7/24/2019 BAB-VI-Kode-Etik-Profesi-Abdulkadir-Muhammad.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-kode-etik-profesi-abdulkadir-muhammadrtf 1/11
KODE ETIK PROFESI
Tugas Mata Kuliah Etika Profesi Hukum
Dosen Pengampu : Soenarjo, SH. MH
Written b:
!"HM!D #$%%! H!&$&$ '())(*(+*
"!-D#! D. $#!W!- '())(*(+( -#--$S!/ 0!--!H '())(
JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSIYYAH DEPARTMENT
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2016
KODE ETIK PROFESI
7/24/2019 BAB-VI-Kode-Etik-Profesi-Abdulkadir-Muhammad.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-kode-etik-profesi-abdulkadir-muhammadrtf 2/11
A. ARTI KODE ETIK PROFESI
&ertens '(112 menatakan, ko3e etik profesi merupakan normaang 3itetapkan 3an 3iterima oleh kelompok profesi, ang mengarahkan atau
memberi petunjuk kepa3a anggotana bagaimana seharusna berbuat 3an
sekaligus menjamin mutu moral profesi itu 3i mata masarakat. 4leh karena
itu, kelompok profesi harus menelesaikanna ber3asarkan kekuasaanna
sen3iri.
Ko3e etik profesi merupakan pro3uk etika terapan karena 3ihasilkan
ber3asarkan penerapan pemikiran etis atas suatu profesi. Ko3e etik profesi
3apat berubah 3an 3iubah seiring 3engan perkembangan ilmu pengetahuan
3an teknologi, sehingga anggota kelompok profesi ti3ak akanketinggalan
5aman. Ko3e etik profesi merupakan hasil pengaturan 3iri profesi ang
bersangkutan, 3an ini per6uju3an nilai moral ang hakiki, ang ti3ak
3ipaksakan 3ari luar. Ko3e etik profesi hana berlaku efektif apabila 3iji6ai
oleh 7ita87ita 3an nilai8nilai ang hi3up 3alam lingkungan profesi itu sen3iri.
Ko3e etik profesi merupakan rumusan norma moral manusia ang
mengemban profesi itu. Ko3e etik profesi menja3i tolak ukur perbuatan
anggota kelompok profesi. Ko3e etik profesi merupakan upaa pen7egahan
berbuat ang ti3ak etis bagi anggotana.
Setiap ko3e etik profesi selalu 3ibuat tertulis 3an 3isusun se7ara
teratur, rapi, lengkap, tanpa 7a7at, 3alam bahasa ang baik, sehingga menarik
perhatian 3an menenangkan pemba7ana. Semua ang tergambar a3alah
perilaku ang baik8baik. Tetapi 3i balik semua itu ter3apat kelemahan
sebagai berikut:
(a) $3ealisme ang terkan3ung 3alam ko3e etik profesi ti3ak sejalan
3engan fakta ang terja3i 3i sekitar para profesional, sehingga harapan
sangat jauh 3ari kenataan. Hal ini 7ukup menggelitik para profesional untuk berpaling kepa3a kenataan 3an mengabaikan
i3ealisme ko3e etik profesi. Ko3e etik profesi ti3ak lebih 3ari
pajangan tulisan berbingkai.
(b) Ko3e etik profesi merupakan himpunan norma moral ang ti3ak
3ilengkapi 3engan sanksi keras karena keberlakuanna semata8mata
ber3asarkan kesa3aran profesional. #upana kekurangan ini
memberikan peluang kepa3a profesional ang lemah iman untuk
berbuat menimpang 3ari ko3e etik profesina.
7/24/2019 BAB-VI-Kode-Etik-Profesi-Abdulkadir-Muhammad.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-kode-etik-profesi-abdulkadir-muhammadrtf 3/11
B. FUNGSI KODE ETIK PROFESI
Mengapa ko3e etik profesi perlu 3irumuskan se7ara tertulis9
Sumarono '(112 menemukan tiga alasanna, aitu:
(a) sebagai sarana kontrol sosial
(b) sebagai pen7egah 7ampur tangan pihak lain
(c) sebagai pen7egah kesalahpahaman 3ari konflik.
Ko3e etik profesi merupakan kriteria prinsip profesional ang telah
3igariskan, sehingga 3apat 3iketahui 3engan pasti ke6ajiban profesional
anggota lama, baru, ataupun 7alon anggota kelompok profesi. Dengan
3emikian 3apat 3i7egah kemungkinan terja3i konflik kepentingan antara
sesama anggota kelompok profesi, atau antara anggota kelompok profesi 3an
masarakat. !nggota kelompok profesi atau anggota masarakat 3apat
melakukan kontrol melalui rumusan ko3e etik profesi, apakah anggota
kelompok profesi telah memenuhi ke6ajiban profesionalna sesuai 3engan
ko3e etik profesi.
