7/29/2019 hifema heni
1/13
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANGSalah satu di antara sekian banyak penyebab kebutaan, yang sering
dijumpai adalah persentuhan mata dengan benda tumpul, misalnya traumatic
hyfema. Trauma mata sering merupakan penyebab kebutaan unilateral pada
dewasa muda. Kelompok usia ini mengalami sebagian besar cedera mata yang
parah. Dewasa muda, terutama pada pria yang merupakan kelompok yang
kemungkinan besar mengalami cedera tembus mata. Kecelakaan di rumah,
kekerasan, ledakan aki, cedera akibat olahraga, dan kecelakaan lalu lintasmerupakan keadaan-keadaan yang paling sering menyebabkan trauma mata.1
Walaupun mata mempunyai pelindung yang cukup baik seperti rongga
orbita, kelopak mata dengan bulu matanya, dan jaringan lemak retrobulbar selain
terdapatnya refleks memejam dan mengedip, juga dengan telah dibuatnya
macam-macam alat untuk melindungi mata, tetapi mata masih sering mendapat
trauma dari dunia luar,. Terlebih-lebih dengan bertambah banyaknya kawasan
industri, kecelakan akibat pekerjaan bertambah pula, juga dengan bertambah
ramainya lalu lintas, kecelakaan di jalan raya bertambah pula, serta kecelakaan
mata biasanya terjadi akibat mainan, seperti panahan, ketapel, senapan angin,
atau akibat lemparan, juga tusukan dari gagang mainan. Trauma dapat
mengakibatkan kerusakan pada bola mata, kelopak mata, saraf mata dan rongga
orbita.. Kerusakan mata akan dapat mengakibatkan atau memberikan penyulit
sehingga mengganggu fungsi penglihatan.2,3
Suatu benturan tumpul bisa mendorong mata ke belakang sehingga
kemungkinan merusak struktur pada permukaan (kelopak mata, konjungtiva,
sklera, kornea dan lensa) dan struktur mata bagian belakang (retina dan
persarafan). Perdarahan di dalam Camera Oculi Anterior (COA) yang disebut
dengan hifema merupakan masalah yang serius dan harus segera ditangani oleh
dokter spesialis mata.1
7/29/2019 hifema heni
2/13
Hifema dapat erjadi akibat suatu trauma tembus ataupun tumpul pada
mata yang merobek pembuluh darah iris atau badan siliar, dan dapat juga
terjadi secara spontan. Perdarahannya bisa juga bersal dari pembuluh darah
kornea atau limbus dan badan siliar. Pada pengamatan akan tampak darah
dibalik kornea dan menutupi gambaran iris. Hifema dapat disertai dengan atau
tanpa perdarahan pada konjungtiva.
7/29/2019 hifema heni
3/13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. Anatomi bilik mata depanBagian dalam bola mata terdiri dari 2 rongga, yaitu anterior dan
posterior. Rongga anterior teletak didepan lensa, selanjutnya dibagi lagi kedalam
dua ruang, ruang anterior (antara kornea dan iris) dan ruang posterior (antara iris
dan lensa). Rongga anterior berisi cairan bening yang dinamakan humor aqueous
yang diproduksi dalam badan ciliary, mengalir ke dalam ruang posterior
melewati pupil masuk ke ruang anterior dan dikeluarkan melalui saluran schelm
yang menghubungkan iris dan kornea (sudut ruang anterior).7,8Anatomi mata terdiri dari :
1. KorneaKornea merupakan lapisan transparan yang melapisi 1/3 depan bola
mata. Permukaannya licin dan mengkilat. Lebih tebal di bagian pinggir dari
pada sentral. Indeks biasnya 1,337 dengan daya refraksi + 42 dioptri.
Kornea bersifat avaskuler sehingga nutrisinya berasal dari pembuluh darah
limbus, air mata, dan akuos humor. Dipersarafi oleh N. V1 (N.
Ophthalmicus).
Lapisan kornea :
1) Epitel : terdiri dari 5-6 lapis sel berbentuk kubus sampai gepeng.2) Membrana Bowman : Lapisan jernih aseluler.3) Stroma : terdiri dari kumpulan sel yang membentuk jaringan ikat
yang kuat.
4) Membrana Dessement : sebuah membran jernih yang elastik,tampak amorf.
