Download - Gerak Dua Dimensi...13/10/2012 1 Gerak Dua Dimensi Gerak dua dimensi merupakan gerak dalam bidang datar Contoh gerak dua dimensi : Gerak peluru Gerak melingkar Gerak relatif Posisi,

Transcript
  • 13/10/2012

    1

    Gerak Dua Dimensi Gerak dua dimensi merupakan gerak dalam bidang

    datar

    Contoh gerak dua dimensi : Gerak peluru

    Gerak melingkar

    Gerak relatif

    Posisi, Kecepatan , Percepatan π‘Ÿ 𝑖 = vektor posisi partikel di A π‘Ÿ 𝑓 = vektor posisi partikel di B

    βˆ†π‘Ÿ = π‘Ÿ 𝑓 βˆ’ π‘Ÿ 𝑖

    Vektor perpindahan :

    π‘Ÿ 𝑓 = π‘₯𝑓𝑖 + 𝑦𝑓𝑗 π‘Ÿ 𝑖 = π‘₯𝑖𝑖 + 𝑦𝑖𝑗

    βˆ†π‘Ÿ = (π‘₯𝑓𝑖 + 𝑦𝑓𝑗 ) βˆ’ (π‘₯𝑖𝑖 + 𝑦𝑖𝑗 ) = (π‘₯𝑓𝑖 βˆ’ π‘₯𝑖𝑖 ) + (𝑦𝑓𝑗 βˆ’ 𝑦𝑖𝑗 ) = (π‘₯π‘“βˆ’π‘₯𝑖)𝑖 + (𝑦𝑓 βˆ’ 𝑦𝑖) 𝑗 βˆ†π‘Ÿ = βˆ†π‘₯𝑖 + βˆ†π‘¦π‘—

    Kecepatan

    𝑣 π‘Žπ‘£π‘” =βˆ†π‘Ÿ

    βˆ†π‘‘

    Perubahan posisi (perpindahan) per satuan waktu

    Kecepatan Rata-rata

    βˆ†π‘Ÿ = Perpindahan (m)

    βˆ†π‘‘ = Selisih waktu (s)

    𝑣 = limβˆ†π‘‘β†’0

    βˆ†π‘Ÿ

    βˆ†π‘‘=

    π‘‘π‘Ÿ

    𝑑𝑑

    Kecepatan Sesaat

  • 13/10/2012

    2

    Percepatan

    π‘Ž π‘Žπ‘£π‘” =βˆ†π‘£

    βˆ†π‘‘=

    𝑣 𝑓 βˆ’ 𝑣 𝑖𝑑𝑓 βˆ’ 𝑑𝑖

    Perubahan kecepatan per satuan waktu

    Percepatan Rata-rata

    βˆ†π‘£ 𝑓 = kecepatan akhir (m/s)

    βˆ†π‘£ 𝑖 = kecepatan awal (m/s)

    π‘Ž = limβˆ†π‘‘β†’0

    βˆ†π‘£

    βˆ†π‘‘=

    𝑑𝑣

    𝑑𝑑

    Percepatan Sesaat

    Gerak dua dimensi dapat dimodelkan sebagai dua gerakan

    independen, kedua gerakan saling tegak lurus terkait dengan

    sumbu x dan y. Artinya, pengaruh gerak arah y tidak

    mempengaruhi gerak arah x dan sebaliknya.

    Vektor posisi sebuah partikel bergerak dalam bidang xy :

    𝑣 =𝑑π‘₯

    𝑑𝑑𝑖 +

    𝑑𝑦

    𝑑𝑑𝑗

    π‘Ÿ = π‘₯𝑖 + 𝑦𝑗

    Gerak Dua Dimensi dengan Percepatan

    Konstan

    𝑣 =π‘‘π‘Ÿ

    𝑑𝑑

    = 𝑣π‘₯𝑖 + 𝑣𝑦𝑗

    Subtitusi pers. Di atas ke :

    Sehingga :

