PARTNERSHIP AND NETWORKING HUMAN SERVICE ORGANIZATION
Disusun Oleh:
Untung
Ana Westy
Yul Komariah
Yessi Rosita
Windy Sihombing
Mulyadi
DEFINISI KEMITRAANPELIBATAN DUA LEMBAGA ATAU LEBIH DALAM SUATU PEKERJAAN UNTUK MENCAPAI MINAT DAN TUJUAN BERSAMA .
INVOLVES TWO OR MORE PARTIES WORKING TO ACHIEVE COMMON INTEREST AND GOALS
ASPEK KEMITRAAN
Adanya masalah atau kebutuhan yang dirasakan bersama
Adanya komitmen bersama memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan
Adanya kepedulian bersama untuk meningkatkan kualitas pelayanan
Adanya keterpaduan dalam pelayanan Adanya kesejajaran dan kesetaraan antar pihak
yang bermitra Saling menguntungkan Adanya tindaklanjut kemitraan kearah yang
lebih baik
Prinsip kemitraan
Terwujudnya keuntungan masing masing pihak yang bermitra(win-win strategy)
Posisi tawar yang setara equal position of bergaining
Posisi pihak yang bermitra tidak vertikal tetapi horisontal/sejajar
Tujuan umum kemitraan
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kepada kelayan.
Meningkatkan hasil atau produktivitas pelayanan
Meningkatkan efektivitas pelayanan Meningkatkan efisiensi dan sumberdaya Meningkatan kesinambungan pelayanan
Sifat kepribadian yang di butuhkan dalam kemitraan
Marioti (1996) dalam bukunya the power of parthnership menyatakan ada bebrapa sifat kepribdian dalam kemitraan :
Karakter Integritas Kejujuran Kepercayaan Komunikasi Keinginan perbandingan
Model kemitraan
Membangun agenda masyarakat Menetapkan struktur kemitraan
masyrakat Menganalysis Pemilikan masyarakat Teknologi pengayoman
Model kemitraan yang populer Model kooperatif jalinan kerjasama secara komplementer Model kolaboratif Jalinan kerjasama secara lebih
sistematik dan terpadu
Jenis kemitraan dalam pelayanan sosial
Kemitraan internal lembaga Kemitraan antar lembaga pelayanan
sosial yang sejenis Kemitraan antar lembaga pelayanan
sosial dengan lembaga lainnya
Proses mengembangkan kemitraan
Mengidentifikasikan hal hal yang akan di mitrakan
Menjalin relasi dengan calon mitra Mempelajari kondisi lembaga pihak yang
akan diajak bermitra Mengembangkan program kemitraan Memulai pelaksanaan kemitraan Memonitor mengevaluasi perkembangan
kemitraan
12 tahap mengembangkan kemitraan
Kesadaran/awarenes Assesment kebutuhan Sumber sumber potensial Tujuan dan sasarn Design program Manajemen kemitraan Rekruitmen Penugasan Orientasi Pelatihanmenyimpan dan pengakuan Pemantauan dan evaluasi
Kasus dalam kemitraan
Ketidakjelasan komitmen kemitraan Pengingkaran komitmen kemitraan Ketidakmampuan melaksanakan tugas
dan kewajiban kemitraan Ketidakterbukaan komunikasi Sikap untuk memberikan kontribusi yang
minimal
solusi
Penyusunan cetak biru program kemitraan
Pengembangan inovasi kemitraan Wahana pembahasan pelaksanaan
kemitraan Pertemuan para pimpinan instansi yang
bermitra Penghargaan kepada pihak yang diajak
bermitra
Membangun jaringan kerja
Suatu tata hubungan kerja formal atau informal baik anatar manusia dan organisasi maupun antar organisasi yang ditujukan untuk slaing membantu saling berbagi sumber pelaynan informasi ketrampilan kontak pengetahuan dan sebagaimnya
Characteristics of partnership types
Partnership type Activities Time horizon Scope of
activities
Cooperation Fewer supplier;Longer-term contract
Short-term Single functional area
Coordination Information linkages;WIP linkages;EDI exchange
Long-term Multiple functional areas
Collaboration Supply chain integration;Joint planning;Technology sharing
Long-term with no fixed date
Firms see each other as extensions of their own firm
Prinsip jaringan kerja
Communication Compromation Cooperation Mutual benefit Equity principel Consummation principle Coordination
Fungsi jaringan
Fungsi koordinatif Fungsi rujukan Fungsi pendayagunaan sumber Fungsi pengembangan mekanisme
Partnership Network Involve partners with proven track record in
gender sensitivity and commitment (one criterion for strategic partner selection)
Identify potential role and contribution of partners to implementing gender strategy
Strengthen capacity of partners for gender analysis and mainstreaming in interventions using participatory approaches
Linking and networking with organizations which have gender expertise and have influence over policy-making on gender rights
Social partnerships
‘Social partnerships’ are localised networks that connect some combination of local community groups, education and training providers, industry and government to work on local issues and community-building activities (Seddon & Billett 2004).
NETWORKING
Networking is important before other more formal information-giving like producing leaflets, staging exhibitions, and holding meeting.
National networking organisations may be also be able to provide you with local contacts, and similar projects elsewhere.
Online communication has added another dimension to networking because it is possible to keep in touch more easily and cheaply.
MEMILIH/MENENTUKANKEMITRAAN DAN JEJARING
Konsultan Kemitraan “Drew Mackie” menawarkan akronim SCOPE sebagai suatu cara merangkum kriteria untuk memilih kemitraan dan jejaring:
Sustainability: will any initiative be able to keep going long enough to do the job.
Clarity: is it evident to all just who is doing what and why.
Ownership: will any new arrangements command the support of communities, local organisations and the agencies.
Purpose: is that clear, and does it have general support.
Efectiveness: will the new arrangement get the job done.
Contoh Kemitraan dan Jejaring
Tim Nasional Penanggulangan Kemiskinan/Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
Gugus Tugas Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Provinsi Kalimantan Barat
Seribu Koin Untuk Prita/KPK Penggunaan Twitter/Facebook untuk
kampanye dan atau menggalang dukungan publik
KELUAR
PERS /
MED
IAK
ELU
AR
GA
MASUK
ORSOS /
LSM
REHABILITASIPSIKOSOSIAL
UNITPERAWATANTRAUMATIK
INSTANSISOSIAL
INSTANSINAKERTRANS INSTITUSI
HUKUM
PENDIDIKAN
RPK / PPT
POLRI
PKT /
RS
RT /
RW
DUNIA USAHA
BAGAN PROSES RPTC
REFERENCES
Social Enterprise-Ahmad Juwaini, Hal 35-37. Wilcox, David. 1994. An A to Z of
Partnerships and Networks. www.partnerships.org.uk/AZP/A-Zp.htm
Badan Pelatihan dan Pengembangan Sosial RI. 2004. Isu-Isu Tematik Pembangunan Sosial: Konsep dan Strategi. Jakarta: Kementerian Sosial / Dwi Heru Sukoco-Kemitraan dalam Lembaga Pelayanan Sosial