1 by. Dede Firmansah (defirz)
FUNDAMENTAL RISET PEMASARAN
1. a. Jelaskan definisi riset pemasaran
Riset pemasaran adalah kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan
secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data,
pengolahan data dan interpretasi hasil penelitian. Kesemuanya itu ditujukan untuk
untuk masukan bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan
pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran ini dapat
dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.
b. Mengapa perusahaan perlu melakukan riset pemasaran
Perusahaan harus melakukan riset pemasaran sebagai dasar penyusunan strategi dan
taktik pemasaran, dimana harus didukung dengan data yang akurat, relevan,
terpercaya, objektif, tepat waktu sehingga manajemen perusahaan dapat
merencanakan dan melaksanakan dengan baik berbagai aspek aspek pemasaran.
c. Tujuan riset pemasaran:
- Mendapatkan informasi yg akurat sehingga dapat menjelaskan secara objektif
kenyataan yang ada.
- Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases) “Find it and tell if like it
is“.
2. a. Mengapa penetapan masalah merupakan langkah pertama dalam riset
pemasaran?
Penetapan masalah riset harus dilakukan pada langkah pertama dan secara tepat agar
perumusan masalah atau kerangka pemikiran menjadi jelas, spesifik dan menyeluruh.
Pada tahap ini juga memberikan gambaran besar mengenai informasi yang diperlukan
dan bagaimana informasi tsb digunakan untuk pengambilan keputusan.
b. Apakah periset dan manajer harus memiliki titik temu dalam penetapan
masalah riset?
Iya, periset dan manajer harus memiliki titik temu dalam penetapan masalah riset agar
dapat menetapkan tujuan dan merumuskan latar belakang yang sesuai. tahap ini
meliputi: rencana wawancara dengan pengembilan keputusan, industri ekspert, analisa
data sekunder/ melaksanakan kegiatan riset yang bersifat kualitatif (focus group)
2 by. Dede Firmansah (defirz)
3. a. Klasifikasi riset pemasaran:
- Riset identifikasi masalah Riset yang diadakan untuk mengidentifikasi masalah
yang mungkin tidak atau belum muncul ke permukaan namun akan muncul di
masa depan. Contoh: Riset Potensi Pasar, Riset Citra Merk
- Riset pemecahan masalah Riset yang diadakan untuk memcahkan masalah
pemasaran yang lebih spesifik didalam pemasaran. Contoh: Riset Segmentasi,
Riset Produk
b. Proses riset pemasaran:
1. Perumusan Masalah
Jika masalah yang dihadapi telah dirumuskan secara jelas dan akurat serta riset
dirancang secara sistematis maka riset akan memberikan informasi berharga yang
diperlukan perusahaan.
2. Penentuan Desain Riset
Pada tahapan ini dibuat kerangka untuk melaksanakan penelitian. Di dalamnya
memuat secara rinci prosedur untuk pengumpulan data, cara pengujian hipotesis,
kemungkinan jawab terhadap research questions sampai model analisis yang
digunakan.
3. Perancangan Metode Pengumpulan Data
Setelah ditentukan model yang dipakai untuk pengumpulan data, dilakukan
kegiatan pengumpulan data baik primer (langsung) maupun sekunder (tidak
langsung).
4. Perancangan Sampel dan Pengumpulan Data
Peneliti harus mespesifikasikan kerangka sampling, proses pemilihan sampel
(berdasarkan pada metode sampling, baik probability sampling maupun non
probability sampling) dan jumlah sampel.
5. Analisis & Intrepetasi Data
Temuan riset pemasaran tidak akan ada nilainya jika tidak dianalisis dan
diinterpretasikan. Analisis data terdiri atas beberapa langkah, yakni: editing,
koding, tabulasi, analisis (misalnya uji statistik) dan interpretasi data.
6. Penyusunan Laporan Riset
Laporan riset merupakan rangkuman hasil, kesimpulan dan rekomendasi penelitian
yang diserahkan kepada pihak manajemen untuk pengambilan keputusan. Laporan
riset harus jelas, informatif dan akurat.
