FARMAKOTERAPI TERAPAN II
KASUS IIAPOTEKER ANGKATAN IV 2014
Fakultas Farmasi Universitas Andalas
ANGGOTA
O ATIKAH RIANI 1441012111
O TIWI OCTAVIANTI 1441012125
O M. ARIF RAHMAN1441012118
O YUHARMILA HARIDAH1441012129
O ZULHIDAYATI1441012130
Kelompok 10
DATA PASIEN
N a m a : FRuangan : IKAAlamat : Pasaman, Simpang EmpatJenis kelamin : Laki-lakiUmur : 6 th 2 bln No rekam medic : 77 16 25
CATATAN MASUK RUMAH SAKIT
Tanggal Masuk RS : 11 Maret 2010
Keluhan utama : sesak nafas sejak 2 hari yang
lalu
RPS
Batuk sejak 1 minggu yang lalu, berdahak. Muntah sejak 2 hari yang lalu, frekuensi 4 – 5 x
/hari, berisi apa yang dimakan dan yang diminum, biasa di dahului dengan batuk, tidak menyemprot.
Sesak nafas sejak 2 hari yang lalu, hilang timbul, bertambah sesak nafas jika anak sedang emosi atu tidur telentang. Sesak nafas tidak dipengaruhi oleh makanan atau cuaca.
Demam tidak ada. Nyeri sendi tidak ada, hilang timbul. Nafsu makan biasa. BAK jumlah dan warna biasa. BAB konsistensi dan warna biasa.
Anak telah dirawat di RS M Djamil bagian IKA 1 bulan yang
lalu dengan diagnose Decompensatio cordis fungsional
grade III, RVH, LVH e.c Penyakit Jantung Rematik +
Kardimiopati.
RPD
Tidak ada anggota keluarga yang menderita infeksi saluran
kemih saat ini.
Diagnosa Kerja: Decompensatio cordis fungsional grade II-III
e.c. Penyakit Jantung Rematik, Gizi Kurang.
RPK
DECOMPENSATIO CORDIS
O Decompensatio cordis adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan kemampuan fungsi kontraktilitas yang berakibat pada penurunan fungsi pompa jantung.
Penyakit Jantung Rematik
O Penyakit Jantung Rematik disebabkan karena terjadinya kerusakan pada seluruh jantung dan selaputnya.
O Penyakit Jantung Rematik adalah komplikasi dari demam rematik dan biasanya terjadi setelah serangan demam rematik. Demam rematik adalah suatu penyakit yang diakibatkan oleh respons imunologis lambat yang terjadi setelah infeksi kuman Streptococcus ß hemolyticus grup A.
DATA LABORATORIUM
Haemoblobin (Hb) :11,7 gr/dL
(Normal 10-16gr/dL )
Leukosit : 9800 /mm3
(Normal 9000/mm3 -12.000/mm3 )
Trombosit : 29.400 /mm3
(Normal 150.000/mm3 - 450.000/mm3 )
HASIL PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : sadarTinggi : 129 cm Berat Badan : 21 kg TD : 90/60 mmHg (Normal 80-100/60-80 mmHg)Nadi : 120 x/menit (Normal 80-90 x/menit)Temperatur : 36,50 C (Normal 36,60 C – 37,20 C )Nafas : 26 x/menit (Normal 20-30 x/menit)
Sianosis tidak ada. Edema tidak ada, anemis tidak ada, Ikhterus tidak ada.
Kelenjer Getah Bening : Teraba kelenjer getah bening di regio cervical sinistra ukuran ± 0,5 x 0,5 x 0,5 cm. diregio cervical dextra ukuran ± 1 x 0,5 x 0,5 cm, kenyal, tidak nyeri tekan.
BMI anak
PERJALANAN PENYAKIT
Diagnosa kerja : Decompensatio cordis grade II – III e.c Penyakit Jantung Reumatik.
Obat : Eritromisin 2 x 250 mg, Lasix IV 1 x 20 mg,
Captopril 3 x 25 mg, Aldacton 2 x 25 mg.
HARI PERTAMA
Diketahui bahwa : DL Eritromisin untuk anak-anak: 30-50 mg/kg BB/hr, Berat anak 21 kg, jadi dosis sehari 630 mg-1050 mg/hr. Dosis yang digunakan dibawah DL,maka disarankan untuk
menaikkan dosis menjadi 3 x 250 mg untuk sehari.
