1
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini menyajikan metode penelitian yang terdiri dari metode dan desain
yang digunakan peneliti, lokasi, dan sumber data penelitian, definisi operasional,
instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
A. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Adapun metode kuantitatif
yang digunakan adalah metode eksperimen, yang mana dalam penelitian ini
menggunakan eksperimen kuasi atau eksperimen semu.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh dari suatu perlakuan berupa
penggunaan pendekatan kontekstual terhadap kemampuan literasi dan menulis puisi
anak dengan membandingkan pemahaman peserta didik sebelum menggunakan
pendekatan kontekstual dan sesudah menggunakan pendekatan kontekstual.
Menurut (Syamsudin dan Damaianti, 2009, hlm. 162), rancangan ekperimental
kuasi memiliki kesepakatan praktis antara eksperimen kebenaran dan sikap asli
manusia terhadap bahasa yang kita teliti. Rancangan eksprimen atau kuasi atau
eksperimen semu kita mengontrol banyak variabel dan batasan dari jenis interpretasi
yang kita lakukan untuk mengetahui sebab pengaruh pertautan dan membatasi
kekuatan dari generalisasi pernyataan kita. Dalam rancangan ini, bentuk penelitian
kuasi eksperimen dipandang relevan digunakan karena memiliki ciri-ciri yaitu: 1)
pemecahan masalah yang aktual, 2) data yang dikumpulkan disusun, kemudian
dijelaskan dan data tersebut dianalisis.
Dalam membandingkan hasil penelitian variabel kontrol dan variabel
eksperimen, peneliti menggunakan statistik deskriptif. Tujuannya agar gambaran
pada data yang telah diperoleh menjadi lebih jelas baik bagi peneliti sendiri maupun
bagi orang lain yang berminta untuk mengetahuinya. Menurut Sugiyono (2013, hlm.
29) “statistik deskriptif adalah:
Statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran
terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana
adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum.”
2
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bentuk merupakan eksperimen kuasi
Nonequivalent Groups Pretest-Postest yang artinya kelompok eksperimen dan
kontrol tidak dipilih secara random atau tanpa prosedur penempatan acak. Pada
kelompok eksperimen dan kontrol, sama-sama dilakukan prates dan pascates. Hanya
saja kelompok eksperimen diberi treatment atau perlakuan (prosedur kerja baru) yang
dicobakan pada kelas eksperimen yang telah diberi prates sedangkan kelas kontrol
menggunakan pendekatan yang digunakan oleh guru. Agar lebih jelas, pola penelitian
yang dilakukan dapat dilihat pada desain dibawah ini.
Tabel 3.1
Desain penelitian
(Milan dan Schumacher, 2001, hlm. 342).
Keterangan
A = Kelompok eksperimen
B = Kelompok kontrol
X = Perlakuan pendekatan kontekstual
= Prates kelompok eksperimen
= Pascates kelompok eksperimen
= Prates kelompok kontrol
= Pascates kelompok kontrol
Berdasarkan desain penelitian eksperimen yang dipilih oleh peneliti, maka
peneliti mencoba membuat alur penelitian agar dapat memudahkan pelaksanaan
penelitian. Adapun alur penelitiannya yaitu sebagai berikut:
Group pratest treatment pascates
A O1 X O2
B O3 O4
3
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2
Alur Penelitian
Studi Lapangan Studi Literatur
Permasalahan
Penggunaan Pendekatan Kontekstual Terhadap Kemampuan
Literasi dan Menulis Puisi Anak
Penentuan Subjek Penelitian
Penyusunan, revisi, pengesahan instrumen
Prates
Kelas Eksperimen
Pembelajaran dengan
Pendekatan Kontekstual
Kelas kontrol
Pembelajaran dengan model
yang sedang berlangsung
Observasi Metode
Pembelajaran Prates
Pengolahan Data
4
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Suruur Kota Bandung tahun ajaran
2013/2014. Adapun penentuan kelas eksprimen dan kontrol tidak dilakukan secara
random. Karena kelas eksperimen dan kontrol diasumsikan mendapatkan proses
pembelajaran yang sama dengan karakteristik rata-rata kemampuan yang dimiliki
setiap siswa tidak jauh berbeda.
C. Definisi Operasional Variabel
Judul penelitian ini adalah “Pengaruh pendekatan kontekstual terhadap
kemampuan literasi dan menulis puisi anak” (Penelitian Eksperimen Kuasi pada
Peserta Didik Kelas III SD Suruur, Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)”. Berdasarkan
judul penelitian ada tiga variabel dalam penelitian ini, yaitu pendekatan kontekstual,
kemampuan literasi dan menulis puisi anak. Untuk menghindari kesalahan
interpretasi berikut diuraikan definisi operasional yang digunakan dan berkaitan
dengan penelitian yang dikembangkan.
1. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan pembelajaran yang membantu guru untuk mengaitkan materi
dengan pengalaman yang dialami anak dalam kehidupannya sehari-hari
sehingga pembelajaran lebih bermakna. Adapun komponen yang
dikembangkan dalam pendekatan kontekstual terdapat tujuh komponen yaitu
konstruktivisme, bertanya, menemukan, pemodelan, masyarakat, refleksi dan
penilaian sebenarnya.