  • 13/10/2012

    3

    𝑣π‘₯𝑓 = 𝑣π‘₯𝑖 + π‘Žπ‘₯𝑑 Dari persamaan : β†’ 𝑣π‘₯𝑓 = 𝑣π‘₯𝑖 + π‘Žπ‘₯𝑑

    𝑣𝑦𝑓 = 𝑣𝑦𝑖 + π‘Žπ‘¦π‘‘

    𝑣 𝑓 = 𝑣π‘₯𝑖 + 𝑣𝑦𝑗

    = (𝑣π‘₯𝑖 + π‘Žπ‘₯𝑑)𝑖 + (𝑣𝑦𝑖 + π‘Žπ‘¦π‘‘)𝑗

    = (𝑣π‘₯𝑖𝑖 + 𝑣𝑦𝑖𝑗 ) + π‘Žπ‘₯𝑖 + π‘Žπ‘¦π‘— 𝑑

    Subtitusi kedua pers di atas ke pers :

    𝑣 𝑓 = 𝑣 𝑖 + π‘Ž 𝑑

    Subtitusi pers. : π‘₯𝑓 = π‘₯𝑖 + 𝑣π‘₯𝑖𝑑 +1

    2π‘Žπ‘₯𝑑

    2

    𝑦𝑓 = 𝑦𝑖 + 𝑣𝑦𝑖𝑑 +1

    2π‘Žπ‘¦π‘‘

    2

    π‘Ÿ = π‘₯𝑖 + 𝑦𝑗 ke pers :

    π‘Ÿ 𝑓 = (π‘₯𝑖 + 𝑣π‘₯𝑖𝑑 +1

    2π‘Žπ‘₯𝑑

    2)𝑖 + (𝑦𝑖 + 𝑣𝑦𝑖𝑑 +1

    2π‘Žπ‘¦π‘‘

    2)𝑗

    = π‘₯𝑖𝑖 + 𝑦𝑖𝑗 + 𝑣π‘₯𝑖𝑑𝑖 + 𝑣𝑦𝑖𝑑𝑗 +1

    2(π‘Žπ‘₯𝑑

    2𝑖 + π‘Žπ‘¦π‘‘2𝑗 )

    π‘Ÿ 𝑓 = π‘Ÿ 𝑖 + 𝑣 𝑖𝑑 +1

    2π‘Ž 𝑑2

    Sehingga :

  • 13/10/2012

    4

    Sebuah partikel bergerak pada bidang xy, dengan komponen kecepatan awal arah x 20 m/s dan y -15 m/s. Partikel mengalami percepatan dalam arah x sebesar ax = 4 m/s

    2 . Tentukan: a. Kecepatan total b. Tentukan kecepatan dan laju pada t = 5 s

    Contoh Soal 4.1

    = (𝑣π‘₯𝑖 + π‘Žπ‘₯𝑑)𝑖 + (𝑣𝑦𝑖 + π‘Žπ‘¦π‘‘)𝑗

    𝑣 𝑓 = 𝑣 𝑖 + π‘Ž 𝑑

    = 20 + 4 𝑑 𝑖 + [βˆ’15 + 0 𝑑]𝑗

    = 20 + 4 𝑑 𝑖 βˆ’ 15𝑗 ]

    𝑣 𝑓 = 20 + 4 5 𝑖 βˆ’ 15𝑗 ]

    = (40𝑖 βˆ’ 15𝑗 ) m/s

    𝑣𝑓 = 𝑣 𝑓 = 𝑣π‘₯𝑓2 + 𝑣𝑦𝑓2

    = (40)2 + (βˆ’15)2 = 43 m/s

    Penyelesaian :

  • 13/10/2012

    5

    Gerak Peluru Gerak peluru ialah gerak dengan lintasan berbentuk parabol

    Untuk memudahkan menganalisa, maka digunakan dua asumsi: β€’ Percepatan gerak jatuh bebas adalah konstan selama sepanjang gerak dan

    arahnya ke bawah. β€’ Efek hambatan udara diabaikan.

    Dengan asumsi tersebut, maka lintasan dari gerak peluru selalu parabola seperti gambar di bawah .