Ko3e etik profesi telah menentukan stan3ar3isasi ke6ajiban
profesional anggota kelompok profesi. Dengan 3emikian, pemerintah atau
masarakat ti3ak perlu lagi 7ampur tangan untuk menentukan bagaimana
seharusna anggota kelompok profesi melaksanakan ke6ajiban
profesionalna. Hubungan antara pengemban profesi 3an masarakat,
misalna antara penga7ara 3an klien, antara 3osen 3an mahasis6a, antara
3okter 3an pasien, ti3ak perlu 3iatur se7ara 3etail 3engan un3ang8un3ang oleh
pemerintah, atau oleh masarakat karena kelompok profesi telah menetapkan
se7ara tertulis norma atau patokan tertentu berupa ko3e etik profesi.
Ko3e etik profesi pa3a 3asarna a3alah norma perilaku ang su3ah
3ianggap benar atau ang su3ah mapan 3an tentuna akan lebih efektif lagi
apabila norma perilaku tersebut 3irumuskan se3emikian baikna, sehingga
memuaskan pihak8pihak ang berkepentingan. Ko3e etik profesi merupakan
kristalisasi perilaku ang 3ianggap benar menurut pen3apat umum karena
ber3asarkan pertimbangan kepentingan profesi ang bersangkutan.
7/24/2019 BAB-VI-Kode-Etik-Profesi-Abdulkadir-Muhammad.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-kode-etik-profesi-abdulkadir-muhammadrtf 4/11
C. KODE ETIK PROFESI KURANG BERFUNGSI
De6asa ini mulai menggejala bah6a ko3e etik kurang berfungsi
sebagaimana mestina 3i kalangan para profesional. &eberapa 7ontoh gejala
ang 3apat 3ikemukakan antara lain a3alah hubungan ang berikut ini.
1. Hubungan 3okter 3an pasien
Dokter menuruh pasienna agar membeli obat resep 3i apotek ang
3itunjukna. Hal ini menimbulkan 3ugaan a3a kolusi bermotif bisnis
antara 3okter 3an apoteker, bukan motif profesional $ni berarti ko3e etik
profesi 3okter kurang berfungsi sebagaimana mestina.
2. Hubungan insinur pemborong 3an pimpro
$nsinur pemborong bangunan membangun ge3ung menurut konstruksi
ang 3itetapkan 3alam kontrak. Ketentuan kontrak menatakan bah6a
semua bahan kau a3alah stan3ar kelas satu. -atana kau kusen a3alah
stan3ar kelas 3ua. Di sini terja3i pengurangan nilai ang 3ianggap biasa
oleh pemimpin proek. Hal ini menimbulkan 3ugaan a3a kolusi bermotif
bisnis antara insinur 3an pimpro. $ni berarti ko3e etik profesi insinur
kurang berfungsi sebagaimana mestina.
3. Hubungan hakim 3an ter3ak6a
Hakim memutus perkara perkosaan 3engan per7obaan. Pa3ahal saksi
pen3erita 3engan tegas 3an gamblang menerangkan 3i ba6ah sumpah
perbuatan kekerasan ter3ak6a menetubuhina bertentangan 3engan
kehen3akna. Di sini tampak ti3ak seban3ing antara kehormatan ang
terno3a 3engan hukuman tanpa 3ijalani. Hal ini menimbulkan 3ugaan, a3a
suap ter3ak6a kepa3a hakim. $ni berarti ko3e etik profesi hakim kurang
berfungsi sebagaimana mestina.