3 by. Dede Firmansah (defirz)
4. a. 3 Sumber Utama Masalah Riset Pemasaran:
1. Perubahan yg tidak terantisipasi/diharapkan beroreintasi pada masa lalu dan
bersumber pada lingkungan eksternal perusahaan yang dapat menciptakan
masalah atau peluang bagi perusahaan.
2. Perubahan yg terencana Perubahaan yang ingin dilakukan oleh perusahaan
yakni berorientasi pada masa depan, contohnya memperkenalakan produk baru,
memperbaiki distribusi, penetapan harga yang lebih efektif dan memasang iklan.
3. Kemampuan mengidentifikasikan gagasan-gagasan baru gagasan baru ini
meungkin berasal dari pelanggan melalui surat keluhan atau dengan cara lainnya.
b. Perbedaan Masalah Keputusan Manajemen dengan Masalah Riset Pemasaran
Masalah keputuasan manajemen adalah mengenai hal-hal apa yang harus
mereka lakukan.
Masalah peneliti adalah menentukan informasi apa yang diperlukan dan
bagaimana informasi tersebut dapat diperoleh dengan cara yang paling layak.
Masalah Manajemen Masalah Riset Pemasaran
1. Apakah produk baru harus
diluncurkan?
1. Mengetahui pilihan konsumen dan daya
tarik produk baru tersebut
2. Apakah iklan yang ada perlu
diubah?
2. Mengetahui efektivitas dari iklan yang
ada
3. Apakah harga perlu dinaikkan? 3. Mengetahui elastisitas harga &
pengaruhnya thd penjualan & profit
c. Mengapa penting mendefinisikan masalah dengan benar?
Karena suatu masalah yg terdefinisikan dg baik berarti setengahnya telah dipecahkan.
Pernyataan ini berlaku dalam riset pemasaran, karena setelah permasalahan telah
terdefinisikan dg jelas, dan tujuan riset telah dinyatakan dg tepat, maka riset dapat
dirancang dg tepat. Yang berarti, riset itu menghasilkan jawaban yang tepat dan dapat
dilaksanakan dg efisien.
4 by. Dede Firmansah (defirz)
5. a. Perbedaan Riset dari segi Karakteristik
Riset Eksploratori Riset Deskriptif Riset Klausal
Definisi
Riset awal yang
dilakukan untuk
mengklarifikasi dan
mendefinisikan suatu
masalah
Riset untuk
menggambarkan
karaktersitik atau fungsi
dari suatu populasi
Riset yang dilakukan untuk
mengidentifikasi hubungan
sebab-akibat antara
variabel.
Kegunaan
Membantu
memformulasikan
masalah secara lebih
cepat
Untuk membuat estimasi
persentase unit-unit dalam
suatu populasi yang
menunjukan perilaku
tertentu
Untuk memahami
variabel mana yang
berfungsi sebagai
penyebab (variabel
bebas) dan variabel
mana yang berfungsi
sebagai akibat (variabel
tergantung).
Untuk menentukan
karakteristik hubungan
antara variabel
penyebab dan efek
yang akan diprediksi.
Karakteristik
Bersifat fleksibel dan
tidak untuk mencari
kesimpulan akhir
Didahului dengan
perumusan hipotesis.
Desain dirancang
secara terstruktur dan
terencana serta tidak
fleksibel.
Mengutamakan akurasi
dan didasarkan pada
pemahaman masalah
sebelumnya.
Desain terstruktur dan
terencana dengan baik.
Adanya manipulasi
variabel bebas
(pemberian perlakuan).
Adanya kelompok
pengontrol.
Dikenakan pendekatan
acak atau random.
Metode
Survai yang dilakukan
para ahli, Studi kasus,
Analisis data sekunder,
Riset kualitatif dalam
bentuk Focus Group
Discussion
Survei, observasi dan
analisis data sekunder.
Eksperimen
b. Apakah riset eksploratif selalu dijalankan lebih dulu dalam riset pemasaran?
iya, karena dapat memberikan pemahaman dan pengertian secara mendalam thd suatu
objek. Pada umumnya hasil riset eksploratif dilanjutkan dg penelitian yg bersifat
konklusif. Jadi, berguna apabila peneliti tidak banyak mengetahui atau sedikit
informasi mengenai suatu masalah.
