HUBUNGAN ANTARA FAMILY EMBEDDEDNES S DENGAN … · 18. Untuk teman sepejuanganku KKN, Ami, Ayu,...

131
HUBUNGAN ANTARA FAMILY EMBEDDEDNESS DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN GENERASI Y Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Ruth Elisa Kusumastuti 149114024 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of HUBUNGAN ANTARA FAMILY EMBEDDEDNES S DENGAN … · 18. Untuk teman sepejuanganku KKN, Ami, Ayu,...

  • HUBUNGAN ANTARA FAMILY EMBEDDEDNESS DENGAN

    INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN GENERASI Y

    Skripsi

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

    Program Studi Psikologi

    Ruth Elisa Kusumastuti

    149114024

    PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

    FAKULTAS PSIKOLOGI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2018

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    HALAMAN MOTTO

    When I beliefe it, I can do it! AND

    When I can do, I can have a result!

    (anonymous)

    Don’t be afraid to give up the good to go for the great – John D. Rockefeller

    When I am afraid, I put my trust in You – psalsm 56;3

    You must endure the pain and make efforts to

    achieve true freedom – Geun

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Skripsi ini saya persembahkan kepada semua orang yang telah turut membantu

    saya menyelesaikan tugas akhir ini dalam bentuk bimbingan, doa, semangat,

    motivasi, humor/candaan, sindiran, kritikan dan apapun itu :

    GUSTI YESUS KRISTUS yang selalu menyertai dan setia memberikan

    berkatNya kepadaku, sehingga rancanganNya telah bekerja dalamku hingga saat

    ini. Ku berencana dan berusaha hanya untuk kemuliaanNya, Gusti Yesus yang

    selalu bertindak atas segala kehidupanku baik kebagiaan, kelelahan, maupun

    kekhawatiran Gusti Yesus selalu berada disisiku untuk memelukku dalam

    dekapan kasihNya dan menenangkanku untuk menyelesaikan tugas akhirku.

    Keluargaku, Babe, Ibu, dan kakak ku Yehezkiel Dani, Mbah Kung, Mbah Putri,

    Tante, Om, Adik-adiku dan Kakak-kakakku sepupu yang selalu memberikan

    dukungan, cinta kasih, kesabaran, menyemangati, memberikan wejangan, dan

    segala kebutuhan psikis yang ku perlukan, sehingga ku bisa menyelesaikan tugas

    akhir ini dengan lancar.

    Dosen Pengampu Mata Kuliah Seminar hingga menjadi Dosen Pembimbing

    Skripsi, Bapak TM. Raditya Hernawa, M.Psi., Psi. yang selalu memberikan

    waktunya dengan sabar dalam mengarahkan, memunculkan ide baru, memotivasi

    saya, dan selalu memberikan pertanyaan-pertanyaan yang detail mengenai tugas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    akhir saya, serta memberikan masukan yang baik untuk memperhatian setiap

    kalimat yang saya buat.

    Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma sebagai ruang saya untuk

    menemukan dan menambah pengetahuan baik formal maupun informal, sehingga

    saya dapat dengan mudah beradaptasi dan berkembang menjadi pribadi yang

    dapat “memanusiakan manusia”, serta mendapatkan berbagai kenangan dan

    pengalaman hidup yang nantinya akan saya kenang.

    Kepada diriku sendiri yang selalu optimis bahwa ku mampu menyelesaikan apa

    yang seharusnya ku selesaikan. Diriku yang selalu berjuang bangkit dari segala

    pergumulan hidup, melawan ketakutan, kekhawatiran, dan rasa tidak percaya diri.

    Diriku yang kembali termotivasi ketika ku yang selalu menunda-nunda pekerjaan

    karena berbagai situasi dan kondisi, Finally Ruth, You can FINNISED It!

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    HUBUNGAN ANTARA FAMILY EMBEDDEDNESS DENGAN

    INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN GENERASI Y

    Ruth Elisa Kusumastuti

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Family

    Embeddedness dengan Intensi Turnover pada karyawan Generasi Y. Hipotesis dalam

    penelitian ini adalah terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara Family

    Embeddedness dengan Intensi Turnover pada karyawan Generasi Y. Subjek dalam

    penelitian ini berjumlah 155 orang dengan 65 orang laki-laki dan 90 orang perempuan.

    Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala Family Embeddedness yang

    dikembangkan oleh Ramesh dan Gelfand (2010) dan skala Intensi Turnover yang

    dimodifikasi oleh Mobley, Horner, & Hollingsworth (1978) dengan menggunakan

    penskalaan Likert. Skala Family Embeddedness memiliki keofisien reliabilitas alpha

    sebesar 0,851 dan skala Intensi Turnover memperoleh Alpha Cronbach sebesar 0,911.

    Kedua skala ini telah diterjemahkan dan divalidasi menggunakan professional judgement.

    Teknik analisis dalam penelitian ini adalah korelasi dengan program SPSS for windows

    versi 22. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif (r=-

    0,554) dan signifikan antara antara Family Embeddedness (p=0,000) dengan Intensi

    Turnover (p=0,000) pada karyawan Generasi Y. Hal ini berarti semakin tinggi Family

    Embeddedness maka semakin rendah Intensi Turnover.

    Kata kunci: Family Embeddedness, Intensi Turnover, Generasi Y

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    THE CORRELATION BETWEEN FAMILY EMBEDDEDNESS AND

    TURNOVER INTENTION TO THE Y GENERATION EMPLOYEES

    Ruth Elisa Kusumastuti

    ABSTRACT

    This research is aimed to know the correlation between Family Embeddedness

    and Turnover Intention to the Y Generation employees. The hypothesis of this research is

    that there was negative and significant correlation between Family Embeddedness and

    Turnover Intention to the Y Generation employees. The subjects of the research were 155

    people, they were 65 male and 90 female. The data gathering instruments used were

    Family Embeddedness scale which is proposed by Ramesh and Gelfand (2010) and

    Turnover Intention scale which was modified by Mobley, Horner, & Hollingsworth

    (1978) using Likert scale. Family Embeddedness had 0,851 alpha reliability coefficients

    and Turnover Intention scale was 0,911. These two scales were already translated and

    validated using professional judgement. The analysis technique of this research was

    correlation using SPPS program for windows 22 version. The result of this research

    showed that there was negative correlation (r=-0,554) and significant correlation

    between Family Embeddedness (p=0,000) and Turnover Intention (p=0,000) to the Y

    Generation employees. This result means that the higher degree of Family

    Embeddedness, the lower Turnover Intention for.

    Keywords: Family Embeddedness, Turnover Intention, Y Generation

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    KATA PENGANTAR

    Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala

    berkat dan karuniaNya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi “Hubungan

    antara Family Embeddedness dengan Intensi Turnover” ini dengan baik.

    Keberhasilan dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan,

    motivasi, bantuan doa, wejangan, dan segala arahan maupun bimbingan dari

    banyak pihak yang membantu saya dalam menghadapi masa-masa sulit saya. Oleh

    karena itu, saya ingin mengucapkan rasa terima kasih saya kepada:

    1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberika berkat serta

    kemurahanNya untuk menyertai saya dalam menyelesaikan tugas akhir

    skripis ini dan selalu memberikan damai sejahteraNya sehingga saya

    mudah bangkit dalam masa-masa sulit kasihNya.

    2. Ibu Dr. Y. Titik Kristiyani, M.Psi., Psi. selaku Dekan Fakultas

    Psikologi Universitas Sanata Dharma.

    3. Ibu Monica Eviandaru M., M.Apss. Psych., Ph.D. selaku Kepala

    Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

    4. Romo Dr. A. Priyono Marwan, S.J dan Bapak Paulus Eddy Suhartanto,

    M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing

    penulisan mata kuliah dalam pengisian KRS di setiap semester dari

    awal, dan memberikan motivasi saya untuk menyelesaikan skripsi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    5. Bapak T.M. Raditya Hernawa, M.Psi., Psi. selaku Dosen Pembimbing

    Skripsi yang selalu memberikan arahan, bimbingan, waktu, kritik dan

    saran yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.

    6. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta yang telah memberikan kenangan, pengalaman hidup,

    motivasi, wejangan-wejangan dan pengetahuan selama masa studi di

    Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

    7. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata

    Dharma Yogyakarta. Bu Nanik, Pak Sidiq, dan Mas Gandung yang

    telah banyak membantu saya dalam setiap adminitrasi, serta segala

    guyonan atau lelucuan yang selalu menghibur saya dikala lelah dengan

    apa yang sedang saya kerjakan.

    8. Bapak Suratman dan Ibu Tri Hastuti, kedua orang tua yang sangat saya

    sayangi. Terima kasih untuk segala doa, dukungan, perhatian, kasih

    sayang, kesabaran, serta kepercayaan kepada saya untuk mengambil

    segala sikap dan tindakan sesuai dengan kemauan saya, sehingga saya

    dapat menyelesaikan skripsi ini dengan rencana saya. Terima kasih

    untuk keyakinan yang selalu ditanamkan kepada sya bahwa semua hal

    pasti akan tiba waktunya ketika saya siap untuk menyelesaikan apa

    yang menjadi kewajiban saya.

    9. Untuk Mbak Kakung dan Mbah Putriku yang selalu mendoakanku

    agar menjadi orang yang lebih berhasil dari orang tuanya dan mampu

    memperoleh keberhasilan yang tinggi. Terima kasih atas kasih sayang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    dan pengertian yang selama ini ku dapatkan. Ini cucumu pertama dari

    beberapa cucumu yang menyelesaikan kuliah, Kung,Put.

    10. Untuk kakakku tersayang, Yehezkiel Dani R yang selalu memberikan

    arahan dan perhatian kepadaku, serta memberikan berbagai nasehat ini

    itu untuk segala pergumulanku. Dikau yang terkadang agak ngeselin

    ketika memberikan nasehat kepadaku, but I think you give me the best

    treatment. Fight for your thesis and go to the end it, Bro!.

    11. Teman-teman Student Staff Sekretariat Psikologi (Kak Sisca, Kak

    Winda, Angel, dan Febri) yan selalu memberikan motivasi, semangat,

    dan membimbing saya dalam penulisan skripsi ini. Disisi lain, terima

    kasih atas doa, waktu, dan setiap candaan maupun keseriusan maupun

    masalah yang kita hadapi selama ini, kalian selalu bersamaku. Terima

    kasih juga untuk kerjasamaya dalam setahun ini, sangat senang bisa

    mengenal dan berkembang dengan kalian dalam mengenal dunia awal

    pekerjaan. see u on TOP, Guys!