4. Hubungan 3osen 3an mahasis6a
Seorang 3osen perguruan tinggi tertentu baru berse3ia memberi ujian
kepa3a mahasis6ana apabila su3ah ter3aftar minimal (* mahasis6a 3an
su3ah lunas membaar biaa ujian. Pa3ahal menguji mahasis6a itu ti3ak
perlu 3iukur 3engan jumlah minimal ter3aftar 3an lunas membaar uang
ujian. Ke6ajiban profesional 3osen menguji mahasis6a ber3asarkan
7/24/2019 BAB-VI-Kode-Etik-Profesi-Abdulkadir-Muhammad.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-kode-etik-profesi-abdulkadir-muhammadrtf 5/11
ja36al ujian ang 3itetapkan oleh peraturan aka3emik. Hal ini
menimbulkan 3ugaan, profesi 3osen bergeser ke kegiatan bisnis, hana
menguji jika 3ibaar, tanpa baaran ti3ak akan a3a ujian. $ni berarti ko3e
etik profesi 3osen kurang berfungsi sebagaimana mestina. ;ejala8gejala
ta3i menunjukkan bah6a betapa bagusna ko3e etik 3ibuat oleh kelompok
profesi ang 3iharapkan berfungsi sebagai ukuran perilaku natana
3iabaikan. Hal ini terja3i pasti a3a alasan ang paling men3asar. !lasan
tersebut akan 3iungkapkan 3an 3ibahas terbatas pa3a profesi hukum saja.
!lasan tersebut akan 3ibahas 3alam stu3i tentang Etika Profesi Hukum
3engan menelusuri naskah8naskah ko3e etik profesi hukum 3an
hubunganna 3engan keberlakuan hukum positif.
D. KODE ETIK PROFESI DAN HUKUM POSITIF
Dalam pembahasan ang ter3ahulu telah 3ikemukakan tiga rumusan
etika, salah satu 3iantarana a3alah sebagai kumpulan asas atau nilai moral,
3an ini a3a 3ua bentukna, aitu tertulis 3an ti3ak tertulis. !pabila 3iberi
bentuk tertulis, maka kumpulan asas atau nilai moral itu 3isebut ko3e etik.
Karena berkenaan 3engan profesi, maka ko3e etik itu 3isebut ko3e etik
profesi. Dengan 3emikian, ko3e etik profesi bi3ang hukum 3isebut ko3e etik
profesi hukum, misalna Ko3e Etik !3<okat, Ko3e Etik -otaris, Ko3e Etik
Hakim, Ko3e Etik 0aksa, Ko3e Etik !ka3emik Dosen.
Seperti telah 3iuraikan ter3ahulu, ko3e etik profesi merupakan
bagian 3ari hukum positif tertulis tetapi ti3ak mempunai sanksi ang keras.
Keberlakuan ko3e etik profesi semata8mata ber3asarkan kesa3aran moral
anggota profesi, berbe3a 3engan keberlakuan un3ang8un3ang ang bersifat
memaksa 3an 3ibekali 3engan sanksi ang keras. 0ika orang ti3ak patuh
kepa3a un3ang8un3ang, 3ia aukan 3ikenai sanksi olehu negara. Karena ti3ak
mempunai sanksi keras, maka pelanggar ko3e etik profesi ti3ak merasakan
akibat 3ari perbuatanna. Malahan 3ia merasa seperti ti3ak apa8apa 3an ti3ak
ber3osa kepa3a sesama manusia.
1. Alasa M!"a#a$%a K&'! E($% P)&*!s$
7/24/2019 BAB-VI-Kode-Etik-Profesi-Abdulkadir-Muhammad.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-kode-etik-profesi-abdulkadir-muhammadrtf 6/11
Menggejalana perbuatan profesional ang mengabaikan ko3e
etik profesi karena beberapa alasan ang paling men3asar, baik sebagai
in3i<i3u anggota masarakat maupun karena hubungan kerja 3alam
organisasi profesi, 3i samping sifat manusia ang konsumeristis 3an nilai
imbalan jasa ang ti3ak seban3ing 3engan jasa ang 3iberikan. !tas 3asar
faktor8faktor tersebut, maka 3apat 3iin<entarisasi alasan8alasan men3asar
mengapa profesional 7en3erung mengabaikan 3an bahkan melanggar ko3e
etik profesi.
(a) P!"a)+, s$*a( %!%!l+a)"aa
Salah satu 7iri kekeluargaan itu memberi perlakuan 3an
penghargaan ang sama terha3ap amggota keluarga 3an ini 3ipan3ang
a3il. Perlakuan terha3ap orang bukan keluarga lain lagi. Hal ini
berpengaruh terha3ap perilaku profesional hukum ang terikat pa3a
ko3e etik profesi, ang seharusna memberi perlakuan sama terha3ap
klien. "ontoh, !mat keluarga notaris minta 3ibuatkan akta hibah,
notaris membebaskanna 3ari biaa pembuatan akta 3engan alasan
ti3ak enak menarik biaa 3ari keluarga sen3iri. Kemu3ian 3atang
&on3an, juga minta 3ibuatkan akta 3engan membaar biaa ang telah
3itentukan jumlahna. !mat 3an &on3an ke3uana a3alah klien ang
seharusna men3apat perlakuan sama menurut Ko3e Etik -otaris,
tetapi natana lain. Ko3e etik profesi 3iabaikan oleh profesional.
