LAPORAN PRAKTIKUM
ELEKTRONIKA DASAR 1
Hukum Ohm, Hukum Kirchoff Dan
Catu Daya
Arief Sulaeman(1127030012)
September 14, 2013
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2013
1
Abstract
Berupa abstrak yang mengemukakan secara singkat garis besar
percobaan Yang dilakukan yaitu : a. Persoalan utama dan tujuan
dalam percobaan b. Teknik dan cara percobaan, termasuk alat dan
bahan yang digunakan. c. Hasil percobaan secara umum. d. dibuat
dalam satu paragraf
Keyword: bla bla bla,
Ringkasan
Berupa abstrak yang mengemukakan secara singkat garis besar
percobaan Yang dilakukan yaitu : a. Persoalan utama dan tujuan
dalam percobaan b. Teknik dan cara percobaan, termasuk alat dan
bahan yang digunakan. c. Hasil percobaan secara umum. d. dibuat
dalam satu paragraf
Kata Kunci: bla bla bla, bla bla bla, 5 kata kunci
1
1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Dalam praktikum ini mengenai tentang hukum ohm, hukum kirchof
dan catu daya. untuk menghasilkan arus listrik pada rangkaian, dibutuhkan
beda potensial.satu cara untuk menghasilkan beda potensial ialah dengan
baterai. George simon Ohm (1787-1854) menentukan dengan eksperimen
bahwa arus pada kawat logam sebanding dengan beda potensial V yang
diberikan ke ujung-ujungnya : I∝V semakin tinggi hambatan ini, makin kecil
arus untuk suatu tegangan V. Arus berbanding terbalik dengan hambatan,
maka didapatkan persamaan I=VR
atau dikenal dengan hukum ohm dengan
persamaan V=IR
Untuk menangani rangkaian rumit, kita gunakan hukum Kirchoff, yang
dibuat oleh G.R.Kirchoff (1824-1887) dipertengahan abad 19. Hukum Kir-
choff ini ada dua :
• Hukum pertama kirchoff atau hukum titik cabang (Pada setiap titik
cabang, jumlah semua arus yang memasuki cabang harus sama dengan
semua arus yang meninggalkan cabang tersebut)
• Hukum kedua kirchoff atau Hukum loop (jumlah perubahan potensial
mengelilingi lintasan tertutup pada suatu rangkaian harus nol)
Sedangkan untuk catu daya adalah power supply yang terdiri dari em-
pat bagian utama, yaitu
• Transformator penurun tegangan
• Penyearah gelombang penuh
• Filter kapasitor
• Regulator tegangan
keempat bagian tersebut sangat berpengaruh terhadap fungsi catu daya.
2
1.2 Tujuan
1. Mampu mengenali bentuk dan jenis resistor
2. Mampu menghitung nilai resistansi resistor melalui urutan cincin war-
nanya
3. Mampu merangkai resistor secara seri maupun paralel
4. Memahami penggunaan hukum Ohm pada rangkaian seri resistor
5. Memahami hukum kirchoff pada rangkaian seri dan paralel
6. Mampu memahami prinsip kerja penyearah gelombang pada catu daya
7. Mampu merancang catu daya menggunakan LM 7812CT dan Dioda
Zener
1.3 Dasar Teori
Resistansi adalah hambatan terhadap aliran arus listrik satuan resis-
tance adalah OHM, yang disimbolkan(Ω)omega,sedangkan resistor adalah
alat untuk menghambat arus listrik. besarnya ukuran resistor sangat ter-
gantung watt atau daya maksimum yang mampu ditahan oleh resistor
1.3.1 Hukum Ohm
Menyatakan bahwa besar arus yang mengalir pada suatu konduktor
yang pada suhu tetap sebanding dengan beda potensial antara kedua ujung-
ujung konduktor.
I =V
R(1)
3
Dengan adanya tumbukan pada proses pergerakan elektron dalam kon-
duktor maka energi listrik dapat berubah menjadi energi termal yang se-
lanjutnya menghasilkan kalor.Contoh, pemanas, setrika, toaster, lampu pi-
jar. Laju perubahan energi ini (∆E)disebut Daya P dengan satuan watt
(joule/sekon)
P =∆E
t=V It
t= V I (2)
Dengan memasukka persamaan 1 ke persamaan 2, kita mendapatkan :
P =V 2
R(3)
4
RANGKAIAN RESISTORA.Rangkaian Seri
Figure 1: Rangkaian Resistor Seri
Ketika dua atau lebih resistor dihubungkan dari ujung ke ujung, seperti
pada gambar rangkaian maka dikatakan beberapa resistor tersebut dihubungkan
secara seri. Resistor-resistor tersebut bisa merupakan resistor biasa atau
dapat berupa bola lampu, elemen pemanas atau alat penghambat lainnya.