Pada kasus diatas dosis yang digunakan adalah 20 mg, karena dosis yang terlalu tinggi untuk anak-anak, bisa saja kemungkinan terjadinya hipokalemia pada pasien.
Captopril tidak cocok digunakan pada kasus ini karena pasien sudah mengalami batuk selama 1 minggu, dengan penggunaan captopril bisa memperparah batuk pasien. Obat ini diganti dengan Losartan 0,7mg/kg sekali sehari = 0,7 mg x 21 kg = 14,7 mg.
Dosis usual Spironolakton untuk anak-anak: 3,3 mg/kg BB/hari
Berat anak 21 kg, jadi dosis sehari 69,3 mg/hr.
ANALISISHARI PERTAMA
Continue....
S : Sesak nafas ada, bertambah bila tidur telentang, Batuk masih ada, berdahak, muntah tidak ada, konsul SpA. Nyeri sendi tidak ada. BAK ada.
O : Sakit sedang, sadar, TD = 150 /60 mmHg HR = 100 x/menit RR = 32 x/menit Temperatur = 36,70 C.
Obat : Eritromisin 2 x 250 mg, Captopril 3 x 25 mg
HARI KEDUA
Diketahui bahwa : DL Eritromisin untuk anak-anak: 30-50 mg/kg BB/hr, Berat anak 21 kg, jadi dosis sehari 630 mg-1050 mg/hr. Dosis yang digunakan dibawah DL,maka disarankan untuk
menaikkan dosis menjadi 3 x 250 mg untuk sehari.
Captopril tidak cocok digunakan pada kasus ini karena pasien sudah mengalami batuk selama 1 minggu, dengan penggunaan captopril bisa memperparah batuk pasien. Obat ini diganti dengan Losartan 0,7mg/kg sekali sehari = 0,7 mg x 21 kg = 14,7 mg.
ANALISISHARI
KEDUA
Continue....
Continue....
S : Muntah ± 10 kali, sejak tadi malam, batuk ada, demam tidak ada, sesak nafas tidak ada, nyeri sendi tidak ada, BAK ada.O : sakit sedang, sadar. Nadi = 120 x/menit, nafas = 30 x/menit, Temperatur = 36,8 0 C.Kesan : belum ada perbaikan, observasi muntah dengan dehidrasi sedang.Obat : Eritromisin 2 x 250 mg,
Lasix 1 x 20 mg IV, Aldacton 2 x 25 mg, Captopril 3 x 31,25 mg, IFVD 2A 135 tetes/BB/hari = 28 tetes/menit.
Visite supervesor : anjuran Captopril naikkan 3 x 31,25 mg, Lasix 1 x 20 mg IV, Aldacton 2 x 25 mg.
HARI KETIGA
Diketahui bahwa : DL Eritromisin untuk anak-anak: 30-50 mg/kg BB/hr, Berat anak 21 kg, jadi dosis sehari 630 mg-1050 mg/hr. Dosis yang digunakan dibawah DL,maka disarankan untuk
menaikkan dosis menjadi 3 x 250 mg untuk sehari.
Pada kasus diatas dosis yang digunakan adalah 20 mg, karena dosis yang terlalu tinggi untuk anak-anak, bisa saja kemungkinan terjadinya hipokalemia pada pasien.
Captopril tidak cocok digunakan pada kasus ini karena pasien sudah mengalami batuk selama 1 minggu, dengan penggunaan captopril bisa memperparah batuk pasien. Obat ini diganti Losartan 0,7mg/kg sekali sehari = 0,7 mg x 21 kg = 14,7 mg.
Dosis usual Spironolakton untuk anak-anak: 3,3 mg/kg BB/hari
Berat anak 21 kg, jadi dosis sehari 69,3 mg/hr.
ANALISISHARI
KETIGA
Continue....
S : Muntah masih ada. Frekuensi > 10 x, jumlah ± 1 – 2 sendok makan isi apa yang dimakan. Batuk masih ada, Demam tidak ada, sesak nafas tidak ada.O : Sakit sedang, sadar, Nadi = 124 x/menit nafas = 28x/menit Temperatur = 370 C. Kesan : anak muntah dengan dehidrasi ringan- sedang.Obat : Infuse 2A 135 tts/menit. MC 6 x 200 CC.
Eritromisin 2 x 250 mg, Lasix IV 1 x 20 mg, Aldacton 2 x 25 mg, Codein 3 x 10 mg
(Visite supervisor kardiologi : Terapi ditambahkan Codein 3 x 10 mg)
HARI KEEMPAT
Continue....