    12. Untuk keluargaku, Mas Ran, Mbak Wahyu, Mbak Bita, Aga, Oqvi

    yang selalu menemaniku dikala ku sedang terpuruk karena berbagai

    masalah. Terima kasih sudah mau mendengarkan segala keluh kesahku

    mengenai berbagai macam hal. Terima kasih atas perhatian, dukungan,

    kepercayaan, dan nasehat yang selalu diberikan kepadaku, serta

    lelucon yang selalu diutarakan kepadaku. Maafkanlah aku yang sering

    merepotkan kalian dan sering meminta kalian untuk menemaniku

    kemana ku ingin pergi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    13. Sahabat sejatiku dari ku masih belajar berhitung menulis dan membaca

    sampai saat ini ku sudah menyelesaikan skripsiku ini, hey Selvia

    Desiawati. Ku ingin mengucapkan terima kasih segalanya atas 19

    tahun kehidupanku kau handir di dalamnya mengisi ruang

    kenanganku. Terima kasih untuk guyonannya, dukungannya, doanya,

    perhatiannya, dan atas ajakan untuk kabur dari segala kepenatanku. Ku

    sangat bersyukur kau selalu mengisi ruang kosongku dengan

    kebahagian.

    14. Sahabat awal dan baruku dikala ku memasuki dunia perkuliahan,

    Christina dan Sisilia yang selalu memberikan kenangan yang indah

    kepadaku. Terima kasih karna sudah mau tetap menjalin relasi

    pertemanan ini dari awal INSADHA sampai saat ini. Terima kasih

    segala kasih sayang, dukungan, serta penghiburan yang diberikan

    kepadaku. Terima kasih atas kesediaannya untuk berbagi pengalaman

    hidup dan travelling bersama. Ku akhirnya menyusul Christina, dan

    Sisilia ku berharap bisa satu waktu bersama di Auditorium untuk

    Gradulation.

    15. Untuk teman-teman sesi curhatku, hey Chila, Pus, Tita, Monic, dan

    Yoan yang selalu memahami apa yang ku lakukan, selalu sabar,

    perhatian, memberikan motivasi dan dukungan, serta selalu

    mencairkan suasana keseriusan atau kekhawatiran yang terjadi. Terima

    kasih sudah berbagi tawa dan duka selama ini, maafkan ku jika ku

    selalu mengabaikan apa yang menurut kalian penting dan lebih

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    berfokus pada diriku. Terima kasih telah mau membuat dan berbagi

    kenangan bersamaku, Nok!.

    16. Semua teman-teman bimbingan seminar sampai skripsiku yakni Tara,

    Resty, Cik Yosia, Amadea, Ridho, Catherin, Arif, Anggi, Dimi, Dea

    Sani, dan Rika yang selalu memberikan ide-ide baru, motivasi,

    dukungan, dan selalu berbagi cerita apapun yang sedang ingin

    dibicarakan. Terima kasih kalian sudah bertahan dan berjuang

    bersamaku dalam menyelesaikan skripsi ini.

    17. Seluruh teman-teman angkatan 2014 terutama teman-teman Psikologi

    kelas C yang tidak bisa saya sebut satu persatu namanya. Pokoknya

    terima kasih atas dinamikanya, yakni persahabatan, kekompakkan,

    canda tawa, kesedihan yang kalian masukkan dalam kenangan saya.

    Terima kasih telah berjuang dan bekerjasama sampai saat ini. Kalian

    luar biasa dan sudah bekerja keras, guys! Semangat untuk berjuan

    lebih keras lagi!.

    18. Untuk teman sepejuanganku KKN, Ami, Ayu, Mbak Mer yang selalu

    memberikan dukungan, doa, motivasi, dan waktu untuk mengajakku

    berpergian kesana kemari, serta memberikan penghiburan dan energi

    yang dapat menjadi semangat saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

    19. Kakak-kakakku yang satu DPS, Kak Endah, Kak Davin, dan Kak

    Evlyn, serta kak lainnya yaitu Kak Tasya, Kak Vide yang selalu

    menyemangatiku, membimbingku, dan mengarahkan untuk segera

    menyelesaikan skripsiku. Terima kasih atas ajakan kalian untuk ikutan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    bimbingan, sehingga ku lebih mengerti apa lagi apa yang harus saya

    kerjakan. Terima kasih atas kesediaannya untuk saya repotkan dan

    saya tanyai berbagai hal mengenai skripsi dan akhirnya saya dapat

    menyelesaikannya.

    20. Terima kasih untuk dinamikanya Guru Sekolah Minggu GKJ

    Karangdowo yang sudah memberikan saya waktu untuk belajar dan

    berkembang bersama dalam mengenai Kasih Allah lebih dalam lagi.

    Terima kasih untuk dukungan doa, perhatiannya, dan pengertiaannya

    dalam saya menyelesaikan penulisan skripsi ini, serta bantuannya

    dalam membagikan kuisoner penelitian saya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................iii

    HALAMAN MOTTO .........................................................................................iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v

    HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................vii

    ABSTRAK ..........................................................................................................viii

    ABSTRACT ........................................................................................................ ix

    HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ....................... x

    KATA PENGANTAR ........................................................................................ xi

    DAFTAR ISI ....................................................................................................... xvii

    DAFTAR TABEL ............................................................................................... xxi

    DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xxii

    DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xxiii

    BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

    A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

    B. Rumusan Masalah ...................................................................................11

    C. Tujuan Penelitian ....................................................................................11

    D. Manfaat Penelitian ..................................................................................11

    1. Manfaat Teoritis ................................................................................11

    2. Manfaat Praktis .................................................................................11

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xviii

    BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................12

    A. Intensi Turnover ......................................................................................12

    1. Pengertian Intensi Turnover ..............................................................12

    2. Aspek Intensi Turnover .....................................................................13

    3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Intensi Turnover ........................14

    4. Pengukuran Konstruk Intensi Turnover ............................................17

    B. Family Embeddedness .............................................................................18

    1. Pengertian Family Embeddedness ....................................................18

    2. Dimensi Family Embeddedness ........................................................19

    3. Dampak Family Embeddedness ........................................................20

    4. Pengukuran konstruk Family Embeddedness ...................................21

    C. Generasi Y ...............................................................................................23

    1. Pengertian Generasi Y.......................................................................23

    2. Karakteristik Generasi Y ...................................................................24

    D. Dinamika Hubungan Family Embeddedness dengan Intensi Turnover pada

    karyawan Generasi Y ..............................................................................25

    E. Hipotesis ..................................................................................................30

    BAB III METODE PENELITIAN......................................................................31

    A. Jenis Penelitian ........................................................................................31

    B. Variabel Penelitian ..................................................................................31

    C. Definisi Operasional................................................................................31

    1. Family Embeddedness .......................................................................31

    2. Intensi Turnover ................................................................................32

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xix

    D. Subjek Penelitian .....................................................................................33

    E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ......................................................34

    1. Metode Pengambilan Data ................................................................34

    2. Alat Pengambilan Data .....................................................................35

    a. Skala Family Embeddedness .......................................................35

    b. Skala Intensi Turnover ................................................................37

    F. Validitas dan Reliabilitas ........................................................................39

    1. Validitas Alat Ukur ...........................................................................39

    2. Seleksi Item .......................................................................................41

    3. Reliabilitas Alat Ukur .......................................................................42

    G. Metode Analisis Data ..............................................................................44

    1. Uji Asumsi ........................................................................................44

    a. Uji Normalitas .............................................................................44

    b. Uji Linearitas ...............................................................................45

    2. Uji Hipotesis .....................................................................................45

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................47

    A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian .....................................................47

    B. Deskripsi Subjek Penelitian ....................................................................48

    C. Deskripsi Data Penelitian ........................................................................50

    D. Hasil Analisis Data ..................................................................................52

    1. Uji Asumsi ........................................................................................52

    a. Uji Normalitas .............................................................................52

    b. Uji Linearitas ...............................................................................53

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xx

    2. Uji Hipotesis .....................................................................................54

    E. Pembahasan .............................................................................................55

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................61

    A. Kesimpulan .............................................................................................61

    B. Keterbatasan Penelitian ...........................................................................61

    C. Saran ........................................................................................................62

    1. Bagi Perusahaan ................................................................................62

    2. Bagi Karyawan ..................................................................................63

    3. Bagi Penelitian Selanjutnya ..............................................................64

    DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................66

    LAMPIRAN ........................................................................................................73

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xxi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Distribusi Item Skala Family Embeddedness........................................36

    Tabel 2. Pemberian Skor Skala Family Embeddedness ......................................36

    Tabel 3. Distribusi Item Skala Intensi Turnover .................................................38

    Tabel 4. Pemberian Skor Skala Intensi Turnover ...............................................38

    Tabel 5. Korelasi Item Total Skala Family Embeddedness dan Skala Intensi

    Turnover ..............................................................................................................42

    Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas Skala Family Embeddedness ..............................43

    Tabel 7. Hasil Uji Reliabilitas Skala Intensi Turnover .......................................44

    Tabel 8. Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Usia .............................................49

    Tabel 9. Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin ..............................49

    Tabel 10. Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Masa Kerja ................................50

    Tabel 11. Deskripsi Data Penelitian ....................................................................51

    Tabel 12. Deskripsi Kategori Skor Family Embeddedness .................................51

    Tabel 13. Deskripsi Kategori Skor Intensi Turnover ..........................................52

    Tabel 14. Hasil Uji Normalitas ...........................................................................53

    Tabel 15. Hasil Uji Linearitas .............................................................................54

    Tabel 16. Hasil Uji Hipotesis .............................................................................55

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xxii

    DAFTAR BAGAN

    Bagan 1. Hubungan Family Embeddedness dengan Intensi Turnover pada

    Karyawan Generasi Y ..........................................................................29

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xxiii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Surat Keterangan Penerjemah Skala...............................................73

    Lampiran 2. Hasil IVI-I.......................................................................................77

    Lampiran 3. Skala Tryout Penelitian ...................................................................81

    Lampiran 4. Reliabilitas Skala ............................................................................89

    Lampiran 5. Hasil Uji Asumsi ............................................................................92

    Lampiran 6. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................96

    Lampiran 7. Skala Googleform ...........................................................................98

    Lampiran 8. Izin Adaptasi Skala Penelitian ........................................................104

    Lampiran 9. Skala Adaptasi Asli ........................................................................107

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I. Latar Belakang

    Badan Pusat Statistika (BPS) mencatat pada tahun 2016 komposisi

    usia produktif 15 – 35 tahun mencapai 40% dari total jumlah penduduk

    Indonesia yang sebesar 160 juta jiwa. Jumlah usia produktif akan

    diperkirakan meningkat hampir 60 – 70% dari total jumlah penduduk

    Indonesia pada tahun 2020 (BPS, 2016). Usia produktif ini tergolong pada

    generasi Y yang sekarang ini lebih mendominasi dunia kerja di Indonesia.