Namun apabila muatan melalui R1 juga akan melewati R2 dan kemudian
R3. Dengan demikian arus (I) yang sama melewati setiap resistor. Untuk
menghitung hambatan total, dapat menggunakan persamaan :
Rtot = R1 +R2 +R3 (4)
5
Seri Sebagai Pembagi Tegangan
Figure 2: Rangkaian Seri sebagai pembagi tegangan
Perhatikan gambar. Berdasarkan Hukum Ohm tegangan yang jatuh di
R1 adalah
V1 = IR1, karena (5)
I =V
R1 +R2
,maka : (6)
V1 =R1
R1 +R2
V (7)
Dengan Hukum Ohm resistor-resistor tersebut dihubungkan ujung ke
ujung, kekekalan energi menyatakan bahwa tegangan total V sama dengan
jumlah semua tegangan dari masing-masing resistor.
6
B.Rangkaian Paralel
Figure 3: Rangkaian resistor paralel
Perhatikan gambar rangkaian resistor paralel.Untuk menghitung ham-
batan total pada rangkaian resistor paralel berlaku persamaan :
1
Rtot
=1
R1
+1
R2
+1
R3
(8)
Dengan demikian hambatan tunggal total lebih kecil dari masing-masing
hambatan. tetapi ingat ketika memasang resistor secara paralel rangkaian
tersebut memberi jalur tambahan bagi arus.Dengan demikian hambatan to-
tal akan lebih kecil.
7
Rangkaian Paralel Sebagai Rangkaian Pembagi Arus
Figure 4: Rangkaian Paralel Sebagai Rangkaian Pembagi Arus
Perhatikan gambar rangkaian paralel sebagai rangkaian pembagi arus
berdasarkan hukum ohm, arus yang mengalir di resistor I,II adalah
I =V1R1
(9)
Karena V1 sama dengan V sumber, dan V sama dengan I x Rtot, maka
persamaan di atas menjadi :
I1 =IRtot
R1
=I(R1R2)
R1(R1 +R2)=
R2
R1 +R2
I (10)
8
1.3.2 Hukum Kirchoff
Gustaf Robert Kirchoff adalah seorang fisikawan jerman yang berkon-tribusi pada pemahaman konsep dasar teori rangkaian listrik.Dalam ke-listrikan, sumbangan utamanya adalah dua hukum dasar rangkaian, yangkita kenal sekarang dengan Hukum I dan Hukum II kirchoff. Keduahukum dasar rangkaian ini sangat bermanfaat untuk menganisis rangkaian-rangkaian listrik majemuk yang cukup rumit. bunyi definisi dari keduahukum kirchoff ini diantaranya :
• Hukum pertama kirchoff atau hukum titik cabang (Pada setiap titikcabang, jumlah semua arus yang memasuki cabang harus sama dengansemua arus yang meninggalkan cabang tersebut)
• Hukum kedua kirchoff atau Hukum loop (jumlah perubahan potensialmengelilingi lintasan tertutup pada suatu rangkaian harus nol)
Figure 5: Contoh Rangkaian Hukum Kirchoff
Didalam rangkaian listrik (terdiri dari sumber tegangan dan komponen-komponen), maka akan berlaku hukum-hukum kirchoff. Hukum ini terdiridari hukum kirchoff tegangan (kirchoff voltage law atau KVL) dan hukumkirchoff arus(Kirchoff current law atau KCL).
A. Hukum Kirchoff Tegangan
Hukum ini menyebutkan bahwa didalam suatu lup tertutup maka jumlahsumber tegangan serta tegangan jatuh adalah nol
B.Hukum Kirchof Arus
Hukum kirchoff arus menyebutkan bahwa dalam suatu simpul percaban-gan, maka jumlah arus listrik yang menuju simpul percabangan dan yangmeninggalkan percabangan adalah nol.