Pada hari keempat pasien masih muntah lebih dari 10 kali karena batuk.
Diperkirakan bahwa pasien masih muntah disebabkan karena masih menggunakan captopril, diketahui bahwa efek samping dari captopril ini adalah batuk. Maka sebaiknya untuk menghilangkan efek samping ini hentikan penggunaan captopril dan ganti dengan Losartan 0,7mg/kg sekali sehari = 0,7 mg x 21 kg = 14,7 mg.
ANALISISHARI
KEEMPAT
Continue....
Setelah Visite supervisor kardiologi : Terapi ditambahkan Codein 3 x 10mg
Penambahan Codein disini bertujuan untuk menghilangkan batuk yang kemungkinan masih ada sekalipun captopril dihentikan. Namun, penggunaan Codein disini tidak tepat, karena berdasarkan kasus diatas dikatakan bahwa pasien mengalami batuk berdahak.
Secara farmakologis diketahui bahwa Codein ini bersifat sebagai Antitusif, yang mana kerjanya menekan saraf batuk, biasanya digunakan untuk batuk tidak produktif. Namun, pada kasus tidak sesuai karena pasien batuk berdahak/produktif, jika tetap digunakan akan menyebabkan turunnya sekresi mukus sehingga mukus semakin kental akibat viskositas mukus meningkat dan akibatnya dahak susah untuk dikeluarkan yang juga akan berakibat terjadinya sesak nafas pada pasien.
Jadi untuk menghilangkan batuk berdahak pasien berikan ambroxol atau golongan mukolitik lain yang sesuai dengan pasien.
ANALISISHARI
KEEMPATContinue....
Jam 09.00 S : Anak masih muntah-muntah, anak tampak letih, tampak sesak nafas, batuk masih ada, berlendir, demam tidak ada.O : Sakit berat, sadar,
TD : 80/60 mmHg Nadi : cepat Nafas : 32 x/menit Temperatur : 36,90 C. Kesan : Syok. Pasien dipindah ke ruangan Semi
Intensif.Obat : Eritromisin 2 x 250 mg,
Lasix 1 x 20 mg ( furosemid), Aldacton 2 x 25 mg ( spiranolacton )
Vometa 3 x 2,5 mg ( ½ cth, 1 cth = 5 mg domperidone),
Diazepam 2 x 2 mg, Codein 3 x 10 mg, Vectrin syr (erdostein) 3 x 1 cth ( 5 ml ; 175 mg
erdostein)Konsul SpA : setuju pindah ke ruangan semi intensif, karena masih batuk2 sementara Captopril stop 2 hari. Konsul ke bagian Respirasi.
HARI KELIMA
Continue....
Diruangan SI :Pasien pindah dari kelas ke Semi Intensif dengan decompensatio cordis fungsional grade II – III e.c Penyakit Jantung Rematik dan Gizi kurang.
S : anak sesak, demam tidak ada, muntah masih ada, batuk ada berlendir.O : sakit berat, sadar,
Nadi = 118 x/menit, nafas = 30 x/menit, Temperatur = 37 0 C, TD = 90/60 mmHg.
Jam 12.00
HARI KELIMA
Continue....
Setelah dilakukan observasi kembali pada hari kelima, pasien terlihat syok, denyut nadi cepat berarti terjadi takikardi karena laju nafas pendek sehingga jantung bekerja lebih berat dengan kadar O2 yang terbatas dari paru-paru. Hal ini diperkirakan terjadi akibat penggunaan Codein yang tidak tepat, sehingga memperparah kondisi pasien.
Pada hari kelima, ada beberapa obat yang ditambahkan diantaranya:
Vometa yang mengandung Domperidone bertujuan untuk menghilangkan gejala muntah pasien yang tidak hilang-hilang.
Diazepam diberikan mungkin disebabkan karena pasien sulit tidur akibat dari muntahnya yang tidak hilang, dan sesak nafas (Sebagai penenang).
Vectrin syr (erdostein) merupakan agen mukolitik untuk pengencer lendir pada gangguan saluran pernafasan akut dan kronik, sudah tepat.
Namun, disini sepertinya terjadi masalah dari obat yang diberikan yaitu Codein dan Vectrin syr, dimana mekanisme kerjanya yang berlawanan, dimana Codein menekan sekresi mukus/lendir sedangkan Vectrin syr mengencerkan mukus/lendir. Maka sebaiknya untuk menghentikan penggunaan Codein pada pasien.
ANALISISHARI
KELIMA
Continue....