    Generasi Y juga menjadi pusat perhatian bagi perusahaan karena

    karakteristiknya yang sering berpindah-pindah tempat pekerjaan. Hal ini

    setara dengan Asih dan Zamralita (2017) yang menyatakan bahwa pada

    kenyataannya generasi Y dinilai memiliki kecenderungan untuk mudah

    dalam berpindah pekerjaan atau “kutu loncat”.

    Berdasarkan hasil survei peneliti terhadap rekan sebaya generasi Y

    yang bekerja dibeberapa perusahaan menunjukkan bahwa sebesar 18%

    dari 50 responden menyatakan mereka mempunyai keinginan untuk

    meninggalkan pekerjaannya saat ini. Sheahan (2008) menyatakan bahwa

    karyawan generasi Y di wilayah Asia Pasifik memiliki masa kerja

    terpendek di bandingkan dengan karyawan pada generasi X dan baby

    boomers. Karyawan Generasi Y memiliki rata-rata masa kerja selama 18

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    bulan, dibandingkan generasi X dan baby boomers yang mencapai 4 tahun

    (Shehan, 2008).

    Menurut Mayya Indriastuti, manajer operasional Daya Talent

    Indonesia, Perusahaan Konsultan Sumber Daya Manusia pada tahun 2016

    menyatakan bahwa karyawan di Indonesia yang keluar meningkat menjadi

    30% dari tahun sebelumnya. Karyawan yang meninggalkan perusahaan di

    dominasi oleh generasi Y yang tidak ragu lagi untuk mencari peluang baru

    walaupun individu tersebut memiliki masa kerja yang pendek di

    perusahaan (Mayya dalam Tempo.Co, 2016). Tingkat intensi turnover

    pada generasi Y mencapai 31% lebih tinggi dibandingkan dengan generasi

    X dan generasi baby boomers dengan masing-masing tingkat sebesar 19%

    dan 17% (CH2M HILL Inc., 2012).

    Hasil wawancara yang di lakukan oleh peneliti pada bulan Februari

    2018 terhadap Human Resource Development perusahaan XX di Jakarta

    menyatakan bahwa intensi turnover yang terjadi pada generasi Y cukup

    tinggi yaitu sebesar 20% setiap tahunnya dari total jumlah karyawan

    sebesar 340 karyawan. Karyawan pada generasi Y yang meninggalkan

    perusahaan disebabkan karena adanya gap dengan generasi X seperti

    sulitnya menjalin komunikasi, menuntut adanya kenyamanan dan

    fleksibilitas waktu, serta sulitnya generasi Y bertahan terhadap under

    pressure di lingkungan perusahaan (M.O_HRDXX, 2018).

    Pada bulan Maret 2018, peneliti juga melakukan wawancara

    kembali dengan Human Resource Development perusahaan Z di

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    Yogyakarta yang menunjukkan bahwa Intensi Turnover mencapai 10-15%

    setiap tahunnya dari 100 karyawan di perusahaan Z. Sebesar 6-7%

    karyawan di perusahaan Z setiap bulannya mengajukan resign

    (A.A_HRDZ, 2018). Menurut Human Resource Development A.A pada

    tahun 2018 menyatakan bahwa karyawan yang meninggalkan perusahaan

    disebabkan karena adanya keinginan individu untuk mencari benefit

    seperti pengembangan karir dan gaji yang lebih besar, serta adanya

    kesulitan dalam menjalin komunikasi dengan generasi atasnya.

    Menurut Ajzen dan Fishbein (1980) intensi turnover dapat

    digunakan oleh perusahaan untuk memprediksikan perilaku turnover

    karyawan. Intensi turnover merupakan tujuan seorang karyawan untuk

    berhenti dari pekerjaanya saat ini dan menghilangkan keanggotaan

    perusahaannya (Meyer & Allen, 1984 dalam Hassan, 2012). Karyawan

    yang berhenti dari pekerjaannya saat ini disebabkan oleh adanya proses

    pemikiran, perencanaan, dan keinginan dari individu untuk keluar dari

    perusahaannya (Mobley, Griffeft, Hond & Meglin, 1979 dalam Feng,

    2003). Setara dengan Botman dan Roodts (2012) yang menyatakan bahwa

    intensi turnover merupakan hasil proses pemikiran dari karyawan untuk

    meninggalkan perusahaan secara sadar, terencana, dan disengaja.

    Tingkat intensi turnover yang tinggi dapat berdampak negatif

    terhadap perusahaan. Menurut Burton, Holtom, Sablynski, Mitchell dan

    Lee (2010) intensi turnover dapat berdampak pada perilaku tingginya

    absensi, kesedihan, rendahnya OCB, dan rendahnya task performance

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    pada karyawan. Karyawan yang memiliki persepsi buruk terhadap

    perusahaan dan banyaknya karyawan lain yang juga meninggalkan

    perusahaan dapat berdampak pada karyawan untuk meninggalkan

    pekerjaannya saat ini (Shriar, 2017). Perusahaan yang memiliki intensi

    turnover yang tinggi juga harus melakukan investasi yang besar dalam

    rekrutmen, melatih, mengembangkan dan mempertahankan karyawannya

    (Hassan, 2012). Global 50 Remuneration Planning Report juga

    menyatakan untuk mendapatkan karyawan yang berbakat dan tepat

    membutuhkan biaya yang banyak. Hal ini setara dengan Rosch (2001)

    yang menyatakan bahwa rekrutmen, seleksi, dan training pada karyawan

    baru menghabiskan biaya yang sangat besar.

    Menurut Ketua Federal Reserve, Janet Yellen (dalam Robbins,

    2017) menyatakan bahwa sebenarnya tidak semua intensi turnover

    karyawan berdampak buruk bagi perusahaan, tetapi berdampak positif

    juga. Perusahaan dapat menciptakan peluang untuk mengganti kinerja

    karyawan yang buruk dengan orang lain. Karyawan baru cenderung lebih

    mempunyai keterampilan, kemauan, dan motivasi yang tinggi, serta dapat

    memberikan ide yang baru kepada perusahaan (Robbins, 2017). Survei

    Jacob (2017) juga menyatakan bahwa karyawan memilih untuk

    meninggalkan perusahaan dengan tujuan agar dapat meningkatkan

    karirnya di perusahaan baru. Karyawan yang memilih untuk keluar dari

    perusahaan akan mendapatkan jabatan dan kenaikan gaji yang lebih tinggi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    daripada sebelumnya. Kenaikan gaji dapat ditafsirkan sekitar dua puluh

    persen dari gaji di perusahaan lama (Jacob, 2017).

    Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya intensi turnover

    dalam suatu perusahaan adalah pekerjaan lain yang lebih baik, gaji yang

    lebih baik atau lebih tinggi, dan keseimbangan kerja, serta kehidupan yang

    lebih baik (Mamalateo, 2012). Menurut Kim dan Kao (2014) faktor yang

    dapat berhubungan dengan intensi turnover, yaitu demographic factors

    (personal & work-related), professional perception, organization

    conditions, work environment, dan job embeddedness. Faktor lain yang

    juga berhubungan dengan intensi turnover yaitu adanya hubungan

    karyawan di dalam suatu perusahaan, baik hubungan dengan pekerjaannya

    atau komunitasnya (Robbins, 2017).

    Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti terhadap rekan

    sebaya yang tergolong usia produktif juga menunjukkan bahwa mereka

    cenderung mengambil keputusan untuk meninggalkan pekerjaannya

    karena faktor keluarga. Keluarga menjadi faktor penting bagi individu

    dengan usia produktif dalam menentukan pencarian pekerjaan atau awal

    karir pekerjaan individu (Stafforfd & Griffits, 2008). Hal ini contohnya

    pada hasil observasi dan wawancara peneliti yang menunjukkan bahwa

    individu cenderung meninggalkan pekerjaannya karena adanya permintaan

    keluarga untuk bekerja di lingkungan daerahnya atau tidak bekerja jauh

    dari orang tua. Sebagian besar keluarga juga cenderung memiliki

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    kekhawatiran dan ketakutan ketika anaknya yang berusia produktif bekerja

    jauh dari lingkungan tempat tinggalnya.

    Penelitian yang dilakukan oleh Ramesh dan Gelfand (2010)

    mengenai job embeddedness dengan intensi turnover menemukan faktor

    baru, yaitu family embeddedness yang mempengaruhi intensi turnover.

    Penelitian Ramesh dan Gelfand (2010) menunjukkan bahwa family

    embeddedness dapat mempengaruhi intensi turnover terutama pada budaya

    kolektif.

    Penelitian Ramesh dan Gelfand (2010) di budaya individualis

    (Amerika Serikat) dan budaya kolektif (India) menunjukkan bahwa family

    embeddedness dapat berdampak pada turnover karyawan. Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa ada pengaruh negatif family embeddedness dengan

    intensi turnover. Karyawan yang memiliki family embeddedness yang

    tinggi terhadap perusahaan akan tetap tinggal di perusahaan. Ramesh dan

    Gelfand (2010) juga menemukan bahwa family embeddedness yang

    dijadikan faktor baru untuk menambah variasi dalam voluntary turnover.

    Hasil penelitian Ramesh dan Gelfand juga menunjukkan bahwa faktor

    negara (baik kolektif maupun individual) tidak menunjukkan hasil yang

    signifikan berhubungan dengan family embeddedness. Oleh karena itu,

    baik di Amerika Serikat dan India ketika karyawannya memiliki family

    embeddedness yang tinggi maka semakin besar kemungkinan individu

    untuk tinggal di perusahaan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    Penelitian juga dilakukan oleh Purba, Oostrom, Born, dan Van

    Molen (2016) mengenai pengaruh indirect family embeddedness terhadap

    intensi turnover melalui on-the-job embeddedness. Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa ada pengaruh negatif secara indirect mengenai family

    embeddedness dengan intensi turnover melalui on-the-job embeddedness.