2. Kemampuan Literasi
Literasi adalah kemampuan dasar dalam membaca-menulis (kemelekan
wacana), dan kemampuan mengintegrasikan antara menyimak, berbicara,
Analisis Data
Kesimpulan
5
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membaca, menulis dan berpikir. Pada penelitian ini peneliti lebih fokus pada
literasi menulis. Literasi menulis diartikan sebagai kemampuan merangkai
kalimat menjadi wacana atau unit yang lebih besar. Adapun komponen
kemampuan literasi yang dikembangkan menjadi indikator ada empat yaitu,
kosakata, kelancaran, keterbacaan tulisan dan kefasihan tulisan tangan.
3. Menulis Puisi Anak
Menulis puisi anak merupakan penuangkan ide/gagasan dalam bentuk tulisan
yang sederhana, sesuai dengan pengalaman yang diperolehnya dalam
kehidupan sehari-hari. Adapun komponen kemampuan menulis puisi anak
yang dikembangkan menjadi indikator ada empat yaitu, diksi, tema,
pengimajinasian dan amanat.
D. Instrumen Penelitian
1. 1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
dijadikan acuan oleh peneliti dalam proses belajar mengajar. Proses pembelajaran
yang ideal adalah proses pembelajaran yang direncanakan terlebih dahulu. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat menjadi acuan dalam proses
pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini mengacu pada silabus
yang merupakan penjabaran dari KTSP (terlampir).
2. 2. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini intrumen yang digunakan peneliti
dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan tes. Tes yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes tertulis. Tes tertulis yang dilakukan dalam bentuk prates dan
pascates. Prates diselenggarakan menjelang atau pada awal penyelenggaraan suatu
program pembelajaran. Tujuan penyelenggaraan pretes ini adalah untuk mengukur
tingkat kemampuan awal peserta tes sebelum atau pada awal kegiatan pembelajaran.
Sedangkan pascates diselenggarakan menjelang atau pada akhir penyelenggaraan
program pembelajaran. Tujuan penyelenggaraannya adalah untuk mengukur tingkat
6
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemampuan pembelajaran dalam bidang pembelajaran pada akhir program, baik
secara keseluruhan maupun secara perseorangan.
Sebelum menjabarkan penjelasan tentang instrument evaluasi terlebih dahulu
peneliti merangkum langkah-langkah dalam mengembangkan bentuk penilaian
produk pada kemampuan literasi dan menulis puisi adalah sebagai berikut:
1. Menentukan bentuk penilaian produk yaitu penilaian dalam bentuk rubrik.
2. Menentukan indikator atau komponen pada kemampuan literasi dan
menulis puisi anak.
3. Menetukan penskoran pada setiap komonen atau indikator yang
dikembangkan.
4. Mengembangkan indikator pada setiap aspek literasi dan menulis puisi
anak dalam bentuk deskriptor.
5. Sebelum menganalisis karya siswa, terlebih dahulu dilakukan identifikasi
pada setiap aspek yang telah dikembangkan dalam bentuk deskriptor.
Adapun konsep identifikasi dapat dilihat pada tabel 3.3.
6. Menganalisis hasil karya siswa dri aspek kemampuan literasi dan menulis
puisi anak.
Tes tertulis yang digunakan dalam bentuk tes produk yaitu produk puisi. Menurut
Arifin (2009, hlm. 191) penilaian produk adalah: “penilaian terhadap penguasaan
keterampilan peserta didik dalam membuat suatu produk dan penilaian kualitas hasil
kerja tertentu.” Adapun bentuk penilaian yang digunakan untuk menilai produk puisi
yaitu dengan menggunakan rubrik. Rubrik yang digunakan adalah rubrik penilaian
analitis.
Tujuan dari penilaian rubrik penilaian anaitis yaitu penilaian hasil karangan
peserta didik berdasarkan kualitas komponen pendukungnya; tiap komponen diberi
skor secara tersendiri dan skor keseluruhan diperoleh dengan menjumlah skor-skor
tiap komponen tersebut. Dengan cara ini akan diperoleh informasi komponen apa
yang skornya tinggi atau yang rendah, hal ini bertujuan untuk mencerminkan tingkat
kompetensi peserta didik. Adapun aspek yang dinilai dalam rubrik ini yaitu aspek
7
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemampuan literasi dan menulis puisi anak yang dapat dilihat melalui produk puisi
tersebut.
Adapun aspek yang dinilai dari kemampuan literasi dan menulis puisi anak
melalui pengembangan dari indikator setiap aspek dijabarkan melalui rubrik penilaian
analitis. Skor pada rubrik analitis ini menggunakan skala likert. Menurut Alma
(dalam Riduwan, 2010, hlm. 86) dengan menggunakan “skala likert, maka variabel
yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub
variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang
dapat diukur.”
