PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Toko adalah tempat umum yang dimana terjadi transaksi atau jual-beli antara
penjual dan pembeli. Dapat dilihat pada jaman sekarang ini, dimana-mana terdapat
beragam jenis toko yang menjual semua kebutuhan konsumen. Dari department store,
toko baju, toko buku, toko kaset, toko mainan, toko furniture, café, restoran dan
berbagai toko lain yang menjual barang serta jasa yang dibutuhkan. Dikarenakan
banyak wirausahawan yang banyak memulai bisnis dengan toko, dunia pun menjadi
ramai akan beragam macam jenis toko, dan para penjual pun saling bersaing untuk
mendapatka pembeli. Mereka bersaing dari segi produk, jasa, suasana,dsb.
Dalam hal toko ini, interior pun menjadi elemen yang tak kalah penting. Interior
dapat menarik hati konsumen untuk masuk dan dapat memberikan suasana nyaman
serta puas pada konsumen. Oleh karena itu, tidak jarang para toko bersaing dalam
interiornya. Dengan begitu, para desainer interior pun dituntut untuk cerdas dan kreatif
dalam mendesain toko. Hal ini dimaksudkan agar desain tersebut dapat menarik hati
konsumen untuk masuk kedalam toko tersebut dan melakukan transaksi. Semakin
kreatif dalam perancangan toko semakin baik pula. Namun selain menilai secara
estetika dan kenyamanan, interior toko mempunyai banyak aspek yang harus
dipertimbangkan, dipelajari, dan dimengerti oleh desainer sebelum mendesain.
Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu untuk dapat lebih mengetahui, memahami, serta mengerti aspek-aspek dalam perancangan toko.
PEMBAHASAN
1. Tinjauan Toko dan Café
1.1. Toko
A. Pengertian Toko
Store adalah toko, warung, kedai.
Toko adalah tempat dimana barang – barang dijual secara
eceran, dimana terjadi transaksi antara penjual dan pembeli,
toko biasanya bersifat permanen dan menjual barang-barang
atau komoditi utama tersebut.
Toko adalah kedai berjualan berbagai macam jenis barang,
misalnya kelontong.
Toko adalah tempat yang berdiri dari jalan masuk depan untuk
menunjukkan bisnis didalamnya, ruang penjualan dimana
pembeli melihat-lihat dan jalan masuk servis untuk pemasukkan
dan pengeluaran barang-barang dijual.
B. Jenis- jenis Toko
1) Berdasarkan jenis barang yang dijual
a) Variety shop ( toko umum atau toko serba ada) adalah toko
yang menjual barang atau produk dari segala jenis
kebutuhan. Misalnya : hypermarket.
b) Speciality shop ( toko khusus atau special) adalah toko yang
menjual barang-barang secara spesifik yang meliputi :
Jenis kepentingan : pria, wanita, anak-anak, remaja
Jenis kegiatan : olahraga , makan, minum, kerja, pesta, dan
lain-lain
2) Berdasarkan kualitas barang
a) Whole sales : toko yang menjual barang dalam jumlah
besar, biasanya satuan lusin
b) Retail shop : toko yang menjual barang dalam jumlah eceran
3) Berdasarkan wilayah atau lokasi
a) Shopping centre : toko yang terdapat dalam satuan induk
bangunan
b) Shopping street : sejumlah toko yang terletak di jalan utama
area pertokoan
c) Shopping mall : toko yang terletak dalam satu induk
bangunan namun didalamnya terdapat satu toko yang
dominan (department store)
C. Fungsi Toko
Fungsi toko ada 2, yaitu :
1) Retail house / store
Merupakan tempat menjual produk-produk secara eceran
2) Philosophy, suatu toko harus memenuhi 3 kriteria utama
meliputi
a) Impulse : kualitas / mutu produk mudah didapat
b) Convenience : standar produk mudah diingat
c) Demand : lancar dalam pengelompokanya
D. Sistem Pertokoan
Sistem pertokoan ada 4 macam yaitu :
1) Multiple floor : sistem pertokoan yang terdiri dari beberapa lantai
2) Free line : sistem pertokoan lebih dari satu alur sehingga
memberikan alternatif dalam berbelanja ( free flow)
3) Vertical / horizontal line : sistem pertokoan secara mendatar
atau tegak lurus
4) One line : sistem pertokoan dengan satu alur (grid)
E. Fasilitas dan Data Pelengkap Toko
Menurut pelakunya, fasilitas toko dibagi menjadi 2 :
1) Pengunjung
2) Pengelola
Tujuan adanya fasilitas didalam toko adalah untuk kenyamanan
sewaktu pembeli berada di dalam toko dan penataan produk
dengan fasilitas yang ada diharapkan dapat menarik konsumen
untuk membeli.
Secara umum fasilitas toko terdiri dari 3 :
1) Ruang tunggu merupakan fasilitas yang disediakan toko bagi
pembeli ataupun teman atau keluarganya untuk menunggu
sewaktu berbelanja
2) Media pamer merupakan area display / showroom untuk
memajang produk yang dijual dan disesuaikan dengan jenis
produknya
3) Kasir merupakan salah satu fasilitas toko untuk melakukan
transaksi pembayaran.