    Selain itu, hasil penelitian Purba et al. (2016) juga menunjukkan bahwa

    pengaruh langsung family embeddedness terhadap intensi turnover tidak

    signifikan. Purba et al. (2016) menyimpulkan penelitiannya bahwa

    terdapat hubungan antara family embeddedness terhadap intensi turnover

    melalui on-the-job-embeddedness secara tidak langsung. Penelitian ini

    mendukung penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa faktor

    keluarga penting untuk mengikat individu terhadap pekerjaannya (Kiazad,

    Hom, Holtom, & Newman., 2015; Ramesh & Gelfand, 2010 dalam Purba

    et al. (2016)).

    Menurut Ramesh dan Gelfand (2010) family embeddedness adalah

    persepsi karyawan mengenai hubungan keluarga karyawan terhadap

    perusahaan atau rekan kerja. Family embeddedness mempunyai tiga

    dimensi, yaitu fit, links, dan sacrifice. Dimensi fit merupakan kesesuaian

    nilai keluarga dengan nilai perusahaan dan komunitas. Dimensi links

    adalah kuantitas dan kualitas hubungan keluarga dengan perusahaan dan

    komunitas. Dimensi ketiga yaitu dimensi sacrifice juga disebut dengan

    dimensi material yang merupakan pengorbanan psikologis anggota

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    keluarga yang meninggalkan perusahaan atau keluarga kehilangan sesuatu

    jika anggota keluarga mereka meninggalkan perusahaan.

    Wasti (2002) menyatakan bahwa keluarga dapat mempengaruhi

    individu dalam mengambil keputusan mengenai pekerjaannya di suatu

    perusahaan. Masyarakat kolektif juga cenderung mempertimbangkan

    pendapat keluarganya untuk mengambil keputusan meninggalkan

    perusahaannya atau tidak (Wasti, 2002). Setara dengan Purba (2015) juga

    menyatakan bahwa keluarga menjadi faktor penting individu untuk

    membuat keputusan dalam bekerja terutama di budaya kolektif seperti

    Indonesia.

    Pada budaya kolektif, pemilihan pekerjaan individu sering

    ditentukan oleh adanya kewajiban sosial, seperti menjaga status keluarga

    atau memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga (Sinha & Sinha, 1990;

    Triandis et al., 1988 dalam Ramesh dan Gelfand, 2010). Sedangkan, pada

    budaya individualis karyawan lebih menekankan pada nilai otonomi,

    kompetisi, dan kemerdekaan (Gelfand & Realo, 1999 dalam Ramesh dan

    Gelfand, 2010). Hasil penelitian oleh Ramesh dan Gelfand (2010)

    menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh family embeddedness

    dengan turnover di budaya kolektif maupun individualis. Hal ini

    menunjukkan bahwa family embeddedness dapat mempengaruhi karyawan

    untuk meninggalkan perusahaan dan menjadi faktor baru kedepan yang

    perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam mempertahankan karyawannya.

    Setara dengan Kiazad, Holtom, dan Hom (2015) yang menyatakan bahwa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    individu tetap tinggal di perusahaan dipengaruhi oleh faktor keluarga yang

    menyarankan mereka untuk tetap tinggal di perusahaan daripada adanya

    kecocokan dengan pekerjaan.

    Penelitian yang dilakukan Ramesh dan Gelfand (2010)

    menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti kembali

    bagaimana hubungan family embeddedness terhadap intensi turnover di

    berbagai negara dengan budaya yang ada di negara tersebut. Di Indonesia,

    saran yang diberikan oleh Ramesh dan Gelfand (2010) sudah dilakukan

    oleh Purba et al. (2016) mengenai variabel family embeddedness.

    Penelitian yang dilakukan oleh Purba et al. (2016) tidak menfokuskan

    secara langsung hubungan antara family embeddedness dengan intensi

    turnover. Akan tetapi, Purba et.al (2016) memfokuskan hubungan antara

    family embeddedness dengan intensi turnover melalui on-the-job

    embeddedness. Ketika karyawan memiliki family embeddedness yang

    tinggi didukung dengan adanya faktor on-the-job embeddedness yang

    tinggi maka intensi turnover yang terjadi akan rendah. Oleh karena itu,

    hasil penelitian Purba et al. (2016) menunjukkan bahwa ada hubungan

    yang negatif secara tidak langsung dan signifikan antara family

    embeddedness dengan intensi turnover melalui on-the-job embeddedness.

    Berdasarkan beberapa data penjelasan sebelumnya, peneliti ingin

    melihat kembali bagaimana hubungan langsung family embeddedness

    terhadap karyawan Generasi Y yang ingin memutuskan untuk

    meninggalkan perusahaan. Menurut Graham (2013) Generasi Y

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    merupakan Generasi yang lahir pada tahun 1980 – 2000 yang sedang

    membangun sebuah hubungan sosial di lingkungan kerja untuk mencapai

    kesejahteraan baik di dalam lingkungan kerja maupun luar lingkungan

    kerja.

    Karyawan Generasi Y merupakan karyawan yang sering

    berpindah-pindah tempat bekerja karena ada ketidaknyamanan atau

    mencari benefit yang lebih besar (hasil wawancara, 2018). Generasi Y juga

    merupakan individu yang mempunyai work-life yang seimbang karena

    mampu produktif dalam membangun hubungan di lingkungan sosial

    (Steelcase Inc., 2011). Octa Jalal, Head of PPM Center for Human Capital

    Development (2012) juga menyatakan bahwa Generasi Y memiliki

    perhatian pada “wealth” yang bukan hanya hal materi tetapi bagaimana

    membangun hubungan keluarga dan pertemanan. Hal ini berkaitan karena

    Generasi Y sering memiliki 12 jam dalam bekerja, sehingga tidak ada

    kesempatan untuk membangun kehidupan keluarga dan sosialnya. Oleh

    karena itu, peneliti ingin melihat bagaimana hubungan karyawan Generasi

    Y melalui persepsinya terhadap keluarga yang mempengaruhi karyawan

    untuk memutuskan tetap tinggal atau meninggalkan perusahaan. Hal ini

    ingin diketahui oleh peneliti kembali karena belum ada penelitian

    sebelumnya mengenai hubungan secara langsung Family Embeddedness

    terhadap Intensi Turnover terutama pada Generasi Y, maka peneliti

    merumuskan masalah, yaitu “Apakah terdapat hubungan antara Family

    Embeddedness dengan Intensi Turnover pada karyawan Generasi Y”

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    II. Rumusan Masalah

    Masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan

    antara Family Embeddedness dengan Intensi Turnover pada karyawan

    Generasi Y?

    III. Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Family

    Embeddedness dengan Intensi Turnover terutama pada karyawan Generasi

    Y.

    IV. Manfaat Penelitian

    1. Teoritis

    Penelitian ini dapat memberikan sumbangan terhadap bidang

    Psikologi Industri dan Perusahaan tentang Intensi Turnover dan

    Family Embeddedness. Selain itu, penelitian ini dapat digunakan

    sebagai literatur atau acuan dalam penelitian selanjutnya mengenai

    family embeddedness dengan intensi turnover.

    2. Praktis

    Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu perusahaan

    dalam mengetahui tingkat Turnover karyawan pada Generasi Y di

    suatu perusahaan dengan adanya hubungan antara Family

    Embeddedness dengan intensi turnover dan melihat bagaimana peran

    keluarga dalam hubungannya dengan Intensi Turnover pada karyawan

    Generasi Y di perusahaan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Intensi Turnover

    1. Pengertian Intensi Turnover

    Mobley (1977 dalam Ramesh, 2007) menyatakan bahwa intensi

    turnover merupakan langkah terakhir individu memutuskan untuk

    meninggalkan perusahaan atau tetap tinggal yang diawali dengan perilaku

    turnover. Intensi turnover merupakan proses pemikiran kognitif karyawan

    untuk berperilaku menarik diri keluar dari perusahaan tempat bekerjanya

    (Mobley, Horner & Hollingsworth, 1978 dalam Feng, 2003). Menurut

    Sumarto (2009 dalam Pawesti, 2016) intensi turnover merupakan

    pemikiran individu untuk mencari pekerjaan lain dan meninggalkan

    perusahaan. Botman dan Roodts (2012) juga menyatakan bahwa intensi

    turnover merupakan keputusan terakhir dari pemikiran kognitif individu

    untuk menarik diri meninggalkan perusahaan yang sadar, terencana dan

    disengaja oleh individu.

    Menurut March dan Simon (1958, dalam Ramesh, 2007) keputusan

    karyawan untuk berpindah juga dipengaruhi oleh penilaian adanya

    alternatif kerja dan penilaian adanya keinginan untuk berpindah. Intensi

    turnover adalah keinginan individu untuk meninggalkan perusahaan

    karena ingin mencari alternatif pekerjaan lain (Abelson, 1987). Tett dan

    Meyer (1993) juga mengatakan bahwa intensi turnover merupakan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    keinginan yang disengaja dan sadar dari karyawan untuk mencari alternatif

    pekerjaan lain di perusahaan yang berbeda.

    Berdasarkan uraian pengertian intensi turnover diatas, maka peneliti

    mengambil kesimpulan bahwa intensi turnover merupakan proses

    pemikiran individu secara sadar untuk mengambil keputusan

    meninggalkan perusahaan, karena adanya keinginan untuk mencari

    alternative pekerjaan di perusahaan lain yang membuat individu

    mempunyai keinginan untuk meninggalkan perusahaannya.

    2. Aspek Intensi Turnover

    Menurut Mobley, Horner dan Hollingsworth (1978) terdapat tiga

    aspek mengenai intensi turnover, yaitu:

    a. Pemikiran untuk keluar dari pekerjaan (Thinking of quiting)

    Individu yang mempunyai pemikiran untuk keluar dari pekerjaannya

    atau tetap berada di lingkungan pekerjaannya. Karyawan yang

    menunjukkan adanya ketidakpuasan berkerja di perusahaannya akan

    menimbulkan pemikiran untuk keluar dari pekerjaannya saat ini.

    b. Keinginan untuk mencari alternatif pekerjaan (Intention to search for

    another job/ thinking to search for alternatives)

    Individu yang mempunyai keinginan untuk mencari alternatif

    pekerjaan di perusahaan lain. Jika karyawan sudah mempunyai

    pemikiran untuk keluar dari pekerjaannya, maka karyawan tersebut

    akan mencoba untuk mencari alternatif-alternatif lain seperti

    pekerjaan lain yang dirasa lebih baik dari pekerjaannya pada saat ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    c. Keinginan untuk meninggalkan pekerjaan (Intention to quit job/

    intention to leave)

    Individu yang mempunyai keinginan untuk meninggalkan

    pekerjaannya saat ini. Karyawan yang mempunyai keinginan untuk

    keluar dari perusahaan jika mereka telah mendapatkan pekerjaan

    yang lebih baik, maka akan mengakhiri dengan membuat keputusan

    untuk keluar dari pekerjaannya.