9
1.3.3 Catu Daya
Power supply terdiri dari 4 bagian utama, yaitu : bagian penurun
tegangan menggunakan transformator step down, bagian penyearah meng-
gunakan dioda bridge, filter menggunakan kapasitor, serta bagian regulator
menggunakan dioda zener atau menggunakan IC LM78xx.
A. Transformator Penurun Tegangan
Transformator bekerja berdasarkan hukum faraday, besar tegangan
output diperoleh dengan dari perbandingan jumlah lilitan pada kumparan
primer dan sekundernya.
VoutVin
=Nout
Nin
(11)
relasi besar tegangan puncak dan tegangan rms dapat dirumuskan se-
bagai berikut :
VRms =Vp√
2(12)
B. Penyearah gelombang penuh
Tegangan rata DC pada penyearah gelombang penuh menggunakan
dioda bridge adalah :
VDC =2Vpπ
(13)
sedangkan frekuensi outputnya adalah
fOutdioda = fInDioda
10
C. Filter Kapasitor
Pada rangkaian penyearah yang hanya menggunakan dioda penyearah
masih memiliki sinyal ac sehingga belum searah seperti tegangan dc pada
baterai. sinyal ac yang tidak diinginkan ini dinamakan ripple. untuk mem-
perkecil nilai ripple dapat digunakan filter kapasitor, semakin besar nilai
kapasitor maka akan semakin kecil nilai tegangan ripple.
VRipple =IDC
foutdiodaC(14)
sehingga besar tegangan rata-rata D pada penyearah gelombang penuh
menggunakan dioda bridge dan filter kapasitor adalah :
VDC = Vp −VRipple
2(15)
D.Regulator Tegangan
Untuk memperoleh catu daya dengan nilai keluaran yang tetap maka
digunakan dioda zener, bekerja pada saat (reverse bias), dioda zener inihanya
akan dapat bekerja pada saat tegangan yang diberikan melebihi breakdown
voltage. Berikut adalah perbandingan besar ripple pada saat input dan out-
put dari system regulator dioda zener.
∆Vz∆Vs
=Rz
Rs
(16)
11
2 Metode Praktikum
2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini berlangsung pada tanggal 7 september 2013 di labolato-
rium fisika UIN SGD Bandung pukul 07.15 - 10.20 WIB
2.2 Alat dan bahan yang digunakan antara lain:
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalampraktikum kali ini adalah :
1. Protoboard
2. 3 buah Resistor
3. Multimeter
4. Catu daya DC
5. Komputer/Laptop
12
2.3 Prosedur Percobaan:
A.Hukum Ohm
• Rangkaian seri
Ambil 3 buah Resistor secara sembarang, kemudian baca gelang resistor
Ukur hambatan dengan menggunakan ohmmeter
susun rangkaian dengan menggunakan resistor sesuai dengan gambar yang dimodul
Ukur hambatan total pada rangkaian dengan ohmmeter
Ukur dengan voltmeter tegangan jatuh pada (VR1, VR2, dan VR3)
Ukur besar arus yang mengalir pada resistor (IR1, IR2, dan IR3)
Simulasikan dengan menggunakan MultiSIM
bandingkan hasil secara perhitungan, MultiSim dan eksperimen
Lakukan analisis dan simpulkan hasil percobaan
13
• Rangkaian Paralel
Rangkailah skema resistor paralel pada MultiSIM dan buat validasinya
Ukur hambatan pada masing2 resistor yang mengalir pada rangkaian (R4, R5, dan R6)
Ukur setiap arus yang mengalir pada resistor (I4, I5, dan I6)
Simulasikan dengan MultiSim
Bandingkan hasil secara perhitungan, MultiSim dan eksperimen
Lakukan analisis dan simpulkan hasil percobaa
14
B.Hukum Kirchoff
Rangkailah skema rangkaian sesuai pada modul
Ukurlah besar arus pada masing-masing resistor (IR1, IR2, dan IR3)
perhitungan hukum kirchoff, MultiSim dan eksperimen
Ukurlah tegangan VBC dan VBD dengan hukum kirchoff, MultiSIM dan eksperimen
Bandingkan hasil secara perhitungan,MultiSim atau proteus dan eksperimen
Lakukan analisis dan simpulkan hasil percobaan
15
C.Catu Daya
Rangkailah skema regulator Dioda zener dan LM78xx dengan simulasi MultiSIM
Uji dan analisis Voutput dari transformator stepdown,secara teori,simulasi dan eksperimen
