Judul : Implementasi Risk Management pada perusahaan
saudara (atau perusahaan yang saudara ketahui, Dimana
saat in lingkungan bisnis sangat cepat berubah begitu
juga tantangan yang semakin kompetitif.
Tugas : Forum 10 BE dan GG
Nama Mahasiswa : Purwono Sutoyo
NIM : 55117110006
Dosen Pengampu : Prof. DR. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia
termasuk: penilaian resiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko
dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil
antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi
efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.
Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik
atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum.
Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan
menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-
beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh
masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan,
teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko
melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen
risiko (manusia, staff, dan organisasi).
Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen risiko dapat
diklasifikasi menjadi
Risiko Operasional
Risiko Hazard
Risiko Finansial
Risiko Strategik
Hal ini menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan Manajemen Risiko Terintegrasi
Korporasi (Enterprise Risk Management).
Manajemen Risiko dimulai dari proses identifikasi risiko, penilaian risiko, mitigasi,monitoring
dan evaluasi.
Risiko berhubungan dengan ketidakpastian. Ketidakpastian ini terjadi oleh karena kurang
atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi.
Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan.
menurut Wideman, ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan
dikenal dengan istilah peluang (Opportunity), sedangkan ketidakpastian yang menimbulkan
akibat yang merugikan dikenal dengan istilah risiko (Risk).
Secara umum risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau
perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan. Bagaimana jika kemungkinan
yang dihadapi dapat memberikan keuntungan yang sangat besar sedangkan kalaupun rugi
hanya kecil sekali? Misalnya membeli loterei. Jika beruntung maka akan mendapat hadiah
yang sangat besar tetapi jika tidak beruntung uang yang digunakan membeli loterei relatif
kecil.Apakah ini juga tergolong Risiko? jawabannya adalah hal ini juga tergolong risiko.
Selama mengalami kerugian walau sekecil apapun hal itu dianggap risiko.
Kategori risiko
Risiko dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk :
1. risiko spekulatif, dan
2. risiko murni.
Risiko spekulatif
Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan
keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian.
Risiko spekulatif kadang-kadang dikenal pula dengan istilah risiko bisnis(business risk).
Seseorang yang menginvestasikan dananya disuatu tempat menghadapi dua kemungkinan.
Kemungkinan pertama investasinya menguntungkan atau malah investasinya merugikan.
Risiko yang dihadapi seperti ini adalah risiko spekulatif. Risiko spekulatif adalah suatu
keadaan yang dihadapi yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat menimbulkan
kerugian.
Risiko murni
Risiko murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak
terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh adalah kebakaran,
apabila perusahaan menderita kebakaran,maka perusahaan tersebut akan menderita
kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran. Dengan demikian,
kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan, kecuali ada
kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud tertentu. Risiko murni adalah
sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak
mungkin menguntungkan. Salah satu cara menghindarkan risiko murni adalah dengan
asuransi. Dengan demikian besarnya kerugian dapat diminimalkan. itu sebabnya risiko
murni kadang dikenal dengan istilah risiko yang dapat diasuransikan ( insurable risk ).
Perbedaan utama antara risiko spekulatif dengan risiko murni adalah kemungkinan untung
ada atau tidak, untuk risiko spekulatif masih terdapat kemungkinan untung sedangkan
untuk risiko murni tidak dapat kemungkinan untung.
Implementasi menagemen resiko pada MNC Media:
PT Media Nusantara Citra Tbk, atau MNC, telah mengoperasikan 4 dari 11 stasiun free-to-air
(FTA) TV di Indonesia dan memiliki bisnis inti dalam memproduksi dan mendistribusikan
konten - konten televisi. Dalam upaya meningkatkan pengendalian internal Perseroan,
seiring dengan semakin berkembangnya bisnis dan kegiatan operasional Grup, di akhir
tahun 2015 Perseroan memulai proyek Compliance & Control Self Assessment (CCSA). Pada
saat proyek diimplementasikan, diharapkan Unit Usaha dapat membantu Grup dalam
mengantisipasi risiko-risiko, terutama untuk risiko yang memiliki dampak material pada
Perseroan.
Sistem manajemen risiko Perseroan diterapkan guna mengevaluasi efektivitas lingkungan
internal, penetapan tujuan, identifikasi kegiatan, penilaian risiko, pengelolaan risiko,
aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, pengawasan.