    3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Intensi Turnover

    Faktor-faktor yang mempengaruhi individu melakukan perilaku

    turnover pada suatu perusahaan, sebagai berikut

    a. Usia

    Karyawan yang mempunyai usia lebih muda juga cenderung lebih

    tinggi untuk meninggalkan perusahaan daripada karyawan dengan

    usia tua (Maier, 1971). Menurut penelitian Mobley (1986)

    menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara intensi turnover

    dengan usia, sehingga semakin tinggi usia yang dimiliki oleh

    karyawan maka semakin rendah kecenderungan karyawan untuk

    meninggalkan perusahaan. Hal ini disebabkan karena usia muda

    lebih ingin mengeksplor dirinya untuk melakukan berbagai pekerjaan

    karena adanya ketidaksesuaian dengan pekerjaannya saaat ini. Setara

    dengan Gilmerl (1966) yang mengatakan bahwa usia muda lebih

    tinggi untuk meninggalkan perusahaan karena adanya keinginan

    individu untuk mencoba-coba. Individu juga mempunyai keinginan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    untuk mencari pekerjaan yang tepat atau sesuai dengan harapannya

    (Porter & Steers; Wanous & Mobley, 1986).

    b. Jenis Kelamin

    Watson (1981) menunjukkan bahwa perempuan cenderung memiliki

    absen kerja yang lebih banyak daripada laki-laki. Rosin dan Korabik

    (1995) tidak ada perbedaan dalam kontribusi gender terhadap intensi

    untuk keluar. Penelitian oleh Grifferth, Hom, dan Gaertner (2000)

    juga menunjukkan bahwa perempuan dan laki-laki memiliki tingkat

    turnover yang sama.

    c. Kepuasan Kerja

    Ketidakpuasan kerja dapat menimbulkan karyawan untuk

    meninggalkan perusahaan (Mobley, Horner & Hollingsworth, 1978).

    Setara dengan Michael dan Spec tor (1982) yang mengatakan bahwa

    karyawan yang tidak puas terhadap perusahaan akan cenderung

    meninggalkan perusahaannya dan berpindah ke perusahaan lain.

    d. Intensitas Pekerjaan (Masa Kerja)

    Menurut Parson, Harold dan Leatherwood (1985) karyawan yang

    meninggalkan perusahaan cenderung mempunyai masa kerja yang

    relatif singkat. Hal ini juga diungkapkan oleh Mobley, Horner dan

    Hollingsworth (1978) bahwa setengah karyawan suatu perusahaan

    cenderung meninggalkan perusahaan pada akhir tahun pertama

    bekerja.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    e. Keterikatan dengan Perusahaan

    Beberapa penelitian menyebutkan bahwa keterikatan dengan

    perusahaan terhadap intensi turnover mempunyai korelasi yang

    negatif, sehingga ketika semakin tinggi keterikatan karyawan dengan

    perusahaan maka semakin rendah intensi turnover pada karyawan

    (Michaels & Spector; Arnold & Fieldman, 1982).

    f. Job Embeddedness

    Menurut Holtom, Mitchell dan Eberly (2008); Zhang, Fried dan

    Griffeth (2012) mengatakan bahwa karyawan yang mempunyai job

    embeddedness yang tinggi pada perusahaan maka semakin rendah

    kecenderungan karyawan untuk meninggalkan perusahaan. Hal ini

    juga diungkapkan oleh Ramesh dan Gelfand (2010) yang

    mengatakan bahwa keterkaitan kerja berhubungan negatif dengan

    intensi turnover.

    g. Family Embeddedness

    Menurut Mobley, Horner dan Hollingsworth (1978) mengatakan

    bahwa tidak hanya faktor internal yang mempengaruhi karyawan

    untuk meninggalkan perusahaan, tetapi faktor eksternal seperti

    pertimbangan keluarga juga dapat mempengaruhi intensi turnover.

    Ramesh dan Gelfand (2010) menemukan faktor baru mengenai

    family embeddedness dalam mengambil keputusan karyawan untuk

    tetap tinggal atau tidak dalam suatu perusahaan. Penelitian ini

    menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara family

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    embeddedness dengan intensi turnover, sehingga semakin tinggi

    family embeddedness karyawan pada perusahaan maka semakin

    rendah karyawan untuk meninggalkan perusahaan.

    4. Pengukuran Konstruk Intensi Turnover

    Banyak studi dikembangkan untuk menyusun alat ukur mengenai

    intensi turnover. Penelitian ini menggunakan skala intensi turnover dari

    Mobley, Horner dan Hollingsworth (1978). Mobley, Horner dan

    Hollingsworth (1978) membuat skala intensi turnover dengan mengikuti

    konsep awal dari Simon dan March (1958) dan Locke (1975; 1976) yang

    berkaitan dengan kepuasan kerja pada individu. Skala Mobley, Horner

    dan Hollingsworth (1978) mengikuti konsep Mobley (1977) yang

    membuat sebuah model perantara yang menghubungkan kepuasan kerja

    dengan intensi turnover melalui tiga aspek. Ketiga aspek tersebut, yaitu

    adanya pemikiran untuk keluar, keinginan mencari alternatif pekerjaan

    atau alternatif lain yang membuat individu mempunyai keinginan untuk

    keluar, dan keinginan untuk meninggalkan perusahaan. Skala Mobley,

    Horner dan Hollingsworth (1978) juga sudah pernah digunakan di

    Indonesia oleh Purba (2015) dengan koefesien skala sebesar 0,82 dengan

    menggunakan tiga item intensi turnover. Purba et al. (2016) juga

    menggunakan kembali skala Mobley, Horner dan Hollingsworth (1978)

    dengan tiga item yang memiliki koefesien alfa sebesar 0,79.

    Oleh karena itu, penelitian sekarang menggunakan skala Mobley,

    Horner dan Hollingsworth (1978) dengan tiga item skala intensi turnover

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    sebagai alat ukur untuk variabel dependent. Skala ini digunakan karena

    adanya kesuaian dengan teori yang digunakan oleh peneliti dan adanya

    koefesien yang baik. Selain itu, skala ini juga merupakan model yang

    paling sederhana dari skala intensi turnover daripada model lainnya.

    B. Family Embeddedness

    1. Pengertian Family Embeddedness

    Family embeddedness merupakan persepsi karyawan terhadap

    keterikatan keluarga dengan perusahaan yang terlihat dari adanya

    kesesuaian nilai, hubungan keluarga karyawan yang baik terhadap

    perusahaan atau rekan kerja, dan tidak adanya pengorbanan yang

    diterima oleh keluarga (Ramesh dan Gelfand, 2010). Menurut Purba

    (2015) Family embeddedness merupakan hubungan keluarga terhadap

    perusahaan dan komunitasnya. Purba et al. (2016) juga menyatakan

    bahwa family embeddedness merupakan sejauh mana keluarga dapat

    menjadi faktor dalam mengikat karyawan di organisasi dan komunitas.

    Judge dan Ilies (2004) mengungkapkan bahwa Family embeddedness

    dapat mempengaruhi pengambilan keputusan pada karyawan untuk

    meninggalkan perusahaan.

    Berdasarkan uraian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa Family

    embeddedness merupakan persepsi karyawan mengenai hubungan

    keluarganya terhadap perusahaan yang terlihat dari kesesuaian nilai-

    nilai keluarga dengan perusahaan dan tidak adanya pengorbanan yang

    diterima oleh keluarga.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    2. Dimensi Family Embeddedness

    Menurut Ramesh dan Gelfand (2010) Family embeddedness

    mempunyai tiga dimensi, yaitu:

    a. Family Fit

    Family Fit merupakan bagaimana persepsi keluarga terhadap

    perusahaan apakah perusahaan tersebut sesuai untuk

    individu/anggota keluarganya. Family fit juga merupakan

    kesesuaian nilai keluarga dengan nilai perusahaan dan komunitas

    (Purba, 2015).

    b. Family Links

    Family Links merupakan bagaimana anggota keluarga memiliki

    hubungan yang baik dengan perusahaan. Menurut Purba (2015)

    family links merupakan kuantitas dan kualitas hubungan keluarga

    dengan perusahaan dan komunitas.

    c. Family Sacrifice

    Family Sacrifice merupakan apa yang harus dikorbankan keluarga

    jika anggota keluarga mereka berpindah dari pekerjaanya. Purba

    (2015) juga mengatakan bahwa family sacrifice merupakan

    dimensi material sebagai pengorbanan psikologis anggota keluarga

    yang meninggalkan perusahaan atau keluarga kehilangan sesuatu

    jika anggota keluarga mereka meninggalkan perusahaan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    3. Dampak Family Embeddedness

    Family embeddedness dapat mempengaruhi karyawan dan

    perusahaan. Family embeddedness pada perusahaan dapat

    mempengaruhi individu dalam mengambil keputusan untuk tetap

    tinggal atau meninggalkan perusahaan (Ramesh dan Gelfand, 2010;

    Wasti, 2002). Perusahaan yang mendorong hubungan sosial antara

    keluarga karyawan dengan rekan kerja di perusahaan dapat

    menyebabkan adanya peningkatan interaksi antara keluarga dengan

    perusahaan (Ramesh dan Gelfand, 2010). Family embeddedness juga

    digunakan untuk mengembangkan karir karyawan. Perusahaan harus

    mencoba menjangkau keluarga karyawannya dengan membuat sebuah

    event tertentu. Event ini membuat keluarga karyawan lebih lekat

    dengan perusahaan, sehingga anggota keluarganya tetap tinggal di

    perusahaannya (Ramesh et al., 2010; Orthner & Pittman, 1986 dalam

    Purba, 2015).

    Family embeddedness juga berdampak pada intensi turnover.

    tingginya tingkat family embeddedness membuat karyawan tetap

    tinggal di perusahaannya (Ramesh dan Gelfand, 2010). Individu yang

    mempunyai family embeddedness akan menghasilkan hubungan yang

    lebih dalam lagi pada perusahaan dan menciptakan perasaan positif

    individu pada perusahaannya (Ramesh dan Gelfand, 2010; Purba,

    2015). Hal ini berarti ketika individu memiliki perasaan yang positif

    terhadap perusahaan, maka ia akan tetap tinggal dalam perusahaan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    Menurut Ramesh dan Gelfand (2010) ketika tingkat family

    embeddedness pada individu rendah, maka ia akan meninggalkan

    perusahaan.