Data pelengkap dari fasilitas toko adalah :
1) Main entrance merupakan pintu masuk utama suatu toko.
Sebaiknya pintu masuk bersifat welcome ( mengundang)
sehingga orang tertarik untuk masuk.
2) Lobby merupakan ruang pembuka dalam toko untuk
menyambut tamu yang datang dan tata ruang sebaiknya
langsung memberikan kenyamanan untuk pengunjung.
3) Fitting room merupakan salah satu fasilitas toko pakaian yang
berfungsi sebagai kamar pas untuk mengepas pakaian yang
hendak dibeli
F. Jenis Pelayanan
Jenis – jenis pelayanan yaitu sebagai berikut :
1) Self service : pelayanan penjualan yang dilakukan sendiri oleh
pembeli
2) Personal service : pelayanan penjualan dilakukan perorangan
atau secara khusus oleh seorang pelayan melayani seorang
pembeli
3) Self selection : pelayanan penjualan dilakukan dengan cara
pembeli memilih sendiri produk yang akan dibeli
4) By phone dan mail : sistem penjualan lewat telepon dan surat
dimana pembeli dapat memesan barang yang diinginkan dan
barang yang dipesan akan dikirimkan jika telah memenuhi
syarat administrasi
5) Ordering : pelayanan penjualan yang dilakukan dengan cara
pemesanan. Pemesanan dapat dilakukan lewat jalur
telekomunikasi atau secara langsung
6) Opening selling close : sistem penjualan yang berlangsung
pada saat tertentu
7) Wrap dan cash : sistem penjualan langsung dimana pembeli
membeli kemudian langsung dibayar dan dibungkus
G. Persyaratan Umum Toko
Persyaratan umum toko terdiri dari :
1) Toko selayaknya menggunakan simbol ( sign) yang
merefleksikan barang yang dijual di dalam toko tersebut
2) Penampilan interior toko dapat tercermin pada etalase toko
3) Pemilihan tempat untuk usaha (toko) harus strategis
H. Aspek yuridis formal
Toko dalam bentuk besar umumnya berbentuk perusahaan
perseroan (PT), maka peraturan tentang toko diatur berdasarkan
UU no. 9 tahun 1969 pasal 2, yang menunjuk pada pasal-pasal
dalam Kitab UU Hukum dagang mengenai PT atau Pn dan
Koperasi berdasarkan UU no. 25 tahun 1993.
1.2. Kafe
A. Pengertian Kafe
Café : restoran kecil ; kedai kopi.
Kafe merupakan tempat makan yang tidak resmi dimana
makanan ringan dan minuman dihidangkan bersama dengan
hiburan, seperti live music, instrumental piano, dan lainya.
Kafe : tempat dimana seseorang melakukan pertemuan
untuk menjalin persahabatan dan bertukan pikiran, sambil
menikmati kopi atau minuman atau makanan kecil lainya.
Kafe merupakan tempat minum kopi yang pengunjungnya
dihibur dengan berbagai macam music. Di tempat ini juga,
pengunjung dapat memesan kopi, teh, bir, dan kue-kue atau
makanan kecil.
Café / kb restoran ; rumah makan ; warung kopi.
B. Jenis dan Kategori Kafe
Setelah mengalami perkembangan yang cukup lama sampai
saat ini, kafe telah banyak terbentuk menjadi berbagai ragam jenis
kafe menurut cirinya masing-masing. Adapun contoh dari
penggolongan berbagai jenis kafe sebagai berikut;
1) Business café
Merupakan kafe yang mengutamakan nilai keuntungan atau
dibuat untuk tujuan komersial
2) Theme café
Merupakan kafe yang mengambil unsur tema untuk
perancangan eksterior dan interiornya, contoh : cyber cafe
(menerapkan unsur teknologi) ; fashion café ( menerapkan
unsur fashion pada perancanganya, maupun unsur lainya yang
berhubungan dengan dunia mode); wien café (memiliki suasana
taman dan music di Austria); news café ( dirancang dengan
perpaduan kafe dan infotainment)
3) Ethnic café
Kafe yang dirancang dari segi interior sampai menu makananya
disesuaikan dengan budaya dari local dan negara lainya.
C. Persamaan dan Perbedaan Restoran dengan Kafe
No Restoran Cafe
1 Persamaa
n
Menyajikan hidangan
makanan dan minuman
Terdapat counter bar
sebagai fasilitas lengkap
Menyajikan hidangan
makanan dan minuman
Terdapat counter bar
sebagai fasilitas lengkap
2 Perbedaa
n
Suasana lebih formal
Memiliki kesan terang ,
elegan dan sopan
Mementingkan suasana
dan sistem operasional
Kurang memiliki fasilitas
hiburan
Suasana lebih informal
Memiliki kesan hangat
dan menyenangkan
Mementingkan suasana
Memiliki fasilitas hiburan
2. Perilaku Pengunjung
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang
berhubungan dengan pencarian, pemilihan,pembelian, penggunaan, serta
pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Berdasarkan landasan teori, ada dua faktor dasar yang mempengaruhi
perilaku konsumen yaitu faktor eksternal dan faktor internal.
Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas
sosial, kebudayaan, marketing strategy, dan kelompok referensi. Kelompok
referensi merupakan kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun
tidak langsung pada sikap dan prilaku konsumen. Kelompok referensi
mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan
pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku.
Faktor internal
Faktor-faktor yang termasuk ke dalam faktor internal adalah motivasi,
persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar. Belajar
menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang
bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia diperoleh dari
mempelajari sesuatu.
Untuk itu mengenal jenis konsumen, pengusaha harus melakukan riset
penelitian yang disebut riset konsumen. Tujuanya adalah memperoleh
gambaran lebih rinci tentang konsumenya :
Siapa yang membeli ( kelas dan jenis konsumen yang
diharapkan)
Bagaimana cara mereka membeli ( kesukaan,
kemampuan, kebiasaan)
Kapan mereka membeli dan berapa banyak (frekuensi
dan jumlah)
Dimana mereka membeli (jalur distribusi)
Mengapa mereka membeli (manfaat dan kualitas produk)
3. Citra Sebuah Toko
Sebuah toko penting untuk memiliki citra yang baik kepada konsumen.
Dengan citra yang baik akan mengakibatkan konsumen dapat mengunjungi
kembai toko tersebut untuk melakukan pembelian ulang. Menurut Berman &
Evans (1992) : Image refers to how a retailer is perceived by consumers and
others. Dimana citra merupakan hasil dari persepsi konsumen terhadap
usaha eceran tersebut. Menurut Berman & Evans (1992) ada tujuh atribut
yaitu : “general attributes, physical attributes, merchandise attributes,price
attribute, customer service attributes, promotion tools and community service
attributes.”
Dapat dicontohkan bagaimana sebuah toko yang menjual barang mahal
dan berkelas memperlihatkanya dengan material desain yang elegan ataupun
mewah, penuh gaya, dan memiliki pelayanan yang baik. Konsumen pun
segera dapat menarik kesimpulan saat melihat toko tersebut bahwa barang
yang dijual adalah barang berkualitas bagus dan memiliki harga mahal.
Sedangkan jika sebuah toko menjual barang yang sama namun memutar
musik yang keras pada toko, memiliki pelayan yang kurang berpendidikan,
harapan dari konsumen pun akan lebih rendah.
Persepsi dari konsumen terhadap toko dapat dinilai dari kualitas material,
pencahayaan, luas, perlengkapan tetap, papan merk, harga, dan barang
yang dijual dari toko tersebut.
(Gambar diatas membandingkan citra toko)
Sedangkan pada penataan didalam toko, terdapat berbagai macam teknik
memajang yang berkaitan dengan pencitraan. Untuk barang-barang yang
mahal dan eksklusif diletakkan pada fixture yang dijaga oleh pelayan dan
dapat pula ditutup dengan kaca. Berbeda dengan barang jualan yang
diletakkan pada meja yang terbuka dan datar, mereka akan terlihat tidak
terlindung maka persepsinya barang tersebut pastinya lebih murah.
Gaya dari sebuah toko pun harus sangat sesuai dengan barang yang
dijual. Apakah pencitraan yang ingin disampaikan serius atau lebih ke
bermain. Jika toko menjual mainan anak, gaya/ tema nya pun harus ceria
dengan memilih warna-warna terang dan bentuk – bentuk yang fleksibel.
4. Pengaruh Garis, Bidang,dan Warna pada Perilaku ManusiaAda banyak variabel ruang yang mempengaruhi persepsi dan
pengalaman ruang pada waktu manusia berada dalam sebuah ruang. Semua
dari segala sesuatu pastinya bermula dari titik, titik dapat membentuk
bermacam-macam komposisi yang dinamis, tapi sebagai sebuah kesatuan
atau dalam susunan yang teratur titik memiliki kecenderungan sebagai pusat
untuk mengontrol dalam desain, hal ini mengarah pada ‘focal point’ yang
direncanakan untuk menarik perhatian. Penggunaan titik khususnya dapat
mengidentifikasikan pusat dari sebuah komposisi, mengindikasikan
parameter spasial dan langsung sebagai poros dari pandangan dan
gerakan.Titik juga menggambarkan perasaan tenang dan keseimbangan
yang sangat besar dan menidakan kemungkinan perubahan mendadak. Titik
digunakan sebagai perencanaan dalam interior untuk memberi kesan
harmoni.
