Download - Dermatitis Alergika Alimentosa Dan Anti Histamin.

Transcript

Nama : Erny KhomariyahNIM : I1A006086Tugas : dr. Sukses Hadi Sp.KKIndiksi Penggunaan Anti Histamin Untuk Dermatitis Alergika AlimentosaReaksi hipersensitivitas tipe cepat di perantarai oleh kelompok spesifik antibodi yang dikenal sebagai immunoglobin E (IgE). Walaupun secara umum manusia memiliki kadar IgE yang rendah, hanya beberapa orang yang mempunyai kecenderungan menjadi alergi , menghasilkan Antibodi Ig E yang spesifik dan mengenal secara pasti antigen atau alergen tertentu di lingkungan. Antigen atau alergen tersebut merupakan protein, hanya beberapa dari protein yang ditemukan di alam dapat bereaksi sebagai alergen yang menstimulasi pelepasan antibodi spesifik IgE pada individu yang peka. Alergen makanan yang dimakan akan mencetuskan pembentukan antibodi spesifik IgE oleh sel B yanag ada pada beberapa jaringan, salah satunya adalah sistem pencernaan. Antibodi IgE ditangkap oleh sel Mast pada berbagai jaringan dan oleh basofil dalam darah. pada saat ini. Individu tersebut baru tersensitasi dan belum terjadi reaksi alergi. Paparan berikutnya dari alergen yang terdapat pada makanan tertentu akan bereaksi dengan spesifik antibodi pada permukaan sel mast atau basofil, menstimulasi pelepasan mediator respon alergi. meskipun beberapa mediator alergi bertanggung jawab atas reaksi tersebut. Interaksi dari beberapa alergen dengan sel mast yang berikatan dengan antibodi IgE memicu pelepasan jumlah besar mediator alergi.Variasi Gejala yang muncul cukup luas. dari yang bergejala ringan jiwa sampai mengancam jiwa. Yang dapat dihubungkan dengan adanya reaksi alergi cepat IgE. Gejala yang dapat muncul meliputi sistem pencernaan (mual, muntah, diare, dan kram perut) di kulit ( urtikaria, dermatitis, dan gatal) atau pada saluran nafas (Rinitis, asma, edem laring).Meskipun beberapa reaksi hipersensitivitas makanan meliputi reaksi Ig E. Akan tetapi pengukuran IgE spesifik seringkali tidak bermakna untuk menegakkan diagnosis alergi makanan. Sehinnga pemberian antihistamin untuk dermatitis alergika alimentosa bukan merupakan indikasi absolut. Pengaruh histamin pada ujung saraf dapat menyebabkan refleks akson. Dan kemudian merangsang reseptor H1 di ujung saraf sensoris yang akan menimbulkan gatal. Sehingga pada dermatitis alergi alimentosa diberikan intihistamin untuk mengurangi rasa gatal yang hebat, terutama malam hari, sehingga menganggu aktivitas. Oleh karena itu pada dermatitis alergika alimentosa diberikan antihistamin untuk mengurangi keluhan gatal yang muncul.Daftar Pustaka1. CGB Peterson, T Hansson, A Skott, et all. Detection of Local Mast-Cell Activity in Patients With Food Hypersensitivity. J Investig Allergol Clin Immunol; Esmon Publicidad. 2007; Vol. 17 (5): 314-320.2. Gunawan S, Rianto S, Nafrialdi. 2007. Farmakologi dan Terapi edisi 5. FKUI.3. Taylor, S.L., Bush, R.K. & Nordlee, J.A. 1997. Sulfites. In D.D. Metcalfe, H.A. Sampson and R.A. Simon, eds. Food allergy - adverse reactions to foods and food additives. Second edition. Boston, Massachusetts, USA. p. 339-357.4. Taylor, S.L., Hefle, S.L. & Munoz-Furlong, A. 1999. Emerging problems with food allergens.. Nutr. Today, 34: 15-22.