Namun, disini sepertinya terjadi masalah dari obat yang diberikan yaitu Codein dan Vectrin syr, dimana mekanisme kerjanya yang berlawanan, dimana Codein menekan sekresi mukus/lendir sedangkan Vectrin syr mengencerkan mukus/lendir. Maka sebaiknya untuk menghentikan penggunaan Codein pada pasien.
ANALISISHARI
KELIMA
Continue....
S : Anak masih tampak pucat, sesak nafas belum berkurang, intake masuk mcc 6 x 200 cc. muntah tidak ada, telah di tranfusi PRC 60 cc ± 12 jam yang lalu. BAK ada.O : Sakit berat, sadar,
HR = 116 x/menit. RR = 36 x/menit. T = 36,90 C TD = 90/70 mmHg. Kesan = penurunan tekanan darah, anemia.
Konsul bagian Kardiologi : Dopamin…………….anjuran : tunda pemberian dopamine walaupun tekanan darah mulai turun (20 mmHg) karena anak masih cukup tenang, kualitas nadi masih bagus. Perbaiki anemisnya.
HARI KEENAM
Continue....
Jam 12.00S : hari ini pasien tidak demam, sesak nafas ada, batuk ada, muntah 1 x terjadi setelah anak batuk-batuk berlendir. BAK dan BAB cukup.O : sakit berat, sadar,
Nadi 118 x/menit, Nafas = 46 x/menit T = 37,5 0 C.
Obat : Eritromisin 2 x 250 mg, Ambroxol 3 x 10 mg, Spironolacton 2 x 25 mg, Lasix 1 x 20 mg IV Ranitidin 2 x 75 mg, Captopril 3 x 12,5 mg, Vometa 3 x 2,5 mg
HARI KEENAM
Continue....
Jam 15.00S : anak demam, tranfusi telah dilakukan, sesak nafas masih ada, BAK dan BAB ada dalam jumlah cukup. Muntah saat ini tidak ada.O : sakit berat, sadar,
Nadi = 130 x/menit Nafas = 48 x/menit Temperature = 39 0 C TD = 100/70 mmHg.
Kesan : anak febris ; anjuran : paracetamol 250 mg, kompres intensif.Konsul supervisor : karena demam hilang timbul berikan Cefotaxim 2 x 1 gram
HARI KEENAM
Continue....
Setelah dilakukan observasi pasien kembali, pasien hanya muntah 1 kali, batuk-batuk berlendir masih ada sudah diatasi dengan penggunaan Ambroxol, sesak nafas masih ada ini dimungkinkan karena masih ada mukus yang menghambat jalan saluran pernafasan.
Pada hari keenam jam 15.00 terjadi demam febris pada pasien, diperkirakan ini terjadi karena banyaknya obat yang masuk kedalam tubuh sehingga mengganggu pengaturan suhu di otak akibat zat toksik yang masuk atau kemungkinan terjadinya infeksi. Berikan Paracetamol untuk penurun panas.
Penggunaan Vometa sebaiknya dihentikan karena pasien sudah tidak muntah lagi, cukup diberikan ranitidin saja.
Melihat tekanan darah yang terlalu rendah, hal ini mungkin disebabkan terjadinya hipokalemia akibat penggunaan diuretik spironolakton dan Lasix (Furosemid), maka perlu penyesuaian dosis kembali untuk anak-anak.
ANALISISHARI
KEENAM
Continue....
S : Demam pagi tadi sudah berkurang, sesak nafas masih ada, batuk masih ada, muntah ada, berisi air, BAB dan BAK ada.O : sakit berat, sadar,
Nadi = 130 x/menit, RR = 48 x/menit, TD = 97/65 mmHg. S O2 = 100 %, Temperatur = 38 0 C.
Obat : Cefotaxim 2 x 1 gram IV, Vometa 3 x 2,5 mg, Eritromisin 2 x 250 mg, Captopril 3 x 12,5 mg, Ranitidin 2 x 75 mg, Lasix 1 x 20 mg IV, Aldacton 2 x 25 mg, Ambroxol 3 x 10 mg.
Visite supervisor : Kontrol tanda vital, Naikkan dosis Lasix 2 x 20 mg IV
HARI KETUJUH
Continue....
Hentikan pemakaian eritromisin karena sudah 7 hari pemakaian dan sudah ada gantinya dengan cefotaxim. Untuk diuretik dihentikan karena tekanan darah masih rendah yaitu obat yang dihentikan aldacton, lasix dan captopril.
