FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN PHBS
SEKOLAH PADA SISWA DI SD NEGERI SIGUMURU 100116
KECAMATAN ANGKOLA BARAT KABUPATEN
TAPANULI SELATAN
TAHUN 2019
SKRIPSI
OLEH :
DINDA PUTRI ADITYA
NIM: 1515192010
PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
MEDAN
2019
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN PHBS
SEKOLAH PADA SISWA DI SD NEGERI SIGUMURU 100116
KECAMATAN ANGKOLA BARAT KABUPATEN
TAPANULI SELATAN
TAHUN 2019
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syaratuntuk
MemperolehGelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.K.M)
Pada Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat
Minat Studi Kesehatan Lingkungan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia
Oleh :
DINDA PUTRI ADITYA
NIM: 1515192010
PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
MEDAN
2019
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
Judul Skripsi : Faktor yang Berhubungan Dengan Tindakan
Phbs pada Siswa di Sd Negeri Sigumuru 100116
Kecamatan Angkola BaratKabupatn Tapanuli
Selatan Tahun 2019
Nama Mahasiswa : Dinda Putri Aditya
Nomor Induk Mahasiswa : 1515192010
Minat Studi : Kesehatan Lingkungan
Menyetujui
Komisi Pembimbing :
Medan, 12 September 2019
Pembimbing-I
(Dr. Ismail Effendy, M.Si)
Pembimbing-II
(Safrina Ramadhani, S.K.M, M.K.M)
Mengetahui :
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Insitut Kesehatan Helvetia
Dekan,
(Dr. Asriwati, S.Kep, Ns, S.Pd, M.Kes)
Telah Diuji pada Tanggal :12September 2019
PANITIA PENGUJI SKRIPSI
Ketua : Dr. H. Ismail Efendy, M.Si
Anggota : 1. Safrina Ramadhani, S.K.M, M.K.M
2. Ir. Neni Ekowati Januariana, M.P.H
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.K.M) di Fakultas Kesehatan Masyarakat
Institut Kesehatan Helvetia.
2. Skripsiini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing dan masukkan
tim penelaah/tim penguji.
3. Isi skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,
maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar
yang telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan
norma yang berlaku di peguruan tinggi ini.
Medan,12 September 2019
Yang membuat pernyataan,
(Dinda Putri Aditya)
1515192010
Materai Rp
6.000
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. DATA PRIBADI
Nama : DINDA PUTRI ADITYA
Tempat/Tanggal Lahir : Padangsidimpuan, 14 April 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Anak Ke : 4 (Empat) dari (4) Empat Bersaudara
Status : Belum Menikah
Alamat : Sigumuru Kec. Angkola barat Kab.
Tapanuli Selatan
II. IDENTITAS ORANG TUA
Nama Ayah : Kurniadi, SH
Pekerjaan : POLISI
Nama Ibu : Rosmawati Harahap, S.Sit., M.Si
Pekerjaan : PNS
Alamat : Sigumuru Kec. Angkola barat Kab.
Tapanuli Selatan
III. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Tahun 2003– 2009 : SDN 100116 Sigumuru
2. Tahun 2009 – 2012 : SMP Negeri 4 Padang Sidimpuan
3. Tahun 2012 – 2015 : SMA Negeri 6 Padang Sidimpuan
4. Tahun 2015 – 2019 : Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat
Institut Kesehatan Helvetia
i
ABSTRAK
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN PHBS
SEKOLAH PADA SISWA DI SD NEGERI SIGUMURU 100116
KECAMATAN ANGKOLA BARAT KABUPATEN
TAPANULI SELATANTAHUN 2019
DINDA PUTRI ADITYA
1515192010
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah keadaan individu dalam
rumah tangga (keluarga) masyarakat Indonesia telah melaksanakan PHBS dalam
rangka, mencegah timbulnya penyakit, menanggulangi penyakit dan masalah-
masalah kesehatan lain, meningkatkan derajat kesehatan, memanfaatkan pelayanan
kesehatan, mengembangkan, dan menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber
masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui Hubungan
pengetahuan, sikap, dan peran orang tua dengan tindakan PHBS sekolah pada
siswa di SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat Kabupaten
Tapanuli Selatan Tahun 2019.
Desain penelitian ini menggunakan survei deskripstif analitik dengan
pendekatan Cros sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 91 siswa, dan
sampelnya otal sampling yaitu 91 siswa. Data yang terkumpul melalui data
primer dan sekunder serta menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan
bantuan program komputer SPSS.
Dari hasil Hasil uji chi square pengetahuan0,015 < 0,05, sikap 0,009 <
0,05, dan peran orang tua 0,018 < 0,05, maka dapat dinyatakan ada hubungan
pengetahuan, sikap, dan peran orang tua dengan tindakan PHBS sekolah di SD
Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan
Tahun 2019.
Dapat disimpulkan bahwa Pengetahuan, Sikap, dan Peran orang tua
berhubungan denga tindakan PHBS sekolah.Diharapkan bagi guru dan orang tua
untuk meningkatkan dan memberikan pengetahuan, sikap tentang tindakan PHBS,
agar siswa selalu hidup sehat.
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Peran Orang Tua, dan
TindakanPHBS
Kepustakaan : 10 Buku, 24 Jurnal (2007 – 2018)
ii
ABSTRACT
ASSOCIATED FACTORS OF PHBS SCHOOL ACTION TO STUDENTS AT
STATE ELEMENTARY SCHOOL 100116 SIGUMURU WEST ANGKOLA
DISTRICT SOUTH TAPANULI REGENCY IN 2019
DINDA PUTRI ADITYA
1515192010
Clean and Healthy Behavior (PHBS) is the condition of individuals in the
household (family) of Indonesian people who have implemented PHBS in order to
prevent the emergence diseases, cope with diseases and other health problems,
improve health status, utilize health services, develop, and administer community-
based health efforts. The purpose of this study was to determine the relationship
between knowledge, attitudes, and roles of parents with school PHBS actions to
students at State Elementary School 100116 Sigumuru, West Angkola South
Tapanuli Regency in 2019.
The research was a descriptive-analytic survey with a cross-sectional
approach. The population in this study was 91 students and were taken as sample.
Data collected used primary and secondary data with univariate and bivariate
analyses and used the computerization program.
From the results of the chi-square test results showed in knowledge
.015<.05, attitude .009<.05, and the role of parents .018<.05, it can be stated
there is a relationship of knowledge, attitudes, and role of parents with PHBS
school actions in state elementary school 100116 Sigumuru, West Angkola
District, South Tapanuli Regency in 2019.
It can be concluded that the Knowledge, Attitudes, and Roles of parents
are related to the actions of school PHBS. It is expected that teachers and parents
will improve and provide knowledge, attitudes about PHBS actions, so that
students always live healthy lives.
Keywords : Knowledge, Attitude, Role of Parents, and PHBS Actions
Literature : 10 Books, 24 Journals (2007 - 2018)
The Legitimate Right by:
Helvetia Language Centre.
iii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul “Faktor yang Berhubungan
dengan Tindakan PHBS Sekolahpada Siswa di Sd Negeri Sigumuru 100116
Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2019”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.K.M) pada Program Studi
S1 Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia.Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan berbagai
pihak, baik dukungan moril, material dan sumbangan pemikiran. Untuk itu,
penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. dr. Hj. Razia Begum Suryono, M.Sc., M.Kes.selaku Pembina Yayasan
Helvetia.
2. Iman Muhammad, S.E, S.Kom., M.M, M.Kes.selaku Ketua Yayasan
Helvetia.
3. Dr. H. Ismail Efendy, M.Si, selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia
4. Dr. dr. Hj. Arifah Devi Fitriani, M.Kes.selaku Wakil Rektor I Institut
Kesehatan Helvetia.
5. Teguh Soeharto, SE, M.Kes.selaku Wakil Rektor II Institut Kesehatan
Helvetia.
6. Dr. Asriwati, S.Kep., Ns., S.Pd., M.Kes.,selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia.
7. Nuraini, S.Pd., M.Kes.,selaku Wakil Dekan I Fakultas Kesehatan
Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia.
8. Khairatunnisa, S.K.M, M.Kes., selaku Wakil Dekan II Fakultas Kesehatan
Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia.
9. Dian Maya Sari Siregar, S.K.M, M.Kes.,selaku Ketua Program Studi S1
Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia
10. Dr. H. Ismail Efendy, M.Si, sekaligus Pembimbing I yang telah
meluangkan waktu dan memberikan pemikiran dalam membimbing penulis
selama penyusunan skripsi ini.
11. Safrina Ramadhani,S.K.M, M.K.M, selaku Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dan membimbing penulis selama penyusunan skripsi
ini.
12. Ir. Neni Ekowati Januariana, M.P.H, selaku dosen penguji yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan kritik dan saran yang
membangun dalam penyempurnaan skripsi ini.
iv
13. Seluruh dosen dan para pegawai tata usaha Program Studi S1 Kesehatan
Masyarakat Insititut Kesehatan Helvetia.
14. Terimakasih kepada SD Negeri 100116 Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli Selatan yang telah memberikan kesempatan untuk bisa
menjadi tempat penelitian.
15. Teristimewa kepada Ayahanda, Ibunda dan keluarga besar yang selalu
memberikan dukungan baik moril dan materil serta mendoakan dan
memotivasi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
16. Terima kasih secara khusus kepada rekan-rekan mahasiswa/i Program Studi
S1 Kesehatan Masyarakat terutama peminatan Kesehatan Lingkungan yang
telah meluangkan waktunya dalam membantu dan memberikan dukungan
semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam melaksanakan penyelesaian
skripsi.Penulis mengucapkan mohon maaf apabila dalam penulisan skripsi ini
terdapat banyak keselahan, baik dari segi bahasa, penulisan, maupun
pembahasannya.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca
pada umumnya.Semoga ALLAH SWT melimpahkan karunia-Nya kepada kita
semua.Amin ya Rabbal Alamin.
Medan, 12 September2019
Penulis,
Dinda Putri Aditya
v
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN Halaman
LEMBAR PANITIA PENGUJI
LEMBAR PERNYATAAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT ..................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR TABEL........................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... Error! Bookmark not defined.
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
1.3. Tujuan Penelitian........................................................................... 5
1.3.1. Tujuan Umum.................................................................... 5
1.3.2. Tujuan Khusus ................................................................... 6
1.4. Manfaat Penelitian......................................................................... 7
1.4.1. Manfaat Teoritis ................................................................ 7
1.4.2. Manfaat Praktis.................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 9
2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu ...................................................... 9
2.2. Telaah Teori .................................................................................. 10
2.3. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 38
3.1. Desain Penelitian ........................................................................... 38
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................... 38
3.2.1. Lokasi Penelitian ............................................................... 38
3.2.2. Waktu Penelitian ............................................................... 38
3.3. Populasi dan Sampel ..................................................................... 39
3.3.1. Populasi ............................................................................. 39
3.3.2. Sampel ............................................................................... 40
3.4. Kerangka Konsep .......................................................................... 40
3.5. Definisi Operasional dan Aspek Pengukuran................................ 40
3.5.1. Definisi Operasional .......................................................... 40
3.5.2. Aspek Pengukuran ............................................................. 41
vi
3.6. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 43
3.6.1. Jenis Data .......................................................................... 43
3.6.2. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 43
3.6.3. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................ 44
3.7. Metode Pengolahan Data .............................................................. 47
3.8. Analisis Data ................................................................................. 48
3.8.1. Analisis Univariat .............................................................. 48
3.8.2. Analisis Bivariat ................................................................ 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 48
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................. 48
4.2. Hasil Penelitian ............................................................................. 49
4.2.1. Karakteristik Responden ................................................... 49
4.2.2. AnalisisUnivariat ............................................................... 51
4.2.3. Analisis Bivariat ................................................................ 59
4.3. Pembahasan ................................................................................... 61
4.3.1. Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan PHBS SD
Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli SelatanTahun 2019........................... 62
4.3.2. Hubungan Sikap dengan Tindakan PHBS SD Negeri
Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat Kabupaten
Tapanuli Selatan Tahun 2019 ............................................ 66
4.3.3. Hubungan Peran Orang Tua dengan Tindakan PHBS SD
Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli SelatanTahun 2019........................... 69
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 74
5.1. Kesimpulan.................................................................................... 74
5.2. Saran .............................................................................................. 75
5.2.1. Teoritis............................................................................... 75
5.2.2. Praktis ................................................................................ 75
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 77
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
Tabel 3.1. Aspek Pengukuran Variabel Penelitian ...................................... 42
Tabel 3.2. Uji validitas Kuesioner Pengetahuan .......................................... 45
Tabel 3.3 Uji validitas kuesioner Sikap ...................................................... 45
Tabel 3.4 Uji validitas kuesioner Peran Orang Tua .................................... 46
Tabel 3.5. Uji validitas kuesioner Tindakan PHBS ..................................... 46
Tabel 3.6 Hasil Uji Reabilitas ..................................................................... 47
Tabel4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di
SDNegeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2019 ................................... 49
Tabel4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di SD
Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2019 ................................... 50
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelas di SD
Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2019 ................................... 50
Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Kuesioner Tentang pengetahuan diSD
Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2019 ................................... 51
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuandi
SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2019 ................................... 53
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Kuesioner Tentang SikapSD Negeri
Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat Kabupaten
Tapanuli SelatanTahun 2019 ...................................................... 54
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap di SD
Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli SelatanTahun 2019 .................................... 55
Tabel4.8 Distribusi Jawaban Kuesioner Tentang Peran Orang TuaSD
Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli SelatanTahun 2019 .................................... 56
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Peran Orang Tua
di SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli SelatanTahun 2019 .................................... 57
Tabel 4.10. Distribusi Jawaban Kuesioner Tentang Tindakan PHBSSD
Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli SelatanTahun 2019 .................................... 58
viii
Tabel4.11 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tindakan PHBS
di SDNegeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli SelatanTahun 2019 .................................... 59
Tabel 4.12 Tabulasi SilangHubungan Pengetahuan Dengan Tindakan
PHBS di SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola
Barat Kabupaten Tapanuli SelatanTahun 2019 .......................... 59
Tabel 4.13 Tabulasi SilangHubungan Sikap Dengan Tindakan PHBS di
SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli SelatanTahun 2019 .................................... 60
Tabel 4.14 Tabulasi SilangHubungan Peran Orang Tua Dengan Tindakan
PHBS di SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola
Barat Kabupaten Tapanuli SelatanTahun 2019 .......................... 61
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian...................................................... 35
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ................................................................... 40
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 : Master Data Uji Validitas
Lampiran 3 : Master Data Penelitian
Lampiran 4 : Ouput Hasil Uji Validitas
Lampiran 5 : Ouput Hasil Penelitian
Lampiran 6 : Lembar Persetujuan Perbaikan Skripsi (Revisi)
Lampiran 7 : Surat Izin Survei Awal
Lampiran 8 : Surat Izin Uji Validitas
Lampiran 9 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 10 : Surat Balasan Izin Survei Awal
Lampiran 11 : Surat Balasan Izin Uji Validitas
Lampiran 12 : Surat Balasan Izin Penelitian
Lampiran 13 : Lembar Bimbingan Skripsi Pembimbing I
Lampiran 14 : Lembar Bimbingan Skripsi Pembimbing II
Lampiran 15 : Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masyarakat harus mempunyai kepedulian terhadap kesehatan yang ada di
dalam maupun yang ada di luar dirinya (lingkungannya sekitar).Masyarakat
diharapkan mampu berperan sebagai pelaku pembangunan kesehatan dalam
menjaga, memelihara, dan meningkatkan derajat kesehatannya sendiri serta
berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 pasal 79 tentang
Kesehatan, ditegaskan bahwa Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat
sehingga dapat belajar, tumbuh, dan berkembang secara harmonis sehingga
diharapkan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) adalah keadaan individu dalam rumah tangga (keluarga)
masyarakat Indonesia telah melaksanakan PHBS dalam rangka, mencegah timbulnya
penyakit, menanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain,
meningkatkan derajat kesehatan, memanfaatkan pelayanan kesehatan,
mengembangkan, danmenyelenggarakan upaya kesehatan bersumber masyarakat.(1)
Masa usia sekolah merupakan masa dimana anak akan belajar
keterampilan fisik, dan membangun fisik yang sehat. Mulai dari sekolah Taman
Kanak-kanak, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan
Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
2
Perkembangan anak dalam masa usia sekolah dasar merupakan bagian dari
perkembangan berikutnya, sehingga setiap kelainan sekecil apapun akan
mengurangi kualitas sumber daya manusia dikemudian hari.(2)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan sekumpulan perilaku yang
dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan
individu/keluarga/kelompok dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat.Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang harus dilakukkan oleh
setiap individu/keluarga/kelompok masyarakat sangat banyak, dimulai dari
bangun tidur sampai dengan tidur kembali.(3)
Banyak faktor yang bisa mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat.
Mengingat perilaku hidup bersih dan sehat memiliki kaitan langsung terhadap
timbulnya berbagai penyakit seperti diare, demam berdarah, leptospirosis, infeksi
saluran pernafasan akut (ISPA), penyakit kulit maupun infeksi saluran
pencernaan.
Menurut dari data Kemenkes Republik Indonesia, pada bulan November-
Desember 2017 sebanyak 10.294 kasus masalah kesehatan diantaranya kematian
ibu dan anak (KIA) akibat dari pola makan dan aktivitas yang tidak sehat.
Penyebab lainnya ialah minimnya perhatian terhadap masalah kesehatan
lingkungan.(4)
Indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai perilaku hidup bersih
dan sehat di sekolah ada beberapa yaitu: mencuci tangan dengan air yang
mengalir dan menggunakan sabun, mengonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah,
3
menggunakan jamban yang bersih dan sehat, olahraga yang teratur dan terukur,
memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di sekolah, menimbang berat badan
dan mengukur tinggi badan setiap bulan, membuang sampah pada tempatnya.(2)
Pengetahuan siswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat sangatlah
penting, karena pengetahuan siswa yang tinggi terhadap perilaku hidup bersih dan
sehat akan menjadi pendorong timbulnya usaha sadar siswa untuk menjaga dan
meningkatkan kesehatannya melalui perilaku hidup bersih dan sehat, pengetahuan
merupakan domain terpenting bagi terbentuknya tindakan seseorang.(5)
PHBS di sekolah sebagai upaya untuk memperdayakan siswa, guru, dan
masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau, dan mampu mempraktekkan
PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat. PHBS harus
ditanamkan sejak dini agar bisa terbawa hingga usia dewasa. Usia anak sekolah
dasar masih tergolong muda, sehingga membutuhkan bantuan dari orang di sekitar
lingkungan terdekat yaitu, orang tua, guru dan teman.(6)
World Health Organization (WHO) menyatakan, setiap tahunnya sekitar
2,2 juta orang di negara-negara berkembang terutama anak-anak meninggal dunia
akibat berbagai penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air minum yang aman,
sanitasi dan hygiene yang buruk. Sementara itu, terdapat bukti bahwa pelayanan
sanitasi yang memadai, persediaan air yang aman, sistem pembuangan sampah,
serta pendidikan hygiene dapat menekan angka kematian akibat diare sampai65%,
serta penyakit-penyakit lainnya sebanyak 26%.(7)
Data dari GERMAS (Gerakan Masyarakat Sehat) yan memiliki kebijakan
PHBS secara nasional pada tahun 2017 yaitu 60,89% sudah mecapai target,
4
sebanyak 9 provinsi sudah mencapai 100% yaitu Sulawesi Barat, Gorontalo, Bali,
DI Yogyakarta, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Kepulauan Riau, dan Bengkulu.
Provinsi dengan presentase terendah adalah Papua 3,45%, Papua Barat 15,38%
dan Nusa Tenggara Timur 18,18%. Dan hasil data di Institusi Pendidikan
menunjukkan bahwa insiden dan period prevalen cuci tangan dengan air bersih
dan sabun sebesar 18,9%, tidak merokok di sekolah 5,3%, dan buang air besar di
jamban 25,9%.(4)
Hasil penelitian yang dilakukan Saptaputra dan Yasnani di Sekolah Dasar
Negeri 08 Moramo Utara Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten
Konawe Selatan Tahun 2016 tentang gambaran PHBS pada anak-anak
memberikan pengetahuan dan sikap tergolong baik dengan presentase 93,8% dan
87,5% dan tindakan tergolong kurang baik dengan presentase 62,5%.(8)
Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti tanggal 31 Januari 2019,
bahwasanya didapatkan 6 orang anak siswa pada siswa SD Negeri Sigumuru
100116memiliki kebiasaan tidak memakai alas kaki sewaktu istirahat yang setelah
bermain tidak melakukan cuci tangan pakai sabun sebelum masuk kelas. Efek dari
tidak mecuci tangan pakai sabun sebelum masuk kelas menyebabkan patogen
(kuman) akan berpindah dari satu orang ke orang lain sehingga dapat
menyebabkan penyakit diare, dan penyakit lainnya.Berdasarkan hasil wawancara
dengan 5 orang anak juga menyebutkan masih jarang guru memberikan
pengarahan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,juga jarang dilakukan
pendidikan kesehatan dari dinas terkait di sekolah ini. Para siswa di sekolah
tersebut belum menyadari pentingnya PHBS di sekolah.
5
Dari keterangan petugas Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli Selatan bahwa penyakit yang berhubungan dengan PHBS
pada tahun 2018 adalah diare, kecacingan, dan demam typhoid.
Adapun keadaan faslitas yang ada di sekolah kurang memadai.Kamar
mandi juga tampak kotor dan jarang dibersihkan sehingga menimbulkan bau tidak
sedap ke ruang kelas yang terletak dekat dengan kamar mandi.Pihak sekolah
sudah membuat pemisahan sampah organik dan non organik tetapi tidak memiiki
penutup.
Permasalahan tersebut membuat penelitian tertarik untuk mengetahui
bagaimana “Faktor yang berhubungan dengan tindakan PHBS sekolah pada siswa
di SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli
Selatan Tahun 2019 ”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah ditemukan diatas rumusan
masalah yang akan diteliti adalah“Faktor yang berhubungan dengan tindakan
PHBS sekolah pada siswa di SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola
Barat Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2019.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan sarana prasarana
dengan tindakan PHBS sekolah pada siswa di SD Negeri Sigumuru 100116
Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2019
6
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengetahuan siswa terhadap tindakan PHBS sekolah
pada siswa di SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2019.
2. Untuk mengetahui sikap siswa terhadap tindakan PHBS sekolah pada
siswa di SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2019.
3. Untuk mengetahui peran orang tua terhadap tindakan PHBS sekolah pada
siswa di SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2019.
4. Untuk mengetahuitindakan PHBS sekolah pada siswa di SD Negeri
Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan
Tahun 2019.
5. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan tindakan PHBS sekolah
pada siswa di SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2019.
6. Untuk mengetahui hubungan sikap dengan tindakan PHBS sekolah pada
siswa di SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2019.
7. Untuk mengetahui hubunganperan orang tua dengantindakan PHBS
sekolah pada siswa di SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola
Barat Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2019.
7
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Teoritis
1. Institusi Pendidikan
Sebagai bahan kepustakaan dan bacaan mahasiswa Instittut Kesehatan
Helvetia agar dapat menambah wawasan tentang faktor yang berhubungan
dengan tindakan PHBS pada siswadi sekolah dasar.
2. Peneliti
Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi peneliti dan bahn
perbandingan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian tentang
faktor yang berhubungan dengan tindakan PHBS pada siswa di sekolah dasar.
1.4.2. Manfaat Praktis
1. Bagi Guru Pendidikan Jasmani
Ini dapat di gunakan sebagai meningkatkan pentingnya perilaku penelitian
hidup bersih sehat.