Tujuan dari penggunaan skala likert ini adalah agar perolehan skor yang diperoleh
setiap peserta didik mendapatkan porsi yang sama atau seimbang. Panduan rubrik
penilaian pada setiap aspek diuraikan pada tabel 3.3. Tetapi sebelum memberi skor
pada setiap komponen literasi dan puisi yang dibuat oleh siswa melalui produk puisi
terlebih dahalu dilakukan identifikasi kemunculan setiap komponen. Adapun pola
atau konsep identifikasi kemunculan dijelaskan pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.3 Aspek kemunculan dalam kemampuan literasi
No Komponen Ya Tidak Komentar
1 Kosakata
2 Kelancaran
3 Keterbacaan tulisan
4 Kefasihan tulisan
tangan
Komponen diadopsi menurut (Wray dan Medwell, 2005, hlm. 2)
Keterangan:
Tanda (√) digunakan apabila dalam karya siswa ada tampak atau tidak pada
komponen komponen kontekstual, kosakata, kelancaran dan keterbacaan
tulisan.Berdasarkan dari ketiga komponen-komponen kemampuan literasi masing-
8
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
masing diberi tanda dalam setiap karya siswa, selanjutnya dinilai berdasarkan rubrik
pengembangan penilaian kemampuan literasi yang terdapat pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Aspek kemunculan dalam menulis puisi anak
No Komponen Ya Tidak Komentar
1 Diksi/pemilihan
kata
2 Tema
3 Pengimajinasian
4 Amanat
Komponen diadopsi menurut (Waluyo, 1995, hlm. 27)
Keterangan:
Tanda (√) digunakan apabila dalam karya siswa ada tampak atau tidak pada
komponen komponen diksi, tema, pengimajinasian dan amanat. Berdasarkan dari
keempat komponen-komponen menulis puisi anak masing-masing diberi tanda dalam
setiap karya siswa, selanjutnya dinilai berdasarkan rubrik pengembangan penilaian
menulis puisi anak yang terdapat pada tabel 3.6.
Tabel 3.5 Penilaian aspek kemampuan literasi
No Aspek
Indikator Skor
1 Kosakata Kosakata yang digunakan tepat, bermakna,
dan berkembang.
5-1
2 Kelancaran Kemampuan memunculkan ide yang
beragam.
5-1
3 Keterbacaan tulisan Penggunaan tata bahasa seperti ketepatan
ejaan
5-1
9
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4 Kefasihan tulisan
tangan
Susunan kalimat pada tulisan tangan terbca
dan memiliki makna yang utuh
Tabel 3.6 Tabel pengembangan rubrik
No Komponen
Literasi
Skor Deskriptor komponen Literasi
1 Kosakata 5 Baik Sekali: Kosakata yang digunakan
berkembang seperti pengunaan bahasa
kiasan yang tepat, bermakna dan bahasa
yang digunakan mudah dipahami.
4 Baik: Kosakata yang digunakan
berkembang seperti pengunaan bahasa
kiasan yang tepat, cukup bermakna dan
bahasa yang digunakan dapat dipahami.
3 Cukup: Kosakata yang digunakan cukup
berkembang seperti pengunaan bahasa
kiasan yang tepat, cukup bermakna dan
bahasa yang digunakan dapat dipahami.
2 Kurang: Kosakata yang digunakan kurang
berkembang seperti pengunaan bahasa
kiasan yang kurang tepat, kurang bermakna
dan bahasa yang digunakan kurang dapat
dipahami.
1 Kurang Sekali: Kosakata yang digunakan
tidak berkembang seperti pengunaan bahasa
kiasan yang tidak tepat, tidak bermakna dan
bahasa yang digunakan tidak dapat
dipahami.
10
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 Kelancaran 5 Baik Sekali: Kalimat yang ditulis pada
puisi memiliki keterkaitan yang tepat baik
antar bait, larik dan didukung oleh
pengimajinasian yang baik.
4 Baik: Kalimat yang ditulis pada puisi
memiliki ketekaitan yang tepat baik antar
bait, larik dan didukung oleh
pengimajinasian yang cukup baik.
3 Cukup: Kalimat yang ditulis pada puisi
memiliki keterkaitan yang cukup tepat baik
antar bait, larik dan cukup didukung oleh
pengimajinasian yang baik.
2 Kurang: Kalimat yang ditulis pada puisi
memiliki keterkaitan yang kurang tepat baik
antar bait, larik dan kurang didukung oleh
pengimajinasian yang baik.
1 Kurang Sekali: Kalimat yang ditulis pada
puisi memiliki keterkaitan yang tidak tepat
baik antar bait, larik dan tidak didukung
oleh pengimajinasian yang baik.
3 Keterbacaan
Tulisan
5 Baik Sekali: Penggunaan tata bahasa
seperti penggunaan ejaan, penggunaan kata
depan dan huruf kapital sangat tepat.
4 Baik: Penggunaan tata bahasa seperti
penggunaan ejaan, penggunaan kata depan
11
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan huruf kapital tepat.
3 Cukup: Penggunaan tata bahasa seperti
penggunaan ejaan, penggunaan kata depan
dan huruf kapital cukup tepat.
2 Kurang: Penggunaan tata bahasa seperti
penggunaan ejaan, penggunaan kata depan
dan huruf kapital kurang tepat.