Seharusna masalah keluarga 3ipisahkan 3engan masalah profesi 3an
ini a3alah a3il. Dalam 7ontoh kasus ta3i, notaris seharusna menarik
baaran 3ari ke3ua mereka karena sama8sama klien. Setelah pulang
3ari kantor, notaris ta3i 3atang kepa3a !mat keluargana,
mengha3iahkan uang baaran akta ang telah 3iterimana 3ari !mat.
$ni masalah keluarga, bukan profesi. Dengan 7ara 3emikian, notaris
ti3ak perlu mengabaikan Ko3e Etik -otaris.
(b) P!"a)+, a#a(a
Salah satu 7iri jabatan a3alah ba6ahan menghormati 3an taat
pa3a atasan 3an ini a3alah ketentuan n3ang8un3ang Kepega6aian.
7/24/2019 BAB-VI-Kode-Etik-Profesi-Abdulkadir-Muhammad.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-kode-etik-profesi-abdulkadir-muhammadrtf 7/11
=ungsi eksekutif terpisah 3engan fungsi u3ikatif. Seorang Hakim
memegang 3ua fungsi sebagai pega6ai negeri sipil 3an sebagai hakim.
Menurut Ko3e Etik Hakim, hakim memutus perkara 3engan a3il tanpa
pengaruh atau tekanan 3ari pihak manapun. Perkara ang 3iperiksa
oleh hakim ta3i ternata a3a hubunganna 3engan seorang pejabat
ang a3alah atasanna sen3iri. Dalam kasus ini 3i satu pihak hakim
7en3erung hormat pa3a atasan 3an berse3ia membela atasan sebab
kalau ti3ak, mungkin hakim ta3i akan 3ipersulit naik pangkat atau akan
3imutasikan.Di lain pihak, pejabat mempunai pengaruh terha3ap
ba6ahan 3an karena itu mengirim katebele7e 'nota kepa3a hakim,
tolong selesaikan perkara tersebut 3engan sebaik8baikna 'konotasina
bela atasanmu, bukan sea3il8a3ilna. Seharusna hakim berlaku a3il
3an ti3ak memihak, tetapi natana memihak atasanna. Sekali lagi,
ko3e etik profesi 3iabaikan oleh profesional. Seharusna masalah
jabatan 3ipisahkan 3engan masalah profesi 3an ini a3alah a3il. Hakim
memeriksa perkara sebaik8baikna sesuai 3engan Ko3e Etik Hakim,
3an sesuai pula 3engan saran katabele7e atasanna '3engan sebaik8
baikna, sehingga putusanna pun sebaik8baikna '<ersi hakim
sea3il8a3ilna karena hakim bekerja se7ara fungsional bukan se7ara
struktural. Dengan 3emikian, hakim ti3ak mengabaikan atasanna 3an
ti3ak pula mengabaikan Ko3e Etik Hakim.
(c) P!"a)+, %&s+.!)$s.!
;en7arna perusahaan8perusahaan mempromosikan pro3uk
mereka melalui iklan me3ia massa belum 7ukup berpengaruh terha3ap
peningkatan kebutuhan ang ti3ak seban3ing 3engan penghasilan ang3iterima oleh profesional. Hal ini men3orong profesional berusaha
memperoleh penghasilan ang lebih besar melalui jalan pintas atau
terobosan profesional, aitu 3engan men7ari imbalan jasa 3ari pihak
ang 3ilaanina.
"ontoh, seorang 3osen 3engan gaji ang 3iterimana 7ukup
untuk biaa hi3up, tetapi karena kebutuhan hiburan men3orongna
untuk membeli tele<isi besar stereo multisistem lengkap 3engan antena
parabola ang sekarang se3ang tren3. ntuk memperoleh uang 3ia
7/24/2019 BAB-VI-Kode-Etik-Profesi-Abdulkadir-Muhammad.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-kode-etik-profesi-abdulkadir-muhammadrtf 8/11
mena6arkan kolusi 3engan mahasis6a ang 3iujina: kalau ingin
3ibantu, &apak berse3ia membantu supaa lulus men3apat nilai !
asalkan a3a tan3a terima kasihna 'maksu3na imbalan berupa uang
ang su3ah 3itentukan tarifna sambil menahan 3aftar nilai 3an kertas
ujian mahasis6a. Ternata 3osen ang bersangkutan mengabaikan
ko3e etik aka3emikna.