2. Bagi siswa
Dengan melakukan hidup secara sehat dan peduli terhadap kesehatan
lingkungan, akan memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan
kesehatan siswa meningkat serta dapat meningkatkan mutu pendidikan dan
prestasi belajar peserta didik. Sebagai bahan belajar dan masukan untuk
menumbuhkan kesadaran pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat
dalam kehidupan sehari hari.
8
3. Bagi peneliti.
Penelitian ini bisa menjadi acuan motivasi dalam mengavaluasi
pembelajaranpendidikan kesehatan di sekolah dasar.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Peneliti Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Arman mengenai “Gambaran Tentang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah Dasar Negeri Gumpang 01Kartasura
Sukoharjo” menunjukkan PHBS siswa sebagian besar dengan kategori baik
meliputi perilaku mencuci tangan (57,9%), menggunakan jamban (68,4%) dan
membuang sampah pada tempatnya (71,1%) sedangkan perilaku siswa
mengkonsumsi jajanan dengan kategori buruk (60,5%). Kesimpulan berdasarkan
hasil penelitian bahwa karakteristik siswa Sekolah Dasar Negeri Gumpang 01
Kartasura Sukoharjo sebagian besar dengan jenis kelamin laki-laki dan lebih
banyak berusia 10-12 tahun. PHBS siswa Sekolah Dasar Negeri Gumpang 01
Kartasura Sukoharjo sebagian besar dengan kategori baik yang meliputi perilaku
mencuci tangan, menggunakan jamban dan membuang sampah pada tempatnya
sedangkan perilaku siswa mengkonsumsi jajanan sehat dengan kriteria buruk.(6)
Penelitian yang dilakukan oleh Ary Kurniawan mengenai “Pengetahuan
dan Sikap Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat KelasIV dan V Sekolah
Dasar Kota Malang” bahwa pengetahuan PHBS responden sebelum perlakuan
yaitu kategori cukup (40,5%). Setelah perlakuan pengetahuan responden kategori
baik (50%). Sebelum perlakuan sikap PHBS responden yaitu kategori baik
(61,9%). Setelah perlakuan sikap responden meningkat kategori baik (85,7%).
10
Hasil statistik pengetahuan responden menunjukkan p-value 0,000 dan
sikap responden menunjukkan p-value 0,008 yang artinya ada pengaruh promosi
kesehatan terhadap pengetahuan anak dan sikap anak tentang PHBS.(9)
Menurut penelitian Diana bahwa lebih dari separuh siswa
memilikipengetahuan yang rendah dalam melaksanakan Program Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) yaitu 59,4% pada SD Negeri 001 Tanjung Balai
KarimunKabupaten Karimun Tahun 2013. Masih rendahnya pelaksananaan PHBS
pada anak sekolah terutama pada pelaksanaan cuci tangan pakai sabun,
berolahraga secara teratur,menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan,
memberantas jentik disekolah dan membuang sampah pada tempatnya.Hal ini
disebabkan masih kurangnya informasi dan pengetahuan anak tersebut tentang
PHBS tersebut, kurangnya fasilitas sarana yang mendukung kegiatan tersebut,
serta masih rendahnya peran guru dan petugas kesehatan dalam memberikan
informasi guna mendukung kegiatan pelaksanaan PHBS pada lingkungan
sekolah.(10)
2.2. Telaah Teori
Anak usia sekolah dasar merupakan dari masa anak-anak yaitu ketika usia
enam tahun sampai saat anak mencapai kematangan seksualnya 13 tahun bagi
perempuan dan 14 tahun bagi laki-laki. Anak usia antara 6-12 tahun periode yang
disebut sebagai masa anak-anak pertengahan atau masa laten yang mempunyai
tantangan perkembangan, baik perkembangan dirinya maupun perkembangan
kesehatan dimana persepsi sehat sakit dinilai berdasarkan faktor yang mudah
diobservasi. Pada masa usia sekolah ini, anak relative lebih mudah dididik dari
11
pada masa sebelum dan sesudahnya. Jadi yang dimaksud anak usia sekolah adalah
anak yang berada pada akhir masa anak-anak sampai mencapai kematangan
seksual. Pada masa ini anak-anak lebih memiliki tantangan dalam perkembangan
dirinya sendiri maupun perkembangan kesehatan.
1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan cerminan pola hidup
keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota
keluarga. Semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga
anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyarakat merupakan pengertian lain dari PHBS.(5)
2. Ruang Lingkup Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
a. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota
rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup
bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat.
b. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Institusi Kesehatan
Institusi Kesehatan adalah sarana yang diselenggarakan oleh
pemerintah/swasta, atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat seperti Rumah Sakit, Puskesmas dan
Klinik Swasta.
12
c. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tempat-tempat Umum
PHBS di Tempat-tempat umum adalah upaya untuk memberdayakan
masyarakat pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu,
mau dan berperan aktif dalam mewujudkan tempat-tempat umum sehat.
d. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah
PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh
peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu
mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif
dalam mewujudkan lingkungan sehat.
e. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tempat Kerja.
PHBS di Tempat Kerja adalah upaya untuk memberdayakan para pekerja
agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan
sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan Tempat Kerja sehat.(5)
3. Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Perilaku kesehatan adalahrespon seseorang (organisme) terhadap stimulus atas
objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan dan
upaya pencarian fasilitas kesehatan.Perilaku seseorang untuk memelihara atau
menjaga kesehatan agar tidak sakit dan uasaha untuk penyembuhan bilamana
sakit. Oleh sebab itu, perilaku pemeliharaan kesehatan ini pada garis besarnya
dikelompokan menjadi dua, yaitu:
a. Perilaku orang yang sehat agar tetap sehat dan meningkat. Oleh sebab itu
perilaku ini disebut perilaku (healthy behavior), yang mencakup perilaku-
13
perilaku (overt dan convert behavior) dalam mencegah ataumenghindari
dari penyakit dan penyebab penyakit atau penyebab masalah kesehatan
(perilaku perspektif), dan perilaku dalam mengupayakan peningkatan
kesehatan (perilaku promotif).
b. Perilaku orang yang sakit atau telah terkena masalah kesehatan untuk
memperoleh penyembuhan atau pemecahan masalah kesehatan. Perilaku
ini disebut perilaku pencarian pelayanan kesehatan. Perilaku ini mencakup
tindakan-tindakan yang diambil seseorang atau anaknya bila sakit atau
terkena masalah kesehatan untuk memperoleh kesembuhan dan
terlepasnya dari masalah kesehatan tersebut.(11)
4. ManajemenPHBS
Manajemen PHBS adalah penerapan keempat proses manajemen pada
umumnya ke dalam model pengkajian dan penindaklanjutan.
a. Kualitas hidupadalah sasaran utama yang ingin dicapai di bidang
Pembangunan sehingga kualitas hidup ini sejalan dengan tingkat
kesejahteraan.
b. Derajat kesehatan adalah sesuatu yang ingin dicapai dalam bidang
kesehatan, dengan adanya derajat kesehatan akan tergambarkan masalah
kesehatan yang sedang dihadapi.
c. Faktor lingkunganadalah faktor fisik, biologis dan sosial budaya yang
langsung/ tidak mempengaruhi derajat kesehatan.
14
d. Faktor perilakudan gaya hidup adalah suatu faktor yang timbul karena
adanya aksi dan reaksi seseorang atau organisme terhadap
lingkungannya.(12)
1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah
Sekolah sebagai salah satu sasaran PHBS ditatanan institusi pendidikan. Hal
ini disebabkan karena banyaknya data yang menyebutkan bahwa munculnya
sebagian penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 0-6 tahun)
misalnya diare, kecacingan dan anemia ternyata umumnya berkaitan dengan
PHBS. Dampak lainnya dari kurang dilaksanakan PHBS diantaranya yaitu
suasana belajar yang tidak mendukung karena lingkungan sekolah yang kotor,
menurunnya semangat dan prestasi belajar dan mengajar disekolah, menurunkan
citra sekolah di masyarakat umum.Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai PHBS
di sekolah merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui pendekatan
usaha kesehatan sekolah (UKS).
PHBS di sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta
didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatnya
kesehatannya serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. PHBS di
sekolah sangat penting agar masyarakat di sekolah dapat mengenali dan menjaga,
memelihara dan meningkatkan kesehatannya.(13).
Dalam mengupayakan hal ini diperlukan komitmen bersama saling
mendukung dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya derajat
kesehatan untuk diri sendiri. Masih banyak orang yang tidak memperhatikan
15
personal hygiene karena hal-hal seperti ini sangat tergantung dari kebiasaan
seseorang.
Personal higiene yang baik akan meminimalkan pintu masuk mikroorganisme
yang ada dimana-mana sehingga mencegah seseorang untuk terkena penyakit.
Sedangkan personal higiene yang buruk akan mempermudah seseorang
terkena penyakit yang berhubungan dengan personal hygiene, seperti penyakit
kulit (skabies), penyakit infeksi, penyakit mulut dan gigi, dan penyakit saluran
cerna atau bahkan dapat menghilangkan fungsi bagian tubuh tertentu, seperti
halnya kulit. Personal higiene berupa kebiasaan cuci tangan sebelum makan,
kebiasaan cuci tangan setelah Buang Air Besar (BAB), dan kebiasaan jajan
berhubungan dengan kejadian demam tifoid pada anak.(14)
2. Pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
a. Anak usia sekolah termasuk kelompok masyarakat yang mempunyai
resiko tinggi.
b. Anak usia sekolah adalah waktu yang paling tepat untuk menanamkan
pengertian dan kebiasaan hidup sehat.
c. Anak sekolah merupakan kelompok terbesar dari golongan anak-anak,
terutama di Negara yang mengenal wajib belajar.
d. Sekolah anak salah satu institusi masyarakat yang telah terorganisir secara
baik.
16
3. Manfaat Pembinaan PHBS di Sekolah
a. Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan
masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan
ancaman penyakit.
b. Meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada
prestasi belajar siswa.
c. Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkatkan sehingga
mampu menarik minat orang tua.
d. Meningkatkan citra pemerintah daerah di bidang pendidikan.
e. Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain(2)
4. Sasaran Pembinaan PHBS di Sekolah
1. Siswa/peserta didik
2. Warga sekolah, antara lain: Kepala sekolah, guru, karyawan sekolah,
komite sekolah dan orangtua siswa/ peserta didik.
3. Masyarakat lingkungan sekolah (penjaga kantin, satpam, dan lain-lain).
5. Peran Orang Tua
Peran orang tua adalah seperangkat tingkah laku dua orang ayah-ibu dalam
bekerjasama dan bertanggung jawab berdasarkan keturunan sebagai tokoh
panutan anak semenjak terbentuknya pembuahan atau zigot secara konsisten
terhadapstimulus tertentu, baik berupa bentuk tubuh maupun sikap dan spiritual
emotional yang mandiri.
Peran aktif orang tua sangat diperlukan disaat mereka berada usia sekolah.
Peran aktif orang tua tersebut yang dimaksud adalah usaha langsung terhadap
17
anak seperti membimbing, memberikan perhatian, mengingatkan dan
menyediakan fasilitas kepada anak serta peran lain yang lebih penting adalah
dalam menciptakan lingkungan rumah sebagai lingkungan sosial yang dialami
oleh anak, melalui pengamatnya terhadap tingkah laku secara berulang ulang,
anak ingin menirunya dan kemudian menjadi cirri kebiasaan atak kepribadiannya,
ucapan dan tingkah laku atau perilaku orang tua yang konsisten, anak memperoleh
perasaan aman, mengetahui apa yang diharapkan dari hubungan anak, serta
membangun pengertian yang jelas tentang apa yang benar dan salah.(15)
6. Fasilitas Penunjang PHBS
Fasilitas PHBS merupakan sarana yang dipergunakan sebagai pendukung
perilaku hidup bersih dan sehat. Fasilitas yang harus tersedia sebagai faktor
pendukung untuk PHBS pada murid sekolah adalah sebagai berikut :
1) Fasilitas Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
Penyediaan tempat cuci tangan di sekolah minimal satu tempat cuci tangan
untuk dua kelas yang dilengkapi dengan :
a. Tersedianya air besih yang mengalir
b. Tersedianya sabun cair/ batang
c. Tersedianya tisu/ lap tangan
2) Kantin Sekolah
Pengelolaan kantin dan makanan sehat harus memperhatikan beberapa aspek
yang mengacu pada Keputusan Kementrian Kesehatan Nomor
1429/Menkes/SK/XII/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan
Lingkungan di Sekolah yaitu :
18
a. Makanan jajanan yang dijual harus dalam keadaan terbungkus dan atau
tertutup.
b. Makanan jajanan yang disajikan dalam kemasan harus dalam keadaan baik
dan tidak kadaluarsa.
c. Tempat penyimpanan makanan harus bersih dan memenuhi persyaratan
kesehatan.
d. Peralatan yang sudah dipakai dicuci dengan air bersih yang mengalir atau
dalam 2 wadah yang berbeda dan dengan menggunakan sabun.
e. Peralatan yang sudah bersih harus disimpan di tempat yang bebas
pencemaran.
f. Dilarang menggunakan kembali peralatan yang dirancang hanya untuk
sekali pakai.
g. Penyaji makanan di sekolah harus selalu menjaga kebersihan dengan
selalu mencuci tangan sebelum memasak dan dari toilet.
3) Jamban
Jamban yang digunakan oleh siswa dan guru adalah jamban yang memenuhi
syarat kesehatan (leher angsa dengan septictank, cemplung tertutup) dan
terjaga kebersihannya.Jamban yang sehat adalah yang tidak mencemari
sumber air minum, tidak berbau kotoran, tidak dijamah oleh hewan, tidak
mencemari tanah disekitarnya, mudah dibersihkan dan aman digunakan,
terpisah antara laki-laki dan perempuan.
19
4) Sarana atau tempat olahraga
Tersedianya tempat berolahraga dan bermain bagi murid sekolah.Harus dalam
keadaan bersih, dan tidak membahayakan murid.
5) Pengendalian Jentik nyamuk
a. Tersedianya poster tentang 3 M (menguras, menutup dan mengubur).
6) Peraturan dilarang merokok
a. Tersedianya atau adanya ketentuan dilarang merokok berupa poster dan
peraturan tertulis
7) Alat penimbang berat badan dan pengukur tinggi badan
a. Tersedianya alat penimbang berat dan pengukur tinggi badan.
8) Tempat sampah
a. Di setiap ruangan harus tersedia tempat sampah yang dilengkapi dengan
tutup
b. Tersedia tempat pengumpulan sampah sementara (TPS) dari seluruh
ruangan untuk memudahkan pengangkutan atau pemusnahan sampah
c. Peletakan tempat pembuangan/ pengumpulan sampah sementara dengan
ruang kelas berjarak minimal 10 meter.(16)
7. Dampak Tidak Terlaksananya PHBS di Sekolah
Dampak tidak terlaksananya PHBS di sekolah yaitu :
a. Suasana belajar yang tidak mendukung karena lingkungan sekolah yang
kotor
b. Menurunnya semangat dan prestasi belajar dan mengajar di sekolah,
c. Menurunkan citra sekolah di masyarakat umum.
20
8. Indikator PHBS di Sekolah Dasar
a. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun.
b. Mengkonsumsi makanan yang bergizi.
c. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
d. Mengikuti kegiatan olahraga.
e. Memberantas jentik nyamuk.
f. Tidak merokok di sekolah.
g. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.
h. Membuang sampah pada tempatnya.(5)
9. Cuci Tangan Pakai Sabun
Mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun telah lama
diketahui oleh masyarakat umum bahwa mencuci tangan merupakan salah satu
cara pencegahan dan perlindungan sehingga anak tidak perlu jajan makanan yang
tidak diketahui bahan dan proses pembuatannya. Untuk mendukung kegiatan
berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah haruslah terdapat kantin
yang memenuhi syarat kesehatan, adanya pembinaan dan komitmen dari kepala
sekolah dan guru terhadap pengelola kantin sekolah. Hal itu merupakan hal yang
sangat diperlukan agar pengelola kantin sekolah dapat menyediakan lebih banyak
jajanan yang bersih dan sehat, sehingga membuat tubuh sehat dan kuat, angka
absensi peserta didik menurun, dan proses belajar berjalan dengan baik.
Mengkonsumsi makanan sehat merupakan bagian dari nilai karakter hidup sehat.
Cuci tangan pakai sabun adalah proses membuang kotoran dan debu secara
mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuannya
21
adalah untuk menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan
kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme sementara.Sabun dan deterjen
merupakan produk-produk pembersih (bentuk batangan, cair, selebaran atau
bubuk) yang menurunkan tegangan permukaan sehingga membantu membuang
kotoran, debu dan mikroorganisme sementara dari kedua belah tangan.Sabun
biasa membutuhkan friksi (penggosokan) untuk membuang mikroorganisme
secara mekanik sedangkan sabun antiseptic juga membunuh atau menghambat
pertumbuhan sebagian besar mikroorganisme.
10. Konsumsi Makanan yang Bergizi
Mengonsumsi makanan sehat merupakan suatu keharusan, terutama bagi anak
usia sekolah yang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan. Makanan
sehat yang mengandung banyak zat gizi sangat diperlukan oleh tubuh mereka.
Kandungan karbohidrat, protein, vitamin dan mineral serta serat yang cukup
dapat membantu tumbuh kembang anak usia sekolah lebih optimal.
Sebaiknya para orang tua membuatkan bekal untuk anak sehingga anak tidak
perlu jajan makanan yang tidak diketahui bahan dan proses pembuatannya.
Mendukung kegiatan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah
haruslah terdapat kantin yang memenuhi syarat kesehatan, adanya pembinaan dan
komitmen dari kepala sekolah dan guru terhadap pengelola kantin sekolah.Hal itu
merupakan hal yang sangat diperlukan agar pengelola kantin sekolah dapat
menyediakan lebih banyak jajanan yang bersih dan sehat. Sehingga membuat
tubuh sehat dan kuat, angka absensi peserta didik menurun, dan proses belajar
22
berjalan dengan baik. Mengkonsumsi makanan sehat merupakan bagian dari nilai
karakter hidup sehat.
11. Penggunaan Jamban yang Bersih dan Sehat
Kebersihan jamban mutlak diperlukan untukmencegah penularan bakteri dan
virus penyebab penyakit diantara warga sekolah yang menggunakannya.Selain
kebersihan dari jamban, daya tahan tubuh pengguna juga menjadi faktor penentu
penularan penyakit.Sehingga diperlukan jamban yang memenuhi syarat jamban
sehat.Syarat jamban sehat diantaranya; a) Tidak mengkontaminasi tempat
penampungan air, b) Tidak terjadi kontak antara manusia dan tinja, c) Hasil
buangan tinja tidak menimbulkan bau, d) Cukup pencahayaan, e) Cukup ventilasi,
f) Cukup air, g) Cukup luas, h) Lantai kedap air, i) Konstruksi jamban dibuat
dengan baik sehingga aman bagi penggunanya dan j) Tersedia alat-alat pembersih.
Mendukung kegiatan PHBS, di sekolah haruslah tersedia jamban yang
memenuhi syarat kesehatan serta memiliki sarana alat pembersih.Jamban yang
bersih dan tidak berbau selain menunjukkan kebersihan juga membuat angka
penularan bakteri dan kuman penyebab penyakit menjadi berkurang.Sekolah
diharapkan menyediakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan dalam jumlah
yang cukup untuk seluruh peserta didik serta terpisah antara peserta didik laki-laki
dan perempuan.Dengan menjaga kebersihan jamban merupakan bagian dari nilai
karakter karakter hidup sehat.
12. Mengikuti Kegiatan Olahraga
Aktifitas fisik maupun psikis yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan
kualitas kesehatan.Berolahraga selain membuat badan bugar dan sehat juga dapat
23
membuat sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri dan virus penyebab penyakit
meningkat, sehingga dengan berolahraga diharapkan dapat menjaga dan
meningkatkan kesehatan bagi pelakunya.Berolahraga hendaknya teratur dengan
jadwal yang telah terukur sesuai dengan kemampuan pelakunya. Berolahraga
secara teratur tubuh akan terbiasa dengan kegiatan tersebut sehingga tidak terjadi
kekakuan otot.
Peserta didik, guru, dan masyarakat sekolah lainnya melakukan
olahraga/aktivitas fisik secara teratur minimal tiga kali seminggu selang
sehari.Sekolah diharapkan membuat jadwal teratur untuk berolahraga bersama
serta menyediakan alat/sarana untuk berolahraga.Menunjang kegiatan PHBS di
sekolah, hendaknya terdapat jadwal rutin olahraga bagi para peserta didik
dilengkapi dengan sarana peralatan olahraga yang mendukung serta perlu adanya
penyuluhan PHBS di sekolah dan di dalam materi pelajaran olahraga.Dengan
berolahraga yang teratur dan terukur dapat menerapkan nilai karakter disiplin.
13. Memberantas Jentik Nyamuk
Upaya untuk memberantas jentik dilingkungan sekolah yang dibuktikan
dengan tidak ditemukan jentik nyamuk pada: tempat-tempat penampungan air,
bak mandi, gentong air, vas bunga, pot bunga/alas pot bunga, wadah pembuangan
air dispenser, wadah pembuangan air kulkas, dan barang-barang bekas/tempat
yang bisa menampung air yang ada di sekolah.
Memberantas jentik di lingkungan sekolah dilakukan dengan pemberantasan
sarang nyamuk(PSN) melalui kegiatan: menguras dan menutup tempat-tempat
penampungan air, mengubur barang-barang bekas, dan menghindari gigitan
24
nyamuk. Lingkungan bebas jentik diharapkan dapat mencegah terkena penyakit
akibat gigitan nyamuk seperti demam berdarah, cikungunya, malaria, dan kaki
gajah.Sekolah diharapkan dapat membuat pengaturan untuk melaksanakan PSN
minimal satu minggu sekali.Nilai karakter yang dapat dikembang melalui
indikator ini adalah hidup sehat.
14. Tidak Merokok di Sekolah
Merokok merupakan kegiatan menghisap asap rokok kedalam tubuh dan
menghembuskannya ke udara.Peserta didik, guru, dan masyarakat sekolah tidak
merokok di lingkungan sekolah.Merokok berbahaya bagi kesehatan perokok dan
orang yang berada di sekitar perokok. Satu batang rokok yang diisap
akandikeluarkan 4000 bahan kimia berbahaya diantaranya; a) Karbon monoksida
(CO) zat yang sering ditemukan pada asap kendaraan bermotor ini mampu
mengikatkan dirinya pada hemoglobin dalam darah secara permanen sehingga
menghalangi penyediaan oksigen ke tubuh. Hal tersebut dapat membuat Anda
cepat lelah.
Mendukung kegiatan PHBS di sekolah, tidak ada rokok, asbak dan abu serta
puntung rokok dilingkungan sekolah.Sekolah diharapkan membuat peraturan dilarang
merokok di lingkungan sekolah. Peserta didik/guru/masyarakat sekolah bisa saling
mengawasi diantara mereka untuk tidak merokok di lingkungan sekolah dan
diharapkan mengembangkan kawasan tanpa rokok/kawasan bebas asap rokok.
Adanya peraturan dan sanksi merupakan indikator yang harus dicapai dalam rangka
mensukseskan kegiatan PHBS.Nilai karakter yang dapat diterapkan melalui indikator
ini adalah nilai karakter hidup sehat.