1 Kurang Sekali: Penggunaan tata bahasa
seperti penggunaan ejaan, penggunaan kata
depan dan huruf kapital tidak tepat.
4 Kefasihan tulisan
tangan
5 Baik Sekali: Susunan tulisan tangan terbaca
dengan baik dan memiliki makna yang utuh.
4 Baik: Susunan tulisan tangan terbaca
dengan cukup baik dan memiliki makna
yang utuh
3 Cukup: Susunan tulisan tangan terbaca
dengan cukup baik dan cukup memiliki
makna yang utuh
2 Kurang: Susunan tulisan tangan kurang
terbaca dengan baik dan kurang memiliki
makna yang utuh
1 Kurang Sekali: Susunan tulisan tangan
12
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tidak terbaca dengan baik dan tidak
memiliki makna yang utuh
Tabel 3.7 Penilaian aspek menulis puisi anak
No Aspek
Indikator Skor
1 Diksi/pemilihan
kata
Pemilihan kata yang digunakan pada puisi
sesuai dengan makna, ketepatan bunyi dan
mengandung makna yang indah.
1-5
3 Tema Keseluruhan isi puisi sesuai dengan tema
yang telah ditentukan.
1-5
4 Pengimajinasian Pengimajinasian puisi telah
menggambarkan objek, kalimat yang
digunakan mudah dipahami.
1-5
5 Amanat Amanat sesuai dengan isi puisi dan bahasa
yang digunakan dapat dipahami.
1-5
Tabel 3.8 Tabel pengembangan rubrik menulis puisi anak
No Komponen
Puisi Anak
Skor Deskriptor komponen puisi
1 Diksi/Pilihan Kata 5 Baik Sekali: Pilihan kata yang
digunakan pada puisi sudah sesuai
dengan tema, menggunakan kata
konkret, makna pada kalimat
disampaikan dengan jelas sehingga
13
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dapat dipahami.
4 Baik: Pilihan kata yang digunakan pada
puisi sudah sesuai dengan tema,
menggunakan kata konkret, makna pada
kalimat disampaikan dengan kurang
jelas sehingga kurang dapat dipahami.
3 Cukup: Pilihan kata yang digunakan
pada puisi sudah sesuai dengan
tema,cukup menggunakan kata konkret,
makna pada kalimat disampaikan
dengan cukup jelas sehingga cukup
dapat dipahami.
2 Kurang: Pilihan kata yang digunakan
pada puisi sudah sesuai dengan tema,
menggunakan kata konkret, makna pada
kalimat disampaikan dengan kurang
jelas sehingga kurang dapat dipahami.
1 Kurang Sekali: Pilihan kata yang
digunakan pada puisi tidak sesuai
dengan tema, tidak menggunakan kata
konkret, makna pada kalimat
disampaikan dengan tidak jelas sehingga
tidak dapat dipahami.
2 Tema 5 Baik Sekali: Keseluruhan isi puisi
sesuai dengan judul puisi dan
penggunaan bahasa yang digunakan
dapat dipahami.
14
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4 Baik: Keseluruhan isi puisi sesuai
dengan judul puisi dan penggunaan
bahasa yang digunakan cukup dapat
dipahami.
3 Cukup: Keseluruhan isi puisi kurang
sesuai dengan judul puisi dan
penggunaan bahasa yang digunakan
kurang dapat dipahami.
2 Kurang: Keseluruhan isi puisi kurang
sesuai dengan judul puisi dan
penggunaan bahasa yang digunakan
tidak dapat dipahami.
1 Kurang Sekali: Keseluruhan isi puisi
tidak sesuai dengan judul puisi dan
penggunaan bahasa yang digunakan
tidak dapat dipahami.
3 Pengimajinasian 5 Baik Sekali: Pengimajinasian yang
digunakan pada puisi yang dibuat siswa
sudah menggambarkan sesuai dengan
objek yang dilihatnya, memunculkan
imajinasi visual, verbal dan sangat
terampil dalam menggunakan bahasa
kiasan sehingga mudah dipahami.
4 Baik: Pengimajinasian yang digunakan
pada puisi yang dibuat siswa sudah
menggambarkan sesuai dengan objek
yang dilihatnya, siswa sudah bisa
memunculkan imajinasi visual, verbal
tetapi kurang terampil dalam
menggunakan bahasa kiasan sehingga
15
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kurang dapat dipahami.
3 Cukup: Pengimajinasian yang
digunakan pada puisi yang dibuat siswa
cukup menggambarkan objek yang
dilihatnya, hanya saja siswa kurang
memunculkan imajinasi seperti visual,
verbal atau inderawi lainnya dan kurang
terampil dalam menggunakan bahasa
kiasan sehingga kurang dapat dipahami.
2 Kurang: Pengimajinasian yang
digunakan pada puisi yang dibuat siswa
kurang menggambarkan objek yang
dilihatnya, siswa juga kurang dalam
memunculkan imajinasi seperti visual,
verbal atau inderawi lainnya dan kurang
terampil dalam menggunakan bahasa
kiasan sehingga kurang dapat dipahami.