Kandinsky (1979) melihat titik sebagai sesuatu yang kompleks dan
beraneka macam (multifaceted), sedangkan garis adalah puisi. Dia melihat
garis sebagai kekuatan dari titik yang bergerak terus, karena itu garis
dinamis. Kandinsky berpendapat bahwa garis memiliki 4 kualitas yang
berbeda, pertama arah (Direction) menjadi 3 model yang ada, horizontal,
vertikal dan diagonal. Ketiga hal tersebut memberi pengaruh psiko estetik,
dari garis horizontal yang memberi pengaruh ketenangan sampai dengan
garis diagonal memberi pengaruh aktivitas. Kedua, gerakan (Movement)
adalah garis yang mempunyai gerakan, kebiasaan membaca garis vertikal
dan diagonal dari bawah ke atas mendasari pemikiran kognitif dan perspektif
visual, garis-garis netral memberi indikasi spasial. Ketiga, dimensi
(Dimension), arah dan gerakan dalam garis memberi beraneka definisi
dimensi panjang bidang-bidang atau implikasinya. Dimensi ini terasa sekali
saat garis dikombinasikan dengan berbagai alat yang digunakan dalam
pandangan perspektif. Keempat, durasi atau waktu (Duration).
Kandinsky percaya bahwa waktu dapat dibaca dalam garis, tentu saja
bahwa “jarak adalah konsep waktu”. Waktu jelas dibutuhkan, untuk mengikuti
garis lengkung lebih panjang dari pada garis lurus dan lebih berbelok-belok
garis lebih banyak lagi waktu yang dibutuhkan untuk melaluinya. Hal itulah
yang kemudian dipakai sebagai alasan bahwa garis dapat dipakai untuk
merubah perasaan seseorang pada waktu melewati jalan dan hal ini secara
fisik terwakilkan.
Bentuk cenderung mendominasi persepsi manusia karena dengan
bentuk dapat lebih memahami rasa ruang. Bentuk-bentuk yang lebih mudah
dipahami adalah bentuk-bentuk tetap dengan jumlah susunan yang tidak
terlalu banyak. Kandinsky membagi bentuk menjadi dua, pertama regular
(Geometric), bentuk geometri dalam desain memiliki rasa yang spesifik,
seperti kebaikan, kekuatan untuk menyenangkan dan mengarah ke rasa
Ketuhanan. Dengan demikian geometri disetujui sebagai bentuk dari
arsitektur religius. Le Corbusier (1987) mengatakan bahwa: “Geometry is our
greatest creation and we are enthralled by it”. Kedua bentuk lengkung tidak
beraturan (Biomorphic) menimbulkan rasa dinamis, tidak stabil dan kadang-
kadang aneh dalam kondisi tertentu, tapi bentuk biomorphic ini terlihat hidup,
terutama dalam keelastisitannya.
Warna memiliki kekuatan luar biasa untuk menggerakkan secara
emosional. Studi tentang warna dimulai dengan interaksi antara cahaya dan
warna, tanpa cahaya tidak dapat mengamati warna, bentuk atau ruang.
Tetapi apresiasi terhadap cahaya lebih penting dari pada secara fisik, seperti
dijelaskan oleh Arnheim (1954) bahwa secara psikologi warna memberikan
sesuatu yang fundamental dan sangat kuat pada pengalaman manusia.
Sedangkan Hazel Rossotti (1985) dalam Colour: Why the World Isn’t Grey,
menulis bahwa warna merupakan sebuah sensasi, yang dihasilkan otak dari
cahaya yang masuk melalui mata, dan bahwa sensasi dari komposisi
Warna memberikan kesan-kesan tertentu dalam sebuah desain bagi
penikmatnya. Meskipun tidak diketahui secara pasti mengapa orang-orang
menyukai warna dan kombinasi warna tertentu. Tetapi yang jelas, setiap
warna mempunyai efek kesan yang berbeda-beda.
1) Merah
Merah adalah warna yang kuat sekaligus hangat. Biasanya digunakan
untuk memberikan efek psikologi panas, berani, marah dan berteriak.
Beberapa studi juga mengindentifikasi merah sebagai warna yang sexy. Di
dalam mendesain, kita bisa menggunakan warna merah sebagai aksen
karena sifatnya yang kuat. Misalnya, desain dibawah ini berikan aksen warna
merah sedikit sudah membuat desain tersebut menjadi terlihat lebih menarik
dan kuat.
2) Merah Muda / Pink
Merah muda adalah warna yang romantisme dan feminim. Warna ini
mempunyai sifat menuntut dalam kepasrahan, menggemaskan dan jenaka.
Namun dalam desain saat ini menggunakan warna pink tidak pasti berurusan
dengan sesuatu yang bersifat kewanitaan karena merah muda dalam dunia
cetak dan desain sangat dekat dengan warna magenta.
3) Jingga/Orange
Jingga adalah hasil peleburan merah dan kuning, sehingga efek yang
di hasilkan masih tetap sama, yaitu “kuat” dan “hangat”. Warna ini sering di
gunakan pada tombol website yang penting, seperti “buy now”, “register now”
dan lainnya yang sejenis, istilahnya adalah “call to action” button. Dari sisi
psikologis sebenarnya warna jingga memberikan kesan tidak nyaman, dan
sedikit gaduh. Mungkin karena sebab itulah warna ini paling banyak di pakai
untuk menarik perhatian orang.