25
15. Pengukuran Berat Badan dan Tinggi Badan Setiap Bulan
Berat badan adalah ukuran tubuh dalam sisi beratnya yang ditimbang dalam
keadaan berpakaian minimal tanpa perlengkapan apapun.Tinggi badan adalah
ukuran tubuh dalam sisi tingginya yang diukur dalam keadaan berpakaian
minimal tanpa perlengkapan apapun. Pertumbuhan dan perkembangan anak di
usia sekolah sangatlah pesat, sehingga diperlukan pencatatan pertumbuhan dan
perkembangan tubuh secara rutin.
Beberapa hal yang mempengaruhi berat badan dan tinggi badan diantaranya
adalah makanan dan minuman.Tubuh manusia membutuhkan gizi lengkap seperti
karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral.Peserta didik ditimbang berat
badan dan diukur tinggi badan setiap 6 bulan agar diketahui tingkat
pertumbuhannya.Hasil penimbangan dan pengukuran dibandingkan dengan
standar berat badan dan tinggi badan sehingga diketahui apakah pertumbuhan
peserta didik normal atau tidak normal.Mendukung kegiatan PHBS, di sekolah
hendaknya terdapat jadwal menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan
serta sekolah harus memiliki sarana untuk menimbang berat badan dan mengukur
tinggi badan.Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan secara rutin nilai
karakter yang dapat dikembangkan adalah disiplin.
16. Buang Sampah pada Tempatnya
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. Sampah merupakan media menumpuknya bakteri dan virus
penyebab penyakit.Peserta didik/guru/masyarakat sekolah membuang sampah ke
tempat sampah yang tersedia.Sekolah sebaiknya menyediakan tempat sampah
26
yang terpilah antara sampah organik, non-organik, dan sampah bahan
berbahaya.Sampah selain kotor dan tidak sedap dipandang juga mengandung
berbagai kuman penyakit.
Membiasakan membuang sampah pada tempat sampah yang tersedia akan
sangat membantu peserta didik/guru/masyarakat sekolah terhindar dari berbagai
kuman penyakit. Membuang sampah pada tempatnya merupakan perbuatan baik
yang positif yang harus dijadikan sebagai suatu kebiasaan sehari-hari agar dapat
menjadi teladan bagi orang lain. Membuang sampah pada tempatnya nilai karakter
yang dapat dikembangkan adalah nilai karakter cinta lingkungan dan disiplin.(13)
Indikator PHBS kebersihan diri yang diambil seabagai ukuran untuk menilai
PHBS di sekolah diantaranya mencuci tangan, kebersihan kuku, kebersihan
berpakaian, kebersihan gigi dan mulut, kebersihan rambut, dan membuang
sampah pada tempatnya.Selain itu ditambahkan indikator PHBS yang
menyangkut olahraga di sekolah.
1. Mencuci tangan tidak hanya membasuh telapak tangan saja. Langkah-langkah
mencuci tangan yang baik dan benar
a. Basuh tangan dengan air bersih yang mengalir, ratakan sabun dengan
kedua telapak tangan.
b. Gosok punggung tangan dan sela-sela jari tangan kiri dan tangan kanan,
begitu pula sebaliknya.
c. Gosok kedua telapak dan sela-sela jari tangan.
d. Jari-jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci
27
e. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya.
f. Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan ditelapak tangan
kiri dan sebaliknya.
g. Bilas kedua tangan dengan air yang mengalir dan Keringkan.
2. Selain mencuci tangan dianjurkan untuk memelihara kebersihan kuku. Kuku
memberikan kekuatan dan perlindungan pada ujung-ujung jari, kuku tumbuh
dari depan mulai dari pangkal kuku (akar kuku). Kuku yang sehat adalah kuku
yang pendek, bersih dan tidak ada kelainan pada kuku tersebut. Cara
memelihara kebersihan kuku adalah memotong kuku sekurang-kurangnya
sekali seminggu, memotong kuku jangan terlalu dekat dengan permukaan kuli
bawahnya tetapi sedikit diatas permukaan kulit sehingga mudah dibersihkan,
mencuci kuku dengan sabun dan disikat serta disiram air bersih.
3. Kebersihan dalam berpakaian. Cara memelihara kebersihan dalam
berpakaianadalah mengganti pakaian setiap hari atau bila sudah kotor dan bila
sudah berkeringat. Selain itu hendaknya memakai pakaian yang bersih dan
rapi serta sesuai ukurannya dengan badan dan jangan ditularkan melalui
pakaian. Jangan membiasakan mengggantung pakaian di kamar atau di rumah
karena selain menimbulkan bau juga menjadi sarang nyamuk serta bedakanlah
pakaian sekolah dan pakaian rumah agar pakaian lebih bersih.
4. Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut juga termasuk dalam pelaksanaan
PHBS. Gigi berfungsi untuk menghaluskan makanan, mengucap kata-kata
dengan jelas, dan mendorong pertumbuhan rahang sehingga bentuk rahang
28
menjadi harmonis. Cara memelihara kebersihan gigi adalah menggosok gigi
menggunakan pasta gigi secara benar, sikatlah permukaan gigi dengan
minimal delapan kali gerakan untuk setiap permukaan, memakai sikat gigi
sendiri dan kurangi makanan yang merusan gigi seperti makanan yang
bergula. Memelihara kebersihan gigi perlu dilakukan setiap hari sesudah
makan dan sebelum tidur. Akibat tidak membersihkan gigi akan keropos atau
berlubang. Gigi akan terasa linu atau sakit, bau mulut, dan masih banyak yang
timbul.
5. Pemeliharaan kebersihan rambut sangat diperlukan dalam berperilaku hidup
bersih dan sehat. Rambut berfungsi seabagai melindungi kepala terhadap suhu
yang datang dari luar baik panas maupun dingin. Cara memelihara kebersihan
rambut adalah menggunakan sampo mininmal 2 kali dalam seminggu, seluruh
kulit kepala digosok dengan cara dipijat, setelah kering, rambut kemudian
disisir agar rapi dengan menggunakan sisir sendiri karena sisir dapat
menularkan penyakit dan kutu. Rambut yang tidak dijaga kebersihannya
mengakibatkan gatal-gatal, rambut rontok, rambut berbau, timbul
kutu,lengket, dll.
6. Pembuangan sampah di sekolah sangat penting agar sekolah terlihat bersih
dan rapi. Sekolah harus menyediakan tempat sampah di setiap ruangan.
Pastikan bahwa bak sampah utama bebas dari lalat dan serangga, dapat
memampung sampah dengan baik. Tidak menimbulkan bau, dan jarak
minimalnya dari area sekolah maupun sumber air bersih adalah sepuluh meter.
29
7. Olahraga adalah aktifitas fisik maupun psikis yang berguna untuk menjaga
dan meningkatkan kualitas kesehatan. Berolahraga selain membuat badan
bugar dan sehat juga dapat membuat sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri
dan virus penyebab penyakit meningkat, sehingga dengan berolahraga
diharapkan dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan bagi siswa.(5)
17. Faktor yang Mempengaruhi PHBS di Sekolah Dasar
Setelah seseorang mengetahui stimulus atau obyek kesehatan, kemudian
mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses
selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau mempraktikkan apa yang
diketahui atau disikapi (nilai baik). Inilah yang disebut dengan praktik
kesehatan.Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu
tindakan.Terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor
pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain fasilitas. Apabila
penerimaan perilaku didasari oleh pengetahuan dan sikap, maka perilaku tersebut
akan bersifat langgeng.
Menurut Becker, yang dikutip oleh Notoatmodjo membuatklasifikasi tentang
perilaku hidup sehat ini yaitu sebagai berikut :
a. Makan dengan menu seimbang (appropriate diet). Menu seimbang
disinidalam arti kualitas (mengandung zat-zat yang diperlukan tubuh) dan
kuantitas dalam arti jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh (tidak
kurang, tetapi juga tidak lebih).
30
b. Olahraga yang teratur mencakup kualitas (gerakan) dan kuantitas dalam arti
frekuensi dan waktu yang digunakan untuk olahraga. kedua aspek ini akan
tergantung dari usia, dan status kesehatan yang bersangkutan.
c. Tidak merokok. Merokok adalah kebiasaan buruk yang mengakibatkan
berbagai macam penyakit. Namun, kenyataannya kebiasaan merokok ini
khususnya di Indonesia seolah sudah menjadi budaya pada hampir 50%
penduduk Indonesia usia dewasa. Bahkan dari hasil penelitian, sekitar 15%
remaja telah merokok.
d. Tidak minum-minuman keras dan narkoba. Kebiasaaan minum-minuman
keras dan mengkonsumsi NARKOBA (Narkotik dan bahan-bahan berbahaya
lainnya), juga cenderung meningkat. Sekitar 1% penduduk Indonesia dewasa
diperkirakan sudah mempunyai kebiasaan minum minuman keras.
e. Istirahat yang cukup. Meningkatnya kebutuhan hidup akibat tuntutan dan
penyesuaian dengan lingkungan modern, mengharuskan orang untuk lebih
bekerja keras. Sehingga waktu istirahat mereka berkurang dari yang biasanya.
Hal ini juga dapat membahayakan kesehatan.
f. Mengendalikan stres. Stres akan terjadi pada siapa saja, terlebih dari tuntutan
hidup yang keras. Kecenderungan stres meningkat pada setiap orang. Stres
tidak dapat kita hindari, yang terpenting stres dijaga agar tidak menyebabkan
gangguan kesehatan. Kita harus dapat mengendalikan stres atau mengelola
stres dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan menyenangkan.
31
g. Perilaku atau gaya hidup yang positif bagi kesehatan. Misalnya, tidak
berganti-ganti pasangan dalam hubungan seks, penyesuain diri kita dengan
lingkungan, dan sebagainya.(17)
Berdasarkan teori Lawrence Green PHBS dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu
sebagai berikut:
1) Faktor Predisposisi (Predisposing Factor),yaitu faktor yang
mempermudah dan mendasari terjadinya perilaku tertentu. Faktor ini
mencakup pengetahuan,sikap dan perilaku.
2) Faktor Pemungkin (Enabling Factor), yaitu faktor yang memungkinkan
terjadinya perilaku tertentu. Faktor ini mencakpu ketersediaan sarana dan
prasarana atau fasilitas kesehatan bagi sekolah.
3) Faktor Pengungat (Reinforcing Factors), faktor ini meliputi sikap dan
perilaku para petugas termasuk petugas kesehatan.
Menurut Notoatmodjo pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif
mempunyai 6 tingkatan yaitu, tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis,
dan evaluasi.(18)
a. Pengetahuan
Merupakan hasil dari tahu dan terbentuk setelah seseorangmelakukan
pengeinderaan terhadap suatu obyek tertentu. Terdapat beberapatingkatan dari
pengetahuan yakni:
32
1. Tahu (know).
Tahu diartikan hanya sebagai memanggil memori yang telah adasebelumnya
setelah mengamati sesuatu. Tahu merupakantingkatan pengetahuan yang
paling rendah.
2. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang obyek yang diketahui, dan menginterpretasikan materi tersebut
secara benar.
3. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi sebenarnya.Aplikasi dalam dilakukan dalam beberapa
hal seperti penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, dan prinsip.
4. Analisis (Analysis)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkandan/atau
memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang
terdapat dalam suatu masalah.Salah satu tanda seseorang sudah mencapai
tahap ini adalah orang tersebut mampu membedakan, memisahkan,
mengelompokkan, atau membuat diagram terhadap suatu obyek.
5. Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru.Secara lebih sederhana, sintesis adalah kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada.
33
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi adalah kemampuan seseorang untuk melakukan penilaian terhadap
objek tertentu.Penilaian tersebut didasarkan pada suatu kriteria yang
ditentukan sendiri atau yang telah ada sebelumnya.
b. Sikap (Attiude)
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek.Sedangkan menurut Newcomb, sikap
merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan
merupakanpelaksanaan motif tertentu.Sehingga berdasarkan pengertian
diatas,sikap bersifat tertutup danmerupakan predisposisi perilaku seseorang
terhadap suatu stimulus sosial.(19)
Terdapat beberapa tingkatan sikap yakni:
1. Menerima (receiving)
Menerima diartikan bahwa seorang mau dan memperhatikan stimulus yang
diberikan (objek).
2. Menanggapi (responding)
Menanggapi diartikan apabila seseorang memberikan jawaban atau tanggapan
terhadap objek yang dihadapi.
3. Menghargai (valving)
Menghargai diartikan seseorang memberikan nilai yang positif terhadap suatu
objek seperti mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah.
34
4. Bertanggung jawab (responsible)
Seseorang pada tingkatan ini harus berani mengambil resiko apabila ada orang
lain yang mencemooh ataupun resiko lainnya.
c. Tindakan (Practice)
Seperti telah disebutkan di atas bahwa sikap adalah kecenderungan
untukbertindak (praktik). Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab
untuk terwujudnya tindakan perlu faktor lain antara lain adanya fasilitas atau
sarana dan prasarana.
Suatu sikap belum optimis terwujud dalam suatu tindakan untuk
terwujudnyasikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor
pendukung/suatu kondisi yang memungkinkan Tindakan terdiri dari empat
tingkatan, yaitu :
1. Persepsi (Perception). Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan
dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktik tingkat
pertama.
2. Respon Terpimpin (Guided Response). Dapat melakukan sesuatu sesuai
dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan
indikator praktik tingkat dua.
3. Mekanisme (Mechanism). Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu
dengan benar secara optimis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan,
maka ia sudah mencapai praktik tingkat tiga.
35
4. Adopsi (Adoption). Adopsi adalah praktik atau tindakan yang sudah
berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasinya tanpa
mengurangi kebenaran tindakan tersebut.
Kerangka Teori Lawrence Green
Gambar 2.1.Kerangka Teori Penelitian
Sesuai dengan teori diatas, ada banyak faktor yang memicu timbulnya
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).Faktor yang mempengaruhi langsung
adalah pengetahuan dan sikap.Sikap dapat timbul dengan adanya pengetahuan
Faktor Pendorong (Predisposing
factors) :
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Keyakinan
4. Kepercayaan
5. Nilai-Nilai
6. Tradisi
Faktor Pendukung (Enabling
Factors) :
1. Sarana dan Prasarana
sekolah
Faktor Penguat (Reinforcing
Factors) :
1. Sikap dan perilaku tokoh
masyarakat, tokoh agama,
dan petugas kesehatan
2. Kelompok referensi dari
perilaku keluarga maupun
masarakat
3. Peran guru terhadap
pelaksanaan program
PHBS
Perilaku
36
dari individu.Sedangkan, pengetahuan dapat langsung mempengaruhi individu
untuk perilaku hidup bersih dan sehat.
Selain pengetahuan dan sikap, tindakan juga dipengaruhi oleh faktor
internal seperti ras, jenis kelamin, sifat fisik, kepribadian bakat, dan faktor
eksternal seperti lingkungan, pendidikan, agama, sosial ekonomi dan kebudayaan.
Sikap juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, psikologi, media massa,
lembaga pendidikan. Sedangkan untuk pengetahuan dapat dipengaruhi oleh
pendidikan, informasi, budaya, pengalaman, dan sosial ekonomi.Variabel yang
diteliti dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan
sehat.Dan sikap tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Sekolah Dasar
pada siswa kelas IV, V, VI.
Menurut penelitian Wati terdapat sekitar 33 orang siswa (70,2%)memiliki
pengetahuan yang baik dalam melakukan mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalirsebelum diberi penyuluhan, kurangnya fasilitas disekolah menyebabkan
pengetahuan siswa masih tergolong rendah dan meningkat menjadi 44 orang
siswa (93,6%) setelah diberi penyuluhan tentang penerapan mencuci tangan.
Menurut penelitian Salasa membuktikan bahwa metode diskusi
menunjukkanmetode penyuluhan yang paling efektif digunakan untuk
meningkatkan pengetahuan dan sikap anak sekolah dasar tentang PHBS. Hal ini
diketahui perbedaan rerata nilai pengetahuan dan sikap responden sesudah
intervensi baik dengan metode ceramah maupun metode diskusi dimana rerata
nilai pengetahuan dan sikap responden dengan metode diskusi yaitu 22,47 dan
37
14,00 lebih besar nilainya dibandingkan dengan rerata nilai pengetahuan dan sikap
responden dengan metode ceramah yaitu 21,74 dan 13,47.(20)
2.3. Hipotesis Penelitian
1. Ada hubungan pengetahuan dengan tindakan PHBS pada siswa kelas
IV,V, dan VI di SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola barat
Kabupaten Tapanuli Selatan.
2. Ada hubungan sikap dengan tindakan PHBS pada siswa kelas IV,V, dan
VI di SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola barat Kabupaten
Tapanuli Selatan.
3. Ada hubungan peran orang tua dengan PHBS pada siswa kelas IV,V, dan
VI di SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola barat Kabupaten
Tapanuli Selatan.
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah survei deskriptif analitik dengan
rancangan penelitian cross sectional yaitu untuk tentangfaktor yang berhubungan
dengan tindakan PHBS sekolah pada siswa di SD Negeri Sigumuru 100116
Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2019.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah SD Negeri Sigumuru 100116
Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan. Alasan memilih lokasi ini
karena di Sekolah SD Negeri Sigumuru 100116 belum pernah dilakukan
penelitian mengenai faktor yang berhubungan dengan tindakan PHBS pada siswa
sekolah dasar.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Januari sampai bulan Agustus
tahun 2019 yaitu dari survey awal, pengajuan judul, bimbingan proposal,
penelitian, pengolahan data, bimbingan penelitian dan sidang hasil.
39
No Kegiatan Januari
2019
Februari
2019
Maret
2019
April
2019
Mei
2019
Juni
2019
Juli
2019
Agustus
2019
September
2019
Oktober
2019
1. Pengajuan Judul
2. Survei Awal
3. Penyusunan Bab I
4. Penyusunan Bab II
5. Penyusunan Bab III
6. Ujian Proposal
7. Perbaikan Proposal
8. Pengumpulan Data
9. Penyusunan Bab IV
10. Penyusunan Bab V
11. Sidang Hasil
Penelitian
12. Perbaikan Hasil
13. Melengkapi
Persyaratan Wisuda
14. Wisuda
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti.
Populasi yang diamati peneliti ini adalah siswa di SD Negeri Sigumuru 100116
Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan yaitu kelas IV, V dan
VIdengan alasan merupakan kelompokumur yang mudah menerima informasi
baru dan mempunyai keinginan kuat untuk memyampaikan pengetahuan dan
informasi yang di terimanya kepada orang lain.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV sebanyak 29
orang, kelas V sebanyak 32 dan kelas VI sebanyak 30 di SD Negeri Sigumuru
100116 Kecamatan Angkola Barat yaitu berjumlah 91 orang. Selanjutnya sampel
dihitung dengan total sampling.
40
3.3.2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang akan di teliti dan dianggap mampu mewakili
seluruh populasi, sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV, V,
dan VI di SD Negeri Sigmuru 100116 Kecamatan Angkola Barat Kabupaten
Tapanuli Selatan, sebanyak 91 siswa.
3.4. Kerangka Konsep
Berdasarkan latar belakang dari permasalahan di atas, maka dikembangkan
kerangka konsep sebagai berikut:
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 3.1. Kerangka Konsep
3.5. Definisi Operasional dan Aspek Pengukuran
3.5.1. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah bahasan yang digunakan untuk mendefinisikan
variable-variabel atau faktor-faktor yang diteliti. Berikut adalah variabel-variabel
dari faktor yang berhubungan dengan tindakan PHBS pada siswa di sekolah dasar
yaitu:
Faktor Pendorong
(Predisposing factors):
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Peran Orang Tua
Tindakan PHBS
41
1. Jenis Kelamin adalah sesuatu yang melekat pada diri seseorang sejak dia
dilahirkan yaitu laki-laki dan perempuan di SD Negeri 100116 Sigumuru
Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan.
2. Umur adalah usia responden sejak lahir hingga ulang tahun terakhir yang
berada di SD Negeri 100116 Sigumuru Kecamatan Angkola Barat Kabupaten
Tapanuli Selatan.
3. Pengetahuan (knowledge) adalah hasil dari tahu dari siswa/i tentang PHBS di
SD Negeri 100116 Sigumuru Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli
Selatan.
4. Sikap (attitude) adalah reaksi atau respon dari siswa/siswi SD tentang PHBS
di SD Negeri 100116 Sigumuru Kecamatan Angkola Barat Kabupaten
Tapanuli Selatan.
5. Peran Orang Tua adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang ayah-ibu
untuk mengembangkan kemampuan anak-anaknya di SD tentang PHBS di SD
Negeri 100116 Sigumuru Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli
Selatan.
6. Tindakan PHBS atau Praktek (Pratice) adalah perbuatan nyata siswa/i di SD
Negeri 100116 Sigumuru Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli
Selatan.(10)
3.5.2. Aspek Pengukuran
Aspek pengukuran adalah aspek penelitian yang memberikan informasi
kepada kita tentang bagaiman caranya mengukur variable. Selain itu aspek
pengukuran merupakan informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang
42
akan ingin melakukan penelitian dengan menggunakan variable yang sama.
Berikut aspek pengukuran dalam penelitian ini.
Untuk menentukan pengukuran dari tiap-tiap variable, maka aspek
pengukuran dalam penelitian ini dapat dilihat dari table sebagai berikut:
Tabel 3.1. Aspek Pengukuran Variabel Penelitian
No. Nama
Variabel
Jumlah
Soal
Cara dan Alat
Ukur Kategori Value
Skala
Ukur
1. Pengetahuan 20 Kuesioner sebanyak
20 pertanyaan
Skor 15-20
Skor 10-14
Skor 0
Baik = 3
(>75%)
Cukup= 2
(50-74%)
Kurang= 1
(<50%)
Ordinal
2. Sikap 15 Menghitung skor
sikap dengan
kuesioner
Sangat setuju= 4
Setuju= 3
Tidak setuju= 2
Sangat tidak setuju=
1
(skor max = 60)
(skor min=15)
Skor 46-60
Skor 15-45
Baik = 2
Kurang = 1
Ordinal
3. Peran Orang
Tua
10 Kuesioner sebanyak
10 pertanyaan
Tidak pernah =1
Kadang –kadang=2
Jarang =3
Selalu=4
Skor 16-30
Skor 10-15
Berperan
aktif =1
Berperan
tidak
aktif=2
Ordinal
4. Tindakan
PHBS
10 Menghitung skor
dengan kuesioner
Selalu= 3
Kadang-kadang= 2
Tidak Pernah= 1
(skor max = 30)
(skor min = 10)
Skor 16-30
Skor <15
Baik
Kurang
Ordinal
43
3.6. Metode Pengumpulan Data
3.6.1. Jenis Data
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui
teknik wawancara yang berpedoman pada kuesioner yang telah
dipersiapkan.
2. Data Sekunder
Diperoleh dari pengumpulan data yang diinginkan diperoleh dari orang
lain dan tidak dilakukan oleh peneliti sendiri. Data sekunder diambil dari
data sekolah SD Negeri 100116 Sigumuru Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli Selatan, buku, instansi, dan referensi lainnya yang
berkaitan dengan judul penelitian.
3.6.2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner.
Responden tinggal memberikan tanda checklist (√) pada kolom atau tempat yang
sesuai, dengan angket langsung menggunakan skala bertingkat. Alasan digunakan
kuesioner karena dengan metode tersebut peneliti dapat menghemat waktu, tenaga
dan biaya. Kuesioner dalam penelitian ini bersifat tertutup agar terdapat kesamaan
jawaban masing-masing responden sehingga proses pengolahan datanya lebih
mudah dengan skala dan penilaian.