1
Kurang Sekali: Pengimajinasian yang
digunakan pada puisi yang dibuat siswa
tidak menggambarkan objek yang
dilihatnya, siswa juga tidak
memunculkan imajinasi seperti visual,
verbal atau inderawi lainnya dan tidak
terampil dalam menggunakan bahasa
kiasan sehingga tidak dapat dipahami.
4 Amanat 5 Baik Sekali: Amanat yang dsampaikan
tersurat, sesuai dengan isi puisi dan
bahasa yang digunakan dapat dipahami.
16
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4 Baik: Amanat yang dsampaikan
tersurat, sesuai dengan isi puisi dan
bahasa yang digunakan kurang dapat
dipahami.
3 Cukup: Amanat yang dsampaikan
tersurat, sesuai dengan isi puisi dan
bahasa yang digunakan kurang dapat
dipahami.
2 Kurang: Amanat yang dsampaikan
kurang tersurat, tidak sesuai dengan isi
puisi dan bahasa yang digunakan kurang
dapat dipahami.
1 Kurang Sekali: Amanat yang
dsampaikan tidak tersurat, tidak sesuai
dengan isi puisi dan bahasa yang
digunakan tidak dapat dipahami
Tabel 3.9 Kategori penilaian kemampuan literasi dan menulis puisi anak berdasarkan
skala 5
Interval Tingkat
Penguasaan
Kategori Nilai
(1-5)
Keterangan
81-100 5 Baik sekali
80-61 4 Baik
60-41 3 Cukup
40-21 2 Kurang
20-0 1 Kurang sekali
Riduwan (dalam Alma, 2010, hlm. 87)
3. Lembar Observasi
17
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lembar observasi adalah skala penelitian yang diisi oleh pengamat pada saat
peneliti mengadakan proses KBM di kelas. Observasi ini berupa penelitian yang
dilakukan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia (pengamat) untuk mengamati dan
menilai proses pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan pendekatan
kontekatual. “Teknik observasi digunakan untuk menjaring data sekunder atau data
tambahan dengan menggunakan skala Gutmann. Skala pengukuran dengan tipe ini
akan menghasilkan jawaban tegas, yaitu “ya” atau “tidak” (Sugiyono, 2011, hlm. 96).
Adapun lembar observasi yang digunakan terdiri dari lembar observasi guru dan
lembar observasi siswa. Berikut adalah daftar format penilaian observasi yang
dilaksanakan pada saat penelitian.
Tabel 3.10
Format Lembar Observasi Guru
No Komponen
Pendekatan
Kontesktual
Aspek yang diamati
Tindakan Guru
Ket Ya Tidak
1 Kontruktivisme a. Memotivasi peserta
didik dengan
menyampaikan tujuan
pembelajaran dan
langkah-langkah
pembelajaran.
b. Melakukan apersepsi.
2 Inquiri a. Menyajikan masalah
sesuai dengan materi
pelajaran.
b. Membimbing peserta
didik dalam
menemukan masalah.
c. Mengajukan
pertanyaan terkait
penemuan masalah
pada materi pelajaran.
18
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3 Bertanya a. Mengajukan
pertanyaan terhadap
materi pelajaran
dengan tujuan untuk
menggali informasi
dari pemikiran siswa.
b. Menjawab pertanyaan
sesuai dengan materi
yang diajarkan dan
pertanyaan yang
diajukan.
4 Masyarakat
belajar
a. Membagi peserta didik
dalam beberapa
kelompok 4-5 orang.
b. Memberikan lembar
keja siswa (LKS)
pada setiap
kelompok.
c. Membimbing setiap
kelompok dalam
menyelesaikan
masalah yang
dihadapinya.
5 Pemodelan a. Menjelaskan
bagaimana
menyajikan hasil
diskusi setiap
kelompok.
b. Menyajikan hasil
diskusi setiap
kelompok.
c. Memperbaiki hasil
diskusi setiap
kelompok.
6 Refleksi a. Memberikan
penghargaan pada
setiap kelompok yang
telah menyelesaikan
tugas kelompok
19
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan baik.
b. Mengajukan
pertanyaan dengan
menghubungkan
materi sesuai
kehidupan sehari-
hari.
c. Membuat kesimpulan
terhadap materi
pelajaran.
7 Penilaian
autentik
a. Melakuan evaluasi
dengan memberikan
tugas terkait materi
yang telah dipelajari.
Hal ini bertujuan agar
peserta didik tidak
hanya ditekankan
pada penghapalan
tetapi bagaimana
memahami materi.
Tabel 3.11
Format Lembar Observasi Siswa
No Komponen
Pendekatan
Kontesktual
Aspek yang diamati
Tindakan Guru
Ket Ya Tidak
1 Kontruktivisme a. Memperhatikan acuan
yang diberikan
pendidik.
b. Menjawab apersepsi
yang diberikan
pendidik.
2 Inquiri a. Menemukan masalah
yang telah disajikan
oleh pendidik.
b. Menjawab pertanyaan
terkait penemuan
masalah pada materi
20
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pelajaran.
3 Bertanya a. Mengajukan
pertanyaan terhadap
materi pelajaran
dengan tujuan untuk
menggali informasi
dari pemikiran siswa.
b. Menjawab pertanyaan
sesuai dengan materi
yang diajarkan dan
pertanyaan yang
diajukan.