Strategi yang dapat diterapkan dalam pengelolaan risiko adalah dengan cara membagi
risiko, menghindari risiko, mengurangi tingkat risiko melalui sistem pengendalian internal,
atau menerima risiko yang ada. Risiko-risiko utama yang dihadapi oleh Perseroan pada
dasarnya dapat dikelompokan menjadi dua yaitu:
1. Risiko Eksternal
• Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan: Risiko akibat perubahan terhadap kebijakan
dan peraturan baik yang dikeluarkan oleh Perseroan, Pemerintah, maupun pihak berwenang
lainnya.
• Perubahan orientasi pelanggan: Risiko akibat perubahan orientasi pelanggan atau
pemirsa.
• Perkembangan teknologi dan pesaing baru: Risiko akibat teknologi atau pesaing baru.
• Keluhan pelanggan: Risiko akibat keluhan atau ketidakpuasan pelanggan.
2. Risiko Internal
• Kesalahan proses: Risiko akibat kesalahan proses.
• Kegagalan melindungi aset: Risiko akibat adanya kelemahan dalam manajemen aset.
• Kegagalan produksi: Risiko akibat kesalahan atau penyalahgunaan sistem dan kegagalan
produksi.
• Distribusi rendah: Risiko akibat kegagalan atau rendahnya distribusi hasil produksi kepada
konsumen.
Selama tahun 2016 sistem manajemen risiko berlangsung efektif dengan melakukan
beberapa pencegahan, antara lain:
• Mematuhi perubahan atau adanya undang-undang dan peraturan Pemerintah yang baru
baik di industri media maupun perpajakan.
• Memantau selera pasar dengan mengevaluasi program-program berdasarkan hasil riset
dari The Nielsen Company mengenai rating.
• Menjaga kualitas dan kesinambungan kegiatan operasional sehari-hari Perseroan dengan
melakukan:
- Pembuatan kebijakan yang terpusat untuk menjaga konsistensi dan keseragaman
prosedur di setiap proses bisnis di semua unit usaha Perseroan.
- Proses pengambilan keputusan berdasarkan matrix approval yang diketahui oleh
Manajemen Perseroan, dan Koordinasi antara setiap unit usaha dalam pengembangan
dan pengaturan SDM Proses audit berbasis risiko.
- Peningkatan pemantauan unit usaha terkait atas kepatuhan dalam kegiatan
operasional pengembangan sistem manajemen kebijakan dan prosedur melalui
intranet dan jaringan Web.
• Melakukan efisiensi melalui perbaikan proses, serta mendukung implementasi dan proyek
transformasi bisnis melalui:
- Peningkatan proses kerja dan pengendalian proses melalui sistem yang djalankan
secara terpusat.
- Eliminasi pelaksanaan kerja secara manual dan meningkatkan pelaksanaan kerja
secara otomatisasi untuk mempercepat proses melalui sistem yang terintegrasi.
- Menurunkan risiko dengan memastikan proses governance berjalan dan mengurangi
kesalahan atau eror data manual.
- Mempersiapkan rencana pengembangan yang akurat dan merekomendasikannya
pada isu bisnis yang berulang.
- Meningkatkan efisiensi dan kualitas kerja dengan mendukung integrasi tenaga kerja
serupa pada unit yang berbeda.
Demikian penjelasannya. Terimakasih.
Daftar Pustaka:
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_risiko (15 Nov'17, jam 10.40)
2. http://mnc.co.id/bod-iau/id#content (12 Nov’17, jam 22.38)
3. http://mnc.co.id/bod-ics/id#content (12 Nov’17, jam 22.45)
Judul : 1. Jelaskan pengertian dan fungsi Risk Management
bagi perusahaan
2. Apa manfaat Risk Management bagi perusahaan
dalam menjalankan bisnisnya yang semakin kompetitif
saat ini
Tugas : Quiz 10 BE dan GG
Nama Mahasiswa : Purwono Sutoyo
NIM : 55117110006
Dosen Pengampu : Prof. DR. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA
1. Pengertian dan fungsi Risk Management bagi perusahaan
Pengertian Risk Management/ Managemen Risiko
Manajemen resiko adalah suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan harta benda,
hak milik dan keuntungan badan usaha atau perorangan atas kemungkinan timbulnya
kerugian karena adanya suatu risiko. Proses pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi,
evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas
perusahaan. Suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian
yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian
risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan
menggunakan pemberdayaan /pengelolaan sumberdaya.