44
3.6.3. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan keandalan atau kesahihan
suatu alat ukur dengan kata lain sejauh mana dari kacamata suatu alat ukur dalam
mengukur suatu data. Mengetahui validitas suatu instrument (dalam kuesioner)
dengan cara melakukan korelasi antar skor r masing-masing pertanyaan dengan
skor totalnya dalam suatu variabel. Teknik korelasi yang digunakan adalah
Pearson Product Moment, dengan bantuan SPSS.(21)
rxy=
{
}{ }
Keterangan:
X : Skor dari butir instrumen
Y : Skor total dari butir instrumen
∑X : Jumlah skor dari butir instrumen
∑Y : Jumlah skor total dari butir instrumen
∑XY : Jumlah produk dari skor butir dan skor total butir instrumen
: Jumlah dari kuadrat skor butir instrumen
: Jumlah dari kuadrat skor total butir instrument
Kriteria validitas instrument jika nilai r-hitung>r-table, maka butir
instrumen dinyatakan valid. Berdasarkan dari pengujian validitas kepada 30
responden. Uji validitas ini akan dilakukan di SD Negeri Sibangkua Kecamatan
Angkola Barat Kabupaten Tapanulis Selatan.
45
Tabel 3.2 Uji validitas Kuesioner Pengetahuan
No.
Soal r- hitung r- tabel Keterangan
1. 0,792 0,361 Valid
2. 0,773 0,361 Valid
3. 0,782 0,361 Valid
4. 0,842 0,361 Valid
5. 0,773 0,361 Valid
6. 0,792 0,361 Valid
7. 0,850 0,361 Valid
8. 0,718 0,361 Valid
9. 0,792 0,361 Valid
10. 0,872 0,361 Valid
11. 0,882 0,361 Valid
12. 0,773 0,361 Valid
13. 0,709 0,361 Valid
14. 0,816 0,361 Valid
15. 0,850 0,361 Valid
16. 0,782 0,361 Valid
17. 0,842 0,361 Valid
18. 0,633 0,361 Valid
19. 0,850 0,361 Valid
20. 0,709 0,361 Valid
Berdasarkan tabel 3.6.diatas hasil uji validitas pengetahuan dari 20
pertanyaan,dinyatakan valid karena nilai r-hitung>r- tabel.
Tabel 3.3 Uji validitas kuesioner Sikap
No.
Soal r- hitung r- tabel Keterangan
1. 0,389 0,361 Valid
2. 0,870 0,361 Valid
3. 0,626 0,361 Valid
4. 0,462 0,361 Valid
5. 0,870 0,361 Valid
6. 0,480 0,361 Valid
7. 0,389 0,361 Valid
8. 0,562 0,361 Valid
9. 0,870 0,361 Valid
10. 0,870 0,361 Valid
11. 0,408 0,361 Valid
12. 0,480 0,361 Valid
46
No.
Soal r- hitung r- tabel Keterangan
13. 0,626 0,361 Valid
14. 0,870 0,361 Valid 15. 0,389 0,361 Valid
Berdasarkan tabel 3.7.diatas hasil uji validitas sikap dari 15 pertanyaan,
dinyatakan valid karena nilai r- hitung > r- tabel.
Tabel 3.4 Uji validitas kuesioner Peran Orang Tua
No.
Soal r-hitung r- tabel Keterangan
1. 0,804 0,361 Valid
2. 0,533 0,361 Valid
3. 0,609 0,361 Valid
4. 0,604 0,361 Valid
5. 0,804 0,361 Valid
6. 0,609 0,361 Valid
7. 0,804 0,361 Valid
8. 0,533 0,361 Valid
9. 0,604 0,361 Valid
10. 0,804 0,361 Valid
Berdasarkan tabel 3.8.diatas hasil uji validitas peran orang tua dari 10
pertanyaan, dinyatakan valid karena nilai r- hitung> r- tabel.
Tabel 3.5 Uji validitas kuesioner Tindakan PHBS
No. r-hitung r- tabel Keterangan
1. 0,741 0,361 Valid
2. 0,822 0,361 Valid
3. 0,397 0,361 Valid
4. 0,593 0,361 Valid
5. 0,741 0,361 Valid
6. 0,822 0,361 Valid
7. 0,822 0,361 Valid
8. 0,593 0,361 Valid
9. 0,482 0,361 Valid
10. 0,822 0,361 Valid
Berdasarkan tabel 3.9.diatas hasil uji validitas peran orang tua dari 10
pertanyaan, dinyatakan valid karena nilai r- hitung > r- tabel.
47
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan suatu indeks untuk menentukan derajat konsisitensi
dari instrument penelitian berbentuk kuesioner. Tingkat reliabilitas dapat
dilakukan dengan menggunakan SPSS melalui uji Croncbach's Alpha yang
dibandingkan dengan tabel r. Nilai Croncbach's Alpha (Reliabilitas) yang
diperoleh kemudian dibandingkan dengan tabel r product moment dengan
ketentuan jika r hitung > r tabel maka tes tersebut reliable.
Tabel 3.6 Hasil Uji Reabilitas
Variabel n-item r-hitung Keterangan
Pengetahuan 20 0,968 Reliabel sangat tinggi
Sikap 15 0,875 Reliabel tunggi
Peran Orang Tua 10 0,765 Reliabel tinggi
Tindakan PHBS 10 0,870 Reliabel tinggi
3.7. Metode Pengolahan Data
Data yang telah diolah melalui teknik pengolahan data dengan bantuan
komputer menggunakan program penggunaan data statistik sebagai berikut:
1. Editing, yaitu kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atas
kuesioner dan memerkiksa apakah terdapat kekeliruan dalam pengisian.
2. Coding, yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data
angka atau bilangan.
3. Tabulating, yaitu membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian
atau yang diinginkan oleh penelitian, data dimasukkan kedalam bentuk tabel
distribusi frekuensi. Memberikan skor terhadap soal-soal yang telah
diberikan kepada responden.
48
4. Cleaning data entry, yaitu pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan
kedalam program computer guna menghindari terjadinya kesalahan pada
pemasukan data.
5. Entry, yaitu data yang telah dibersihkan kemudian dimasukkan kedalam
program computer untuk diolah.
3.8. Analisis Data
3.8.1. Analisis Univariat
Analisis univariat merupakan analisis yang menggambarkan distribusi
frekuensi dari masing-masing jawaban kuesioner variabel bebas dan variabel terikat.
3.8.2. Analisis Bivariat
Analisis Bivariat bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen.Untuk membuktikan data
berdistribusi normal atau tidaknya hubungan tersebut. Analisis bivariat dalam
3penelitian ini menggunakan uji chi squareα= 0,05.
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat Kabupaten
Tapanuli Selatan adalah salah satu instansi milik pemerintah daerah yang di
pimpin oleh kepala sekolah atas nama Darwin Harahap. Alamat SD Negeri
Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan di Jalan
Sibolga, KM 15 Sigumuru kode pos 22376, yang berdiri pada tahun 20
November1984dengan SK pendirian sekolah yaitu 420/101/1984 dan SK izin
operasional 420/1505/2016 di keluarkan pada tahun 2016-05-27. SD Negeri
Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan
memiliki luas tanah 1,200M2
dan daya listrik 900 Wat.
Batas-batas wilayah Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli
Selatan sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Berbatasan denganKecamatan Batangtoru
b. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Angkola Selatan
c. Sebalah Timur : Berbatasan dengan Kota Padangsidimpuan
d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Angkola SangkunurSD
Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli
Selatan memiliki 6 ruangan. Jumlah GuruSD Negeri Sigumuru 100116
Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan sebanyak 10 orang,
laki-laki sebanyak 1 orang dan perempuan sebanyak 9 orang dan guru yang
sudah PNS sebanyak 9 orang dan Honor 1 orang. Peneliti mengadakan
49
penelitian diSD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli Selatan pada siswa kelas IV, V, dan VI sebanyak 91
siswa.
4.2. Hasil Penelitian
Penelitian yang telah dilaksanakan di SD Negeri Sigumuru 100116
Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2019 dalam rangka
mengumpulkan data untuk diproses, hasilnya dapat dilihat sebagai berikut:
4.2.1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden ini bertujuan untuk mengetahui berapa jenis
kelamin, umur, dan kelas yang dapat kita lihat sebagai berikut:
1. Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh data jenis kelamin responden yang
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di
SDNegeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2019
No Karakteristik Responden Jumlah
f %
1. Jenis Kelamin
Perempuan 44 44,8
Laki-laki 47 51,6
Jumlah 91 100
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat distribusi frekuensidari 91 siswa
berdasarkan jenis kelaminperempuan sebanyak 44 siswa (44,8%), dan laki-laki
sebanyak 47 siswa (51,6%).
50
2. Umur
Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh data umur responden yang dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di SD
Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat Kabupaten
Tapanuli Selatan Tahun 2019
No Karakteristik Responden Jumlah
f %
1. Umur
8-9 tahun 29 31,9
10-11 tahun 32 35,2
>12 tahun 30 33,0
Jumlah 91 100
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat distribusi frekuensidari 91 siswa
berdasarkan umur 8-9 tahun sebanyak 29 siswa (31,9%), 10-11 tahun 32 siswa
(35,2%), dan >12 tahun sebanyak 30 siswa (33,0%).
3. Kelas
Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh data kelas responden yang dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelas di SD
Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat Kabupaten
Tapanuli Selatan Tahun 2019
No Karakteristik Responden Jumlah
f %
1. Kelas
IV 29 31,9
V 32 35,2
VI 30 33,0
Jumlah 91 100
51
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat distribusi frekuensidari 91 siswa
berdasarkan kelas IV sebanyak 29 siswa (31,9%), kelas V 32 siswa (35,2%), dan
kelas VI sebanyak 30 siswa (33,0%).
4.2.2. AnalisisUnivariat
Analisis Univariat bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari
suatu jawaban responden terhadap variabel pengetahuan, sikap, peran orang tua
dan tindakan PHBS siswa SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola
Barat Kabupaten Tapanuli Selatan dengan hasil sebagai berikut:
1. Pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh data pengetahuan dari hasil
penilaian responden yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Kuesioner Tentang pengetahuan diSD
Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat Kabupaten
Tapanuli Selatan Tahun 2019
No Pengetahuan
Jawaban
Benar Salah Total
f % f % N %
1. Menurut adik-adik apa singkatan
PHBS ? 45 49,5 46 50,5 91 100
2. Di bawah ini, mana yang termasuk
PHBS di Sekolah? 43 47,3 48 52,7 91 100
3. Apa manfaat mencuci tangan
berdasarkan kesehatan? 44 48,4 47 51,6 91 100
4. Kenapa anak mudah terserang
penyakit cacingan? 53 58,2 38 41,8 91 100
5. Bagaimana cara mencuci tangan yang
benar? 53 58,2 38 41,8 91 100
6. Bagaimana cara memelihara
kebersihan kuku? 55 60,4 36 39,6 91 100
7. Apa tujuan kita memelihara
kebersihan kuku? 55 60,4 36 39,6 91 100
8. Apa akibatnya jika kita tidak
membersihkan kuku? 52 57,1 39 42,9 91 100
9. Mengapa kita harus mengganti pakain
setiap hari? 53 58,2 38 41,8 91 100
52
No Pengetahuan
Jawaban
Benar Salah Total
f % f % N %
10. Apa manfaat jika kita memelihara
kebersihan pakaian? 57 62,6 34 37,4 91 100
11. Apa itu kebersihan pakaian? 56 61,5 35 38,5 91 100
12. Apakah yang harus kita lakukan agar
gigi menjadi sehat? 53 58,2 38 41,8 91 100
13. Apakah yang akan terjadi jika kita
tidak memelihara kebersihan gigi dan
mulut?
55 60,4 36 39,6 91 100
14. Kapan sebaiknya kita keramas
rambut? 53 58,2 38 41,8 91 100
15. Apa akibat tidak menjaga kebersihan
rambut? 59 64,8 32 35,2 91 100
16. Apa manfaat membuang sampah pada
tempatnya? 51 56,0 40 44,0 91 100
17. Apakah yang akan kita lakukan jika
melihat sampah dilaci meja kita? 58 63,7 33 36,3 91 100
18. Kenapa kita perlu berolahraga? 52 57,1 39 42,9 91 100
19. Apa manfaat dari berolahraga? 50 54,9 41 45,1 91 100
20. Apa akibat dari kita tidak pernah
berolahraga? 45 49,5 46 50,5 91 100
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat dilihat dari distribusi frekuensi 91
orang, berdasarkan pertanyaan pengetahuan 1 dari 91 orang menjawab salah
sebanyak 46orang (50,5%), untuk pertanyaan 2 menjawab salahsebanyak 48 orang
(52,7%), untuk pertanyaan 3 menjawab salahsebanyak 47orang (51,6%), untuk
pertanyaan 4 menjawab benarsebanyak 53orang (58,2%), untuk pertanyaan 5
menjawab benarsebanyak 53orang (58,2%),untuk pertanyaan 6 menjawabbenar
sebanyak 55orang (60,4%), untuk pertanyaan 7 menjawab benar sebanyak
55orang (60,4%), untuk pertanyaan 8 menjawab benar sebanyak 52 orang(57,1%),
untuk pertanyaan 9 menjawab benar sebanyak 53 orang (58,2%), untuk
pertanyaan 10 menjawab benar sebanyak 57 orang(62,6%), untuk pertanyaan 11
menjawab benar sebanyak 56orang (61,5%), untuk pertanyaan 12 menjawab benar
53
sebanyak 53 orang (58,2%), dan untuk pertanyaan 13 menjawab benar sebanyak
55orang (60,4%), untuk pertanyaan 14 menjawab benar sebanyak 53orang
(58,2%), untuk pertanyaan 15 menjawab benar sebanyak 59orang (64,8%), untuk
pertanyaan 16 menjawab benar sebanyak 51orang (56,0%), untuk pertanyaan 17
menjawab benar sebanyak 58orang (63,7%), untuk pertanyaan 18 menjawab benar
sebanyak 52orang (57,1%), untuk pertanyaan 19 menjawab benar sebanyak
50orang (54,9%), dan untuk pertanyaan 20 menjawab salah sebanyak 46orang
(50,5%).
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuandi SD
Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat Kabupaten
Tapanuli Selatan Tahun 2019
No Pengetahuan f %
1. Baik 23 25,3
2. Cukup 27 29,7
3. Kurang 41 45,1
Jumlah 91 100
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat distribusi frekuensi 91 siswa dengan
pengetahuanyang baik sebanyak 23 siswa (25,3%), pengetahuanyang cukup
sebanyak 27 siswa (29,7%), dan pengetahuanyang kurang sebanyak 41 siswa
(45,1%).
2. Sikap
Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh data sikap dari hasil penilaian
responden yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
54
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Kuesioner Tentang SikapSD Negeri
Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat Kabupaten
Tapanuli SelatanTahun 2019
No Sikap
Jawaban
SS S TS STS Total
f % f % f % f % N %
1. Mencuci tangan harus
menggunakan air mengalir
dan sabun
36 39,6 13 14,3 25 27,5 17 18,7 91 100
2. Sebelum makan harus
mencuci tangan terlebih
dahulu
28 30,8 34 37,4 20 22,0 9 9,9 91 100
3. Menjaga kebersihan kuku
dengan memotong kuku secara
rutin
23 25,3 32 25,2 22 24,2 14 15,4 91 100
4. Sesudah buang air besar wajib
mencuci tangan pakai sabun 35 38,5 31 34,1 15 16,5 10 11,0 91 100
5. Jajan sembarangan
menimbulkan penyakit diare 33 36,3 19 20,9 18 19,8 21 23,1 91 100
6. Tidak membuang sampah
pada tempatnya 30 33,0 23 25,3 25 27,5 13 14,3 91 100
7. Buang air kecil di sembarang
tempat 34 37,4 29 31,9 14 15,4 14 15,4 91 100
8. Sampah dibuang setiap hari 32 35,2 28 30,8 13 14,3 18 19,8 91 100
9. Olahraga di sekolah sangat
penting untuk kesehatan tubuh 30 33,0 32 35,2 15 16,5 14 15,4 91 100
10. Sebaiknya membuang sampah
di tempat sampah karena
adanya kesadaran diri sendiri
29 31,9 34 37,4 18 19,8 10 11,0 91 100
11. Istirahat dengan tepat dan
teratur 38 41,8 25 27,5 17 18,7 11 12,1 91 100
12. Mengkonsumsi air putih 8
gelas sehari 36 39,6 27 29,7 17 18,7 11 12,1 91 100
13. Merawat diri dengan mandi 2
kali sehari 40 44,0 20 22,0 19 20,9 12 13,2 91 100
14. Menggosok gigi 2 kali sehari 32 35,2 33 35,2 15 16,5 11 12,1 91 100
15. Buang air kecil di sembarang
tempat 38 41,8 24 26,4 17 18,7 12 13,2 91 100
Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat dilihat dari distribusi frekuensi 91
orang, berdasarkan pertanyaan perilaku seksual remaja dari 91 orang menjawab
sangat setuju sebanyak 36 orang (39,6%), untuk pertanyaan 2 menjawab setuju
55
sebanyak 34 orang (37,4%), untuk pertanyaan 3 menjawab setujusebanyak
32orang (35,2%), untuk pertanyaan 4 menjawab sangat setuju sebanyak 35
orang(38,5%), untuk pertanyaan 5 menjawab sangat setuju sebanyak 33
siswa(36,3%), untuk pertanyaan 6 menjawab sangat setuju sebanyak 30
orang(33,0%), untuk pertanyaan 7 menjawab sangat setuju sebanyak
34orang(36,7%), untuk pertanyaan 8 menjawab sangat setuju sebanyak 32
orang(35,2%), untuk pertanyaan 9 menjawab setuju sebanyak 32 orang (35,2%),
untuk pertanyaan 10 menjawab setuju sebanyak 34 orang(37,4%),untuk
pertanyaan 11 menjawab sangat setuju sebanyak 38orang (41,8%), dan untuk
pertanyaan 12 menjawab sangat setuju sebanyak 36orang (39,6%), untuk
pertanyaan 13 menjawab sangat setuju sebanyak 40orang (44,0%), untuk
pertanyaan 14 menjawab setuju sebanyak 33orang (36,3%), dan untuk pertanyaan
15 menjawab sangat setuju sebanyak 38orang (41,8%).
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap di SD
Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat Kabupaten
Tapanuli SelatanTahun 2019
No Sikap f %
1. Baik 43 47,3
2. Kurang 48 52,7
Jumlah 91 100
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat distribusi frekuensi 91 siswa
berdasarkan sikap siswa yang baik sebanyak 43 siswa (47,3%), dan sikap yang
kurang sebanyak 48 siswa (52,7%).
3. Peran Orang Tua
Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh data peran orang tua dari hasil
penilaian responden yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
56
Tabel4.8 Distribusi Jawaban Kuesioner Tentang Peran Orang TuaSD
Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat Kabupaten
Tapanuli SelatanTahun 2019
Jawaban
No Peran Orang Tua S J KK TP Total
f % f % f % F % N %
1. Orang tua menjelaskan kepada
anak-anak tentang pengertian
mencuci tangan
14 15,4 16 17,6 13 14,3 43 52,7 91 100
2. Orang tua enjelaskan kepada
anak bahwa perilaku hidup
bersih dan sehat itu sangat
penting
15 16,5 15 16,5 19 20,9 42 46,2 91 100
3. Orang tua memberikan
pengarahan kepada anak untuk
selalu mencuci tangan agar
terhindar dari berbagai macam
penyakit
14 15,4 15 16,5 22 24,2 40 44,0 91 100
4. Orang tua menjelaskan kepada
anak pentingnya memelihara
kuku dengan bersih
14 15,4 15 16,5 23 25,3 39 42,9 91 100
5. Orang tua menjelaskan kepada
anak mencuci tangan setelah
BAB/BAK
15 16,5 15 16,5 17 18,7 44 48,4 91 100
6. Oran tua mengingatkan
kepada anak tentang
membuang sampah pada
tempatnya
14 15,4 14 15,4 16 17,5 47 41,6 91 100
7. Orang tua menjelaskan kepada
anak pentingnya menggosok
gigi 2 kali sehari
11 12,1 8 8,8 21 23,1 51 56,0 91 100
8. Otang tua mengingatkan
kepada anak manfaat merawat
kebersihan diri
16 17,5 12 13,2 17 18,7 46 50,5 91 100
9. Orang tua menjelaskan kepada
anak akibat jajan sembarangan
di sekolah
8 8,8 18 19,8 17 18,7 48 52,7 91 100
10. Orang tua mempraktekkan
kepada anak tentang mencuci
tangan yang benar
15 16,5 15 16,5 9 9,9 52 57,1 91 100
57
Berdasarkan Tabel 4.8 diatas dapat dilihat dari distribusi frekuensi 91
orang, berdasarkan pertanyaan peran orang tua dari 91 orang menjawab tidak
pernah sebanyak 43 orang (52,7%), untuk pertanyaan 2 menjawab tidak pernah
sebanyak 42 orang (46,2%), untuk pertanyaan 3 menjawab tidak pernahsebanyak
40orang (44,0%), untuk pertanyaan 4 menjawab tidak pernah sebanyak39
orang(42,9%), untuk pertanyaan 5 menjawab tidak pernah sebanyak 44
siswa(48,4%), untuk pertanyaan 6 menjawab tidak pernah sebanyak 47
orang(51,6%), untuk pertanyaan 7 menjawab tidak pernah sebanyak
51orang(56,0%), untuk pertanyaan 8 menjawab tidak pernah sebanyak 46
orang(50,5%), untuk pertanyaan 9 menjawab tidak pernah sebanyak 48 orang
(52,7%), dan untuk pertanyaan 10 menjawab tidak pernah sebanyak 52
orang(57,1%).
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Peran Orang Tua
di SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli SelatanTahun 2019
No Peran Orang Tua f %
1. Berperan Aktif 44 48,4
2. Berperan Tidak Aktif 47 51,6
Jumlah 91 100
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat distribusi frekuensi 91 siswa
berdasarkan orang tua yang berperan aktif sebanyak 44 siswa (48,4%), dan orang
tua yang berperan tidak aktif sebanyak 47 siswa (51,6%).
4. Tindakan PHBS
Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh data tindakan PHBS dari
penilaian responden yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
58
Tabel 4.10. Distribusi Jawaban Kuesioner Tentang Tindakan PHBSSD
Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat Kabupaten
Tapanuli SelatanTahun 2019
No Tindakan PHBS
Jawaban
S KK TP Total
f % f % f % N %
1. Apakah adik-adik mencuci tangan
sebelum makan? 22 24,2 22 24,2 47 51,6 91 100
2. Apakah adik-adik mencuci tangan
setelah bermain? 24 26,4 23 25,3 44 48,4 91 100
3. Apakah adik-adik mencuci tangan
menggunakan sabun? 24 26,4 21 23,1 46 50,5 91 100
4. Apakah adik-adik membuang
sampah pada tempat sampah yang
tersedia di sekolah?
26 28,6 26 28,6 39 42,9 91 100
5. Apakah adik-adik menggunakan
jamban untuk membuang air besar
dan kecil?