Uji dan analisis Voutput dari penyearah dioda,secara teori,simulasi dan eksperimen
Uji dan analisis Voutput dari kapasitor,secara teori,simulasi dan eksperimen
Uji dan analisis Voutput dari regulator dioda zener,secara teori,simulasi dan eksperimen
Lakukan analisis grafik osiloskop dan simpulkan hasil percobaan
16
3 Hasil dan Pembahasan
3.1 Data Hasil Pengamatan
A. Hukum Ohm
• Tabel Rangkaian Seri
Hambatan (Ω)
No Simulasi Pengukuran Hambatan
(Ω) (Ω) total(Ω)
1 2.02 97 99.02
2 10.10 30.6 40.16
3 12.12 97 109.12
Tegangan (V)
No Simulasi Pengukuran Persamaan
(V) (V) (V)
1 2 0.46 1.667
2 4 4.1 3.3
3 6 5 5
Arus (A)
No Pengukuran(A) Persamaan(A) Simulasi(A) Total (A)
1 0.46 0.030 0.24 0.33
2 4.1 0.012 0.3 0.31
3 5 0.012 0.4 0.41
17
•Tabel Rangkaian Paralel
Hambatan (Ω)
No Simulasi Pengukuran Hambatan
(Ω) (Ω) total(Ω)
1 2.02 97 99.02
2 10.10 30.6 40.16
3 12.12 97 109.12
Tegangan (V)
No Simulasi Pengukuran Persamaan
(V) (V) (V)
1 1 0.482 1
2 0 0.481 0
3 0 0.48 0
Arus (A)
No Pengukuran(A) Persamaan(A) Simulasi(A) Total (A)
1 0.06 0.030 0 0.09
2 0.05 0.012 0 0.017
3 0.05 0.012 0 0.017
B. Hukum Kirchoff
No IR1(A) IR2(A) IR3(A) VBC(V) VBD(V))
1 -1 0.06 -0.34 1.02 3.96
18
3.2 Pembahasan
Dalam praktikum Hukum Ohm, Hukum Kirchoff, dan catu Daya di-haruskan mampu merancang, memahami, mengenali, serta menganalisa ben-tuk rangkaian komponen-komponen maupun prinsip kerja terhadap penggu-naan hukum Ohm,Kirchoff maupun catu daya.sehingga kita akan menerap-kan prinsip-prinsip tersebut untuk menganalisa sebuah rangkaian-rangkaianeksperimen yang telah di praktikan dan juga untuk memahami cara kerjaberbagai instrumen-instrumen dalam lingkup praktikum.
3.2.1 A. Hukum Ohm
Pada Percobaan praktikum secara simulasi pada MultiSIM dengan rangka-ian. Dianalogikan, Pada seutas kawat penghantar terdapat titik A dan titikB, kemudian kawat tersebut dialiri arus listrik antara A dan B timbul bedapotensial dan dapat dinyatakan kuat arusnya selalu tetap. Fakta ini analogdengan tegangan dan kuat arus listrik.Artinya, kuat arus listrik sebandingdengan besar tegangan listrik. atau dapat dituliskan I∝V. Dalam praktikumsimulasi dan pengukuran Hukum ohm ada dua pemasangan komponen-komponen listrik, yaitu :
• Susunan Seri Resistor
Ketika ketiga resistor tersebut yang seperti pada gambar diatas di-hubungkan dari ujung ke ujung disusun seri.lalu, diberi muatan arus listrikyang melalui R1, R2 dan kemudian R3, perhatikan bahwa arus listrik yangmengalir melalui ketiga hambatan adalah sama. tetapi tegangannya berbeda-beda, bergantung besar hambatannya, sehingga berlaku :
Rs=R1+R2+R3
V = V1+V 2+V3I = I1=I2=I3
jadi, hasil pengukuran pada MultiSIM dan pengukuran biasa mendapatkannilai yang sesuai. Nilai tersebut dicantumkan di tabel pengukuran (lihattabel data)
19
• Susunan Paralel Resistor
Ketika resistor-resistor terhubung paralel, masing-masing mengalamitegangan yang sama. (dan memang dua titik manapun pada rangkaianyang dihubungkan oleh kawat dengan hambatan yang dapat diabaikan beradapada beda potensial yang sama). Berarti tegangan penuh baterai diberikanke setiap resistor, sehingga mencari nilai arus (I) menggunakan persamaan :
I1 =V
R1
, I2 =V
R2
, I3 =V
R3
(17)
Sehingga arus total (I) yang meninggalkan baterai terbagi menjadi tigacabang, Arus tersebut melalui ke setiap resistor (R1, R2, R3). Karena muatanlistrik kekal, arus yang masuk kedalam titik cabang harus sama dengan arusyang keluar dari titik cabang. Untuk menghitung total hambatan digunakanpersamaan :
1
Rtot
=1
R1
+1
R2
+1
R3
(18)
jadi, nilai-nilai penghitungan pada rangkaian resistor paralel bisa dilihat ditabel data praktikum diatas.