Istilah lain dari pengertian resiko adalah (risk) atau risiko memiliki berbagai definisi. Risiko
dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian
tujuan dan sasaran organisasi. Vaughan (1978) mengemukakan beberapa definisi risiko
sebagai berikut:
* Risk is the chance of loss (Risiko adalah kans kerugian).
Chance of loss
Berhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan) terhadap kemungkinan kerugian.Dalam
ilmu statistik, chance dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan
munculnya situasi tertentu. Sebagian penulis menolak definisi ini karena terdapat
perbedaan antara tingkat risiko dengan tingkat kerugian. Dalam hal chance of loss 100%,
berarti kerugian adalah pasti sehingga risiko tidak ada.
* Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan kerugian).
Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada diantara nol dan satu.
Namun, definisi ini kurang cocok dipakai dalam analisis secara kuantitatif.
* Risk is uncertainty (Risiko adalah ketidakpastian).
* Uncertainty dapat bersifat subjective dan objective. Subjective uncertainty merupakan
penilaian individu terhadap situasi risiko yang didasarkan pada pengetahuan dan sikap
individu yang bersangkutan. Objective uncertainty akan dijelaskan pada dua definisi risiko
berikut.
* Risk is the dispersion of actual from expected results (Risiko merupakan penyebaran hasil
aktual dari hasil yang diharapkan). Ahli statistik mendefinisikan risiko sebagai derajat
penyimpangan sesuatu nilai disekitar suatu posisi sentral atau di sekitar titik rata-rata.
* Risk is the probability of any outcome different from the one expected (Risiko adalah
probabilitas sesuatu outcome berbeda dengan outcome yang diharapkan). Menurut definisi
di atas, risiko bukan probabilita dari suatu kejadian tunggal, tetapi probabilita dari beberapa
outcome yang berbeda dari yang diharapkan.
Dalam pengertian lain di jelaskan, Risk Management adalah suatu proses mengidentifikasi,
mengukur resiko, serta membentuk strategi untuk mengelolanya melalui sumber daya yang
tersedia. Manajemen Resiko mencakup kegiatan merencanakan, mengorganisir, menyusun,
memimpin dan mengawasi program penanggulangan resiko.
Menurut wikipedia Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa Manajemen resiko adalah suatu
pendekatan terstruktur dalam mengelola ketidak pastian yang berkaitan dengan ancaman,
suatu rangkaian aktifitas manusia termasuk penilaian resiko, pengembangan strategi untuk
mengelolanya dan mitigasi resiko dengan menggunakan pengelolaan sumber daya.
Sebagai tambahan pengertian managemen risiko, bahwa Manajemen risiko adalah
minimisasi kerugian dan meningkatkan kesempatan ataupun peluang. Bila dilihat terjadinya
kerugian dengan teori accident model dari ILCI, maka manajemen risiko dapat memotong
mata rantai kejadian kerugian tersebut, sehingga efek dominonya tidak akan terjadi. Pada
dasarnya manajemen risiko bersifat pencegahan terhadap terjadinya kerugian maupun
‘accident’.
Risk Management / Manajemen Resiko adalah sebuah cara yang sistematis dalam
memandang sebuah resiko dan menentukan dengan tepat penanganan resiko tersebut. Ini
merupakan sebuah sarana untuk mengidentifikasi sumber dari resiko dan ketidakpastian,
dan memperkirakan dampak yang ditimbulkan dan mengembangkan respon yang harus
dilakukan untuk menanggapi resiko.
Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain,
menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua
konsekuensi risiko tertentu.
Ruang lingkup proses manajemen risiko terdiri dari:
a. Penentuan konteks kegiatan yang akan dikelola risikonya
b. Identifikasi risiko,
c. Analisis risiko,
d. Evaluasi risiko,
e. Pengendalian risiko,
f. Pemantauan dan telaah ulang,
g. Koordinasi dan komunikasi.
Fungsi Risk Management :
1. Berfungsi untuk mengambil keputusan dalam menangani masalah- masalah yang
rumit
2. Memudahkan estimasi biaya.
3. Memberikan pendapat dan intuisi dalam pembuatan keputusan yang dihasilkan
dalam cara yang benar.
4. Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk menghadapi resiko dan
ketidakpastian dalam keadaan yang nyata
5. Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk memutuskan berapa banyak
informasi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah.
6. Meningkatkan pendekatan sistematis dan logika untuk membuat keputusan.
7. Memungkinkan analisa yang cermat dan pilihan-pilihan alternatif.
2. Manfaat Risk Management bagi perusahaan dalam menjalankan
bisnisnya yang semakin kompetitif saat ini
Dari pendapat ahli menjelaskan manfaat adanya managemen risiko, antara lain (Mok et al.,
1996):
Berguna untuk mengambil keputusan dalam menangani masalah-masalah yang rumit.
- Memudahkan estimasi biaya.
- Memberikan pendapat dan intuisi dalam pembuatan keputusan yang dihasilkan dalam cara
yang benar.
- Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk menghadapi resiko dan
ketidakpastian dalam keadaan yang nyata.
- Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk memutuskan berapa banyak
informasi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah.
- Meningkatkan pendekatan sistematis dan logika untuk membuat keputusan.
- Menyediakan pedoman untuk membantu perumusan masalah.
- Memungkinkan analisa yang cermat dari pilihan-pilihan alternatif.
Menurut Darmawi, (2005, p. 11) Manfaat manajemen risiko yang diberikan terhadap
perusahaan dapat dibagi dalam 5 (lima) kategori utama yaitu :
a. Manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari kegagalan.
b. Manajemen risiko menunjang secara langsung peningkatan laba.
c. Manajemen risiko dapat memberikan laba secara tidak langsung.
d. Adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh adanya perlindungan
terhadap risiko murni, merupakan harta non material bagi perusahaan itu.
e. Manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko murni, dan karena kreditur
pelanggan dan pemasok lebih menyukai perusahaan yang dilindungi maka secara
tidak langsung menolong meningkatkan public image.
Manfaat manajemen risiko dalam perusahaan sangat jelas, maka secara implisit sudah
terkandung didalamnya satu atau lebih sasaran yang akan dicapai manajemen risiko antara
lain sebagai berikut ini (Darmawi, 2005, p. 13).
a. Survival
b. Kedamaian pikiran
c. Memperkecil biaya
d. Menstabilkan pendapatan perusahaan
e. Memperkecil atau meniadakan gangguan operasi perusahaan
f. Melanjutkan pertumbuhan perusahaan
g. Merumuskan tanggung jawab social perusahaan terhadap karyawan dan masyarakat.
Manfaat Risk Management bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya adalah :
1.Manajemen risiko dapat mencegah perusahaan dari kegagalan (misalnya pada suatu
project) ditengah ketatnya persaingan yang semakin kompetitif saat ini.
2. Manajemen risiko menunjang secara langsung peningkatan laba bagi perusahaan.
3. Adanya ketenangan pikiran bagi Manajer yang disebabkan oleh adanya perlindungan
terhadap resiko murni, merupakan harta non material bagi perusahaan itu.
4. Manajemen resiko melindungi perusahaan dari risiko murni dan kreditur, pelanggan,
dan pemasok lebih menyukai perusahaan yang dilindungi maka secara tidak langsung
menolong meningkatkan public Image.
Maka jelas pentingnya Manajemen Risiko dalam bisnis pada masa kini. peran dari
Manajemen resiko diharapkan dapat mengantisipasi lingkungan yang cepat berubah,
mengembangkan Corporate Governance, mengelola sumber daya secara baik dan optimal
sesuai dengan tujuan perusahaan itu sendiri.
Demikian penjelasannya, terimakasih.
Daftar pustaka:
1. http://www.parwito.com/2016/06/pengertian-dan-manfaat-risk-management.html
(14 Nov’17, jam 09.08)
2. http://www.definisi-pengertian.com/2015/08/pengertian-manajemen-risiko-
resiko.html (17 Nov’17, jam 18.28)
3. https://desydharmawati.files.wordpress.com/2017/05/be-and-gcg-desy-dharmawati-
hapzi-ali-risk-management-umb-2017.pdf (17 Nov’17, jam 19.35)
4. http://harianfajar.blogspot.co.id/2012/07/definisi-dan-manfaat-penerapan.html (17
Nov’17, jam 20.11)
Top Related