1
DOKUMENTASI LOKAKARYA USULAN PERUBAHAN FUNGSI HUTAN LINDUNG KOMPLEK HUTAN
PEGUNUNGAN MEKONGGA MENJADI TAMAN NASIONAL KENDARI, 22 JANUARI 2013
2
Kapuslit Biologi LIPI, Gubernur Sultra, Kapuskonser dan pejabat Pemprov Sultra
Suasana Lokakarya
Pemaparan sesi I (BAPPEDA, ICBG dan Dinas Kehutanan Provinsi Sultra dimoderatori oleh
Kapuskonser
3
Pemaparan sesi II : Baplan, Dit KKBHL dan Burung Indonesia dimoderatori oleh Prof. Dr. Eko Baroto
Walujo (LIPI)
Sesi Penutupan, Arahan kebijakan Gubernur Sultra dan Penutupan
Gubernur Sultra Ir. Nur Alam, M.Si. menyampaikan arahan kebijakan daerah dan dukungan terhadap
usulan perubahan fungsi Hutan Lindung Mekongga menjadi Taman Nasional
5
Foto bersama dengan Gubernur Sultra, pada sesi penutupan
AP‐4 Leader ICBG Indonesia selaku ketua panitia lokakarya sedang diwawancara Kendari TV
6
Kapuskonser sedang mengecek kesiapan rumusan lokakarya
Kapuskonser sedang berdisuksi dengan Ketua BAPPEDA Kolaka Utara dan Dr. Ilah Ladamay dari
BAPPEDA Provinsi Sultra
7
Tim AP‐4 (Dr. Hendra Gunawan / FORDA, Dr. Endah Sulistyawati / ITB dan Prof. Dr. Eko Baroto
Walujo / LIPI) sedang berdiskusi dengan Gubernur Sultra
8
DOKUMENTASI PELATIHAN PENGOLAHAN KELAPA TERPADU
Dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Mekongga Dan Pengelolaan Sumberdaya Alam Secara Lestari Desa Tinukari, Kec. Wawo, Kab. Kolaka Utara
24-28 Januari 2013
9
Ir. Sugiarti, salah satu tim AP‐4, mendata semua peserta secara lengkap untuk memudahkan
monitoring dampak pelatihan dan komunikasi selanjutnya
AP‐4 Leader selaku ketua Panitia Pelatihan sedang menyampaikan misi, visi dan program ICBG dan
tujuan pelatihan masyarakat lokal.
Camat Kecamatan Wawo, Kabupaten Kolaka Utara sedang memberikan sambutan selaku tuan rumah.
10
Dr. Joko Sulistyo, Peneliti Mikrobiologi LIPI sedang menyampaikan materi pelatihan (pembuatan
VCO, kecap, dan minyak goreng)
Dr. Heddy Julistiono sedang memberikan materi pelatihan (Pembuatan pakan ternak, pupuk cair dan
kompos)
Para peserta antusias mengikuti praktek pegolahan kelapa secara terpadu tanpa menimbulkan
limbah.
11
Semua peserta mencoba pembuatan Nata de Coco dari air kelapa dibimbing oleh teknisi
Mikrobiologi dari LIPI (Adi Nurwadi)
Peserta dari Dinas Perindag Kolaka (kiri) dan Dinas Perindag Kolaka Utara (kanan) sedang praktek
membuat kecap dari air kelapa
Kecap organik dari air kelapa hasil karya peserta pelatihan, langsung dikemas dalam botol
12
Para peserta sedang memanen VCO (Virgin Coconut Oil) hasil buatan mereka sendiri.
Para peserta sedang membuat pupuk cair organik dari tumbuhan liar (legum) dan limbah pembuatan
VCO.
Praktek pembuatan pakan ternak organik dari limbah ampas kelapa dan dedak.
13
Praktek pembuatan pupuk kompos menggunakan starter Mikroba asli Mekongga
Salah seorang peserta pelatihan sedang mempromosikan hasil olahan kelapa (Kecap dan VCO) sekaligus mempromosikan Mekongga.
14
Pada akhir pelatihan, setiap kelompok (ada 4 kelompok) mempresentasikan hasil dan
menyampaikan rencana pengembangannya ke depan.
Pada sesi penutupan, Ketua Panitia membagikan sertifikat dan mengumumkan peringkat kelompok
terbaik dan memberikan hadiah peralatan sebagai modal awal usaha
Penyerahan alat pengemas (Cup sealer) Nata de Coco sebagai simbolik penghibahan peralatan
pengolahan kelapa (Mesin Parut, Mesin Peras dan Mesing Pengemas) kepada Camat Wawo untuk dipergunakan oleh masyarakat melalui koperasi
Top Related