ANALISISHARI
KETUJUH
Continue....
Hasil Lab :Hb = 11 g/dL.Leukosit = 15.000/mm3 Trombosit = 69.000 /mm3 (kesan : Lukositosis dan trombositopenia)
S : Demam tinggi, batuk, mual, muntah ada, kebiruan tidak ada, BAK ada, Intake sesuai porsi. BAB ada.O : Sakit berat, sadar,
Nadi = 128 x/menit RR = 40 x/menit T = 380 C Sat O2 = 98 % TD = 90/50 mmHg.
Obat : Cefotaxim 2 x 1 gr, Captopril 3 x 12,5 mg, Eritromisin 2 x 250 mg, Ranitidin 2 x 75 mg, Aldacton 2 x 25 mg, Ambroxol 3 x 10 mg Vometa 3 x 2,5 mg, Paracetamol 250 mg . Lasix 2 x 20 mg IV,
HARI KEDELAPAN
Continue....
Pada hari kedelapan dilakukan kembali observasi pasien : Dari hasil laboratorium pasien kadar Leukosit pasien tinggi
diatas normal yaitu 15.000/mm3, menandakan bahwa pasien ada infeksi. Biasanya jika kadar Leukosit sudah mencapai 15.000 /mm3 harus dilakukan pemeriksaan kultur bakteri, untuk menyesuaikan terapi antibiotik pasien.
Pasien juga mengalami demam tinggi sehingga diberikan ibuprofen untuk menurunkan demam, karena paracetamol bersifat hepatotoksik..
ANALISISHARI
KEDELAPAN
Continue....
S : demam tidak ada, sesak nafas masih ada, batuk masih ada, muntah tidak ada, kebiruan tidak ada, BAB dan BAK ada.O : sakit berat, sadar,
Nadi = 103 x/menit, Nafas = 42 x/menit T = 36,60 C
Obat : Cefotaxim 2 x 1 gr, Eritromisin 2 x 250 mg, Aldacton 2 x 25 mg, Vometa 3 x 2,5 mg, Lasix 2 x 20 mg IV, Captopril 3 x 12,5 mg, Ranitidin 2 x 75 mg, Ambroxol 3 x 10 mg, Paracetamol 250 mg KP
HARI KESEMBILAN
Continue....
Pada hari kesembilan setelah di lakukan kembali observasi dan hasilnya : Pasien tidak lagi mengalami demam tinggi sehingga
penggunaan Paracetamol harus di hentikan.
Pasien tidak lagi mengalami muntah, maka penggunaan vometa juga harus di hentikan.
Pasien masih batuk disebabkan karena masih menggunakan Captopril, sebaiknya Captopril diganti dengan Losartan 0,7mg/kg sekali sehari = 0,7 mg x 21 kg = 14,7 mg.
ANALISISHARI
KESEMBILAN
Continue....
S : demam hilang timbul, nafas tetap masih sesak, tidak banyak mengalami perbaikan, mual muntah masih ada. Terapi tidak ada perubahan.
Hasil Kultur tanggal 23 April : Bakteri : KlebsiellaSensitive : Chlorampenikol, ciprofloxacin, ceftazidim, meropenem.
HARI KESEPULUH
Continue....
Pasien kembali mengalami demam yang hilang timbul maka tetap diberikan antipiretik seperti ibuprofen.
Pasien melakukan uji kultur bakteri dan hasilnya pasien terinfeksi bakteri klabsiella yang dapat mengganggu saluran pernafasan. Maka berikan antibiotik yang sensitif terhadap bakteri tersebut.
ANALISISHARI
KESEPULUH
Continue....
S : demam tidak ada, kejang tidak ada, sesak nafas ada, Mual dan muntah ada, Batuk ada berdahak, BAB dan BAK biasa. O : sadar,
TD = 110/80 mmHg Nadi = 112 x /menit Nafas = 50 x/menit T = 36,5 0 C. (kesan : hemodinamik stabil),
Obat : cefotaxim ganti ceftazidim 2 x 1 gram
HARI KESEBELAS
Continue....
Cefotaxim diganti menjadi Ceftazidim karena Ceftazidim sensitif terhadap bakteri Klebsiella
ANALISISHARI
KESEBELAS
Continue....