    4. Pengukuran Konstruk Family Embeddedness

    Dalam pengukuran konstruk family embeddedness menggunakan

    skala family embeddedness yang dibuat oleh Ramesh dan Gelfand

    (2010). Proses pembuatan skala family embeddedness berawal dari

    penelitian sebelumnya yang memberikan saran untuk melihat

    bagaimana pengaruh keluarga pada pekerjaan. Skala ini pertama kali

    digunakan di negara India dan Amerika Serikat. Ramesh dan Gelfand

    (2010) melakukan wawancara dengan tiga manager perusahaan di

    India untuk menerapkan konsep family embeddedness. Ramesh dan

    Gelfand (2010) memasukkan faktor family embeddedness dengan

    menggunakan skala job embeddedness dari Mitchell, Holtom, Lee,

    Sablynski, dan Erez (2001). Setelah itu, Ramesh dan Gelfand (2010)

    menyeleksi semua item dari job embeddedness (termasuk item family

    embeddedness) kedalam sembilan dimensi job embeddedness. Semua

    item family embeddedness diurutkan dengan dimensi yang benar.

    Sampel dari item family fit yaitu keluarga saya bangga karena saya

    dapat bekerja di perusahaan ini. Sampel dari item family links seperti

    banyak rekan kerja yang mengenal anggota keluarga saya. Sampel

    item family sacrifice yaitu saya akan merugikan nama baik keluarga

    apabila saya meninggalkan perusahaan ini. Item-item family

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    embeddedness ini mempunyai reliabilitas 0,66 pada sampel di Amerika

    Serikat dan 0,75 pada sampel di India.

    Perkembangan skala family embeddedness kemudian digunakan

    kembali pada oleh Purba (2015; 2016). Purba (2015) membuat 23 item

    family embeddedness yang diadaptasi dari skala employee

    embeddedness oleh Lee, Mitchell, Sablynski, Burton, dan Holtom

    (2004). Purba (2015) menggunakan 6 dimensi untuk family

    embeddedness dengan skala final terdiri dari lima item family fit pada

    perusahaan, empat item family links pada perusahaan, tiga item family

    sacrifice pada perusahaan, empat item family fit pada komunitas, tiga

    item family links pada komunitas, dan empat item family sacrifice pada

    komunitas. Purba (2015) menunjukkan bahwa koefesian alfa

    menunjukkan bahwa family embeddedness pada perusahaan sebesar

    0,78 dan family embeddedness pada komunitas sebesar 0,84. Selain itu,

    Purba et al. (2016) menunjukkan hasil koefesien alfa pada on-the-job

    embeddedness aspek fit sebesar 0,86, aspek links sebesar 0,80, dan

    aspek sacrifice sebesar 0,70. Sedangan koefesien alfa pada off-the-job

    embeddedness sebesar 0,91 pada aspek fit dan links, serta pada aspek

    sacrifice sebesar 0,83.

    Berdasarkan perkembangan skala yang ditunjukkan oleh penelitian

    sebelumnya maka peneliti sekarang menggunakan skala family

    embeddedness yang diadaptasi dari penelitian oleh Ramesh dan

    Gelfand (2010) yang terdiri dari delapan item dengan koefsien alfa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    sebesar 0,75. Skala ini dapat digunakan oleh peneliti karena sesuai

    dengan teori yang dipakai oleh peneliti dan koefesien alfa yang cukup

    baik. Selain itu, skala pengembangkan Ramesh dan Gelfand (2010) ini

    merupakan penelitian pertama yang memunculkan faktor keluarga

    dengan menggunakan uji penelitian yang sederhana. Uji penelitian

    skala akan dilakukan secara sederhana untuk melihat bagaimana

    hubungan family embeddedness terhadap intensi turnover.

    C. Generasi Y

    1. Pengertian Generasi Y

    Generasi Y merupakan generasi yang terdiri dari sekelompok

    individu yang lahir antara tahun 1980 sampai 1994 (McCrindle, N.D

    dalam Pardinata dan Respati, 2014). Menurut Ratnaningsih dan Prasetyo

    (2017) generasi Y juga dikenal sebagai generasi net atau generasi

    millennial saat ini yang jumlahnya semakin bertambah di dunia kerja.

    Martin (2005) menyatakan bahwa generasi Y seringkali mengejutkan para

    manajer perusahaan karena adanya keinginan generasi Y yang

    berkomitmen jangka panjang dengan perusahaan, akan tetapi mereka

    cenderung hanya bertahan 1 tahun terhadap pekerjaannya. Hal ini jika

    dilihat dari sisi career stage berada tahapan wajar, karena generasi Y

    masih berada di tahap exploration yang terjadi pada usia 15-25 tahun

    dimana individu berusaha mencari gambaran mengenai pekerjaan,

    memilih alternatif karir, memilih pekerjaan dan mulai bekerja (Sharf, 2006

    dalam Pardita et al., 2014).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    2. Karakteristik Generasi Y

    Swiggard (2011) menyatakan bahwa generasi Y memiliki

    kecenderungan 2 kali lebih besar daripada generasi X untuk keluar dari

    pekerjaannya setelah 1 tahun bekerja. Hal ini juga setara dengan Meister

    (2012) yang menyatakan bahwa generasi Y akan bertahan di organisasi

    kurang dari 3 tahun. generasi Y memiliki nilai kerja yang berbeda dengan

    generasi lainnya, yaitu generasi Y mempunyai keinginan untuk tumbuh

    dan berkembang, meningkatkan minat dalam hidupnya untuk

    menyeimbangkan kehidupan-pekerjaan, menyukai tantangan dan

    perubahaan dalam pekerjaan, dan keinginan untuk melakukan interaksi

    sosial di tempat kerja (Treuren & Anderson, 2010). PrincentonOne (2011)

    menyatakan bahwa generasi Y memiliki ciri-ciri, yaitu optimistis dan

    memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap pekerjaanya. Setara dengan

    Solnet dan Hood (2008) menyatakan generasi Y memiliki karateristik

    mudah mengekspresikan pendapat, mandiri, menginginkan umpan balik

    dan pengakuan, serta memiliki gaya hidup yang cepat dan praktis.

    Steelcase, Inc. (2011) juga menunjukkan ciri dari generasi Y dalam

    lingkungan kerja yang aktif, fleksibel terhadap lingkungan pekerjaan

    dengan menggunakan kemajuan teknologi, dan adanya kemampuan dalam

    menyeimbangan pekerjaan-kehidupan (work-life balance).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    D. Dinamika Hubungan Family Embeddedness dengan Intensi Turnover

    pada karyawan Generasi Y

    Generasi Y merupakan individu yang memiliki kesadaran sosial

    yang tinggi. Steelcase Inc. (2011) menunjukkan bahwa secara sosial 83%

    generasi Y mempercayai perusahaannya atau bertanggung jawab terhadap

    lingkungannya. Hal ini menunjukkan bahwa generasi Y memiliki

    karakteristik penting untuk menyeimbangkan pekerjaan-kehidupannya.

    generasi Y selalu memanfaatkan waktu mereka dengan cara yang

    bermakna, sehingga ada keseimbangan antara pekerjaan-kehidupannya di

    lingkungan. Menurut Steelcase Inc. (2011) generasi Y juga merupakan

    generasi yang mudah bosan di lingkungan pekerjaan, sehingga perusahaan

    perlu menciptakan hubungan afeksi yang mendalam terhadap

    karyawannya melalui kegiatan sosial yang mengikut sertakan keluarga (Ng

    & Sarensen, Inpress dalam Holtom & O’Neill, 2004). Hal ini akan

    menciptakan karyawan mempunyai emosi positif terhadap keluarga

    tentang perusahaannya.

    Menurut Ramesh dan Gelfand (2010) peran keluarga sangat penting

    bagi karyawan untuk mengambil keputusan. Keluarga juga dapat

    berdampak pada intensi turnover (Lee dan Maurer, 1999; March & Simon,

    1958; Mobley. 1982). Keluarga dalam budaya kolektif memiliki hubungan

    yang lebih dekat dengan anggota keluarganya daripada budaya

    individualis (Ramesh & Gelfand, 2010). Family embeddedness merupakan

    hubungan anggota keluarga pada perusahaan yang diprediksi melalui

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    persepsi karyawan yang mempengaruhi karyawan tersebut dalam

    mengambil keputusan untuk tetap tinggal atau meninggalkan perusahaan

    (Ramesh & Gelfand, 2010).

    Family embeddedness memiliki tiga dimensi yaitu fit, links, dan

    sacrifice. Fit merupakan bagaimana persepsi karyawan terhadap

    kesesuaian nilai-nilai keluarga dengan nilai di perusahaan tempat anggota

    keluarganya bekerja. Links merupakan bagaimana persepsi karyawan

    mengenai hubungan keluarga dengan perusahaan atau rekan kerja anggota

    keluarganya di perusahaan. Sacrifice merupakan persepsi karyawan

    terhadap apa yang harus dikorbankan keluarga jika anggota keluarga

    mereka keluar dari pekerjaannya.

    Ketika Family embeddedness yang tinggi pada karyawan akan

    menunjukkan bahwa individu merasa nilai-nilai perusahaannya sesuai

    dengan nilai-nilai keluarganya. Individu juga merasa bahwa keluarganya

    mempunyai relasi yang baik dan dekat dengan orang-orang di

    perusahaannya atau rekan kerja anggota keluarganya di perusahaan. Selain

    itu, individu merasa bahwa keluarganya tidak akan mendapatkan kerugian

    ketika anggota keluarganya tidak meninggalkan perusahaannya.

    Sedangkan ketika individu memiliki family embeddedness yang

    rendah maka terlihat ketika individu merasa bahwa nilai-nilai di

    perusahaan tidak sesuai dengan nilai-nilai keluarganya. Individu merasa

    bahwa keluarganya tidak memiliki relasi yang dekat dengan orang-orang

    di perusahaan atau rekan kerjanya. Selain itu, karyawan merasa bahwa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    keluarganya akan mengalami kerugian atau pengorbanan ketika anggota

    keluarganya keluar dari perusahaan. Ketika individu merasa bahwa tidak

    ada kesesuaian nilai, kurangya relasi, dan adanya kerugian baik material

    maupun psikis, maka tingkat intensi turnover akan tinggi pada perusahaan.