Seharusna pemenuhan kebutuhan itu 3apat 3ipenuhi 3engan
melakukan kerja ekstra apa saja ang 3apat menja3i sumber
penghasilan tambahan, baik berkenaan 3engan profesi maupun 3i luar
profesi, misalna menja3i 3osen luar biasa, pemimpin 3i suatu PTS,
konsultan hukum, melaksanakan proek penelitian 3an pengab3ian
kepa3a masarakat, penalur buku pelajaran, pen7eramah agama'3a>i, penulis buku. Kerja keras a3alah ko3rat manusia 3an ini
menja3i lambang martabat manusia. Semua hal ini merupakan sumber
penghasilan tanpa melanggar ko3e etik profesi.
(d) Ka)!a l!.a, $.a
Salah satu sarat menja3i profesional itu a3alah ta?6a
kepa3a Tuhan @ang Maha Esa, aitu melaksanakan perintah 3an
menjauhi larangan8-a. Keta?6aan ini a3alah 3asar moral manusia.
0ika manusia mempertebal iman 3engan ta?6a, maka 3i 3alam 3iri
akan tertanam nilai moral ang akan menja3i rem untuk berbuat
buruk. Dengan ta?6a manusia makin sa3ar bah6a kebaikan akan
3ibalas 3engan kebaikan, sebalikna keburukan akan 3ibalas 3engan
keburukan. Sesungguhna Tuhan itu Maha !3il. Dengan ta?6a
kepa3a Tuhan @ang Maha Esa, profesional memiliki benteng moral
ang kuat, ti3ak mu3ah tergo3a 3an tergiur 3engan berma7am ragam
bentuk materi 3i sekitarna. Dengan iman ang kuat kebutuhan akan
terpenuhi se7ara 6ajar 3an itulah kebahagiaan.
2. U/aa U(+% M!.a(+,$ K&'! E($% P)&*!s$
Seperti telah 3iuraikan sebelumna, ko3e etik profesi a3alah
bagian 3ari hukum positif, tetapi ti3ak memiliki upaa pemaksa ang
keras seperti pa3a hukum positif ang bertaraf un3ang8un3ang. Hal ini
merupakan kelemahan ko3e etik profesi bagi bagi profesional ang lemah
iman. ntuk mengatasi kelemahan ini, maka upaa alternatif ang 3apat
3itempuh ialah memasukkan upaa pemaksa ang keras ke 3alam ko3e
etik profesi.
7/24/2019 BAB-VI-Kode-Etik-Profesi-Abdulkadir-Muhammad.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-kode-etik-profesi-abdulkadir-muhammadrtf 9/11
!lternatif tersebut 3apat 3itempuh 3engan 3ua 7ara, aitu
memasukka klausula penun3ukan pa3a hukum positif un3ang8un3ang 3i
3alam rumusan ko3e etik profesi, atau legalisasi ko3e etik profesi melalui
Penga3ilan -egeri setempat. Ke3ua upaa tersebut 3iuraikan satu 3emi
satu berikut ini.
a. Kla+s+la /!+'+%a /a'a +'a"-+'a"
Setiap un3ang8un3ang men7antumkan 3engan tegas sanksi ang
3ian7amkan kepa3a pelanggarna. Dengan 3emikian, menja3i
pertimbangan bagi 6arga, ti3ak a3a jalan lain ke7uali taat, jika terja3i
pelanggaran berarti 6arga ang bersangkutan berse3ia 3ikenai sanksi
ang 7ukup memberatkan atau merepotkan bagina. Ketegasan sanksiun3ang8un3ang ini lalu 3iproeksikan kepa3a rumusan ko3e etik
profesi ang memberlakukan sanksi un3ang8un3ang kepa3a
pelanggarna.