4) Kuning
Kuning adalah warna yang ceria, menyenangkan mewakili sifat
kegembiraan, cukup santai. Tidak heran warna kuning identik dengan mainan
anak-anak. Kuning juga biasanya digunakan di gunakan untuk mendapatkan
perhatian dari orang yang melihat desain kita. Karena begitu kuatnya warna
kuning ini, seringkali di gunakan untuk mendapatkan perhatian orang.
5) Hijau
Hijau adalah warna yang tenang karena biasanya di kaitkan dengan
lingkungan dan alam. Di dalam desain, kita bisa menggunakan warna hijau
untuk memberikan kesan segar, dan damai
6) Biru
Biru adalah warna favorit para pria dan termasuk warna yang dingin.
Kalau di dunia desain, biru sering di sebut “warna corporate” karena hampir
semua perusahaan menggunakan warna biru sebagai warna utamanya.
Tidak heran memang, karena biru merupakan warna yang termasuk tenang
dan bersifat penyendiri.
7) Ungu
Ungu adalah warna yang memberikan kesan spiritual, kekayaan dan
kebijaksanaan. Ungu juga warna yang unik karena sangat jarang kita lihat di
alam. Dengan menggunakan warna ungu kita bisa memberikan kesan unik
pada desain kita, baik kita menggunakan secara dominan atau hanya
sebagai aksen saja. Kelemahannya adalah sangat susah di padukan dengan
warna lain, kita harus ekstra memikirkan warna yang cocok bersanding
dengan warna ungu.
8) Coklat
Coklat adalah warna bumi, memberikan kesan hangat, nyaman dan
aman. Namun selain itu, coklat juga memberikan kesan ‟sophisticated‟
karena dekat dengan warna emas. Bisa di bayangkan kesan „mahal‟ desain
dengan kombinasi warna hitam dan coklat muda. Coklat juga bisa
memberikan nuansa „dapat di andalkan‟ dan „kuat‟.
9) Putih
Putih adalah warna yang murni, tidak ada campuran apapun.
Makanya sering di anggap sebagai warna yang menimbulkan efek suci
dan bersih. Ketika kita ingin membuat desain yang simple dan minimalis,
menggunakan warna putih adalah langkah yang tepat (walaupun bukan
cara satu-satunya).
10) Hitam
Hitam adalah warna yang gelap, suram, menakutkan tetapi elegan.
elemen apapun jika di taruh di atas background hitam akan terasa lebih
bagus.
.
Faktor yang mengubah pengalaman tentang cahaya dan warna adalah
tekstur. Rasa yang ditimbulkan penglihatan dalam sebuah ruang tidak secara
langsung dirasakan, tetapi denganmelihat dapat dikatakan bagaimana rasa
material-material dalam ruang bila disentuh, seperti diungkapkan oleh Kahn: “to
see is only to touch more accurately”. Tidak hanya terang dan gelap, tapi kualitas
kelembutan, kedinginan, ketenangan, penglihatan dan sentuhan merupakan satu
kesatuan, secara visual maupun rabaan mendapat pengalaman.
5. Gaya dan Tema dalam Interior Arsitektur Sebuah gaya atau tema adalah ide yang konsisten yang digunakan di
seluruh ruangan untuk menciptakan perasaan kelengkapan. Dengan
menerapkan gaya, orang yang melihatnya tidak akan menjadi bingung
dengan konsep desain, atau pihak tingkat yang lebih tinggi yang melibatkan
pemahaman yang lebih dalam konteks arsitektur, sosial-budaya dan
persyaratan program klien. Gaya lebih tertuju pada era, periode, atau zaman.
Sedangkan tema lebih mengacu pada ide konsep perancangan.
Berikut referensi gaya dalam interior :
1) ARTS AND CRAFTS
Berasal dari Inggris yang telah berkembang dari tahun 1860
sampai 1910. Gerakan ini dibuat dari sekelompok desainer dan
penulis. Mereka memproduksi kerajinan tangan dengan kualitas baik
dan dengan biaya mahal.
2) ART NOUVEAU
Dari tahun 1880 sampai sekitar tahun 1910, art nouveau disebut
sebagai gaya pertama pada abad ke 20. Memperlihatkan alam dan
dunia yang lebih maju.
3) ART DECO
Art deco mewakilkan periode tahun 1908 – 1935 yang sangat
sukses di paris lalu inggris lalu mendunia.
4) ARABIAN
Mempunyai warna, pola, dan kepribadian yang sangat menyatu. Ini
digunakan oleh orang kaya pada umumnya, desain yang kompleks
dari gaya ini ditemukan di padang pasir. Terbagi lagi menjadi 2 gaya
yaitu modern Arabia dan Bedouin Arabia.
5) ASIAN
Interior desain orang asia merefleksikan material dan finishing dari
timur ( Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Cina).