28 30,8 25 27,5 38 41,8 91 100
6. Apakah adik-adik memilih jajanan
yang sehat ketika istirahat? 28 30,8 20 22,0 43 47,3 91 100
7. apakah adik-adik membawa bekal
dari rumah ke sekolah? 26 28,6 27 25,5 40 44,0 91 100
8. Apakah adik-adik mengikuti jam
olahraga disekolah 26 28,6 22 24,2 43 47,3 91 100
9. Apakah adik-adik mengikuti
jadwal piket membersihkan kelas? 21 23,1 24 26,4 46 50,5 91 100
10. Apakah adik-adik merokok? 30 33,0 8 8,8 53 58,2 91 100
Berdasarkan Tabel 4.8 diatas dapat dilihat dari distribusi frekuensi 91
orang, berdasarkan pertanyaan tindakan PHBS dari 91 orang menjawab tidak
tidak pernah sebanyak 47 orang (51,6%), untuk pertanyaan 2 menjawab tidak
pernah sebanyak 44 orang (48,4%), untuk pertanyaan 3 menjawab tidak
pernahsebanyak 46orang (50,5%), untuk pertanyaan 4 menjawab tidak pernah
sebanyak39 orang(42,9%), untuk pertanyaan 5 menjawab tidak pernah 38
siswa(41,8%), untuk pertanyaan 6 menjawab tidak pernah sebanyak 43
orang(47,3%), untuk pertanyaan 7 menjawab tidak pernah sebanyak
59
40orang(44,0%), untuk pertanyaan 8 menjawab tidak pernah sebanyak
43orang(47,3%), untuk pertanyaan 9 menjawab tidak pernah sebanyak 46 orang
(50,5%), dan untuk pertanyaan 10 menjawab tidak pernah sebanyak 53
orang(58,2%).
Tabel4.11 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tindakan PHBS
di SDNegeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli SelatanTahun 2019
No Tindakan PHBS F %
1. Baik 41 45,1
2. Kurang 50 54,9
Jumlah 91 100
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat distribusi frekuensi 91 siswa
berdasarkan tindakan PHBSyang baik sebanyak 41 siswa (45,1%), dan tindakan
PHBS yang kurang sebanyak 50 siswa (54,9%).
4.2.3. Analisis Bivariat
Analisis Bivariat digunakan untuk menganalisis pengaruh antara variabel
independen terhadap variabel dependen dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.12 Tabulasi SilangHubungan Pengetahuan Dengan Tindakan PHBS
di SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli SelatanTahun 2019
No Pengetahuan
Tindakan PHBS
Baik Kurang Total
f % f % F %
1. Baik 16 17,6 7 7,7 23 25,3
0,015 2. Cukup 8 8,8 19 20,9 27 29,7
3. Kurang 17 18,7 24 26,4 41 45,1
Jumlah 41 45,1 50 54,9 91 100
Hasil dari tabulasi silang pada Tabel 4.12 dapat dilihat dari 91 orang
paling banyak pengetahuan kurang yaitu 41 siswa (45,1%) dengan tindakan yang
60
baik sebanyak 17 siswa (18,7%) dan tindakan yang kurang sebanyak 24 siswa
(26,4%), dan pengetahuan yang cukup sebanyak 27 siswa (29,7%) dengan
tindakan baik sebanyak 8 siswa (8,8%) dan tindakan yang kurang sebanyak 19
siswa (20,9%), dan pengetahuan yang baik sebanyak 23 siswa (25,3%) dengan
tindakan baik sebanyak 16 siswa (17,6%) dan tindakan yang kurang sebanyak 7
siswa (7,7%).
Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai p-value 0,015 < 0,05,
sehinggah dapat dinyatakan ada hubungan pengetahuan dengan tindakan PHBS
sekolah pada siswa di SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2019.
Tabel 4.13 Tabulasi SilangHubungan Sikap Dengan Tindakan PHBS di SD
Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat Kabupaten
Tapanuli SelatanTahun 2019
No Sikap
Tindakan PHBS
Baik Kurang Total
f % f % F %
1. Baik 25 27,5 18 19,8 43 47,3 0,018
2. Kurang 16 17,6 32 35,2 48 52,7
Jumlah 41 45,1 50 54,9 91 100
Hasil dari tabulasi silang pada Tabel 4.13 dapat dilihat dari 91 orang
paling banyak sikap kurang yaitu 48 siswa (52,7%) dengan tindakan yang baik
sebanyak 16 siswa (17,6%) dan tindakan yang kurang sebanyak 32 siswa
(35,2%), dan sikap yang baik sebanyak 43 siswa (47,3%) dengan tindakan baik
sebanyak 25 siswa (27,5%) dan tindakan yang kurang sebanyak 18 siswa (19,8%).
Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai ρvalue 0,018 < 0,05,
sehinggah dapat dinyatakan ada hubungan sikap dengan tindakan PHBS sekolah
61
pada siswa di SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat Kabupaten
Tapanuli Selatan Tahun 2019.
Tabel 4.14 Tabulasi SilangHubungan Peran Orang Tua Dengan Tindakan
PHBS di SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli SelatanTahun 2019
Tindakan PHBS
No Peran Orang Tua Baik Kurang Total
f % f % f %
1. Berperan Aktif 26 28,6 18 19,8 44 48,4
2. Berperan Tidak Aktif 15 16,5 32 35,2 47 51,6 0,009
Jumlah 41 45,1 50 54,9 91 100
Hasil dari tabulasi silang pada tabel 4.14 dapat dilihat dari 91 orang paling
banyak peran orang tua yang berperan tidak aktif yaitu 47 siswa (51,6%) dengan
tindakan yang baik sebanyak 15 siswa (16,5%) dan tindakan yang kurang
sebanyak 32 siswa (35,2%), dan peran orang tua yang berperan aktif sebanyak 44
siswa (48,4%) dengan tindakan baik sebanyak 26 siswa (28,6%) dan tindakan
yang kurang sebanyak 18 siswa (19,8%).
Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai p-value 0,009 < 0,05,
sehinggah dapat dinyatakan ada hubungan peran orang tua dengan tindakan PHBS
sekolah pada siswa di SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2019.
4.3. Pembahasan
Dalam pembahasan akan di jelaskan secara rinci hasil penelitian serta
membandingkan hasil penelitian dengan penelitian sebelumnya dan juga untuk
membahas permasalahan dalam penelitian ini.
62
4.3.1. Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan PHBS SD Negeri
Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli
SelatanTahun 2019
Hasil dari tabulasi silang pada tabel 4.10 dapat dilihat dari 91 orang paling
banyak pengetahuan kurang yaitu 41 siswa (45,1%) dengan tindakan yang baik
sebanyak 17 siswa (18,7%) dan tindakan yang kurang sebanyak 24 siswa
(26,4%), dan pengetahuan yang cukup sebanyak 27 siswa (29,7%) dengan
tindakan baik sebanyak 8 siswa (8,8%) dan tindakan yang kurang sebanyak 19
siswa (20,9%), dan pengetahuan yang baik sebanyak 23 siswa (25,3%) dengan
tindakan baik sebanyak 16 siswa (17,6%) dan tindakan yang kurang sebanyak 7
siswa (7,7%).
Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai p-value 0,015 < 0,05,
sehinggah dapat dinyatakan ada hubungan pengetahuan dengan tindakan
PHBSsekolah pada siswa di SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola
Barat Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2019.
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
melaluipanca indera manusia, yakni: indera penglihatan, pendengaran, penciuman,
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga.Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang (Over Behavior).(23)
Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dipendidikan formal,
akan tetapi dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang
tentang suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif.
63
Kedua aspek ini akan menentukan sikap seseorang terhadap objek tertentu.
Semakin banyak aspek positif dari objek yang diketahui akan menumbuhkan
sikap positif terhadap objek tersebut.(19)
Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang
terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan
sebagainya). Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indra
pendengaran (telinga), dan juga indra penglihatan (mata). Pengetahuan seseorang
terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda.(23)
PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh
peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan
sehat.(9)
Personal higiene yang baik akan meminimalkan pintu masuk
mikroorganisme yang ada dimana-mana sehingga mencegah seseorang untuk
terkena penyakit. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Chandra yaitu tentang
hubungan pengetahuan dan sikap dengan Perilaku Hidup Bersih danSehat (PHBS)
pada siswa SDN Bantuil I Kecamatan Cerbon Kabupaten Barito
Kuala.Jenispenelitian bersifat deskriptif analitik dengan rancangan cross
sectional. Populasi dalam penelitian iniadalah siswa SD kelas 4,5 dan 6 di SDN
Bantuil I Kecamatan Cerbon Kabupaten Barito Kuala Tahun 2016yang berjumlah
66 siswa, sampel diambil dengan menggunakan metode total sampling dimana
jumlahsampel sama dengan jumlah populasi. Hasil penelitian menunjukkan
64
Pengetahuan siswa tentang PHBScukup (53%). Sikap siswa tentang PHBS negatif
(51,5%). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) siswakurang (66,7%).
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan
antaraPengetahuan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (p = 0,029 < 00,05).
Dan juga terdapat hubungansignifikan antara Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (p = 0,012 < 0,05). (26)
Perilaku manusia merupakanhasil dari segala macam pengalamanserta
interaksi manusia denganlingkungannya yang terwujud dalambentuk pengetahuan,
sikap dantindakan. Perilaku merupakanrespon/reaksi seorang individuterhadap
stimulus yang berasal dariluar maupun dari dalamdirinya.Perilaku kesehatan
adalahsuatu respons seseorang terhadapstimulus atau objek yang berkaitandengan
sehat- sakit, penyakit danfaktor-faktor yang mempengaruhikesehatan seperti
pelayanankesehatan, makanan, minuman danlingkungan.
Pembentukan perilakukesehatan sejak dini di institusipendidikan lebih
mudahpelaksanaannya daripada setelah anak menginjak usia dewasa. DiIndonesia
terdapat lebih dari 250.000sekolah negeri, swasta maupunsekolah agama dari
berbagaitingkatan, jumlah anak sekolahdiperkirakan mencapai 30% dari
totalpenduduk Indonesia atau sekitar 73juta orang. Anak usia sekolahmerupakan
aset atau modal utamapembangunan di masa depan yang perlu dijaga,
ditingkatkan dandilindungi kesehatannya. Sekolahmerupakan rumah kedua bagi
anak,sehingga dapat berperan dalam upayaoptimalisasi kembang anak usiasekolah
dengan upaya promotif danpreventif.(34)
65
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Sari Nia I dengan judul Faktor-
Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Sebagai
Upaya Untuk Pencegahan Penyakit Diare Pada Siswa Di Sd N Karangtowo
Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak. Jenis penelitian ini adalah
kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini 367
responden dengan sampel sebanyak 51 responden. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa perilaku bersih dan sehat terhadap pencegahan penyakit diare pada siswa
33,3% baik. Sedangkan 66,7% miliki hidup bersih dan sehat kurang baik.
Pengetahuan siswa kurang dari 52,9% dari bagus sementara 47,1% bagus. Sikap
siswa 58,8% kurang baik 41,2%. Sebanyak 25,5% sekolah mendukung dan
sebanyak 74,5% sekolah tidak mendukung perilaku bersih dan sehat untuk
pencegahan diare. Sarana prasarana untuk melakukan hidup bersih dan sehat yang
dimiliki sebanyak 27,5% dan infrastruktur yang tidak dimiliki sebanyak 72,5%.
Hasil menunjukkan bahwa berkorelasi dengan siswa di sekolah dasar Karangtowo
termasuk pengetahuan (p=0,037), mendukung sekolah (p=0,016), dan
infrastruktur (p=0,038). Sedangkan faktor yang tidak memengaruhi bersih dan
sehat perilaku hidup di sekolah dasar Karangtowo adalah usia (p = 0,593), jenis
kelamin (p = 0,763) dan sikap (p = 0,836).(31)
Menurut asumsi peneliti, pengetahuan siswa yang kurang sangat
berpengaruh dengan tindakan PHBS, dimana siswa tidak tahu apa itu PHBS dan
bagaimana penerapan PHBS, karena orang tua dan guru kurang berepran aktif
untuk memberikan pengetahuan tentang tindakan PHBS sekolah. Akibat dari
pengetahuanyang kurang, siswa membeli makanan jajanan dengan sembarangan,
66
tidak mencuci tangan, dan baju kotor. Diharapkan kepada guru dan orang tua
untuk memberikan pengetahuan tentang tindakan PHBS, agar siswa tahu
bagaimana tindakan dalam PHBS sehingga siswa hidup sehat dan bersih.
4.3.2. Hubungan Sikap dengan Tindakan PHBS SD Negeri Sigumuru
100116 Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli
SelatanTahun 2019
Hasil dari tabulasi silang pada tabel 4.12 dapat dilihat dari 91 orang paling
banyak peran orang tua yang berperan tidak aktif yaitu 47 siswa (51,6%) dengan
tindakan yang baik sebanyak 15 siswa (16,5%) dan tindakan yang kurang
sebanyak 32 siswa (35,2%), dan peran orang tua yang berperan aktif sebanyak 44
siswa (48,4%) dengan tindakan baik sebanyak 26 siswa (28,6%) dan tindakan
yang kurang sebanyak 18 siswa (19,8%).
Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai ρvalue 0,009 < 0,05,
sehinggah dapat dinyatakan ada hubungan peran orang tua dengan tindakan PHBS
sekolah pada siswa di SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2019.
Sikap merupakan konsep paling penting dalam psikologi sosial yang
membahas unsur sikap baik sebagai individu maupun kelompok.Banyak kajian
yang dilakukan untuk merumuskan pengertian sikap, proses terbentuknya sikap
maupun perubahan.Banyak pula penelitian telah dilakukan terhadap sikap
kaitannya dengan efek dan perannya dalam pembentukan karakter dan sistem
hubungan antara kelompok serta pilihan-pilihan yang ditentukan berdasarkan
lingkungan dan pengaruhnya terhadap perubahan.
67
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu
stimulus atau objek.Seperti sikap orang terhadap gizi dapat dilihat dari kesediaan
dan perhatian terhadap ceramah-ceramah tentang gizi, apakah orang tersebut
merespon ceramah tentang gizi, jika merespon maka orang tersebut tidak
akanmembeli makanan jajanan dengan sembaragan, dan akan mengajak orang
disekitarnya untuk tidak memebeli makanan jajanan sembarangan.
Sikap seseorang anak merupakan komponen penting yang berpengaruh
dalam pemilihan makanan jajanan.Sikap positif anak terhadap kesehatan
kemungkinan tidak berdampak langsung pada perilaku anak menjadi positif,
namun sikap yang negatif terhadap kesehatan hampir pasti berdampak pada
perilakunya.
Penelitian ini sejalan dengan teori Notoatmodjo, seseorang yangmemiliki
sikap tidak mendukung cenderungmemiki tingkatan hanya sebatas menerima
danmerespon saja, sedangkan seseorang dikatakantelah memiliki sikap yang
mendukung yaitubukan hanya memiliki tingkatan menerima danmerespon tetapi
sudah mencapai tingkatanmenghargai atau bertanggung jawab karenasikap yang
ditunjukkan seseorang merupakanrespon batin dari stimulusyang berupa
materiatau objek di luar subjek yang menimbulkanpengetahuan berupa subjek
yang selanjutnyamenimbulkan respon batin dalam bentuk sikapobjek terhadap
yang diketahuinya. Adanyahubungan antara sikap dengan penerapanPHBS
didukung oleh pengertian sikap yangmenyatakan bahwa sikap
merupakankecenderungan untuk bertindak. Sehinggaterdapatnya hubungan kedua
variabel tersebutdipengaruhi oleh sikap siswa yangmenunjukkan sikap negatif,
68
sebagian besarmemiliki nilai PHBS yang kurang, dan siswayang menunjukkan
sikap positif lebih banyakmemiliki nilai PHBS yang baik..(23)
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ary
Kurniawan mengenai “Pengetahuan dan Sikap Tentang Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat KelasIV dan V Sekolah Dasar Kota Malang” bahwa pengetahuan PHBS
responden sebelum perlakuan yaitu kategori cukup (40,5%). Setelah perlakuan
pengetahuan responden kategori baik (50%). Sebelum perlakuan sikap PHBS
responden yaitu kategori baik (61,9%). Setelah perlakuan sikap responden
meningkat kategori baik (85,7%). Hasil statistik pengetahuan responden
menunjukkan p-value 0,000 dan sikap responden menunjukkan p-value 0,008
yang artinya ada pengaruh promosi kesehatan terhadap pengetahuan anak dan
sikap anak tentang PHBS.(9)
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Bawole yaitu Hubungan Antara
Tingkat Pengetahuan Dan Sikap denganTindakan Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat Pada MuridSekolah Dasar GMIM 9 Dan Sekolah Dasar Negeri
InpresPinangunian Kota Bitung. Populasi dalampenelitian ini yaitu semua murid
kelas IV, V dan VI yang ada di Sekolah Dasar GMIM 9 yaituberjumlah 50 murid
dan Sekolah Dasar Negeri Inpres yaitu berjumlah 33 murid. Penelitianini
menggunakan Uji Chi-square Sekolah Dasar GMIM 9 dan Sekolah Dasar Negeri
Inpres yaitupengetahuan 62.7% atau sebanyak 52 murid di katakana baik dan
37.3% atau sebanyak 31murid dikatakan kurang baik. Sikap 50.6% atau 42 murid
dikatakan baik dan 49.4% atau 41murid dikatakan kurang baik. Tindakan 54.2%
atau 45 murid dikatakan baik dan 45.8% atau 38murid dikatakan kurang baik.(29)
69
Menurut asumsi peneliti, sikap berhubungan dengan tindakan PHBS, jika
semakinbaik sikap, maka siswa tahu memilih makanan yang sehat dan begrizi,
dan sebaliknya jika pengetahuan siswa kurang maka pola hidup siswa tidak sehat
dan sebaliknya jika sikap siswa baik dan pengetahuannya maka pola hidup siswa
sehat. Contohnya jika siswa tahu sebelum makan itu harus cuci tangan, tetapi
sikap siswa tidak perduli, siswa pada saat makan tidak cuci tangan. Diharapkan
kepada orang tua dan guru untuk selalu memberikan sikap yang baik tentang
tindakan PHBS.Sebaiknya orang tua memberikan contoh bagaimana dalam
tindakan PHBS, sehinggah siswa hidup sehat dan bersih.
4.3.3. Hubungan Peran Orang Tua dengan Tindakan PHBS SD Negeri
Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli
SelatanTahun 2019
Hasil dari tabulasi silang pada tabel 4.11 dapat dilihat dari 91 orang paling
banyak sikap kurang yaitu 48 siswa (52,7%) dengan tindakan yang baik sebanyak
16 siswa (17,6%) dan tindakan yang kurang sebanyak 32 siswa (35,2%), dan
sikap yang baik sebanyak 43 siswa (47,3%) dengan tindakan baik sebanyak 25
siswa (27,5%) dan tindakan yang kurang sebanyak 18 siswa (19,8%).
Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai ρvalue 0,018 < 0,05,
sehinggah dapat dinyatakan ada hubungan sikap dengan tindakan PHBS sekolah
pada siswa di SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat Kabupaten
Tapanuli Selatan Tahun 2019.
Peran orang tua adalah seperangkat tingkah laku dua orang ayah-ibu dalam
bekerjasama dan bertanggung jawab berdasarkan keturunan sebagai tokoh
panutan anak semenjak terbentuknya pembuahan atau zigot secara konsisten
70
terhadapstimulus tertentu, baik berupa bentuk tubuh maupun sikap dan spiritual
emotional yang mandiri.
Peran aktif orang tua sangat diperlukan disaat mereka berada usia sekolah.
Peran aktif orang tua tersebut yang dimaksud adalah usaha langsung terhadap
anak seperti membimbing, memberikan perhatian, mengingatkan dan
menyediakan fasilitas kepada anak serta peran lain yang lebih penting adalah
dalam menciptakan lingkungan rumah sebagai lingkungan sosial yang dialami
oleh anak, melalui pengamatnya terhadap tingkah laku secara berulang ulang,
anak ingin menirunya dan kemudian menjadi ciri kebiasaan atak kepribadiannya,
ucapan dan tingkah laku atau perilaku orang tua yang konsisten, anak memperoleh
perasaan aman, mengetahui apa yang diharapkan dari hubungan anak, serta
membangun pengertian yang jelas tentang apa yang benar dan salah.(15)
Anak-anak sejak dini harus ditanamkanpendidikan dan pembinaan tentang
kesehatan, diharapkan mereka memilikiperilaku hidup bersih dan sehat dandapat
dipraktekkan dalam lingkungansekolah maupun di luar sekolah agarkebiasaan
berperilaku yang sehat dapatdibawah hingga beranjak dewasa nanti. Dalam hal ini
sangat diperlukan peran orang tua untuk meningkatkan kesehatan anak.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Suryani yaitu tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) siswa/i Sekolah
Dasar Negeri 37 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru.Jenis penelitian ini adalah
survei analitik cross sectional study. Populasi dalam penelitian adalah siswa/i SD
Negeri 37 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru dengan jumlah 1115 orang,
Pengambilan sampel dilakukan secara Proportionate Stratified Random Sampling
71
dengan besar sampel berjumlah 90 orang, sampel ditentukan dengan metode role
of thumb. Hasil penelitian diperoleh faktor yang mempengaruhi PHBS siswa/i
Sekolah Dasar Negeri 37 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru antara lain
pengetahuan (P value 0,000 dan OR 7,083), sikap (P value 0,000 dan OR 9,158),
fasilitas (P value 0,000 dan OR 14,643), dukungan sekolah (P value 0,000 dan OR
6,373), dan dukungan orang tua (P value 0,000 dan OR 5,835). Dapat disimpulkan
faktor yang paling dominan yang mempengaruhi PHBS siswa/i Sekolah Dasar
Negeri 37 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru adalah fasilitas dengan nilai Ratio
Prevalens (RP) sebesar 11 dan nilai p 0,000. (25)
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Kanro yaitu tentang Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Anak Usia
Sekolah Dasar Negeri 08 Moramo Utara Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara
Kabupaten Konawe Selatan. Jenis penelitian ini menggunakan metode survey
analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Hasil Penelitian menujukkan tidak
ada hubungan antarapengetahuan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(ρValue = 0,510), ada hubungan antara sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (ρValue = 0,015), tidak ada hubungan antara tindakan dengan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (ρValue = 0,318), tidak ada hubungan antara peran guru
dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (ρValue=0,367), dan tidak ada hubungan
antara peran orang tua dengan Perilaku hidup Bersih dan Sehat (ρValue = 0,693)
pada Anak Usia Sekolah Dasar Negeri 08 Moramo Utara Desa Wawatu
Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2016.(28)
72
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Amriatiyaitu tentang gambaran
pengetahuan, sikap dan tindakan siswa-siswi SMA Negeri 1 Pangkajene dalam
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan
pendekatan deskriptif yang menggunakan metode survey.Populasi dalam
penelitian ini adalah semua siswa-siswi SMA Negeri 1 Pangkajene yang terdiri
dari 28 kelas dengan siswa sebanyak 860 orang. Sampel yang diambil sejumlah
273 siswa yang diperoleh denganmenggunakan cluster sampling secara
random.(30)
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Anas Wahyu Ginanjar A, dengan
judul Hubungan Pengetahuan Siswa Tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat) Tatanan Sekolah dengan Kejadian Diare di SD Sari I Kecamatan Gajah
Kabupaten Demak. Jenis penelitian adalah korelasional dengan rancangan
penelitian cross sectional. Populasi adalah seluruh siswa SD Sari I. Sampel adalah
siswa kelas 3,4,5 (90 siswa) secara total sampling. Hasil pengetahuan siswa
tentang PHBS sebagian besar siswa berpengetahuan baik ada 71 siswa (78,9%).