20
3.3 B. Hukum Kirchoff
Pada saat melakukan percobaan Hukum Kirchof dengan simulasi padamultiSIM dan pengukuran manual. pertama hal yang dilakukan adalah mer-ancang suatu rangkaian dengan pola gambar sebagai berikut :
Untuk menangani rangkaian diatas dengan cara penghitungan man-
ual, bisa dilakukan dengan Hukum kirchoff, Hukum ini berlaku karena Pada
setiap titk cabang, jumlah semua arus yang memasuki cabang harus sama
dengan semua arus yang meninggalkan cabang tersebut dan aturan loop juga
dipergunakan untuk mengetahui jumlah perubahan potensial mengelilingi
lintasan tertutup pada suatu rangkaian harus nol. Dengan melalui per-
samaan :
Σ Imasuk = Σ Ikeluar atau Σ E + Σ IR = 0
Hal yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah rangkaian dalam
hukum ohm, dengan cara :
1. Beri tanda + dan - untuk setiap baterai, simbol sisi panjang pada
baterai adalah +
2. Beri tanda arus pada setiap cabang dengan simbol dan tanda panah.
Arah tanda panah dapat dipilih sembarang, jika arus sebenarnya pada
21
arah yang berlawanan maka hasil perhitungan akan bertanda minus.
3. Gunakan hukum titik cabang kirchoff pada setiap titik cabang, dan
hukum loop untuk satu atau lebih loop.maka akan membutuhkan persamaan-
persamaan yang independen sebanyak variabel yang tidak diketahui,dan
akan melihat bahwa beberapa persamaan bersifat redundan (yaitu,
tidak independen dalam arti memberi informasi baru).dalam persamaan
juga bisa menggunakan V=IR untuk setiap resistor yang kadang akan
memperkecil variabel yang tidak diketahui
4. dalam menerapkan hukum loop, ikuti setiap loop dalam satu arah saja
(searah arah jarum jam atau berlawanan ). Perhatikan betul-betul
tandanya :
• untuk resistor, tanda beda potensial negatif jika arah loop pilihan
sama dengan arah arus yang dipilih melalui resistor tersebut;tandanya
positif jika arah loop bergerak berlawanan dengan arah arus yang dip-
ilih.
• Untuk baterai, tanda beda potensial positif jika arah loop yang
dipilih bergerak dari terminal negatif ke positif ; tanda akan negatif
jika bergerak dari terminal positif menuju terminal negatif.
5. Selesaikan persamaan-persamaan secara aljabar untuk mencari yang
tidak diketahui.hati-hati dalam memanipulasi persamaan agar tidak
terjadi kesalahan dengan tanda-tanda. Diakhir perhitungan, periksa
jawaban dengan memasukkan ke persamaan-persamaan awalnya, atau
bahkan dengan menggunakan persamaan tambahan lain yang tidak di
gunakan sebelumnya 9baik persamaan loop maupun titik cabang)
Untuk nilai-nilai penghitungan dapat dilihat di tabel data penghi-
tungan dan untuk gambar simulasi MultiSIM rangkaian Hukum
Ohm dapat dilihat di lampiran.
22
3.4 C. Catu Daya
Pada percobaan simulasi MultiSIM rangkaian catu daya dalam komponen
power supply dari empat bagian. seperti :
1. Transformator penurun tegangan
Transformator bekerja berdasarkan Hukum faraday, besar tegan-
gan output diperoleh dengan dari perbandingan jumlah lilitan pada
kumparan primer dan sekundernya.sehingga ketika osiloskop dihubungkan
kepada arus dan ground akan menghasilkan relasi besar antara teganan
puncak dan tegangan rms.