    Intensi turnover merupakan proses pemikiran individu untuk

    membuat keputusan keluar dari perusahaan atau tetap tinggal di

    perusahaan dan adanya keinginan untuk mencari alternatif pekerjaan.

    Individu yang memiliki family embeddedness yang tinggi maka ia akan

    tetap tinggal di perusahaan. Individu yang sudah cocok dengan perusahaan

    cenderung tidak mempunyai pemikiran untuk keluar dari pekerjaannya.

    Individu juga tidak akan memiliki niatan atau keinginan untuk mencari

    pekerjaan alternatif, sehingga ia tidak memiliki keinginan untuk

    meninggalkan perusahaan atau tetap tinggal di perusahaan. Hal ini setara

    dengan Ramesh dan Gelfand (2010) dan Purba (2015) yang menyatakan

    bahwa individu dapat menghasilkan hubungan yang lebih dalam lagi pada

    perusahaan dan menciptakan perasaan positif individu pada perusahaannya

    ketika mempunyai kesesuaian nilai, relasi yang baik dengan perusahaan

    atau komunitasnya, sehingga individu akan tetap memutuskan untuk

    tinggal di perusahaannya.

    Sedangkan individu yang ingin meninggalkan perusahaannya terlihat

    ketika individu mulai mempunyai pemikiran untuk keluar dari

    pekerjaannya. Selanjutnya individu mulai mempunyai keinginan untuk

    mencari alternatif pekerjaan lainnya, sehingga ia cenderung mempunyai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    keinginan untuk memutuskan meninggalkan perusahaannya. Ketika

    individu yang mempunyai family embeddedness rendah, individu

    cenderung tidak mempunyai perasaan yang positif terhadap perusahaan,

    sehingga individu memutuskan untuk keluar dari perusahaan (Ramesh dan

    Gelfand, 2010).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    Bagan 1. Hubungan Family Embeddedness dengan Intensi Turnover pada

    Karyawan Generasi Y

    Adanya persepsi terhadap kesesuaian nilai

    keluarga dengan perusahaan. Persepsi

    karyawan bahwa keluarga mempunyai

    hubungan dengan perusahaan dan rekan

    kerja anggota keluarganya di perusahaan.

    Karyawan mempunyai persepsi bahwa

    keluarga tidak mengalami kerugian atau

    pengorbanan.

    Adanya persepsi ketidaksesuian nilai

    keluarga dengan perusahaan. Persepsi

    karyawan bahwa keluarga tidak

    mempunyai hubungan dengan

    perusahaan dan rekan kerja anggota

    keluarganya di perusahaan. Karyawan

    tidak mempunyai persepsi bahwa

    keluarga tidak mengalami kerugian atau

    pengorbanan.

    Karyawan tidak mempunyai pemikiran

    untuk keluar, tidak ada keinginan untuk

    mencari alternatif pekerjaan, dan adanya

    keinginan tetap tinggal di perusahaan

    Karyawan mempunyai pemikiran untuk

    keluar, adanya keinginan untuk mencari

    alternatif pekerjaan, dan keinginan untuk

    meninggalkan perusahaan

    Intensi Turnover Rendah

    FAMILY EMBEDDEDNESS

    Tinggi Rendah

    Intensi Turnover Tinggi

    Generasi Y yang memiliki keseimbangan

    pekerjaan-kehidupan, akan tetapi mudah

    bosan dengan pekerjaannya maka

    perusahaan menciptakan kegiatan

    Generasi Y yang kurang dapat memiliki

    menyeimbangkan pekerjaan-kehidupan, dan

    mudah bosan dengan pekerjaannya. Akan

    tetapi perusahaan tidak menciptakan kegiatan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    E. Hipotesis

    Berdasarkan dinamika variabel diatas, peneliti merumuskan

    hipotesis sebagai berikut ada hubungan negatif antara family

    embeddedness dengan intensi turnover pada karyawan generasi Y. Hal ini

    berarti semakin baik hubungan antara keluarga karyawan dengan

    perusahaan maka semakin rendah intensi turnover pada karyawan generasi

    Y. Sebaliknya semakin rendah hubungan antara keluarga karyawan dengan

    perusahaan maka semakin tinggi intensi turnover pada karyawan generasi

    Y.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian ini menggunakan pendekatan secara kuantitatif dengan

    menekankan analisinya pada data-data numerikal (angka) dan diolah

    dengan metode statistika (Supriyono, 2012). Desain penelitian ini adalah

    survei, karena sifatnya yang relatif sederhana dan memberikan

    kemungkinan untuk mengidentifikasi keadaan populasi yang diambil

    melalui sample yang representatif (Supratiknya, 2015). Jenis penelitian

    yang digunakan adalah penelitian korelasi. Penelitian korelasi merupakan

    tipe penelitian yang ingin mengetahui hubungan antara family

    embeddedness dengan intensi turnover.

    B. Variabel Penelitian

    Penelitian ini memiliki dua variable yang akan diteliti, yaitu

    1. Variabel Independent (X) : Family Embeddedness

    2. Varibel Dependent (Y) : Intensi Turnover

    C. Definisi Operasional

    1. Family Embeddedness

    Family Embeddedness adalah persepsi karyawan mengenai

    hubungan keluarga karyawan dengan perusahaan atau rekan kerjanya

    yang dilihat dari adanya kesesuaian nilai dan tidak adanya

    pengorbanan material maupun psikologi yang diterima oleh keluarga

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    karyawan. Pengukuran mengenai family embeddedness menggunakan

    skala family embeddedness yang diadaptasi dari Ramesh dan Gelfand

    (2010) oleh peneliti. Skala family embeddedness memiliki tiga dimensi

    yaitu fit, links, dan sacrifice. Alat pengumpulan data yang digunakan

    dalam instrument family embeddedness dengan menggunakan survei

    berupa kuisoner.

    Semakin tinggi skor tiap dimensi pada skala family embeddedness,

    maka menunjukkan semakin tinggi pula family embeddedness pada

    tiap dimensinya. jika semakin rendah skor tiap dimensi pada skala

    family embeddedness, maka menunjukkan semakin rendah pula family

    embeddedness tiap dimensinya.

    2. Intensi Turnover

    Intensi Turnover adalah pemikiran karyawan secara sadar untuk

    meninggalkan perusahaannya karena adanya pemikiran untuk keluar

    dan adanya keinginan untuk mencari alternatif pekerjaan yang lain.

    Pengukuran mengenai intensi turnover menggunakan skala intensi

    turnover dari Mobley Horner & Hollingsworth (1978). Skala ini terdiri

    dari tiga aspek Intensi Turnover, yaitu:

    a. Karyawan yang berpikir untuk berhenti bekerja atau keluar dari

    pekerjaannya karena adanya ketidakpuasan kerja.

    b. Intensi atau keinginan karyawan untuk mencari alternatif

    pekerjaan lain.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    c. Intensi atau keinginan karyawan untuk meninggalkan

    pekerjaannya.

    Semakin tinggi skor pada skala intensi turnover, maka

    menunjukkan semakin tinggi pula intensi turnover pada karyawan. jika

    semakin rendah skor pada skala intensi turnover, maka semakin rendah

    pula intensi turnover pada karyawan.

    D. Subjek Penelitian

    Populasi merupakan keseluruhan jumlah dan karakteristik atau

    sifat yang dimiliki oleh subjek penelitian (Sugiyono, 2012). Dalam

    penelitian ini, subjek yang digunakan adalah karyawan pada generasi Y

    yang bekerja di suatu perusahaan minimal mempunyai masa kerja 1 tahun.

    Karyawan pada generasi Y merupakan karyawan yang lahir pada rentang

    tahun 1980 – 1998 yang memiliki kreatifitas, kesadaran sosial yang tinggi,

    mudah merasa bosan tetapi memiliki kemampuan untuk mengerjakan

    tugas lebih dari satu yang baik dan ada kemauan untuk mempelajari hal-

    hal yang baru (Steelcase Inc., 2011). Pada penelitian ini, kriteria karyawan

    yang digunakan merupakan karyawan generasi Y yang berkerja minimal

    satu tahun di perusahaan. Hal ini berkaitan dengan intensi kegiatan yang

    ada di perusahaan. Menurut hasil wawancara peneliti dengan salah satu

    karyawan perusahaan X pada bulan Februari 2018 menyatakan bahwa

    setiap tahunnya perusahaan melaksanakan suatu kegiatan untuk

    karyawannya dalam bentuk bermacam-macam seperti salah satunya

    Family Gathering. Subjek dalam penelitian ini juga memiliki rentang usia

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    20 – 38 tahun. Proses pengambilan subjek yang dilakukan oleh peneliti

    dengan melihat apa saja kegiatan yang pernah di ikuti oleh karyawan yang

    berkaitan dengan keluarganya di perusahaan. Kegiatan karyawan ini

    sebagai data demografi untuk peneliti dalam melihat hubungan Family

    Embeddedness pada generasi Y di perusahaan.

    Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian

    ini menggunakan metode purposive sampling yaitu merupakan teknik

    pengambilan anggota untuk sampel dari populasi yang dilakukan

    berdasarkan pertimbangan khusus sesuai dengan kriteria dalam penelitian

    (Supratiknya, 2014). Peneliti melakukan pengambilan sampel data dengan

    melihat kriteria yang ada pada data demografi yang diberikan melalui

    pengisian kuisoner secara online maupun hardcopy kepada beberapa

    perusahaan.

    E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

    1. Metode Pengambilan Data

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan

    menggunakan skala penelitian. Metode survei yang dilakukan dalam

    penelitian ini dengan menyebarkan skala penelitian berupa hardcopy

    maupun online dengan googleform terhadap karyawan generasi Y di

    beberapa perusahaan. Skala yang digunakan oleh penelitian ini adalah

    skala family embeddedness dari Ramesh dan Gelfand (2010) dan skala

    intensi turnover dari Mobley, Horner & Hollingsworth (1978) yang

    terdiri dari beberapa instrument.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    2. Alat Pengambilan Data

    Alat yang digunakan dalam pengambilan data penelitian ini adalah

    skala. Skala ini merupakan sebuah alat pengambilan data yang terdiri

    dari instrument berupa pernyataan atau pertanyaan dari atribut yang

    diukur dalam penelitian (Azwar, 2016). Skala yang digunakan dalam

    pengambilan data penelitian ini adalah skala family embeddedness dan

    skala intensi turnover.

    a. Skala Family Embeddedness

    Skala family embeddedness disusun berdasarkan teori dari

    Ramesh dan Gelfand (2010) yang terdiri dari tiga dimensi, yaitu

    family fit, family links, dan family sacrifice. Skala family

    embeddedness menggunakan skala likert dalam penyebarannya.