Dalam rumusan ko3e etik profesi 3i7antumkan ketentuan:
“Pelanggar kode etik dapat dapat dikenai sanksi sesuai dengan
ketentuan ketentuan undang-undang yang berlaku”. Ini berarti jika
pelanggar kode etik profesi itu merugika klien atau pencari keadilan,
maka dia dapat dikenai sanksi undang-undang, yaitu pembayaran ganti
kerugian, pembayaran denda, pencabutan hak tertentu, atau pidana
badan. Untuk itu harus ditepuh saluran hukum yang berlaku bahwa
yang berwenang membebani sanksi itu adalah pengadilan. engan
kata lain pelanggar kode etik profesi dapat diajukan ke muka
pengadilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
b. L!"al$sas$ K&'! E($% P)&*!s$
Ko3e etik profesi a3alah sema7am perjanjian bersama semua anggota
bah6a mereka berjanji untuk mematuhi ko3e etik ang telah 3ibuat
bersama. Dalam rumusan ko3e etik tersebut 3inatakan apabila terja3i
pelanggaran, ke6ajiban mana ang 7ukup 3iselesaikan oleh De6an
Kehormatan, 3an ke6ajiban mana ang harus 3iselesaikan oleh
penga3ilan. ntuk memperoleh legalisasi, ketua profesi ang
bersangkutan mengajukan permohonan kepa3a Ketua Penga3ilan
-egeri setempat agar ko3e etik itu 3isahkan 3engan akta penetapan
7/24/2019 BAB-VI-Kode-Etik-Profesi-Abdulkadir-Muhammad.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-kode-etik-profesi-abdulkadir-muhammadrtf 10/11
penga3ilan ang berisi perintah penghukuman kepa3a setiap anggota
untuk mematuhi ko3e etik itu. 0a3i, kekuatan berlaku 3an mengikat
ko3e etik mirip 3engan akta per3amaian ang 3ibuat oleh hakim.
!pabila a3a ang melanggar ko3e etik, maka 3engan surat perintah,
penga3ilan memaksakan pemulihan itu.
E. RINGKASAN
Ko3e etik profesi a3alah nama ang 3itetapkan 3an 3iterima oleh
kelompk profesi, ang mengarahkan 3an memberi petunjuk kepa3a
anggotana bagaimana seharusna berbuat 3an sekaligus menjamin mutu
moral profesi itu 3i mata masarakat. Ko3e etik profesi merupakan in3uk
etika terapan karena 3ihasilkan ber3asarkan penerapan pemikiran etis atas
suatu profesi. Ko3e etik profesi a3alah rumusan norma moral manusia ang
mengemban profesi 3an menja3i tolak ukur perbuatan anggota kelompok
profesi. Ko3e etik profesi merupakan upaa pen7egahan berbuat ang ti3ak
etis bagi anggota.
Setiap ko3e etik profesi selalu 3ibuat tertulis ang tersusun se7ara
teratur, rapi, lengkap, 3alam bahasa ang baik tetapi singkat sehingga
menarik perhatian 3an menenangkan pemba7ana. !lasan 3ibuat tertulismengingat fungsina sebagai sarana kontrol sosial, pen7egah 7ampur tangan
pihak lain, 3an pen7egah kesalahpahaman 3an konflik. -amun, ko3e etik
profesi mempunai kelemahan, aitu terlalu i3ealis ang ti3ak sejalan 3engan
fakta ang terja3i 3i sekitar profesional, sehingga menimbulkan
ke7en3erungan untuk 3iabaikan.
Ke7en3erungan itu 3itan3ai oleh menggejalana perbuatan ang
menunjukkan ko3e etik profesi kurang berfungsi 3i kalangan para profesional
anggota kelompok profesi. Kurang berfungsina ko3e etik profesi karena
kolusi bermotif bisnis, jasa profesional ti3ak seban3ing 3engan pen3apatan
ang 3iterimana, pengaruh konsumerisme 3an ang paling menentukan
a3alah lemah iman. Ko3e etik profesi semata8mata ber3asarkan kesa3aran
moral, ti3ak mempunai sanksi keras, sehingga pelanggar ko3e etik ti3ak
merasakan akibat perbuatanna, malahan seperti ti3ak ber3osa kepa3a sesama
manusia.
ntuk men7egah terja3ina pelanggaran serius terha3ap ko3e etik
profesi 3apat 3itempuh 7ara penun3ukan pa3a un3ang8un3ang, sehingga
pelanggar ko3e etik akan 3ian7am 3engan sanksi seperti pelanggar un3ang8
7/24/2019 BAB-VI-Kode-Etik-Profesi-Abdulkadir-Muhammad.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-vi-kode-etik-profesi-abdulkadir-muhammadrtf 11/11
un3ang. "ara lain lagi aitu melegalisasikan ko3e etik profesi kepa3a Ketua
Penga3ilan -egeri, sehingga mempunai kekuatan berlaku 3an mengikat
sama seperti akta per3amaian 3i muka penga3ilan.(
1!b3ulka3ir Muhamma3, !tika Profesi "ukum, Cet. 3,Bandung: Citra AdityaBakti,2006 h. A18BA.
Top Related