2. Penyearah gelombang penuh
penyearah gelombang ini berfungsi dengan menggunakan dioda bridge
sehingga aka menghasilkan nilai dari tegangan rata-rata DC (VDC) dan
akan menghasilkan nilai frekuensi outputnya (bisa dilihat pada gelom-
bang frekuensi osiloskop) foutdiode = findiode
3. Filter Kapasitor
Pada rangkaian penyearah yang hanya menggunakan dioda penyearah
masih memiliki sinyal ac sehingga belum searah seperti halnya tegan-
gan dc pada baterai. sinyal ac yang tidak diinginkan ini dinamakan
ripple, filter kapasitor inilah yang berfungsi untuk memperkecil nilai
ripple sehingga semakin besar nilai kapasitor maka akan semakin kecil
nilai tegangan ripple.(untuk lebih jelasnya bisa lihat hasil gambar dari
osiloskop : lampiran)
4. Regulator tegangan
memperoleh suatu catu daya dengan nilai keluaran yang tetap maka
digunakanlah dioda zener yang bekerja pada saat dipanjang mundur
23
(reverse bias), dioda zener ini hanya akan dapat bekerja saat tegangan
yang di berikan melebihi breakdown voltage
dari keempat komponen bagian tersebut sangat mempengauhi nilai
keluaran pada catu daya, setelah komponen-komponen catu daya di rangkai
sesuai yang ada di modul lalu di hubungkan osiloskop dengan maksud men-
cari menganalisis nilai keluaran pada komponen-komponen power supply
tersebut.untuk melihat hasil analisa frekuensi serta hasil tegangan dapat dil-
ihat di lampiran.
beginfigure
4 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Bentuk umum resistor seperti tabung yang memiliki dua kaki , Dibadan-
nya terdapat lingkaran yang berwarna. Lingkaran ini seperti cincin
yang menunjukkan besar dari resistansi, setiap cicin mempunyai arti
kode warna dari resistansi.
2. Untuk menghitung nilai resistansi pada resistor yaitu dengan cara meli-
hat urutan dan kode warna pada setiap cicin, biasanya setiap resis-
tor mempunyai 5 urutan cincin warna, yaitu : Cincin I(angka ke-
1),Cincin II(angka ke-2), Cincin III(angka ke-3), Cincin IV(pengali),
Cincin V(toleransi).
3. Hukum Ohm menyatakan bahwa besar arus yang mengalir pada suatu
konduktor pada suhu tetap sebanding dengan beda potensial antara
kedua ujung-ujungnya konduktor. Dengan persamaan I=VR
4. Hukum kirchoff ini dapat digunakan secara seri dan paralel,bunyi defin-
isi dari kedua hukum kirchoff ini diantaranya :
24
• pertama kirchoff atau hukum titik cabang (Pada setiap titik ca-
bang, jumlah semua arus yang memasuki cabang harus sama dengan
semua arus yang meninggalkan cabang tersebut)
• kedua kirchoff atau Hukum loop (jumlah perubahan potensial men-
gelilingi lintasan tertutup pada suatu rangkaian harus nol)
5. B. Penyearah gelombang penuh
Tegangan rata DC pada penyearah gelombang penuh menggunakan
dioda bridge adalah :
VDC =2Vpπ
(19)
6. Rangkaian Catu daya
25
References
[1] Tim eksperimen Eldas I. ”‘ Modul Eksperimen Eldas I ” .(2013). Ban-
dung
[2] Douglas C.Giancoli. ”‘ Fisika Dasar 1 ”.,Jakarta-Erlangga
[3] Supiyanto. ”‘ Fisika Untuk SMA Kelas X ”.,Jakarta-PT.PhibetaGama
[4] Mudjono dan Marsudiono. ”‘ Penuntun belajar (teori dan 505
soal)Fisika ”.,Jakarta-Bina Budaya
[5] http://66fadli.wordpress.com/2012/06/10/makalah-pembuatan-alat-
catu-daya/ (diakses tanggal 14 September)
[6] http://shunakai.blogspot.com/2012/04/laporan-hukum-kirchoff.html
(diakses tanggal 14 September)
[7] Tippler, Paul A. ”Fisika untuk Sains dan Teknik”..Bandung
26
LAMPIRAN
1.png
27
Top Related