5) Endotel : merupakan satu lapis sel berbentuk kubus.2. Uvea
Uvea merupakan lapisan vaskuler tengah mata dan dilindungi oleh
sklera dan. Bagian ini ikut memasok darah ke retina. Terdiri dari :
a) Irismerupakan perpanjangan korpus siliare ke anterior. Di dalam stroma
iris terdapat sfingter dan otot dilatator. Perdarahan iris berasal dari
7/29/2019 hifema heni
4/13
circulus mayor iris, persarafannya berasal dari serat di dalam nervi
siliare.
Iris berfungsi mengendalikan banyak cahaya yang masuk ke
dalam mata. Ukuran pupil ditentukan oleh keseimbangan antara
konstriksi akibat aktivitas parasimpatik yang dihantarkan melalui N.
Kranialis III dan dilatasi yang ditimbulkan oleh aktivitas simpatik.
b) Korpus SiliareKorpus siliare dan epitel siliaris pembungkusnya berfungsi
untuk produksi akuos humor. Muskulus siliaris tersusun dari
gabungan serat longitudinal, sirkuler, radial. Fungsi serat sirkuler
adalah untuk mengerutkan dan relaksasi serat Zonula yang berorigo
di lembah di antara prosesus siliaris.
c) KoroidMerupakan segmen posterior dari uvea, di antara retina dan
sklera. Tersusun dari 2 lapis pembuluh darah.
3. LensaLensa merupakan struktur bikonveks, avaskuler, tak berwarna, dan
hampir transparan sempurna. Lensa Kristalin adalah saat neonatal
bentuknya hampir bulat dengan konsentrasi cair. Daya akomodasinya
sangat kuat. Lensa kristalin ini tumbuh seumur hidup di ekuator lensa
sehingga semakin tua lensanya semakin padat dan daya akomodasinya
turun.
Saat dewasa, bentuknya cembung ganda, permukaan anterior lebih
flat dibanding posterior. Diameter 9 mmm, tebal 4,5-6 mm. Warnanyabening keabuan, transparan, avaskuler. Daya refraksinya +16 dioptri,
indeks bias 1,337.
Konsistensinya 65% air dan 35% protein (kristalin). Kandungan
kalsium lensa lebih banyak dari pada jaringan tubuh lain. Asam askorbat
dan glutation terdapat dalam bentuk teroksidasi maupun tereduksi. Tidak
ada serat nyeri, pembuluh darah.
7/29/2019 hifema heni
5/13
Menggantung pada korpus siliare melalui Zonula Zinii. Di
anteriornya terdapat akuos humor dan di posteriornya terdapat vitreus
humor.
4. Aquaeus HumorAkuos humor merupakan cairan yang mengisi COA, diproduksi
oleh korpus siliare di COP (Kamera Okuli Posterior) yang selanjutnya
mengisi COA dan dieksresi melalui trabekula. Sepuluh persennya
dieksresikan melalui iris.
Fungsi :
a) Nutrisi lensa dan kornea sampai epitelb) Pertahankan TIO normal 10-20 mmHg.
5. Kamera Okuli Anterior (COA)Sudut COA merupakan terbentuk dari perifer kornea dengan akar
iris, besarnya 45'. COA berisi cairan Akuos humor yang dihasilkan corpus
siliaris. Garis Schwalbe merupakan tanda dari berakhirnya kornea. Jalinan
trabekula terdapat di atas kanalis Schlemm.
6. RetinaRetina merupakan jaringan saraf tipis yang semi transparan,
membentang dari papil saraf optic ke depan sampai Oraserata. Tebalnya
0,1 mm, dan semakin tebal pada bagian posterior. Pada retina terdapat :
a) Makula merupakan pigmentasi kekuningan (Xantofil) yangmembatasi arcade arteri retina sentralis sehingga Fovea menjadiavaskular
b) Fovea merupakan bagian di tengah makula, merupakancekungan sehingga menghasilkan pantulan khusus dengan
ophthalmoscop yang disebut refleks fovea.
c) Foveola merupakan bagian paling tengah dari Fovea. Seluruhnyaberupa sel Cone/ Sel kerucut (sel foto reseptor) dan semakin ke
perifer digantikan oleh sel Rod.
7/29/2019 hifema heni
6/13
7. VitreusKorpus vitreus mengisi 2/3 bagian isi bola mata dan
mempertahankan bentuknya selalu bulat. Konsistensinya 99% air dan
berbentuk gel.