6) BRITISH
1. Cool Britannia interiors :
interior dan eksterior yang sangat
british
2. Shabby Chic
interiors: untuk bermain,
mencocok-cocokan ( eclectic)
7) CONTEMPORARY
Desain kontemporer dalam interior sudah menjadi popular di
amerika pada tahun 50an dan awal tahun 60an yang mempunyai
penampilan garis lurus ataupun lengkung yang cantik
8) FRENCH
Desain interior khas dari Perancis yang cukup klasik. Gaya ini
mencakupi berbagai macam yaitu modern dan elegan atau mewah
dan dramatis.
9) GOTHIC
Hidup di abad pertengahan yang sangat berbeda dengan dunia
modern kita karena memiliki kesan menakutkan / dunia lain.
10)INDIAN
Gaya desain interior India adalah
hangat dan bersahaja. Mereka memiliki
daya tarik eksotis dan magis dengan
penggunaan warna-warna yang harmonis.
11)INDUSTRIAL
Kombinasi dari seni dan industry.
12)ITALIAN
Interior desain dari Italia memiliki tampilan mewah dan modern.
13)JAPANESE
Desain interior Jepang sangat sederhana dan cukup efisien
dari segi tata letak. Gaya ini adalah pengaruh dari pendefinisian
minimalis modern.
14)MEDIEVAL
Desain interior Medieval berasal dari periode dalam sejarah
Eropa 1000 - c.1550. Dasar dari konsep ini tidak terlalu jauh dengan
gaya interior Rustic.
15)MINIMALISM
Minimalis mengedepankan kebersihan dan menyajikan sesuatu
yang simple namun tetap menyenangkan & nyaman.
Dan terdapat berbagai gaya lainya seperti :
MOROCCAN, NAUTICAL, RETRO (Pop), RUSTIC, SCANDINAVIAN,
SPANISH, TUSCAN, VICTORIAN , VINTAGE, dan ZEN.
6. Standar Ukuran Mebel dan Pengorganisasian Ruang
6.1. Standar Ukuran Mebel (Terdapat pada lampiran)
6.2. Pengorganisasian RuangSebuah Toko mempunyai 3 elemen utama dalam desain, yaitu
area display, area servis, dan area sirkulasi. Dalam proses merancang
ketiga elemen tersebut harus memperhatikan faktor efisien dan segi
kegunaan yang melibatkan peralatan, produk dan orang ( pembeli
ataupun pelayan). Desain interior sebuah toko memiliki kebebasan desain
yang lebih besar dibandingkan dengan gedung-gedung lainya seperti
rumah sakit dan perkantoran.
1) Area sirkulasi
2) Area servis
Yang dimaksud dengan area servis adalah area untuk bekerja dan
gudang seperti kasir, kantor, konter, pembungkusan, tempat pengiriman
dan penerimaan, toilet dan pantry. Area servis dirancang untuk memiliki
efisien kerja maksimal, akses yang gampang dan tempat meletakkan
peralatan yang optimal.
Ada beberapa pertimbangan dalam menentukan lokasi konter kasir,
yaitu ukuran toko, jumlah karyawan dan jenis pelayanan :
a) Bagian depan
Memerlukan sekuritas yang sangat ketat dan minimal
mempunyai 2 orang pelayan, sehingga yang satu tetap bisa
menjaga konter pada saat yang lain sedang melayani
pengunjung.
Konter kasir yang letaknya didepan sebaiknya ditutupi
dengan display-display depan toko. Perlu diperhatikan
pengunjung akan merasa terintimidasi apabila yang mereka lihat
pertama kali pada sebuah toko adalah konter kasir.
b) Bagian tengah
Sesuai untuk toko yang mempunyai pelayan yang banyak,
lebih mudah untuk mengawasi kondisi toko dan jalan masuk ke
gudang. Pada konter kasir bisa ditambahkan bagian pembungkus
barang-barang yang sudah dibeli, dimana pelayanya tidak perlu
meninggalkan tempat sehingga lebih efisien. Barang-barang
impulse item jangan diletakkan pada konter kasir karena akan
menghalangi proses transaksi
c) Bagian samping
Lokasi konter kasir tersebut lebih aman dan paling sesuai
untuk toko yang hanya memiliki satu orang pelayan. Hindari
adanya konter display yang tinggi di sekitar konter kasir dan jika
perlu pasang kamera dan cermin pada sudut-sudut tertentu.
Kantor kecil biasanya terletak didalam gedung pada bagian
belakang. Jika tokonya cukup besar, maka kantor dapat
bersampingan dengan gudang. Perabot yang bisa dimasukkan
dalam kantor lebih terbatas, seperti konter rendah, filling cabinet
dan rak.
Untuk toko yang mempunyai pantry, bisa menggunakan
konter kecil untuk meletakkan mesin kopi, kulkas kecil, sink, dll.