4 Masyarakat
belajar
a. Mengerjakan lembar
keja siswa (LKS) yang
telah diberikan oleh
pendidk pada setiap
kelompok.
b. Setiap kelompok
berdiskusi dalam
menyelesaikan lembar
kerja siswa (LKS).
5 Pemodelan a. Memperhatikan
pendidik menjelaskan
bagaimana menyajikan
hasil diskusi setiap
kelompok.
b. Menyajikan hasil
diskusi setiap
kelompok.
c. Memperbaiki hasil
diskusi setiap
kelompok.
6 Refleksi d. Memberikan
penghargaan pada
setiap kelompok yang
telah menyelesaikan
tugas kelompok
dengan baik.
21
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Mengajukan
pertanyaan dengan
menghubungkan
materi sesuai
kehidupan sehari-hari.
f. Membuat kesimpulan
terhadap materi
pelajaran.
7 Penilaian
autentik
a. Melakuan evaluasi
dengan memberikan
tugas terkait materi
yang telah dipelajari.
Hal ini bertujuan agar
peserta didik tidak
hanya ditekankan pada
penghapalan tetapi
bagaimana memahami
materi.
E. Skenario Pelaksanaan Pembelajaran
1. Prates
Prates dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal seluruh siswa dalam
menulis berita di kelas kontrol dan di kelas eksperimen. Soal berbentuk kalimat
perintah yang mana kalimat perintah ini mengarah pada tugas siswa membuat
puisi.
2. Kegiatan pembelajaran
Tabel 3.12 Kegiatan pembelajaran pendekatan kontekstual
Pertemuan 1
1. Menggali dan membangkitkan pengetahuan
siswa dengan mengamati media gambar yang
telah dipersiapkan sebelumnya.
2. Mengajukan pertanyaan terkait dengan media
tentang “jenis-jenis pekerjaan”.
3. Dengan bimbingan pendidik, peserta didik
menemukan jawaban dari pertanyaan yang
Konstruktivisme
Bertanya
22
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diajukan pendidik.
4. Pendidik menjelaskan pengertian puisi dan
unsur-unsur yang membangun puisi tersebut.
Dalam hal ini pendidik menjelaskan unsur
tema dan diksi.
Menemukan
Pertemuan 2
1. Pendidik memberikan contoh salah satu
bentuk puisi tentang “jenis-jenis pekerjaan”.
2. Pendidik mengajukan pertanyaan terkait
unsur-unsur puisi seperti tema dan diksi.
3. Pendidik membentuk kelompok dari setiap
siswa dan masing-masing kelompok terdiri
dari 4-5 orang peserta didik.
4. Pendidik mebagikan LKS (lembar kerja
siswa) dalam bentuk perintah. Setiap
kelompok ditugaskan membuat sebuah puisi
tentang “jenis-jenis pekerjaan” dengan
memperhatikan unsur tema dan diksi.
5. Pendidik meminta perwakilan setiap
kelompok untuk membacakan hasil
diskusipuisinya terkait “jenis-jenis pekerjaan”.
6. Pendidik memberi penghargaan kepada setiap
kelompok.
7. Pendidik meminta peserta didik
menyimpulkan pembelajaran yang telah
dilakukan.
8. Pendidik menugaskan setiap siswa untuk
menulis sebuah puisi terkait tentang “jenis-
jenis pekerjaan” dengan memperhatikan unsur
puisi seperti tema dan diksi.
Masyarakat belajar
Pemodelan
Refleksi
Penilaian
sebenarnya
23
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pertemuan 3
1. Menggali dan membangkitkan pengetahuan
terkait pelajaran menulis puisi dengan
mengingat kembali unsur-unsur yang telah
dipelajari sebelumnya.
2. Menyajikan masalah terkait media gambar
“lingkungan sehat dan tidak sehat” yang telah
dipersiapkan sebelumnya dan peserta didik
mengamati.
3. Peserta didik dibimbing untuk menemukan
masalah terkait media gambar “lingkungan
sehat dan tidak sehat”.
4. Pendidik menjelaskan pengertian puisi dan
unsur-unsur yang membangun puisi tersebut.
Dalam hal ini pendidik menjalaskan unsur
pengimajinasian dan amanat.
Konstruktivisme
Bertanya
Menemukan
Pertemuan 4
1. Pendidik memberikan contoh salah satu
bentuk puisi tentang “lingkungan sehat dan
tidak sehat”.
2. Pendidik mengajukan pertanyaan terkait
unsur-unsur puisi seperti pengimajinasian dan
amanat.
3. Pendidik membentuk kelompok dari setiap
siswa dan masing-masing kelompok terdiri
dari 4-5 orang peserta didik.
4. Pendidik mebagikan LKS (lembar kerja
siswa) dalam bentuk perintah. Setiap
kelompok ditugaskan membuat sebuah puisi
tentang “lingkungan sehat dan tidak sehat”
dengan memperhatikan unsur pengimajian
dan amanat.
5. Pendidik meminta perwakilan setiap
kelompok untuk membacakan hasil diskusi
puisinya terkait “lingkungan sehat dan tidak
Masyarakat belajar
24
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sehat”.