Gambar 2.1 anatomi mata
Gambar 2.2 segmen anterior mata
7/29/2019 hifema heni
7/13
III. DEFINISIHifema merupakan keadaan dimana terdapat darah di dalam COA, yaitu
daerah di antara kornea dan iris, yang dapat terjadi akibat trauma tumpul yang
merobek pembuluh darah iris atau badan siliar . Hifema dapat terjadi akibat
trauma tumpul yang merobek pembuluh darah iris atau badan siliar dan darah
bercampur dengan aquous humoryang jernih. Bila pasien duduk hifema akan
terlihat mengumpul di bagian bawah COA dan hifema dapat memenuhi seluruh
ruang COA. Darah dalam cairan aquous humor dapat membentuk lapisan yang
terlihat. Jenis trauma yang menimbulkan hifema tidak perlu harus menyebabkan
perforasi bola mata.3,4
Gambar 2.3 Ilustrasi hifema
IV. ETIOLOGIHifema biasanya disebabkan trauma pada mata, yang menimbulkan
perdarahan atau perforasi. Hifema juga dapat terbentuk pada kornea pasca
bedah katarak. Perdarahan spontan dapat terjadi pada mata dengan rubeosisiridis, tumor pada iris, retinoblastoma, dan kelainan darah. Hifema spontan pada
anak sebaiknya dipikirkan kemungkinan leukemia dan retinoblastoma. 5-9
Pendarahan yang timbul dapat berasal dari kumpulan arteri utama dan
cabang dari badan ciliar, arteri koroid, vena badan siliar, pembuluh darah iris
pada sisi pupil. 9
7/29/2019 hifema heni
8/13
Pendarahan yang timbul dapat berasal dari kumpulan arteri utama dan cabang
dari badan ciliar, arteri koroid, vena badan siliar, pembuluh darah iris pada sisi
pupil. 9
V. KLASIFIKASIBerdasarkan penyebabnya hifema dibagi menjadi:
Hifema traumatika adalah perdarahan pada bilik mata depan yangdisebabkan pecahnya pembuluh darah iris dan badan silier akibat trauma
pada segmen anterior bola mata.
Hifema akibat tindakan medis (misalnya kesalahan prosedur operasi mata). Hifema akibat inflamasi yang parah pada iris dan badan silier, sehingga
pembuluh darah pecah.
Hifema akibat kelainan sel darah atau pembuluh darah (contohnya juvenilexanthogranuloma).
Hifema akibat neoplasma (contohnya retinoblastoma).
Berdasarkan waktu terjadinya, hifema dibagi atas 2 yaitu:
Hifema primer, timbul segera setelah trauma hingga hari ke 2. Hifema sekunder, biasanya timbul setelah 5-7 hari sesudah trauma.
Perdarahan lebih hebat dari yang primer. Oleh karena itu seorang dengan
hifema harus dirawat sedikitnya 5 hari. Perdarahan ulang terjadi pada 16 -
20% kasus dalam 2 sampai 3 hari. Perdarahan sekunder ini terjadi oleh
karena resorbsi dari bekuan darah yang terjadi terlalu cepat, sehingga
pembuluh darah tidak dapat waktu cukup untuk regenerasi kembali.
Menurut Sheppard berdasarkan tampilan klinisnya:
11,12,13
Grade I: darah mengisi kurang dari sepertiga COA dengan prevalensikejadiannya sebanyak 58%.
Grade II: darah mengisi sepertiga hingga setengah COA dengan prevalensikejadiannya sebanyak 20%.
Grade III : Darah mengisi lebih dari setengah dan hampir total COAdengan prevalensi kejadiannya sebanyak 14%.
7/29/2019 hifema heni
9/13
Grade IV : Darah memenuhi seluruh COA dengan prevalensi kejadiannyasebanyak 8%.
Gambar 2.4 grade hifema : A. Hifema grade I, B. Hifema grade II, C. Hifema
grade III dan D.Hifema grade IV.