    Persamaan gerak peluru adalah:

    π‘Ÿ 𝑓 = π‘Ÿ 𝑖 + 𝑣 𝑖𝑑 +1

    2π‘Ž 𝑑2

    Dimana : π‘Žπ‘₯ = 0 π‘Žπ‘¦ = βˆ’9,81 π‘š/𝑠

    2

    𝑣π‘₯𝑖 = 𝑣𝑖 cos πœƒπ‘– 𝑣𝑦𝑖 = 𝑣𝑖 sin πœƒπ‘–

    Tinggi dan Jarak maksimum Gerak Peluru

    Dua titik pada gerak peluru yang sangat menarik untuk dianalisa (lihat gambar di samping) adalah: β€’ Titik puncak A, yang memiliki

    koordinat Cartesian (R/2 , h). β€’ Titik B, yang memiliki koordinat (R ,

    0). R disebut jarak horisontal maksimum dari peluru, dan h adalah ketinggian maksimum.

    𝑣𝑦𝑓 = 𝑣𝑦𝑖 + π‘Žπ‘¦π‘‘

    Tinggi maksimum

    β†’ 𝑣𝑦𝑓= 𝑣𝑦𝐴 = 0

    0 = 𝑣𝑖 sinπœƒπ‘– βˆ’ 𝑔𝑑𝐴 𝑑𝐴 =𝑣𝑖 sin πœƒπ‘–

    𝑔

  • 13/10/2012

    6

    𝑦𝑓,π‘šπ‘Žπ‘₯ = β„Ž = 0 + 𝑣𝑖 sin πœƒπ‘–π‘£π‘– sin πœƒπ‘–

    π‘”βˆ’

    1

    2𝑔

    𝑣𝑖 sin πœƒπ‘–

    𝑔

    2

    Dengan menggunakan pers. 𝑦𝑓 = 𝑦𝑖 + 𝑣𝑦𝑖𝑑 βˆ’1

    2𝑔𝑑2 , dimana 𝑦𝑖 = 0,

    maka :

    =𝑣𝑖

    2 sin2 πœƒπ‘–π‘”

    βˆ’π‘£π‘–

    2 sin2 πœƒπ‘–2𝑔

    β„Ž =𝑣𝑖

    2 sin2 πœƒπ‘–2𝑔

    𝑅 = 𝑣π‘₯𝑖𝑑𝐡

    Tinggi maksimum

    Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai jarak maksimum R adalah dua kali waktu untuk mencapai tinggi

    maksimum 𝑑𝐡 = 2𝑑𝐴 , gunakan pers. π‘₯𝑓,π‘šπ‘Žπ‘₯ = 𝑅 = π‘₯𝑖 + 𝑣π‘₯𝑖𝑑, dimana : π‘₯𝑖 = 0,

    dan 𝑣π‘₯𝑖 = 𝑣π‘₯𝐡 = 𝑣𝑖 cos πœƒπ‘–, maka :

    = 𝑣𝑖 cos πœƒπ‘– 2𝑑𝐴

    = 𝑣𝑖 cos πœƒπ‘–2𝑣𝑖 sin πœƒπ‘–

    𝑔

    =2𝑣𝑖

    2 sinπœƒπ‘– cos πœƒπ‘–π‘”

    𝑅 =𝑣𝑖

    2 sin 2πœƒπ‘–π‘”

    Kerena : 2 sinπœƒπ‘– cos πœƒπ‘– = sin 2πœƒπ‘–, maka :

  • 13/10/2012

    7

    Contoh Soal 4.1

    Seorang pelompat jauh melompat dengan kecepatan awal 11 m/s dan membentuk sudut 20o. Tentukan : a. Berapa jauh lompatan maksimal arah

    horizontal. b. Berapa tinggi maksimum lompatan.