6. Pendidik memberi penghargaan kepada setiap
kelompok.
7. Pendidik meminta peserta didik
menyimpulkan pembelajaran yang telah
dilakukan.
8. Pendidik menugaskan setiap siswa untuk
menulis sebuah puisi terkait tentang
“lingkungan sehat dan tidak sehat” dengan
memperhatikan unsur puisi seperti
pengimajian dan amanat.
Pemodelan
Refleksi
Penilaian
sebenarnya
3. Pascates
Pascates dilakukan untuk untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis
puisi anak setelah mendapatkan perlakuan baik kelas eksperimen yang
menggunakan pendekatan kontekstual dengan pembelajaran menulis puisi dan
kelas kontrol dengan menggunakan pendekatan terlangsung.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari tiga bentuk alat
pengumpulan data. Adapun alat pengumpul data pada penelitian ini adalah:
1. Tes tertulis
Tes menulis puisi ini digunakan sebagai pengumpul data karena bentuk
produk dari proses pembelajaran ini adalah karya dalam bentuk puisi, Hal ini
25
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diasumsikan sebagai alat pengumpul data yang efektif. Tes tertulis ini
bertujuan untuk melihat kemampuan literasi dan menulis puisi anak.
2. Lembar observasi
Lembar observsi adalah teknik pengumpulan data yang memiliki ciri yang
spesifik. Pengumpulan data melalui observasi ini bertujuan untuk mengamati
proses pembelajaran selama berlangsung.
G. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan kegiatan yaitu: tahap persiapan
penelitian, tahapan penelitian dan tahapan analisis data.
1. Tahap Persiapan Penelitian
Pada tahap diawali dengan kegiatan studi perpustakaan mengenai
pendekatan kontekstual untuk memberikan kemampuan literasi dan menulis
puisi anak, selanjutnya menyusun instrumen penelitian yang disertai dengan
proses bimbingan dari dosen pembimbing dan Jugdement (tim ahli).
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Pada tahap ini kegiatan awal peneliti dengan memberikan prates di kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
kemampuan awal siswa dalam kemampuan literasi dan menulis puisi anak.
Setelah prates dilakukan kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran
sebanyak empat kali, kelas eksperimen dengan menggunakan pendekatan
kontekstual sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran yang biasa
dilakukan oleh guru. Setelah dilakukan kegiatan pembelajaran, selanjutnya
akan dilakukan pascates pada pertemuan akhir. Pascates dilakukan bertujuan
untuk mengetahui hasil akhir siswa dalam kemampuan literasi dan menulis
puisi anak.
3. Tahap Analisis Data dan Pembahasan
26
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tahapan analisis data menjelaskan secara deskriptif data hasil penelitian,
hasil uji statistik kemampuan literasi dan menulis puisi anak, uji normalitas
data, homogenitas data, uji hipotesis dan pembahasan.
H. Teknik analisis data
Teknik pengolahan data dilakukan dengan dua cara yaitu analisis data atau
metode deskriptif dan metode statistik. Metode deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan data hasil penelitian. Metode statistik digunakan untuk keperluan
pengolahan data kuantitatif seperti uji persyaratan dan uji hipotesis. Setelah hasil
statistik di dapat selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan untuk menafsirkan
maknanya.
Teknik analisis data yang dilakukan, data-data yang telah dikumpulkan kemudian
dianalisis dengan menggunakan program sofwer SPSS. Data hasil tes kemampuan
literasi dan menulis puisi bebas. Data pembelajaran pendekatan kontesktual terhadap
kemampuan literasi dan menulis puisi anak dianalisis dengan tahapan sebagai berikut:
Pertama, data yang telah dinilai kemudian dideskripsikan dengan cara mencari
nilai rata-rata (mean), standar deviasai, nilai terendah (minimum), dan nilai tertinggi
((maximum).
Kedua, melakukan uji statistik yang mencakup uji normalitas dan uji
homogenitas. Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah data-data yang
diuji tersebut berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan uji distribusi
Kolmogorov-Smirnov sedangkan uji homogenitas dilakukan dengan cara mencari
simpagan baku dari kedua data hasil penelitian.
Ketiga, setelah melakukan uji persyaratan data selanjutnya dilakukan hipotesis
penelitian.
Setelah data diperoleh, tahap selanjutnya yaitu menganalisis data, pelaksanaan
analisis data bertujuan untuk mendapatkan makna dari data yang telah dikumpulkan
27
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1. Uji normalitas data
Perhitungan uji normalitas kemampuan literasi dan menulis puisi anak
dilakukan dengan menggunakan rumus dengan
hipotesis uji
normalitas data dalam tabel penelitian yaitu:
= sampel berdistribusi normal
= sampel berdistribusi tidak normal
a. Menentukan skor terbesar dan terkecil yang dilanjutkan dengan rentangan
(R) dengan rumus: R = Skor maksimum- Skor minimum
b. Menentukan kelas interval (k)
K = 1+3, 3log n
c. Menentukan panjang interval (p)
P=
d. Membuat tabel distribusi frekuensi
e. Menentukan rata-rata Mean (rata-rata X) :
M= n
fxX
1
Keterangan:
M: mean (rata-rata)
Fi: frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas Xi
Xi: tanda kelas interval atau nilai tengah dari kelas interval.