VI. PATOFISIOLOGITrauma merupakan penyebab tersering dari hifema. Oleh karena itu
hifema sering terutama pada pasien yang berusia muda. Trauma tumpul pada
kornea atau limbus dapat menimbulkan tekanan yang sangat tinggi, dan dalam
waktu yang singkat di dalam bola mata terjadi penyebaran tekanan ke cairan
badan kaca dan jaringan sklera yang tidak elastis sehingga terjadi perenggangan-
perenggangan dan robekan pada kornea, sklera sudut iridokornea, badan siliar
yang dapat menimbulkan perdarahan. Perdarahan sekunder dapat terjadi oleh
karena resorbsi dari pembekuan darah terjadi cepat, sehingga pembuluh darah
7/29/2019 hifema heni
10/13
tidak mendapat waktu yang cukup untuk meregenerasi kembali, dan
menimbulkan perdarahan lagi.2,10
Gambar 2.5 Mekanisme trauma Tumpul Mata
Perdarahan dapat terjadi segera setelah trauma yang disebut perdarahan
primer atau perdarahan terjadi 5-7 hari setelah trauma yang disebut perdarahan
sekunder. Hifema sekunder biasanya terjadi akibat gangguan mekanisme
pembekuan atau penyembuhan luka sehingga mempunyai prognosis yang lebih
buruk. Perdarahan spontan dapat terjadi pada mata dengan rubeosis iridis, tumor
pada iris, retinoblastoma dan kelainan darah yang mungkin diakibatkan karena
terjadi suatu kelemahan dinding-dinding pembuluh darah. Pada proses
penyembuhan, hifema dikeluarkan dari bilik mata depan dalam bentuk sel darah
merah melalui sudut bilik mata depan atau kanal scelemn dan permukaan depan
iris. Penyerapan melalui dataran depan iris dipercepat oleh enzim proteolitik
yang dapat berlebihan di dataran depan iris.6,7
Sebagian darah dikeluarkan dalam bentuk hemosiderin. Bila terdapat
hemosiderin berlebihan di dalam bilik mata depan, dapat terjadi penimbunanpigmen ini ke dalam lapis kornea. Penimbunan ini menimbulkan kekeruhan
kornea terutama di bagian sentral sehingga terjadi perubahan warna kornea
menjadi coklat yang disebut imbibisi kornea.6,7
Sementara itu darah dalam bilik mata depan tidak sepenuhnya berbahaya,
namun bila jumlahnya memadai maka dapat menghambat aliran humor aquos ke
dalam trabekula, sehingga dapat menimbulkan glaukoma sekunder.3
7/29/2019 hifema heni
11/13
VII. GEJALA KLINISPasien akan mengeluh nyeri pada mata disertai dengan epifora.
Penglihatan pasien kabur dan akan sangat menurun. Terdapat penumpukan darah
yang terlihat dengan mata telanjang bila jumlahnya cukup banyak. Bila pasien
duduk, hifema akan terlihat terkumpul di bagian bawah bilik mata depan, dan
hifema dapat memenuhi seluruh ruang bilik mata depan. Selain itu, dapat terjadi
peningkatan tekanan intra ocular, sebuah keadaan yang harus diperhatikan untuk
menghindari terjadinya glaucoma. Pada hifema karena trauma, jika ditemukan
penurunan tajam penglihatan segera maka harus dipikirkan kerusakan seperti
luksasi lensa, ablasio retina, oedem macula. 4,5,6,8,12
Gambar 2.6. Hifema 14
Akibat langsung terjadinya hifema adalah penurunan visus karena darah
mengganggu media refraksi, kadang kadang terlihat iridoplegia & iridodialisis.
Darah yang mengisi kamera okuli ini secara langsung dapat mengakibatkan
tekanan intraokuler meningkat akibat bertambahnya isi kamera anterior oleh
darah. Kenaikan tekanan intraokuler ini disebut glaukoma sekunder. Glaukoma
sekunder juga dapat terjadi akibat massa darah yang menyumbat jaringan
trabekulum yang berfungsi membuang humor aqueous yang berada di kamera
anterior. Selain itu akibat darah yang lama berada di kamera anterior akan
mengakibatkan pewarnaan darah pada dinding kornea dan kerusakan jaringan
kornea. Terdapat pula tanda dan gejala yang relative jarang: penglihatan ganda,
blefarospasme, edema palpebra, midriasis, anisokor pupil dan sukar melihat
dekat. 4,7,8,13
7/29/2019 hifema heni
12/13
Gambar9. Hifema 1/3 bilik mata depan 15
Gambar2.7. Hiema kurang dari 1/3 bilik mata depan 16
7/29/2019 hifema heni
13/13
Gambar 27. Trauma tumpul menyebabkan hifema 17
VIII. ...