Hasil Lab : Hb = 9,8 g/dL, Leukosit = 16.300 /mm3 Trombosit = 200.000, Bilirubin total = 4 mg/dL (normal 0,3 – 1 mg/dL), Bilirubin Direct = 0,9 mg/dL (normal sp 0,4 mg/dL), Bilirubin Indirect = 3,1 mg/dL (normal sp 0,6 mg/dL), SGOT = 98 mg/dL (normal 0 – 26 mg/dL), SGPT = 143 mg/dL (normal 0 – 32 mg/dL), Kesan Peningkatan SGOT, SGPT (penurunan fungsi hati ).Natrium = 115 mmol /L (hiponatremia, normal 135 – 147 mmol/L), Kalium = 3,2 mmol/L (hipokalemia, normal 3,5 – 5,5 mmol /L),
HARI KEDUA BELAS
Continue....
S : demam tidak ada, sesak nafas masih ada, Batuk masih ada, muntah tidak ada, BAK banyak, sedang terpasang NaCl (koreksi Na)Obat : Eritromisin 2 x 250 mg,
Vometa 3 x 2,5 mg, Lasix IV 2 x 20 mg, Ceftazidim 2 x 1 gr, Aldacton 2 x 25 mg, Ambroxol 3 x 10 mg, Captopril 3 x 12,5 mg, Digoxin 2 x 0,1 mg, Ranitidin 2 x 75 mg, Urdafalk 3 x 200 mg, KCl 3 x 500 mg
HARI KEDUA BELAS
Continue....
Leukosit tinggi, menandakan pasien masih mengalami infeksi
Nilai bilirubin total, SGPT, SGOT tinggi, menandakan terjadi penurunan fungsi hati, terjadi akibat penggunaan antibiotik eritromisin yang lebih dari 10 hari karena eritromisin mempunyai efek samping hepatotoksik. Maka perlu penyesuaian dosis kembali untuk eritromisin.
Kekurangan elektrolit , sehingga membutuhkan infus RL
ANALISISHARI KEDUA
BELAS
Continue....
S : demam tidak ada, sesak nafas masih ada, Batuk masih ada- berdahak , muntah tidak ada, BAK banyak.O : TD 90/70 mmHg,
Suhu = 37 0 C Nafas = 32 x /menit Nadi = 112 x /menit.
Obat : Eritromisin 2 x 250 mg, Lasix IV 2 x 20 mg, Ceftazidim 2 x 1 gr, Aldacton 2 x 25 mg Ambroxol 3 x 10 mg, Captopril 3 x 12,5 mg, Digoxin 2 x 0,1 mg, Ranitidin 2 x 75 mg Urdafalk 3 x 200 m, Vometa 3 x 2,5 mg, KCl 3 x 500 mg
Catatan : Visite supervisor SpA : Captopril mulai tanggal 30 April 2011 Stop, Ambroxol 3 x 10 mg Stop, Ceftazidim 2 x 1 stop…. ganti Valsartan 1 x 20 mg, Pasien Pindah ke Kelas I.
HARI KETIGA BELAS
Continue....
BAK yang banyak kemungkinan karena penggunaan diuretik
Sudah 2 minggu diberikan ambroxol untuk mengobati batuk berdahak, namun belum sembuh. menandakan penggunaan ambroxol tidak mempan, sehingga perlu diganti dengan mukolitik lain
ANALISISHARI KETIGA
BELAS
Continue....
KESIMPULAN Pasien didiagnosa menderita penyakit
jantung rematik yang disebabkan terjadinya infeksi pada katup jantung oleh bakteri streptococcus sehingga pasien diberikan antibiotik Eritromisin, namun disini dosis yang diberikan dibawah dosis lazim.
Pasien Muntah-muntah yang disebabkan karena batuk, serta juga disebabkan karena penggunaan Captoril yang diketahui bahwa efek sampingnya batuk, jadi diganti dengan Losartan.
Terjadinya drug related problems pada obat yang diberikan yaitu Codein, dimana penggunaan codein pada pasien ini tidak tepat dan harus diganti dengan Ambroxol atau golongan mukolitik lainnya.
Penggunaan diuretik yang dosisnya tidak sesuai untuk anak-anak sehingga harus dilakukan penyesuaian dosis terhadap Lasix (Furosemid) dan Aldacton (Spironolakton) karena jika tidak disesuaikan dapat menyebabkan terjadinya hipokalemia dan akan semakin memperparah kondisi pasien.
Penurunan fungsi hati pada pasien disebabkan karena penggunaan eritromisin yang lebih dari 10 hari.
Paracetamol diganti dengan Ibuprofen, karena juga dapat menyebabkan terjadinya penurunan fungsi hati.
Continue....
TERIMA KASIH