5 by. Dede Firmansah (defirz)
Data suatu bahan mentah yang jka diolah dengan baik melalui berbagai analisis dapat melahirkan
berbagai informasi.
Menurut sifatnya, data dibagi atas dua bagian yaitu:
a. Data kualitatif data yang dikategorikan menurut lukisan kualitas objek yang dipelajari.
b. Data kuantitatif data yang memiliki harga yang berubah – ubah atau bersifat variabel.
Menurut sumbernya data dibagi menjadi:
a. Data Intern data yang diperoleh atau bersumber dari dalam suatu instansi
(lembaga/organisasi ).
b. Data ekstern data yang diperoleh atau bersumber dari luar instansi/ instansi yang lain.
Data ekstern dapat dibagi menjadi:
1) Data primer data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti serta melakukan
sendiri observasi di lapangan maupun di laboratorium. seperti wawancara, pengisian
kuisioner, maupun berupa survey atau percobaan ( eksperimen ).
2) Data Sekunder data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh peniliti dan
digunakan untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran pelengkap atau diproses
lebih lanjut. seperti BPS, Mass Media, dan sebagainya.
Menurut jenisnya, data terdiri dari dua bagian, yaitu:
a. Data Kontinu data yang diperoleh dari hasil pengukuran
b. Data Diskrit data yang diperoleh dari hasil perhitungan.
Menurut sumbernya.
a. Data internal data yang menggambarkan keadaan/kegiatan didalam suatu organisasi.
misalnya, data internal meliputi data personalia, data keuangan, data penjualan, dll
b. Data eksternal data yang menggambarkan keadaan/kegiatan diluar suatu organisasi.
Contoh: tingkat daya beli masyarakat, data konsumsi, kepuasan konsumen, dll.
Menurut waktu pengumpulannya.
a. Data Cross-section data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a point of
time) yang dapat menggambarkan keadaan/kegiatan pada waktu tertentu. Misalnya,
perusahaan mengumpulkan data penjualan pada tahun tertentu, dll
b. Data berkala (time series) data yang dikumpulkan dari waktu kewaktu untuk
memberikan gambaran tentang perkembangan suatu kegiatan selama periode spesifik
6 by. Dede Firmansah (defirz)
yang diamati. Contohnya data perkembangan jumlah konsumen selama 3 bulan terakhir,
perkembangan kurs rupiah terhadap US$ selama seminggu terakhir, dll
Metode Pengambilan Sampel
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari sampel, dimungkinkan untuk melakukan
eksplorasi lebih lanjut tentang karakteristik dari populasi yang menjadi tujuan observasi.
metode penarikan sampel dapat dipilah menjadi dua, yaitu
a. pemilihan sampel dari populasi secara acak ( random atau probability sampling )
b. pemilihan sampel dari populasi secara tidak acak ( non random atau non probability
sampling ).
Peran riset pemasaran dalam MIS dan MDSS
Marketing Information System (MIS) adalah sekumpulan prosedur formal untuk
menghasilkan, menganalisis, menyimpan, dan mendistribusikan informasi kepada
pengambil keputusan (marketing decision maker), dengan basis tertentu.
Marketing Decission Support System (MDSS) adalah sekumpulan alat-alat statistik dan
model keputusan dengan dukungan tersedianya peralatan perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software) bagi manager pemasaran untuk membantunya dalam
manganalisis data dan membuat keputusan pemasaran yang lebih baik.
PERBEDAAN
MIS MDSS
Masalah terstruktur
Penggunaan lapran
Struktur kaku
Informasi ditampilkan secara terbatas
Dapat memperbaiki pembuatan
keputusan dengan menjelaskan data
mentah
Masalah tidak terstruktur
Penggunaan model
Interaksi yang akrab dengan
pengguna
Kemudahan adaptasi
Dapat memperbaiki pembuatan
keputusan melalui analisa
“bagaimana jika”
Top Related