Kelebihan sebuah toko yang mempunyai pantry dan toilet tersebut
tidak digunakan oleh umum karena faktor keamanan dan
kebersihan.
d) Area display
Area display adalah ruang yang diperlukan untuk memajang
barang dagangan. Display memiliki 2 elemen yaitu :
- Product Presentation
Yaitu bagaimana caranya mempresentasikan produk kepada
pembeli melalui sarana-sarana display seperti rak,
digantung,dll. Dan lighting yang membantu visualisasi
- Produk Evaluation
Yaitu daerah dibagian depan display dimana pembeli bisa
memeriksa produk yang diminati, membaca informasi yang
ada pada produk serta mendapat penjelasan dari karyawan
Perlu diperhatikan juga, display pada toko haruslah
mempunyai sifat fleksibilitas, yaitu :
- Fleksibilitas dari sarana pajangan
- Fleksibilitas pada layout furnitur
7. Standar Utilitas Ruangan
7.1. Tata Cahaya
7.1.1. Pencahayaan alamiPencahayaan alami adalah pencahayaan yang langsung
dari sumber utama yaitu matahari. Pencahayaan alami dalam toko
selain difungsikan untuk menghemat energi juga mendekatkan
manusia dengan alam. Dapat ditempuh dengan penggunaan Sky
light yang menyediakan cahaya alami melalui penutup atap yang
transparan ; partisi rendah transparan yang dapat mendistribusikan
cahaya ke seluruh toko dan meneruskan view; dan Sunlight
tracking yang dengan bantuan komputer cermin-cermin penyerap
tenaga surya dapat diarahkan untuk merefleksikan dan
menfokuskan cahaya berdasarkan posisi matahari.
Keuntungan :
- Hemat biaya, suasana menjadi dinamis
- Intensitas cahaya selalu berubah sehingga mata tidak cepat
lelah
- Memberi gambaran dari warna asli material yang ada
Kerugian :
- Pengaturan intensitas cahaya sulit
- Cahaya yang ada tergantung waktu dan cahaya
- Dapat merusak kulit yang sensitive terhadap sinar ultra violet
7.1.2. Pencahayaan BuatanPencahayaan buatan adalah pencahayaan yang berasal dari
buatan manusia yang disebut lampu. Keberadaan lampu ini sangat
penting untuk bangunan toko yang dapat dikontrol sesuai
kebutuhan. Terdapat 3 sistem penerangan buatan, yaitu langsung
diarahkan ke objek, tidak langsung, dan dapat dikontrol secara
individu oleh pemakai.
Tata letak lampu ini biasanya disesuaikan dengan layout
dimana furniture-furnitur / fixture yang akan diletakkan sehingga
hasil dari pencahayaan terhadap objek akan terlihat maksimal.
Keuntungan :
- Intensitas cahaya yang diberikan dapat dikontrol sesuai
kebutuhan
- Sudut cahaya mudah diatur
- Dapat menciptakan kesan tertentu
Kerugian :
- Biaya relative mahal
- Mata cepat lelah
- Jenis lampu dapat mempengaruhi warna pada ruang serta
objek
7.1.3. Jenis Pencahayaan1) Direct illumination (langsung)
Sistem pencahayaanya dipancarkan langsung 90% dari
kekuatan cahaya dan diarahkan langsung kepada sasaran
dengan bentuk kerucut cahaya desain bagian dasar. Sistem ini
dapat menimbulkan kontras yang ekstrim antar daerah yang
berfungsi dengan daerah lainya.
Penggunaan : pertunjukan , peragaan, show window,
entrance
Keterangan : plafond, RIG ( penempatan lampu)
2) Indirect lighting ( tidak langsung)
Sistem pencahayaan yang didapatkan dari pantulan cahaya.
Keistimewaan dari sistem ini yaitu seluruh ruang bebas dari
kesilauan.
Penggunaan : ruang kerja, toko, ruang pamer, restoran/
kafe
Keterangan : diarahkan ke plafond an dinding, warna
muda pantulan berbayang, warna tua pantulan tidak
berbayang
3) Semi direct & semi difussed ( terpancar)
Sistem pencahayaan yang memperhitungkan bayangan
yang selektif besar cahaya 40% disinarkan kesemua bagian.
Sisa dari sinar yang 60% diarahkan ke plafond dan tombol
sekelilingnya. Sistem ini menghasilkan bayangan yang agak
padat dengan daerah tepi yang menjadi agak kabur.
Pengunaan : ruang umum dirumah, pabrik, kantor, kafe,
dan bangunan lainya
Keterangan : penempatan lampu yang menempel pada
dinding
4) General lighting
Sistem cahaya yang memancar ke segala arah dan merata
sedangkan bayangan yang terjadi umumnya samar-samar.
Sumbernya sangat gemerlap, bila ditatap sangat menyilaukan
mata
Penggunaan : gudang, koridor, ruang tunggu, dapur, dan
toilet
Keterangan : karakteristik dengan tabung-tabung
pembias kaca oval, penempatan lampu di plafon agar
cahaya membias luas dan tidak silau
7.2. Tata Udara
7.2.1. Sistem pengkondisian udara alamiUdara alami dapat diperoleh dari bukaan-bukaan yang telah
dirancang sebelumnya oleh arsitek bangunan seperti jendela,
ventilasi, dsb.
7.2.2. Sistem pengkondisisan udara buatanSistem pengkondisisan udara dalam ruang biasa
mempergunakan alat mekanis (listrik) misalnya kipas angin,
exhaust fan, dan air conditioning (AC).