Hasil kejadian diare pernah mengalami 26 siswa (28,9%) dan yang tidak 64 siswa
(71.1%). Hasil hubungan pengetahuan siswa tentang PHBS dan kejadian diare di
SD Sari I adalah berpengetahuan baik, tidak mengalami diare (87.3%) sedangkan
siswa dengan pengetahuan sedang sebagian besar (89.5%) mengalami diare. Data
diolah dengan SPSS 16.0 menggunakan chi square diperoleh hasil nilai p value
0,000 < 0,05 berarti ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan siswa
tentang PHBS tatanan sekolah dan kejadian diare di SD Sari I Kecamatan Gajah
kabupaten Demak. Saran yang dapat disampaikan adalah perlu penyuluhan
73
tentang penyakit diare, agar siswa dapat melakukan tindakan pencegahan dan ada
tempat cuci tangan yang layak dan air bersih yang memadai di setiap kelas.(33)
Menurut asumsi peneliti, peran orang tua sangat penting karena orang tua
lebih lama berinteraksi dengan anak, sehinggah orang tua dapat memberikan
bimbingan dalam melaksanakan tindakan PHBS, memberikan perhatian,
mengingatkan dan menyediakan fasilitas kepada anak dan menciptakan
lingkungan rumah sebagai lingkungan sosial, melalui pengamatnya terhadap
tingkah laku anak secara berulang ulang maka anak akan selalu menerapkan
PHBS di rumah, sekolah atau dimanapun anak berada, sehingga siswa sehat
terhindar dari penyakit.
74
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Faktor yang berhubungan dengan
tindakan PHBS sekolah pada siswa di SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan
Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2019:
1. Distribusi frekuensi 91 siswa dengan pengetahuanyang baik sebanyak 23
siswa (25,3%), pengetahuanyang cukup sebanyak 27 siswa (29,7%), dan
pengetahuanyang kurang sebanyak 41 siswa (45,1%).
2. Distribusi frekuensi 91 siswa berdasarkan sikap siswa yang baik sebanyak 43
siswa (47,3%), dan sikap yang kurang sebanyak 48 siswa (52,7%).
3. Distribusi frekuensi 91 siswa berdasarkan peran orang tua yang berperan aktif
sebanyak 44 siswa (48,4%), dan yang berperan tidak aktif sebanyak 47 siswa
(51,6%).
4. Distribusi frekuensi 91 siswa berdasarkan tindakan PHBSyang baik sebanyak
41 siswa (45,1%), dan tindakan PHBS yang kurang sebanyak 50 siswa
(54,9%).
5. Hasil uji chi square pengetahuan diperoleh nilai ρvalue 0,015 < 0,05,
sehinggah dapat dinyatakan ada hubungan pengetahuan dengan tindakan
PHBS sekolah pada siswa di SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan
Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2019.
75
6. Hasil uji chi square sikap diperoleh nilai ρvalue 0,018< 0,05, sehinggah dapat
dinyatakan ada hubungan pengetahuan dengan tindakan PHBS sekolah pada
siswa di SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat Kabupaten
Tapanuli Selatan Tahun 2019.
7. Hasil uji chi square peran orang tuadiperoleh nilai ρvalue 0,009< 0,05,
sehinggah dapat dinyatakan ada hubungan pengetahuan dengan tindakan
PHBS sekolah pada siswa di SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan
Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2019.
5.2. Saran
Saran yang dapat peneliti sampaikan pada skripsi ini adalah :
5.2.1. Teoritis
1. Bagi Institut Kesehatan Helvetia :
Hasil penelitian ini di harapkan dapat digunakan sebagai referensi dan
sumber bacaan mengenai pengetahuan, sikap, perang orang tua dan
tindakan PHBS sekolah.
2. Bagi peneliti selanjutnya :
Diharapkan untuk menyempurnakan penelitian ini, merincikan penelitian
ini dan memperdalam masalah-masalah yang berkaitan tentang
pengetahuan, sikap, peran orang tua dengan tindakan PHBS sekolah.
5.2.2. Praktis
1. Bagi Guru SD Negeri Sigumuru 100116 Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli Selatan:
76
Diharapkan kepada guru untuk lebih meningkatkan tindakan PHBS
sekolah pada siswa.
2. Bagi Orang Tua:
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi kepada orang tua
khususnya siswa SD Negeri Sigumuru 100116 mengenai pengetahuan,
sikap, peran orang tua dengan tindakan PHBS.
3. Bagi Siswa SD Negeri 100116:
Diharapkan penelitian ini dapat membantu siswa untuk merubah polah
PHBS yang kurang baik menjadi lebih baik lagi.
4. Bagi Peneliti :
Penelitian ini menambah pengatuan bagi peneliti dan menjadi acuan
motivasi dalam mengevaluasi pembelajaran kesehatan di sekolah dasar.
77
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang-undang Republik Indonesia tentang kesehatan Nomor 36 Tahun
2009. 2012;
2. Maryunani anik. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 1st ed. Ismail
taufik, editor. Jakarta: Cv. Trans Info Media; 2013. 218 p.
3. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat Oleh Guru Uks Sekolah Dasar di Kecamatan
Banyumanik Kota Semarang. Taryatman. 2016;3(1):6.
4. Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) Jakarta : Departemen Kesehatan
RI. 2017;
5. Promkes. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 2017.
6. Gambaran tentang perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah dasar negeri
gumpang 01 kartasura sukoharjo. 2018;
7. World Health Organization. (WHO) dan Unicef Global Action Plan for
Prevention and control 2017. Vol. 2. p. 1–9.
8. Saptaputra kamiluddin syawal, Yasnani. Faktor-faktor yang berhubugan
denganPerilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Anak Usia Sekolah Dasar
VOL. 2/NO.6/ Mei 2017; 2017;1–11.
9. Kurniawan A. Pengaruh Promosi Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan
Sikap Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Kelas IV Dan V Sekolah
Dasar. 2019;4.
10. Universitas Sumatera utara. Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan
Tindakan Siswa terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SD Negeri
104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun
2017. 2018;
11. Sugianto D. Implementasi Perilaku Hidup Bersih Sehat Di Sekolah Dasar
Se-Kecamatan Jetis Yogyakarta. 2017.
12. Departemen Kesehatan RI. Jakarta. Panduan Manajemen PHBS Menuju
Kabupaten/Kota Sehat. 2002;
13. Saputri Ayu D. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Siswa dengan Praktek
Cuci Tangan Pakai Sabun di Sekolah Dasar Negeri No. 020583 Kecamatan
Binjai Selatan. 2017;
14. Yunita D. Gambaran Tingkat Pengetahuan Siswa Siswi Kelas 2 Dan 3
Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Mencuci Tangan Di SD 030
Kecamatan Muara Kaman Kabupaten Kutai Kartanegara. 2018;
15. Asmi Alfitra. Peran Orang Tua Dengan Kepatuhan Mencuci Tangan
Menggunakan Sabun Pada Anak Usia Sekolah. 2017;
16. Ashari A. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Tindakan
Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Siwa/Siswi Di
SMP Al Fattah Kecamatan Medan Timur Tahun 2017.
17. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta.
Jakarta. 2007;
18. Soekidjo N. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta; Rineka Cipta. 2010;2(5):1–
12.
78
19. Notoadtmodjo S. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Rineka Cipta.
Jakarta. 2010.
20. Agung D. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 2007;
21. Mahalulul A. hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan PHBS di
Desa Angkatan Kidul Pati Tahun 2009.
22. Upi, PDF E-journal Tentang makanan jajanan di SDN ii Tagog Apu.
(diakses tanggal 2 juli 2018), http://www.landasan teori.com/2015/08/
pengertian makanan-jajanan-jenis-ciri.htm/?m.
23. Notoatmodjo S. Jakarta Rinekacipta Kesehatan masyarakat ilmu dan seni
2017.
24. Diana Fifi M, dkk PDF E-journal. Pelaksanaan Program Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) di SD Negeri 001 Tanjung Balai Karimun 2014; 25. Suryani L, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(PHBS) Siswa/I Sekolah Dasar Negeri 37 Kecamatan Tampan Kota
Pekanbaru.2017; 26. Chandra, Dkk Jurnal Pdf, Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap
DenganPerilaku HidupBersih Dan Sehat (Phbs) Pada Siswa SekolahDasar
(Sd) Di Kecamatan Cerbon Tahun 2016; 27. Khanifan M, Tingkat Pengetahuan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) Terhadap
Kebersihan Pribadi Siswa Kelas IV Dan V Msi 01 Kauman Pekalongan Tahun
2018 28. Kanro R, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Hidup Bersih
Dan SehatPada Anak Usia Sekolah Dasar Negeri 08 Moramo Utara Desa
Wawatu KecamatanMoramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Tahun
2016;
29. Bawole, Beliani B, Dkk, Jurnal Pdf, Hubungan Antara Tingkat
Pengetahuan Dan SikapDenganTindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Pada MuridSekolah Dasar GMIM 9 Dan Sekolah Dasar Negeri
InpresPinangunian Kota Bitung. 2018;
30. Amriati, Gambaran Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa-Siswi Sma
Negeri 1 Pangkajene Dalam Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)
Tahun 2010(Muchlis Manguluang, FaisSatrianegara).
31. Sari Nia I, dkk, Jurnal. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku
Hidup Bersih Dan Sehat Sebagai Upaya Untuk Pencegahan Penyakit Diare
Pada Siswa Di Sd N Karangtowo Kecamatan Karangtengah Kabupaten
Demak. 2016;
32. Sondakh Renaldi S, dkk, Jurnal. Hubungan Antara Pengetahuan Dan
Sikap Dengan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs)
SekolahPada Siswa Sekolah Dasar Negeri 112 Manado. 2015;
33. Anas Wahyu Ginanjar A, Jurnal. Hubungan Pengetahuan Siswa Tentang
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) Tatanan Sekolah dengan
Kejadian Diare di SD Sari I Kecamatan Gajah Kabupaten Demak. 2014;
34. Simon, A. Jurnal Kesehatan “Lomba Sekolah berbudaya Lingkungan Sehat
Sekolah Dasar Propinsi Jawa Barat“. 2007.
KUESIONER
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN PHBS DI SD
NEGERI SIGUMURU 100116 KECAMATAN ANGKOLA BARAT
KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2019
A. Identitas Responden
Nama Responden :
Jenis kelamin :1. Laki-Laki
2. Perempuan
Umur :
Kelas :
Pengetahuan Tentang PHBS Petunjuk Pengisian :
1) Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama, pilih salah satu jawaban
yang benar.
2) Berilah tanda (X) pada salah satu jawaban yang adik pilih benar, setiap
pertanyaan hanya diisi satu jawaban.
I. Pengetahuan
1. Menurut adik-adik apa singkatan PHBS ?
a. Pelaksanaan Hidup Bersih dan Sehat
b. Pelaksanaan Hidup Budaya Sehat
c. Perilaku Hidup Budaya Sehat
d. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
2. Di bawah ini, mana yang termasuk PHBS di Sekolah?
a. Mencuci tangan sebelum makan
b. Membuang sampah sembarangan di lingkungan sekolah
c. Meminjam pakaian milik teman
d. Memakai kamar mandi siswa tanpa membersihkannya
3. Apa manfaat mencuci tangan berdasarkan kesehatan?
a. Agar terhindar dari kuman penyakit
b. Agar tidak dimarahi guru
c. Agar tidak dijauhi teman
d. Agar mendapat pujian
4. Kenapa anak mudah terserang penyakit cacingan?
a. Karena kurang menjaga kebersihan diri sendiri
b. Karena makan-makanan bergizi
c. Karena berolahraga secara teratur
d. Karena mencuci tangan sebelum makan
5. Bagaimana cara mencuci tangan yang benar?
a. Cukup dibilas dengan air saja
b. Cukup dengan air dan sabun
c. Hanya bagian kotor yang dicuci
d. Cukup cuci tangan sebelah kanan saja
6. Bagaimana cara memelihara kebersihan kuku?
a. Dikitek/warnai
b. Dibuat panjang dan diwarnai
c. Dipotong sekali seminggu
d. Dibiarkan saja sampai panjang
7. Apa tujuan kita memelihara kebersihan kuku?
a. Supaya kuku kita terlihat lebih menarik
b. Supaya kuku kita terlihat bersih dari kotoran dan kuman
c. Supaya kuku tampak indah
d. Supaya kuku tidak rapuh
8. Apa akibatnya jika kita tidak membersihkan kuku?
a. Dapat menderita diare dan kecacingan
b. Dapat menderita sariawan
c. Tubuh akan terasa lemas
d. Menjadi malas belajar
9. Mengapa kita harus mengganti pakain setiap hari?
a. Karena malu sama teman
b. Karena persediaan pakan di rumah sangat banyak
c. Karena sudah kotor dan berkeringat
d. Karena bosan memakai pakaian yang sama
10. Apa manfaat jika kita memelihara kebersihan pakaian?
a. Menjadi terkenal di sekolah
b. Dipuji oleh orang lain
c. Mempunyai banyak teman
d. Terlihat bersih dan terhindar dari penyakit kulit
11. Apa itu kebersihan pakaian?
a. Pakaian yang tidak berbau
b. Sering ganti-ganti pakaian
c. Pakaian yang tidak mudah luntur
d. Pakaian yang tidak sobek
12. Apakah yang harus kita lakukan agar gigi menjadi sehat?
a. Menggosok gigi di pagi hari saja
b. Banyak makan makanan yang manis seperti permen
c. Menggosok gigi ketika gigi sudah berwarna kuning
d. Menggosok gigi sesudah makan dan sebelum tidur
13. Apakah yang akan terjadi jika kita tidak memelihara kebersihan gigi dan
mulut?
a. Gigi tetap kokoh dan kuat
b. Mulut akan terasa segar
c. Gigi akan menjadi keropos dan berlubang
d. Mulut dan gigi terasa nyaman
14. Kapan sebaiknya kita keramas rambut?
a. Setiap hari
b. Dua minggu sekali
c. Seminggu sekali
d. Minimal dua kali seminggu
15. Apa akibat tidak menjaga kebersihan rambut?
a. Rambut menjadi lembut
b. Rambut tidak berbau
c. Rambut akan kering dan gimbal
d. Terdapat kutu
16. Apa manfaat membuang sampah pada tempatnya?
a. Tidak dimarahi guru kelas
b. Akan banyak lalat yang berdatangan
c. Sekolah kurang penghijauan
d. Sekolah terlihat bersih dan rapi
17. Apakah yang akan kita lakukan jika melihat sampah dilaci meja kita?
a. Membuang ditempat sampah
b. Membuang dilantai
c. Membiarkannya saja dan berbau
d. Menyuruh teman untuk membuangnya
18. Kenapa kita perlu berolahraga?
a. Bisa berkelahi dengan teman
b. Menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan
c. Diperhatikan oleh guru
d. Menjadi anak yang kuat
19. Apa manfaat dari berolahraga?
a. Merasa lemas
b. Badan terasa sakit
c. Badan bugar dan sehat
d. Membuat keluar keringat
20. Apa akibat dari kita tidak pernah berolahraga?
a. Badan selalu sehat
b. Makan banyak
c. Saling berkelahi
d. Kekebalan tubuh berkurang
II. Sikap
Petunjuk : Pernyataan-pernyataan berikut ini berhubungan dengan sikap
siswa/siswi dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
jawablah dengan member tanda (√) pada kotak pilihan anda.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Mencuci tangan harus menggunakan air
mengalir dan sabun
2. Sebelum makan harus mencuci tangan terlebih
dahulu
3. Menjaga kebersihan kuku dengan memotong
kuku secara rutin
4. Sesudah buang air besar wajib mencuci tangan
pakai sabun
5. Jajan sembarangan menimbulkan penyakit diare
6. Tidak membuang sampah pada tempatnya
7. Buang air kecil di sembarang tempat
8. Sampah dibuang setiap hari
9. Olahraga di sekolah sangat penting untuk
kesehatan tubuh
10. Sebaiknya membuang sampah di tempat sampah
karena adanya kesadaran diri sendiri
11. Istirahat dengan tepat dan teratur
12. Mengkonsumsi air putih 8 gelas sehari
13. Merawat diri dengan mandi 2 kali sehari
14. Menggosok gigi 2 kali sehari
15. Buang air kecil di sembarang tempat
III. Peran Orang Tua
No Pernyataan Tidak
Pernah
Kadang-
kadang Jarang Selalu
1 Orang tua menjelaskan
kepada anak-anak tentang
pengertian mencuci tangan
2 Orang tua Menjelaskan
kepada anak bahwa perilaku
hidup bersih dan sehat itu
sangat penting
3 Orang tua memberikan
pengarahan kepada anak
untuk selalu mencuci tangan
agar terhindar dari berbagai
macam penyakit
4 Orang tua menjelaskan
kepada anak pentingnya
memelihara kuku dengan
bersih
5 Orang tua menjelaskan
kepada anak mencuci
tangan setelah BAB/BAK
6 Orang tua mengingatkan
kepada anak tentang
membuang sampah pada
tempatnya
7 Orang tua menjelaskan
kepada anak pentingnya
menggosok gigi 2 kali
sehari
8 Orang tua mengingatkan
kepada anak manfaat
merawat kebersihan diri
9 Orang tua menjelaskan
kepada anak akibat jajan
sembarangan di sekolah
10 Orang tua mempraktekkan
kepada anak tentang
mencuci tangan yang benar
IV. Tindakan PHBS
Pilih salah satu jawaban yang menurut adik-adik paling benar.
No. Pertanyaan Selalu Kadang-
Kadang
Tidak
Pernah
1. Apakah adik-adik mencuci tangan
sebelum makan?
2. Apakah adik-adik mencuci tangan setelah
bermain?
3. Apakah adik-adik mencuci tangan
menggunakan sabun?
4. Apakah adik-adik membuang sampah
pada tempat sampah yang tersedia di
sekolah?
5. Apakah adik-adik menggunakan jamban
untuk membuang air besar dan kecil?
6. Apakah adik-adik memilih jajanan yang
sehat ketika istirahat?
7. apakah adik-adik membawa bekal dari
rumah ke sekolah?
8. Apakah adik-adik mengikuti jam olahraga
disekolah
7. Apakah adik-adik mengikuti jadwal piket
membersihkan kelas?
9. Apakah adik-adik merokok?
10. Apakah adik-adik mengukur berat badan
setiap bulan?
