan khusus sesuai dengan kriteria dalam penelitian
(Supratiknya, 2014). Peneliti melakukan pengambilan sampel data dengan
melihat kriteria yang ada pada data demografi yang diberikan melalui
pengisian kuisoner secara online maupun hardcopy kepada beberapa
perusahaan.
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data
1. Metode Pengambilan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan
menggunakan skala penelitian. Metode survei yang dilakukan dalam
penelitian ini dengan menyebarkan skala penelitian berupa hardcopy
maupun online dengan googleform terhadap karyawan generasi Y di
beberapa perusahaan. Skala yang digunakan oleh penelitian ini adalah
skala family embeddedness dari Ramesh dan Gelfand (2010) dan skala
intensi turnover dari Mobley, Horner & Hollingsworth (1978) yang
terdiri dari beberapa instrument.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2. Alat Pengambilan Data
Alat yang digunakan dalam pengambilan data penelitian ini adalah
skala. Skala ini merupakan sebuah alat pengambilan data yang terdiri
dari instrument berupa pernyataan atau pertanyaan dari atribut yang
diukur dalam penelitian (Azwar, 2016). Skala yang digunakan dalam
pengambilan data penelitian ini adalah skala family embeddedness dan
skala intensi turnover.
a. Skala Family Embeddedness
Skala family embeddedness disusun berdasarkan teori dari
Ramesh dan Gelfand (2010) yang terdiri dari tiga dimensi, yaitu
family fit, family links, dan family sacrifice. Skala family
embeddedness menggunakan skala likert dalam penyebarannya.
Item pada masing-masing skala menggunakan empat kategori
jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS),
Sangat Tidak Setuju (STS). Peneliti tidak memberikan kategori
jawaban netral karena untuk menghindari response set of middle
category yang merupakan kecenderungan responden untuk
memilih jawaban kategori tengah. Kecenderungan ini
menunjukkan ketidakpastian respon dan dapat menurunkan
validitas item pada skala yang digunakan (Supratiknya, 2014).
Berikut merupakan table distribusi item dan pemberian skor
skala family embeddedness:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 1.
Distribusi Item Skala Family Embeddedness
No Dimensi
Family
Embeddedness
Indicator Item Jumlah %
Fav Unf
av
1 Family Links Hub atasan-keluarga
Rekan kerja
Hub keluarga-rekan
kerja
3
(5,8,9)
- 3 37,5
2 Family Fit Perusahaan sesuai
Atasan sesuai
Perasaan bangga
3
(4,6,11)
- 3 37,5
3 Family
Sacrifice
Kerugian
Beban biaya
1 (10)
1 (7) 2 25
Total 7 1 8 100%
Tabel 2.
Pemberian Skor Skala Family Embeddedness
Respon Pernyataan Favorable Unfavorable
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4
Proses adaptasi skala family embeddedness Ramesh dan
Gelfand (2010) ke bahasa Indonesia oleh peneliti dilakukan
berdasarkan metodelogi lintas budaya oleh Brislin (2000). Pertama,
langkah yang dilakukan oleh peneliti menerjemahkan secara
mandiri ke bahasa Indonesia oleh Sarjana Sastra Inggris (educated
translation) yang bekerja di bagian Training and Development
Staff Alvian Made. Kemudian Steffani Dian P seorang Sarjana
Pendidikan Bahasa Inggris yang bekerja sebagai Guru Bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Inggris menerjemahankan Indonesia ke Inggris kembali. Proses
terakhir memadukan hasil penerjemahan (blind back-translation)
oleh Tabhita Dwi A seorang Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris.
b. Skala Intensi Turnover
Skala intensi turnover disusun berdasarkan teori dari
Mobley, Horner & Hollingsworth (1978) yang terdiri dari tiga
aspek, yaitu adanya pemikiran untuk keluar, mencari alternatif
pekerjaan, dan keinginan untuk meninggalkan organisasi. Skala
family embeddedness menggunakan skala likert dalam
penyebarannya. Item pada masing-masing skala menggunakan
empat kategori jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Peneliti tidak
memberikan kategori jawaban netral pada skala untuk menghindari
response set of middle category yang menunjukkan adanya
ketidakpastian respon dan dapat menurunkan validitas item pada
skala yang digunakan (Supratiknya, 2014).
Berikut merupakan table distribusi item dan pemberian skor
skala Intensi Turnover:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 3.
Distribusi Item Skala Intensi Turnover
No Aspek Intensi
Turnover
Item Jumlah %
Fav Unfav
1 Adanya pemikiran
untuk keluar dari
perusahaan
1 (1) - 1 33,3
2 Mencari alternatif
pekerjaan
1 (2) - 1 33,3
3 Keinginan untuk
meninggalkan
perusahaan
1 (3)
- 1 33,3
Total 3 - 3 100%
Tabel 4.
Pemberian Skor Skala Intensi Turnover
Respon Pernyataan Favorable Unfavorable
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4
Proses adaptasi skala intensi turnover oleh Mobley, Horner &
Hollingsworth (1978) ke bahasa Indonesia oleh peneliti dilakukan
berdasarkan metodelogi lintas budaya oleh Brislin (2000). Pertama,
langkah yang dilakukan oleh peneliti menerjemahkan secara
mandiri ke bahasa Indonesia oleh Sarjana Sastra Inggris (educated
translation) yang bekerja di bagian Training and Development
Staff Alvian Made. Kemudian Steffani Dian P seorang Sarjana
Pendidikan Bahasa Inggris yang bekerja sebagai Guru Bahasa
Inggris menerjemahankan Indonesia ke Inggris kembali. Proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
terakhir memadukan hasil penerjemahan (blind back-translation)
oleh Tabhita Dwi A seorang Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris.