    Diketahui : 𝑣𝑖 = 11π‘š

    𝑠

    𝛼 = 20π‘œ

    Ditanya : a. 𝑅 = ......?....... m b. β„Ž =.......?....... m

    Penyelesaian : a. 𝑅 = ......?....... m

    𝑅 =𝑣𝑖

    2 sin 2πœƒπ‘–π‘”

    =(11

    π‘šπ‘ )2sin(20π‘œ)

    9,81 π‘š/𝑠2 =7,94 m

    β„Ž =𝑣𝑖

    2 sin2 πœƒπ‘–2𝑔

    =(11

    π‘šπ‘ )2sin2(20π‘œ)

    2(9,81π‘šπ‘ 2

    ) =0,722 m

    b. β„Ž = ......?....... m

  • 13/10/2012

    8

    Contoh Soal 4.2

    Sebuah batu dilemparkan dari atap sebuah gedung dengan sudut 30o, dan kecepatan 20 m/s. Tinggi gedung adalah 45 m. Tentukan : a. Berapa lama waktu yang diperlukan

    batu untuk mencapai tanah?. b. Berapa kecepatan batu sesaat sebelum

    menyentuh tanah?.

    Diketahui : 𝑣𝑖 = 20π‘š

    𝑠

    𝛼 = 30π‘œ 𝑦𝑖 = 0 𝑦𝑓 = βˆ’45 m

    Ditanya : a. 𝑑 = .......?....... s b. 𝑣𝑓 =.......?....... m/s

    𝑦𝑓 = 𝑦𝑖 + 𝑣𝑦𝑖𝑑 βˆ’1

    2𝑔𝑑2

    Penyelesaian : a. t = ......?....... m

    𝑣π‘₯𝑖 = 𝑣𝑖 cos πœƒπ‘– = (20π‘š

    𝑠) cos(30π‘œ) = 17,3 π‘š/𝑠

    𝑣𝑦𝑖 = 𝑣𝑖 sin πœƒπ‘– = (20π‘š

    𝑠) sin(30π‘œ) = 10 π‘š/𝑠

    βˆ’45 m = 0 + 10π‘š

    𝑠𝑑 βˆ’

    1

    29,81

    π‘š

    𝑠2𝑑2 = 10

    π‘š

    𝑠𝑑 βˆ’ 4,905

    π‘š

    𝑠2𝑑2

    ⇔ βˆ’ 4,905π‘š

    𝑠2𝑑2 + 10

    π‘š

    𝑠𝑑 + 45π‘š = 0

  • 13/10/2012

    9

    π‘₯ =βˆ’π‘ Β± 𝑏2 βˆ’ 4π‘Žπ‘

    2π‘Ž

    Dimana : π‘₯ = 𝑑 𝑏 = 10 π‘Ž = βˆ’4,905

    βˆ’ 4,905π‘š

    𝑠2𝑑2 + 10

    π‘š

    𝑠𝑑 + 45π‘š = 0

    Persamaan di atas identik dengan pers. : π‘Žπ‘₯2 + 𝑏π‘₯ + 𝑐 = 0

    𝑑 =(βˆ’10

    π‘šπ‘  ) Β± (10

    π‘šπ‘  )

    2βˆ’4(βˆ’4,905π‘šπ‘ 2

    )(45 π‘š)

    2(βˆ’4,905π‘šπ‘ 2

    )

    𝑑 = 4,22 𝑠 dan 𝑑 = βˆ’2,18 𝑠 maka t yang dipakai adalah yang bernilai positif, yaitu 𝒕 = πŸ’, 𝟐𝟐 𝒔

    b. 𝑣𝑓 = ......?....... m/s

    𝑣π‘₯𝑓 = 𝑣π‘₯𝑖 = 17,3π‘š

    𝑠 𝑣𝑦𝑓 = 𝑣𝑦𝑖 + π‘Žπ‘¦π‘‘

    = (10π‘š

    𝑠) + (βˆ’9,82

    π‘š

    𝑠2)(4,22 𝑠)

    = βˆ’31,3π‘š

    𝑠

    𝑣𝑓 = 𝑣π‘₯𝑓2 + 𝑣𝑦𝑓2

    = (17,3π‘š

    𝑠)2+(βˆ’31,3

    π‘š

    𝑠)2

    = 35,8π‘š

    π‘