MASTER DATA UJI VALIDITAS
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN PHBS SEKOLAH PADA SISWA DI SD NEGERI SIBANGKUA
KECAMATAN ANGKOLA BARAT KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2019
No Pengetahuan
Total Sikap
Total Peran Orang Tua
Total Tindakan PHBS
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 56 1 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 1 3 3 1 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29
2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 56 1 2 2 3 2 4 1 2 2 2 4 4 2 2 1 34 4 2 2 3 4 2 4 2 3 4 30 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 21
3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 55 1 1 3 1 1 4 1 1 1 1 4 4 3 1 1 28 1 1 3 1 1 3 1 1 1 1 14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
4 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 44 1 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 28 4 2 2 3 4 2 4 2 3 4 30 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 27
5 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 1 2 2 44 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 3 3 1 1 3 3 1 1 3 20
6 3 3 2 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3 2 3 2 2 1 3 3 50 1 2 2 3 2 4 1 2 2 2 1 4 2 2 1 31 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 22 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 22
7 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 54 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 19 4 1 1 1 4 1 4 1 1 4 22 1 3 1 1 1 3 3 1 1 3 18
8 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 26 1 2 4 4 2 1 1 2 2 2 4 1 4 2 1 33 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 36 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 26
9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 39 1 3 3 4 3 4 1 4 3 3 4 4 3 3 1 44 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 36 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 26
10 2 3 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 42 1 2 2 4 2 3 1 2 2 2 3 3 2 2 1 32 3 2 2 4 3 2 3 2 4 3 28 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 26
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 2 1 3 3 1 1 2 2 1 1 1 1 3 1 2 25 4 1 3 3 4 3 4 1 3 4 30 1 3 1 1 1 3 3 1 1 3 18
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 56 2 4 3 3 2 3 2 4 3 2 28 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 28
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 1 4 4 4 4 3 1 4 4 4 1 3 4 4 1 46 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 36 1 3 3 1 1 3 3 1 1 3 20
14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60 1 2 1 2 2 3 1 2 2 2 1 3 1 2 1 26 3 2 1 2 3 1 3 2 2 3 22 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 20
15 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 31 1 1 2 1 1 4 1 1 1 1 1 4 2 1 1 23 4 1 2 1 4 2 4 1 1 4 24 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 11
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60 1 2 1 2 2 4 1 2 2 2 2 4 1 2 1 29 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 18 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 21
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1 20 1 1 3 1 1 3 1 1 1 1 14 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 14
Lampiran 2
18 1 3 1 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 46 1 2 2 3 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 25 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 22 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 24
19 1 3 3 3 3 1 1 1 1 3 1 3 3 3 1 3 3 3 1 3 44 1 1 1 3 1 3 1 4 1 1 1 3 1 1 1 24 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1 14 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 12
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 58 1 1 2 4 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 23 2 1 2 4 2 2 2 1 4 2 22 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 16
21 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 3 26 3 1 3 1 1 2 3 1 1 1 1 2 3 1 3 27 4 1 3 1 4 3 4 1 1 4 26 1 1 3 3 1 1 1 3 3 1 18
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60 1 2 2 1 2 1 1 3 2 2 1 1 2 2 1 24 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 18 2 2 2 1 2 2 2 1 3 2 19
23 3 1 3 3 1 3 1 1 3 1 1 1 3 1 1 3 3 2 1 3 39 1 1 3 1 1 3 1 4 1 1 1 3 3 1 1 26 3 1 3 1 3 3 3 1 1 3 22 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 12
24 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 54 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 24 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 16 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 23
25 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 46 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 3 1 1 1 3 2 1 15
26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 24 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 18 2 2 3 3 2 2 2 3 1 2 22
27 3 1 1 1 1 3 1 1 3 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 28 1 1 1 4 1 3 1 3 1 1 1 3 1 1 1 24 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
28 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 1 3 1 50 1 2 2 2 2 1 1 3 2 2 3 1 2 2 1 27 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 16 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 21
29 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 56 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 19 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 16 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 13
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 1 4 4 1 4 2 1 3 4 4 2 2 4 4 1 41 1 4 4 1 1 4 1 4 1 1 22 2 3 2 1 2 3 3 1 2 3 22
MASTER DATA PENELITIAN
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN PHBS DI SD NEGERI SIGUMURU 100116 KECAMATAN
ANGKOLA BARAT KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2019
No Jenis
Kelamin Umur Kelas
Pengetahuan Total Kategori Keterangan
Sikap Total Kategori Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 2 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 9 1 Kurang 4 2 1 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 1 46 2 Baik
2 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 7 1 Kurang 1 2 1 3 1 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 43 1 Kurang
3 2 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 5 1 Kurang 3 4 3 4 3 1 3 1 3 4 4 4 4 3 4 48 2 Baik
4 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 8 1 Kurang 1 3 4 4 4 2 3 3 3 2 3 4 4 1 3 44 1 Kurang
5 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 15 3 Baik 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 4 2 1 22 1 Kurang
6 2 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 6 1 Kurang 4 4 2 3 3 2 4 3 4 3 4 2 2 3 4 47 2 Baik
7 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 9 1 Kurang 2 3 1 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 49 2 Baik
8 2 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 8 1 Kurang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 18 1 Kurang
9 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6 1 Kurang 1 2 2 4 3 4 4 4 3 4 3 2 4 3 4 47 2 Baik
10 2 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17 3 Baik 2 4 4 4 4 4 2 3 2 3 2 3 4 2 3 46 2 Baik
11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 14 2 Cukup 4 2 1 1 1 2 4 1 1 1 1 1 2 3 4 29 1 Kurang
12 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 9 1 Kurang 4 4 3 4 2 2 1 1 1 1 1 1 4 1 3 33 1 Kurang
13 2 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 7 1 Kurang 2 3 3 4 4 3 3 1 3 4 3 3 4 3 3 46 2 Baik
14 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 12 2 Cukup 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 2 1 1 48 2 Baik
15 2 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 6 1 Kurang 4 1 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 46 2 Baik
16 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 8 1 Kurang 4 4 1 3 4 4 4 4 3 2 1 1 1 3 4 43 1 Kurang
17 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 3 Baik 4 4 3 4 4 4 3 4 1 2 4 4 1 3 3 48 2 Baik
18 2 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 9 1 Kurang 4 2 1 3 1 4 4 4 4 2 3 1 1 1 1 36 1 Kurang
19 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 3 Baik 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 2 Baik
20 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 16 3 Baik 1 3 3 3 1 2 1 1 2 3 3 4 4 2 1 34 1 Kurang
21 2 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 7 1 Kurang 4 2 1 1 1 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 43 1 Kurang
Lampiran 3
22 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 8 1 Kurang 3 3 2 3 4 4 4 1 4 3 3 4 3 4 3 48 2 Baik
23 2 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 6 1 Kurang 2 3 4 4 1 2 3 4 3 4 4 3 1 2 1 41 1 Kurang
24 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 8 1 Kurang 4 3 1 2 2 1 2 1 3 3 1 3 1 4 4 35 1 Kurang
25 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 13 2 Cukup 4 4 3 4 4 2 3 3 1 4 4 4 4 4 4 52 2 Baik
26 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 17 3 Baik 4 4 4 4 1 4 2 3 4 3 3 2 1 3 4 46 2 Baik
27 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 12 2 Cukup 1 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 2 3 1 48 2 Baik
28 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 9 1 Kurang 1 1 3 3 2 1 1 1 1 1 2 4 4 4 4 33 1 Kurang
29 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 8 1 Kurang 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 49 2 Baik
30 2 2 2 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 14 2 Cukup 2 2 3 4 3 4 1 3 2 3 3 3 4 1 2 40 1 Kurang
31 2 2 2 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12 2 Cukup 4 4 2 2 1 4 4 4 2 3 4 3 4 4 3 48 2 Baik
32 1 2 2 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 9 1 Kurang 1 1 3 1 4 2 3 3 2 2 4 1 2 3 3 35 1 Kurang
33 2 2 2 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 14 2 Cukup 1 2 3 2 3 2 3 4 3 2 2 3 2 2 2 36 1 Kurang
34 1 2 2 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 7 1 Kurang 4 3 2 3 1 1 2 3 2 3 1 2 4 3 4 38 1 Kurang
35 2 2 2 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 13 2 Cukup 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 52 2 Baik
36 2 2 2 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 10 2 Cukup 1 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 46 2 Baik
37 1 2 2 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 7 1 Kurang 4 4 4 4 2 2 3 2 1 1 1 2 2 3 4 39 1 Kurang
38 2 2 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 3 Baik 2 3 2 1 1 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 46 2 Baik
39 2 2 2 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 15 3 Baik 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 2 3 2 3 49 2 Baik
40 1 2 2 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 8 1 Kurang 1 3 3 3 1 1 3 4 4 4 2 4 4 4 4 45 1 Kurang
41 1 2 2 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16 3 Baik 1 2 1 2 2 3 4 3 3 1 2 2 3 3 4 36 1 Kurang
42 2 2 2 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 9 1 Kurang 4 3 2 2 1 3 3 4 3 2 3 2 4 3 2 41 1 Kurang
43 1 2 2 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 12 2 Cukup 2 3 2 3 2 3 4 4 3 2 3 3 4 4 4 46 2 Baik
44 2 2 2 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 16 3 Baik 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 2 4 3 2 51 2 Baik
45 1 2 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17 3 Baik 2 4 4 4 1 3 1 3 2 3 2 4 3 4 3 43 1 Kurang
46 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 3 Baik 2 3 4 4 4 2 2 1 3 3 3 3 4 3 4 45 1 Kurang
47 1 2 2 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 7 1 Kurang 2 3 1 1 1 2 4 2 4 2 4 3 4 3 4 40 1 Kurang
48 1 2 2 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 6 1 Kurang 2 3 2 3 1 3 3 4 2 4 4 1 1 1 2 36 1 Kurang
49 1 2 2 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 9 1 Kurang 4 3 3 3 4 4 2 3 1 3 2 1 4 2 3 42 1 Kurang
50 1 2 2 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7 1 Kurang 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 52 2 Baik
51 2 2 2 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 14 2 Cukup 3 4 3 4 2 3 4 4 3 3 2 3 3 2 3 46 2 Baik
52 1 2 2 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 7 1 Kurang 3 4 2 4 2 3 1 3 4 2 2 3 4 2 1 40 1 Kurang
53 2 2 2 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 9 1 Kurang 3 2 3 3 3 4 4 2 2 3 4 4 2 4 4 47 2 Baik
54 2 2 2 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 13 2 Cukup 4 3 3 2 1 2 3 2 3 1 4 4 2 2 3 39 1 Kurang
55 2 2 2 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 7 1 Kurang 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58 2 Baik
56 2 2 2 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 13 2 Cukup 4 3 3 2 4 2 3 2 1 3 2 4 3 2 2 40 1 Kurang
57 2 2 2 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 9 1 Kurang 4 2 2 3 1 4 3 2 3 2 3 3 3 3 4 42 1 Kurang
58 2 2 2 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 13 2 Cukup 4 1 4 4 4 4 2 3 4 2 4 3 4 3 2 48 2 Baik
59 2 2 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 6 1 Kurang 4 3 2 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 4 4 51 2 Baik
60 2 2 2 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 12 2 Cukup 3 3 3 3 2 3 4 2 1 1 4 3 2 3 4 41 1 Kurang
61 2 2 2 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 14 2 Cukup 4 4 4 4 4 3 1 4 3 4 4 4 4 3 2 52 2 Baik
62 1 3 3 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 9 1 Kurang 2 3 4 4 4 1 2 2 4 3 2 3 2 4 3 43 1 Kurang
63 2 3 3 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 7 1 Kurang 3 2 3 1 4 2 4 1 2 3 1 3 4 4 4 41 1 Kurang
64 1 3 3 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 15 3 Baik 2 3 3 3 2 2 2 4 3 3 4 4 4 4 4 47 2 Baik
65 2 3 3 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17 3 Baik 1 3 4 3 4 3 4 3 2 4 4 4 2 4 4 49 2 Baik
66 1 3 3 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 9 1 Kurang 1 2 2 4 3 2 3 3 2 3 2 4 1 3 2 37 1 Kurang
67 1 3 3 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 13 2 Cukup 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 51 2 Baik
68 2 3 3 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 14 2 Cukup 2 3 2 1 4 1 1 3 4 2 3 4 2 1 1 34 1 Kurang
69 1 3 3 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 11 2 Cukup 4 2 3 2 3 4 3 2 3 3 4 4 3 2 1 43 1 Kurang
70 2 3 3 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 7 1 Kurang 2 3 2 4 2 3 4 4 4 3 3 2 3 4 2 45 1 Kurang
71 1 3 3 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 10 2 Cukup 2 1 2 3 2 3 1 4 3 2 1 4 3 3 3 37 1 Kurang
72 2 3 3 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 12 2 Cukup 4 2 1 4 1 2 4 2 3 2 3 2 2 3 4 39 1 Kurang
73 1 3 3 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 14 2 Cukup 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 49 2 Baik
74 2 3 3 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 5 1 Kurang 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 1 46 2 Baik
75 1 3 3 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 16 3 Baik 2 3 3 4 4 3 3 1 2 2 4 4 4 4 4 47 2 Baik
76 2 3 3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18 3 Baik 2 4 4 4 2 4 2 1 4 3 3 1 1 4 3 42 1 Kurang
77 2 3 3 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 13 2 Cukup 4 3 2 3 3 3 2 3 1 3 2 4 3 4 4 44 1 Kurang
78 2 3 3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 15 3 Baik 2 1 2 3 2 3 4 3 4 3 4 3 4 1 2 41 1 Kurang
79 2 3 3 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 9 1 Kurang 2 4 3 4 4 2 1 1 3 3 4 4 4 4 4 47 2 Baik
80 2 3 3 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 17 3 Baik 4 4 3 4 4 1 4 3 4 3 3 3 4 3 2 49 2 Baik
81 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19 3 Baik 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 2 3 2 3 47 2 Baik
82 2 3 3 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 12 2 Cukup 2 1 2 2 3 4 3 2 2 1 1 1 1 1 2 28 1 Kurang
83 1 3 3 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 8 1 Kurang 4 4 4 2 3 2 2 1 2 3 2 3 2 3 4 41 1 Kurang
84 2 3 3 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 16 3 Baik 3 2 3 4 2 4 3 4 1 3 4 2 3 4 4 46 2 Baik
85 2 3 3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 3 Baik 2 3 1 3 2 1 2 3 4 4 3 4 2 4 2 40 1 Kurang
86 1 3 3 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 9 1 Kurang 1 2 3 3 3 4 2 1 1 4 3 3 2 2 4 38 1 Kurang
87 2 3 3 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 13 2 Cukup 2 3 4 1 1 4 1 1 3 2 2 3 1 4 3 35 1 Kurang
88 1 3 3 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 11 2 Cukup 4 3 2 2 2 1 4 4 4 4 4 2 4 4 3 47 2 Baik
89 2 3 3 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 16 3 Baik 3 4 2 3 4 2 1 2 3 4 1 1 2 3 4 39 1 Kurang
90 2 3 3 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18 3 Baik 4 3 2 3 2 1 4 3 4 4 4 2 3 4 3 46 2 Baik
91 1 3 3 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 13 2 Cukup 1 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 3 2 49 2 Baik
Peran Orang tua Total Kategori Keterangan
Tindakan PHBS Total Kategori Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 2 3 3 1 1 3 4 2 4 27 1 Berperan Aktif 2 2 1 1 1 3 1 2 1 1 15 1 Kurang
1 1 1 1 1 1 1 2 1 4 14 2 Berperan Tidak Aktif 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 13 1 Kurang
2 2 3 2 4 2 4 2 4 4 29 1 Berperan Aktif 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 11 1 Kurang
1 1 1 1 4 1 2 1 1 2 15 2 Berperan Tidak Aktif 3 1 3 3 2 1 2 1 1 1 18 2 Baik
2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 15 2 Berperan Tidak Aktif 2 1 3 2 3 3 2 2 3 1 22 2 Baik
1 2 1 1 1 1 1 2 3 1 14 2 Berperan Tidak Aktif 1 1 1 3 2 1 2 1 1 1 14 1 Kurang
4 2 2 3 4 1 2 1 3 1 23 1 Berperan Aktif 2 3 3 3 3 2 3 1 3 3 26 2 Baik
1 1 1 1 4 2 1 2 1 1 15 2 Berperan Tidak Aktif 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 15 1 Kurang
2 2 4 2 2 2 4 2 3 3 26 1 Berperan Aktif 1 1 1 1 1 1 2 3 2 1 14 1 Kurang
1 1 3 2 2 1 1 1 2 1 15 2 Berperan Tidak Aktif 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 13 1 Kurang
1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 13 2 Berperan Tidak Aktif 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 11 1 Kurang
2 2 4 2 4 4 2 3 1 4 28 1 Berperan Aktif 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 2 Baik
1 1 1 1 3 1 2 1 1 2 14 2 Berperan Tidak Aktif 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 12 1 Kurang
4 4 1 4 4 1 4 3 3 2 30 1 Berperan Aktif 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 27 2 Baik
3 2 1 1 1 1 1 1 2 1 14 2 Berperan Tidak Aktif 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 11 1 Kurang
1 1 1 1 1 1 1 1 3 4 15 2 Berperan Tidak Aktif 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 13 1 Kurang
1 1 3 2 2 4 4 4 4 4 29 1 Berperan Aktif 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 28 2 Baik
1 1 1 2 4 4 3 4 3 4 27 1 Berperan Aktif 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 12 1 Kurang
4 4 4 3 3 2 1 1 1 2 25 1 Berperan Aktif 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 17 2 Baik
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 Berperan Tidak Aktif 2 1 1 1 1 1 3 1 1 1 13 1 Kurang
4 1 1 1 1 2 1 1 1 1 14 2 Berperan Tidak Aktif 3 1 1 1 3 1 1 1 1 1 14 1 Kurang
1 2 1 1 3 2 2 1 1 1 15 2 Berperan Tidak Aktif 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 16 2 Baik
2 1 1 2 1 3 1 1 1 1 14 2 Berperan Tidak Aktif 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 11 1 Kurang
3 3 3 2 3 1 4 1 4 3 27 1 Berperan Aktif 3 3 2 3 1 1 1 3 3 3 23 2 Baik
1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 13 2 Berperan Tidak Aktif 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 12 1 Kurang
1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 12 2 Berperan Tidak Aktif 1 3 2 3 3 2 3 2 3 3 25 2 Baik
4 3 1 1 1 1 1 1 1 1 15 2 Berperan Tidak Aktif 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 13 1 Kurang
1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 11 2 Berperan Tidak Aktif 3 3 3 3 2 3 2 3 1 3 26 2 Baik
1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 13 2 Berperan Tidak Aktif 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 16 2 Baik
3 2 1 1 1 1 1 1 3 1 15 2 Berperan Tidak Aktif 2 1 2 1 3 1 1 1 1 1 14 1 Kurang
1 4 1 1 1 1 1 2 1 1 14 2 Berperan Tidak Aktif 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 12 1 Kurang
3 4 4 4 3 2 1 1 1 3 26 1 Berperan Aktif 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 14 1 Kurang
3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 13 2 Berperan Tidak Aktif 1 1 1 2 1 3 1 1 3 1 15 1 Kurang
1 1 1 2 3 4 3 4 3 4 26 1 Berperan Aktif 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 11 1 Kurang
1 1 1 1 1 1 1 4 3 1 15 2 Berperan Tidak Aktif 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 13 1 Kurang
1 1 1 1 2 3 1 1 1 1 13 2 Berperan Tidak Aktif 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29 2 Baik
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 Berperan Tidak Aktif 1 1 1 2 1 3 1 1 1 1 13 1 Kurang
4 4 4 3 4 3 4 2 1 1 30 1 Berperan Aktif 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 21 2 Baik
4 3 4 3 4 1 1 3 2 3 28 1 Berperan Aktif 3 2 2 2 3 3 1 3 3 3 25 2 Baik
3 4 3 4 2 3 1 2 2 2 26 1 Berperan Aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 Kurang
1 4 2 4 2 2 3 4 3 4 29 1 Berperan Aktif 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1 13 1 Kurang
3 4 2 4 2 4 1 1 1 1 23 1 Berperan Aktif 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 20 2 Baik
1 1 1 1 1 3 2 4 1 1 16 1 Berperan Aktif 2 2 1 1 1 1 2 3 1 1 15 1 Kurang
4 3 4 3 4 2 2 1 1 3 27 1 Berperan Aktif 2 2 2 1 3 3 3 2 2 3 23 2 Baik
4 3 4 3 4 3 2 1 4 2 30 1 Berperan Aktif 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 Kurang
1 1 4 2 3 2 3 3 3 2 24 1 Berperan Aktif 1 2 2 2 3 2 1 2 2 2 19 2 Baik
1 2 1 3 1 1 1 1 1 1 13 2 Berperan Tidak Aktif 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 14 1 Kurang
1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 11 2 Berperan Tidak Aktif 1 1 1 2 3 3 3 3 2 3 22 2 Baik
1 1 1 2 1 1 1 4 1 1 14 2 Berperan Tidak Aktif 1 1 1 1 3 3 2 1 1 1 15 1 Kurang
4 4 4 3 4 3 2 2 1 1 28 1 Berperan Aktif 3 2 2 2 3 2 2 2 1 1 20 2 Baik
2 1 3 4 3 4 1 1 1 1 21 1 Berperan Aktif 1 2 1 2 2 3 3 3 2 3 22 2 Baik
1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 12 2 Berperan Tidak Aktif 1 1 1 1 2 3 1 1 1 1 13 1 Kurang
4 3 3 2 3 1 1 1 2 3 23 1 Berperan Aktif 2 2 3 3 2 1 1 3 3 3 23 2 Baik
2 3 4 1 1 2 2 4 3 3 25 1 Berperan Aktif 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 15 1 Kurang
1 1 2 1 1 3 1 3 1 1 15 2 Berperan Tidak Aktif 3 3 3 3 3 2 2 1 2 2 24 2 Baik
3 2 1 1 1 1 2 1 1 1 14 2 Berperan Tidak Aktif 1 2 2 2 1 1 3 1 1 1 15 1 Kurang
1 1 2 4 2 4 2 4 2 3 25 1 Berperan Aktif 1 1 3 1 1 1 1 1 2 1 13 1 Kurang
3 4 2 4 2 3 1 3 2 4 28 1 Berperan Aktif 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29 2 Baik
3 3 4 2 2 1 2 3 4 3 27 1 Berperan Aktif 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 12 1 Kurang
2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2 Berperan Tidak Aktif 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 2 Baik
1 1 1 1 1 1 1 3 2 3 15 2 Berperan Tidak Aktif 1 1 1 2 1 1 1 3 2 1 14 1 Kurang
2 1 2 2 1 4 4 4 3 2 25 1 Berperan Aktif 2 3 2 3 1 3 3 3 3 3 26 2 Baik
1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 11 2 Berperan Tidak Aktif 3 2 1 1 2 2 1 1 1 1 15 1 Kurang
3 3 4 4 2 2 1 2 3 4 28 1 Berperan Aktif 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 25 2 Baik
1 1 2 2 1 1 1 1 1 3 14 2 Berperan Tidak Aktif 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 13 1 Kurang
1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 11 2 Berperan Tidak Aktif 3 3 3 2 3 2 3 1 3 3 26 2 Baik
4 4 3 3 2 2 1 3 4 4 30 1 Berperan Aktif 1 2 3 3 2 3 2 3 3 3 25 2 Baik
2 2 2 2 3 4 2 3 3 3 26 1 Berperan Aktif 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 15 1 Kurang
1 4 3 2 3 3 3 2 4 4 29 1 Berperan Aktif 3 1 1 2 2 1 1 1 1 1 14 1 Kurang
1 1 2 2 4 3 2 3 2 3 23 1 Berperan Aktif 2 3 2 3 2 3 1 3 2 3 24 2 Baik
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 Berperan Tidak Aktif 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 12 1 Kurang
2 1 3 3 3 4 4 4 4 1 29 1 Berperan Aktif 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 11 1 Kurang
1 1 1 1 1 1 1 4 2 1 14 2 Berperan Tidak Aktif 1 2 2 3 2 3 2 3 2 3 23 2 Baik
3 1 1 1 2 3 1 1 1 1 15 2 Berperan Tidak Aktif 1 1 1 1 1 2 3 1 1 1 13 1 Kurang
1 1 2 2 2 2 4 4 3 3 24 1 Berperan Aktif 3 2 3 2 3 1 3 2 1 2 22 2 Baik
1 2 2 3 3 3 2 1 1 1 19 1 Berperan Aktif 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 2 Baik
1 1 1 4 1 1 2 1 2 1 15 2 Berperan Tidak Aktif 1 1 1 1 2 1 3 2 1 2 15 1 Kurang