F. Validitas, Seleksi Item, dan Reliabilitas
1. Validitas
Validitas merupakan kualitas mendasar penilaian yang
menunjukkan sejauh mana suatu tes benar-benar mengukur atribut
psikologis yang akan diukur (Supratiknya, 2014). Peneliti
menggunakan validitas isi item untuk melihat sejauh mana kesesuaian
isi dan konstruk psikologis yang diukur. Validitas isi item dapat
diperoleh melalui analisis empiris dari seberapa relevannya ranah isi
sesuai dengan interpretasi dalam pemberian skor tiap item yang
diberikan.
Validitas isi item mengacu pada tema, pilihan kata, format atau
bentuk item, serta pertanyaan atau pernyataan yang digunakan dalam
tes (Supratiknya, 2014). Peneliti melakukan diskusi terkait isi item tes
dengan dosen pembimbing skripsi untuk melihat kesesuaian antara
kontrus psikologi dengan item-item yang akan diukur.
Validitas isi item dalam penelitian ini menggunakan analisis dari
expert judgment yang memiliki kompetensi di bidangnya. Peneliti
meminta bantuan dari dosen pembimbing skripsi dan beberapa dosen
Psikologi lainnya sejumlah 4 orang sebagai expert judgment validasi
skala penelitian. Kriteria dalam memberikan penilaian item dari skor
1-4 yang melihat kesesuaian antara indikator dengan aspek yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
kami diukur. Kategori penilaian menjadi dua atau dikotomis: (1 dan 2)
= Tidak relevan, diberi skor baru = 0; (3 dan 4) = Relevan, diberi skor
baru = 1. Kemudian menghtung IVI-I masing-masing item, yaitu: IVI-I
= (Jumlah penilai yang memberikan skor 3 atau 4)/Jumlah total
penilai. Item dipandang relevan jika mencapai skor ≥ 0,7.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala adaptasi
family embeddedness oleh Ramesh dan Gelfand (2010) yang
menunjukkan IVI-I bergerak antara 0,75 – 1. Oleh karena itu, item
pada skala family embeddedness dipandang relevan. Skala intensi
turnover di adaptasi dari skala intensi turnover oleh Mobley, Horner &
Hollingsworth (1978) yang menunjukkan IVI-I sebesar 1, sehingga
item skala tergolong relevan semua. Skala adaptasi yang digunakan
sudah melalui proses translation yang dilakukan oleh peneliti dibantu
dengan beberapa orang yang sudah ahli atau profesional dalam bidang
Bahasa Inggris untuk menyesuaikan tata bahasa atau kalimat item yang
akan digunakan. Proses validasi oleh expert judgment yang dilakukan
berlangsung dua kali penilaian untuk memastikan bahwa item-item
yang digunakan sudah relevan untuk diuji cobakan.
Supratiknya (2014) lebih lanjut menjelaskan bahwa indeks
validitas isi skala adalah rerata proporsi item-item yang mendapatkan
penilaian 3 atau 4 (atau skor baru 1) oleh semua penilai. Jika sebuah
skala disebut memiliki validitas isi yang baik maka IVI-S ≥ 0,90. Hasil
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa validitas isi skala family
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
embeddeness sebesar 0,94, sedangkan validitas skala intensi turnover
sebesar 1. Hal ini menunjukkan bahwa skala yang susun oleh peneliti
memiliki validitas isi skala yang baik karena > 0,9.
2. Seleksi Item
Supratiknya (2014) menyatakan bahwa seleksi item digunakan
untuk memilih item-item yang akan dibentuk menjadi skala yang
bersifat homogen dan memiliki daya diskriminasi yang baik. Seleksi
item juga melihat sejauh mana item mampu membedakan satu sama
lain mana yang memiliki dan tidak memiliki atribut psikologi yang
akan diukur (Azwar, 2012). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan
uji coba terhadap item terlebih dahulu sebelum mengambil data untuk
melihat apakah item yang digunakan reliabel atau tidak reliabel.
Metode seleksi item dilakukan setelah peneliti mendapatkan data dari
hasil uji coba dengan melihat nilai korelasi item total. Korelasi item
total digunakan untuk melihat item dari skala yang paling baik
mengukur konstruk yang sedang diukur (Supratiknya, 2014).
Dalam memilih item terdapat kriteria yang didasarkan pada nilai
korelasi item total dengan batasan rix ≥ 0,30. Item yang mencapai
koefesian korelasi minimum 0,3 daya bedanya dianggap memuaskan
atau cukup reliabel. Item yang memiliki nilai rix kurang dari 0,30
diinterpretasikan sebagai item yang memiliki daya beda yang rendah
atau tidak memuaskan. Pada masing-masing item dalam penelitian ini
sebagian besar item memiliki nilai rix 0,3 sampai 1. Korelasi item total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
pada skala family embeddedness bergerak dari nilai rix sebesar 0,333 –
0,619. Sedangkan korelasi item total pada skala intensi turnover
bergerak dari nilai rix sebesar 0,781 – 0,879. Secara keseluruhan kedua
skala penelitian yang digunakan dinyatakan reliable dan semua item
tergolong bagus atau tidak ada item yang digugurkan.
Tabel 5.
Korelasi Item Total Skala Family Embeddedness
Top Related