f. Menentukan simpangan baku dengan rumus :
2
1
11
nn
fxxnS
g. Menghitung harga baku dari nilai normalitas (Z)
F =
h. Menghitung luas interval (Li)
28
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Li= L1-L2
Keterangan:
L1 = nilai peluang baris atas
L2 = nilai peluang garis bawah
i. Menghitung frekuensi ekspetasi/harapan (ei)
ei= Li.∑
j. Menghitung Chi kuadrat (X2)
X2=
=
Keterangan:
X2
= chi kuadrat hitung
ei = frekuaensi harapan
fi = frekuensi data yang sesui dengan tanda kelas xi
Pengambilan kesimpulan untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan
membandingkan chi kuadrat tabel dengan derajat kebebasan n-1 dan taraf
signifikansi α= 0,05. Bila harga chi kuadrat lebih kecil dari pada chi kuadrat
tabel maka distribusi dikatakan normal, dan bila lebih besar dinyatakan tidak
normal (Sugiyono, 2009, hlm. 121).
Hasil perhitungan hitung selanjutnya dibandingkan dengan
ketetapan sebagai berikut:
1. Tingkat kepercayaan 95% (α=0,05)
2. Derajat kebebasan (dk= k-1)
3. Apabila < berarti data berdistribusi normal
2. Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas data dilakukan untuk mengetahui apakah varians sampel yang
digunakan homogen atau tidak. Uji homogenitas dapat dihitung dengan cara
sebagai berikut:
a. Cari F hitung dengan menggunakan rumus : F
b. Menetapkan taraf signifikansi (α)
29
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Menghitung dengan rumus :
= setengah alfa (dk varians terbesar-1, dk varians terkecil-1)
d. Menentukan kriteria pengujian 0H yaitu :
JikaHitungF
TabelF , maka 0H , diterima (tidak homogen)
Dalam penelitian ini, uji homogenitas data dilakukan dengan bantuan software
SPSS versi 18. Interpretasi dilakukan dengan memilih salah satu statistik yaitu
statistik yang didasarkan pada rata-rata (Based on Mean). Untuk menetapkan suatu
data homogen atau tidak, maka ditetapkan kriteria sebagai berikut:
a. Menentukan taraf signifikansi uji (α= 0, 05).
b. Membandingkan nilai p (p value) dengan taraf signifikansi yang diperoleh.
c. Jika signifikansi (Sig) yang diperoleh < α, maka variansi setiap sampel
homogen.
d. Jika signifikansi (Sig) yang diperoleh > α, maka variansi setiap sampel tidak
sama (tidak homogen)
Pengambilan kesimpulan untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan
membandingkan harga antara Fhitung dan Ftabel dengan derajat kebebasan n-1 dan
taraf signifikansi α= 0,05. Bila harga Fhitung lebih kecil Ftabel maka data homogen
dan apabila lebih besar maka dinyatakan tidak homogen.
3. Uji t Student
Pengujian ini dilakukan terhadap nilai rata-rata pada tes awal dan tes akhir kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Adapun langkah-langkah pengujian rumus uji t
adalah sebagai berikut:
a. Karena dalam penelitian ini subjek yang diuji adalah kelas eksperimen dan
kelas kontrol yang berasal dari populasi yang berbeda, maka digunakan rumus
uji-t dua sampel tidak berhubungan (independen) sebagai berikut:
t =
√∑
Keterangan:
30
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Md : Mean dari perbedaan dan tes akhir rumus yang digunaan yaitu:
Md = ∑
∑ : Jumlah keseluruhan nilai beda
: Deviasi masing-masing subjek (d-Md)
: Jumlah kuadrat deviasi
N : Subjek pada sampel
b. Menentukan derajat kebebasan
dk = n-1
c. Menentukan nilai t dari tabel statistika
Setelah melakukan penghitungan uji t maka selanjutnya dibandingkan dengan
nilai tabel dengan penarikan kesimpulan sebagai berikut:
Jika ≤ maka diterima dan ditolak
Jika > maka diterima dan diterima
Apabila data berdistribusi normal dua-duanya dan tidak homogen maka
dilanjutkan dengan uji student t’.
I. Lampiran Soal Test
Penelitian ini didukung oleh beberapa alat pengumpul data yang berupa soal tes
menulis puisi bebas. Adapun bentuk soalnya adalah sebagai berikut:
a) Lembar soal prates
Buatlah sebuah puisi dengan tentang “keluarga” sesuai dengan pengalamanmu
dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Puisi dibuat minimal dua bait.
2) Perhatikan unsur-unsur yang terdapat pada puisi.
b) Lembar soal pascates
Buatlah sebuah puisi dengan tentang “keluarga” sesuai dengan pengalamanmu
dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Puisi dibuat minimal dua bait.
31
Putri Hana Pebriana, 2015 PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI DAN MENULIS PUISI ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Perhatikan unsur-unsur yang terdapat pada puisi
Top Related