1 2 2 3 3 4 3 2 2 1 23 1 Berperan Aktif 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 13 1 Kurang
1 1 2 1 2 1 1 1 3 1 14 2 Berperan Tidak Aktif 3 2 3 3 2 3 1 3 2 3 25 2 Baik
4 4 3 4 3 2 4 1 2 1 28 1 Berperan Aktif 1 3 1 3 1 3 2 3 3 3 23 2 Baik
2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 13 2 Berperan Tidak Aktif 2 3 3 2 3 1 3 2 3 3 25 2 Baik
1 3 2 2 1 1 1 1 2 1 15 2 Berperan Tidak Aktif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 11 1 Kurang
3 3 3 3 1 1 2 2 3 4 25 1 Berperan Aktif 1 3 2 2 2 3 3 3 3 3 25 2 Baik
2 3 3 1 4 4 4 4 1 1 27 1 Berperan Aktif 1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 26 2 Baik
1 1 2 4 1 1 1 1 1 1 14 2 Berperan Tidak Aktif 1 2 3 3 2 3 3 2 3 1 23 2 Baik
1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 13 2 Berperan Tidak Aktif 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 12 1 Kurang
3 4 4 1 1 3 2 4 2 1 25 1 Berperan Aktif 1 1 1 1 1 1 3 3 2 1 15 1 Kurang
3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 13 2 Berperan Tidak Aktif 2 3 1 1 1 1 1 2 1 1 14 1 Kurang
1 3 2 4 4 4 1 2 2 3 26 1 Berperan Aktif 1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 26 2 Baik
1 1 1 2 1 1 1 1 1 4 14 2 Berperan Tidak Aktif 1 1 2 3 1 1 1 1 2 1 14 1 Kurang
3 4 2 4 2 4 2 2 1 1 25 1 Berperan Aktif 2 1 3 2 3 2 3 3 3 3 25 2 Baik
Keterangan Jenis Kelamin
1. Perempuan
2. Laki-laki
Umur
1. 8-9 Tahun
2. 10-11 Tahun
3. > 12 Tahun
Kelas
1. IV
2. V
3. VI
Pengetahuan
0. Salah
1. Benar
Sikap
1. STS
2. TS
3. S
4. SS
Peran Oran
Tua
1. TP
2. KK
3. J
4. S
Tindakan PHBS
1. TP
2. KK
3. S
4. OUTPUT HASIL UJI VALIDITAS
Correlations
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20
TOTALP
P1 Pearson Correlation
1 .422* .645
** .591
** .422
* 1.000
*
*
.668** .621
** 1.000
*
*
.525** .676
** .422
* .423
* .630
** .668
** .645
** .591
** .432
* .668
** .423
* .792
**
Sig. (2-tailed)
.020 .000 .001 .020 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .020 .020 .000 .000 .000 .001 .017 .000 .020 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P2 Pearson Correlation
.422* 1 .481
** .575
** 1.000
** .422
* .676
** .500
** .422
* .759
** .708
** 1.000
** .409
* .718
** .676
** .481
** .575
** .370
* .676
** .409
* .773
**
Sig. (2-tailed)
.020
.007 .001 .000 .020 .000 .005 .020 .000 .000 .000 .025 .000 .000 .007 .001 .044 .000 .025 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P3 Pearson Correlation
.645** .481
** 1 .679
** .481
** .645
** .469
** .512
** .645
** .713
** .585
** .481
** .625
** .545
** .469
** 1.000
*
*
.679** .706
** .469
** .625
** .782
**
Sig. (2-tailed)
.000 .007
.000 .007 .000 .009 .004 .000 .000 .001 .007 .000 .002 .009 .000 .000 .000 .009 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P4 Pearson Correlation
.591** .575
** .679
** 1 .575
** .591
** .609
** .474
** .591
** .706
** .626
** .575
** .816
** .637
** .609
** .679
** 1.000
*
*
.618** .609
** .816
** .842
**
Sig. (2-tailed)
.001 .001 .000
.001 .001 .000 .008 .001 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P5 Pearson Correlation
.422* 1.000
*
*
.481** .575
** 1 .422
* .676
** .500
** .422
* .759
** .708
** 1.000
** .409
* .718
** .676
** .481
** .575
** .370
* .676
** .409
* .773
**
Sig. (2-tailed)
.020 .000 .007 .001
.020 .000 .005 .020 .000 .000 .000 .025 .000 .000 .007 .001 .044 .000 .025 .000
Lampiran 4
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P6 Pearson Correlation
1.000*
*
.422* .645
** .591
** .422
* 1 .668
** .621
** 1.000
*
*
.525** .676
** .422
* .423
* .630
** .668
** .645
** .591
** .432
* .668
** .423
* .792
**
Sig. (2-tailed)
.000 .020 .000 .001 .020
.000 .000 .000 .003 .000 .020 .020 .000 .000 .000 .001 .017 .000 .020 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P7 Pearson Correlation
.668** .676
** .469
** .609
** .676
** .668
** 1 .618
** .668
** .732
** .861
** .676
** .475
** .686
** 1.000
** .469
** .609
** .332 1.000
*
* .475
** .850
**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .009 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .008 .000 .000 .009 .000 .073 .000 .008 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P8 Pearson Correlation
.621** .500
** .512
** .474
** .500
** .621
** .618
** 1 .621
** .588
** .646
** .500
** .434
* .597
** .618
** .512
** .474
** .404
* .618
** .434
* .718
**
Sig. (2-tailed)
.000 .005 .004 .008 .005 .000 .000
.000 .001 .000 .005 .017 .000 .000 .004 .008 .027 .000 .017 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P9 Pearson Correlation
1.000*
*
.422* .645
** .591
** .422
* 1.000
*
*
.668** .621
** 1 .525
** .676
** .422
* .423
* .630
** .668
** .645
** .591
** .432
* .668
** .423
* .792
**
Sig. (2-tailed)
.000 .020 .000 .001 .020 .000 .000 .000
.003 .000 .020 .020 .000 .000 .000 .001 .017 .000 .020 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P10 Pearson Correlation
.525** .759
** .713
** .706
** .759
** .525
** .732
** .588
** .525
** 1 .797
** .759
** .544
** .824
** .732
** .713
** .706
** .649
** .732
** .544
** .872
**
Sig. (2-tailed)
.003 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .001 .003
.000 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P11 Pearson Correlation
.676** .708
** .585
** .626
** .708
** .676
** .861
** .646
** .676
** .797
** 1 .708
** .567
** .723
** .861
** .585
** .626
** .460
* .861
** .567
** .882
**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .001 .000 .000 .001 .000 .011 .000 .001 .000
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P12 Pearson Correlation
.422* 1.000
*
*
.481** .575
** 1.000
** .422
* .676
** .500
** .422
* .759
** .708
** 1 .409
* .718
** .676
** .481
** .575
** .370
* .676
** .409
* .773
**
Sig. (2-tailed)
.020 .000 .007 .001 .000 .020 .000 .005 .020 .000 .000
.025 .000 .000 .007 .001 .044 .000 .025 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P13 Pearson Correlation
.423* .409
* .625
** .816
** .409
* .423
* .475
** .434
* .423
* .544
** .567
** .409
* 1 .430
* .475
** .625
** .816
** .516
** .475
** 1.000
**
.709**
Sig. (2-tailed)
.020 .025 .000 .000 .025 .020 .008 .017 .020 .002 .001 .025
.018 .008 .000 .000 .004 .008 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P14 Pearson Correlation
.630** .718
** .545
** .637
** .718
** .630
** .686
** .597
** .630
** .824
** .723
** .718
** .430
* 1 .686
** .545
** .637
** .464
** .686
** .430
* .816
**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .018
.000 .002 .000 .010 .000 .018 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P15 Pearson Correlation
.668** .676
** .469
** .609
** .676
** .668
** 1.000
** .618
** .668
** .732
** .861
** .676
** .475
** .686
** 1 .469
** .609
** .332 1.000
*
* .475
** .850
**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .009 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .008 .000
.009 .000 .073 .000 .008 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P16 Pearson Correlation
.645** .481
** 1.000
*
*
.679** .481
** .645
** .469
** .512
** .645
** .713
** .585
** .481
** .625
** .545
** .469
** 1 .679
** .706
** .469
** .625
** .782
**
Sig. (2-tailed)
.000 .007 .000 .000 .007 .000 .009 .004 .000 .000 .001 .007 .000 .002 .009
.000 .000 .009 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P17 Pearson Correlation
.591** .575
** .679
** 1.000
** .575
** .591
** .609
** .474
** .591
** .706
** .626
** .575
** .816
** .637
** .609
** .679
** 1 .618
** .609
** .816
** .842
**
Sig. (2-tailed)
.001 .001 .000 .000 .001 .001 .000 .008 .001 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P18 Pearson Correlation
.432* .370
* .706
** .618
** .370
* .432
* .332 .404
* .432
* .649
** .460
* .370
* .516
** .464
** .332 .706
** .618
** 1 .332 .516
** .633
**
Sig. (2-tailed)
.017 .044 .000 .000 .044 .017 .073 .027 .017 .000 .011 .044 .004 .010 .073 .000 .000
.073 .004 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P19 Pearson Correlation
.668** .676
** .469
** .609
** .676
** .668
** 1.000
** .618
** .668
** .732
** .861
** .676
** .475
** .686
** 1.000
** .469
** .609
** .332 1 .475
** .850
**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .009 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .008 .000 .000 .009 .000 .073
.008 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P20 Pearson Correlation
.423* .409
* .625
** .816
** .409
* .423
* .475
** .434
* .423
* .544
** .567
** .409
* 1.000
** .430
* .475
** .625
** .816
** .516
** .475
** 1 .709
**
Sig. (2-tailed)
.020 .025 .000 .000 .025 .020 .008 .017 .020 .002 .001 .025 .000 .018 .008 .000 .000 .004 .008
.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
TTLP Pearson Correlation
.792** .773
** .782
** .842
** .773
** .792
** .850
** .718
** .792
** .872
** .882
** .773
** .709
** .816
** .850
** .782
** .842
** .633
** .850
** .709
** 1
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.968 20
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Sikap
Correlations Correlations
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 TTLS
S1 Pearson Correlation 1 .169 .190 -.047 .169 .080 1.000** .128 .169 .169 -.013 .080 .190 .169 1.000
** .389
*
Sig. (2-tailed) .371 .314 .804 .371 .675 .000 .500 .371 .371 .946 .675 .314 .371 .000 .034
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S2 Pearson Correlation .169 1 .529** .323 1.000
** .195 .169 .458
* 1.000
** 1.000
** .260 .195 .529
** 1.000
** .169 .870
**
Sig. (2-tailed) .371 .003 .081 .000 .301 .371 .011 .000 .000 .164 .301 .003 .000 .371 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S3 Pearson Correlation .190 .529** 1 .158 .529
** .006 .190 .202 .529
** .529
** .291 .006 1.000
** .529
** .190 .626
**
Sig. (2-tailed) .314 .003 .404 .003 .975 .314 .285 .003 .003 .119 .975 .000 .003 .314 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S4 Pearson Correlation -.047 .323 .158 1 .323 .201 -.047 .375* .323 .323 .269 .201 .158 .323 -.047 .462
*
Sig. (2-tailed) .804 .081 .404 .081 .287 .804 .041 .081 .081 .150 .287 .404 .081 .804 .010
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S5 Pearson Correlation .169 1.000** .529
** .323 1 .195 .169 .458
* 1.000
** 1.000
** .260 .195 .529
** 1.000
** .169 .870
**
Sig. (2-tailed) .371 .000 .003 .081 .301 .371 .011 .000 .000 .164 .301 .003 .000 .371 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S6 Pearson Correlation .080 .195 .006 .201 .195 1 .080 .310 .195 .195 .166 1.000** .006 .195 .080 .480
**
Sig. (2-tailed) .675 .301 .975 .287 .301 .675 .095 .301 .301 .380 .000 .975 .301 .675 .007
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S7 Pearson Correlation 1.000** .169 .190 -.047 .169 .080 1 .128 .169 .169 -.013 .080 .190 .169 1.000
** .389
*
Sig. (2-tailed) .000 .371 .314 .804 .371 .675 .500 .371 .371 .946 .675 .314 .371 .000 .034
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S8 Pearson Correlation .128 .458* .202 .375
* .458
* .310 .128 1 .458
* .458
* -.040 .310 .202 .458
* .128 .562
**
Sig. (2-tailed) .500 .011 .285 .041 .011 .095 .500 .011 .011 .836 .095 .285 .011 .500 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S9 Pearson Correlation .169 1.000** .529
** .323 1.000
** .195 .169 .458
* 1 1.000
** .260 .195 .529
** 1.000
** .169 .870
**
Sig. (2-tailed) .371 .000 .003 .081 .000 .301 .371 .011 .000 .164 .301 .003 .000 .371 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S10 Pearson Correlation .169 1.000** .529
** .323 1.000
** .195 .169 .458
* 1.000
** 1 .260 .195 .529
** 1.000
** .169 .870
**
Sig. (2-tailed) .371 .000 .003 .081 .000 .301 .371 .011 .000 .164 .301 .003 .000 .371 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S11 Pearson Correlation -.013 .260 .291 .269 .260 .166 -.013 -.040 .260 .260 1 .166 .291 .260 -.013 .408*
Sig. (2-tailed) .946 .164 .119 .150 .164 .380 .946 .836 .164 .164 .380 .119 .164 .946 .025
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S12 Pearson Correlation .080 .195 .006 .201 .195 1.000** .080 .310 .195 .195 .166 1 .006 .195 .080 .480
**
Sig. (2-tailed) .675 .301 .975 .287 .301 .000 .675 .095 .301 .301 .380 .975 .301 .675 .007
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S13 Pearson Correlation .190 .529** 1.000
** .158 .529
** .006 .190 .202 .529
** .529
** .291 .006 1 .529
** .190 .626
**
Sig. (2-tailed) .314 .003 .000 .404 .003 .975 .314 .285 .003 .003 .119 .975 .003 .314 .000
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S14 Pearson Correlation .169 1.000** .529
** .323 1.000
** .195 .169 .458
* 1.000
** 1.000
** .260 .195 .529
** 1 .169 .870
**
Sig. (2-tailed) .371 .000 .003 .081 .000 .301 .371 .011 .000 .000 .164 .301 .003 .371 .000
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S15 Pearson Correlation 1.000** .169 .190 -.047 .169 .080 1.000
** .128 .169 .169 -.013 .080 .190 .169 1 .389
*
Sig. (2-tailed) .000 .371 .314 .804 .371 .675 .000 .500 .371 .371 .946 .675 .314 .371 .034
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
TOTALS Pearson Correlation .389* .870
** .626
** .462
* .870
** .480
** .389
* .562
** .870
** .870
** .408
* .480
** .626
** .870
** .389
* 1
Sig. (2-tailed) .034 .000 .000 .010 .000 .007 .034 .001 .000 .000 .025 .007 .000 .000 .034
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.875 15
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Peran Orang Tua
Correlations
Correlations
POT1 POT2 POT3 POT4 POT5 POT6 POT7 POT8 POT9 POT10 TOTALPOT
POT1 Pearson Correlation 1 .061 .259 .255 1.000** .259 1.000
** .061 .255 1.000
** .804
**
Sig. (2-tailed) .749 .167 .173 .000 .167 .000 .749 .173 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
POT2 Pearson Correlation .061 1 .529** .323 .061 .529
** .061 1.000
** .323 .061 .533
**
Sig. (2-tailed) .749 .003 .081 .749 .003 .749 .000 .081 .749 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
POT3 Pearson Correlation .259 .529** 1 .158 .259 1.000
** .259 .529
** .158 .259 .609
**
Sig. (2-tailed) .167 .003 .404 .167 .000 .167 .003 .404 .167 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
POT4 Pearson Correlation .255 .323 .158 1 .255 .158 .255 .323 1.000** .255 .604
**
Sig. (2-tailed) .173 .081 .404 .173 .404 .173 .081 .000 .173 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
POT5 Pearson Correlation 1.000** .061 .259 .255 1 .259 1.000
** .061 .255 1.000
** .804
**
Sig. (2-tailed) .000 .749 .167 .173 .167 .000 .749 .173 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
POT6 Pearson Correlation .259 .529** 1.000
** .158 .259 1 .259 .529
** .158 .259 .609
**
Sig. (2-tailed) .167 .003 .000 .404 .167 .167 .003 .404 .167 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
POT7 Pearson Correlation 1.000** .061 .259 .255 1.000
** .259 1 .061 .255 1.000
** .804
**
Sig. (2-tailed) .000 .749 .167 .173 .000 .167 .749 .173 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
POT8 Pearson Correlation .061 1.000** .529
** .323 .061 .529
** .061 1 .323 .061 .533
**
Sig. (2-tailed) .749 .000 .003 .081 .749 .003 .749 .081 .749 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
POT9 Pearson Correlation .255 .323 .158 1.000** .255 .158 .255 .323 1 .255 .604
**
Sig. (2-tailed) .173 .081 .404 .000 .173 .404 .173 .081 .173 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
POT10 Pearson Correlation 1.000** .061 .259 .255 1.000
** .259 1.000
** .061 .255 1 .804
**
Sig. (2-tailed) .000 .749 .167 .173 .000 .167 .000 .749 .173 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
TOTALPOT Pearson Correlation .804** .533
** .609
** .604
** .804
** .609
** .804
** .533
** .604
** .804
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .000 .000 30
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.868 10
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas PHBS
Correlations
Correlations
PHBS1 PHBS2 PHBS3 PHBS4 PHBS5 PHBS6 PHBS7 PHBS8 PHBS9 PHBS10 TOTALPHBS
PHBS1 Pearson Correlation 1 .435* .210 .477
** 1.000
** .435
* .435
* .477
** .425
* .435
* .741
**
Sig. (2-tailed) .016 .265 .008 .000 .016 .016 .008 .019 .016 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PHBS2 Pearson Correlation .435* 1 .226 .125 .435
* 1.000
** 1.000
** .125 .144 1.000
** .822
**
Sig. (2-tailed) .016 .231 .509 .016 .000 .000 .509 .447 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PHBS3 Pearson Correlation .210 .226 1 .126 .210 .226 .226 .126 .102 .226 .397*
Sig. (2-tailed) .265 .231 .507 .265 .231 .231 .507 .591 .231 .030
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PHBS4 Pearson Correlation .477** .125 .126 1 .477
** .125 .125 1.000
** .474
** .125 .593
**
Sig. (2-tailed) .008 .509 .507 .008 .509 .509 .000 .008 .509 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PHBS5 Pearson Correlation 1.000** .435
* .210 .477
** 1 .435
* .435
* .477
** .425
* .435
* .741
**
Sig. (2-tailed) .000 .016 .265 .008 .016 .016 .008 .019 .016 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PHBS6 Pearson Correlation .435* 1.000
** .226 .125 .435
* 1 1.000
** .125 .144 1.000
** .822
**
Sig. (2-tailed) .016 .000 .231 .509 .016 .000 .509 .447 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PHBS7 Pearson Correlation .435* 1.000
** .226 .125 .435
* 1.000
** 1 .125 .144 1.000
** .822
**
Sig. (2-tailed) .016 .000 .231 .509 .016 .000 .509 .447 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PHBS8 Pearson Correlation .477** .125 .126 1.000
** .477
** .125 .125 1 .474
** .125 .593
**
Sig. (2-tailed) .008 .509 .507 .000 .008 .509 .509 .008 .509 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PHBS9 Pearson Correlation .425* .144 .102 .474
** .425
* .144 .144 .474
** 1 .144 .482
**
Sig. (2-tailed) .019 .447 .591 .008 .019 .447 .447 .008 .447 .007
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PHBS10 Pearson Correlation .435* 1.000
** .226 .125 .435
* 1.000
** 1.000
** .125 .144 1 .822
**
Sig. (2-tailed) .016 .000 .231 .509 .016 .000 .000 .509 .447 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
TOTALPHBS Pearson Correlation .741** .822
** .397
* .593
** .741
** .822
** .822
** .593
** .482
** .822
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .030 .001 .000 .000 .000 .001 .007 .000 30
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.870 10
OUTPUT HASIL PENELITIAN
Analisis Univariat
Frequencies
Statistics
Jenis
Kelamin
Umur Kelas Pengetahu
an
Sikap Peranorang
tua
N
Valid 91 91 91 91 91 91
Missin
g 0 0 0 0 0 0
Mean 1,5165 2,0110 2,0110 1,8022 1,4725 1,5165
Median 2,0000 2,0000 2,0000 2,0000 1,0000 2,0000
Std.
Deviation ,50250 ,80959 ,80959 ,81948 ,50201 ,50250
Sum 138,00 183,00 183,00 164,00 134,00 138,00
Statistics
TPHBS
N Valid 91
Missing 0
Mean 1,4505
Median 1,0000
Std. Deviation ,50031
Sum 132,00
Frequency Table
Jenis Kelamin
Frequenc
y
Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Perempuan 44 48,4 48,4 48,4
Laki-laki 47 51,6 51,6 100,0
Total 91 100,0 100,0
Lampiran 5
Umur
Frequenc
y
Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
8-9 Tahun 29 31,9 31,9 31,9
10-11
Tahun 32 35,2 35,2 67,0
>12 Tahun 30 33,0 33,0 100,0
Total 91 100,0 100,0
Kelas
Frequenc
y
Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
IV
(empat) 29 31,9 31,9 31,9
V (lima) 32 35,2 35,2 67,0
VI (enam) 30 33,0 33,0 100,0
Total 91 100,0 100,0
Pengetahuan
Frequenc
y
Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Kurang 41 45,1 45,1 45,1
Cukup 27 29,7 29,7 74,7
Baik 23 25,3 25,3 100,0
Total 91 100,0 100,0
Sikap
Frequenc
y
Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Kurang 48 52,7 52,7 52,7
Baik 43 47,3 47,3 100,0
Total 91 100,0 100,0
Peran orang tua
Frequen
cy
Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Vali
d
Berperan Aktif 44 48,4 48,4 48,4
Berperan Tidak
aktif 47 51,6 51,6 100,0
Total 91 100,0 100,0
TPHBS
Frequenc
y
Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Kurang 50 54,9 54,9 54,9
Baik 41 45,1 45,1 100,0
Total 91 100,0 100,0
5. OUTPUT HASIL PENELITIAN
Analisis Bivariat
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pengetahuan *
TPHBS 91 100,0% 0 0,0% 91 100,0%
Pengetahuan * TPHBS Crosstabulation
TPHBS Total
Kurang Baik
Pengetahuan
Kurang
Count 24 17 41
% within
Pengetahuan 58,5% 41,5% 100,0%
% within TPHBS 48,0% 41,5% 45,1%
% of Total 26,4% 18,7% 45,1%
Cukup
Count 19 8 27
% within
Pengetahuan 70,4% 29,6% 100,0%
% within TPHBS 38,0% 19,5% 29,7%
% of Total 20,9% 8,8% 29,7%
Baik
Count 7 16 23
% within
Pengetahuan 30,4% 69,6% 100,0%
% within TPHBS 14,0% 39,0% 25,3%
% of Total 7,7% 17,6% 25,3%
Total
Count 50 41 91
% within
Pengetahuan 54,9% 45,1% 100,0%
% within TPHBS 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 54,9% 45,1% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 8,390a 2 ,015
Likelihood Ratio 8,542 2 ,014
Linear-by-Linear
Association 3,341 1 ,068
N of Valid Cases 91
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Sikap *
TPHBS 91 100,0% 0 0,0% 91 100,0%
Sikap * TPHBS Crosstabulation
TPHBS Total
Kurang Baik
Sikap
Kurang
Count 32 16 48
% within Sikap 66,7% 33,3% 100,0%
% within TPHBS 64,0% 39,0% 52,7%
% of Total 35,2% 17,6% 52,7%
Baik
Count 18 25 43
% within Sikap 41,9% 58,1% 100,0%
% within TPHBS 36,0% 61,0% 47,3%
% of Total 19,8% 27,5% 47,3%
Total
Count 50 41 91
% within Sikap 54,9% 45,1% 100,0%
% within TPHBS 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 54,9% 45,1% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp.
Sig. (2-
sided)
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Pearson Chi-Square 5,638a 1 ,018
Continuity
Correctionb
4,680 1 ,031
Likelihood Ratio 5,690 1 ,017
Fisher's Exact Test ,021 ,015
Linear-by-Linear
Association 5,576 1 ,018
N of Valid Cases 91
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Peranorangtua *
TPHBS 91 100,0% 0 0,0% 91 100,0%
Peran orang tua * TPHBS Crosstabulation
TPHBS Total
Kurang Baik
Peran orang
tua
Berperan Aktif
Count 18 26 44
% within
Peranorangtua 40,9% 59,1% 100,0%
% within TPHBS 36,0% 63,4% 48,4%
% of Total 19,8% 28,6% 48,4%
Berperan Tidak
aktif
Count 32 15 47
% within
Peranorangtua 68,1% 31,9% 100,0%
% within TPHBS 64,0% 36,6% 51,6%
% of Total 35,2% 16,5% 51,6%
Total
Count 50 41 91
% within
Peranorangtua 54,9% 45,1% 100,0%
% within TPHBS 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 54,9% 45,1% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp.
Sig. (2-
sided)
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Pearson Chi-Square 6,780a 1 ,009
Continuity
Correctionb
5,726 1 ,017
Likelihood Ratio 6,862 1 ,009
Fisher's Exact Test ,012 ,008
Linear-by-Linear
Association 6,705 1 ,010
N of Valid Cases 91
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Peranorangtua *
TPHBS 91 100,0% 0 0,0% 91 100,0%
Peran orang tua * TPHBS Crosstabulation
TPHBS Total
Kurang Baik
Peran orang
tua
Berperan Aktif
Count 18 26 44
% within
Peranorangtua 40,9% 59,1% 100,0%
% within TPHBS 36,0% 63,4% 48,4%
% of Total 19,8% 28,6% 48,4%
Berperan Tidak
aktif
Count 32 15 47
% within
Peranorangtua 68,1% 31,9% 100,0%
% within TPHBS 64,0% 36,6% 51,6%
% of Total 35,2% 16,5% 51,6%
Total
Count 50 41 91
% within
Peranorangtua 54,9% 45,1% 100,0%
% within TPHBS 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 54,9% 45,1% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp.
Sig. (2-
sided)
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Pearson Chi-Square 6,780a 1 ,009
Continuity
Correctionb
5,726 1 ,017
Likelihood Ratio 6,862 1 ,009
Fisher's Exact Test ,012 ,008
Linear-by-Linear
Association 6,705 1 ,010
N of Valid Cases 91
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Sikap *
TPHBS 91 100,0% 0 0,0% 91 100,0%
Sikap * TPHBS Crosstabulation
TPHBS Total
Kurang Baik
Sikap
Kurang
Count 32 16 48
% within Sikap 66,7% 33,3% 100,0%
% within TPHBS 64,0% 39,0% 52,7%
% of Total 35,2% 17,6% 52,7%
Baik
Count 18 25 43
% within Sikap 41,9% 58,1% 100,0%
% within TPHBS 36,0% 61,0% 47,3%
% of Total 19,8% 27,5% 47,3%
Total
Count 50 41 91
% within Sikap 54,9% 45,1% 100,0%
% within TPHBS 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 54,9% 45,1% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp.
Sig. (2-
sided)
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Pearson Chi-Square 5,638a 1 ,018
Continuity
Correctionb
4,680 1 ,031
Likelihood Ratio 5,690 1 ,017
Fisher's Exact Test ,021 ,015
Linear-by-Linear
Association 5,576 1 ,018
N of Valid Cases 91
Lampiran 15 Dokumentasi
Gambar 1. Mencuci Tangan Dengan Air Yang Mengalir
Gambar 2. Mengkonsumsi Jajanan Kantin di Sekolah
Gambar 3. Mengkonsumsi Jajanan Kantin di Sekolah
Gambar 4. Jamban Siswa Dan Guru
Gambar 5. Mengikuti Kegiatan Senam Pagi Di Sekolah
Gambar 6. Menimbang Berat Badan Di Sekolah
Gambar 7. Tempat Pembunangan Sampah di Depan Kelas
Gambar 8. Tempat Pembuangan Sampah di Belakang Sekolah