Air condiotioning (AC)
1) Sistem pengaturan udara ini dilakukan secara teratur dan
konstan. Unsur- unsur udara yang diatur oleh AC adalah:
Kecepatan aliran udara
Penggantian dan pembersih udara
Pengaturan temperature
Kelembapan dan pendistribusian aliran udara pada
tingkat atau kondisi yang diinginkan
2) Beberapa parameter yang dapat digunakan sebagai acuan
untuk mendapatkan pengondisian udara yang sejuk, segar,
bersih dan nyaman :
Temperatur radiasi udara rata-rata konstan
Kecepatan aliran udara yang diinginkan
Kebersihan udara dari polusi
Partiket udara yang menimbulkan bau
Kualitas ventilasi
Tingkat kebisingan yang ditimbulkan oleh suara dari luar
Temperatur bola kering dan basah dari udara
Pertimbangan estetis dari bentuk AC itu sendiri
3) Jenis-jenis AC
a. AC Window
Umumnya dipakai pada perumahan dan dipasang
pada salah satu dinding ruangan (dengan cara
pembuatan celah atau lubang sesuai dengan ukuran AC)
dengan batas ketinggian tertentu dari blower tidak
mengganggu penghuni ruang.
b. AC Split
Pada dasarnya penerapan jenis AC itu sama dengan
AC window, perbedaanya terletak pada konstruksi
dinding dan alat kondensornya yang diletakkan diluar
ruangan.
c. AC Central
Biasanya digunakan pada unit perkantoran, hotel,
supermarket dengan pengontrolan atau pengendalian
yang dilakukan dari suatu tempat.
7.3. Tata SuaraAkustik bertujuan untuk mencapai kondisi pendengaran suara
sempurna yaitu murni, merata, jelas dan tidak berdengung sehingga
sama seperti aslinya bebas dari cacat dan kebisingan. Sedangkan
kejelasan pendengaran pada hakekatnya ditentukan oleh 3 faktor yaitu
:
Sumber bunyi
Jejak perambatan suara
Kondisi penerima
Perancangan akustik pada bangunan perlu memperhatikan faktor
kebisingan yang terjadi diluar gedung. Untuk mengantisipasi
kebisingan tersebut bisa dilakukan dengan cara, misalnya dengan
penggunaan bahan bangunan, posisi ruang, konstruksi partisi,
peredaman dengan tanaman-tanaman, pagar pembatas dan lokasi
tempat kerja yang dijauhkan dari kebisingan
Dalam akustik lingkungan, unsur-unsur berikut dapat menunjang
penyerapan bunyi :
- Lapisan permukaan dinding, lantai, dan atap
- Isi ruang seperti penonton, bahan tirai, tempat duduk dengan
lapisan lunak dan karpet
- Udara dalam ruang
8. Standar Keamanan dan Keselamatan RuanganAda beberapa cara dalam penyediaan sistem keamanan pada sebuah
toko, misalnya dengan personil sekuritas, sistem alarm, dan pemasangan
kamera pada area tertentu.
Masalah keamanan yang harus diperhatikan pada toko adalah pencurian
dan perampokan. Dengan pemasangan kamera yang biasanya ditempatkan
pada area-area rawan seperti kasir, display toko, dan pintu masuk toko.
Sedangkan monitor pengawas biasanya diletakkan dalam office yang lebih
tertutup atau dibawah konter kasir.
Sedangkan pada masalah keselamatan toko diperlukan :
- First Aid Kit
- Apar / fire extinguisher
- Smoke detector & sprinkle
Untuk mencegah kebakaran dengan aktif saat adanya asap.
Dapat dilengkapi juga denga sprinkle untuk mengeluarkan air,
- Emergency exit door
Pintu yang digunakan untuk evakuasi. Merancang pintu ini
harus tepat karena jika tidak akan berakibat fatal.
- Emergency fire window
Kaca yang letaknya berdekatan dengan jalan / area keluar
sehingga saat terjadi kebakaran, kaca tersebut dapat
dipecahkan. Maka dari itu dalam mendesain kaca ini haruslah
besar dan muat dilalui tubuh manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Chiara, Joseph De, Julius Panero, Martin Zelnik, Time Saver Standarts for Interior
and Space Planning. United State of America : McGraw Hill, Inc, 1991.
Green, William R, The Retail Store Design and Constructuon, Second Edition. New
York: Van Nostrand Reinhold, 1991.
Neufret, Ernst, Data Arsitek Jilid 1, Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1993
Panero, Julius, AIA, ASID and Martin Zelnik, AIA, ASID. Human Dimension &
Interior Space. Great Britain : The Architectural Press Ltd, 1980
http://repository.stisitelkom.ac.id/166/1/indah_jumadilah_112130136.pdf
http://www.academia.edu/4205413/
FUNGSI_RUANG_BENTUK_DAN_EKSPRESI_DALAM_ARSITEKTUR
http://www.desaininterior.net/interiordesign.html
http://www.interiordesignipedia.com/interior-design-styles.html
Top Related