    Item pada masing-masing skala menggunakan empat kategori

    jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS),

    Sangat Tidak Setuju (STS). Peneliti tidak memberikan kategori

    jawaban netral karena untuk menghindari response set of middle

    category yang merupakan kecenderungan responden untuk

    memilih jawaban kategori tengah. Kecenderungan ini

    menunjukkan ketidakpastian respon dan dapat menurunkan

    validitas item pada skala yang digunakan (Supratiknya, 2014).

    Berikut merupakan table distribusi item dan pemberian skor

    skala family embeddedness:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    Tabel 1.

    Distribusi Item Skala Family Embeddedness

    No Dimensi

    Family

    Embeddedness

    Indicator Item Jumlah %

    Fav Unf

    av

    1 Family Links Hub atasan-keluarga

    Rekan kerja

    Hub keluarga-rekan

    kerja

    3

    (5,8,9)

    - 3 37,5

    2 Family Fit Perusahaan sesuai

    Atasan sesuai

    Perasaan bangga

    3

    (4,6,11)

    - 3 37,5

    3 Family

    Sacrifice

    Kerugian

    Beban biaya

    1 (10)

    1 (7) 2 25

    Total 7 1 8 100%

    Tabel 2.

    Pemberian Skor Skala Family Embeddedness

    Respon Pernyataan Favorable Unfavorable

    Sangat Setuju 4 1

    Setuju 3 2

    Tidak Setuju 2 3

    Sangat Tidak Setuju 1 4

    Proses adaptasi skala family embeddedness Ramesh dan

    Gelfand (2010) ke bahasa Indonesia oleh peneliti dilakukan

    berdasarkan metodelogi lintas budaya oleh Brislin (2000). Pertama,

    langkah yang dilakukan oleh peneliti menerjemahkan secara

    mandiri ke bahasa Indonesia oleh Sarjana Sastra Inggris (educated

    translation) yang bekerja di bagian Training and Development

    Staff Alvian Made. Kemudian Steffani Dian P seorang Sarjana

    Pendidikan Bahasa Inggris yang bekerja sebagai Guru Bahasa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    Inggris menerjemahankan Indonesia ke Inggris kembali. Proses

    terakhir memadukan hasil penerjemahan (blind back-translation)

    oleh Tabhita Dwi A seorang Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris.

    b. Skala Intensi Turnover

    Skala intensi turnover disusun berdasarkan teori dari

    Mobley, Horner & Hollingsworth (1978) yang terdiri dari tiga

    aspek, yaitu adanya pemikiran untuk keluar, mencari alternatif

    pekerjaan, dan keinginan untuk meninggalkan organisasi. Skala

    family embeddedness menggunakan skala likert dalam

    penyebarannya. Item pada masing-masing skala menggunakan

    empat kategori jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S),

    Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Peneliti tidak

    memberikan kategori jawaban netral pada skala untuk menghindari

    response set of middle category yang menunjukkan adanya

    ketidakpastian respon dan dapat menurunkan validitas item pada

    skala yang digunakan (Supratiknya, 2014).

    Berikut merupakan table distribusi item dan pemberian skor

    skala Intensi Turnover:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    Tabel 3.

    Distribusi Item Skala Intensi Turnover

    No Aspek Intensi

    Turnover

    Item Jumlah %

    Fav Unfav

    1 Adanya pemikiran

    untuk keluar dari

    perusahaan

    1 (1) - 1 33,3

    2 Mencari alternatif

    pekerjaan

    1 (2) - 1 33,3

    3 Keinginan untuk

    meninggalkan

    perusahaan

    1 (3)

    - 1 33,3

    Total 3 - 3 100%

    Tabel 4.

    Pemberian Skor Skala Intensi Turnover

    Respon Pernyataan Favorable Unfavorable

    Sangat Setuju 4 1

    Setuju 3 2

    Tidak Setuju 2 3

    Sangat Tidak Setuju 1 4

    Proses adaptasi skala intensi turnover oleh Mobley, Horner &

    Hollingsworth (1978) ke bahasa Indonesia oleh peneliti dilakukan

    berdasarkan metodelogi lintas budaya oleh Brislin (2000). Pertama,

    langkah yang dilakukan oleh peneliti menerjemahkan secara

    mandiri ke bahasa Indonesia oleh Sarjana Sastra Inggris (educated

    translation) yang bekerja di bagian Training and Development

    Staff Alvian Made. Kemudian Steffani Dian P seorang Sarjana

    Pendidikan Bahasa Inggris yang bekerja sebagai Guru Bahasa

    Inggris menerjemahankan Indonesia ke Inggris kembali. Proses

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    terakhir memadukan hasil penerjemahan (blind back-translation)

    oleh Tabhita Dwi A seorang Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris.

    F. Validitas, Seleksi Item, dan Reliabilitas

    1. Validitas

    Validitas merupakan kualitas mendasar penilaian yang

    menunjukkan sejauh mana suatu tes benar-benar mengukur atribut

    psikologis yang akan diukur (Supratiknya, 2014). Peneliti

    menggunakan validitas isi item untuk melihat sejauh mana kesesuaian

    isi dan konstruk psikologis yang diukur. Validitas isi item dapat

    diperoleh melalui analisis empiris dari seberapa relevannya ranah isi

    sesuai dengan interpretasi dalam pemberian skor tiap item yang

    diberikan.

    Validitas isi item mengacu pada tema, pilihan kata, format atau

    bentuk item, serta pertanyaan atau pernyataan yang digunakan dalam

    tes (Supratiknya, 2014). Peneliti melakukan diskusi terkait isi item tes

    dengan dosen pembimbing skripsi untuk melihat kesesuaian antara

    kontrus psikologi dengan item-item yang akan diukur.

    Validitas isi item dalam penelitian ini menggunakan analisis dari

    expert judgment yang memiliki kompetensi di bidangnya. Peneliti

    meminta bantuan dari dosen pembimbing skripsi dan beberapa dosen

    Psikologi lainnya sejumlah 4 orang sebagai expert judgment validasi

    skala penelitian. Kriteria dalam memberikan penilaian item dari skor

    1-4 yang melihat kesesuaian antara indikator dengan aspek yang akan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    kami diukur. Kategori penilaian menjadi dua atau dikotomis: (1 dan 2)

    = Tidak relevan, diberi skor baru = 0; (3 dan 4) = Relevan, diberi skor

    baru = 1. Kemudian menghtung IVI-I masing-masing item, yaitu: IVI-I

    = (Jumlah penilai yang memberikan skor 3 atau 4)/Jumlah total

    penilai. Item dipandang relevan jika mencapai skor ≥ 0,7.

    Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala adaptasi

    family embeddedness oleh Ramesh dan Gelfand (2010) yang

    menunjukkan IVI-I bergerak antara 0,75 – 1. Oleh karena itu, item

    pada skala family embeddedness dipandang relevan. Skala intensi

    turnover di adaptasi dari skala intensi turnover oleh Mobley, Horner &

    Hollingsworth (1978) yang menunjukkan IVI-I sebesar 1, sehingga

    item skala tergolong relevan semua. Skala adaptasi yang digunakan

    sudah melalui proses translation yang dilakukan oleh peneliti dibantu

    dengan beberapa orang yang sudah ahli atau profesional dalam bidang

    Bahasa Inggris untuk menyesuaikan tata bahasa atau kalimat item yang

    akan digunakan. Proses validasi oleh expert judgment yang dilakukan

    berlangsung dua kali penilaian untuk memastikan bahwa item-item

    yang digunakan sudah relevan untuk diuji cobakan.

    Supratiknya (2014) lebih lanjut menjelaskan bahwa indeks

    validitas isi skala adalah rerata proporsi item-item yang mendapatkan

    penilaian 3 atau 4 (atau skor baru 1) oleh semua penilai. Jika sebuah

    skala disebut memiliki validitas isi yang baik maka IVI-S ≥ 0,90. Hasil

    dalam penelitian ini menunjukkan bahwa validitas isi skala family

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    embeddeness sebesar 0,94, sedangkan validitas skala intensi turnover

    sebesar 1. Hal ini menunjukkan bahwa skala yang susun oleh peneliti

    memiliki validitas isi skala yang baik karena > 0,9.

    2. Seleksi Item

    Supratiknya (2014) menyatakan bahwa seleksi item digunakan

    untuk memilih item-item yang akan dibentuk menjadi skala yang

    bersifat homogen dan memiliki daya diskriminasi yang baik. Seleksi

    item juga melihat sejauh mana item mampu membedakan satu sama

    lain mana yang memiliki dan tidak memiliki atribut psikologi yang

    akan diukur (Azwar, 2012). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan

    uji coba terhadap item terlebih dahulu sebelum mengambil data untuk

    melihat apakah item yang digunakan reliabel atau tidak reliabel.

    Metode seleksi item dilakukan setelah peneliti mendapatkan data dari

    hasil uji coba dengan melihat nilai korelasi item total. Korelasi item

    total digunakan untuk melihat item dari skala yang paling baik

    mengukur konstruk yang sedang diukur (Supratiknya, 2014).

    Dalam memilih item terdapat kriteria yang didasarkan pada nilai

    korelasi item total dengan batasan rix ≥ 0,30. Item yang mencapai

    koefesian korelasi minimum 0,3 daya bedanya dianggap memuaskan

    atau cukup reliabel. Item yang memiliki nilai rix kurang dari 0,30

    diinterpretasikan sebagai item yang memiliki daya beda yang rendah

    atau tidak memuaskan. Pada masing-masing item dalam penelitian ini

    sebagian besar item memiliki nilai rix 0,3 sampai 1. Korelasi item total

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    pada skala family embeddedness bergerak dari nilai rix sebesar 0,333 –

    0,619. Sedangkan korelasi item total pada skala intensi turnover

    bergerak dari nilai rix sebesar 0,781 – 0,879. Secara keseluruhan kedua

    skala penelitian yang digunakan dinyatakan reliable dan semua item

    tergolong bagus atau tidak ada item yang digugurkan.

    Tabel 5.

    Korelasi Item Total Skala Family Embeddedness